• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTORSI PASAR MENURUT ANALISIS TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DISTORSI PASAR MENURUT ANALISIS TEORI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DISTORSI PASAR MENURUT ANALISIS TEORI PASAR ISLAMI

Jenis tugas

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah

:

Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu

:

Dr. Muchlis M,SI

Disusun Oleh :

M. Labib Fahmi Arif

(132411194)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar merupakan tempat dimana bertemunya pedagang dan pembeli, membahas tentang pasar dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa teori yang berhubungan denganya, seperti teori penawaran ataupun teori permintaan yang berikutnya akan muncul adanya harga pasar atau keseimbangan pasar yaitu dimana adanya kesepakatan antara pedagang dan pembeli dalam hal harga ataupun kuantitas, keseimbangan pasar tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial antar agen ekonomi

Hal tersebut senada dengan pandangan ekonomi yang memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat yang dapat menjadikan salah satunya dominan dari yang lain. dalam Islam pasar dijamin kebebasannya dalam menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar.

Namun keadaan pasar yang ideal tesebut seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena seringkali adanya gangguan-gangguan dalam realita lapangan yang menjadikan kondisi tersebut menjadi tidak efisien dan merusak mekanisme pasar yang sudah tersusun rapi, gangguan-gangguan inilah yang disebut dengan Distorsi Pasar. Dalam lampiran ini penulis akan menjelaskan sedikit hal tentang distorsi pasar dengan analisis teori pasar islami atau bagaimana pandangan islam dengan distorsi pasar tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme pasar islami itu?

2. Apa itu distorsi pasar serta bagaimana pandangan islam tentang hal tersebut?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pasar dalam Islam

Pengertian tentang pasar sudah dijelaskan secara singkat di atas tadi, tetapi ada pendapat lain yang lebih lengkap dalam mendefinisikanya, bahwa pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.

(3)

kemungkinan terbaik dalam transaksi, agar tercipta harga yang wajar sebagai wujud keseimbangan tersebut, bahkan penggagas teori tersebut berpendapat bahwa teorinya akan berjalan dengan baik jika tidak ada kekuatan pemerintah yang ikut campur tanan, karena menurutnya pemerintah hanya menghambat jalanya perekonomian.

Dalam konsep pasar islami ada kesamaan dengan teori penentuan keseimbangan harga tersebut, malah ada yang berpendapat bahwa teori yang dikemukakan Adam Smith itu terinspirasi dari salah satu pendapat ulama islam tentang harga pasar yang ditentukan juga oleh “tangan yang tidak terlihat” berdasar pada salah satu hadits Nabi Muhammad, dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut : “Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. bersabda: ”Sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kedzaliman dalam darah maupun harta.”

Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW sebagai pemimpin ummat pun tidak berkenan untuk menentukan harga dan mengatakan bahwa hanya Allah-lah yang berhak menentukan harga, hal tersebut menunjukkan bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang alamah atau bergantung kepada kehendak Allah (sunnatullah) atau dalam hal ini kita menyebutnya hukum supply and demand, hadits inilah yang mendasari munculnya teori ekonomi Islam mengenai harga.

Membahas bagaimana mekanisme pasar islami tidak akan terlepas dari prinsip-prinsip yang mendasari berjalanya pasar dalam islam tersebut, adapun prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Al-Ridha

Segala transaksi yang dijalankan harus berdasar prinsip saling rela antara kedua pihak Mu’aqqidain, berdasar pada firman Allah SWT :

 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (QS. an-Nisa’:29)

b. Fair competition (persaingan yang sehat)

Dalam berkompetisi pada hal apapun kita sudah diajarkan untuk tidak curang begitu juga dalam urusan transaksi dalam pasar, kita tidak boleh membesarkan ego demi kepentingan sendiri dengan meraup keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli nasib yang lain, kecurangan dalam pasar ini contohnya menimbun atau menipu.

Dalam al-Qur’an kecurangan macam apapun diancam akan celaka oleh Allah:

(4)

Artinya: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.(QS. al-Muthaffifin:1)

c. Honesty (kejujuran)

Kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.

d. Keterbukaan serta keadilan

Dalam konsep pasar islami tidak diperbolehkan adanya transaksi yang mengakibatkan kerugian pada pihak satu dan keuntungan didapat oleh pihak yang lain serta tidak diperbolehkan menutupi kecacatan suatu barang yang hendak dijualnya, dalam pasar islami semuanya harus dilakukan secara adil dan transparan agar tidak adanya kesalahfahaman dan terjadinya kedholiman antar masing-masing pihak. Tentang keadilan ini sudah dijelaskan dalam al-Qur’an:

طْسِقْلاِب َناَزيِمْلاَو َلْيَكْلا ْاوُفْوَأَو

Artinya: Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. (QS. al-An’am:152)

B. Pandangan islam tentang distorsi pasar

Kata distorsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pemutarbalikan suatu fakta, aturan, atau penyimpangan dari sebuah aturan yang sudah ada. Sedangkan pengertian dari pasar sekiranya sudah diterangkan dengan jelas di atas.

Dari kedua kata tersebut menimbulkan kesimpulan arti bahwa distorsi pasar adalah hal yang menyebabkan kondisi pasar menjadi tidak efisien serta menggangu para agen ekonomi dalam memaksimalkan kesejahteraan sosial, ataupun pengertian lain yang menyebutkan distorsi pasar adalah fakta lapangan yang menyimpang dari teori-teori mekanisme pasar yang seharusnya dilakukan.

Ekonomi islam menganggap distorsi pasar inilah yang menyebabkan adanya kecurangan serta kedholiman di dalam pasar, ia mengenditifikasi distorsi pasar tersebut dalam 3 bentuk :

1. Rekayasa Permintaan dan Rekayasa Penawaran

Salah satu penyebab adanya distorsi pasar adalah karena timbulnya rekasa pada salah satu hal baik dalam segi permintaan ataupun penawaran, adapun bentuk dari rekayasa tersebut menurut islam antara lain :

(5)

maksud untuk membelinya karena tujuan utama perbuatanya hanya untuk menipu pembeli lainagar ikut membeli dengan harga tinggi pula, hal ini terjadi karena sebelumnya sudah ada kerjasama antara penjual dan pihak ketiga tadi untuk melakukan upaya-upaya penipuan tadi, yaitu :

 Menyebar isu yang dapat menarik orang lain untuk membeli barang

 Melakukan order pembelian semu untuk memunculkan efek psikologis orang lain untuk membeli dan bersaing dalam harga .

 Melakukan pembelian pancingan sehingga tercipta sentiment pasar. Bila harga sudah naik sampai level yang dinginkan, maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali barang yang sudah dibeli. b) Ihtikar; seringkali diterjemahkan sebagai monopoli atau penimbunan secara umum, padahal sebenarnya ikhtikar tidak selalu identik seperti itu. Jika ihtikar hanya identik dengan makna tersebut maka islam akan melarangnya padahal dalam islam siapapun boleh melakukan monopoli yaitu dengan berbisnis tanpa peduli apakah ia satu-satunya penjual atau ada penjual selain dia. Selain itu, menyimpan stok barang untuk keperluan persediaaan pun tidak dilarang dalam islam.

Ihktikar yang dimaksud disini yaitu monopoli serta menimbun barang dengan maksud untuk mengambil keuntungan diatas keuntungan normal yang dapat merusak mekanisme pasar dengan cara menjual barang lebih sedikit untuk harga yang lebih tinggi. Atau dalam ekonomi dikenal dengan istilah monopoly’s rent-seeking.

c) Talaqqi Rukban; Tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya dengan cara membeli barang dari petani atau pemasok dari luar kota sebelum masuk ke dalam pasar (mencegat barang tersebut), dalam islam memang diperbolehkan mencari barang yang lebih murah ketika membeli tapi bukan karena hal tersebut transaksi semacam ini dilarang.

Ada dua hal yang menyebabkan diharamkanya bertransaksi Talaqqi Rukban, pertama karena adanya rekayasa penawaran dengan bentuk mencegah barang barang masuk ke pasar, kedua mencegah penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku di kotanya.

Secara garis besar transaksi ini dilarang karena adanya ketidak adilan serta kedholiman pada salah satu pihak, karena pada pihak satu tidak mengetahui informasi harga seseungguhnya sedangkan pihak yang lain mempunyai informasi harga yang sangat lengkap tetapi tidak menginformasikan harga yang sebenarnya bahkan bertujuan menipu dengan harga yang palsu.

Dasar pelarangan transaksi ini adalah hadits Nabi yang berbunyi:

دابلرضاح عبايو ناببرلااوقلاي ,,للو هيلع ل لص ل ولر اق: اق امهنع ل اضر سابع نبا سواط نع Artinya: Diriwayatkan dari Thaawus bin ‘Abbas r.a berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, Janganlah kalian mencegat kendaraan pembawa barang (barang dagangan) dan jagn pula orang kota bertransaksi dengan orang desa

(6)

Tadlis atau penipuan adalah kondisi dimana ketidaktahuan salah satu pihak yang bertransaksi, hal ini yang menyebabkan kondisi pasar menjadi tidak ideal. Pasar dapat disebut ideal ketika penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sama tentang barang akan diperjual belikan. Sedangkan apabila ada ketidak samaan informasi pada salah satu pihak maka akan terjadi kecurangan/penipuan dan salah satu pihak akan merasa dirugikan. Tadlis dapat terjadi pada 4 hal :

 Tadlis pada kuantitas; contohnya bila salah satu pihak (penjual) mengurangi taksiran barang yang sudah disepakati dan hanya penjual yang mengetahuinya , hal yang dilakukan tersebut akan menyebabkan adanya ketidak relaan pada pihak pembeli jikasi pembeli mengetahuinya juga.

 Tadlis pada kualitas; misalnya pihak penjual sudah mengetahui bahwa barang yang dijualnya memiliki kecacatan tetapi ia menutup-nutupi hal tersebut agar si pembeli tidak mengetahuinya dan si penjual dapat menjualnya dengan harga yang sewajarnya seperti harga barang yang baik kualitasnya.

 Tadlis pada harga; dalam hal ini semisal penjual memanfaatkan ketidak tahuan dari harga barang yang ingin dibelinya sehingga pihak penjual dapat menjualnya dengan harga yang tinggi melebihi harga pasar yang berlaku dan mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.

 Tadlis pada waktu penyerahan barang; penipuan semacam ini terjadi ketika si penjual menutupi kemampuan dirinya dalam waktu penyerahan barang semisal pada akad istishna’, pihak penjual berjanji pada si pembeli untuk menyelesaikan barang yang dipesan dalam 1 bulan padahal penjual tersebut tahu bahwa ia tidak bisa menyelesaikan barang itu dalam jangka waktu yang sudah disepakati tadi.

3. Taghrir

Taghrir dapat diartikan ketidakpastian, taghrir mempunyai kemiripan dengan tadlis, dalam tadlis ketiadaan informasi hanya pada salah satu pihak, sedangkan dalam taghrir ketidak jelasan terjadi pada kedua belah pihak ataupun keduanya tidak memiliki informasi akan barang yang akan saling ditransaksikan. Seperti halnya pada tadlis, taghrir juga terjadi dalam 4 hal:

 Taghrir dalam kuantitas; contohnya dalam pembelian hasil panen tetapi phon atau tanaman yang dimaksud belum menunjukkan hasilnya, dalam contoh tersebut pihak penjual dan pembeli tidak mengetahui secara pasti berapa hasil panen yang akan dihasilkan, bisa jadi pembeli yang akan untung dan penjual merugi bila hasil yang didapat lebih tinggi daripada nilai uang yang sudah diserahkan ataupun sebaliknya pembeli akan rugi dan penjual diuntungkan jika nilai uang yang diserahkan lebih tinggi daripada hasil panen.

(7)

baik daripada nilau uang (yang diserahkan) dan penjual dapat menjadi yang diuntungkan bila hewan tersebut berkualitas lebih buruk daripada nilau uang tadi.  Taghrir dalam harga; hal ini dapat terjadi ketika terdapat ketidak pastian dalam

harga yang disepakati antara kedua pihak, misalnya kesepakatan seperti berikut: ”bila barang ini dapat dilunasi dalam satu tahun maka marginnya adalah 20 %, tapi seandainya lunas antara satu hingga dua tahun, maka marginnya otomatis menjadi 40 %”. Dalam kasus tersebut kedua belah pihak tidak mengetahui apakah pembayaran akan dilunasi dalam satu tahun ataukah lebih.

 Taghrir dalam waktu penyerahan; contohnya dalam penjualan mobil yang sedang hilang dicuri dengan akad pembeli membayar seharga tertentu dan berhak atas mobil yang sedang hilang dilarikan pencuri. Hal tersebut tidak diperbolehkan karena ada ketidak jelasan kapankah barang tersebut akan kembali dan dapat dimiliki oleh si pembeli atau bahkan barang tersebut tidak kembali sama sekali.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pasar mengandung pengertian tempat dimana penjual (penawaran) dan pembeli (permintaan) bertemu untuk bertransaksi, di dalam pasar inilah yang akan memunculkan suatu keseimbangan yang biasa disebut equilibrium dimana hal ini terjadi karena adanya kesepakatan dari kedua pihak terhadap harga serta kuantitas barang yang ditransaksikan. Keseimbangan tersebut muncul bukan karena adanya intervensi dari pihak luar tetapi disebabkan oleh kekuatan “invisible hand” atau karena kekuatan hukum permintaan serta penawaran di dalamnya yang bersaing.

Pasar dapat disebut islami ketika pasar tersebut memegang teguh prinsip-prinsip dasar dalam berakad yaitu : al-Ridha, fair competition (persaingan yang sehat), honesty (kejujuran), serta keterbukaan serta keadilan. Dalam kenyataan lapangan, pasar tidak selalu seperti yang diharapkan (menganut aturan/teori yang berlaku) karena disebabkan oleh hal-hal yang mengganggu keteraturan pasar tersebut yang disebut dengan distorsi pasar.

Distorsi pasar menurut ekonomi islam terbagi menjadi 3 bentuk:

a. Rekayasa permintaan dan penawaran : ba’i najasy, ihtikar, talaqqi rukban

b. Tadlis (penipuan/ketidak tahuan salah satu pihak) : kuantitas, kualitas, harga, waktu. c. Taghrir (ketidak pastian/ketidak tahuan kedua belah pihak) :kuantitan, kualitas, harga,

waktu. Daftar Pustaka

 http://softbizniz.blogspot.com/2013/06/makalah-teori-harga-dan-mekanisme-pasar.html

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Cakupan data dasar dari hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin, berikut parameter- parameter turunannya seperti kepadatan penduduk,

Sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2006 tentang Nagori, disebutkan bahwa Nagori memiliki weweenang mengatur dan mengurus urusan masyarakat setempat sesuai dengan asal usul dan

Syok juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mengancam jiwa yang diakibatkan karena tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang adekuat yang mengakibatkan kerusakan

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada 3 sekolah dalam kecamatan Kota

panjang ekor 7-485 mm. Ular yang paling panjang adalah ular C. flavolineatus atau ular kopi dan ular terpendek adalah ular C. ruffus atau ular kepala dua. Karakter Morfometri

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang

Suatu proyek disyaratkan dalam jangka waktu tertentu untuk dapat diselesaikan, dalam hal ini perusahaan industri jasa konstruksi setelah menyatakan kesanggupan

Pembentukan embrio somatik secara in vitro dapat terjadi tanpa melakukan pembentukan kalus, akan tetapi umumnya akan menginduksi kalus terlebih dahulu. Kalus ini