• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DAN INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

Yeni Kustiyahningsih1), aery rachmad ²), fitri damayanti ³)

1)³) Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo, Jl. Raya Telang2, Kamal, Bangkalan, Madura

Email : ykustiyahningsih@yahoo.com, fitri2708@yahoo.com

²) Jurusan Teknik Multimedia Jaringan, Universitas Trunojoyo, Jl. Raya Telang2, Kamal, Bangkalan, Madura

Email : aery_r@yahoo.com,

ABSTRAK

Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang bertempat di kecamatan-kecamatan dimaksudkan sebagai pengganti keberadaan rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan yang bertanggung jawab atas kesehatan rakyat. Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan, pengobatan, layanan ibu hamil dan anak, dan poli gigi. Puskesmas saat ini menjadi alternatif pengobatan yang harganya sangat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebagai pelayanan publik di bidang kesehatan, masing-masing puskesmas dituntut untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Kendala yang dihadapi masyarakat yang berobat di puskesmas adalah antriannya yang sangat panjang dan sangat melelahkan serta banyak pasien yang tidak membawa kartu berobat sehingga proses penanganan kesehatan juga membutuhkan waktu yang sangat lama.

Penelitian ini merancang dan membangun sistem informasi puskesmas yang meliputi rawat jalan dan rawat inap, data obat (obat masuk, obat keluar, dan stok obat), data laboratorium (pasien cek gula darah dan pasien kimia klinik), dan data KIA (layanan Ibu dan Anak) Serta rekam medis pasien. Sistem informasi yang dibangun digunakan sebagi solusi untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan terhadap pasien dan dilengkapi dengan laporan bulanan mengenai data penyakit, obat, dan rekam medis. Dukungan sistem ini berdampak positif terhadap peningkatan pelayanan masyarakat.

Kata kunci : KIA, Laboratorium, Puskesmas, Pasien, Pelayanan, Rekam medis

1. Pendahuluan

Puskesmas merupakan suatu instansi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar. Dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan diatur dalam Kepmenkes

128/MENKES/SK/II/2004 tentang “Kebijakan Dasar Puskesmas” menyebutkan upaya-upaya puskesmas dikelompokkan menjadi dua yakni Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan, sedangkan upaya penunjang seperti laboratorium dan pencatatan pelaporan melekat pada semua upaya. Kegiatan pokok puskesmas adalah pemeriksaan pasien yang bersifat basic health services (pelayanan kesehatan dasar) pada BP Umum, BP Gigi, Poli KIA/ KB, Sedangkan pada laboratorium, kegiatan pokok yang lakukan adalah pemeriksaan spesimen pasien (darah, urine ataupun dahak pada pasien yang diduga menderita TB paru). Untuk puskesmas Kamal dan burneh meliputi Balai pengobatan(BP) umum, Balai pengobatan Ibu dan anak, Balai Pengobatan gigi, Laboratorium, rawat inap dan UGD.

Tabel 1. Rata-rata lama pelayanan puskesmas perunit kerja.

Sumber: waktu pelayanan pasien menurut Ilyas

2000, puskesmas kamal, burneh(2012)

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa terdapat perbedaan standar waktu pelayanan pasien

Tugas Rata-rata waktu (ilyas, 2000) (menit)

Rata-rata waktu Puskesmas Kamal

(menit)

Rata-rata waktu Puskesmas

Burneh (menit)

Pendaftaran 1-3’ 1-10’ 1-5’ Pemeriksaan

dan pengobatan

2-10’ 5,41’ (BP Umum) 22,45’ (BP Gigi) 15,87’ (KIA/KB), 10’ atau sesuai kebutuhan (Rawat Inap/UGD)

5’ (BP Umum) 20,45’ (BP Gigi) 15,82’ (KIA/KB) Pemeriksaan

Bidan / perawat

5-10’ 5-10’ 5-10’

Laboratorium 5-20’ 29,803’ (tidak Ada)

Apotik 1-5’ 10-15’ 10-15’

(2)

yang cukup tinggi antara penelitian yang dilakukan oleh ilyas, 2000. dengan rata-rata waktu pelayanan pasien per kategori SDM kesehatan per unit kerja berdasarkan penelitian di Puskesmas Kamal, Bangkalan. Rata-rata waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat di BP Umum sebesar 5,041’, rata-rata waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat gigi di BP Gigi sebesar 22,405’, dan rata-rata waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau bidan di Poli KIA/kB sebesar 15,872’. Sementara untuk pemeriksaan laboratorium, rata-rata waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh analis di Laboratorium sebesar 29,803’. Berdasarkan tabel diatas juga diketahui bahwa untuk kegiatan pemeriksaan dan pengobatan, puskesmas Burneh memiliki rata-rata waktu pelayanan pasien antara 2-10’ (pengukuran terhadap rata-rata waktu kerja dari 10 pasien), memiliki rata-rata waktu pelayanan pasien selama 5,041’ (BP Umum), 22,405’ (BP Gigi), 15,872’ (KIA/KB).

Selanjutnya untuk pemeriksaan

laboratorium, puskesmas Burneh memiliki rata-rata waktu pelayanan pasien antara 5-20’. Perbedaan rata-rata waktu pelayanan pasien disebabkan oleh banyak hal. Seperti kita ketahui, rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pokok, oleh masing-masing SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk menyelesaiakan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi standar pelayanan, Standar Operasional Prosedur (SOP), sarana dan prasarana medik yang tersedia serta kompetensi SDM(lukman, kristiani, 2005). Waktu kerja produktif di Puskesmas adalah 3,5- 4 jam. Artinya 58.33% waktu kerja produktif per hari yang digunakan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien, sisanya (41.67%) digunakan untuk kegiatan lain. Hal ini didukung oleh studi yang dilakukan oleh Gani mendapatkan bahwa hanya

53.2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan untuk pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang(ilyas,2000). Sedangkan distribusi tenaga

kesehatan perunit kerja bisa di lihat pada tabel di bawah ini.

Pengelolaan SDM kesehatan khususnya perencanaan kebutuhan SDM kesehatan selama ini masih bersifat administratif kepegawaian dan belum dikelola secara profesional, masih bersifat top down (dari pusat), belum bottom up (dari bawah), belum sesuai kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di lapangan, serta belum berorientasi pada jangka

panjang4.Untuk Kunjungan pasien puskesmas Kamal

yang tertinggi berada di BP Umum yaitu sebesar 60,46% pasien. Sedangkan kunjungan pasien paling rendah berada di poli KIA/KB yaitu sebesar 9,67% pasien, hal ini di karenakan adanya bidan-bidan desa disamping bertugas di puskesmas juga memberikan pelayanan di rumah seperti melahirkan, pelayanan KB, dan Imunisasi anak, seperti yang terlihat pada gambar 1. berikut:

60.46;

Kunjungan Pasien perunit kerja Puskesmas Kamal Tahun 2012

BP Umum Bp Gigi BP BKIA Rawat Inap Laboratorium

Sumber : Puskesmas Kamal 2012

Gambar 1. Grafik Kunjungan pasien perunit kerja

Dari analisa di atas maka di perlukan suatu sistem informasi puskesmas yang mana dengan sistem tersebut akan membantu pihak puskesmas dalam melakukan pengolahan data baik itu data di BP. Umum, BP. Gigi, BP. KIA, Laboratorium dan pengolahan data Obat. Penanggung jawab mengenai data pasien mulai dari proses registrasi atau pendaftaran, Data rekam medis pasien umum, ibu dan anak, data mengenai pengguna akseptor KB, data mengenai jadwal imunisasi untuk balita, data pasien untuk di terapi obat, rekap data pasien tiap hari, rekap data Obat, perencanaan Stok Obat, laporan bulanan dan tahunan adalah bagian pengelola database puskesmas atau tenaga adminstrasi. Hingga saat ini, pengelolaan database di puskesmas masih bersifat manual, semua data pasien yang masuk di catat menggunakan formulir, dan di rekap di buku besar. Apabila ada pasien baru yang masuk, bagian

administrasi akan mendaftar meraka, kemudian di beri kartu berobat yang mana setiap ke puskesmas harus di bawah. Sedangkan untuk rekap pemasukan dan pengeluaran obat juga masih manual, sehingga sering terjadi rekap di buku masih ada tapi stok obat di lemari habis. Hal ini terjadi karena data obat tidak ter-update setiap saat.

(3)

lebih modern yaitu menggunakan teknologi IT. yang tersedia di dalam puskesmas secara maksimal.

2. Teori, Analisa, Desain Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang bertempat di kecamatan-kecamatan dimaksudkan sebagai pengganti keberadaan rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan yang bertanggung jawab atas kesehatan rakyat. Puskesmas tak hanya menjadi pengganti rumah sakit namun juga bertanggung jawab atas peningkatan kesehatan masyarakat di tingkat kecamatan. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota. Secara umum. Puskesmas harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten / kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengan

kemampuannya. [4]. Puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

1. Pelayan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,

penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

Struktur Organisasi di Puskesmas

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban masing – masing puskesmas. Penyusunan stuktur organisasi puskesmas disatu kabupaten / kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat digunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:

1. Kepala Puskesmas

2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab memebantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan :

a. Data dan informasi

b. Perencanaan dan penelitian

c. Keuangan

d. Umum dan pengawasan

3. Unit pelaksana Teknik Fungsional Puskesmas

a. Upaya kesehatan masyarakat , termasuk

pembinaan terhadapUKMB b. Upaya kesehatan perorangan 4. Jaringan pelayanan puskesmas

a. Unit puskesmas pembantu

b. Unit puskesmas keliling

c. Unit bidan di desa / komunitas

Analisa

Analisa User : Dalam Sistem Informasi Puskesmas terdapat Admin yang mengolah/memanajemen (insert, update, delete) data pasien, KIA, pelayanan pemeriksaan di laboratorium, serta pengolahan pemakaian dan stok obat yang tersisa, dan melakukan cetak laporan bulanan pasien dan penyakit.

Analisa Input : Input yang dimaksud disini adalah memasukkan data-data yang akan diproses menjadi sebuah informasi. Adapun data-datanya adalah data pasien (rawat jalan dan rawat inap), data obat (obat masuk, obat keluar, dan stok obat), data laboratorium (pasien cek gula darah dan pasien kimia klinik), dan data KIA (layanan Ibu dan layanan Anak). Serta juga terdapat rekam medis, grafik, cetak laporan penyakit dan laporan data pengunjung perbulan.

(4)

dapat menggunakan menu delete untuk menghapusnya. Dari data-data yang di inputkan akan menjadi laporan bulanan secara otomatis sehingga Admin tidak perlu melakukan penulisan yang berulang pada laporan yang akan dikeluarkan. Untuk pencarian data (searching) hanya menginputkan kata kunci atau memilih sesuai dengan kebutuhan.

Analisa Output : Sistem Informasi ini akan menampilkan data-data pasien, laboratorium, obat dan KIA. Menampilkan rekam medis, transaksi pembayaran, serta laporan perbulan dari aktivitas Puskesmas Kamal Bangkalan.

Desain Sistem

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana” sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor denga sistem. Use case diagram dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. Kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi denga sistem. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang beinteraksi denga system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Terdapat beberapa penjelasan dari pelayanan yang ada pada Sistem Informasi Puskesmas sesuai gambar 2, usecase diagram Puskesmas. Namun untuk dapat mengakses menu-menu tersebut, Admin diharuskan login terlebih dahulu. Berikut penjelasannya

a. Menu Pasien.

Pada menu ini Admin dapat mengisi data-data pasien / poli umum (pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan KIA) yang berupa identitas dari pasien yang akan dirawat, mengedit atau memperbaharui jika ada kesalahan dalam pendataan, menghapus data yang sudah tidak diperlukan, mencari data yang dibutuhkan informasinya, mencetak laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban tiap bulannya, serta dapat melihat persentase peningkatan atau penurunan jumlah pengunjung, melakukan cetak data laporan penyakit dan laporan data pengunjung dalam satu bulan.

b. Menu Obat Masuk

Menu ini digunaka untuk menyimpan data obat masuk di Puskesmas Kamal Bangkalan. Dalam menu ini juga terdapat menu edit (merubah), update (memperbaharui), delete (menghapus), searching (mencari) dan print (cetak).

c. Menu Obat Keluar

Menu ini dipergunakan untuk menyimpan data-data obat yang digunakan / obat keluar. Dalam menu ini juga terdapat menu edit (merubah), update (memperbaharui), delete (menghapus), searching (mencari) dan print (cetak).

d. Menu Stok Obat

Menu ini dipergunakan untuk menyimpan data stok obat yang masih ada. Dalam menu ini juga

terdapat menu edit (merubah), update

(memperbaharui), delete (menghapus), searching (mencari) dan print (cetak).

e. Menu Kimia Klinik

Menu ini digunakan untuk mencatat data pasien yang melakukan Cek Darah, yang berguna untuk mengetahui gula darah, koleserol, asam urat pasien . Menu ini juga terdapat menu edit (merubah), update (memperbaharui), delete (menghapus), searching (mencari) dan print (cetak). Pada menu ini admin juga bisa melihat persentase jumlah pengunjung.

f. Menu Cek Darah

Menu ini mencatat data pasien yang melakukan pemeriksaan yang berguna untuk mengetahui Hemoglobin, Leukosit pasien. Menu ini juga

terdapat menu edit (merubah), update

(memperbaharui), delete (menghapus), searching (mencari) dan print (cetak), serta terdapat menu grafik yang bisa di gunkan untuk melihat persentase jumlah pengunjung (pasien).

g. Menu Admin : Menu ini digunakan untuk mencatat data admin.

h. Menu Pembayaran : Menu ini mencatat data transaksi pembayaran pasien yang dirawat di Puskesmas Kamal Bangkalan.

i. Menu Rekam Medis : Menu ini mencatat berapa kali pasien berkunjung ke Puskesmas Kamal Bangkalan serta Penyakit yang diderita selama berkunjung.

j. Menu Logout : Menu ini digunakan untuk keluar dari form Admin.

(5)

Use Case Diagram

class Use Case Model

Admin Loket

Pasien

Manajemen data obat

masuk Manajemen

data kimia klinik

Manajemen data gula darah

Manajemen data obat

keluar

Manajemen data stok obat

Rekam Medis

Pembayaran

Pasien

Data kimia klinik

Data gula darah Login

Petugas Lab

Petugas Pasien

Petugas Apotik

Laporan Penyakit Rujuk Pasien

Grafik Pasien Grafik LAB

«include» «include»

«include» «include» «include»

«include» «include»

«include»

«include» «include» «include»

«include» «include» «include» «include»

Gambar 2. Use Case Diagram Puskesmas

3.

Impelemtasi Program

Untuk membangun sebuah aplikasi Web khususnya aplikasi Web dinamis salah satu hal yang penting untuk mendukungnya adalah keberadaan sebuah database. Sistem Informasi Puskesmas ini mempunyai rancangan database (gambar 3) yang terdiri dari tabel pasien, Tabel Cek Darah, kimia klinik, obat_keluar, obat_masuk, stokobat, rawatinap, rujukan, rujukan, transaksi, admin.

Halaman ini merupakan halam utama. Halaman ini dapat diakses siapapun tanpa harus login dan berisi tentang keterangan mengenai, visi dan misi, ruang lingkup tugas Puskemas, profil Puskesmas, serta struktur organisasi Puskesmas, lihat gambar 4. Menu layanan Puskesmas. Pada menu ini admin bisa melakukan pencarian dengan menggunakan katagori yang telah disediakan, yaitu

nama pasien, poli, id dan alamat pasien. Menu ini

(6)

Gambar 3. Desain database (PDM-Phusical Data Model) sistem informasi Puskesmas

Gambar 4. Menu Layanan puskesmas

(7)

Gambar 5. Rekam Medis pasien

Gambar 6. Grafik pengunjung

4. Kesimpulan dan Saran

Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah:

1. Sistem Informasi Puskesmas dapat memberikan

informasi yang berupa laporan mengenai data pasien yang meliputi pasien rawat jalan, pasien rawat inap, layanan Ibu, layanan Anak, laboratorium gula darah, dan labokimia klinik, informasi mengenai data obat masuk, obat keluar, dan stok obat.

2. Pada sistem ini terdapat informasi rekam medis,

laporan bulanan atau tahunan, laporan penyakit, grafik pasien dan rujuk pasien.

Saran :

1. Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fasilitas-fasilitas lain guna mendukung sistem ini

2. Sarana penunjang aplikasi yang meliputi perangkat komputer dan software harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum di implementasikan

Daftar Pustaka :

[1] Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Ed.6. Bumi Aksara. Jakarta.

[2] Lukman & Kristiani, Analisis Kebutuhan dan

Distribusi Tenaga Puskesmas di Kabupaten Aceh Besar, no. 10, pp. 1- 11. Dari : http://www.lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UP-PDF/_wor king/No.10_Lukman_01_05.pdf [17 Mar 2009] [3] Departemen Kesehatan RI. Surat Keputusan

Menteri Kesehatan No.81/MENKES/SK/I/2004 tentang Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi. Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. , 2004.

[4] Ilyas, Yaslis. Perencanaan Sumber Daya

Manusia Rumah Sakit. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM Universitas Indonesia, Depok, 2000.

[5] Depkes RI. Modul Surveilans KIA : Peningkatan Kapasitas Agen Perubahan dan Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2007..

[6] Virna Widora Saputri , Misnaniarti , Asmaripa

Ainy, 2008, evaluasi kebijakan

penempatantenagakesehatan di puskesmas

sangatterpencildi kabupaten buton,

jurnalmanajemenpelayanankesehatan, jurnal

(8)

[7] Depkes, keputusan menteri kesehatan, nomor: 128/MENKES/ SK/ II/ 2004, tentang pelayanan dasar pusat kesehatan masyarakat, 2004.

CV Penulis

Gambar

Tabel 1. Rata-rata lama pelayanan puskesmasperunit kerja.
Gambar 1. Grafik Kunjungan pasien perunit kerja
Grafik LAB«include»
Gambar 3. Desain database (PDM-Phusical Data Model) sistem informasi Puskesmas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian kurikulum dapat dilihat melalui proses, interaksi antara guru, siswa, dan pengetahuan.. In other words, curriculum is what actually happens in the classroom and

Pendapat tersebut dimaksudkan bahwa organisasi sebagai komunitas yang punya kecenderungan untuk mengembangkan lingkungan baik eksternal maupun internal yang mendorong

Berbeda dengan penelitian Caccialanza et al (2010) bahwa pasien yang meninggal di rumah sakit cenderung memiliki rawat inap lebih panjang (≥3 hari) akibat IMT rendah, mengalami

Ventilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi dengan gagal napas akut, gagal napas akut pada gagal napas kronik atau pada pasien PPOK derajat berat dengan napas

Untuk memenangkan pesaingan dalam konteks dakwah ini, suatu kelompok atau organisasi dakwah tentu harus benar-benar menetukan strategi persaingan yang tepat agar

Judul : IMPLEMENTASI PROGRAM KKG (Kelompok Kerja Guru) BERMUTU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SD (Studi Kasus KKG Bermutu Ki Ageng Selo Kecamatan

Dalam tahap pengumpulan data peneliti melakukan beberapa kegiatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.. Ada tiga

Tiara Putri Usmany, Djamhur Hamid, Hamidah Nayati Utami, 2016, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan (Studi pada