• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN UMUM STROKE di poli (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN UMUM STROKE di poli (1)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Stroke mrpkn pnybb utama kecacatan pd org dewasa dan penyebab kematian pertama di Indonesia ( Riskerdas, 2007)

Utk menurunkan angka kecacatan dan

kematian pasien stroke  penatalaksanaan ps stroke akut

(3)

Tujuan Utama Strategi Manajemen:

Memperbaiki keadaan penderita shg kesempatan hidup optimal  usaha terapeutik/medik terutama sejak fase akut sampai pengobatan maksimal

(4)

Konsekuensi Stroke dilihat 4 aspek (WHO) :

Aspek patologi  anatomi, etiologi dan

patofisiologi stroke secara klinis & intervensi medis pembedahan dilakukan brdsrkn proses patologi

Impairment  hilangnya fungsi fisiologi, psikologis dan anatomis

Disability  setiap hambatan, kehilangan kemampuan

Handicap  halangan atau gangguan pd

(5)

Manajemen stroke meliputi bbrp fase yg saling berkaitan :

Umum pada fase akut

Spesifik pd fase akut; pembedahan maupun medik

(6)

Manajemen stroke pra RS

Penanganan stroke pra RS meliputi

:

Deteksi

Pengiriman pasien

(7)

Perawatan Umum pada Pasien

Stroke :

• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC

• Mencegah infeksi sekunder terutama pada

traktus respiratorius dan urinarius

• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang

stabil dan optimal

• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena

dalam

• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan

pemberian obat antasida

(8)

PEMANTAUAN DGN SKALA STROKE

Manajemen pasien yg dilakukan di unit stroke merupakan sistem perawatan spesialistik stroke secara komprehensif.

(9)

NIHSS ( National Institute of Health Stroke Scale )

Mrpkn suatu skala penilaian yg dilakukan pd pasien stroke utk melihat kemajuan hsl perawat fase akut (akibat impairment).

Penilaian dilakukan2 kali yaitu saat masuk ( hari

pertama perawatan) dan saat keluar dr perawatan. Perbedaan skor saat masuk dan keluar dapat

dijadikan salah satu patokan keberhasilan perawatan. • Terdiri dari 11 komponen dengan skor 0 – 42.

Nilai < 4 = stroke ringan

(10)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

1.a. Derajat kesadaran

0 = sadar penuh 1 = somnolent 2 = stupor

(11)

NIHSS (

National Institute of Health Stroke

Scale

)

1.b. Menjawab pertanyaan

0 = dpt mnjwb dua pertanyaan dgn benar ( bln apa skrg? Usia brp ?)

1 = hanya dpt mnjwb 1 pertanyaan dgn benar/ tdk dpt brbicara krn terpasang pipa

endotrakea atau disartria

(12)

NIHSS (

National Institute of Health Stroke

Scale

)

1.c. Mengikuti perintah

0 = dpt melakukan 2 perintah dgn benar

1 = hax dpt melakukan 1 perintah dgn benar

2 = tdk dpt melakukan kedua perintah dgn benar

2. Gerakan mata konjugat horizontal

0 = normal

1 = gerakan abnormal hanya pd satu mata

(13)

NIHSS (

National Institute of Health Stroke

Scale

)

3. Lapang Pandang pada tes konfrontasi

0 = tdk ada gangguan 1 = kuandranopia

2 = hemianopia total

3 = hemianopia bilateral/buta kortikal

4. Paresis wajah

0 = normal

(14)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

5. Motorik lengan kanan

0 = tdk ada simpangan bila pasien disuruh mgngkat kedua lengannya selama 10 detik

1 = lengan menyimpang ke bawah sebelum 10 detik 2 = lengan terjatuh ke kasur atau badan atau tdk

dpt diluruskan secara penuh 3 = tdk dpt melawan gravitasi 4 = tdk ada gerakan

(15)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

6. Motorik lengan kiri ( idem 5)

7. Motorik tungkai kanan ( idem 5, lengan diganti tungkai, dan diangkat bergantian) 8. Motorik tungkai kiri ( idem 7)

9. Ataksia anggota badan

0 = tidak ada

1 = pada satu ekstremitas

(16)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

10. Sensorik

0 = normal

1 = defisit parsial yaitu merasa ttpi berkurang 2 = defisit berat yaitu jk pasien tdk merasa atau trdpt ggn bilateral

11. Bahasa terbaik

0 = tdk ada afasia

1 = afasia ringan – sedang 2 = afasia berat

(17)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

12. Disartria

0 = artikulasi normal

1 = disartria ringan-berat 2 = disartria berat

X = tidak dpt diperiksa

13. Neglect / Tidak ada atensi

(18)

NIHSS (

National Institute of Health

Stroke Scale

)

Keunggulan : dilaksanakan kurang dari 15 mnit, berguna utk stroke akut

Kelemahan : kurang efektif pd stroke ggn sirkulasi posterior & batang otak (skoring kemampuan brbahasa)

Korelasi :

NIHSS saat (hari) Keluaran

0 – 8 Pulang dgn berobat jalan 9 – 17 Perawatan rehabilitasi

(19)

Indeks BARTHEL

Utk mmeriksa status fungsional dan kemapuan pergerakan otot/ekstremitas pd pasien

penyakit kronik

Mengevaluasi keterbatasan/ketdkmampuan melakukan aktivitas tertentu saat ps akan

keluar dr RS

(20)
(21)

Peran perawat pd manajemen stroke fase

hiperakut :

Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut

dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg terliat dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke ( stroke “

chain of survival and recovery” ), yg meliputi • Detection pengenalan tanda & gejala stroke

Dispatch segera aktivasi petugas medik ambulansDoor triage cepat di rg gwt darurat

Data PF st neurologis, pem radiologi, labDecision pemilihan terapi

(22)

Peran perawat pada fase akut :

1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini

(23)

Praktek kprwtn pasien stroke sub akut

Lakukan prwtn kebrsihan badan secara rutin

Monitor ttv, st neurologis, fungsi kognitif secara teraturLibatkan ps dlm prwtn diri sesuai kemampuan pasienLakukan ROM pasif 3-4 kali sehari

Lakukan prwtn kulit setiap 4 jam, perhatikan kemerahan/iritasiUbah posisi setiap 2 jam, ganjal bantal pd lengan dan tungkai

yg lemah

Tinggikan bagian kepala tempat tidur 30 derajat

Perhatikan bersihan jln napas, bila pasien sadar anjurkn utk

(24)

Praktek kprwtn pasien stroke sub akut

• Lakukan fisioterapi dada

• Kenakan elastic stocking bila perlu • Monitor fungsi bowel

• Monitor keseimbangan cairan & elektrolit • Lepaskn dower cateter sedini mgkn

• Lakukan bladder training • Kaji kemampuan menelan

• Kaji fungsi bicara dan brbahasa

• Sesuaikn tehnik komunikasi dgn kemampuan ps

(25)

Praktek kprwtn pasien stroke sub akut

Evaluasi visus dan lapang pandangBerikan prwtn mata bila perlu

Lakukan pncegahan kejang bila perluObs adanya komplikasi

(26)

SUDUT STROKE

Mrpk penatalaksanaan ps stroke di rg rwt biasa

Tujuanny mbrikn pelayanan yg optimal kpd pasien

stroke dgn melibatkan klg sbg care giver

(pndamping)

Pd 48-72 jam pertama awal prwtn pasien stroke

atau fase akut, klg pndamping hany ikut memonitor kondisi pasien secara umum

Hal yg perlu diperhatikan ad: ps gelisah, nyeri

(27)

SUDUT STROKE

Contoh keg yg dpt dilakukan klg pendamping selama prwtn ad:

Mnjg kebersihn badan secara rutin

Mggerakkn prsendian tangan & kaki sec rutinMerubah posisi ps miring kiri dan kanan tiap

2-3 jam

(28)

Kebutuhan Psikologis :

Pengetahuan ttg defisit emosi dan perilaku pas pasca stroke akn sgt mbantu upaya pemulihan pasien pasca stroke

Defisit psikologis ps pasca stroke : emosi yg labil, hilangnya kontrol diri, menurunnya toleransi thdp stres

(29)

Kebutuhan Psikologis :

Peran prwt dlm mbrikan dukungan emosi & psikologis :

Tenangkan & jlskn pd pasien & klg bhw perilaku ps

disbbkn oleh injuri serebri, sifatny tdk akan menetap dan akn pulih sesuai prjln wkt

Kontrol lingk, mengurangi stimulus yg mnybbkn ps

sedih

Antispasi keb ps utk menurunkn frustasi ps

(30)

Kebutuhan Psikologis :

Fasilitasi ps utk belajar ketrampilan sec brtahap.Orientasikn kembali ps pd tempat, wkt & org

Jlskn defisit emosional ps pd klg, brikan dukungan

(31)

Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di

RS :

Tggjwb prwt dlm program rehabilitasi ps pasca stroke:

• Beri kesempatan ps utk melakukan prwtn diri

semaksimal mgkn sesuai dgn kemampuan pasien

• Ajarkan aktivitas utk prwtn diri dgn brbagai cara utk

melakukan kompensasi thdp ketidakmampuan pasien

• Ajarkan pasien tehnik transfer • Berikan prwtn khusus thdp kulit

• Beri kesempatan pasien utk mengenakan pakaianny

(32)

Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di

RS :

• Perhatikan privasi ps pd saat ps sdg belajar keterampilan baru

• Berikan dukungan emosi dan psikologis

• Beri kesempatan ps utk mengekspresikan perasaannya

• Bersikaplah empati thdp perasaan pasien

• Pastikan perawat dan pasien mengetahui apa yg dilakukan fisioterapi bagi pasien

(33)

Program Edukasi Keluarga

Mrpkn bagian program rencana kepulangan

pasien

Peran perawat paling penting dalam

perencanaan pulang adalh memberikan edukasi pd pasien dan keluarga

Materi : peran keluarga dlm merawat ps stroke

di rumah, pengobatan, nutrisi dan hal yg harus dilakukan ps dan keluarga untuk mencegah

(34)

Perencanaan Pulang :

Ad suatu proses yg terkoordinasi dari

pembuatan keputusan dan aktivitas lain yg

(35)
(36)
(37)

1. Sebutkan 4 aspek konsekuensi Stroke

menurut WHO !

Aspek patologi anatomi, etiologi dan

patofisiologi stroke secara klinis & intervensi medis pembedahan dilakukan brdsrkn proses patologi

Impairment hilangnya fungsi fisiologi, psikologis

dan anatomis

Disability setiap hambatan, kehilangan

kemampuan

Handicap halangan atau gangguan pd penderita

(38)

2. Sebutkan Perawatan Umum pada

Pasien Stroke (minimal 3) :

• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC

• Mencegah infeksi sekunder terutama pada

traktus respiratorius dan urinarius

• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang

stabil dan optimal

• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena

dalam

• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan

pemberian obat antasida

(39)

3. Apa Kriteria hasil NIHSS ??

• Nilai < 4 = stroke ringan

(40)

4. Pada NIHSS = National Institute of Health Stroke Scale

5. Sebutkan derajat kesadaran menurut NIHSS ! 1.a. Derajat kesadaran

0 = sadar penuh 1 = somnolent 2 = stupor

(41)

6. Apa kunci keberhasilan stroke pada

fase hiperakut ??

Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg terliat dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke

( stroke “ chain of survival and recovery” ), yg meliputi

Detection  pengenalan tanda & gejala stroke

Dispatch  segera aktivasi petugas medik ambulans

Door  triage cepat di rg gwt darurat

Data  PF st neurologis, pem radiologi, lab

Decision  pemilihan terapi

(42)

7. Apa Peran perawat pada fase akut :

1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini

(43)

8. Sebutkan peran Perawat dlm mbrikan

dukungan emosi dan psikologis !

- Tenangkan dan jelaskan pd pasien & klg bhw prilaku ps disbbkn

olh injuri serebri dan sifatny tdk akan menetap dan akan pulih sesuai prjlanan waktu

- Kontrol lingkungan, mngurangi stimulus yg mnybbkn pasien sedih - Antisipasi keb pasien utk mnurunkan frustasi ps

- Berikan umpan balik positif thdp kemajuan ps - Fasilitas ps utk bljr ketrampilan sec brtahap - Orientasikn kembali ps pd t4,wkt &org

- Jlskn defeisit emosional ps pd klg, beri dukungan

- Lakukan pgulangan bila prlu krn pasien mpunyai hambatan dlm

(44)

9. Apa yg dimaksud dgn prencanaan

pulang?

• Ad suatu proses yg terkoordinasi dr pembuatan keputusan dan aktivitas lain yg melibatkan

pasien, klg, kerabat dan tim stroke yg bekerja

(45)

10. Apa saja contoh Materi Program

Edukasi Keluarga

Materi :

1. peran klg dlm mrwt ps stroke di rmh, 2. pengobatan,

3. nutrisi dan

4. hal yg harus dilakukan ps dan klg untuk

(46)
(47)

I = 100. II = 90 . III=85

Pesawat = 80 IIIKursi = 79

Pulpen =72

Udang = 90 IBiru = 79

Ubud = 67Mata = 77

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjadi pemicu bagi penulis, Faris Ash Shiddieqy, mahasiswa Universitas Bina Nusantara untuk menciptakan suatu usaha yang bergerak di bidang produksi, penjualan,

persen selama bulan April 2016 didominasi oleh kelompok bahan makanan dan. transportasi antara lain: bensin, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, daging

memanfaatkan teknologi fingerprint yang sudah ada untuk presensi pegawai.. Dengan teknologi fingerprint yang merupakan identifikasi dengan metode

Steers (2004: 109) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai berikut: Komitmen organisasi adalah rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi),

Suku-suku yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan antara lain:  Suku Banggai, Saluan dan Balantak merupakan suku asli yang terdapat.. hampir diseluruh wilayah

Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Akibat Buruknya Sarana Sanitasi Buruknya sarana sanitasi yang ada pada tempat umum seperti pasar, akan berdampak bukan hanya pada

Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek

Hasil pemeriksaan bakteriologis dari berbagai makanan siap saji yang diinokulasi spora Cl sporogenes , diiradiasi dan disimpan pada suhu ruang selama 7 hari dapat dilihat pada