• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA antara Penerapan Model Pembelajaran Make A Match dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA antara Penerapan Model Pembelajaran Make A Match dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

32 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2013: 77).

3.1.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk desain

Nonequivalent Control Group. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013: 79).

Desain penelitian ini menggunakan 2 kelompok. Kelompok pertama sebagai kelas eksperimen atau kelompok yang diberi perlakuan (treatment).

Kelompok kedua disebut kelompok kontol sebagai pembanding kelas pertama. Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Make A Match. Pada kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

Picture and Picture. Kedua model ini akan diterapkan pada masing-masing kelas. Bila digambarkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pretest Variabel Bebas Posttest

Kelas Eksperimen O1 X1 O2

(2)

Keterangan:

01 = Pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal atau sebelum diberi perlakuan.

03 = Pretest kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal atau sebelum diberi perlakuan.

X1 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran Make A Match. X2 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran Picture and Picture.

02 =Posttest untuk kelompok eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran

Make A Match.

04 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran

Picture and Picture.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 38). Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu:

a). Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013: 39). Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penerapan model

pembelajaran Make A Match (X1) dan model pembelajaan Picture and Picture (X2).

(3)

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian khususnya pada judul penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan adalah:

a. Model Pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran Make A Match (mencari pasangan) merupakan model pembelajaran yang menekankan siswa belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mengeksplorasi dan memecahkan suatu topik yang akan dicari jawabannya. Model pembelajaran ini siswa ditugaskan mencari pasangan kartu yang berisi soal dan jawaban yang tepat. Sintak pembelajaran dengan model pembelajaran Make A Match sebagai berikut:

i) Mengorganisasi pembelajaran. ii) Menyajikan materi ajar.

iii) Pembagian kelompok secara heterogen diantaranya kelompok soal, kelompok jawaban dan tim penilai.

iv) Pembagian kartu soal dan kartu jawaban. v) Mencocokkan pasangan kartu.

vi) Laporan hasil kerja. vii) Konfirmasi.

b. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang penerapannya mengandalkan media gambar-gambar yang relevan dengan materi ajar. Gambar-gambar tersebut disusun atau dipasangkan menjadi urutan yang logis dan sistematis. Sintak pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture adalah:

i) Menyampaikan tujuan pembelajaran. ii) Menyampaikan materi pengantar. iii) Menyajikan gambar.

(4)

vi) Menanamkan konsep. vii)Kesimpulan.

c. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran hasil belajar IPA yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPA siswa setelah diberikan perlakuan (treatment)

menggunakan model pembelajaran Make A Match maupun model pembelajaran

Picture and Picture. Hasil belajar IPA ini diukur melalui hasil tes yang diberikan.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Lerep 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dan SD Negeri Lerep 01 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Alasan peneliti memilih kedua SD tersebut sebagai tempat penelitian yaitu kedua SD tersebut adalah belum pernah dilakukan penelitian di kedua SD ini dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match dan model pembelajaran Picture and Picture untuk diteliti perbedaan hasil belajar pada siswa.

3.3.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015 dan dilakukan secara bertahap.

a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

c. Tahap penyusunan

(5)

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Lerep 02 sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri Lerep 01 sebagai kelompok kontrol. Subjek penelitian disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 16 55,2% 15 60%

Perempuan 13 44,8% 10 40%

Jumlah 29 100% 25 100%

Dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berjumlah 54 siswa. Subjek penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat yang dimaksud adalah memilih dua kelompok yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang atau kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan kemampuan pada mata pelajaran IPA.

Untuk mengetahui kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlu dilakukan uji kesetaraan melalui pretest yang dilakukan peneliti. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan adalah hasil belajar IPA dengan materi pelajaran yang belum pernah diajarkan dan nantinya akan digunakan dalam penelitian ini yaitu susunan bumi.

(6)

Uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data homogenitas jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol).

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol).

Tabel 3.3

Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.060 1 52 .808

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas dapat diketahui signifikansi lebih besar 0,05 (0,808 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya.

(7)

Tabel 3.4

Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Subjek_Penelitian

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Uji_Kesetaraan Kelompok Eksperimen .109 29 .200*

Kelompok Kontrol .134 25 .200*

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, terlihat bahwa pada kolom

Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui skor signifikansi untuk hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,200 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Gambar 3 dan 4 grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(8)

Pada Gambar 3 memperlihatkan garis lurus yang terbentang dari kiri ke kanan atas. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada dekat dengan garis bahkan menempel pada garis, dapat disimpulkan jika data mengikuti distribusi normal.

Gambar 4. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Pada Gambar 4, garis diagonal menunjukkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

(9)

Tabel 3.5

Hasil Uji t Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

t-test for Equality of Means

T Df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Uji_Kesetaraan Equal variances

assumed .842 52 .404 2.179 2.589 -3.015 7.374

Equal variances

not assumed .843 50.993 .403 2.179 2.587 -3.014 7.372

Berdasarkan Tabel 3.5, kriteria signifikansi adalah jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,404 > 0,05), maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

3.5Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Tes

(10)

dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.

Alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan tes formatif. Jenis soal tes yang akan dilaksanakan adalah soal pilihan ganda. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar mata pelajaran IPA materi susunan bumi pada siswa kelas 5 SD Negeri Lerep 02 dan SD N Lerep 01 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

b. Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi yang dilakukan secara sistematis sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar (guru) dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas.

3.5.2Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan observasi.

a. Soal Tes

Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar berupa lembar soal guna mengungkap hasil belajar IPA. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.

(11)

Tabel 3.6

Kisi-kisi Soal Tes IPA Kelas 5

SK KD Indikator Item Soal

Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi. Lembar observasi tersebut sebagai alat observer dalam mengamati perilaku saat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match dan Picture and Picture. Jadi saat guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran, peneliti mengamati langsung dan mengisi lembar observasi. Hal ini dimaksudkan sebagai kontrol sekaligus evaluasi sejauh mana kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran yang dirancang dengan proses pembelajaran yang berlangsung.

(12)

Tabel 3.7

Kisi-kisi Lembar Obsevasi Pembelajaran Model Make A Match

No Aspek Indikator Nomor

Item 1. Mengorganisasi

pembelajaran

a. Guru mempersiapkan

perlengkapan media, alat, dan bahan pembelajaran sesuai materi yang akan disampaikan.

1

b. Guru membimbing siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.

2

c. Guru membuka pembelajaran diantaranya berdoa, presensi, dan memberikan motivasi belajar.

3

d. Guru memberikan apersepsi sesuai materi ajar.

4

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5

2. Menyajikan materi ajar

f. Guru menggali pengetahuan awal siswa, mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan disampaikan.

6

g. Guru menyajikan materi tentang susunan bumi.

7

h. Guru menciptakan interaksi positif dengan semua siswa saat membahas materi ajar.

8

3. Pembagian kelompok secara heterogen

i. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen meliputi kelompok

soal,kelompok jawaban dan tim penilai.

9

j. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai aturan maupun langkah Make A Match.

10

4. Pembagian kartu k. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada

(13)

masing-masing kelompok kecuali tim penilai. 5. Mencocokkan

kartu-kartu pasangan yang diperoleh

l. Guru membimbing siswa agar memikirkan soal/jawaban yang cocok dari kartu yang dipegang masing-masing siswa.

12

m. Guru mengarahkan siswa mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya dengan kelompok lain.

13

n. Guru memfasilitasi kelompok mendiskusikan soal dengan jawaban yang tepat sebelum batas waktu berakhir.

14

6. Laporan hasil kerja o. Guru membimbing siswa yang sudah mendapatkan

pasangannya untuk

mempresentasikan soal dan jawaban kepada tim penilai.

15

p. Guru menugaskan semua pasangan mempresentasikan kartunya dan didiskusikan bersama tim penilai mengenai kecocokkan kartu soal dengan kartu jawaban.

16

q. Guru mengarahkan siswa agar kartu yang sudah dicocokan ditempel atau dipasang pada tempat yang telah disediakan.

17

7. Konfirmasi r. Guru meluruskan pemahaman siswa tentang kebenaran dan kecocokan kartu soal dan jawaban serta memberikan penguatan materi.

18

s. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah

melaksanakan tugas dengan baik dan memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif.

(14)

t. Guru menyimpulkan

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

20

u. Guru melakukan refleksi pembelajaran

21

v. Mengakhiri pembelajaran 22

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena itu diperlukan pula instrumen lembar observasi untuk kelas kontrol yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini disajikan dalam Tabel 3.8 kisi-kisi lembar observasi pembelajaran Picture and Picture.

Tabel 3.8

Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Picture and Picture

No Aspek Indikator Nomor yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

1

b. Guru mengkodisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan baik.

2

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru membuka pembelajaran diantaranya berdoa, presensi kelas, dan memberikan motivasi belajar.

3

d. Guru memberikan apersepsi sesuai materi ajar.

4

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5

3. Menyampaikan materi pengantar

a. Guru menggali pengetahuan awal siswa, mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan disampaikan.

6

(15)

tentang susunan bumi.

c. Guru menanggapi pertanyaan dan respon siswa saat

melaksankan pembelajaran.

8

d. Guru memperhatikan kondisi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran.

9

4. Menyajikan gambar e. Guru menunjukkan gambar-gambar yang relevan dengan materi ajar.

10

f. Guru memfasilitasi siswa agar aktif mengamati semua gambar yang disajikan guru.

11

5. Menunjuk siswa untuk mengurutkan

gambar

g. Guru menunjuk siswa untuk mengurutkan gambar-gambar yang sebelumnya sudah diamati siswa.

12

h. Guru menunjuk siswa yang maju untuk mengurutkan gambar secara undian.

13

i. Guru membimbing siswa untuk mengurutkan atau

memasangkan gambar-gambar yang disajikan menjadi urutan yang logis dan sistematis.

14

6. Menganalisa gambar yang diurutkan

j. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran siswa dalam mengurutkan atau

memasangkan gambar.

15

k. Guru membimbing siswa agar percaya diri dan berani

berpendapat dalam menganalisa gambar yang diurutkan.

16

7. Menanamkan konsep l. Guru memberi penekanan tentang konsep atau materi yang dipelajari.

17, 18

m. Guru membimbing siswa agar fokus saat menyimak penjelasan

(16)

dan mencatat informasi penting. 8. Kesimpulan n. Guru menyimpulkan

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

20

o. Guru melakukan refleksi pembelajaran.

21

p. Guru mengakhiri pembelajaran. 22

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 121). Uji validitas instrumen pretest maupun instrumen posttest diuji cobakan terlebih dahulu pada siswa kelas 6 SD N Lerep 02 yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16.0for windows menggunakan correccted item total correlation. Instrumen yang diuji cobakan pada 32 siswa dapat dikatakan valid apabila correccted item total correlation-nya > 0,349 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315).

Tabel 3.9

Nilai-nilai r Product Moment

N Taraf Signifikan 5%

30 0, 361

31 0, 355

32 0, 349

33 0, 344

(17)

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Instrumen

Indikator Item Soal

Hasil Uji Validitas Item soal yang digunakan

untuk tes hasil belajar Valid Tidak Valid

Menyebutkan

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

(18)

dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8 adalah baik.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan Tabel 3.9 pada kolom Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,875 dari 20 soal yang valid. Berdasarkan kategori yang digunakan atau dengan kata lain reliabilitas di atas 0,8 artinya bahwa hasil uji reliabilitas instrumen berada dalam kategori baik.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian perbedaan rata-rata melalui uji t dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis

independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang berbeda atau tidak berhubungan satu dengan yang lain.

Sebelum menganalisis data dengan uji t, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

3.7.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang sama atau homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen).

(19)

homogenitas menggunakan rumus t-test.. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variansama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.

3.7.2 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika probabilitas signifikansi > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka sebarannya tidak normal.

3.7.3 Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah uji t-test (Independent Sample T-Test). Uji t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara kedua subjek penelitian yang tidak berhubungan. Data biasanya berskala interval atau rasio. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05.

H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Picture and Picture siswa kelas 5 SD N Lerep 02 dan SD N Lerep 01 semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Picture and Picture siswa kelas 5 SD N Lerep 02 dan SD N Lerep 01 semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut:

Gambar

Tabel 3.2 Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
Gambar 3. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
Gambar 4. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian tersebut digunakan jaringan syaraf tiruan, keakuratan model JST yang paling ideal adalah menggunakan parameter hasil pengolahan citra sebagai data masukan

citra yang telahdirekam yang berasal dari interaksi antaragelombang elektromagnetik dengan sutauobjek.Pemanfaatannya telah lama dilakukan di beberapa negara

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dan kadar bioetanol dari tongkol jagung dengan yield dan kadar yang optimal ( Zea mays L.) ditinjau dari nisbah

Circuit Switching atau dalam bahasa Indonesia disebut sambungan sirkuit menurut wikipedia.com adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di

Di tempat lain dalam Al-Qur’an, Allah menambahkan bahwa isteri pun merupakan fitnah sebagaimana harta dan anak, dengan demikian, memerintahkan setiap orang untuk

Data yang mengalir dari hasil suatu proses ke proses lainnya dalam bentuk dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetak komputer, laporan terarah, tampilan layar dimonitor,

Sebaliknya, seseorang tidaklah dapat dinamakan seorang Muslim bila ia tidak bergantung pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul, tetapi melaksanakan apa yang dikatakan oleh fikirannya

Barang bukti yang berasal dari komputer telah muncul dalam persidangan hampir 30 tahun. Awalnya, hakim menerima bukti tersebut tanpa melakukan pembedaan dengan bentuk