44
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK THALASEMIA
PERBANDINGAN PENGKAJIAN EMERGENCY NEUROLOGI
MENGGUNAKAN SIRIRAJ SCORE (SS) DENGAN METODE NATIONAL
INSTITUTE OF HEATH STROKE SCALE (NIHSS)PADA PASIEN STROKE
DI RUMAH SAKIT ISLAM JOMBANG
Didik Saudin1, Pramono2
1Program Studi Profesi NersFakultas Ilmu KesehatanUnipdu 2Nursing EmergencyRumah Sakit Islam Jombang
didik.saudin@fik.unipdu.co.id
ABSTRACT
Stroke cases in Indonesia have increased every year in East Java, the number of stroke cases has increased by 16%. The success of handling stroke depends on the speed, accuracy and accuracy of the beginning of the incident. Based on existing stroke cases, a comprehensive assessment method is needed, it aims to determine the appropriate action in stroke patients so as to minimize the severity of the stroke. The National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) study is the first step in the nursing process by collecting accurate data to minimize the level of disability and death in stroke cases. Using statistical analysis between assessors, reliability was determined by calculating the intraclass correlation coefficient (ICC) using the ANOVA test. Retrospectives represent clinically relevant values. Receiver operator characteristics (ROC) were used as an accuracy of NIHSS assessments. Clinically or statistically significant differences between estimated mean scores correspond to 6 assessors (ANOVA: overall P = 0.15, entry P = 0.28, discharge P = 0.59). The pair of assessors were also very good at ICCs ranging from 0.70 to 0.89. a partner of more than 90%. The estimated value of NIHSS is 5 points with a high level of reliability and validity. NIHSS is designed as a tool to measure stroke patients. this scale to evaluate the sharpness of stroke patients, determine the right treatment, and predict the outcome of stroke patients.
Keywords:NIHSS, Stroke Specifications
1. PENDAHULUAN
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di RS Islam selama 3 bulan terakhir. Berdasarkan data Rekam Medis RSI Jombang periode Agustus sampai dengan pertengahan Oktober 2017 terdapat 64 kasus Stroke dengan berbagai jenis. Dari jumlah tersebut didapatkan 8 meninggal dunia atau 12,5 %. Pemeriksaan CT-Scan kepala merupakan pemeriksaan yang sangat akurat
untuk membedakan stroke haemoragik dan stroke iskemik, tetapi membutuhkan dana yang cukup tinggi serta tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas alat CT-Scan. Mengetahui jenis stroke sedini mungkin sangat penting, hal ini untuk menentukan pilihan terapi stroke pada fase akut. Keberhasilan penanganan stroke sangat tergantung dari kecepatan, kecermatan dan
ketepatan terhadap penanganan awal
45
Perawat sebagai praktisi kesehatan yang mana pengkajian merupakan langkah utama dalam melakukan asuhan keperawatan yang diberikan sangatlah penting untuk mengetahui model pengkajian yang ada, hal ini
dikarenakan masih minimnya model
pengkajian yang dimiliki oleh perawat dalam
melakukan pengkajian pasien stroke.
Beberapa model pengkajian memiliki
karakteristik tersendiri dalam penerapan pada pasien stroke, baik itu pada tipe stroke, waktu kejadian, dan professional yang menerapkan. Untuk mengatasi kesulitan membedakan stroke haemoragik dan stroke iskemik, maka diperlukan skor stroke dalam membedakan jenis stroke, yaitu dengan mengunakan scoring dariSiriraj stroke skor (SS) dan National Institute Of Heath Stroke Scale (NIHSS) skor (Hartigen et al, 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut diperlukan pengkajian yang efektif dalam penanganan awal. Hal tersebut dapat
diperbandingkan beberapa methode
pengkajian emergency neorologi antara NIHSS dan SS untuk menentukan diagnosa dan rencana keperawatan yang tepat untuk tujuan asuhan keperawatan
METODE
Siriraj skor pertama kali dikembangkan di Thailand. Adapun komponen Siriraj skor adalah sebagai berikut:
SS = (2,5 x kesadaran) +(2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x diastol) – (3x faktor ateroma) – 12
Keterangan : 1. Kesadaran
a. Sadar = 0
b. Mengantuk/somnolen = 1
c. Koma = 2
2. Muntah
a. Tidak = 0
b. Muntah = 1
3. Sakit kepala
a. Tidak = 0
b. Sakit kepala = 1
4. Ateroma
a. Tidak ada = 0
b. Jantung / DM = 1
Penilaian Siriraj skor : > 1= Stroke Hemoragik (SH) < -1= Stroke Non Hemoragik (SNH) < -1 s/d <1 = Butuh evaluasi CT scan
Skala NIHSS merupakan instrument
untuk menilai gangguan neurologis.
Kecepatan penilaian ini yang merupakan tindakan dasar menangani kasus stroke (Hudak et al. 2012). Semakin tinggi nilai NIHSS pada pasien stroke berarti semakin berat derajad keparahanya (Harding and bridgewetwr, 2010). cara menentukan dalam perbandingan stroke maka Nilai total NIHSS > 20= Stroke Hemoragik (SH) dan Nilai total NIHSS< 20= Stroke Non Hemoragik (SNH) Tabel : National Institute Of Heath Stroke
46
No Item yang dinilai Kriteria Skor
1 a Tingkat kesadaran Sadar Mengantuk
b Respon terhadap
pertanyaan Menjawab dua pertanyaan dengan benarMenjawab satu pertanyaan dengan benar
Tidak menjawab satupun pertanyaan dengan benar
0 1 2
c Perintah LOC Melakukan keduanya dengan benar Melakukan satu dengan benar
Tidak melakukan satupun dengan benar
0 1 2 2 Tatapan terbaik Normal
Kelumpuhan tatapan sebagian Kelumpuhan tatapan total
0 1 2 3 Lapang penglihatan Tidak ada kehilangan penglihatan
Hemianopia sebagian 4 Paralisis wajah Normal
Paralisis minor 5 a Motorik lengan
kanan Tanpa penyimpanganMenyimpang tapi tidak sepenuhnya menurun Menahan gravitasi tetapi jatuh <10 detik Tidak ada upaya melawan gravitasi Tidak ada gerakan
0 1 2 3 4
b Motorik lengan kiri Tanpa penyimpangan
Menyimpang, tapi tidak sepenuhnya turun Menahan gravitasi tetapi jatuh <10 detik Tidak ada upaya melawan gravitasi Tidak ada gerakan
0 1 2 3 4 6 a Motorik tungkai
kiri Tanpa penyimpanganMenyimpang tapi tidak sepenuhnya turun Menahan gravitasi tetapi jatuh <5 detik Tidak ada upaya melawan gravitasi Tidak ada gerakan
0 1 2 3 4
b Motorik tungkai
kanan Tanpa penyimpanganMenyimpang, tapi tidak sepenuhnya turun Menahan gravitasi tetapi jatuh <5 detik Tidak ada upaya melawan gravitasi Tidak ada gerakan
0 1 2 3 4 7 Ataksia ekstremitas Tidak ada
Ada di satu ekstremitas Ada di dua ekstremitas
0 1 2 8 Sensorik Normal
Kehilangan ringan hingga sedang Kehilangan berat hingga total
0 1 2 9 Bahasa Normal
Afasia ringan 10 Disartria Normal
Disantria ringan-sedang Disantria berat
0 1 2 11 Perhatian Tidak ada abnormalitas
Gangguan ringan Gangguan berat
47
HASIL
Pemeriksaan Pasien Stroke dengan metode Siriraj dan NIHSS didapatkan hasil data
Tabel 1: Stastistik pemeriksaan dan jenis stroke
N Std. Deviation Std. ErrorMean Pem stroke 20 .513 .115 Jenis
stroke 20 .510 .114
Tabel 2: uji T test jenis stroke dan pemerikasaan
95% Confidence Interval of the
Difference
Sig. (2-tailed)
Lower Upper Pem stroke
-Jenis stroke -.333 .233 .716
Analisis statistik menggunakan Paired T Tes. Berdasarkan tabel 1 dan 2 diatas dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil pengujian T Test untuk
mengetahui adakah perbedaan skoring
neurologi dengan menggunakan metode Siriraj Skore dan NIHSS diperoleh nilai signifikasi (ρ) yang didapatkan adalah 0,716 yang artinya ρ > 0,05 maka hipotesis penelitian Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara penilaian Siriraj Skor dan NIHSS di Rumah Sakit Islam Jombang
Hasil data yang telah dikumpulkan maka kami menyesuaikan dengan Diagnosa pasien yang telah ditetapkan oleh dokter spesialis neurologi, maka dapat kita lihat bahwa dengan pemeriksaan Siriraj terdapat 7
dari 10 pasien stroke yang sama hasilnya dengan diagnose pasien. Sedangkan dari pemeriksaan NIHSS seluruhnya sama dengan Diagnose hasil pemeriksaan dokter spesialis neurologi. Walaupun terdapat perbedaan hasil antara pemeriksaan dengan metode Siriraj Skor dan NIHSS tetapi bila diukur dengan Diagnosa pasien maka keduanya bisa dikatakan mendekati kebenaran dan bisa sama-sama digunakan di Rumah Sakit Islam Jombang
PEMBAHASAN
Skor Siriraj adalah salah satu sistem skoring yang telah dikembangkan sekitar tahun 1984-1985 di Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand, dan diterima secara luas dan digunakan di banyak rumah sakit di Thailand sejak tahun 1986. Pengkajian National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada Teori stroke
Data yang didapatkan di RSI dari 10 pasien setelah dilakukan pememeriksaan Siriraj Skor terdapat 7 pasien yang sama dengan diagnose pasen, sedangkan dengan
pemeriksaan NIHSS outcome yang
didapatkan telah sesuai dengan diagnosa
48
Siriraj Score dengan metode NIHSS tersebut dapat dipakai di Rumah Sakit Islam Jombang.
KESIMPULAN & SARAN
Sebagian besar pasien Stroke yang dilakukan pemeriksaan mengunakan Siriraj skor hasilnya telah sesuai dengan diagnose
pemeriksaan dokter Spesialis
Neurologi.Sebagia besar pasien Strok yang dilakukan pemeriksaan mengunakan NIHSS skor hasilnya telah sesuai dengan diagnose
pemeriksaan dokter Spesialis
Neurologi.pemeriksaan Siriraj Score dengan metode NIHSS tersebut dapat diaplikasikan di Rumah sakit yang belum memiliki alat CT Scan.
saran penelitian selanjutnya dapat mengembangkan bahasan yang lebih luas tentang penilainan neurologis menggunakan Siriraj Skore dengan metode NIHSS sehingga bisa memberikan hasil yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Riskesdas) (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia.
Kemenkes. (2014). Pedoman pengendalian
stroke. Jakarta. Kementrian
Republik Indonesia direktorat
pengendalian penyakit tidak menular.
Rumantir CU. 2007. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin. Achmad/FK UNRI. Pekanbaru.
Hartigan I, EO connel, SO brien, E weathers. (2014). The irish national stroke
awareness campaign: astroke of
success. Apilied nursing research. 10 (16).
Harding and Bridgewater. (2010). Stroke
scale you can use. Journal
emergency nursing. 36 (1)
Hudak & Gallo. (2010). Keperawatan kritis. pendekatan holistik. Edisi 6. Jakarta : ECG.
Erdiana Oktaviani, Guardian Yoki Sanjaya, Mubasysyir Hasanbasri. (2013). Sentralisasi Layanan Emergensi Sebagai Upaya Peningkatan Durasi Response Time. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. FK UGM
Ismail Setyopranoto. (2011). Stroke Gejala dan penatalaksanaan. continuing medical education. Cdk: 185 vol : 38 no.4
Narakusuma Wirawan & Ida Bagus Kusuma
Putra. (2013). Prehospitalized
Management On Acute Stroke. e-jurnal medika udayana 694–709. vol. 2 no. 4
Dhakal M. A. (2000). Study of correlation of clinical scoring (Siriraj stroke score) and CT scan in patient stroke [Thesis]. Kathmandu: Tribhuvan University Teaching Hospital.
Sherin A, Khan A, Rehman S, Shah NH, Shabbier G, Zarif M. (2011).
Comparability and validity of Siriraj stroke score and Allen stroke score in diff erentiation of acute ischemic and haemorrhagic stroke. JPMI.