Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI J
c
PEMENTASAN
DAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN
PEMENTASAN
DAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN
Penulis:
Dr. Kuswarsantyo, M.Hum,
081328090666, [email protected]
HALAMAN JUDUL... SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN...
i iii
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR... xi
PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan... 2
C. Peta Kompetensi... 3
D. Ruang Lingkup... 3
E. Cara Penggunaan Modul... 3
UNIT PEMBELAJARAN 1. MANAJEMEN PERTUNJUKAN... 5
A. Tujuan... 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 5
C. Uraian Materi... 5
D. Aktivitas Pembelajaran... 8
E. Latihan/Kasus/Tugas... 12
F. Rangkuman... 12
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 12
UNIT PEMBELAJARAN 2. MEMPERSIAPKAN PEMENTASAN TARI YANG BAIK... 13
A. Tujuan... 13
B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 13
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 20
UNIT PEMBELAJARAN 3. MEMPERSIAPKAN PUBLIKASI DAN TATA TEKNIK PENTAS YANG BAIK... 21
A. Tujuan... 21
B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 22
C. Uraian Materi... 23
D. Aktivitas Pembelajaran... 31
E. Latihan/Kasus/Tugas... 35
F. Rangkuman... 35
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 36
UNIT PEMBELAJARAN 4. MENGANALISIS MATERI YANG BERSIFAT KONSEPSI DAN APRESIASI YANG RELEVAN DENGAN KRITIK PERTUNJUKAN TARI... 37
A. Tujuan... 37
B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 37
C. Uraian Materi... 38
D. Aktivitas Pembelajaran... 38
E. Latihan/Kasus/Tugas... 42
F. Rangkuman... 42
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 42
PENUTUP... 43
EVALUASI... 45
Baik...
Lampiran 3 Kunci Jawaban KP 3 Mempersiapkan Publikasi Dan Tata Teknik Pentas yang Baik...
55
Lampiran 4 Kunci Jawaban KP 4 Menganalisis Materi Yang Bersifat Konsepsi Dan Apresiasi yang Relevan Dengan Kritik Pertunjukan Tari...
A. Latar Belakang
Modul ini secara umum akan membahas tentang bagaimana mekanisme untuk mempersiapkan pementasan dan langkah langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan pertunjukan yang bagus. Pengelolaan pertunjukan memerlukan manajemen yang harus dibuat sesuai dengan prosedur pertunjukan. Dua poin utama yang akan dibahas dalam modul grade 10 ini adalah tentang pementasan dan manajemen pertunjukan. Dua aspek yang masing-masing memiliki penekanan berbeda. Pementasan lebih mengedepankan hasil di atas pentas, sedangkan manajemen pertunjukan lebih banyak membahas bagaimana memproses persiapan sebuah pertunjukan dengan tahap-tahap tertentu.
Pentingnya modul ini dipelajari karena siswa pada akhir kelas IX akan melakukan pementasan sekaligus perpisahan di sekolah. Langkah pertama untuk melakukan pementasan tentu saja diawali dengan perencanaan mengenai materi yang akan disajikan, proses latihan hingga pementasan. Pementasan yang dilakukan adalah hasil pembelajran satu semester sebelumnya. Dari materi yang telah diberikan, siswa diberi kesempatan untuk mengkreasi sebuah tarian yang bersumber dari tari tarian yang pernah diberikan sebelumnya. Dapat pula sumber inspirasi dari pengalaman pribadi siswa tentang budaya yang ada di sekitarnya. Tahap tahap untuk menghasilkan karya inilah yang perlu disampikan dalam modul 10 ini.
Bagian kedua pembahasan modul ini adalah berbicara tentang manajemen pertunjukan. Pengelolaan pertunjukan dalam modul ini bertujuan untuk melatih siswa mengelola sebuah pertunjukan. Diawali dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Tahap tahap ini harus diberikan kepada siswa untuk melatih kemandirian siswa dalam menyelenggarakan pertunjukan.
Dasar pembuatan modul ini dilindungi undang-undang yang memberi kekuatan produk modul untuk dapat dipergunakan guru peserta diklat. Adapun dasar hukum tersebut adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
6. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. 7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.
B. Tujuan
penyelenggaraan sebuah pertunjukan dengan standar minimum/derajat yang mesti dikuasai oleh peserta diklat (standart performance).
C. Peta Kompetensi
1. Menganalisis materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan tata teknik pentas dalam sebuah pertunjukan tari.
2. Memahami materi yang bersifat konsepsi dan kreasi dalam tata lampu/ tata cahaya yang digunakan dalam pertunjukan tari.
3. Memahami materi yang bersifat konsepsi dan kreasi dalam tata dekorasi yang digunakan dalam pertunjukan tari.
4. Menganalisis materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan Kritik pertunjukan tari.
5. Mempersiapkan manajeman pertunjukan tari yang baik.
D. Ruang Lingkup
1. Materi Pembelajaran 2, mengupas tentang persiapan pementasan; 2. Materi Pembelajaran 3, membicarakan pentingnya manajemen;
pengelolaan seni pertunjukan, dan langkah –langkah yang harus ditempuh.
3. Materi Pembelajaran 4, membicarakan keterkaitan manajemen pertunjukan dengan pementasan.
4. Materi pembelajaran 5 mempersiapkan manajemen pertunjukan yang baik untuk suksesnya pementasan.
E. Cara Penggunaan Modul
1. Peserta diklat harus memahami modul ini secara utuh dari grade satu ke berikutnya.
2. Kesinambungan antara grade satu dengan grade berikutnya merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
3. Pengembangan isi modul sangat diperbolehkan karena akan memacu kreativitas, khususnya bagi guru peserta diklat dan siswa sebagai peserta didik di sekolah.
4. Melakukan uji keterampilan terkait dengan materi praktik tari.
MANAJEMEN PERTUNJUKAN
A. Tujuan
Secara praktis tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang tahap-tahap yang harus dilakukan peserta diklat dalam manajemen sebuah pertunjukan.
2. Modul ini akan dijadikan sebagai ajang untuk melatih peserta diklat dalam mengelola manajemen pertunjukan.
3. Tujuan lain dalam tahapan ini adalah peserta diklat diberikan peluang utuk melakukan kerjasama dengan teman lain, baik untuk urusan di atas panggung (pementasan) maupun di luar panggung untuk mempersiapkan pementasan.
4. Tujuan ketiga adalah menguji tingkat kreatifitas dalam mewujudkan rencana manajemen pertunjukan yang telah dirancang.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Capaian pembelajaran ini diharapan dapat:1. Mengupas tentang persiapan manajemen pertunjukan.
2. Memberi pelajaran terkait pentingnya manajemen pengelolaan seni pertunjukan dan langkah -langkah yang harus ditempuh.
3. Membicarakan keterkaitan manajemen pertunjukan dengan pementasan. 4. Memberi pelajaran terkait dengan persiapan manajemen pertunjukan
yang baik untuk suksesnya pementasan.
C. Uraian Materi
Pengelolaan pementasan dan manajemen pertunjukan sebenarnya dua hal yang saling terkait. Manajemen pertunjukan sebenarnya menaungi kegiatan
pementasan. Oleh sebab itu, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam skema pemahaman produksi manajemen dapat digambarkan sebagai berikut.
Manajemen pertunjukan
Komunikasi
Persiapan pementasan
Kreator membuat Hasil karya seni Pementasan karya
Pendukung tari
Dari skema di atas dapat terlihat hubungan antara manajemen pertunjukan dengan pengelolaan pementasan serta pementasan. Pengelola pementasan dilakukan oleh sekelompok orang yang ditugasi khusus berkaitan dengan aspek yang ada di atas panggung pementasan, sedangkan materi pentas disiapkan oleh kreator (koreografer/penata tari. Manajemen pertunjukan ruang lingkupnya lebih luas, karena di samping mengkoordinasi seksi pementasan juga harus bekerja mencari sponsor, mengkoordinasi seksi seksi lain termasuk lighting, sound, tata panggung, setting dan aspek lain yang terkait.
pendukungnya, dalam rangka apa pertunjukan itu disajikan dan susunan panitia produksi pergelaran yang telah mempersiapkan pergelaran ini.
1. Persiapan non artistik
Membuat proposal
Proposal untuk manajemen pergelaran sebuah pertunjukan harus dibuat untuk memberikan peluang bagi pihak-pihak tertentu yang ingin berpartisipasi dalam pementasan. Proposal ini bisa diajukan untuk sekolah secara internal, tetapi dapat pula ditujukan kepada mitra di luar sekolah yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah. Proposal ini nantinya diharapkan dapat memperoleh bantuan berupa jasa, barang produk yang relevan untuk acara pertunjukan, atau uang untuk penyelenggaraan. Masing-masing jenis sumbangan dapat berupa donatur dan dapat pula sebagai sponsor. Untuk donatur pengertiannya adalah sumbangan yang sifatnya tidak mengikat, sedangkan sponsor di sini harus ada kesepakatan tentang hak dan kewajiban yang harus dilakukan kedua belah pihak.
Tahap pencarian dana ini biasanya dilakukan di awal proses yakni setelah terbentuknya kepanitiaan. Seksi usaha dana harus bekerja lebih awal daripada seksi yang lain. Peran seksi usaha dan dana dalam sebuah manajemen pertunjukan menjadi sangat penting karena dari seksi inilah rencana pementasan dan sebuah produksi pertunjukan dapat berhasil.
2. Persiapan secara artistik
produksi. Tiga elemen pokok dalam melaksanakan tugas manajemen produksi disektor artistik meliputi
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati persiapan pembuatan tim produksi manajemen pertunjukan, khususnya yang berhubungan dengan pementasan pertunjukan tari. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasar format pengamatan yang sudah disediakan. Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.
Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.
Contoh Lembar kegiatan mengamati
2. Menanya
Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan pertunjukan tari. Tanyakan tentang bagaimana cara mempersiapkan sebuah manajemen pertunjukan untuk pementasan tari.
Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat anda gunakan dan anda kembangkan sendiri.
a. Apakah yang disebut dengan tahap persiapan untuk manajemen pertunjukan tari?
b. Bagaimanakah anda dapat mengembangkan ide untuk membuat sebuah manajemen pertunjukan tari?
c. Mengapa kita perlu persiapan untuk membuat produksi manajemen pertunjukan ?
d. Bagaimana urutan persiapan membuat sebuah manajemen pertunjukan?
Lembar kegiatan menanya:
Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis,dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks; atau berdasarkan urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.
Lembar Pertanyaan
No. Pertanyaan
1. Bagaimanakah langkah membentuk tim manajemen pertunjukan yang baik?
2. Komponen apa yang diperlukan dalam manajemen pertunjukan tari? 3. Persiapan apa saja untuk mendukung keberhasilan manajemen
pertunjukan tari ?
3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen
Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan persiapan manajemen pertunjukan dan tahap tahapnya. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan manajemen pertunjukan tari dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli tari khususnya dalam hal persiapan pementasan dan perencanannya.
Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang pementasan. Selain itu Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti: artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda sebagai salah satu proses pembelajaran Anda secara mandiri.
Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi
No. Sumber Informasi Bentuk Informasi
Tanggal
Pengambilan Data Keterangan 1 Pimpinan produksi
Apabila memungkinkan cobalah membuat desain perencanaan manajemen pertunjukan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan manajemen pertunjukan tari.
4. Mengasosiasi/mendiskusikan
Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai manajemen pertunjukan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber.
Topik diskusi dapat menyangkut:
a. Unsur -unsur yang mendukung dalam manajemen pertunjukan tari b. Tahapan untuk mempersiapkan pertunjukan
Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.
Catatan hasil diskusi:
a. Pentingnya manajemen pertunjukan
b. Perancangan manajemen pertunjukan harus dilakukan agar pementasan berhasil dengan baik
5. Mengomunikasikan
Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang persiapan manajemen pertunjukan tari.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Buatlah rancangan manajemen pertunjukan tari dengan tiga tahap pelaksanaan!
2. Buatlah persiapkan manajemen pertunjukan tari yang baik!
3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan materi manajemen pertunjukan tari?
F. Rangkuman
Sebuah manajemen pertunjukan tidak bisa hanya dilakukan dengan cara spontan atau improvisasi. Namun manajemen pertunjukan yang baik harus melalui tahapan perencananan diskusi untuk menyempurnakan, kemudian dilaksanakan dan terkahir dievaluasi. Dengan tahap tahap ini maka sebuah rancangan manajemen pertunjukan akan dapat terlaksana dengan baik. Untuk mendukung manajemen pertunjukan yang baik, diperlukan kerjasama yang baik antara direktur pementasan dengan manajemen pertunjukan adalah dua agenda yang sebenarnya memiliki kesatuan dan saling mendukung satu sama lain.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Umpan balik dan tindajk lanjut yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran pada modul grade 10 ini adalah :
1. Peserta Diklat dapat melaksanakan tanggung jawab untuk kegiatan manajemen pertunjukan
MEMPERSIAPKAN PEMENTASAN TARI YANG BAIK
A. Tujuan
Modul ini bertujuan untuk mempersiapkan pementasan tari yang baik. Peserta diklat akan diberikan dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian. Kedua, modul ini memberikan gambaran tentang karakterstik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan.
B. Indikator pencapaian
1. Mampu mempersiapkan pementasan tari yang baik.
2. Menguasai dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian.
3. Mampu memberikan gambaran tentang karakteristik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan.
C. Uraian Materi
Sebuah pementasan tari hendaknya dipersiapkan secara matang. Pementasan tari yang baik tentu saja harus didukung dengan perencanaan, proses pelaksanaan atau tindakan secara terorganisasi dan evaluasi dalam tiap tahap. Tiga tahapan ini penting dilakukan meskipun pementasan tersebut hanya berskala sekolah. Bentuk pementasan yang baik di sini dapat dilihat dari kelancaran pelaksanaan pementasan.
Dalam mempersiapkan pementasan dibutuhkan beberapa tahap perencanaan yang secara teknis adalah sebagai berikut.
1. Pembentukan kepanitiaan
Pertama menentukan siapa di antara sekelompok orang yang ditunjuk sebagai ketua. Peran ketua panitia adalah sebagai koordinator untuk melaksanakan acara pementasan. Peran kedua, sebagai penghubung antara pihak pengisi acara dengan pengatur acara (master ceremony). Panitia yang lain adalah bagian pimpinan artistik yang akan berhubungan langsung dengan pengisi (artis) yang akan tampil. Bagian lain yang penting adalah panitia urusan publikasi, dekorasi dan dokumentasi. Tiga komponen ini bisa dijadikan satu, tetapi masing-masing bidang diisi oleh satu orang penanggung jawab. Seksi lain yang memiliki peran penting dalam kepanitiaan adalah seksi acara, penerima tamu dan stage manager. Tiga seksi ini memiliki tugas berbeda dalam mendukung suksesnya pementasan. Seksi di luar masalah artistik adalah seksi usaha dana. Seksi usaha dana ini bekerja sebelum pelaksanaan kegiatan karena keberhasilan pementasan salah satunya adalah dukungan dana yang dilakukan sebelum pementasan.
2. Pembagian tugas dengan deskripsi pekerjaan masing-masing
Pembagian tugas setelah dibentuk panitia akan memberikan arah yang jelas terhadap kewenangan masing masing bidang yang telah dibentuk. Tujuan pembagian tugas, antara lain untuk memaksimalkan potensi sesuai dengan bidang yang ada. Di samping itu, dalam melaksanakan pementasan akan lebih fokus pada bidang yang dibebankannya.
3. Melaksanakan kegiatan pementasan
4. Mengevaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah pementasan selesai. Biasanya dilakukan sepekan setelah acara selesai. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengetahui kekurangan yang terjadi dalam kepanitiaan sehingga memunculkan masalah saat pentas berlangsung. Evaluasi ini diharapkan menjadi catatan untuk pelaksanaan acara pentas pada tahun tahun berikutnya.
Untuk itu panitia pelaksana kegiatan pementasan harus memenuhi syarat sebagai berikut
1. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan 2. Konsentrasi dalam melaksanakan tugasnya 3. Bersedia bekerjasama dengan teman lain 4. Mau menerima kritik jika terdapat kesalahan
Tugas kewenangan seorang panitia pelaksana dalam kegiatan pementasan ini dapat diterapkan untuk kegiatan apa pun. Dalam konteks sekolah, latihan untuk bertanggung jawab melaksanakan acara pementasan ini penting artinya untuk membina dan melatih rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan, dan membentuk rasa percaya diri terhadap tugas yang diembannya., memupuk rasa solidaritas yang tinggi bagi siswa sehingga dalam melaksanakan kegiatan dapat saling bahu-membahu.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati persiapan pementasan, khususnya yang berhubungan dengan pementasan pertunjukan tari. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasar format pengamatan yang sudah disediakan. Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok Anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.
Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.
Contoh Lembar kegiatan mengamati
No Persiapan Pementasan
Penggunaan Panggung Pementasan
Persiapan Materi Pementasan
1 Menginventarisasi pengisi acara
Penataan dekorasi Urutan penyajian yang baik
Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat Anda gunakan dan Anda kembangkan sendiri.
a. Apakah yang disebut dengan tahap persiapan untuk pementasan? b. Bagaimanakah Anda dapat mengembangkan ide untuk membuat
sebuah pementasan?
c. Mengapa kita perlu persiapan untuk mementaskan pertunjukan? d. Bagaimana urutan persiapan membuat sebuah pementasan?
Lembar kegiatan menanya:
Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks; atau berdasarkan urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.
Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan agar mudah pencatatannya. Anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya berdasarkan contoh yang ada di bawah ini.
Lembar Pertanyaan
No. Pertanyaan
1. Bagaimanakah menata urutan pementasan yang baik? 2. Komponen apa yang diperlukan dalam pementasan tari?
3. Persiapan apa saja untuk mendukung keberhasilan pementasan tari?
3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen
Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang pementasan. Selain itu, Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti: artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda sebagai salah satu proses pembelajaran Anda secara mandiri.
Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi
No. Sumber Informasi Bentuk Informasi
Tanggal
Pengambilan Data Keterangan 1 Pimpinan
Apabila memungkinkan cobalah membuat desain perencanaan pementasan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan pementasan tari.
4. Mengasosiasi/mendiskusikan
Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai pementasan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber.
Topik diskusi dapat menyangkut:
Catatan hasil diskusi
a. Pentingnya manajemen pertunjukan b. Perancangan pementasan
5. Mengomunikasikan
Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang persiapan pementasan hingga pelaksanaan pementasan. Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara mensimulasikan rencana pementasan. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman Anda akan semakin lengkap, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan Anda khususnya tentang persiapan pementasan tari.
Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang persiapan pementasan tari.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Buatlah rancangan pementasan dengan tiga tahap pelaksanaan! 2. Buatlah persiapan pementasan tari yang baik!
3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian?
4. Berikan gambaran tentang jenis karakteristik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan!
F. Rangkuman
pementasan akan dapat terlaksana dengan baik. Untuk mendukung pementasan yang baik diperlukan pula manajemen pertunjukan yang baik karena pada dasarnya antara acara pementasan dengan manajemen pertunjukan adalah dua agenda yang sebenarnya memiliki kesatuan dan saling mendukung satu sama lain.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Umpan balik dan tindak lanjut yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran pada modul KK Jini adalah:
1. Peserta diklat dapat melaksanakan tanggung jawab untuk kegiatan pementasan
2. Peserta diklat untuk membuat perencanaan manajemen pertunjukan yang bagus
3. Peserta diklat dapat melakukan kerjasama dengan teman dalam mensukseskan kegiatan pementasan
MEMPERSIAPKAN PUBLIKASI DAN TATA TEKNIK
PENTAS YANG BAIK
A. Tujuan
Modul ini bertujuan untuk mempersiapkan publikasi dan tata teknik pentas yang baik. Publikasi tidak hanya berkaitan dengan persiapan pementasan, tetapi juga berkaitan dengan kegiatan pra pertunjukan. Di dalam persiapan pembuatan publikasi dan tata teknik pentas tersebut akan diperkenalkan beberapa hal terkait dengan teknik untuk perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi.
Secara praktis tujuan publikasi adalah untuk memperkenalkan produk yang akan ditawarkan. Dalam kaitannya dengan pementasan maka produk itu adalah sajian pertunjukan. Materi tata teknik pentas dalam modul ini akan memberikan gambaran kepada peserta diklat dalam melakukan tugas yang terkait dengan kelengkapan pementasan atau yang disebut dengan tata teknik pentas. Materi ini penting untuk diberikan karena akan memberikan arahan secara teoretis dan praktis mengenai cara kerja yang dilakukan dalam pementasan agar tidak terkesan spontanitas. Artinya, segala tahap yang akan dilakukan harus melalui proses perencanaan, pembahasan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan tahapan ini diharapkan pengelolaan publikasi atau pemasaran produk pementasan akan mendukung kesuksesan pementasan yang dilakukan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah mempelajari materi ini adalah:
1. Mampu membuat rancangan publikasi yang baik untuk sebuah pementasan.
2. Mampu menyusun desain tata teknik pentas yang baik.
C. Uraian Materi
1. Membuat rancangan publikasi untuk sebuah pementasan
Publikasi dalam modul ini lebih difokuskan pada aspek daya tarik sajian sehingga akan mampu menarik perhatian pengunjung untuk datang. Lebih spesifik lagi berkaitan dengan daya tarik sebuah pertunjukan yang harus dipublikasikan kepada masyarakat. Selanjutnya, berkaitan dengan menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan pertunjukan, sehingga sebuah produksi akan mampu untuk membiayai total pertunjukan yang dirancang dengan dukungan dana yang ada. Aspek pertama publikasi terkait dengan produksi yang akan dipertunjukkan. Dalam publikasi ada beberapa cara yang dapat ditempuh:
a. Publikasi melalui media massa cetak. b. Publikasi melalui media televisi dan radio.
c. Publikasi melalui pembuatan poster, leaflet, brosur, spanduk, dan baliho. d. Publikasi melalui media sosial: internet, Facebook, Line, instagram dan
sejenisnya.
a. Publikasi melalui media massa cetak Syarat yang harus dipenuhi adalah: 1) Informasi jelas.
2) Keterbacaan tulisan dalam media cetak itu dapat dipahami. 3) Terdapat gambar atau foto materi yang akan ditampilkan. 4) Keterangan waktu, tempat dan jam pertunjukan.
b. Publikasi melalui media televisi dan radio
Publikasi melalui media televisi berbeda dengan media radio. Karena televisi dapat diakses secara audio visual. Tetapi untuk radio hanya dapat diakses melalui audio saja. Oleh karena itu, publikasi melalui radio harus dapat menggambarkan rencana pertunjukan yang akan diadakan dengan cuplikan audio salah satu materi yang akan disajikan. Hal ini akan memunculkan kesan penasaran dan ingin mengetahui pada pertunjukan yang akan disajikan. Dengan demikian maka publikasi yang dirancang ini akan mampu mendatangkan penonton yang banyak untuk hadir menyaksikan.
c. Publikasi melalui pembuatan poster, leaflet, brosur, spanduk, baliho Perancangan publikasi melalui poster, leaflet, brosur, spanduk dan baliho pada dasarnya memiliki substansi sama, yakni untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya pada masyarakat tentang rencana pertunjukan yang akan diselenggarakan. Hanya saja karakteristik masing-masing jenis ini berbeda. Untuk poster, karena dibuat dalam bentuk cetak, sehingga harus menarik dan terbaca informasinya dengan jelas. Ada beberapa bentuk poster yang disertakan ilustrasi gambar terkait dengan program yang akan disajikan. Ada pula poster yang hanya menampilkan tulisan. Tentu saja yang lebih menarik adalah jenis poster yang ada gambarnya, karena akan memberi daya tarik pada masyarakat.
pertunjukan yang hendak dilihat. Fungsi ini sama dengan brosur. Hanya saja brosur isinya lebih lengkap, karena tidak saja mengungkap materi sajian, namun sampai pada pendukung tari, crew poduksi, susunan panitia, dan sponsor yang mendukung. Berbeda lagi dengan baliho yang dicetak dalam ukuran sangat besar dan dicetak terbatas. Baliho biasanya ditempatkan di titik-titik strategis di sudut kota, sehingga akan diketahui masyarakat dengan jelas. Isi baliho tidak beda dengan poster, hanya saja dalam ukuran yang besar. Tentu saja baliho yang dibuat harus menampilkan gambar menarik dari tokoh yang akan tampil, sehingga memberi daya tarik. Dalam baliho ini juga mencantumkan harga paket pertunjukan dan informasi di mana dapat dibeli tiket tersebut.
d. Publikasi melalui media sosial: internet, facebook, line, instagram dan sejenisnya.
Karakteristik publikasi cetak dengan media elektronik memang sangat berbeda, meskipun substansinya sama. Untuk publikasi melalui media sosial: internet, facebook, line, instagram dan sejenisnya dituntut untuk lebih praktis, informatif, dan memiliki efek komersial sehingga akan menghadirkan pengunjung banyak.
2. Menyusun desain tata teknik pentas yang baik
a. Membuat rancangan desain panggung
Dalam istilah pertunjukan orang sering menyebut pemanggungan. Teknik pemanggungan yang terjadi saat ini telah mengikuti perkembangan atau dinamika seni pertunjukan. Di kalangan masyarakat Jawa, pemanggungan identik dengan pendopo sebagai tempat paling sesuai. Di kalangan masyarakat modern orang menyebut stage sebagai tempat paling representatif. Bagi kalangan masyarakat di komunitas seni kerakyatan lebih sesuai dengan pilihan arena terbuka. Masing-masing jenis tersebut memiliki ciri keunikan sendiri-sendiri. Selain itu karekteristik ketiga jenis panggung itu berbeda-beda. Adanya tiga jenis desain panggung tersebut sangat menentukan dan berperan dalam menyampaikan pesan atau misi sebuah pertunjukan, yakni komunikasi dengan penonton. Wilayah yang harus dioptimalkan adalah bagaimana menentukan layout dari penempatan perangkat musik dan/atau gamelan yang akan digunakan. Pembuatan desain tata letak ini penting karena keterkaitan antara satu pertunjukan dengan pertunjukan lain harus harmoni.
Peran desainer panggung termasuk menentukan arena tempat pertunjukan, apakah di stage, teater arena, pendopo, atau tempat lain yang spesifik. Penentuan area pementasan ini sejak awal harus ditentukan dan dikomunikasikan dengan pembuat atau pengisi pentas.
b. Lighting
Penataan lampu atau lighting dalam sebuah pertunjukan akan berkaitan dengan pembentukan suasana dari sebuah pertunjukan yang telah disiapkan kreatornya. Tata lampu di sini berfungsi pula untuk menghidupkan suasana di samping memperjelas alur cerita ketika adegan dalam cerita tertentu memerlukan teknik permainan dengan kombinasi black out dan feet in. Salah satu contoh penggunaan teknik black out dan feet in ini adalah pada pertunjukan yang menghadirkan tokoh tertentu berubah wujud menjadi tokoh lain dalam waktu yang singkat. Misalnya, dalam Epos Ramayana, Rahwana berubah menjadi seorang kakek tua untuk mengelabui Sinta maka teknik lampu mati kemudian diterangkan pelan-pelan (feet in) akan menjadi sangat efektif untuk menjelaskan pada penonton bahwa Rahwana berubah wujud menjadi kakek-kakek.
Pemasangan lampu dari berbagai arah juga sangat penting artinya untuk memberikan kejelasan posisi penari atau pemain di atas panggung. Ketika penari berada di garis batas depan maka lampu yang dibutuhkan adalah lampu foot light yang letaknya di bawah menyorot ke atas arah muka penari. Lalu ada lampu yang harus mengikuti ke mana arah penari untuk berkomunikasi dengan lawan mainnya maka lampu jenis follow yang harus diadakan untuk mendukung suasana adegan tersebut.
membantu ekspresi penari di atas pentas. Peran tata lampu inilah yang memberikan kekuatan terhadap ekspresi penari ketika membawakan sebuah tarian di atas panggung. Ada beberapa jenis tata lampu (cahaya) yang dapat digunakan untuk pementasan.
1) Tata lampu general
2) Tata lampu dengan permainan 3) Tata lampu teknik feet out dan feet in
Tiga jenis penataan lampu untuk pertunjukan tersebut memiliki keunggulan sesuai dengan karakter pertunjukan yang disajikan. Tari klasik yang dilakukan di atas pendopo biasanya cenderung dengan tata lampu general. Artinya, tidak menggunakan permainan warna atau teknik lain dalam mendukung pertunjukan tarinya. Penataan lampu jenis general ini secara umum dapat dipahami dan dinikmati penonton karena sajian di atas pentas akan terlihat utuh mulai dari postur penari hingga ekspresi wajahnya. Dengan teknik general ini maka gerak-gerak yang hadir biasanya cenderung dengan simbol-simbol tertentu.
Konsep pertunjukan atau pementasan dengan permainan lampu ini hendaknya dilakukan dengan perencanaan matang sehingga adegan per adegan atau bagian per bagian dalam acara bisa disesuaikan dengan teknik pencahayaan yang diinginkan. Khusus untuk perencanaan pementasan koordinasi antara penata tari atau pengisi kesenian dengan lightingman harus dilakukan secara intens, sehingga tidak terjadi salah persepsi yang berakibat pada kegagalan pertunjukan.
c. Sound system
Sound system dalam sebuah pergelaran diperlukan untuk menghidupkan suasana gerak tari yang muncul dari iringan musik atau gamelan. Peran sound system tidak saja sebagai pengeras suara, tetapi juga membantu menghidupkan karakter tari atau sajian yang ditampilkan para pendukung pentas di atas panggung.
Penataan sound system dalam sebuah arena juga penting diperhatikan karena tempat pertunjukan akan menghubungkan antara penonton dengan pendukung di atas pentas. Artinya, apa yang dilakukan pendukung di atas pentas harus bisa ditangkap dengan baik oleh penonton. Dengan dukungan sound system yang baik, maka misi untuk menyampaikan maksud pertunjukan dapat dengan mudah diperoleh.
d. Tata panggung
Penataan panggung menjadi bagian lain dari pertunjukan yang menyedot perhatian penonton. Kesan pertama sebelum pementasan dimulai, orang atau penonton akan tertuju pada setting dekorasi atau yang biasa dikenal dengan tata panggung. Penataan panggung yang menarik akan memberi kesan tersendiri bagi penonton. Sungguhpun sajian yang tampil kurang bagus, namun jika setting dekorasi ditata sedemikian bagus maka kurang bagusnya pertunjukan dapat ditutup.
Gambar 1. Teater Terbuka
Gambar 2. Arena pentas Pendopo
e. Penataan alat musik
Konsep penataan instrumen atau apapun yang akan ditempatkan di atas panggung hendaknya dipikirkan secara matang plus minusnya. Dengan pemikiran matang maka segala sesuatu yang kurang dalam penataan akan teratasi.
Simpulan dari materi ini adalah bahwa rancangan manajemen sebuah pertunjukan hendaknya dibuat dengan langkah menyusun tim produksi yang bakan membantu pelaksanaan pertunjukan Agar pengelolaan pertunjukan dapat berjalan dengan baik dan lancar diperlukan planning baik dari sisi artistik maupun nonartistik. Secara artistik, manajemen pertunjukan dibutuhkan untuk memberi daya tarik atau nilai jual pertunjukan Secara nonartistisk keberadaan manajemen pertunjukan berfungsi pengontrol dari pelaksanaan program. Desain manajemen pertunjukan yang dapat diterapkan di sekolah adalah manajemen sederhana dan realiatis sesuai dengan karakter anak.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati persiapan pembuatan publikasi dan penataan tata teknik pentas yang baik, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan dan pengembangan ruang. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasarkan format pengamatan yang sudah disediakan ini, Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.
Contoh panduan kegiatan pengamatan
a. Amatilah hasil proses pembuatan publikasi yang efektif untuk pertunjukan!
c. Unsur-unsur pendukung apa saja yang terdapat dalam perancangan tata teknik pentas untuk sebuah pertunjukan?
Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda berdasarkan penugasan guru dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.
Contoh Lembar kegiatan mengamati
No
Pemanfaatan Tata Teknik Pentas Di
Atas Panggung
Penggunaan Sound Penggunaan Tata
Lampu
Pengisi acara siap di tempat
2. Menanya
Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan publikasi dan tata teknik pentas.
Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat anda gunakan dan anda kembangkan sendiri.
a. Apakah yang disebut dengan publikasi?
b. Apakah yang Anda ketahui tentang tata teknik pentas? c. Apa manfaat publikasi ?
yang sulit/kompleks atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.
Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan agar mudah pencatatannya, Anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya berdasar contoh yang ada di bawah ini.
Lembar pertanyaan
No. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan publikasi sebagai bagian dari kegiatan manajemen pertunjukan?
2. Apa manfaat manajemen pertunjukan untuk keberhasilan pementasan? 3. Apakah hubungan antara publikasi dengan pementasan?
4. Bagaimanakah idealnya setting panggung yang baik?
3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen
Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya Anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan publikasi dan tata teknik pentas . Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan pementasan tari dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli tari, khususnya dalam hal manajemen pertunjukan dan perencanannya.
Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi No. Sumber Informasi Bentuk
Informasi
Tanggal Pengambilan Data
Keterangan
1. Pimpinan Produski Kelengkapan perangkat
2. Art director Persiapan
pengisi acara
3 bulan sebelum pementasan
Staf artistik
Apabila memungkinkan cobalah membuat desain publikasi dan perencanaan pementasan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan pertunjukan.
4. Mengasosiasi/mendiskusikan
Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai publikasi dan pementasan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber. Topik diskusi dapat menyangkut:
a. unsur unsur yang mendukung dalam publikasi pementasan b. mempersiapkan pertunjukan
c. peralatan apa yang diperlukan untuk masing masing jenis panggung
Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.
Catatan hasil diskusi
5. Mengomunikasikan
Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang publikasi, persiapan pertunjukan hingga penataan pementasan. Presentasikan hasil perancangan publikasi dan tata teknik pentas Anda dengan cara menyimulasikan rencana pementasan. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman anda akan semakin lengkap pula, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan Anda, khususnya tentang publikasi dan tata teknik pentas terkait dengan pertunjukan tari. Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang publikasi dan tata teknik pentas.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Bagaimanakah membuat publikasi yang efektif sehingga memberi daya tarik untuk ditonton?
2. Bagaimana merancang desain tata teknik pentas sebuah pertunjukan? 3. Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar pengelolaan pertunjukan
dapat berjalan dengan baik dan lancar?
4. Secara nonartistisk keberadaan manajemen pertunjukan berfungsi sebagai apa?
F. Rangkuman
dibutuhkan tanggung jawab penuh dari masing masing anggota tim produksi. Dengan tugas dan kewenangannya masing-masing maka proses produksi akan dapat terlaksana dengan baik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
MENGANALISIS MATERI YANG BERSIFAT
KONSEPSI DAN APRESIASI YANG RELEVAN
DENGAN KRITIK PERTUNJUKAN TARI
A. Tujuan
Secara praktis tujuan pembelajaran kelima ini terkait dengan materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan kritik pertunjukan tari, agar pola atau cara kerja yang dilakukan dalam pementasan tidak spontanitas. Artinya segala tahap yang akan dilakukan harus dilalui dengan proses perencanaan, kemudian pembahasan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan tahapan pengelolaan manajemen pertunjukan ini diharapkan akan mempermudah proses pementasan yang dilakukan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah mempelajari unit ini adalah
1. Mampu memahami materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan kritik pertunjukan tari.
2. Mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memahami materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan kritik pertunjukan tari.
3. Mampu mengkritisi materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan pertunjukan tari.
C. Uraian Materi
Materi yang yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan kritik pertunjukan tari sangat penting diberikan karena akan memberikan peningkatan dan evaluasi terhadap kekurangan dalam proses pertunjukan yang dilakukan. Tahapan untuk menyampaikan materi ini memerlukan kejelian dalam menangkap fenomena yang terjadi pada waktu dilakukan pertunjukan. Ada tiga tujuan dilakukannya kritik terhadap pelaksanaan pertunjukan.
1. Untuk melakukan perbaikan jika di kemudian hari akan diadakan lagi. 2. Untuk pembanding dengan penyelenggaraan sebelumnya.
3. Untuk memberikan motivasi kepada para tim produksi untuk bekerja lebih baik.
Dalam modul ini akan diajarkan tentang langkah dan sasaran apa yang tepat untuk menyatakan sesuatu tersebut kurang tepat atau tidak sesuai dengan kriteria yang ada. Langkah pertama, proses penilaian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung. Langkah kedua, memberikan catatan- catatan yang dapat dijadikan bahan refleksi ketika melakukan kegiatan dalam rangka untuk memperbaiki kinerja tim produksi yang akan datang.
Sasaran kritik yang dimaksud, ditujukan untuk proses perencanaan dan pelaksanaan. Dua hal ini yang akan dijadikan bahan evaluasi terhadap kekurangan yang terjadi dalam proses pementasan atau manajemen produksinya.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok Anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.
Contoh panduan kegiatan pengamatan
a. Lakukan proses untuk mengapresiasi dan mengkritisi hasil pementasan dan manajemen pertunjukan yang telah dilakukan dan amatilah hasil proses pembuatan karya untuk pementasan!
b. Amatilah beberapa hasil pementasan dan mengapresiasi serta mengkritisi hasil pementasan dan manajemen pertunjukan yang telah dilakukan!
c. Unsur-unsur pendukung apa saja yang terdapat dalam hasil mengapresiasi dan mengkritisi hasil pementasan dan manajemen pertunjukan yang telah dilakukan?
Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.
Contoh Lembar Kegiatan Mengamati
No Pemanfaatan Panggung Pentas
Penggunaan
Setting Panggung
Penggunaan Tata Lampu 1. Kelengkapan komponen
di atas panggung
Kesiapan peralatan di atas panggung
Kondisi lampu pada saat menjelang pementasan 2. Kebersihan di atas
stage atas panggung
Setting terpasang dengan baik
Pengisi acara siap di tempat
2. Menanya
Lembar Kegiatan Menanya
Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.
Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan agar mudah pencatatannya, Anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya.
3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen
Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya Anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan manajemen pertunjukan dan tahap-tahapnya. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan pementasan tari dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli tari, khususnya dalam hal manajemen pertunjukan dan perencanaannya.
Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang pementasan. Selain itu, Anda juga bisa mencari dari sumber lain, seperti artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda sebagai salah satu proses pembelajaran Anda secara mandiri.
Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi
Apabila memungkinkan cobalah membuat desain perencanaan pementasan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan manajemen pertunjukan.
4. Mengasosiasi/mendiskusikan
Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai kritik pertunjukan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber.
Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.
5. Mengomunikasikan
Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang persiapan manajemen pertunjukan hingga pelaksanaan pementasan.
Presentasikan hasil perancangan manajemen pertunjukan Anda dengan cara mensimulasikan rencana pementasan. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman Anda akan semakin lengkap pula, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan Anda, khususnya tentang manajemen pertunjukan tari.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Buatlah hasil pengamatan yang Anda peroleh setelah apresiasi!
2. Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk memberikan kritik terhadap rancangan dalam pementasan?
3. Buatlah desain manajemen pertunjukan yang ideal untuk pementasan!
F. Rangkuman
Melakukan apresiasi dan mengkritisi hasil pementasan dan manajemen pertunjukan yang telah dilakukan sangat penting karena akan memotivasi untuk kemajuan kegiatan berikutnya. Dengan adanya kritik peserta diklat akan tahu kelemahan yang dibuat dalam proses pementasan dan manajemen pertunjukan yang dilakukan.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari dan memahami isi modul tentang mengapresiasi dan mengkritisi pementasan, peserta diklat diharapkan dapat mengimplementasikan modul grade 10 ini, baik dari materi pedagogik maupun materi bidang studi yang menjadi standar dari modul ini. Pengembangan di sini meliputi pengembangan secara praktis yang dapat dilakukan dengan membuat konsep pengembangan pertunjukan dan teknik pementasannya.
Secara konseptual dengan membuat rancangan melalui manajemen produksi, maka sebuah pertunjukan akanlebih tertata dan menarik. Harapan ke depan modul ini akan mampu memberi manfaat untuk: 1. Menuntun peserta diklat dalam mengerjakan tugas dan latihan soal
yang diberikan.
2. Pengayaan materi atau tambahan wawasan tentang tema-tema seni budaya yang berhubungan dengan pementasan dan manajemen pertunjukan.
3. Mengenal materi pertunjukan lengkap dengan orientasi pementasan serta setting yang digunakan.
Semoga penulisan modul ini akan dapat dimanfaatkan peserta diklat dan pendidik secara umum untuk pelaksanaan pembelajaran seni budaya (tari) di kelasnya masing masing.
.
1. Untuk melakukan pelajaran tari siswa diwajibkan untuk konsentrasi. Dalam tari biasa disebut dengan...
a. Sengguh
a. Kerjasama antar teman b. Kerja mandiri
c. Kerja dengan guru d. Salah semua Jawaban : a
3. Untuk melakukan proses produksi dibutuhkan... a. Latihan berkelompok
b. Latihan sendiri c. Latihan dengan guru d. Latihan dengan video Jawaban : a
4. Dengan permainan bisik berantai, siswa diperkenalkan untuk menyampaikan informasi sebenar-benarnya. Permainan ini untuk menguji ...
a. Keberanian b. Kejujuran c. Keteladanan
d. Kepiawaian Jawaban : b
5. Belajar mengelola pertunjukan adalah belajar untuk... a. Mengolah raga
b. Mengolah keterampilan c. Mengolah pikir
d. Mengolah irama Jawaban : c
6. Melakukan proses kerja dalam produksi dibutuhkan konsentrasi. Ini artinya harus ....
a. Greget b. Sawiji c. Sengguh d. Ora Mingkuh Jawaban : b
7. Menirukan guru saat memberi materi adalah salah satu upaya untuk dapat menguasai materi. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan sikap ... a. Semaunya
b. Tidak peduli c. Totalitas (greged) d. Pantang menyerah Jawaban : d
8. Agar digemari penonton maka pementasan harus... a. Dinamis dan variatif
9. Materi tari kreasi untuk pementasan lebih bebas dikembangkan , mengapa?
a. Karena tari kreasi memiliki peluang untuk dikembangkan b. Karena tari kreasi tidak selalu mengacu pada tradisi c. Karena tari kreasi tidak terkait dengan tata aturan keraton d. Karena tari kreasi bisa dijual dengan mudah
Jawaban : b
10. Makna tari putri bersolek dapat divisualisasikan dengan... . a. Gerak realis
Manajemen : Pengelolaan sebuah kegiatan
Pementasan : Hasil dari latihan untuk dipertontonkan Tari Tunggal : Tari yang dibawakan sendiri
Tari berpasangan : Tari yang dibawakan dua orang Tari kelompok : Tari yang dibawakan secfara massal Koreografi : Ilmu tentang menata tari
TTP : Tata Teknik Panggung
Estetis : Keindahan
Greged : Totalitas dalam mempelajari tari
Sengguh : Percaya diri dapat melakukan tari namun tidak sombong
Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi: Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan, Depdikbud.
Kussudiardja, Bagong. 1997. Olah Seni. Yogyakarta: Padepokan Press.
Suharto, Ben. 1981. Komposisi Tari. Terjemahan dari buku Dance Compotition, Jacquelin Smith. Yogyakarta: ASTI Press
Hawkins, Alma. 1964. Creating Through Dance. Diterjemahkan Sedarsono. Yogyakarta: ISI Press.
1. Buatlah rancangan manajemen pertunjukan dengan tiga tahap pelaksanaan
Jawaban :
Untuk membuat rancangan manajemen pertunjukan langkah langkah yang harus ditempuh adalah :1. Membuat perencanaan yang matang. Perencanaan ini berisi tentang materi sajian (artistik) dan non artistik yang harus dikelola tim manajemen pertunjukan
2. Persiapan manajemen pertunjukan tari yang baik.
a. Membentuk tim produksi yang memiliki kemampuan di bidangnya b. Membuat deskripsi untuk kerja tim produksi
c. Menjelaskan kepada anggota tim produksi manajemen agar tahu apa yang harus dikerjakan
3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan manajemen pertunjukan tari Jawaban :
Menyusun manajemen didasarkan pada kebutuhan lapangan yang secara praktis harus segera dapat dilakukan
4. Berikan gambaran tentang manajemen pertunjukan tari. Jawaban :
1. Buatlah rancangan pementasan dengan tiga tahap pelaksanaan Jawaban:
Untuk membuat rancangan pementasan langkah langkah yang harus ditempuh adalah: Membuat planning atau perencanaan yang matang. Perencanaan ini berisi tentang materi sajian (artistik) dan nonartistik terkait dengan perangkat pendukung pementasan.
2. Persiapan pementasan tari yang baik. d. Rangsang ide/gagasan/tema e. Menentukan tema sajian f. Rangsang kinestetik g. Rangsal visual
h. Eksplorasi gerak untuk pementasan
i. Penuangan materi kepada pendukung (tari/iringan) j. Tahap Gladi kotor
k. Tahap gladi bersih l. Pementasan
m. Evaluasi pementasan
3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian.
Jawaban :
Menyusun tata urutan penyatjian tari berdasar keras lembutnya karakter tarian
Menyusun berdasar pendek dan panjangnya durasi penyajian
4. Berikan gambaran tentang jenis karakteristik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan.
Jawaban :
1. Publikasi yang efektif untuk memberi daya tarik masyarakat harus informatif, dan memberi efek penasaran sehingga menarik minat untuk melihat.
2. Merancang desain tata teknik pentas sebuah pertunjukan adalah mengacu pada konsep tata panggung yang disesuaikan dengan bentuk dan karakter pertunjukannya. Ada panggung terbuka
3. Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar pengelolaan pertunjukan dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan membuat job deskripsi untuk anggota tim atau kru panggung.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Drs. Winarto, M.Pd.
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI J
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI J
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
c
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI J
Penulis: Drs. Winarto, M.Pd.
Editor Substansi : Drs. Taufiq Ekoyanto
Editor Bahasa : Lisa Astari, S.Pd., M.Pd.
HALAMAN JUDUL ...i
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GTK ...iii
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ...xi
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) ...1
A. Tujuan ...1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...1
C. Uraian Materi ...2
D. Aktivitas Pembelajaran ...36
E. Latihan/Kasus/Tugas...39
F. Rangkuman ...39
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ...40
PENUTUP ...41
DAFTAR PUSTAKA ...43
LAMPIRAN ...45
1. Lampiran 1. Kunci Jawaban Latihan ...46
2. Lampiran 2. Penilaian Keterampilan ...49
3. Lampiran 3. Penilaian Sikap ...50
4. Lampiran 4. Rekapitulasi Penilaian Sikap ...51
Gambar 1. Alur siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...
Gambar 2. Alur siklus PTK Model John Elliot ...
Gambar 3. Alur siklus PTK Model Spiral ... 7
8
Tabel 1. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
siklus I ...
Tabel 2. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
siklus II ... 16
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
A. Tujuan
1.
Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber/referensi peserta diklat dapat menjelaskan pengertian PTK.2.
Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber/referensi peserta diklat dapat memahami tujuan PTK3.
Setelah membaca modul dan berdiskusi peserta diklat dapat memahami karakteristik PTK.4.
Setelah membaca modul dan berdiskusi peserta diklat dapatmenerapkan langkah-langkah membuat proposal PTK.
5.
Setelah membaca modul dan berdiskusi peserta diklat dapatmenganalisishasilproposal PTK.
6.
Melalui berdiskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber/referensi peserta diklat dapat mengoreksi hasil proposal PTK.B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian Peneltian Tindakan Kelas
2. Memahami tujuan Peneltian Tindakan Kelas
3. Memahami karakteristik Peneltian Tindakan Kelas
4. Menerapkan langkah-langkah Peneltian Tindakan Kelas
5. Menganalisis hasil Peneltian Tindakan Kelas
C. Uraian Materi
Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah
laku positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan.Konteks ini pada dasarnya bergantung pada guru
sebagai elemen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Memang saat ini sudah menjadi tidak lazim apabila seseorang guru menjadi
dominator kegiatan pembelajaran di kelas, namun hal ini bukan berarti guru
lepas tanggung jawab terhadap keberhasilan peserta didiknya dalam
belajar.Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut guru harus selalu
proaktif dan responsif terhadap semua fenomena yang dijumpai di kelas.
Sejalan dengan pernyataan di atas, saat ini upaya perbaikan pendidikan
dilakukan dengan pendekatan konstruktif. Oleh karena itu guru tidak hanya
sebagai penerima pembaharuan pendidikan, namun ikut bertanggungjawab
dan berperan aktif dalam melakukan pembaharuan pendidikan serta
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui penelitian
tindakan dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya.
Paling tidak ada tiga alasan mengapa penelitian tindakan kelas atau
classroom action research merupakan langkah yang tepat dalam upaya
memperbaiki atau meningkatkan mutu pendidikan.
1. Guru berada di garis depan dan terlibat langsung dalam proses tindakan
perbaikan mutu pendidikan.
2. Penelitian pada umumnya dilakukan para ahli di perguruan
tinggi/lembaga pendidikan, sehingga guru tidak terlibat dalam
pembentukan pengetahuan yang merupakan hasil penelitian.
3. Penyebaran hasil penelitian ke kalangan praktisi di lapangan
bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan
sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Senada
dengan pendapat di atas, Raka Joni, dkk (1998) mengartikan penelitian
tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta
memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut
dilakukan.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan terutama proses dan hasil
belajar peserta didik pada level kelas. Penelitian formal yang selama ini
banyak dilakukan, pada umumnya belum menyentuh langsung persoalan
nyata yang dihadapi guru di kelas sehingga belum mampu meningkatkan
efisiensi dan kualitas pembelajaran. Selain meningkatkan kualitas
pembelajaran, PTK juga berguna bagi guru untuk menguji suatu teori
pembelajaran, apakah sesuai dengan kondisi kelas yang dihadapi atau
tidak. Melalui PTK guru dapat memilih dan menerapkan teori atau strategi
pembelajaran yang paling sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini perlu
disadari karena setiap proses pembelajaran biasanya dihadapkan pada
konteks tertentu yang bersifat khusus.
Secara lebih konkret dapat dikemukakan bahwa tujuan PTK adalah
memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul di dalam kelas.
Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, guru merancang dan kemudian
memberikan perlakuan atau tindakan tertentu, mengamati, mengevaluasi,
dan menganalisis hasilnya guna menentukan apakah tindakan yang
diberikan tersebut berhasil memperbaiki kondisi kelas yang diajarnya atau
tidak. Dari informasi tersebut guru dapat menentukan langkah-langkah yang