• Tidak ada hasil yang ditemukan

20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D (Research and Development) atau penelitian pengembangan. Menurut Suryabrata (Slameto,

2015) menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki pola dan perurutan perubahan sebagai fungsi. Sedangkan Nana Sudjana dan Ibrahim (dalam Slameto,2015) menyatakan bahwa metode perkembangan mempelajari karakteristik individu dan perubahan karakteristik dalam pertumbuhannya.

Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah media belajar berupa buku interaktif berdasarkan pendekatan konstruktivisme untuk mata pelajaran matematika pada materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain pembelajaran ADDIE. Model pembelajaran ADDIE adala model pembelajaran yang terbentuk berdasarkan teori pengembangan menurut Borg and Gall.

3.2Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah guru kelas 5 SD Negeri Ledok 07 Salatiga dan siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 07 Salatiga.

3.3Desain Pengembangan

(2)

terhadap permasalahan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan media belajar sebagai alat bantu belajar siswa. Dari permasalahan yang peneliti temukan, selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan untuk menentukan solusi yang tepat. Tahap design adalah proses perancangan media pembelajaran yang akan digunakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah buku interaktif. Tahap selanjutnya adalah development, tahap ini merupakan tahap pembuatan atau produksi media pembelajaran yang akan digunakan. Tahap implementation adalah proses uji coba dengan menerapkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Tahap terakhir adalah evaluation yang merupakan tahapan untuk mengevaluasi media pembelajaran yang telah dibuat.

Model desain pembelajaran ADDIE dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan REVISI

TAHAP PERENCANAAN RANCANGAN PRODUK

TAHAP PENGEMBANGAN PRODUK AWAL VALIDASI OLEH

PAKAR

REVISI

TAHAP IMPLEMENTASI

UJI COBA TERBATAS UJI COBA LUAS

TAHAP EVALUASI

PRODUK AKHIR TAHAP ANALISIS

(3)

Pembuatan media belajar berupa buku interaktif dilakukan dalam lima tahap yang akan dijelaskan sebagai berikut.

3.3.1 Tahap Analisis

Analisis terdiri dari dua tahap, yaitu analisis materi dan analisis kebutuhan. Kedua tahapan ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis materi

Pembuatan media pembelajaran diawali dengan manganalisis materi berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus semester dua. Standar kompetensi adalah deskripsi dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari mata pelajaran tertentu sesuai dengan jenjang pendidikannya. Standar Kompetensi dijabarkan menjadi beberapa Kompetensi Dasar yang merupakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan minimal yang harus dicapai siswa sebagai tanda bahwa telah menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Pada setiap kompetensi dasar terdapat beberapa indikator sebagai patokan ketercapaian kompetensi dasar berupa perubahan tingkah laku, khususnya dalam aspek kognitif. Berdasarkan analisis materi yang telah dilakukan, penyusunan media pembelajaran mencakup satu Kompetensi Dasar yaitu menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri yang didalamnya mencakup dua indikator.

2. Analisis kebutuhan

(4)

hanya mempermudah siswa dalam belajar tetapi juga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu siswa sehingga dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan media pembelajaran berupa buku interaktif pada materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. 3.3.2 Tahap Perancangan

Tahap perancangan dalam menyusun media pembelajaran bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan siswa dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai menggunakan media pembelajaran yang akan disusun. Tahap perancangan media pembelajaran berupa buku interaktif akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Menentukan judul buku interaktif

Judul dibuat sesuai dengan materi yang akan dimasukkan dalam media pembelajaran dengan menggunakan kata-kata yang menarik agar siswa tertarik untuk membaca isi dari buku interaktif yang akan disusun.

2. Mengumpulkan referensi materi

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan beberapa referensi materi yang akan dimuat dalam buku interaktif. Materi yang akan dimuat dalam buku disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari pembelajaran sehingga penyajian materi tidak terlalu sempit ataupun terlalu luas.

3. Menyusun kerangka buku interaktif

Sebelum membuat buku interaktif, terlebih dahulu menyusun kerangka sesuai dengan indikator pencapaian dalam pembelajaran. Penyusunan kerangka buku interaktif bertujuan untuk mempermudah dalam menentukan unsur-unsur yang akan dimuat dalam buku interaktif.

4. Merancang format penulisan dalam buku interaktif

(5)

5. Merencang tampilan buku interaktif

Buku interaktif yang telah dirancang kemudian disusun kembali dengan desain background yang menarik sesuai dengan tema dari buku itu sendiri. Tampilan buku dirancang dengan menarik agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.

3.3.3 Tahap Pengembangan

Media pembelajaran berupa buku interaktif dikembangkan dan dicetak untuk di uji coba. Langkah pertama dalam tahap pengembangan adalah memproduksi buku sesuai dengan konsep pembelajaran berdasarkan pendekatan konstruktivisme untuk selanjutnya divalidasi oleh pakar materi, pakar media, dan pakar soal. Materi divalidasi oleh Fika Widya Pratama, S.Si., M.Pd dan Dwi Ristanto, Media divalidasi oleh Adi Winanto S.Pd., M.Pd, dan Soal divalidasi oleh Hariyati Juwita S.Pd.

3.3.4 Tahap Implementasi

Tahap implementasi adalah tahap uji coba buku interaktif setelah divalidasi dan direvisi oleh pakar. Tahap implementasi terdiri dari 2 langkah, yaitu tahap uji coba terbatas. Uji coba pertama yaitu uji coba terbatas terhadap 10 siswa dengan 4 tahap yaitu pretest sebagai data awal sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan buku interaktif, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran buku interaktif, setelah selesai pembelajaran, 10 siswa tersebut diberikan soal evaluasi untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dengan hasil setelah menggunakan media pembelajaran. Setelah selesai pembelajaran siswa diminta untuk mengisi angket. Hasil uji coba terbatas kemudian dievaluasi untuk mengetahui kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran maupun media yang digunakan. Selanjutnya yaitu uji coba luas terhadap siswa kelas V SD N Ledok 07 Salatiga. Tahapan uji coba luas sama dengan uji coba terbatas yaitu pretest, pemberian materi menggunakan media buku interaktif, dan evaluasi berupa soal pilihan ganda.

3.3.5 Tahap Evaluasi

(6)

keefektifan produk berdasarkan hasil validasi pakar, uji coba berupa soal pretest dan posttest serta hasil dari angket respon guru dan siswa.

3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pakar, tes, dan nontes. Uji pakar dalam penelitian ini adalah uji pakar materi dan uji pakar media. Uji pakar dilakukan untuk mengukur kevalidan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Keefektifan dinilai dari hasil tes berupa soal pilihan ganda. Angket digunakan untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang sudah dibuat. Kemudian observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana guru dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1Validasi Pakar

Lembar validasi digunakan untuk uji pakar media, uji pakar materi, dan uji pakar soal. Lembar validasi diisi oleh ahli dan dilakukan untuk memvalidasi rancangan produk awal serta untuk menguji kelayakan dari media pembelajaran sebelum diujicobakan dalam kelas yang akan diteliti.

a. Lembar Validitas Pakar Materi

Lembar validasi pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam media pembelajaran. Kisi-kisi lembar validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Uji Pakar Materi Indikator

Penilaian Butir Penilaian

Materi 1. Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan kompetensi dasar dalam KTSP.

2. Kesesuaian isi media dengan materi yang diajarkan. 3. Kejelasan petunjuk penggunaan media.

4. Kesesuaian indikator pencapaian dengan Kompetensi Dasar. 5. Kesesuaian isi media dengan karakteristik pembelajaran

konstruktivisme

(7)

7. Kebakuan istilah yang digunakan.

8. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat perkembangan pengetahuan siswa.

Berdasarkan tabel 3.1 tersebut, dapat diketahui bahwa butir soal penilaian dari aspek materi terdiri dari 8 butir. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian dari aspek materi, dapat dilihat kriteria penilaian pada tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Aspek Materi

Skor Kriteria

33-40 25-32 17-24 9-16

1-8

Sangat Sesuai Sesuai Cukup Sesuai Kurang Sesuai Sangat Kurang Sesuai

b. Lembar Validasi Pakar Media

Lembar validasi pakar media bertujuan untuk menilai kesesuaian desain maupun urutan dari desain media pembelajaran buku interaktif yang akan dikembangkan. Kisi-kisi uji pakar media dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Uji Pakar Media

Indikator Penilaian Butir Penilaian

Tampilan 1. Kesesuaian penulisan kalimat 2. Kesesuaian ukuran dan jenis huruf 3. Kesesuaian pemilihan warna 4. Kesesuaian backgorund 5. Kesesuaian pemilihan gambar

Isi Media 6. Kesesuaian petunjuk dengan penggunaan media 7. Kesesuaian teori dengan susunan media pembelajaran Bahasa 8. Kefektifan kalimat dalam media yang disajikan

9. Kebakuan istilah

10. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa 11. Kejelasan petunjuk penggunaan media

(8)

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Aspek Media

Skor Kriteria

c. Lembar Validasi Pakar Soal

Lembar validasi pakar soal digunakan untuk mengetahui kevalidan soal evaluasi yang dibuat yaitu soal pretest dan soal posttest. Kisi-kisi validasi pakar soal dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6 berikut ini.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Uji Pakar Soal Pretest Kompetensi

Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Soal

6.4 Menyelidiki

Kisi-kisi Uji Pakar Soal Posttest Kompetensi

Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Soal

6.4 Menyelidiki

(9)

Tabel 3.7

Pembelajaran menggunakan media lebih mudah

Media sangat membantu dalam proses belajar mengajar

Pembelajaran dengan menggunakan media membuat anak lebih aktif dan fokus dalam mengikuti pembelajaran

Pembelajaran menggunakan media dapat meningkatkan tanggungjawab siswa

Pembelajaran dengan media dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa Pembelajaran dengan buku interaktif dapat meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa terdapat 6 indikator penilaian dan kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini.

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Angket Respon Guru

Skor Kriteria

25-30 Sangat sesuai

19-24 Sesuai

13-18 Cukup sesuai

7-12 Kurang sesuai

1-6 Sangat tidak sesuai

Sedangkan angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa setelah menggunakan media dalam pembelajaran dapat dilihat dalam tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Media ini membuatku lebih bersemangat alam belajar

Penggunaan media yang mudah membuatku lebih cepat memahami materi Susunan media yang sederhana membuatku lebih mudah dalam memahami materi

Petunjuk dalam media membuatku lebih bersemangat Petunjuk yang terdapat dalam media mudah dipahami Buku ini sangat menarik dalam membantu saya belajar

(10)

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Angket Respon Siswa

Skor Kriteria

25-30 Sangat sesuai

19-24 Sesuai

13-18 Cukup sesuai

7-12 Kurang sesuai

1-6 Sangat tidak sesuai

3.4.2.3Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran menggunakan media yang telah dikembangkan. Kisi-kisi untuk melakukan observasi dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11

Pedoman Observasi Guru dan Siswa saat Pembelajaran

No. Instrumen

Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang ada di dalam media

Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

Memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan dengan media yang sudah dibuat

Mendorong siswa untuk bekerjasama sesuai petunjuk dalam media Dengan bimbingan guru siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Siswa mengerjakan soal dengan menggunakan media yang sudah dibuat.

3.4.2.4Instrumen Tes Tertulis

Jumlah nilai tes tertulis digunakan untuk mengetahui keefektifan media yang dikembangkan. Tes tertulis berupa pretest dan posttest dan disajikan dalam bentuk pilihan ganda, kisi-kisi soal pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12

Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah

(11)

3.5Teknik Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Soal Pretest dan Posttest

Uji validitas instrumen soal dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas setiap soal yang akan diujikan. Uji validasi soal dilaksanakan oleh ahli. Setelah itu, peneliti menganalisis hasil dari uji validitas soal dengan menggunakkan pendekatan non statistik. Pendekatan non statistik yaitu dengan menganalisis hasil validasi soal yang didukung kritik, saran, dan catatan dari penguji soal.

Instrument soal diuji dengan menggunakan expert judgement dengan menganalisis indikator dan bentuk soal. Validasi soal dengan expert judgement menggunakan rentang skor 1-4. Soal dinyatakan valid apabila mendapatkan skor 3 atau 4 dan soal dinyatakan tidak valid apabila mendapatkan skor 1 atau 2. Terdapat 20 butir soal untuk pretest dan 20 butir soal untuk posttest. Untuk soal-soal yang tidak valid akan diperbaiki hingga menjadi valid.

3.5.2 Analisis Data Keefektifan Media Pembelajaran

3.5.2.1 Analisis Validasi Pakar, Angket Respon Guru dan Siswa

Untuk menganalisis data angket dilakukan konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Konversi data tersebut dilakukan pada data skala 5 karena angket yang digunakan merupakan angket berdasarkan skala Likert dengan penilaian mulai dari 1 sampai 5. Jawaban setiap butir instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif maupun sebaliknya. Perhitungan data menggunakan acuan berdasarkan pendapat Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko (2012). Pedoman tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Pedoman Konversi Data Kuantitatif Skala 5 ke Data Kualitatif

Jumlah Skor Pernyataan Rerata Skor Klasifikasi Kinerja

(12)

Nilai yang terdapat dalam kolom perhitungan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

n = jumlah siswa x = nilai aktual

x = rata-rata skor

i = kelas interval

= 1

5 (nilai maksimal – Nilai minimal)

3.5.2.2 Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan
Tabel 3.1 Kisi-kisi Uji Pakar Materi
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aspek Materi
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aspek Media
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : Perlunya mengangkat dan menetapkan TIM JURI Lomba Karya Tulis Kategorial Sekolah Minggu, Remaja/Pemuda dan kaum Bapak Dalam Rangka Perayaan

(3) Bangun Guna Serah dan/atau Bangun Serah Guna sebagaiman dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Barang dengan mengikut sertakan

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan media pembelajaran berupa media barang bekas botol bekas dan kain perca

Berdasarkan hasil analisis data tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan konstruktivisme pada siswa kelas V MIN

Pada tahap perencanaan (planning), ada beberapa hal yang dilakukan yaitu: menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu sumber energi dan kegunaannya,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan bertanding dengan efektivitas komunikasi interpersonal pelatih dengan atlet pada atlet Persatuan

QHYH]WpNPHJD]yYyQĘNDKRONLDSDGKDWDWODQDWXGiVPHQQ\LVpJH ,,Az iskola olyan, mint a galaxis, mert rengeteg információ és tudás van benne felhalmoz- va.” Továbbá a

tinggi ruang pada bagian dalam antara atap dengan langit-langit merupakan.. usaha untuk mengurangi panas dalam bangunan, tinggi ruang pada