Gangguan Disosiatif
APAKAH ITU?
Gangguan Disosiatif adalah sekelompok gangguan
yang ditandai oleh suatu kekacauan atau disosiasi
dari fungsi identitas, ingatan atau kesadaran.
Macam-macamnya:
1. Gangguan Identitas Disosiatif
2. Amnesia Disosiatif
3. Fugue Disosiatif
1. GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF
Biasa disebut dengan Gangguan Kepribadian
Ganda atau Multiple Personality Disorder
Merupakan suatu gangguan disosiatif dimana
seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian
yang berbeda atau kepribadian pengganti (alter)
Variasi kasus:
•
Kepribadian utama (inti) mungkin tidak sadar akan kehadiran
identitas lainnya (alter), sementara kepribadian lainnya sadar akan
kepribadian intinya.
•
Kepribadian2 yang berbeda benar-benar tidak sadar satu sama lain.
•
Terkadang 2 kepribadian bersaing untuk mendapatkan kontrol
terhadap orang tersebut.
VARIASI KASUS:
Beberapa dari kepribadian alter umumnya mencakup
anak-anak dari beragam usia,remaja dan jenis
kelamin dan latar belakang yang berbeda.
Beberapa kepribadian dapat menunjukkan
simtom-simtom psikosis-putus dengan realitas yang
diekspresikan dalam bentuk halusinasi dan berpikir
delusi.
Kepribadian alter dapat menunjukkan rekaman
EEG,reaksi alergi,respons terhadap pengobatan yang
berbeda, juga bahkan hasil pemeriksaan mata dan
besar pupil yang berbeda.
Dapat terjadi pula satu kepribadian buta warna,
BILLY SI PEMILIK 24 KEPRIBADIAN:KAMPUS OHIO STATE DIHANTUI TEROR SEJAK 4 MAHASISWINYA DISERANG,DIPAKSA UNTUK MENGAMBIL UANG DI ATM, LALU
DIPERKOSA. SEBUAH TELEPON MISTERIUS MENGHASILKAN PENANGKAPAN BILLY MILLIGAN(23),GELANDANGAN YANG SEBELUMNYA DIPECAT DARI ANGKATAN LAUT.
Billy (23)tidak seperti anak lelaki pada umumnya. Dia sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri pada saat menunggu persidangan, sehingga pengacaranya meminta sebuah evaluasi psikiatrik. Psikolog dan psikiater yang memeriksa Billy menyimpulkan adanya 10 kepribadian dalam dirinya. Delapan
diantaranya laki-laki dan dua wanita. Kepribadian Billly telah terpecah yang disebabkan kebrutalan di masa kecilnya. Kepribadian-kepribadian tersebut tampil dalam ekspresi muka, ingatan dan pola suara yang berbeda-beda. Pada tes-tes kepribadian dan inteligensi, mereka juga menampakkan kinerja yang berbeda.
Arthur, seseorang dengan kepribadian perasa namun plegmatik, berbicara dengan aksen Inggris. Danny(14),seorang pelukis benda tak bergerak.
Christopher(13),cukup normal, tapi cenderung mudah cemas.
Seorang anak perempuan Inggris berusia 3 tahun muncul dengan nama Christine
Tommy(16),seorang escape artist (ahli melepaskan diri dari borgol, ikatan, dll) dan memiliki kepribadian antisosial. Tommylah yang mendaftar ke Angkatan Laut.
Allen(18), adalah seorang penipu dan perokok.
Adelena(19),adalah lesbian introvert. Dialah yang melakukan sejumlah pemerkosaan. Mungkin Davidlah yang membuat pengaduan misterius lewat telepon.
David(9), anak kecil pencemas yang secara terang-terangan menunjukkan penderitaan akibat trauma di masa kecil.
Pembela memberikan argumen bahwa Billy menderita gangguan kepribadian ganda. Sejumlah kepribadian pengganti berada dalam dirinya. Kepribadian alter mengetahui tentang Billy, tetapi Billy tidak sadar akan kehadiran mereka. Billy, kepribadian yang inti atau dominan telah belajar sebagai seorang anak kecil bahwa ia dapat tidur
sebagai cara untuk menghindari penyiksaan seksual dan fisik dari ayahnya. Seorang psikiater menyatakan bahwa Billy seperti sudah”tertidur”-dalam arti semacam koma psikologis-saat kejahatan tersebut dilakukan. Sehingga Billy seharusnya dianggap tidak bersalah dengan alasan tidak waras.
Ia ditetapkan tidak bersalah dengan alasan tidak waras. Ia dimasukkan ke dalam suatu institusi mental. Dalam institusi tersebut, muncul 14 kepribadian tambahan. 13 di antaranya sukar diatur dan dicap “tidak diinginkan” oleh Arthur. Kepribadian yang ke-14 adalah guru yang kompeten dan diharapkan bisa merepresantisakan integrasi dari semua kepribadian yang lain. Billy dilepaskan 6 tahun kemudian.
Kisah nyata dari Chris Costner Sizemore
Difilmkan pada tahun 1957
Ada 1 kepribadian inti dan 2 kepribadian alter
Eve White,menjadi tempat bagi dua kepribadian alter.
Eve Black, kepribadian yang penuh libido dan
antisosial
Jane, kepribadian yang terintegrasi yang dapat
mengakomodasi dorongan seksual dan agresivitasnya
namun tetap tampil dalam tingkah laku yang pantas
secara sosial.
Di dalam film, ketigany berhasil diintegrasikan. Namun
FILM BELAHAN JIWA
Empat wanita, Cairo seorang pelukis (
Rachel
Maryam),
Farlyna seorang desainer pakaian (
Dinna
Olivia), Baby Blue
seorang arsitek (
Nirina
Zubir) dan psikolog Arimby (
Marcella
Zalianty) dengan empat permasalahan psikologis yang
berbeda terlibat dalam hubungan serius dan hamil dengan
Cairo, seorang pelukis yang sedang mempersiapkan pameran lukisannya dengan konsep baru yaitu
nihilisme dan mencari warna merah untuk membuat lukisannya lebih hidup.
Farlyna, seorang desainer busana yang dinobatkan sebagai Queen of Sexy Fashion dan sedang
dalam proses proyek ekspor desainnya.
Baby Blue, seorang arsitek yang masih dalam trauma kematian saudara kembarnya Baby Pink. Arimby, seorang psikolog dengan pasien bernama Katrina yang punya 2 kepribadian lain yaitu Sofia
dan Anggoro, mereka sendiri bertarung dalam diri Katrina untuk menceritakan kisah pemerkosaan Katrina.
Cempaka, kekasih Bumi (Alexander Wiguna) yang tinggal serumah dengannya, pernah menyaksikan
ibunya (Endhita) dicekik ayahnya sendiri (Ario Bayu), namun Bumi sendiri memiliki empat kekasih lain.
Cairo menyelesaikan masalahnya dengan menggugurkan kandungannya sendiri dan mengambil
darahnya, akibatnya pemilik galeri (Robby Tumewu) menganggap Cairo sinting dan membatlkan kontraknya.
Farlyna yang sempat dikecam oleh Halimah (Ria Irawan), seorang ustadzah yang pernah demo di
depan rumahnya disambut dengan dilepasnnya baju Farlyna oleh Farlyna sendiri, akhirnya Farlyna bertobat sekaligus menutupi perutnya yang mulai membesar karena hamil, namun itu malah
mengakibatkan batalnya proyek ekspor.
Baby Blue, bertemu dengan seorang wanita yang misterius bernama Jeanette Antoinette Petersaan,
yang setelah diikuti ternyata dia sudah meninggal, inilah jawaban yang diberikan Tuhan kepada Baby Blue, semua orang pasti akan mati, dan ia mendesain masterpiece makam dia dan Bumi.
Arimby yang tak kuat lagi membendung emosinya akhirnya menyuruh Katrina ke psikolog
Cempaka merasa senang, sedih, marah, sebal dan ekspresinya
berubah setiap saat dan menjauhi Bumi karena sesuatu. Akhirnya
ketika masing-masing soulmates itu mengatakan bahwa dia hamil
karena Bumi, semuanya marah dan menuju rumahnya. Sampai di
rumah Bumi, tak ada Bumi dan hanya ada orang yang mengaku lahir
dan besar disitu.
Akhirnya ketika mengantarkan Cairo ke rumah sakit, Farlyna melihat
Bumi masuk ke ruang inap Cempaka. Lalu ketika Bumi keluar, mereka
keluar kecuali Arimby. Di rumah Cairo, Baby Blue dan Farlyna datang
untuk bersama mencari Arimby yang ternyata Arimby sedang
mengarahkan tali tambang pada Cempaka dan Cempaka kabur lewat
jendela.
Di suatu hutan Cempaka dihalangi oleh soulmate itu, dan ketika Bumi
mencari di situ, Cempaka sudah mengalungkan tali, dan semuanya
mengatakan kalau dia mati, soulmate itu juga mati, ketika berkata
"sehidup semati", ia terjun, dan soulmates itu hilang. Bumi pun
Endingnya psikolog yang pernah ditemui Cempaka mengungkapkan
kalau sebenarnya soulmates itu adalah kepribadian lain Cempaka yang
lebih kuat sehingga punya tubuh sendiri, tapi kegiatan mereka masih
diikuti oleh Cempaka.
Cairo, jiwa stres akibat diperkosa.
Baby Blue, jiwa yang trauma kematian orangtua dan pemerkosaanya.
Farlyna, jiwa yang mempunyai ide-ide janggal.
Arimby, jiwa yang berusaha melupakan trauma Cempaka,
Cempaka hanya gadis bertrauma dan tak punya suatu ciri karena ciri
itu sudah direbut oleh 4 kepribadian yang lain.
Jadi sebenarnya Bumi cuma punya 1 kekasih nyata, Cempaka yang
APA KATA DSM IV TENTANG INI?
Sedikitnya dua kepribadian yang berbeda ada dalam diri seseorang,
dimana masing-masing memiliki pola yang relatif kekal dan berbeda
dalam mempersepsikan, memikirkan dan berhubungan dengan
lingkungan serta self.
Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang mengambil kontrol penuh atas perilaku individu itu.
Ada kegagalan untuk mengingat kembali informasi pribadi penting yang terlalu substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa.
2. AMNESIA DISOSIATIF
Sebelumnya disebut Amnesia Psikogenik
Seseorang menjadi tidak mampu menyebutkan kembali informasi
pribadi yang penting, biasanya melibatkan pengalaman yang traumatis
atau penuh tekanan, dalam bentuk yang tidak dapat dianggap sebagai
lupa biasa.
Kehilangan ingatan ini tidak disebabkan oleh penyebab organis
tertentu, seperti kerusakan pada otak atau kondisi medis tertentu,
bukan pula efek langsung dari obat-obatan atau alkohol.
Dapat terjadi secara bertahap tapi seringkali muncul secara tiba-tiba
dan spontan, misalnya seorang tentara yang gagal mengingat
pertempuran beberapa hari setelahnya, namun tiba-tiba dapat
mengingat pengalamannya setelah dipindahkan ke rumah sakit yang
jauh dari medan peperangan.
Biasanya mereka lupa pada peristiwa atau periode kehidupan yang
traumatis-yang membangkitkan emosi negatif yang kuat seperti
ketakutan atau rasa bersalah.
MACAM-MACAM:
1.
Amnesia Terlokalisasi
Dimana peristiwa yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu
hilang dari ingatan. Misalnya, orang tersebut tidak bisa mengingat
kembali untuk beberapa jam atau hari setelah suatu kejadian yang
menekan atau traumatis seperti perang atau kecelakaan.
2.
Amnesia Selektif
Seseorang lupa hanya pada hal-hal khusus yang mengganggu yang
terdapat dalam suatu periode waktu tertentu. Misalnya, seorang
tentara dapat mengingat seluruh jalannya pertempuran, tapi lupa
peristiwa saat sahabatnya tertembak.
3.
Amnesia Menyeluruh
Seseorang melupakan seluruh kehidupannya-siapa dirinya,
CONTOH KASUS
Ia dibawa ke dalam ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit oleh orang yang tak dikenal. Ia bingung dan mengaku tidak tahu siapa dirinya atau di mana ia tinggal, dan orang tak dikenal itu telah menemukannya berkeliaran di jalan. Selain kebingungan yang dialaminya, ia tidak tampak telah minum-minum atau menyalahgunakan obat atau bahwa amnesianya ditimbulkan oleh
trauma fisik. Setelah tinggal beberapa hari di rumah sakit, ia bangun dalam keadaan distres. Ingatannya telah kembali. Namanya Rutger dan ia ada urusan penting yang harus dihadiri. Ia ingin tahu kenapa ia dimasukkan ke rumah sakit dan menuntut untuk pergi. Saat mas uk perawatan, Rutger tampak mengalami amnesia menyeluruh: Ia tidak dapat mengingat
identitasnya atau peristiwa-peristiwa pribadi dalam kehidupannya. Namun sekarang ia meminta untuk keluar, itu berarti Rutger menunjukkan amnesia terlokalisasi untuk periode antara masuk ke ruang gawat darurat hingga pagi di mana ia mendapatkan kembali ingatannya akan peristiwa-peristiwa sebelumnya.
Rutger memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum ia masuk ke rumah sakit yang dikonfirmasikan oleh polisi. Pada hari dimulainya amnesia itu, Rutger telah membunuh seorang pejalan kaki dengan mobilnya. Ada saksi-saksi mata, dan polisi telah mengemukakan pendapat bahwa Rutger-mesikpun hancur secara emosional- tidak bersalah dalam kecelakaan itu. Namun demikian, Rutger diminta untuk mengisi laporan kecelakaan dan datang untuk pemeriksaan. Masih tercengang, Rutger mengisi formulir di rumah temannya. Ia secara tidak sengaja meninggalkan dompet dan kartu identitasnya di sana. Setelah memasukkan formulir di kotak surat, Rutger menjadi bingung dan kehilangan ingatannya.
3. FUGUE DISOSIATIF
Sebelumnya disebut fugue psikogenik
Penderita melakukan perjalanan secara tiba-tiba dan tanpa diduga
sebelumnya dari rumah atau tempat kerjanya dan tak mampu mengingat
kembali informasi personal di masa lalu dan menjadi bingung dengan
identitasnya atau mengasumsikan identitas baru (baik sebagian atau
seluruhnya).
Penderita terkesan normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan
mental.
Penderita mungkin tidak memikirkan masa lalunya atau melaporkannya
dengan banyak kesalahan informasi tanpa menyadari bahwa informasi itu
salah.
Berbeda dengan amnesia, penderita fugue bertindak dengan lebih
bertujuan.
Penderita secara tiba-tiba membentuk identitas baru yang bisa sangat
berbeda dengan identitas lama dan lupa dengannya. Bisa membangun
keluarga atau bisnis baru dengan karakter kepribadian yang baru pula.
Ketika sadar (biasanya tiba-tiba), penderita akan dibanjiri memori lamanya
CONTOH KASUS
Laki-laki itu memberi tahu polisi bahwa namany Burt Tate . Lelaki berkulit putih berusia 42 tahun ini terlibat perkelahian di restoran tempat kerjanya. Saat polisi tiba, mereka
menemukannya tidak membawa kartu identitas. Ia mengatakan pada mereka bahwa ia telah datang ke kota tersebut beberapa minggu yang lalu, namun tidak dapat mengingat dimana ia tinggal atau bekerja sebelum datang ke kota itu. Mesti tidak ada tuduhan yang diberikan kepadanya, polisi memintanya datang ke ruang gawat darurat untuk dievaluasi. “Burt” tahu kota apa itu dan tahu tanggal berapa sekarang dan menyadari bahwa terasa aneh kalau ia tidak mengingat masa lalunya, tetapi terlihat tidak peduli dengan hal itu. Tidak ada bukti adanya luka fisik atau trauma otak atau penyalahgunaan obat maupun alkohol.
Polisi membuat beberapa pertanyaan dan menemukan bahwa Burt sesuai dengan profil
seseorang yang hilang, Gene Saunders, yang telah menghilang sebulan sebelumnya dari sebuah kota yang berjarak 2000 mil. Mrs Saunders ditelepon dan meyakinkan bahwa Burt benar
suaminya.
Ia melaporkan bahwa suaminya yang telah bekerja di tingkat manajemen madya di sebuah perusahaan manufaktur, tengah mengalami kesulitan di tempat kerja sebelum menghilang. Ia tidak dipromosikan dan penyelianya sangat kritis terhadap pekerjaannya. Tekanan kerja
tampak mempengaruhi perilakunya di rumah.
4. GANGGUAN DEPERSONALISASI
Merupakan perasaan ketidaknyataan atau keterpisahan dari self
atau dari tubuhnya.
Orang merasa terpisah dari dirinya sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
Mereka merasa seperti mimpi atau bertingkah laku seperti robot.
Mereka tetap memiliki kontak dengan realitas dan dapat
membedakan kenyataan dari yang tidak nyata.
CIRI-CIRI GANGGUAN DEPERSONALISASI DI DSM IV
Pengalaman yang berulang atau persisten dari depersonalisasi,yang ditandai oleh perasaan terpisah dari proses mental atau tubuh seseorang, seolah-olah seseorang menjadi pengamat luar dari dirinya sendiri. Pengalaman ini
dapat memiliki karakteristik seperti mimpi.
Individu tersebut mampu mempertahankan pengujian realitas (contohnya membedakan kenyataan dari ketidaknyataan) saat
keadaan depersonalisasi.
Pengalaman depersonalisasi menyebabkan distres atau hendaya pribadi yang signifikan pada satu atau lebih area
fungsi yang penting seperti fungsi sosial atau pekerjaan.
Pengalaman depersonalisasi tidak dapat dimasukkan ke dalam gangguan lain atau tidak merupakan efek langsung dari
CONTOH KASUS
Seorang mahasiswa berusia 20 tahun takut akan menjadi gila. Selama dua tahun, semakin sering mengalami perasaan ‘berada di luar’ dirinya. Selama episode itu, ia mengalami perasaan ‘kematian’ pada tubuhnya, dan merasa goyah, sering kali
menabrak perabotan. Ia makin cenderung untuk kehilangan keseimbangan jika
episode itu terjadi di saat ia berada di tengah publik, terutama bila ia merasa cemas. Selama terjadinya episode ini, pikirannya seperti ‘berkabut’ , mengingatkannya pada kondisi pikiran saat ia disuntik obat penghilang rasa sakit untuk operasi usus buntu lima tahun sebelumnya. Ia mencoba memerangi episode-episode ini bila terjadi,
dengan mengatakan ‘stop’ pada dirinya sendiri dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ini akan menjernihkan pikirannya untuk sementara, namun perasaan berada di luar dirinya dan rasa kematian akan segera kembali.
Perasaan yang mengganggu ini akan hilang secara bertahap setelah beberapa jam. Saat dalam penanganan, ia mengalami episode ini sekitar dua kali per minggu,
PERNAHKAH KITA MENGALAMI DISOSIATIF?
Tiba-tiba menyadari, saat Anda mengendarai kendaraan, bahwa Anda
tidak ingat apa yang terjadi selama atau pada sebagian perjalanan.
Tiba-tiba menyadari, saat Anda mendengar seseorang berbicara, bahwa
Anda tidak mendengar sebagian atau semua yang dikatakan orang itu.
Menyadari diri Anda berada pada suatu tempat dan tidak mengerti
bagaimana Anda bisa sampai ke sana.
Menemukan diri Anda memakai pakaian yang Anda tidak ingat saat
memakainya.
Mengalami perasaan bahwa sepertinya Anda berdiri di samping diri Anda
atau melihat diri Anda melakukan sesuatu dan benar-benar melihat diri Anda seperti Anda melihat orang lain (depersonalisasi)
Melihat ke cermin dan tidak mengenali diri Anda sendiri.
Terkadang merasa bahwa orang lain, objek dan dunia di sekeliling Anda
tidaklah nyata (derealisasi)
Mengingat kejadian di masa lalu secara jelas yang sepertinya Anda
mengalaminya kembali saat ini
Mendapat pengalaman berada di sebuah tempat yang Anda kenal namun
PERNAHKAH KITA MENGALAMI DISOSIATIF?
Menjadi sangat terpaku ketika menonton TV atau film sehingga tidak
sadar kejadian lain yang terjadi di sekeliling Anda.
Menjadi sangat terserap ke dalam suatu fantasi atau lamunan sehingga
rasanya seperti benar-benar terjadi pada Anda.
Berbicara keras-keras pada diri Anda sendiri saat sedang sendirian (self
talk)
Menemukan diri Anda bertindak sangat berbeda dalam sebuah situasi
tertentu dibandingkan dengan situasi yang lain sehingga Anda merasa sepertinya Anda adalah dua orang yang berbeda.
Menemukan bahwa Anda tidak dapat ingat apakah sudah atau belum melakukan
sesuatu atau mungkin hanya berpikir melakukannya (misalnya tidak tahu
apakah Anda baru saja mengirimkan surat atau hanya berpikir mengirimkannya)
Terkadang merasa sepertinya Anda melihat dunia melalui kabut sehingga