• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi morbiditas dan mortalitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Definisi morbiditas dan mortalitas"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DEFINISI MORBIDITAS DAN

MORTALITAS

(3)

DEFINISI MORBIDITAS

Arti sempit : merupakan peristiwa sakit

atau kesakitan

Arti luas : memiliki arti yang lebih

kompleks, tidak hanya terbatas pada statistik atau ukuran tentang peristiwa tersebut, namun juga pada faktor yang

mempengaruhinya (determinan factor),

seperti faktor sosial, ekonomi dan lain sebagainya

(4)

DEFINISI SEHAT (WHO)

Merupakan suatu keadaan sejahtera fsik,

memtal, serta sosial dan tidak sekedar bebas dari cacat dan penyakit.

Defnisi ini dianggap terlalu ideal, sehingga

dalam prakteknya hampir selelu disesuaikan dengan kemampuan

diagnostik yang tersedia, yang umumnya lebih menitikberatkan pada pengukuran penyakit (disease) secara klinis

(5)

DEFINISI MORTALITAS

Diartikan sebagai kematian yang

terjadi pada anggota penduduk

Mati

” merupakan keadaan

menghilangnya semua tanda

kehidupan secara permanen, yang

(6)

UKURAN MORBIDITAS DAN

MORTALITAS

Angka (rate) yang merupakan suatu

ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian, misalnya kematian,

kelahiran dan sakit dalam suatu periode tertentu.

Rasio merupakan suatu ukuran yang

menyatakan hasil perbandingan antara dua angka, sebagai contoh adalah rasio

antara bayi lahir mati dan bayi lahir hidup.

(7)

UKURAN MORBIDITAS DAN

MORTALITAS

Harus jelas :

a) KAPAN : waktu berlakunya ukuran tersebut

b) SIAPA : ukuran untuk populasi yang mana c) APA : ukuran untuk kejadian apa

(8)

UKURAN DASAR MORBIDITAS

(9)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

INSIDEN (I)

Insiden suatu penyakit didefnisikan

sebagai jumlah kasus baru suatu

penyakit selama suatu kurun waktu

tertentu.

Angka insiden merupakan jumlah

peristiwa per penduduk beresiko

(10)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

INSIDEN (II)

Penduduk beresiko merupakan

jumlah lama waktu “sehat” dalam

tahun yang dijalani bersama-sama

oleh semua anggota penduduk dari

awal sampai akhir suatu kurun waktu

pengamatan.

(11)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

INSIDEN (III)

Dalam praktiknya, ukuran ini

diperkirakan dengan jumlah

penduduk tengah periode, namun

pada tidak mudah memperkirakan

kapan tepatnya suatu penyakit akan

mulai timbul.

(12)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

INSIDEN (IV)

Sehingga penentuan insiden suatu

penyakit umumnya didasarkan pada

mulainya gejala timbul, waktu

diagnosis penyakit, tanggal

pelaporan, dan tanggal dirawat.

Insiden

merupakan frekuensi

(13)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

PRAVALENSI (I)

Pravalensi Titik

suatu penyakit

menyatakan jumlah penduduk

yang sakit pada titik waktu

tertentu, tanpa

memperhitungkan kapan kasus

penyakit dimulai.

(14)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

PRAVALENSI (II)

Angka Pravalensi Titik adalah rasio antara

pravalensi dengan penduduk atau jumlah orang beresiko pada suatu titik waktu

tertentu.

Angka pembilang adalah semua orang

yang pada saat itu sedang sakit, tanpa

memandang kapan kasus tersebut dimulai

Angka Penyebut adalah semua penduduk

beresiko, baik yang sedang sakit atau tidak

(15)

UKURAN DASAR MORBIDITAS :

PRAVALENSI (III)

Angka Pravalensi Periode adalah jumlah

penduduk yang sakit, baik sakit lama maupun baru selama periode tertentu.

Merupakan jumlah antara pravalensi titik

pada awal suatu periode waktu dan insiden selama periode tertentu.

(16)

UKURAN DASAR MORTALITAS

(17)

ANGKA KEMATIAN KASAR

(18)

ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE)

CDR merupakan jumlah kematian per

1000 penduduk pada tahun tertentu.

•  

(19)

ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE)

Tahun 2011 jumlah kematian di Nganjuk

mencapai 81.442 kematian, dengan jumlah penduduk 18.940.000 jiwa.

,3  4

•  

(20)

ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE)

Kelemahan CDR : tidak memperhitungakan

pengaruh struktur umur penduduk.

Struktur umur penduduk yang berbeda

akan menghasilkan kematian yang berbeda pula.

NSB dengan struktur umur penduduk

muda memiliki CDR yang lebih rendah

(21)

21

1961 1963 1965 1967 1969 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011

0.0 4.0 8.0 12.0 16.0 20.0

Indonesia China World

(22)

22 ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE)

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SP.DYN.CDRT.IN/countries?display=default

0 5 10 15 20 25

(23)

ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR

(24)

ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR

(AGE SPECIFIC DEATH RATE – ASDR)

ASDR merupakan jumlah kematian yang

terjadi pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk kelompok umur tersebut pada tahun tertentu.

•  

(25)

ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR

(AGE SPECIFIC DEATH RATE – ASFR)

Contoh : jumlah kematian penduduk usia 30-35 di

Tuban tahun 2011 adalah 1.825, sedangkan

jumlah penduduk usia 30-35 pada tahun tersebut adalah 1.100.213 orang

1000 = 1,7 2

Memberikan hasil yang lebih baik daripada CDR karena

sudah memperhitungakan pengaruh struktur umur penduduk

•  

(26)

ANGKA KEMATIAN BAYI

(27)

ANGKA KEMATIAN BAYI

(INFANT MORTALITY RATE– IMR)

IMR merupakan jumlah kematian bayi usia

dibawha 1 tahun ( 0 – 11 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.

•  

(28)

ANGKA KEMATIAN BAYI

(INFANT MORTALITY RATE– IMR)

Contoh : jumlah kematian bayi usia

dibawah 1 tahun mencapai 6.658, dengan kelahiran hidup mencapai 343.692

•  

(29)
(30)

30

INFANT MORTALITY RATE

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SP.DYN.IMRT.IN

1961 1963 1965 1967 1969 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011

0 20 40 60 80 100 120 140 160

(31)
(32)

32

INFANT MORTALITY RATE

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SP.DYN.IMRT.IN

1961 1963 1965 1967 1969 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

(33)

ANGKA KEMATIAN BALITA

(34)

ANGKA KEMATIAN BALITA

(CHILDHOOD MORTALITY RATE – CMR)

CMR merupakan jumlah kematian bayi usia

dibawah usia lima tahun per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.

Balita atau bawah lima tahun adalah semua

anak termasuk bayi yang baru lahir, yang

berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya

(35)

ANGKA KEMATIAN BALITA

(CHILDHOOD MORTALITY RATE – CMR)

•  

(36)

ANGKA KEMATIAN BALITA

(CHILDHOOD MORTALITY RATE – CMR)

CMR merupakan refeksi tinggi rendahnya

angka kematian bayi dan angka kematian anak.

CMR merupakan probabilitas anak lahir

hidup dalam tahun atau periode tertentu

untuk meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dengan asumsi anak tersebut

mengikuti angka kematian menurut umur pada periode tersebut.

(37)

ANGKA KEMATIAN BALITA

(CHILDHOOD MORTALITY RATE – CMR)

CMR merupakan salah satu Tujuan

Pembangunan Milennium (MDGs) yang keempat, yaitu menurunkan angka

kematian anak usia balita yang ada pada tahun 1990 menjadi sepertiga pada tahun 2015.

(38)

38

CHILDHOOD MORTALITY RATE

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SH.DYN.MORT

1961 1963 1965 1967 1969 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011

0 50 100 150 200 250 300

(39)

39

CHILDHOOD MORTALITY RATE - MDGS

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

0 20 40 60 80 100 120 140 83.880.2 76.673.1 69.866.5 63.460.5 57.654.952.4 50 47.745.6 43.641.739.938.2 36.635.133.632.331

9 8.6 8.1 7.6 7 6.5 6.1 5.8 5.6 5.5 5.4 5.2 5.1 4.9 4.7 4.6 4.5 4.4 4.4 4.3 4.3 4.2 4.1

89.888.687.586.685.784.583.381.879.977.7 75.473 70.4 67.865.362.8 60.358 55.7 53.551.749.647.8 125.6122.1 118.7115.4 112.1108.8 105.5 102 98.5 95 91.5 88.184.7 81.378.2 75.172.169.366.5 63.861.258.656.3

(40)

40

CHILDHOOD MORTALITY RATE

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SH.DYN.MORT

0 50 100 150 200 250 300

(41)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / IBU

(42)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / ANGKA KEMATIAN IBU

(MATERNAL MORTALITY RATE – MMR)

MMR merupakan jumlah kematian wanita

yang disebabkan oleh komplikasi

kemahilan dan kelahiran anak per 100.000 kelahiran hidup.

Batas waktu :

hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lama dan

tempat persalinan, yang

disebabkan

karena kehamilannya

atau

pengelolaannya, dan bukan karena

sebab-sebab lain

(43)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / ANGKA KEMATIAN IBU

(MATERNAL MORTALITY RATE – MMR)

43

Contoh : Di Gresik terdapat 15 kematian wanita karena

komplikasi kehamilan atau kelahiran anak. Jumlah kelahiran hidup sejumlah 81.376 anak

(44)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / ANGKA KEMATIAN IBU

(MATERNAL MORTALITY RATE – MMR)

Manfaat :

Pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer) • Program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu

oleh tenaga kesehatan

Penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan

Penyiapan keluarga dan suami siaga dalam

menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan

meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

(45)
(46)
(47)

47

MATERNAL MORTALITY RATE - INDONESIA

Source :http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CDcQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.menegpp.go.id

(48)

48 Perdarahan; 29.47% Eklamsia; 25.26% Infeksi; 11.58% Abortus; 5.26% Proses lama/macet; 5.26%

Emboli Obst; 3.16%

Kompl. Masa puerpureum; 8.42%

Lain-lain; 11.58%

(49)

49 Dukun; 35.35%

Dokter umum/ Kandungan; 4.04%

Perawat/Bidan; 58.59%

Lainnya; 2.02%

(50)
(51)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / ANGKA KEMATIAN IBU

(MATERNAL MORTALITY RATE – MMR)

Pendarahan menempati persentase tertinggi (28

persen) yang disebabkan anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil.

Di berbagi negara paling sedikit seperempat dari

seluruh kematian ibu disebabkan karena

perdarahan. Proporsinya antara kurang dari 10 % hingga 60 %.

(52)

ANGKA KEMATIAN MATERNAL / ANGKA KEMATIAN IBU

(MATERNAL MORTALITY RATE – MMR)

Kematian ibu yang tinggi dapat dicegah dengan

adanya penanganan profesional dalam

pemeliharaan selama mengandung dan kelahiran, serta peningkatan gizi ibu hamil.

Catatan : AKI sulit dihitung, karena untuk

menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar, mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang

(53)

ANGKA HARAPAN HIDUP

(LIFE EXPECTANCY)

(54)

ANGKA HARAPAN HIDUP (LIFE EXPECTANCY)

Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah

rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.

Angka Harapan Hidup pada suatu umur x

adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil

mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di

lingkungan masyarakatnya.

(55)

55

ANGKA HARAPAN HIDUP - INDONESIA

19710 1980 1990 2000

(56)

56

LIFE EXPECTANCY

Source : http://data.worldbank.org/indicator/SP.DYN.LE00.IN

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

(57)

57

LIFE EXPECTANCY

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
(58)

TERIMA KASIH…

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, FMIPA UGM terdiri atas 7 program studi S1 yaitu Elektronika dan Instrumentasi, Fisika, Geofisika, Kimia, Ilmu Komputer, Matematika, dan Statistika, 2 program studi D3

-asta diukur dengan spindel no.. 8eberapa diantaranya yaitu tepung kasa&a termodiBkasi, ra&a, gari, arina, dan gaplek. %epung kasa&a termodiBkasi merupakan suatu

• DNA forensik digunakan untuk membantu proses identifikasi personal dengan menggunakan profil DNA yang bersifat unik dan berbeda pada setiap orang. • Polimorfisme adalah

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang

Bahan Alam Laut: Filum Echinodermata_Kelompok VIII Page 1 of 41 FMIPA (Herbal Farmasi_Estetika Indonesia).. BAB I

Pada usulan perencanaan kegiatan tahun 2020, Penelahaan usulan program dan kegiatan dari masyarakat merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Antibiotika Cefotaxime pada Pasien Sirosis

Diupayakan semaksimal mungkin bahwa setiap sesi dalam seminar memungkinkan tiap partisipan untuk dapat mengeksplorasi pendapat/ide/pengalaman masing-masing tentang