• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Poliuretan Sebagai Media Penyaring Air Payau Dari Lignin Isolat Kayu Jati Dengan Bahan Aditif Pasir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Poliuretan Sebagai Media Penyaring Air Payau Dari Lignin Isolat Kayu Jati Dengan Bahan Aditif Pasir"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Air bersih adalah kebutuhan yang sangat vital untuk kehidupan masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, air bersih di Indonesia sulit untuk diperoleh. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya limbah industri maupun limbah rumah tangga yang menyebabkan air menjadi tercemar dan tidak dapat digunakan lagi. Maka salah satu cara untuk meningkatkan cadangan air adalah mengolah air sehingga dapat menjadi bahan baku kembali. Salah satu teknologi pengolahan air bersih yang umum dilakukan oleh masyarakat adalah teknologi saringan pasir lambat. Teknologi saringan pasir lambat banyak diterapkan di Indonesia secara konvensional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow). Namun teknologi ini masih kurang efektif bila musim hujan, karena akan terjadi penyumbatan pada saringan pasir sehingga harus dilakukan pencucian secara manual (Said, 1999).

(2)

Penelitian mengenai bahan pengikat (binder) telah banyak dilakukan. Selain karet alam, poliuretan juga sangat baik digunakan sebagai bahan pengikat. Kehadiran poliuretan dapat meningkatkan sifat termal dan mekanik sehingga memungkinkan poliuretan dijadikan sebagai komposit yang serbaguna. Dalam penelitiannya, Donateet al (2011) memanfaatkanserbuk kalsium karbonat (PCC) kedalam perekat termoplastik poliuretan (TPU) dapat meningkatkan sifat viskoelastis dan reologi dari TPU. Interaksinya dapat dilihat berdasarkan peningkatan bilangan gelombang dari poliuretan melalui analisa ATR-IR. Kristalinitas dari segmen lunak di dalam poliuretan menurun karena penambahan PCC, tetapi daya rekat dari TPU dapat meningkat. Dimana daya rekat paling optimum dihasilkan dari TPU berisi 10% dari berat PCC. Namun tidak dikemukakan aplikasi dari pembuatan TPU tersebut. Ozbelge et al (2001) membuat komposit dari karet alam dengan menambahkan empat jenis koagulan yang berbeda yaitu (Al2(SO4)3, Fe2(SO4)3, FeSO4, FeCl3) disertai penambahan

Ca(OH)2. Komposit ini diaplikasikan untuk menghilangkan senyawa fenolik.

Zhang (2009) telah melakukan penelitian dengan mencampurkan serbuk silika, silane modified kaolin (SMK), dan karet alam yang diproses melalui melt blending. Kaolinit terdispersi ke dalam karet alam yang berperan sebagai matriks.

(3)

Penelitian mengenai komposit berbasis bahan alam sangat dianjurkan untuk dikembangkan pada saat ini untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dan memanfaatkan limbah-limbah biomassa. Pembuatan poliuretan berbasis minyak jarak kepyar (castor oil) telah dilakukan oleh Rahmawati, T.I (2012) dengan kombinasi polipropilena glikol, sebagai sumber poliol alami dan polipropilena glikol sebagai sumber poliol sintetis. Hasilnya menunjukkan semakin besar jumlah castor oil yang digunakan, rasio ekspansi volume dan diameter sel semakin menurun dan densitas sel semakin meningkat. Sementara Wang, T (2007) mensintesis busa poliuretan dari jagung yang dicairkan (liquified corn stover) dengan campuran polimetilena polifenilisosianat (PAPI) dengan

metode one-shoot. Sifat mekanik dapat diatur sesuai kebutuhan dan penggunaan dengan cara mengubah rasio [NCO]/[OH]. Biofiltrasi juga dimanfaatkan oleh Amarsana (2005) dengan mensintesis busa poliuretan dengan variasi adsorben pengisi yaitu zeolit, barit, sepiolit, dan dolomit untuk menyaring gas toluena di udara. Lemos (2006) memanfaatkan busa poliuretan dalam proses pemisahan zat-zat anorganik untuk ekstraksi fase padat.

(4)

1.2Perumusan Masalah

1. Apakah lignin dapat diisolasi dari kayu jati menggunakan H2SO4 60%.

2. Bagaimana cara pembuatan poliuretan dari campuran lignin isolat kayu jati dengan PPG 1000, air, TDI serta penambahan pasir sebagai bahan aditif.

3. Bagaimana pengaruh variasi penambahan pasir terhadap air hasil penyaringan dengan poliuretan yang dihasilkan.

4. Bagaimana karakteristik dari poliuretan yang dihasilkan dengan analisa gugus fungsi dan analisa morfologi.

5. Bagaimana analisa derajat keasaman (pH), TDS dan TSS dari air yang telah disaring menggunakan poliuretan.

1.3 Pembatasan Masalah

1. Lignin yang digunakan diisolasi dari serbuk gergajian kayu jati yang berasal dari toko perabot jati daerah Pasar 3 Medan Tembung.

2. Pasir yang digunakan adalah jenis pasir komersil dari toko bahan bangunan Panglima Denai.

3. Pereaksi yang digunakan Toluena Diisosianat (TDI) dan Polipropilena Glikol (PPG) 1000.

4. Perbandingan berat PU/Pasir yang digunakan adalah 10:0, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9 (dalam satuan gram).

5. Air payau diambil di daerah Medan Belawan.

(5)

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah lignin dapat diisolasi dari kayu jati menggunakan H2SO4 60%.

2. Untuk mengetahui cara pembuatan poliuretan dari campuran lignin isolat kayu jati, Polipropilena Glikol 1000, air, TDI dan penambahan pasir sebagai bahan aditif.

3. Untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan pasir terhadap air hasil penyaringan dengan poliuretan yang dihasilkan.

4. Untuk mengetahui analisa gugus fungsi poliuretan yang dihasilkan dengan menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FTIR) dan analisa morfologi dengan Scanning Electron Microscope(SEM).

5. Untuk mengetahui analisa derajat keasaman (pH), TDS dan TSS dari air yang telah disaring menggunakan poliuretan.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam proses penyaringan air, sehingga meningkatkan cadangan air masyarakat dan nilai tambah limbah penggergajian kayu jati dalam bidang industri.

1.6Lokasi penelitian

(6)

1.7Metodologi Penelitian

Penelitian ini berupa eksperimental laboratorium, terdiri dari 2 tahapan, yaitu: 1. Tahap penyiapan serbuk kayu jati kemudian diisolasi untuk mendapatkan

lignin. Karakterisasi yang digunakan adalah analisa gugus fungsi dengan menggunakan Spektroskopi FTIR.

Variabel-variabel yang digunakan adalah: - Variabel tetap:

Suhu (°C) Berat serbuk kayu jati (gram)

Waktu hidrolisis (menit) Volume (mL) Konsentrasi H2SO4 (%)

- Variabel terikat:

Analisa gugus fungsi dengan FTIR

2. Tahap pembuatanpoliuretan dengan mencampurkan lignin, PPG 1000, air, dan TDI dalam reactor. Ditaburkan pasir perlahan ke dalam reaktor, panaskan dan aduk 5 menit, tuang ke dalam cetakan, biarkan proses curing selama 2 hari, press selama 10 menit. Dikarakterisasi analisa gugus fungsi dengan FTIR,

analisa morfologi dengan SEM, dan analisa parameter air payau. Perbandingan berat PU/pasir yang digunakan adalah 10:0, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9 (dalam satuan gram).

Variabel yang digunakan adalah : - Variabel tetap:

Suhu (°C) Waktu (menit)

- Variabel terikat:

Analisa gugus fungsi dengan FTIR Analisa pH Analisa morfologi dengan SEM Analisa TSS Analisa TDS

- Variabel bebas:

Berat TDI (gram) Berat lignin (gram)

Berat pasir (gram) Berat PPG 1000 (gram)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk melakukan pengonfigurasian sebuah Cisco Router dalam sebuah jaringan Wide Area Network, Cisco router menggunakan suatu sistem operasi yang dikenal dengan nama

Pada hari ini RABU tanggal EMPAT BELAS bulan AGUSTUS tahun DUA RIBU DUA BELAS , kami Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Kementerian

[r]

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran yang tertuang dalam Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 11/PBJ-MTSN-SAMPIT/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 dan Surat Penetapan

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Informasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KASONGAN LAMA. TAHUN ANGGARAN

[r]