• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MAS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Liana Utami (A1C 011 081 T.A. 2011)

Rahmatia Azzindani (A1C 011 123 T.A. 2011) Shofia Fathy Efendy (A1C 011 143 T.A. 2011)

UNIVERSITAS MATARAM MATARAM

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : “MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa

Manis-Asam-Pedas

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC (√) PKM-K ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Liana Utami

b. NIM : A1C 011 081

c. Jurusan : Akuntansi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Mataram

e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Gunung Pengsong No. 48C (081803700989)

f. Alamat Email : linlin_scourfoxers11@yahoo.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. H. Sahri, MS.

b. NIDN : 0031126036

c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Taman Sejahtra X/4, Pejeruk-Ampenan, NTB

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp 6.344.075,00

b. Sumber Lain : Rp -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Mataram, 27 Juni 2013

Menyetujui,

Wakil Dekan atau Ketua Jurusan/ Ketua Pelaksana Kegiatan

Program Studi /Departemen/

Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(Hj. Susi Retna C., SE, M. Si. Ak.) (Liana Utami)

NIP. 19691203 199802 2 001 NIM. A1C 011 081

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping

Direktur Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi

(Drs. H. Nasarudin, M. Kes.) (Dr. H. Sahri, MS.)

(3)

DAFTAR ISI

A. HALAMAN KULIT MUKA ... 1

B. HALAMAN PENGESAHAN ... 2

C. DAFTAR ISI ... 3

D. JUDUL ... 4

E. LATAR BELAKANG MASALAH ... 4

F. PERUMUSAN MASALAH... 5

G. TUJUAN ... 5

H. LUARAN YANG DIHARAPKAN ... 6

I. KEGUNAAN ... 6

J. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ... 6

K. METODE PELAKSANAAN ... 9

L. JADWAL KEGIATAN ... 13

M. RANCANGAN BIAYA ... 14

N. LAMPIRAN ... 16

1) BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK ... 16

2) BIODATA DOSEN PENDAMPING ... 16

(4)

A. JUDUL

Dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang kami

susun ini muncul ide untuk melakukan kegiatan bisnis sebagai penjual telur asin aneka rasa

yang enak dan bergizi, yaitu dengan judul “MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa

Manis-Asam-Pedas.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Telur asin merupakan salah satu oleh-oleh khas Lombok. Makanan yang satu ini

diminati oleh sekian banyak kalangan karena rasanya yang gurih, tahan lama, dan bergizi

tinggi. Terdapat 130 kalori dengan presentase 67 persen berasal dari lemak, 28 persen dari

protein, dan persen dari karbohidrat dalam setiap butir telur bebek. Selain itu, 1 butir telur

bebek juga mengandung 9,6 gram lemak, 9 gram protein, 2,6 gram lemak jenuh, 1 gram

karbohidrat, 619 mg kolestrol, dan 102 mg sodium (www.metrotvnews.com).

Menurut Basis Data Nutrisi Nasional Departemen Pertanian Amerika Serikat dalam

www.metrotvnews.com, satu telur bebek mentah menawarkan 158 persen vitamin B12, 26

persen asam pantotenat, 22 persen riboflavin, 15 persen vitamin A, 14 persen folat, dan 10

persen vitamin B6.

Kandungan vitamin B12, A, B6, riboflavin, dan asam pantotenat di samping lemak,

protein, dan karbohidrat menjadikan telur bebek baik bahkan sangat dianjurkan untuk

dikonsumsi setiap hari. Akan tetapi, karena kandungan lemak jenuh telur bebek cukup

tinggi begitupun dengan kadar kolestrolnya, jumlah telur bebek yang dianjurkan untuk

dikonsumsi oleh orang dewasa hanya 1 butir telur bebek per hari.

Untuk memenuhi selera masyarakat yang beraneka ragam, telur bebek dapat diolah

menjadi beraneka masakan, mulai dari masakan yang sederhana seperti telur bebek goreng

atau telur dadar, hingga masakan yang cukup rumit seperti gulai lemak telur bebek, telur

bebek bumbu kencur, telur bebek bumbu kencur cabai hijau atau telur bebek bumbu

mangut. Popularitas telur bebek dibanding telur ayam juga meningkat pesat karena

cangkang telur bebek lebih kuat daripada cangkang telur ayam sehingga lebih mudah untuk

mengawetkan telur bebek daripada telur ayam. Salah satu cara pengawetan telur bebek

adalah dengan menjadikannya telur asin.

Selain untuk tujuan pengawetan, telur asin juga lebih kaya nutrisi daripada telur bebek

biasa. Kandungan garam dalam telur asin menambah kadar mineral seperti iodium dan

(5)

Telur asin biasa disantap setelah direbus atau dijadikan menu olahan lain seperti

kepiting kremes telur asin, nasi goreng telur asin, dan sebagainya. Meskipun telur asin

cukup digemari masyarakat baik sebagai bahan masakan maupun oleh-oleh khas suatu

daerah, tidak bisa dipungkiri akan muncul keadaan dimana masyarakat menginginkan suatu

produk yang berbeda. Dalam kurva siklus hidup produk, setelah suatu produk melewati

fase pendewasaan atau kematangan produk, produk tersebut akan mengalami fase

penurunan dimana pada fase ini volume penjualan dan laba perusahaan menurun. Sehingga

diperlukan suatu inovasi untuk membuat produk kembali berada pada fase pengenalan

untuk meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan.

Gambar 1 Siklus Hidup Produk

Inovasi dapat juga dilakukan untuk masuk dalam pasar persaingan produk yang cukup

ketat. Dan kami mencoba untuk berinovasi dengan telur asin ini dengan membuat telur asin

rasa manis-asam-pedas yang kami beri merek MASASI TELUR ASIN” untuk masuk

kedalam pasar persaingan telur asin Lombok yang cukup ketat.

C. PERUMUSAN MASALAH

Adapun masalah-masalah yang harus dirumuskan untuk mengantisipasi permasalahan

yang akan muncul dalam pelaksanaan program ini antara lain:

1. Bagaimanakah cara memperoleh telur bebek untuk membuat “MASASI TELUR ASIN”?

2. Bagaimanakah cara memproduksi “MASASI TELUR ASIN” dari telur bebek?

3. Bagaimanakah cara mengenalkan dan memasarkan “MASASI TELUR ASIN” kepada

masyarakat?

D. TUJUAN

Tujuan diajukannya proposal ini antara lain:

1. Untuk memproduksi “MASASI TELUR ASIN” yang merupakan inovasi dari telur asin

biasa.

(6)

2. Untuk mengenalkan dan memasarkan “MASASI TELUR ASIN” kepada masyarakat

sebagai salah satu alternatif produk berbahan dasar telur bebek yang kaya nutrisi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan program ini diharapkan selera masyarakat yang mudah berubah-ubah atau yang

telah merasa bosan dengan produk berbahan dasar telur bebek dapat terpuaskan. Sehingga

mereka memiliki alternatif lain atas produk “MASASI TELUR ASIN” dari telur bebek ini,

yang unik namun tetap bergizi tinggi. Selain itu kami mencoba untuk merangsang minat

mahasiswa dalam berwiraswasta. Dengan memulai dari kelompok kami, diharapkan

mahasiswa lain dapat termotivasi untuk melakukan inovasi yang bernilai jual seperti yang

kami lakukan.

F. KEGUNAAN

Bagi masyarakat atau khalayak sasaran, kegunaan atas program ini ialah adanya suatu

produk baru yang berbahan dasar telur bebek, yakni telur asin manis-asam-pedas yang

dapat memuaskan selera masyarakat yang senantiasa berubah namun tetap kaya akan

nutrisi. Sedangkan bagi kami yang melakukan program ini, program ini mengasah

kemampuan kami dalam berwirausaha khususnya dalam menerapkan strategi pemasaran

yang jitu agar produk yang asing di masyarakat dapat diterima oleh masyarakat dan

dipasarkan secara optimal.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Secara umum usaha kami berorientasi pada aktivitas produksi dan pemasaran. Untuk

melakukan proses produksi, kami membutuhkan bahan baku berupa telur bebek. Sebelum

menemukan pemasok yang tepat, bahan baku kami peroleh dari pedagang telur bebek di

Lingsar, Lombok Barat. Dengan membeli bahan baku dalam skala besar, kami akan

memperoleh harga di bawah harga pasar sehingga biaya produksi dapat sedikit kami tekan

dan harga jual dapat bersaing dengan produk telur asin biasa yang beredar di pasaran.

Sasaran utama pemasaran produk kami ialah mahasiswa kampus dan masyarakat secara

umum. Sasaran ini kami kelompokkan dengan menjual atau menitipkan produk kami pada

pusat oleh-oleh khas Lombok, supermarket atau warung-warung yang biasa menjual telur

asin, serta kantin kampus. Kami akan mengemas produk kami dengan baik dan

membubuhkan merek bagi produk kami agar produk kami mudah dikenali dan kualitas

produk tetap terjaga hingga ke tangan konsumen. Strategi pemasaran yang kami gunakan

(7)

penjualan produk kami adalah mahasiswa kampus, penjualan langsung maupun konsinyasi

atau menitipkan produk kami pada toko pusat oleh-oleh khas Lombok, supermarket,

warung, atau kantin, dan penjualan dengan pemesanan melalui SMS, telepon, atau secara

online melalui media jejaring sosial seperti facebook atau twitter.

1. Gambaran Usaha

Kegiatan usaha atau bisnis yang akan kami lakukan ini ialah usaha untuk

memproduksi telur asin dengan rasa manis-asam-pedas kemudian memasarkannya

kepada konsumen akhir. Pengemasan dan pembubuhan merek akan kami lakukan demi

menjaga dan mempertahankan kualitas produk.

2. Kondisi Umum Lingkungan Usaha

Sasaran utama atau target pasar atas produk kami ialah mahasiswa kampus dan

masyarakat secara umum. Kami memasarkan produk melalui mahasiswa kampus

melalui penjualan secara langsung dan menerima pemesanan melalui SMS, telepon,

ataupun melalui jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Untuk mencapai sasaran

utama atau target pasar berupa mahasiswa kampus tersebut, kami juga akan melakukan

penjualan konsinyasi (menitipkan) atau menjual produk kami pada kantin yang terdapat

dalam fakultas-fakultas di Universitas Mataram, khususnya kantin Fakultas Ekonomi

Universitas Mataram. Mahasiswa selaku target utama pasar produk kami, cenderung

menyukai segala sesuatu yang bersifat unik dan baru. Sehingga kami berharap produk

kami akan dapat diterima dan dipasarkan secara optimal.

Selain mahasiswa, kami juga akan memasarkan produk pada masyarakat Lombok

secara umum. Prospek usaha telur asin sebagai oleh-oleh asal Lombok cukup baik.

Karenanya kami akan melakukan penjualan konsinyasi atau menjual produk kami yang

lebih inovatif dari produk telur asin yang biasa dijual pada pusat oleh-oleh khas

Lombok. Selain itu, penjualan baik secara langsung maupun konsinyasi juga akan

dilakukan pada warung maupun supermarket di sekitar wilayah Gomong, Ampenan,

dan Mataram. Untuk lebih memperluas jangkauan pemasaran produk, kami akan

mempromosikan produk kami melalui jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Kami

juga menerima pemesanan melalui SMS, telepon, atau melalui jejaring sosial facebook

dan twitter tersebut.

3. Organisasi Usaha

Usaha telur asin manis-asam-pedas ini akan dijalankan oleh kami bertiga selaku

(8)

keahlian mereka. Ketua kelompok, Liana Utami, akan mengkoordinir seluruh

departemen yang terlibat proses bisnis sekaligus mengkoordinir dan memantau proses

produksi, termasuk menangani persediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses

produksi. Bagian pemasaran, Rahmatia Azzindani, akan menangani segala hal yang

terkait dengan pemasaran produk, termasuk menangani pemesanan melalui SMS dan

telepon sekaligus mengakomodir akun jejaring sosial facebook dan twitter yang

digunakan sebagai media promosi. Bagian keuangan, Shofia Fathy Efendy, akan

mengelola sumber daya keuangan perusahaan, membuat pembukuan atas

transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta membuat laporan keuangan bulanan atas kegiatan

ekonomi perusahaan. Kami juga akan melibatkan tiga orang mahasiswi Fakultas

Ekonomi Universitas Mataram untuk membantu kami menjalankan proses produksi.

Berikut adalah struktur organisasi usaha “MASASI TELUR ASIN”:

Diagram 2 Struktur Organisasi

Ketua

2. Mengakomodir akun jejaring

sosial yang digunakan sebagai

media promosi

Tugas dan Wewenang:

1. Mengkoordinir seluruh departemen yang terlibat proses bisnis

2. Mengkoordinir dan memantau proses produksi

Tugas dan Wewenang:

1. Mengelola sumber daya

keuangan perusahaan

2. membuat pembukuan atas

transaksi-transaksi bisnis yang

terjadi

3. Membuat laporan keuangan

bulanan atas kegiatan ekonomi

perusahaan

(9)

4. Sumber Bahan Baku

Bahan baku yang kami pergunakan dalam proses produksi ialah telur bebek. Telur

bebek ini akan kami peroleh melalui peternak bebek yang berada di daerah Lingsar,

Lombok Barat atau melalui pedagang telur bebek di pasar tradisional (pasar Sindu),

Cakranegara. Untuk membuat telur asin manis-asam-pedas kami memerlukan bahan

penolong berupa serbuk batu bata, garam, gula, dan merica bubuk. Bahan penolong

berupa garam, gula, dan merica bubuk akan kami peroleh dari pedagang sembako di

pasar tradisional (pasar Kebon Roek), Ampenan. Sedangkan untuk serbuk batu bata,

akan kami peroleh melalui perusahaan batu bata yang berada di daerah Ampenan. Dan

untuk keranjang rotan yang digunakan sebagai tempat pemepakan telur asin yang siap

dijual, akan kami peroleh melalui pedagang eceran di pasar tradisional (pasar Sindu),

Cakranegara.

5. Analisis Ekonomi

Secara sederhana biaya untuk satu kali produksi dapat dihitung sebagai berikut :

a. Biaya produksi

Biaya produksi yang dimaksud meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead.

b. Biaya pemasaran dan distribusi produk

Biaya pemasaran dan distribusi produk merupakan keseluruhan biaya yang

diperlukan untuk mempromosikan produk seperti biaya untuk pembubuhan merek

produk, biaya produk sampel, dan pulsa handphone serta modem untuk melakukan

promosi melalui SMS dan internet, ditambah biaya untuk menyalurkan produk dari

produsen ke konsumen. Yang tergolong ke dalam biaya untuk menyalurkan produk

dari produsen ke konsumen atau disebut biaya distribusi produk ini ialah

biaya-biaya seperti biaya-biaya transportasi dan komisi konsinyi.

H. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan usaha ini diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan untuk kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan pertama. Dalam

tahap perencanaan ini kami melakukan riset untuk menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi, menganalisa peluang pasar, menentukan harga jual produk, dan

menentukan daerah pemasaran untuk produk kami. Setelah itu kami menyusun strategi

(10)

a. Riset

Dalam tahap riset ini, kami mencoba menghasilkan produk hingga diperoleh

komposisi bahan yang tepat.

b. Analisa Peluang Pasar

Peluang pasar untuk produk kami dilihat dari 2 sisi yakni dari kandungan gizi

yang terdapat dalam telur asin manis-asam-pedas yang kami pasarkan dan dari

kecenderungan pola hidup masyarakat sasaran yang senantiasa tertarik dengan

hal-hal yang bersifat unik dan baru.

i. Kandungan Gizi Telur Asin

Berikut adalah kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gr telur asin secara

umum dibandingkan dengan telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.

No. Zat Gizi Telur

Sumber : Warisno dalam Sri Melia dan Indri Juliyarsi (2009)

Dengan adanya penambahan komposisi berupa gula, asam, dan bubuk merica dalam “MASASI TELUR ASIN” tentunya kandungan kalori dan karbohidrat dalam telur akan meningkat. Asam yang ditambahkan juga akan

memberi sediki kandungan Vitamin C dalam produk kami.

ii. Pola Hidup Masyarakat

Masyarakat Lombok yang menjual telur asin memiliki rasa lebih gurih

dibanding telur asin produksi daerah lainnya, yang menyebabkan masyarakat

umum di Pulau Lombok menjadikan telur asin sebagai buah tangan bagi kerabat

(11)

khas. Tentu saja telur asin Lombok memiliki ciri-ciri tersebut. Hal ini membuka

peluang pasar bagi usaha kami dengan masyarakat umum sebagai sasaran

penjualan. Dan produk kami, “MASASI TELUR ASIN” memenuhi kriteria

unik dan khas tersebut. Selain itu, kecenderungan pola masyarakat sasaran yang

senantiasa tertarik dan senang mencoba hal-hal baru juga tepat untuk pemasaran

produk “MASASI TELUR ASIN” ini.

c. Penentuan Harga Jual Produk

Agar dapat bersaing dengan pasar produk telur asin biasa, kami menetapkan

harga jual yang sama dengan harga jual produk telur asin biasa yang dapat

dijangkau masyarakat.

d. Penentuan Daerah Pemasaran

Pemasaran produk kami akan dilakukan pada toko pusat oleh-oleh khas

Lombok, warung-warung, serta supermarket di sekitar wilayah Gomong, Ampenan,

dan Mataram. Kami juga akan memasarkan produk kami pada kantin-kantin

fakultas di Universitas Mataram.

e. Penyusunan Strategi Produksi

Kami memasok bahan baku berupa telur bebek dari salah satu peternak bebek

yang berada di daerah Lingsar, Lombok Barat atau melalui pedagang telur bebek di

pasar tradisional (pasar Sindu), Cakranegara. Untuk bahan penolong berupa batu

bata, kami memperolehnya dari produsen batu bata yang berada di daerah

Ampenan. Sedangkan untuk bahan lain seperti garam, gula, asam, dan merica

bubuk kami memperolehnya dari pedagang sembako di pasar tradisional (pasar

Kebon Roek), Ampenan. Serta untuk keranjang rotan yang digunakan sebagai

tempat pemepakan telur asin yang siap dijual, akan kami peroleh melalui pedagang

eceran di pasar tradisional (pasar Sindu), Cakranegara.

Untuk menjaga kualitas produk, kami membubuhkan merek berupa stempel

pada produk kami. Pengemasan dilakukan untuk produk yang akan dijual pada toko

pusat oleh-oleh khas Lombok.

f. Penyusunan Strategi Promosi dan Pemasaran Produk

Promosi akan dilakukan baik secara personal, maupun melalui SMS atau

jejaring sosial facebook dan twitter. Sedangkan pemasaran produk akan dilakukan

baik secara langsung maupun dengan penjualan konsinyasi. Kami juga menerima

(12)

2. Tahap Produksi

Langkah-langkah produksi “MASASI TELUR ASIN” adalah sebagai berikut :

a. Persiapan Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi 50 butir “MASASI TELUR ASIN” ialah sebagai berikut :

Alat Bahan

1 buah bak 50 butir telur bebek (telur bebek yang

digunakan ialah telur bebek yang

berkualitas baik. Telur bebek yang

berkualitas baik adalah telur bebek yang

belum pernah dierami. Untuk menguji

kualitas telur bebek dapat dilakukan

dengan merendam telur, telur yang

dipilih adalah telur yang tenggelam)

1 buah panci 10 biji batu bata

1 buah pengayak tepung 750 gr garam halus

1 buah kompor gas 50 gr merica bubuk

1 buah tabung gas LPG 16 kg 1,5 kg gula halus

1 buah stempel 200 ml sari asam

Air secukupnya

Tabel 1 Alat dan Bahan

b. Proses Produksi

Cara membuat :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

2. Haluskan batu bata

3. Ayak batu bata yang telah dihaluskan, hingga diperoleh tepung batu bata

4. Bagi tepung batu bata menjadi tiga bagian, campurkan tepung bata pertama dan

kedua dengan air secukupnya

5. Pada adonan tepung batu bata pertama, masukan garam beserta gula halus.

Campurkan adonan tepung bata kedua dengan garam dan merica bubuk. Untuk

tepung batu bata ketiga, campurkan dengan sari asam dan garam. Aduk adonan

(13)

6. Balut telur bebek yang telah dicuci bersih dengan ketiga adonan pada tiga sisi

yang berbeda. Susun berjajar dalam baskom dan letakkan pada tempat yang

aman dan tidak terkena sinar matahari langsung. Diamkan selama 1-2 minggu.

7. Setelah 2 minggu, bersihkan telur dari adonan batu bata yang menempel dan

rebus hingga matang.

c. Pembubuhan Merek dan Pengemasan

Merek produk kami “MASASI TELUR ASIN” dibubuhkan dengan cara

distempel pada telur asin yang telah matang. Telur yang dijual secara eceran tidak

dikemas, sedangkan untuk penjualan tidak secara eceran dikemas dalam keranjang

rotan. Kami membedakan kemasan produk menjadi kemasan isi 5 butir dan

kemasan isi 10 butir.

3. Tahap Promosi dan Pemasaran

Produk yang dijual secara eceran dijual seharga Rp 3.000,00/butir. Untuk produk

dalam kemasan isi 5 dijual seharga Rp 30.000,00/keranjang, sedangkan untuk produk

dalam kemasan isi 10 dijual seharga Rp 55.000,00/keranjang.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap bulan untuk menilai kinerja, efektivitas, serta efisiensi

atas kegiatan usaha yang kami lakukan.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

(14)

J. RANCANGAN BIAYA 1. Biaya Riset

Biaya-biaya yang diperlukan untuk riset antara lain :

Pengeluaran Jumlah Harga Per Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Biaya Bahan Baku :

Bensin 20 Liter Rp 6500,00/Liter Rp 130.000,00

Total Rp 179.075,00

Tabel 3 Biaya Riset

2. Biaya Investasi

Biaya investasi meliputi keseluruhan harga perolehan peralatan yang diperlukan

untuk melakukan proses produksi dan melakukan kegiatan usaha. Adapun rincian biaya

investasi ialah sebagai berikut:

Pengeluaran Jumlah Harga Per Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Gerobak 1 buah Rp 1.500.000,00/buah Rp 1.500.000,00

Kompor Gas 1 buah Rp 1.500.000,00/buah Rp 1.500.000,00

(15)

3. Biaya Produksi

Pengeluaran Jumlah Harga Per Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Biaya Bahan Baku :

4. Biaya Promosi dan Pemasaran

Pengeluaran Jumlah Harga Per Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Cetak leaflet 200 lembar Rp 250,00/lembar Rp 50.000,00

(16)

LAMPIRAN

1. Daftar Biodata Singkat Ketua Kelompok dan Anggota Kelompok

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Liana Utami

NIM : A1C 011 081

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Perguruan Tinggi : Universtitas Mataram

Waktu untuk kegiatan PKM : 20 Jam/minggu

b. Anggota Pelaksana Kegiatan

Anggota I

Nama : Rahmatia Azzindani

NIM : A1C 011 123

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Waktu untuk kegiatan PKM : 20 Jam/minggu

Anggota II

Nama : Shofia Fathy Efendy

NIM : A1C 011 143

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Waktu untuk kegiatan PKM : 20 Jam/minggu

2. Biodata Singkat Dosen Pembimbing

Nama Lengkap : Dr. H. Sahri, MS.

NIDN : 0031126036

Jabatan Fungsional : Dosen

Jabatan Struktural : Pembantu Dekan I

Fakultas/Program Studi : Ekonomi/S1

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Bidang Keahlian : Perencanaan dan Pembangunan Wilayah

Ekonomi Perencanaan

(17)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

(Dr. H. Sahri, MS.) (Liana Utami)

NIDN. 0031126036 NIM. A1C 011 081

Anggota I Anggota II

(Rahmatia Azzindani) (Shofia Fathy Efendy)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Melia, Sri, Indri Juliyarsi. 2009. Upaya Peningkatan Kualitas Telur Asin Dengan Teknologi Proses Penyangraian Di Korong Bari Kanagarian Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Padang, Sumatera Barat : Universitas Andalas.

Gambar

Gambar 1 Siklus Hidup Produk
Tabel 1 Alat dan Bahan
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Program
Tabel 3 Biaya Riset
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kematangan buah jeruk siam berdasarkan pada warna kulit buah yang tepat untuk dipanen dan untuk mengetahui pengaruh tingkat

Teknik D and C 12 301-D2 2 Desember 2020 Metode Greedy 1 Optimal On Tape Storage Problem 2 Knapsack Problem 2des2020 p12 metode greedy Tepat Waktu Jadwal: 14:10-17:30

Penyakit yang disebabkan oleh petbagai spesies bakteria Brucella pada haiwan seperti tembu, babi, kambing dan hidup- an tiar. Penyakit mi boleh berjangkit kepada manusia... poc

Waktu proses pembuatan komponen ini akan berguna untuk menentukan jumlah kebutuhan mesin, berdasarkan aktivitas yang dilakukan pada Workshop X.. Untuk membuat komponen

memiliki keunggulan dalam kecepatan mengolah sampah, kebutuhan lahan yang jauh lebih kecil, yang memungkinkan untuk ditempatkan di dalam wilayah DKI, disamping itu proses

• Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp859,74 miliar hingga periode Desember 2015 naik dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp746,82

Mereka sering berkelahi dengan satu sama lain memperebutkan makanan yang paling enak atau yang paling banyak, dan mereka tidak pernah mengucapkan “terima kasih” kepada Papa atau

Kombinasi penelitian geofisika yang melibatkan metode-metode resistivitas tahanan jenis dan GPS di daerah Panawangan, Ciamis telah berhasil dalam mengidentifikasi bawah