• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

102

(3)

103

(4)

104

(5)

105

(6)

106

(7)

107 Lampiran 7: RPP Model Pembelajaran SAVI

Model Pembelajaran SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectually) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SD N Salatiga 12

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompensi

1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

1. Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya

C. Indikator

1. Mengubah pecahan biasa menjadi persen 2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal

3. Membandingkan pecahan biasa, persen, dan desimal

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat memahami tentang bentuk pecahan.

2. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat memecahkan masalah bentuk- bentuk pecahan.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam mengubah pecahan biasa menjadi bentuk persen.

4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam mengubah pecahan biasa menjadi bentuk desimal.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam membandingkan pecahan biasa, persen, dan desimal.

Karakter siswa yang diharapkan : - Disiplin

(8)

108 - Tekun - Jujur - Ketelitian

E. Materi Pokok

Mengubah pecahan biasa penjadi persen dan sebaliknya, mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya serta membandingkan pecahan biasa, desimal, dan persen .

F. Model Pembelajaran

SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectually)

Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran

a. Internet

b. Buku Matematika kelas 5

2. Media Pembelajaran

a. LCD/Proyektor b. Laptop

c. Papan tulis d. Gambar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Awal

Apersepsi

a. Guru membuka pertemuan dengan salam

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

c. Guru mengabsensi siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemua hari itu.

e. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan di gunakan yaitu pembelajaran dengan model SAVI.

(9)

109

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Apakah Ibu kalian pernah memberikan kalian sepotong apel? Lalu berapa bagian yang kalian

c. Jika benar, dapatkah diubah ke dalam bentuk pecahan biasa, desimal, dan persen?

Elaborasi

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai bentuk pecahan dengan menggunakan media gambar.

b. Guru meminta siswa untuk membaca dan mengtamati materi pemberlajaran mengenai bentuk pecahan.

c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar tersebut. d. Guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok yang terdiri dari 6-7 orang.

e. Guru membagikan gambar yang berupa soal dalam bentuk-bentuk pecahan kepada masing-masing

(10)

110 kelompok.

f. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal tersebut sesuai dengan perintah, yaitu pecahan biasa dirubah dalam bentuk persen maupun desimal atau sebaliknya, serta membandingkan s. g. Siswa mengerjakan soal tersebut

dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.

h. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas guna mempresentasikan hasil jawaban kelompoknya.

i. Siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing

j. Guru membagikan soal evaluasi. k. Siswa mengerjakan soal evaluasi. l. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.

Konfirmasi

a. Guru meminta salah satu siswa. untuk memimpin doa.

b. Guru menutup pertemuan dengan salam.

(11)

111

H. Penilaian Pembelajaran Teknik Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Skor Total = (Skor Pilihan Ganda + Skor Essay) x 5 = {( benar x 1) + ( benar x 2 )} x 5

= 100

2. Penilaian Afektif (Sikap)

No Nama Percaya Diri Kerja Sama Sikap Disiplin

3. Penilaian Psikomotorik

No Nama Percaya Diri Kerja Sama Psikomotorik Disiplin

(12)
(13)

113 Lampiran 8: RPP Metode Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran Konvensional

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SD N Salatiga 02

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompensi

Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya

C. Indikator

1. Mengubah pecahan biasa menjadi persen 2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal

3. Membandingkan pecahan biasa, persen, dan desimal

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat memahami tentang bentuk pecahan.

2. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat memecahkan masalah bentuk- bentuk pecahan.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam mengubah pecahan biasa menjadi bentuk persen.

4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam mengubah pecahan biasa menjadi bentuk desimal.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam membandingkan pecahan biasa, persen, dan desimal.

Karakter siswa yang diharapkan : - Disiplin

(14)

114 - Tekun - Jujur - Ketelitian

E. Materi Pokok

Mengubah pecahan biasa penjadi persen dan sebaliknya, mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya serta membandingkan pecahan biasa, desimal, dan persen .

F. Model Pembelajaran

Ceramah

G. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran

a. Internet

b. Buku Matematika kelas 5

2. Media Pembelajaran

Papan tulis

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Awal

Apersepsi

a. Guru membuka pertemuan dengan salam

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

c. Guru mengabsensi siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemua hari itu

5 Menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Apakah Ibu kalian pernah memberikan kalian sepotong apel? Lalu berapa bagian yang kalian dapatkan?

b. Jika bagian yang kalian dapatkan

(15)

115

setengah dari apel tersebut atau 1/2, apakah termasuk dalam bentuk pecahan?

c. Jika benar, dapatkah diubah ke dalam bentuk pecahan biasa, desimal, dan persen?

Elaborasi

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai bentuk-bentuk pecahan.

b. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi pembelajaran dengan serius.

c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi pecahan. d. Guru memberikan soal yang

berkaitan dengan bentuk- bentuk pecahan, yaitu merubah pecahan biasa ke dalam bentuk persen maupun desimal atau sebaliknya, serta membandingkannya.

e. Guru meminta siswa untuk menjawab soal tersebut dengan cara mengacungkan jari, kemudian menuliskan hasilnya di papan tulis. f. Siswa kembali ke tempat duduknya

masing-masing.

(16)

116 tersebut bersama-sam.

h. Guru membagikan soal evaluasi. i. Siswa mengerjakan soal evaluasi. j. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.

Konfirmasi

a. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran bersama-sama. b. Guru dan siswa membuat

kesimpulan.

Kegiatan Akhir

a. Guru meminta salah satu siswa. untuk memimpin doa.

b. Guru menutup pertemuan dengan salam.

(17)

117 Lampiran 9: Materi Matematika

PECAHAN A. Mengubah Pecahan ke Bentuk Pecahan Lain

Persen (%) artinya perseratus. 3% dibaca tiga persen. 50% dibaca lima puluh persen. 13% sama artinya dengan 13/100, atau sebaliknya, 37% sama artinya dengan 37/100, atau sebaliknya.

a. Menentukan persentase dari banyak benda atau kuantitas

Misal dari 10 buah mangga terdapat 4 buah diantaranya yang busuk. Dari keterangan di atas persentase buah mangga yang busuk adalah 4/10 x 100 = 40%

Jadi dapat dikatakan bahwa 40 % dari buah mangga itu sudah busuk.

b. Menentukan banyak (kuantitas) jika persentase dan banyak benda keseluruhan diketahui Harga tas Rp. 30.000,00. Ternyata tas tersebut mendapat potongan harga (diskon) 20%.

Berapa nilai potongan harga dalam bentuk rupiah? Berapa harga tas tersebut setelah potongan harga? Diskon = 20% x 30.000 = 20/100 x 30.000 = 6.000 Jadi, diskon 20 % itu senilai dengan Rp.6.000,00

Harga tas sekarang = Rp.30.000 – Rp.6.000 = Rp.24.000,00

B. Mengubah Pecahan ke Bentuk Persen dan Desimal, serta Sebaliknya

a. Mengubah pecahan ke bentuk persen dan sebaliknya Mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk persen

Yaitu dengan cara mengubah penyebut pecahan tersebut menjadi 100, karena persen merupakan perseratus.

(18)

118

Karena pentebut pecahan (2) ingin jadi 100, maka penyebut harus dikalikan kepada 50 (2 x 50 = 100), sehingga pembilang pun harus dikalikan dengan bilangan yang sama (1 ∞ 50) sehingga 1/2 = 50 %.

Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa

1. dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus) 2. taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut 3. bagi pembilang maupun penyebut dengan bilangan pembagi tersebut.

contoh:

Pembagi terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan 75 dan 100 (pembilang dan penyebut) dibagi oleh bilangan 25. Menjadi 75 : 25 = 3 (pembilang) 100 : 25 = 4 (penyebut)

b. Mengubah desimal ke persen dan sebaliknya Mengubah desimal ke dalam bentuk persen

(19)

119 Mengubah persen ke dalam bilangan desimal

Bilangan persen diubah menjadi perseratus dan untuk menjadikan bilangan desimal hanya tinggal menentukan angka di belakang koma. Agar lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini.

c. Mengubah pecahan biasa ke desimal dan sebaliknya Mengubah pecahan biasa ke dalam bilangan desimal Dapat dilakukan dengan dua cara berikut:

1. Dengan cara dibagi (bagi kurung). Ingat, bahwa (per = bagi). Jadi, untuk mengubah pecahan menjadi desimal dengan jalan pembilang dibagi penyebut.

(20)

120

Pecahan 1/4 sama dengan 1 : 4, dapatkah bilangan 1 : 4? Apabila yang dibagi lebih kecil daripada yang membagi, maka tambahkan angka 0 dan naikkan koma sehingga akan membentuk bilangan desimal.

2. Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat, bahwa bilangan desimal merupakan bilangan per sepuluh, per seratus, atau per seribu.

Contoh:

Penyebut dijadikan 10 ( 2 x 5 = 10) karena penyebut dikalikan dengan bilangan 5, maka pembilang pun harus dikalikan pada bilangan yang sama (5). Jadi, (1x 5 = 5), maka 1/2 = 0,5.

Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa

(21)

121 Contoh:

Bilangan desimal 0,5 sama dengan pecahan untuk menyederhanakan pecahan 5/10 , maka pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama (bilangan terbesar yang dapat membagi keduanya) yaitu bilangan 5, sehingga pembilang (5 : 5 = 1) dan penyebut (10 : 5 = 2). Jadi 0,5 = 1/2 .

(22)

122

(23)
(24)
(25)
(26)

126

(27)
(28)
(29)

129

(30)
(31)

131

(32)
(33)

133 Lampiran 14: Soal Posttest

Soal Posttest

A. Kerjakan Soal Berikut ini dengan benar!

1. Pecahan yang tidak senilai dengan 3,5 adalah . . .

a.

b. 3 ½ c. 35% d. 350%

2. Tanda perbandingan dari pecahan dengan 63% yang tepat adalah .

3. 18% diubah dalam bentuk pecahan menjadi. . .

6. jika diubah dalam bentuk persen menjadi. . .

8. Tanda perbandingan antara 0,15 dengan 15% yang tepat adalah. . . a. ≤

b. ≥ c. = d. <

(34)

134

B. Isiilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!

1. jika diubah kedalam bentuk persen maka hasilnya adalah. . . 2. 0,45=….x….=….%

3. Hasil jika 48% di ubah ke dalam bentuk pecahan adalah . . . 4. Bentuk desimal dari adalah. . .

(35)

135

Lampiran 15: Kunci Jawaban Soal Posttest

(36)

136

Lampiran 16: Uji Validitas dan Reliabilitas Soal

Uji Validitas Soal Pilihan Ganda

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Uji Validitas Soal Essay

(37)

137

Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.726 16

Uji Reliabilitas Soal Essay

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

(38)

138

Lampiran 17: Dokumentasi

(39)

139

(40)

140

(41)

141

(42)

142

(43)

143

(44)
(45)
(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan permainan Bingo merupakan jenis pembelajaran dengan permainan yang diterapkan pada saat siswa merasa bosan dan siswa akan lebih waspada atau memperhatikan jika kita dapat

Toyota Astra Motor khususnya Toyota Avanza ditinjau dari kualitas produk yang dirasakan pengguna sehingga dapat menciptakan kepuasan dan perilaku pengguna yang

Sangat tepat untuk penggunaan pada kondisi yang tidak terlalu. eksotermik

Artinya penilaian produk yang dirasa oleh para konsumen sebagai responden di Surabaya dapat memberikan kesan positif maupun kesan yang negatif, penilaian konsumen

Mesin pencari ini menurut saya memiliki banyak keunikan,pada home-page basigi yang menyediakan link/taut statistik yang gunanya untuk menunjukan pemakai pada kata kunci

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak pelepah pisang raja ( Musa paradisiaca Var. Raja )

Jika dalam ruang norm kita membahas panjang vektor, maka dalam ruang norm-2 yang dibicarakan adalah luas jajargenjang yang direntang oleh 2 vektor.. Berikut

Risiko terjadinya kematian asfiksia neonatorum pada ibu yang melahirkan bayi asfiksia yang merupakan pasien rujukan memiliki risiko 7 kali lebih besar dibandingkan