1. Apa yang membuat Raja dan rakyat pribumi melakukan pemberontakan ketika Herman Willem Dendels berkuasa di Indonesia?
Sumber Jawaban :
Reaksi terhadap beberapa kebijakan Daendels yang memberatkan penguasa lokal terjadi di beberapa daerah, dan yang paling keras terjadi di Banten. Pekerja rodi yang menolak membangun pelabuhan Merak melarikan diri ke hutan. Residen Banten yang datang menuntut pertanggungjawaban Sultan, dibunuh sehingga menyebabkan Daendels marah besar. Istana Sultan Banten dihancurkan dan hartanya dijarah. Sultan ditangkap dan dibuang ke Ambon. Daendels kemudian menunjuk keponakan Sultan sebagai penggantinya.
Hal yang sama juga terjadi di Yogyakarta, ketika Sultan Hamengkubuwono menolak diangkatnya Danurejo II sebagai Patih. Sultan Hamengkubuwono malah mengangkat Pangeran Natakusumah yang menyebabkan Daendels menggempur Yogyakarta pada tanggal Desember 1810. Sultan Hamengkubuwono II diganti oleh putranya
(Hamengkubuwono III) dan Belanda mendapatkan ganti rugi biaya perang sebanyak 500.000 gulden.
Pengaruh kebijakan yang diterapkan oleh Daendels dalam bidang politik sangat berbekas, terutama mengenai kebijakan penghapusan upacara kehormatan Raja-raja di Jawa yang menimbulkan menimbulkan kebencian mendalam, baik dari kalangan penguasa daerah, rakyat, maupun orang-orang Belanda sendiri. Keputusan Daendels yang menghapus penghapusan penghormatan kepada Raja-raja di Jawa dianggap sebagai perendahan martabat. Daendels seperti meruntuhkan teori kekuasaan masyarakat Jawa yang menitikberatkan pada simbolisme raja sebagai sentral kekuasaan. Kebencian rakyat terhadap Daendels disebabkan penyerahan paksa tanaman kopi dan kerja rodi tanpa upah untuk pembangunan jalan raya pos yang menimbulkan kerugian materi serta korban jiwa. Sementara itu, para pembesar Belanda yang juga membenci Daendels antara lain seperti gubernur pesisir timur laut Jawa (wilayahnya mencakup Cirebon sampai ujung timur Jawa), Nicolaas Engelhardt yang jabatannya dihapus Daendels, panglima angkatan laut Arnold Adriaan Buykens dan Letkol Johannes van den Bosch yang dipecat hanya gara-gara Daendels jengkel kepada keduanya
Hasil analisa :
Banyak yang memberontak saat daendels berkuasa di Indonesia, karena dia terkenal dengan sifat yang kejam terhadap penduduk Indonesia saat pada itu seperti kerja rodi paksa yang terus
menurus tanpa ada istirahat jadi bangsa Indonesia dipaksa bekerja keras tanpa buruh sedikit pun sehingga banyak yang melarikan diri ke hutan karena adanya kerja paksa ini. Dan juga
(GIFARI FITRA W)
3. Kebijakan apa saja yang dijalankan Raffles ke Indonesia? Jelaskan!
sumber Jawab :
kebijakan-kebijakan antara lain sebagai berikut: 1. Bidang Birokrasi Pemerintahan
Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan ini yaitu Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964). Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun. 2. Bidang Ekonomi dan Keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
3. Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut. Court of Justice, terdapat pada setiap residen. Court of Request, terdapat pada setiap divisi Police of Magistrate.
4. Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan
harimau. 5. Bidang Ilmu Pengetahuan Ditulisnya buku berjudul History of Java di London 1817 dan dibagi dua jilid. Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago, di Eidenburg 1820 dan dibagi tiga jilid.[1] Pada masa pemerintahannya juga, Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.
Berikut ini pokok-pokok sistem Landrent:
2. Mengubah sistem pemerintahan pribumi dengan sistem pemerintahan Barat. Bupati diangkat menjadi pegawai pemerintah kolonial (Inggris) yang langsung berada di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
3. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
4. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah
Hasil analisa :
Karena saat masa pemerintahan rafes ini pemerintahannya banyak mengadakan perubahan-perubahan dan juga mengambil beberapa kebijakan saat menduduki Indonesia ini seperti:
1. Bidang biokrasi pemerintahan 2. Bidang ekonomi dan keuangan 3. Bidang hokum
4. Dan bidang social
DISUSUN OLEH : -Gifari Fitra Wali (1 dan 3)
-Priliana Cianti (2)
- Maudy Larasati (4)
- Dimas Rafanto(()
Jl. Burangrang No.8, Lengkong, Kota Bandung,
Jawa Barat 40262
(022) 7301739
Sumber Jawaban :
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford Rafes yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September, 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.
Isi kapitulasi tuntang adalah :
1. Pulau Jawa dan sekitarnya di kuasai Inggris
2. Semua tentara Belanda menjadi tawana Inggris
3. Orang belanda dapat menjadi pegawai Inggris
Pemerintahan Inggris di Indonesia dipegang oleh Rafes. Rafes diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan tugas mengatur pemerintahan dan peningkatan perdagangan dan keamanan.
1. Bidang pemerintahan
- Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan
- Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaji
- Mempraktekan sistem yuri dalam pengadilan seperti di Inggris
- Melarang adanya perbudakan
- Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor
2. Bidang perekonomian dan keuangan
Melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini didasarkan pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.
Hasil Analisa :
Jadi, yang melatarbelakangi kedatangan Rafes ke Indonesia itu karena diperintahkan oleh pimpinan Inggris di Indonesia untuk menguasai pulau Jawa dan dia diangkat sebagai letnan gubernur. Sampai akhirnya Inggris berhasil menduduki Batavia yang membuat Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang. Rafes juga menerapkan sistem sewa tanah atau disebut Land rente yang artinya bahwa pemerintah Inggris berkuasa atas semua tanah dan penduduk wajib membayar pajak. Melarang perbudakan dan ia juga menghapus sistem kerja rodi.
4 Mengapa kekualaan Rafel di Indonelia berlanglung lingkat (1811-1814)?
Sumber jawaban :
Penyebab gagalnya sistem sewa tanah yang dijalankan oleh Rafes. Dan sistem sewa tanah yang dijalankannya ternyata gagal, sebabnya sebagai berikut :
-keuangan negara dan pengawasan cukup terbatas
-rakyat belum mengenal perdagangan ekspor
-rakyat belum mengenal sistem ekonomi uang
-sifat masyarakat Jawa hanya dapat memenuhi kebutuhan sendiri
-belum ada pengukuran tanah yang tepat
Hasil analisa :
Pada tahun 1811 rakyat Indonesia belum mengenal dagang ekspor dan belum mengenal mata uang
5. Mengapa kekualaan rafel diindonelia berlanglung lingkat (1811-1814)?
Sumber jawaban :
Berakhirnya pemerintah Rafes di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut.
1) Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris.
3) Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.
Rafes yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia sangat menyesalkan lahirnyaConvention of London. Akan tetapi, Rafes cukup senang karena bukan ia yang harus menyerahkan kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya yaitu John Fendall, yang berkuasa hanya lima hari. Rafes kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan Belitung. Karena pemerintahan Rafes berada di antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut sebagai masa interregnum (masa sisipan).
Hasil analisa :
kekuasaan rafes yang berlangsung singkat karena adanya
1) Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris.
3) Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.