• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI GRANUL EFERVESEN EKSTRAK KERIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FORMULASI GRANUL EFERVESEN EKSTRAK KERIN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI GRANUL EFERVESEN EKSTRAK KERING

KULIT BUAH MANGGIS

(Garciniae mangostanae Cortex fructus)

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijazah Program Diploma III Farmasi

Disusun Oleh : YUSUP

NIM : 093901S12107

AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH

CIREBON

(2)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Cirebon, Juni 2015 Pembimbing I

Renny Amelia, S.Farm, M.Sc., Apt

Pembimbing II

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan

tim penguji Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Cirebon, Juli 2015

1. Penguji I

( )

2. Penguji II

( )

3. Penguji III

( )

Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Direktur

(

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : YUSUP

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 24 Juni 1983 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Perum Graha Permai Blok C1 No. 8 RT 20/RW 02 Kelurahan Watubelah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon

Pendidikan

1. SDN Sendang Thn. 1990-1996

2. SMPN 3 Cirebon Thn. 1996-1999

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh makhluk yang ada di bumi maupun yang ada di langit, yang dzahir maupun yang bathin, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ FORMULASI GRANUL EFERVESEN EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garciniae mangostanae Cortex fructus)’’.

Sebuah karya sederhana dalam bentuk karya tulis ilmiah ini disusun dengan bekal dan pengetahuan yang sangat terbatas, sehingga tanpa bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak, maka akan sulit bagi penulis untuk menyalasaikannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur, penulis haturkan rasa terimakasih tak terhingga kepada :

1. Drs. H. Arsyad Bachtiar, M.Si., selaku Direktur Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon.

2. Ibu Iin Indawati S.Si.,M.Farm.,Apt., selaku dosen wali yang senantiasa memberikan nasehat, motivasi dan informasi selama penulis mengikuti perkuliahan di AKFAR Muhammadiyah Cirebon.

3. Ibu Renny Amelia, S.Farm.,M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang dengan tulus memberikan ilmu, bimbingan dan dorongan, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

(6)

5. Seluruh Dosen, Staf Karyawan dan Laboran Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah mengasuh, membimbing,selalu mengirim do’a, kasih sayang, harapan, dorongan, dan semuanya yang telah diberikan kepada penulis yang tidak akan pernah terbalaskan sampai kapanpun.

7. Istriku tercinta yang sedang mengandung, yang selalu memberikan semangat dari awal hingga akhir penulisan karya tulis ilmiah ini.

8. Aufa Farzana Ayunindya, anakku yang tercinta yang selalu membuatku semangat untuk menyalesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua teman-teman mahasiswa angkatan 2012

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang tercantum dalam Karya Tulis Ilmiah ini.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi terciptanya kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Terimakasih semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan umumnya bagi semua pihak.Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Cirebon, Juni 2015

(7)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekstrak Kulit Buah Manggis... B. Ekstrak... C. Granul... BAB III METODE PENELITIAN

(8)

D. Cara Pengumpulan Data... E. Prosedur Kerja... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Formulasi Granul Efervesen... B. Evaluasi Granul Efervesen... BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indeks Konsolitas ( K )……….

Tabel 2.2 Indeks Alir………

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Formulasi Granul Ekstrak Efervesen Lampiran 2. Perhitungan Evaluasi Granul Ekstrak Eferfesen

Lampiran 3. Foto Ekstrak kering kulit buah manggis dan Granul Efervesen Lampiran 4. Foto alat uji mampat dan alat kecepatan alir

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( sediaan galenik ) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan dan berdasarkan pengalaman (Anonim, 2003).

Obat tradisional dari masa lalu hanya dikemas dalam bentuk yang sederhana, kurang menarik dan rasa yang kurang enak.Obat tradisional bentuk cair kurang praktis serta banyak kekurangan seperti mudah tumbuh jamur, sediaanserbukbiasanya mempunyai rasa yang pahit, sekarang ini yang banyak disuka dalam sediaan kapsul Berdasarkan kekurangan bentuk sediaan obat tradisional yang disebut diatas dan juga tuntutan masyarakat yang menginginkan dapat mengkomsumsi sediaan yang lebih praktis, maka dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan granul efervesen.

(12)

Efervesen memiliki beberapa keuntungan, antara lain, memberi cita rasa menyenangkan karena karbonasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak menyenangkan, efervesen mudah digunakan setelah dilarutkan, nyaman, dan merupakan bentuk sediaan mengandung zat aktif yang telah diukur, dapat dikemas individual untuk mencegah masuknya kelembaban sehingga menghindari masalah ketidakstabilan kandungan selama masa penyimpanan, telah dapat diformulasikan efervesen yang mengandung beragam zat aktif, dapat diberikan kepada pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul (setelah dilarutkan terlebih dulu dalam air minum), zat aktif yang tidak stabil apabila disimpan dalam larutan bercair akan lebih stabil dalam efervesen (Charles J.P Siregar,2007).

Menurut Soedibyo (2008) dalam Alam Sumber Kesehatan kandungan metabolit sekunder dalam kulit buah manggis yaitu tannin dan xanthone. Xanthone merupakan substansi kimia alami yang tergolong senyawa polyphenolic.Senyawa xanthone, mangostin, garsinone, flavonoid dan tannin di buah manggis merupakan senyawa bioaktif fenolik.Senyawa-senyawa ini diduga berperan dalam menentukan jumlah antioksidan pada manggis.Beberapa penelitian menyebutkan kulit buah manggis memiliki aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antibakteri, antifungi, dan lain-lain (Chaverri et al., 2008).

(13)

efervesen yang mengandung ekstrak kulit buah manggis dengan formulasi yang pernah dibuat. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul penelitian “FORMULASI GRANUL EFERVESEN EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garciniae mangostanae Cortex fructus)”

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah formulasi granul efervesen ekstrak kering kulit manggis sehinnga menghasilkan nilai evaluasi mutu granul efervesen meliputi uji waktu larut, kadar air, kompresibilitas, kecepatan alir, sudut istirahat.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Membuatgranul efervesen dari ekstrak kering kulit buah manggis. 2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui formulasi granul efervesen dari ekstrak kering kulit buah manggis dan hasil mutu granul efervesen dengan evaluasi meliputi uji waktu larut, kadar air, kompresibilitas, kecepatan alir, sudut istirahat.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

(14)

2. Bagi Pembaca

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang pembuatan granul efervesenekstrak kering kulit buah manggis.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah literatur bagi para mahasiswa dalam pembuatan karya tulis ilmiah berikutnya.

E. Ruang Lingkup

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekstrak Kulit Buah Manggis( Garcinia mangostana Linn ) 1. Klasifikasi tanaman

Klasifikasi buah manggis menurut Hutapea(2006) kedudukan taksonomi dari Garcinia mangostana Linn.yaitu :

a. Kingdom : Plantae

b. Divisi : Spermatophyta c. Sub divisi : Angiospermae d. Kelas : Dicotyledonae e. Ordo : Guttiferanales f. Famili : Guttiferae g. Genus : Garcini

h. Spesies : Garcinia mangostana Linn.

i. Nama daerah : Jawa Barat :Manggu, Lampung :Manggus,

Minangkabau :Mangih, Jawa :Manggis

j. Nama asing : Balanda :Manggistan, Inggris :Manggosteen, Jerman :Mangastane, Hindi : Mangustan, Perancis :Mangostan, Malaysia :Mangusta.

2. Deskripsi tanaman

Manggis merupakan tumbuhan pepohonan, yang memiliki tinggi

hingga 15 meter.Mempunyai batang berkayu, bulat, tegak bercabang

(16)

runcing, pangkal tumpul tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 20-25

cm lebar 6-9 cm, tebal, tangkai silindris hijau. Bunga tunggal, berkelamin

dua, diketiak daun.Buah seringkali, bersalut lemak berdiameter 6-8 cm

dengan warna coklat keunguan.Biji bulat berdiameter 2 cm, dalam satu

buah terdapat 5-7 biji (Hutapea, 2006).

3. Kandungan dan khasiat zat aktif kulit buah ( Garcinia mangostana Linn) Kandungan kimia kulit manggis diantaranya adalah xanton, mangostin, garsinon, flavonoid dan tannin (Heyne, 1997). Kurang lebih enam puluh xanton diisolasi dari Garcinia mangostanaa-mangostin, ß-mangostin, 1-isoß-mangostin, 3-isoß-mangostin, 9-hidroksicalabaxanton, 8-deoksiagartanin, dimetilcalabaxanton, garsinon B, garsinon D, garsinon E, gartanin, mangostanal, mangostanin, dan mangostinon (Walker, 2007). Beberapa penelitian menyebutkan kulit buah manggis memiliki aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antibakteri, antifungi, dan lain-lain (Chaverri et al., 2008).Manfaat kulit manggis Antioksidan, Antikanker, AntiinflamasiAntibakteri, antijamur dan

(17)

Cara ekstraksi yang dilakukan tergantung dari sifat zat aktif yang terkandung termasuk ekstraksi dengan prisip metode pencampaian konsentrasi pada keseimbangan.Maserasi kinetik berarti melakukan pengadukan yang kontinu (terus-menerus).Remerasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya (Anonim, 2000).

b. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperature ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan), terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan (Anonim, 2000).

2. Cara Panas a. Refluk

(18)

pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna (Anonim, 2000).

b. Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik (Anonim, 2000).

c. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) pada temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 C (Anonim, 2000).ᵒ

d. Infus

Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air, bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 C selama waktu tertentu (15 – 20) menit (Anonim,ᵒ

2000). e. Dekok

Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (≥ 30 menit) dan temperatur sampai titik didih air (Anonim, 2000).

C. Granul

1. Pengertian Granul

(19)

menghasilkan buih (Kailaku dkk, 2012).Umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar.Reaksinya adalah sebagai berikut (Ansel Howard, 1989) :

 H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3→ Na3C6H5O7 + 4H20 + 3CO2

Asam sitrat Na-bikarbonat Na-sitrat

 H2C4H4O6.H2O + 2NaHCO3 → Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2 Asam tartrat Na-bikarbonat Na-tartat

2. Komponen Granul Efervesen a. Zat aktif

Zat aktif merupakan zat yang terbukti memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis tertentu (Anonim, 2015)

b. Eksipien atau bahan tambahan. 1). Bahan pengisi

Bahan pengisi (diluen) berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat. Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit atau sulit dikempa.Misal laktosa (Syamsuni, 2006).

2). Bahan pengikat

(20)

pada bahan pengisi, misal sukrosa,polietilin glikol 6000,mannitol, sorbitol,larutan gom arab,tragakan, (Syamsuni, 2006)

3). Sumber asam

Senyawa asam dapat diperoleh dari tiga sumber utama yaitu asam makanan, asam anhidrida dan garam asam.Asam makanan paling sering dan umum digunakan pada makanan serta secara alami terdapat pada makanan contohnya asam sitrat, asam tartat, asam malat, asan fumarat, asam adipat dan asam suksinat (Mohrle, 1989). hydrogen karbonat dan kalium bikarbonat (Mohrle, 1989).

c. Ajuvan

1) Bahan pewarna (colouring agent) dan lak berfungsi untuk meningkatkan estetika atau untuk identitas produk, misal zat pewarna dari tumbuhan.

2) Bahan pengaroma ( flavor ) berfungsi unuk menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak Misal macam macam minyak atsiri (Syamsuni, 2006).

(21)

Pada proses pembuatan granul efervesen dibutuhkan kondisi khusus dimana nilai RH (Relatif Humidity) maksimum yang memenuhi persyaratan yaitu 40% pada suhu 25 C (Banker, 1994). Kondisi khusus ini diperlukanᵒ

untuk menghindari reaksi efervesen dini dan melekatnya bahan dicetakan selama proses pembuatan akibat pengaruh kelembaban. Kondisi tersebut juga diperlukan pada penyimpanan hasil produksi, karena kondisi yang lembab dapat menginisiasi reaksi pembentukan gas CO2

Cara pembuatan granul terbagi atas dua cara yaitu: a. Granulasi kering

Yaitu memproses bahan zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan ukuran partikel serbuk yang lebih besar atau granul, kemudian granul yang dihasilkan dicetak menjadi tablet. Pada proses granulasi kering natrium karbonat sebagai sumber basah ditambahkan sebelum tablet efervesen dicetak bersama dengan lubrikan, agar reaksi efervesen dini tidak terjadi pada saat granulasi (Syamsuni, 2006).

b. Granulasi Basah

(22)

masing granul dibasahi dengan larutan pengikat sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu. Granul kemudian diayak dengan ukuran tertentu, setelah proses pengayakan granul dikeringkan. Granul yang telah kering kemudian diayak kembali sebelum dicetak menjadi tablet. Pemisahan granul asam dan granul basa pada proses granulasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi efervesen dini(Syamsuni, 2006).

4. Evaluasi granul a. Uji waktu larut

Cara pengujian dengan memasukkan sejumlah granul tiap formula ke dalam 200 mL aquadest pada suhu 15-25 C. Waktu larutᵒ

dihitung dengan menggunakan stopwatch dimulai dari granul tercelup ke dalam aquadest sampai granul terlarut dan gelembung-gelembung di sekitar wadah mulai menghilang. Waktu larut granul effervescent berkisar antara 1-2 menit. Bila granul tersebut terdispersi dengan baik dalam air dengan waktu ≤ 5 menit, maka sediaan tersebut memenuhi persyaratan waktu larut (Anshory, 2007)

b. Uji Kadar Air (Lachman, 1989)

(23)

1) LOD (Loss on Drying) yaitu suatu pernyataan kadar kelembaban berdasarkan bobot basah yang dihitung sebagai berikut :

LOD=bobot granul basahBobot granul kering

Bobot granul basah x100 ❑

2) MC (Moisture Content) yaitu suatu pernyataan kandungan lembab berdasarkan bobot kering dihitung sebagai berikut :

MC=bobot granulbasahBobot granul kering

Bobot granul kering x100 ❑

c. Kompresibilitas ( K )

Kompresibilitas adalah persen penyimpangan antara massa jenis benar dengan massa jenis mampat, dengan rumus (Wikarsa dan Siregar, 2010):

K ¿ρTρβ

ρT X100

Tabel 2.1 Indeks Konsolitas ( K ) Indeks konsolidasi ( % ) Sifat Alir

(24)

Prosedur kerja untuk memperoleh granul dengan kualitas yang baik yaitu sejumlah granul dimasukkan ke dalam corong yang tertutup bagian bawahnya.Buka secara perlahan sampai semua granul keluar dari corong dan membentuk timbunan di atas kertas (Anshory, 2007).

Tabel 2.2 Indeks Alir 2007).Darinilai sudut diam dapat menunjukkan suatu nilai indikasi bias diterimanaya sifat aliranyang dimiliki oleh suatu bahan (Banker danAnderson, 1989).

Tabel 2.3 Penilaian granul berdasarkan sudut istirahatnya

o Aliran

< 25o Sangat baik

25 - 30o Baik

30 – 40o Cukup baik

> 40o Cukup

(25)

5. Monografi Bahan Tambahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet efervesen pada penelitian kali ini adalah :

a. Asam sitrat

Asam sitrat pemerian hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus,putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam,sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,agak sukar larut dalam eter. Asam sitrat berfungsi sebagai sumber asam pada tablet everfesen (Anonim, 1995).

b.Asam tartat

Asam tartat memiliki bentuk hablur, tidak berwarna atau bening atau serbuk hablur halus sampai granul, warna putih ,tidak berbau, rasa asam dan stabil di udara. Sangat larut dalam air, mudah larut dalam etanol. Asam tartat berfungsi sebagai sumber asam bersama asam sitrat pada pembuatan tablet everfesent (Anonim, 1995).

c. Natrium bikarbonat

Natrium bikarbonat bentuk hablur, tidak berwarna atau bening, stabil di udara stabil,larut dalam air, tidak larut dalam etanol. Natrium bikarbonat berfungsi sebagai sumber dari pembuatan tablet efervesen untuk menghasilkan CO2 untuk penghancuran tablet (Anonim, 1995).

d.Pulvis gummi acacia

Gom akasia pemerian serbuk, putih atau putih kekuningan,tidak

(26)

meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan

memberikan cairan seperti mucilago, tidak berwarna atau kekuningan

(Anonim, 1995).

e. Aspartam

Aspartam adalah dipeptida metil ester yang terdiri dari dua asam amino, yaitu fenilalanin dan asam aspartat. Pemerian Serbuk putih hampir tidak berbau, rasa manis.Acceptable Daily Intake( ADI ) 0 – 40 mg (Anonim, 1985).

f. Laktosa

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan atau menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

Granulefervesen ekstrak kulit buah manggis yang mengandung ekstrak kering kulit buah manggis yang di peroleh dari PT. Herbal Indo Plant, yang dibuat di Laboratorium Farmasetika Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

(28)

D. Cara Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data ini dilakukan melalui penelitian terhadap granul efervesen meliputi uji waktu larut, kadar air, kompresibilitas, kecepatan alir, sudut istirahat.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data ini yaitu dengan mengumpulkan data, informasi dan keterangan yang bersumber dari studi pustaka atau buku ilmiah yang sesuai dengan masalah sebagai bahan penunjang dan pembanding dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

E. Prosedur Kerja 1. Alat dan Bahan

a. Alat

1) Mortir dan stamper 2) Stopwatch

3) Oven (FCD – 2000 Serials) 4) Nampan

10) Timbangan analitik (Sartorius Bl 210 S)

(29)

12) Alat uji kompresibilitas (tap density tester) b. Bahan

1) Ekstrak kering kulit buah manggis ( PT.Herbal Indo Plant ) 2) Asam Sitrat

2. Formulasi Granul Efervesen Ekstrak Kering Kulit Buah Manggis

Formulasi yang akan dibuat terdiri dari formulasi I, II dan III dimana kandungan campuran asam dan basa (efervesen mix) secara berturut-turut adalah 80%, 70% dan 60%, perbandingan untuk asam sitrat, asam tartat dan natrium bikarbonat formula ( 1 : 2 : 3,4 ) (Munir, 2012).

Tabel 3.1

Formulasi Granul Efervesen Ekstrak kering Kulit Buah Manggis

Komponen Formula ( mg )

I II III

Ekstrak kulit manggis ( maltodextrin ) 100 100 100 Effervesent mix

 Asam sitrat 375 328 281

 Asam tartat 750 656 563

 Natrium bikarbonat 1,275 1,116 956

Larutan PGA 1% qs qs qs

Pewarna Blackcuren 15 15 15

(30)

Laktosa 484 784 1,084

Jumlah 3000 3000 3000

Pembuatan granul dibuat pada kondisi kelembaban relative ( RH ) 40 % pada suhu 25 C dengan menggunakan metode granulasi basah.ᵒ

Proses granulasi menggunakan tiga tahap yaitu tahap pembuatan granul asam, basa dan pencampuran asam basa(Munir, 2012).

3. Pembuatan granul a. Granul asam

Masukkan ekstrak kering kulit buah manggis dalam mortar, tambahkan asam tartat gerus hingga homogen, tambahkan asam sitrat gerus hingga homogen, tambahkan sebagian pewarna blackurent gerus hingga homogen, tambahkan sebagian laktosa gerus hingga homogen, tambahkan dengan di semprot larutan PGA 1 % dikit demi sedikit sehingga masa menjadi kempal, kemudian oven 40 c selama 39 jamᵒ

(massa 1).

b. Granul basa

Masukkan natrium bikarbonat gerus, tambahkansisa pewarna blackcuren gerus hingga homogen, tambahkan aspartam gerus hingga homogen, tambahkan sisa laktosa gerus hingga homogen, tambahkan dengan disemprot larutan pulvis gumosus 1 % dikit demi sedikit sehingga masa menjadi kempal, kemudian oven 40 c selama 39 jamᵒ

(massa 2).

(31)

Masukkan granul asam (massa 1) yang telah kering ke dalam plastik kemudian masukkan granul basa (massa 2) ke plastik kocok hingga homogen.

4. Evaluasi Granul a. Uji waktu larut

Pengujian waktu larut dilakukan dengan memasukkan 3g granul ekstrak kering kulit buah manggis 3 formulake dalam masing-masing gelas ukur diisi dengan 200 mL air, hitung waktu larut dengan stopwatch.

b. Uji Kadar Air

Timbang 10 g granul masukkan ke cawan kemudian masukkan ke oven dengan temperatur 100 C selama 4 jam, kemudian dinginkan, danᵒ

timbang, hitung selisih berat granul. c. Kompresibilitas ( K )

Timbang granul 50g masukkan ke dalam gelas ukur 100ml ukur volume granul, gelas ukur yang berisi granul ke alat pengetuk granul sehingga volume granul stabil tidak turun lagi. Ulangi percobaan ketiga formula.

d. Kecepatan alir

(32)

e. Sudut istirahat

(33)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Formulasi Granul Efervesen

Granul efervesen dibuat dengan tiga formulasi dengan kadar efervesen mix 80%, 70% dan 60% , efervesen mix yang di gunakan dalam pembuatan garnul efervesen ekstrak kulit buah manggis ini adalah asam sitrat, asam tartat dan natrium bikarbonat dengan perbandingan 1 : 2 : 3,4. Selain efervesen mix digunakan juga bahan tambahan lain berupa pengisi,pengikat, pemanis, dan pewarna.

(34)

Pemberian pengikat dengan cara menyemprotkan larutan PGA 1% dalam air untuk memberikan cairan yang homogen dan pemakaian cairan yang lebih sedikit. Pada proses penggranulan dilakukan pengayakan untuk meningkatkan banyak tempat kontak dan meningkatkan luas permukaan agar mudah dikeringkan (Lachman, 1994). Proses pengeringan dilakukan pada suhu 40 C selama 39 jam, supayaᵒ

kelembaban yang dihasilkan cukup kecil untuk menghindari terjadinya reaksi efervesen dini

B. Evaluasi Granul Efervesen

Tabel 4.1. Hasil evaluasi granul efervesen

Formula WaktuLarut

I 2,54 8,95 4,784 33,28 8,88

II 1,30 10,87 4,918 35,96 10,47

III 1,12 7,32 3,699 34,18 10,98

Granul yang telah dihasilkan dievaluasi dengan mengukur kadar air, laju alir, sudut istirahat, dan indeks kompresibilitas berfungsi untuk mengetahui kemampuan mengalir granul yang akan dicetak yang dapat mempengaruhi keseragaman bobot tablet.

Evaluasi waktu larut dalam formula granul efervesen dalam penelitian berkisar 1,12-2,54 menit. waktu larut dalam penelitian memenuhi persyaratan karena waktu larut ≤ 5 menit.

(35)

menyebabkan terjadinya reaksikimia yang dapat membuat granul efervesen tidak stabil.. Kadar air yang rendah baik untuk penyimpanan sediaan dalam jangka waktu yang lebih lama, sedangkan kadar air yang tinggi merupakan media yag baik untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur, dimana mikroorganisme dapat tumbuh baik dengan kadar air diatas 10 %.

Kecepatan alir granul yang ditujukkan pada table 4.1 berkisar antara 3,699-4,918 g/detik, memiliki sifat alir yang baik sekali dengan indek alir 5-15 (Charles, 2007). Hasil evaluasi dari ketiga formulasi memiliki sifat alir yang baik sekali.Dengan sifat alir yang baik sekali akan memudahkan granul mengalir pada mesin cetak dan mengisi ruang cetak secara kontinyu sehingga bobot tablet memiliki ketepatan takaran yang tinggi.

Selain kecepatan alir, sifat alir juga ditentukan oleh sudu istirahat dan indeks kompresibilitas.Semakin kecil sudut istirahat yang terbentuk maka semakin baik sifat alirnya (Lacman, 1994). Sudut istirahat yang ditunjukan pada tabel berkisar antara 33,28 -34,18 , menunjukan dariᵒ ᵒ

ketiga formulasi tersebut memiliki aliran yang cukup baik.

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi granul ekstrak kulit buah manggis yang dibuat dalam tiga formulasi dengan memvariasikan formula efervesen mix formula I, formula II, Formula III memenuhi syarat evaluasi granul efervesen.

B. Saran

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim¹,1979. Farmakope Indonesia Jilid III. Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anonim², 1985.Permenkes no. 208 Tentang Pemanis Buatan. Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anonim³, 1995.Farmakope Indonesia Jilid IV. Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anonim, 2000.Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anonim, 2003.Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim, 2011.Obat Dan Bentuk Sediaan Obat, dalam http //science pharmacy.blogspot.com/2011/02/Tanggal 02 Maret 2015 jam 20.10 WIB

Anonim, 2015.pengertian-racun-bahan-obat-zat-aktif-dan-khasiatnya.Diambil dari http://kimianendenks.com, diakses 2015 tgl 5/6/2015 jam 17.05

Anonim, 2015 Garcinia mangostana.Diambildari

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit ManggisDiakses pada tanggal 1

Juni 2015. Pukul 23.10 WIB

Ansel Howard.C. 1989. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi IV : UI Press. Jakarta

A. Syamsuni, 2006. Farmasetika dasar dan hitungan farmasi. Jakarta

Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y., (2007). Formulasi TabletEffervescent Dari Ekstrak GinsengJawa (Tlinum paniculatum) DenganVariasi Kadar Pemanis Aspartam.Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4 No.I.

(38)

Chaverri, J. P., N. C. Rodriguez, M. O. Ibarra, and J. M. P. Rojas. 2008. Medicinal Properties of Mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical Toxicology 46: 3227–3239

Charles J.P. Siregar, 2007. Tehnologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar – Dasar Praktis. Jakarta.

Heyne.K, 1987.Tumbuhan Berguna Indonesia III, Penerjemah : Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Yayasan sarana Wahajaya, Jakarta Hutapea.J.R.,& Sugati S.S, 2006. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid

III.Jakarta : Departemen Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Sarin Intan Kailaku, Jayeng Sumangat dan Hernani, 2012. Formulasi Granul Efervesen Kaya Antioksidan dari Ekstrak Daun Gambir Sari. Jurnal Pascapanen 9(1) 2012: 27 – 34 Bogor

Lachman Leon, Leiberman H. A. dan Kanig J.L, 1986.Teori dan Praktek Farmasi Industri, edisi III. Jilid 2 : Ui Press. Jakarta

Mis Bakhul Munir, 2012.Skripsi Formulasi Tablet Efervesen Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb). Jakarta; Universitas Indonesia Mohrle, R ,1989. Effervescent tablet in pharmaceutical dosage form

tablet.Volume I,3rdedition. New York : Marcel Dekker Inc

Novita Eka Sari, 2012.Skripsi Formulasi Tablet Hisap Ekstrak kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.),Sebagai Produk Nutrasetika.Jakarta; Universitas Indonesia

Sitti kholidah, yuliet, Akhmad Khumaedi, 2014.Formulasi Tablet Efervesen Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi Sumber Asam Dan Basa.Jurnal Of Natural Science, Vol 3 (3); 216-229

Sudibyo.M, 1998.Alam Sumber Kesehatan, Balai Pustaka,Jakarta

Walker. E.B, 2007. HPLC Analysis of Selected Xanthon in MangosteenFruit.J.Sep.Science,30

(39)
(40)

LAMPIRAN 1

Perhitungan Formulasi Granul Ekstrak Efervesen 20 sachet

Komponen

Formula

(mg) 20 sachet

I II III II III III

Ekstrak kulit manggis

(maltodextrin) 100 100 100 20 2,000 2,000 2,000 Efervesen mix

· Asam sitrat 375 328 281 20 7,500 6,560 5,620 · Asam tartat 750 656 563 20 15,000 13,120 11,260 Natrium bicarbonat 1,275 1,116 956 20 25,500 22,320 19,120

PGA (1 %) qs qs Qs 8187 5908 8312

Aspartam 15 15 15 20 300 300 300

Blackuren 1 1 1 20 20 20 20

Laktosa ( pengisi ) 484 784 1,084 20 9,680 15,680 21,680

(41)

LAMPIRAN II

Perhitungan Evaluasi Granul Efervesen A. Kadar Air

LOD=bobot granul basahBobot granul kering

Bobot granul basah x100 ❑

Formula Cawan

Kosong GranulBasah Cawan +Granul kering

Granul

kering Kadar Air(%)

I 50,240 10 59,345 9,105 8,95

II 48,931 10 58,844 9,285 7,15

III 47,271 10 56,539 9,268 7,32

B. Kompresibilitas ( K )

Kompresibilitas adalah persen penyimpangan antara massa jenis benar dengan massa jenis mampat, dengan rumus :

(42)

= 10,47 %

Kecepatan alir = gram detik Formul

a Replikasi Rata –rata Kecepatan alir

(43)

Sudut Istirahat (  ) = 2,67cm

3,68cm=0,7255cm

Tg 0,7255 = 35,960

Formula III

Sudut Istirahat (  ) = 3,682,5cmcm=0,6793cm Tg 0,6793 = 34,180

LAMPIRAN III

Gambar 1

(44)

Gambar 2

Granul Ekstrak Efervesen

LAMPIRAN IV

(45)

Gambar 4 Alat Uji Kecepatan alir

LAMPIRAN V

(46)

Gambar 6 Alat Pengukur RH

LAMPIRAN VI

Gambar

Tabel 2.1 Indeks Konsolitas ( K )
Tabel 2.2 Indeks Alir
Tabel 3.1Formulasi Granul Efervesen Ekstrak kering Kulit Buah Manggis
Tabel 4.1. Hasil evaluasi granul efervesen
+5

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik (ciri khas) interaksi Guru Non PNS Bersertifikasi Pendidik dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di SMP NU 1 Wonosegoro.. Karakteristik (ciri khas)

Pada sistem informasi akuntansi yang dimiliki perusahaan ini tidak ada sistem blacklist secara otomatis sehingga bagian penjualan terkadang tetap memberikan kredit

Di dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan membahas mengenai penerapan router pada jaringan kapuk-valley.net menggunakan paket zebra router linux versi 0.93 untuk mengakomodasi

Dokumen ASLI, persyaratan kualifikasi yang telah diisikan pada lembar isian kualifikasi perusahaan.. saudara serta Hard Copy

Reservasi online Hostel Desa Wisata merupakan suatu pemesanan fasilitas- fasilitas yang disediakan oleh pihak Hostel Desa Wisata, untuk memudahkan pemilik atau pengelola Hostel

01 September 2015, maka Pokja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satker BLKI Kendari Tahun Anggaran. 2015 dengan ini mengumumkan ulang PEMENANG (pelaksana pekerjaan)

Fasilitas website dalam internet yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengembangkan bisnis penjualannya dikenal dengan e-commerce

September 2015, maka Pokja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satker BLKI Kendari Tahun Anggaran 2015. dengan ini mengumumkan PEMENANG (pelaksana pekerjaan) Pekerjaan Pembuatan