RUMAH TAHANAN NEGARA
Rumah Tahanan Negara ini beralamatkan di Jl. Masjid Agung No. 3 Pandeglang Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang.
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pandeglang terdiri dari :
Kepala Rutan yang membawahi 3(tiga) Subsi yaitu
Subsi Pengelolaan,
Subsi Pengamanan
Subsi Pelayanan Tahanan.
B. Keadaan dan Sejarah RTN Pandeglang
Sebelum tahun 1917 di Indonesia belum mengenal adanya pidana kurungan. Sistem ini diambil oleh pemerintah colonial Belanda dari Negara induknya, yakni Belanda. Hal ini sebenarnya merupakan cara pandang kaum liberalis sebagai perwujudan Revolusi Perancis yang sebelumnya memberlakukan hukuman pidana mati, potongtangan, dipukul, ditusuk dengan besi panas dan pidana buangan.
Terletak di Jalan Letnan Bolang, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan
Pandeglang, dengan jarak tempuh dari Ibu Kota Provinsi Banten berkisar 23 km. Bangunan penjara Pandeglang berdiri di atas lahan seluas 2000 meter persegi,luas bangunan 40 m X 40 m persegi, dibangun sekitar tahun 1918, seiring dengan berlakunya system kepenjaraan di Indonesia. Keaslian bangunan masih tampak pada bangunan di dalam komplek. Hanya saja pada pintu gerbang yang terdapat di bagian depan telah terjadi perubahan,
Mungkin penggantian ini dikarenakan pertimbangan keamanan karena komponen pintu tersebut sudah mulai lapuk. Upaya pelestarian perlu dilakukan untuk melindungi keberadaan bangunan ini, mengingat bangunan ini bernilai sejarah pembangunan kota Pandeglang dikala itu. Alasan didirikannya Rutan di daerah Pandeglang, karena, pada zaman Belanda banyak pejuang Indonesia, khususnya pejuang yang berasal dari Pandeglang yang menentang colonial Belanda, sehingga dimasukkan kedalam penjara, dan pada saat itu, Pandeglang menjadi tata kota system Belanda.
C. Kedudukan
Rumah Tahanan Negara Klas IIB Pandeglang adalah unit pelaksana teknis di
bidang penahanan dan perawatan tahanan dan narapidana yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Banten. Selanjutnya disebut Rutan karena sebagai unit pelaksana
teknis tempat tersangka dan terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan
dan pemeriksaan di sidang pengadilan. Pada masa penjajahan Belanda, Rutan
Pandeglang dipergunakan sebagai tempat memenjarakan orang-orang yang dianggap
melawan pemerintah dan pelaku kejahatan oleh pemerintah kolonial. Setelah
kemerdekaan RI dan Lahirnya Sistem Pemasyarakatan pada tanggal 27 April 1964
dan lebih khusus lagi setelah lahir UU No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Maka Rumah Tahanan Negara Klas IIB Pandeglang kemudian digunakan sebagai
tempat penitipan dan pembinaan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan sesuai
dengan sistem dan nilai pemasyarakatan sampai sekarang.
Rumah Tahanan Negara Klas IIB Pandeglang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pembinaan terhadap tersangka atau terdakwa juga narapidana
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
kemerdekaan RI dan lahirnya system pemasyarakatan pada tanggal 27 april 1964 dan lebih khusus nya lagi setelah lahir UU nomor 12 tahun 1995 tentang permasyarakatan. Maka rumah tahanan Negara kelas IIB pandeglang kemudian digunakan sebagai tempat penitipan dan pembinana tahanan dan warga binaan pemasyarakatan sesuai dengan sisitem dan nilai pemasyarakatan samapau sekarang.
D. Kondisi bangunan
Rumah tahanan Negara kelas IIB pandeglang dibnagun pada tahun 1819 rumah tahanan Negara kelas IIB Pandeglang merupakan salah satu unit pelaksana teknis pemasyarakatan di provinsi Banten. Model bangunan rumah tahanan Negara kelas IIB Pandeglang sebagian merupakan bangunan peninggalan jaman colonial Belanda yang berbentuk persegi empat bertujuan agar segala kegiatan nara pidana agar bisa di control oleh petugas. Petugas dapat melakukan pengawasan secara mudah dapat terlihat sampai blok paling akhir .
Bangunan Rumah Tahanan Negara Pandeglang terdiri dari 3 blok, yaitu blok A terdiri dari :13 kamar . Blok B terdiri dari 3 kamar , Dan Blok C terdiri dari 5 kamar . Blok-Blok bangunan rutan kelas II B pandeglang dikelilingi tembok dengan tinggi 5 (lima) meter dan dikeempat sudut , Tembok dilengkapi dengan pos atas .
Rumah Tahanan Negara kelas II B Pandeglang terletak di jln.Mesjid Agung No.3 . Secara jelasnya Rumah Tahanan Negara kelas II B Pandeglang berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan jalan raya Sebelah Selatan : Mesjid Agung Pandeglang
Sebelah Barat : Berbatasan dengan SLTP Ar-Rohman Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya
E. FASILITAS
1. Masjid
Masjid biasa digunakan untuk beribadah seperti sholat jumat, sholat idul adha, sholat Idul Fitri dan kegiatan keagamaan.
2. Lapangan Olahraga
Lapangan olahraga biasa digunakan untuk berolahraga, seperti senam, olahraga bad minton dan lain-lain.
3. Kantin
Kantin biasa digunakan napi/ tahanan untuk membeli makanan / minuman yang diinginkan oleh mereka. Uang yang mereka pakai untuk membeli makanan atau minuman berasal dari keluarga mereka yang disimpan di petugas bagian administrasi.
4. Perpustakaan
Perpustakaan biasa digunakan napi/ tahanan untuk membaca buku.
5. Blok Hunian Napi dan Tahanan
seperti : Ambon, Batak, Serang, dan Tangerang. Tetapi, kebanyakan napi dan tahanan disini kebanyakan berasal dari daerah Pandeglang. napi/tahanan cukup parah biasa nya di bawa kerumah sakit. Menurut nara sumber pada tahun 2005 ada seorang napi yang meninggal dunia karena sakit.
14. Ruang kesatuan pengamanan
F. Perbedaan Napi dan Tahanan
Napi : ialah orang yang sudah mendapatkan surat keputusan persidangan seperti dua tahun masa tahanan
Tahanan : ialah orang yang mendapatkan surat keputusan persidanagan atau masih menunggu hasil persidangan.
Penahanan di rutan kelas IIB pandeglang maksimal 5 tahun penjara, apabila masa tahanan lebih dari 5 tahun dipindahkan keapas pusat Tanggerang.
G.AKTIFITAS NAPI/TAHANAN
1. Ibadah :
Pengajian 2 minggu sekali
Pesantren,biasanya diadakan ceramah dari
kementrian agama
Sholat jumat
.
H.Kasus kejahatan di Rutan Pandeglang antara lain :
- Korupsi - Narkoba - Perjudian