• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Maguan Rembang Semester 1 Tahun Pelaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Maguan Rembang Semester 1 Tahun Pelaja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan

bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradap berdasrkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Pencapaian tujuan pendidikan dilakukan di sekolah, melalui pembelajaran dikelas. Salah satu mata pelajaran di SD adalah mata pelajaran IPA. Kompetensi IPA yang dicapai adalah memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain. Kompetensi IPA akan tercapai apabila pembelajaran didesain sedemikian rupa, sehingga kondisi pembelajaran kondusif. Untuk itu peserta didik dilibatkan dalam belajar. Hasil pembelajaran adalah berupa hasil belajar siswa.

Dari data hasil UN siswa kelas 6 SDN Maguan Rembang tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa rata rata nilai UN siswa mata pelajaran IPA adalah 82.32. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 65. Rata-rata skor UN IPA menunjukkan angka di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) = 80 . Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas 6 perlu dipertahankan, terutama siswa kelas 5. Skor rata-rata yang sudah mencapai 82,32 perlu ditingkatkan lagi mencapai skor maksimal 100. Oleh karena itu pembelajaran IPA di kelas 5 perlu didesain dengan menggunakan Pendekatan Problem Based Learning (PBL).

(2)

Pendekatan PBL sebagai pendekatan pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah autentik siswa untuk berpikir tingkat tinggi dalam pemahaman resolusi masalah sebagai titik awal untuk mendapatkan ataupun mengintegrasikan ilmu baru. Pendekatan PBL dimulai dengan perumusan masalah kemudian siswa dituntut untuk mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah

tersebut melalui langkah-langkah ilmiah. Dengan siswa di beri kebebasan untuk berdiskusi dalam pemecahan masalah maka akan melatih siswa mengembangkan potensi dirinya. Selain itu pembelajaran PBL bertujuan mendorong siswa aktif dan berani dalam mengkomunikasikan pengetahuan yang diterimanya selama proses pembelajaran karena mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut selain itu, siswa dilibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.

Pembelajaran yang kondusif akan menghasilkan belajar yang optimal. Untuk itu perlu penilaian yang menyeluruh, yang dimaksud penilaian menyeluruh adalah penilaian hasil belajar oleh peserta didik yang dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan (Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, 2016 : 6).

Ada keterakitan antara pembelajaran IPA, desain pembelajaran dan hasil belajar. Oleh karena itu, pembelajaran IPA SD perlu ditingkatkan kualitasnya melalui pendekatan PBL. Dengan demikian memunculkan keinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan PBL Siswa Kelas 5 SDN Maguan Rembang Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

(3)

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran IPA kelas 5 SDN Maguan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, dengan materi fungsi orrgan pernapasan hewan, tidak dipersiapkan secara tertulis seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) serta perangkat pembelajaran seperti materi dan alat peraga.

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dengan materi organ pernapasan hewan

yang sedang berlangsung, dalam kegiatan pendahuluan guru tidak mengingatkan siswa pada materi sebelumnya, dengan memberi apersepsi sebelum masuk ke dalam kegiatan inti pembelajaran. Guru langsung menjelaskan materi organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan.

Dalam kegiatan inti, guru menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi, dan seluruh waktu didominasi oleh guru. Aktivitas siswa yang nampak adalah duduk manis, mendengarkan penjelasan guru, membaca materi organ pernafasan hewan dalam buku paket karangan Choiril Azmiyawati dengan judul IPA 5 Salingtemas untuk SD dan MI kelas 5 tahun 2008 bab II dengan judul Alat Pernapasan halaman 7. Di dalam pembelajaran setelah membaca, siswa menjawab soal yang ada di dalam buku itu.

Pembelajaran berlangsung secara individu, kerja kelompok tidak diadakan. Masing-masing siswa menjawab soal secara individual. Siswa menjawab pertanyaan bersumber pada buku. Siswa tidak diberi kesempatan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber misal pergi ke perpustakaan untuk memecahkan permasalahan, agar siswa lebih kreatif dalam pemecahan masalah yang diberikan. Dengan berkelompok siswa akan saling bertukar informasi yang nantinya akan membuat siswa lebih berani mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil temuannya.

(4)

Pada kegiatan penutup , guru tidak melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran, guru menyimpulkan materi yang dipelajari, memberikan PR untuk minggu depan serta langsung menutup pembelajaran hari itu. Desain pembelajaran yang berlangsung, kemudian menimbulkan permasalahan, yakni pembelajaran yang berlangsung tidak inovatif.

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 tahun pelajaran 2016/2017 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 80 melalui ulangan harian, yang mencapai ketuntasan sebanyak 6 dari 21 siswa (28%). Pengukuran hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengukur aspek kognitif. Aspek afektif dan psikomotor tidak mendapat perhatian dalam penilaian hasil belajar IPA

Permasalahan pembelajaran yang muncul adalah permasalahan pembelajaran IPA di kelas, hasil belajar IPA dan permasalahan penilaian hasil belajar yang dilakukan tidak secara utuh yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. “Apakah peningkatan hasil belajar IPA KD 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia dan KD 4.3 Menyajikan karya tentang konsep organ dan fungsi pencernaan pada hewan atau manusia dapat diupayakan melalui pendekatan PBL siswa kelas 5 SD Negeri Maguan Kecamatan Kaliori kabupaten Rembang semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?”.

2. “Apakah peningkatan hasil belajar IPA KD 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia dan KD 4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia dapat diupayakan melalui pendekatan PBL siswa kelas 5 SD Negeri Maguan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?”.

(5)

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar IPA dapat diupayakan melalui pendekatan PBL siswa kelas 5 SDN Maguan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran PBL dan pengembangan pengukuran hasil belajar IPA.

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada pihak siswa, guru maupun sekolah yaitu:

1. Bagi siswa:

a. Bermanfaat untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan PBL

b. Meningkatkan hasil belajar IPA

c. Siswa memperoleh pengalaman belajar baru melalui pendekatan PBL 2. Bagi Guru:

a. Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA melalui pendekatan PBL.

b. Dapat mendesain pembelajaran menggunakan pendekatan PBL.

c. Meningkatkan keterampilan guru untuk melakukan pengukuran hasil belajar IPA siswa.

3. Bagi Sekolah:

a. Meningkatkan kualitas guru untuk melakukan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan pengukuran hasil belajar IPA

Referensi

Dokumen terkait

Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan. perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan

Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur .Dengan demikiantetapan kalorimeter(kapasitas panas

yang telah dilakukan di Bank Rakyat Indonesia Cabang Pahlawan Surabaya.. Pengamatan difokuskan pada Prosedur Pemberian Kredit Briguna Karya

PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) “Charis Utama” Jatirogo Tuban adalah salah satu bank yang memiliki usaha dalam penyediaan kredit mikr, salah satunya adalah kredit mikro,

Untuk mendeklarasikan label dalam program Anda, cukup ketik nama dan menambahkan ":" sampai akhir, label dapat kombinasi karakter apapun tetapi tidak

Setelah itu melakukan percobaan system tiga komponen dimana kloroform ditambahkan dengan akuades sebanyak 5 ml kemudian di titrsai dengan asam asetat glacial.. Asam

Persepsi kualitas yang dibuat oleh konsumen terhadap produk juga bisa menambah ekuitas merek seperti konsumen akan membuat persepsi positif terhadap konsumen

Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan (Notoadmodjo, 1992). Bidan