• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (11)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (11)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

YUCIDA HAIRANI ( 1506983 ) PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS yucidahairani.tohang@gmail.com

Model dapat membantu kita membentuk konsep dari sebuah proses dengan menunjukkan prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur tertentu. Dimana beberapa model berbentuk diagram, ada pula model yang berupa daftar langkah-langkah yang direkomendasi oleh pembuat kurikulum. Beberapa model linear, dengan pendekatan langkah demi langkah, dan ada model yang berangkat dari urutanlangkah-langkah yang pasti/tetap. Ada pula model yang menawarkan pendekatan induktif dan ada yang mengikuti pendekatan deduktif. Beberapa model bersilat preskriptif, yang lain bersifat deskriptif.Sekurang-kurangnya dikenal delapan model pengembangan kurikulum, yaitu: the administrative (line staff) model, the grass roots model, beauchamp’s system, the demonstration model, taba’s inverted model, roger’s interpersonal relations model, the systematic action research model, dan emerging technical model (Nana, 1997:161).

Pada hakikatnya dalam penegembangan kurikulum kita harus memperhatikan model penegmbangan kurikulum seperti apa yang baik untuk kita terapkan dalam negara kita dengan melihat situasi pendidikan yang ada di negara kita serta memperhatikan sistem sosial budaya dalam negara kita. Dalam pengembangan kurikulum juga model pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan perencanaan kurikulum yang akan kita buat. James G. Henderson dan Rosemary Gornik dalam bukunya “Transformative Curriculum Leadership” mengemukakan bahwa dalam perencanan kurikulum harus melihat Course Planning yang berisikan: who, what, why, how. Rangkaian perencanaan tersebut harus melihat siapa yang berperan dan menjalankan serta yang menerima dalam pengembangan kurikulum, apa langkah yang terbaik dalam memperbaiki kurikulum dalam pengembangannya, menegapa model kurikulum tersebut diterapkan, dan bagaimana model kurikulum itu dijalankan

(2)

DAFTAR PUSTAKA:

http://www.retcia.com/2011/12/model-model-pengembangan-kurikulum.html

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

13 Beranjak dari teori Wallas inilah yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa.. Kemampuan berpikir kreatif dapat

Konsentrasi Kulit Jeruk Sambal Dalam Menurunkan Densitas Bakteri Pada Ruang Penyajian Makanan Di Kantin Sekolah Dasar Kota Pontianak tahun 2015, maka diperoleh simpulan

Gambar 15 : Pola pemanfaatan ruang terbuka publik oleh pengemudi mobil pada malam hari Sumber: Analisis penulis, 2014. Analisa aktivitas pengemudi mobil pada siang, sore dan

Izsak dan Sherin (2003) menyatakan bahwa pengajaran dengan melibatkan multirepresentasi memberikan konteks yang kaya bagi siswa untuk memahami suatu

Kondisi sanitasi terakhir yang diamati yaitu kepemilikan sabun di jamban.Sabun merupakan sarat dari kebiasaan cuci tangan yang sehat atau dikenal dengan CTPS.Sebagian besar,

Oleh karena itu penolakan terhadap eksistensi organisasi LGBT bagi elite partai Islam bukan merupakan sikap diskriminasi terhadap kaum LGBT sebab jika dibiarkan terjadi

(4) untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa pada tahap verifikasi dalam menyelesaikan soal teorema phytagoras. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Dari seluruh paparan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial adalah aktivitas individu yang berkaitan atau berhubungan dengan nilai-nilai sosial