• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 BANGSRI - BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 BANGSRI - BAB III"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 BANGSRI

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok mata pelajaran estetika

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :

No Kelompok

Mata Pelajaran Cakupan

1. Agama dan

Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

(2)

No Kelompok

Mata Pelajaran Cakupan

dan Teknologi untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Ngeri 1 Jakarta dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII

Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. SMA Negeri 1 Bangsri membuka tiga pilihan yang terdiri atas tiga program yaitu:

(3)

Daftar mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan standar isi.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas jurusan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pencapaian kompetensi, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, dibuatkan kurikulumnya, silabus dan penilaiannya.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. SMA Negeri 1 Bangsri menambah 4-5 jam pembelajaran per minggu pada mata pelajaran tertentu (dengan mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD). Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 43 per minggu.

B. MUATAN KURIKULUM

(4)

1. MATA PELAJARAN:

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran dalam struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII Program IPA, IPS dan Bahasa.

a. Kurikulum SMA Kelas X

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

(5)

*) Mapel Kelautan merupakan beban tambahan diluar Standar Isi yang disusun oleh BSNP

Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan, bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD)

b. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPA

Komponen

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

5. Matematika 4 4 4 4

6. Fisika 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

7. Kimia 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

8. Biologi 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

9. Sejarah 1 1 1 1

10.Seni Budaya 2 2 2 2

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13.Keterampilan

(Hidroponik, Fotografi, Teknisi HP, dan Kerajinan)

2 2 2 2

B. Muatan Lokal :

a. Bahasa Jawa 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

(6)

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan, bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan.

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD)

c. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPS

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 5**) 5**) 5**) 5**)

5. Matematika 4 4 4 4

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 3 3 3 3

8. Ekonomi 6***) 6***) 6***) 6***)

9. Sosiologi 4**) 4**) 4**) 4**)

10.Seni Budaya 2 2 2 2

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13.Keterampilan

( Elektro, Fotografi, Teknisi HP, dan Kerajinan)

2 2 2 2

B. Muatan Lokal :

Bahasa Jawa 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

(7)

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan, bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan dan beban Mapel tersebut.

***). Penambahan 2 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD)

d. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Bahasa

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5

5. Matematika 4**) 4**) 4**) 4**)

6. Sastra Indonesia 4 4 4 4

7. Bahasa Perancis 5**) 5**) 5**) 5**)

8. Antropologi 3**) 3**) 3**) 3**)

9. Sejarah 3**) 3**) 3**) 3**)

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Keterampilan Bhs. Perancis 2 2 2 2

B. Muatan Lokal :

Bahasa Jawa 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

(8)

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan, bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan dan beban Mapel tersebut.

2. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Jenis dan pelaksanaan Muatan Lokal a. Kelautan

Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA negeri 1 Bangsri memberikan muatan lokal berdasarkan kebijakan daerah, kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan Teknologi pengolahan kekayaan laut sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global.

(9)

No STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1 1. Memahami wilayah laut

kabupaten Jepara 1.1. Mendiskripsikan Geografi Laut Jepara 1.2. Mendiskripsikan geomorfologi

2.1. Mendiskripsikan SDAH Laut Jepara

2.2. Mendiskripsikan SDA Non Hayati Laut jepara

3, Memahami potensial SDA Kepulauan karimun Jawa Kabupaten Jepara

3.1. Mengidentifikasi Pulau-pulau di Karimunjawa

3.2. Mendiskripsikan Flora dan Fauna di Karimunjawa

5.1. Mengenal berbagai jenis rumput laut

5.2. Memahami Budidaya Rumput Laut 5.3. Mendiskripsikan Zat-zat yang

terkandung dalam rumput laut 5.4. Memahami Pengolahan dan

Produk-produk berbahan dasar rumput laut.

Pelaksanaan muatan lokal Kelautan di dalam kurikulum (KTSP) SMA Negeri 1 Bangsri dimasukkan sebagai mata pelajaran Mulok hanya pada kelas X semester ganjil dan genap dengan beban belajar 2 jam per minggu.

a. Bahasa Jawa

(10)

dalam kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan SMA mulai tahun pelajaran 2004/2005 untuk seluruh wilayah Jawa Tengah.

Dengan alasan bahwa selama ini siswa yang duduk di bangku SMA sudah lupa akan bahasa jawa, sehingga rasa unggah-ungguh terhadap orang yang lebih tua sudah hilang.

Pada KTSP SMA Negeri 1 Bangsri, mata pelajaran bahasa jawa dimasukkan pada muatan lokal pada kelas X, XI dan XII dengan beban belajar masing- masing 1 jam, 2 jam dan 2 jam per minggu

3. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Bangsri. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah, maka program pengembangan diri di SMA Negeri 1 Bangsri dituangkan ke dalam dua bentuk pelaksanaan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pembiasaan seperti pergelaran karya, pentas seni dan baksos dan lain-lain.

a. Bimbingan dan konseling

Program pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Bangsri dilakukan dengan memberikan pelayanan bantuan kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir.

(11)

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Pelaksanaan Kegiatan Konseling di SMA Negeri 1 Bangsri dilakukan di dalam dan diluar jam pembelajaran sekolah, yaitu ;

 Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di dalam kelas dengan beban belajar 1 jam per minggu.

 Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

Jenis kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Bangsri meliputi ; 1). Kegiatan Ekstrakurikuler utama ;

a. Pramuka dan PMR (Kelas X) b. Pendalaman Komputer (Kelas XI )

(12)

1. Bola Basket 2. Bola Volly 3. Sepak bola 4. Tenes Lapangan 5. Tenes meja 6. Karate 7. Atletik

b). Kesenian : 1. Musik (Group band) 2. Seni Tari

3. Seni rupa 4. Seni Teater

d). Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) IPA dan IPS

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah.

b.

Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan.

c. Pergelaran karya, Pentas seni dan Baksos.

SMA Negeri 1 Bangsri memberikan wadah dan sarana dalam mengekpresikan dan mengapreasikan pengembangan diri, antara lain dalam bentuk ;

1. Pergelaran karya terbaik siswa, baik karya yang dihasilkan dari penugasan terstruktur maupun dari tugas mandiri non terstruktur.

2. Pentas seni dilakukan pada saat pelepasan kelas XII / Ulang Tahun Sekolah sebagai bentuk apresiasi hasil kegiatan intra maupun ekstrakurikuler dalam seni tari, seni musik/vokal maupun seni Islami.

3. Bakti sosial (Baksos) dilakukan dalam bentuk berbagai kegiatan pengabdian pada masyarakat dan kepedulian terhadap sesama, yang disesuaikan dengan program, tuntutan dan kebutuhan yang berkembang.

(13)

- Upacara Bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional - Sholat dluhur berjamaah

- Peringatan hari besar keagamaan

- Kebersihan kelas dan lingkungan (piket regu kerja, kebersihan bersama secara periodik)

- Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama

- Membudayakan salam, sapa, senyum (3S) di lingkungan sekolah - Membudayakan tertib waktu, tertib berpakaian, tertib belajar

- Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sekolah

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di SMA Negeri 1 Bangsri adalah sistem paket. Adapun beban belajar pada sistem tersebut sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum lima jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

b. Kegiatan Tatap Muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan lingkungan. Alokasi waktu 1 kali tatap muka adalah 45 menit.

(14)

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik

Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk SMA Negeri 1 Bangsri 0% - 50% dari waktu kegiatan Tatap Muka (TM) mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

5. KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. SMA Negeri 1 Bangsri dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMA Negeri 1 Bangsri berusaha untuk meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

SMA NEGERI 1 BANGSRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No MAPEL Kls.

X

Kelas XI Kelas XII IPA IPS Bhs IPA IPS Bhs

1 Pendidikan Agama 70 72 72 72 74 74 74

2 Kewarganegaraan 70 71 71 71 71 71 71

3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70

4 Bahasa Inggris 71 70 70 70 70 70 70

5 Matematika 70 70 70 70 72 70 70

I P A

7 Fisika 70 70 - - 70 -

-8 Biologi 70 72 - - 70 -

(15)

-I P S

Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%) tuntas adalah:

a. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis;

b. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback;

c. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan;

d. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal.

KENAIKAN KELAS

a. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :

(16)

2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter 2 (dua), dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester 1 (satu) harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester 2 (dua).

3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi.

Sebagai contoh:

Bagi Peserta didik Kelas XI

a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.

b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.

c. Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang) pada matapelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan.

5. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak mulia dan kepribadian

6. Kehadiran di sekolah/kelas minimal 90 %

7. Tidak memiliki nilai ≤ 40 pada ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

b, Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa 1. Ulangan Harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih

Dilaksanakan oleh guru mata pelajaran masing-masing dengan mengembangkan instrumen penilaian.

2. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.

(17)

Dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyusun instrumen penilaian. 3. Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan, sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal. 4. Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.

Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan, sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.

c, Mekanisme dan Prosedur Penilaian Prosedur Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat

rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran. 3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan

bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.

4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.

6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik.

7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

(18)

prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.

4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.

5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.

(19)

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.

10.Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

c. lulus ujian sekolah/madrasah. d. lulus UN.

11.Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

12.Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

Pelaksanaan Program Remidial dan Pengayaan 1. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:

2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%; 3. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan

perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%;

4. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%;

5. Pemanfaatan tutor teman sebaya.

6. Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.

7. Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap muka.

(20)

ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

9. Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

Bentuk pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

1. Identifikasi kemampuan belajar berdasarkan jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik misal belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, berpikir mandiri, superior dan berpikir abstrak, memiliki banyak minat.

2. Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain

melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

a. Belajar kelompok

b. Belajar mandiri

c. Pembelajaran berbasis tema

d. Pemadatan kurikulum

4. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

5. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

7, Kelulusan

a. Kriteria Kelulusan

Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1 adalah sebagai berikut ;

(21)

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran: (a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.

3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah a. Ujian sekolah/madrasah mencakup:

(1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional; yaitu agama, KWN, sejarah, TIK, Bahasa Jawa dan penjaskes ( nilai minimal 6,00 )

(2) ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.

a. Program IPA ; B.Indonesia, B.Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Agama, TIK, penjaskes dan Pend. Seni.

b. Program IPS ; B.Indonesia, B.Inggris, Agama, TIK, penjaskes dan P. Seni.

c. Program BHS ; B.Indonesia, B.Inggris, B. Perancis, Sastra Indonesia, Agama, TIK, penjaskes dan P. Seni

( masing-masing nilai minimal 6,00)

b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:

(1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;

(2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

(22)

Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

b. Penyelenggaraan UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengirimkan data calon peserta UN yang dilakukan oleh sekolah/madrasah ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

2. Merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah;

3. Memiliki/memahami Permendiknas dan POS UN, serta melakukan sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua;

4. Memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUN;

5. Mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

6. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup; 7. Menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN;

8. Melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;

9. Menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN;

10.Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan disegel dan telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN, serta dibubuhi stempel satuan pendidikan penyelenggara UN;

11.Mengumpulkan LJUN serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

12.Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota; 13.Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada

peserta UN;

14.Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;

15.Menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses di atas;

(23)

1. UN dilakukan dua kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Ulangan. 2. UN Ulangan diperuntukkan bagi peserta yang belum lulus UN Utama.

3. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

4. UN dilaksanakan secara serentak.

5. Jadwal pelaksanaan UN mengikuti petunjuk dari BSNP.

Pelaksanaan Ujian Sekolah (US)

a. Waktu Pelaksanaan Ujian Sekolah Utama

1. US dilakukan satu kali dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan ketentuan Permendiknas tentang US

2. Ujian tulis dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah UN 3. Ujian praktik dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah UN

4. Jadwal pelaksanaan ujian setiap mata pelajaran diatur oleh sekolah penyelenggara Kabupaten (MKKS) dan Dinas Pendidikan Kabupaten sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku.

b, Ujian Susulan

Diselenggarakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Ujian Susulan diperuntukkan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau lebih mata ujian utama berdasarkan alas an yang sah,

2. Ujian Susulan menggunakan naskah Ujian Susulan,

3. Ujian Susulan dilaksanakan paling lambat satu minggu setelah US Utama

c. Target Kelulusan

SMA Negeri 1 Bangsri Tahun Pelajaran 2010/2011 memiliki target kelulusan sebagai berikut :

1. Lulus 100 % untuk semua program pada UN Utama

2. Terjadi peningkatan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata UN pada setiap mata pelajaran dan semua program

3. Tidak ada nilai ≤ 6.00

4. Menduduki peringkat 2 di tingkat Kabupaten

Program-program sekolah dalam meningkatkan Kelulusan : 1. LES MAPEL UN

(24)

3. PENDALAMAN MATERI UN

4. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN

5. BIMBINGAN BELAJAR dari Gama Exact Yogyakarta

6. Seminar tentang Sukses UN bersama Ganesa Bimbel dari Jepara 7. ISTIGHOTSAH

Program-program Pasca Ujian Nasional (UN)

1. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang belum lulus UN Utama,

2. Memberi bantuan materi pelajaran tambahan kepada siswa yang belum lulus UN Utama untuk persiapan UN Ulangan

3. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang sudah lulus dan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dalam pemilihan jurusan dsb. 4. Mengadakan bimbingan belajar kepada siswa yang mengikuti SNMPTN

bekerjasama dengan lembaga lain.

8, PENJURUSAN

1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan

a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.

b. Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.

2. Kriteria penjurusan program meliputi : a. Nilai akademik,

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Bahasa : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut (lihat Struktur Kurikulum).

(25)

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut :

- Perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Sikap, dan Praktik mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud, dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu ada nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik.

- Perlu diperhatikan minat peserta didik.

(26)

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi minat, dan bakat.

3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru.

4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan.

Satuan pendidikan dapat menambah kriteria penjurusan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan.

Mutasi

SMA Negeri 1 Bangsri menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan

1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

2. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal

3. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.

4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal ( PSB pada tahunnya )

5. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 ( status peserta didik yang bersangkutan ).

6. Sanggup membayar sumbangan rutin dan sumbangan pembangunan serta sumbangan lain yang berlaku.

b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan

(27)

 Siswa yang melakukan mutasi ke SMA Negeri 1 Bangsri tersebut adalah berasal dari sekolah SMA Negeri yang sederajat.

 Siswa tersebut tidak sedang bermasalah

9. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

b. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial dan kecakapan akademik diberikan terintegrasi melalui semua mata pelajaran secara kontekstual disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran pada struktur kurikulum 2006. Seperti di kelas X terdapat ketrampilan fisika, kimia dan biologi. Ketrampilan Perancis [ada kelas XI dan XII Bahasa

c. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan vokasional (Vocational skill) dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui mata pelajaran yang berdiri sendiri dan direncanakan secara khusus.

 Ketrampilan Teknisi HP

Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS dan BHS pada semester ganjil dan genap.

 Ketrampilan Kerajinan

Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS dan BHS pada semester ganjil dan genap.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

a) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

(28)

1. Kelautan

2. Agrobisnis / Hidroponik 3. Intensive English 4. Fotografi

c) Strategi pelaksanaan PBKL di SMA Negeri 1 Bangsri adalaj sebagai berikut :

1. Integrasi PBKL pada Mapel yang Relevan

Bahan kajian keunggulan lokal Intensive English diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dengan SK/KD mata pelajaran tersebut. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengkaji SK/KD mata pelajaran Bahasa Inggris dihubungkan dengan hasil analisis keunggulan lokal. Hasil pengkajian SK/KD tersebut dituangkan pada penyempurnaan silabus dan RPP. Kemudian dibuat bahan ajar cetak dan bahan ajar ICT yang mengintegrasikan PBKL pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Program ini diberikan pada kelas X yang terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan alokasi waktu 4 x 45 menit per minggu.

2. Pelaksanaan PBKL melalui Mapel Ketrampilan

PBKL Agrobisnis/Hidroponik dan Fotografi digunakan untuk menyajikan materi atau substansi keunggulan lokal secara berdiri sendiri, bukan terintegrasi dengan mata pelajaran. Dengan demikian SK/KD menggunakan mata pelajaran keterampilan Hidroponik dan Fotografi dengan bahan ajar/substansi keunggulan lokal yang diselenggarakan. SK/KD yang tersedia, satuan pendidikan mengembangkan sendiri SK/KD yang sesuai dengan kebutuhan. Siswa yang mengikuti pembelajaran secara komprehensif mulai kelas XI IPA untuk ketrampilan Hidroponik dan kelas XI IPS, BHS dengan kelas XII IPA,IPS,BHS untuk ketrampilan Fotografi. Alokasi waktu yang tersedia 2 x 45 menit per minggu.

3. Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Muatan Lokal

(29)

Referensi

Dokumen terkait

18 Saya meyakini seseorang yang telah dididik dalam profesi auditor memiliki suatu tanggungjawab untuk tidak beralih pada profesi lain selama periode atau kurun waktu

Mengajarkan kepada peserta tentang konsep dan praktik Career Management.

Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi gen enzim lipase pada tanah hasil pengolahan limbah kelapa sawit (POME) melalui pendekatan metagenomik menggunakan desain

Penelitian yang dilakukan oleh Angkatan Laut USA antara tahun 1968 - 1981, seorang penyelam semakin dalam menyelam maka semakin besar tekanan atmosfir yang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum

Karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja Karakteristik individu (X1) Kinerja pegawai (Y) Iklim kerja 2 Pengaruh knowledge management terhadap kinerja

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap daya hambat terhadap Escherichia