• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepdirjen No. 22 Tahun penerima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepdirjen No. 22 Tahun penerima "

Copied!
37
0
0

Teks penuh

I. Latar Belakang dan Tujuan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) No

Kepdirjen No. 22/DJPPK/V/2008 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dikeluarkan sebagai respons terhadap kelemahan dalam penerapan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 03/Men/1982. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan panduan terperinci bagi perusahaan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kerja yang komprehensif, meliputi upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Ini penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja. Kekurangan pemahaman norma Pelayanan Kesehatan Kerja yang ada sebelumnya menjadi pendorong utama penerbitan Kepdirjen ini.

1.1 Permasalahan yang Diatasi Kepdirjen

Kepdirjen ini secara langsung mengatasi masalah kurangnya pemahaman dan penerapan yang konsisten terhadap Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 03/Men/1982. Banyak perusahaan hanya fokus pada aspek kuratif (pengobatan), mengabaikan aspek preventif dan promotif yang krusial dalam mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Kurangnya pelaporan juga menyulitkan pengumpulan data kesehatan kerja secara menyeluruh untuk perancangan kebijakan yang efektif. Kepdirjen ini berusaha mengatasi hal ini dengan menyediakan panduan yang jelas dan komprehensif.

1.2 Tujuan Umum dan Khusus Kepdirjen

Tujuan umum Kepdirjen adalah memberikan pedoman teknis bagi semua pihak terkait dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja untuk meningkatkan produktivitas. Tujuan khususnya meliputi pengoptimalan fungsi Pelayanan Kesehatan Kerja secara komprehensif melalui peningkatan fungsi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif; memberikan pedoman teknis bagi pengelola, penanggung jawab, dan pelaksana; serta memberikan pedoman teknis bagi pengawas ketenagakerjaan dalam pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan kerja. Semua tujuan ini bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kerja.

II. Ruang Lingkup dan Definisi Istilah Kunci

Kepdirjen ini mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja baik yang dilakukan sendiri oleh perusahaan maupun melalui kerjasama dengan pihak luar. Ruang lingkupnya mencakup prinsip-prinsip penyelenggaraan, syarat lembaga dan personil, sarana dan prasarana, rujukan pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan kerja, serta jenis-jenis program dan kegiatan. Definisi istilah kunci seperti kesehatan kerja, penyakit akibat kerja, pelayanan kesehatan kerja, dan berbagai peran seperti dokter perusahaan dan pengawas ketenagakerjaan, diberikan untuk memastikan pemahaman yang seragam dan konsisten dalam penerapan.

2.1 Pentingnya Definisi Operasional

Kejelasan definisi operasional dalam Kepdirjen ini sangat penting untuk menghindari ambiguitas dan memastikan konsistensi dalam implementasi. Definisi-definisi yang tercantum, seperti definisi kesehatan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), dan penyakit berhubungan dengan pekerjaan, memberikan batasan yang jelas dan operasional bagi semua pihak yang terlibat, sehingga tidak terjadi perbedaan interpretasi yang dapat menghambat pelaksanaan aturan.

2.2 Implikasi dari Ruang Lingkup yang Luas

Ruang lingkup Kepdirjen yang luas, yang meliputi berbagai aspek pelayanan kesehatan kerja, menandakan komitmen terhadap pendekatan holistik dan terpadu. Ini memastikan bahwa semua aspek kesehatan pekerja tercakup, dari pencegahan hingga rehabilitasi. Penerapan yang konsisten memerlukan kerjasama antar berbagai pihak dan pemahaman yang menyeluruh terhadap keseluruhan isi dokumen. Hal ini meningkatkan kompleksitas implementasi, tetapi juga meningkatkan efektivitasnya.

III. Implikasi Prosedural dan Regulasi

Kepdirjen ini memiliki implikasi prosedural dan regulasi yang signifikan. Ia membatalkan Keputusan Direktur Jenderal Binawas Nomor Kep. 157/BW/1999, menetapkan prosedur baru untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja, dan memberikan pedoman bagi pengawasan dan pelaporan. Peraturan ini juga mengatur syarat-syarat untuk lembaga, personil, dan sarana pelayanan kesehatan kerja, memastikan kepatuhan terhadap standar minimum.

3.1 Penggantian Regulasi Lama

Pembatalan Keputusan Direktur Jenderal Binawas Nomor Kep. 157/BW/1999 menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan regulasi di bidang kesehatan kerja. Kepdirjen ini menggantikan regulasi lama dengan pedoman yang lebih komprehensif dan mutakhir, mencerminkan perkembangan terkini dalam praktik kesehatan kerja dan standar internasional.

3.2 Mekanisme Pengawasan dan Pengesahan

Kepdirjen ini menetapkan mekanisme pengawasan yang jelas melalui pegawai pengawas ketenagakerjaan. Proses pengesahan Pelayanan Kesehatan Kerja yang terstruktur, mulai dari pengajuan permohonan hingga penerbitan surat keputusan pengesahan, memastikan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan. Sistem ini juga menjamin bahwa pelayanan kesehatan kerja yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Gambar

Tabel 1 :
Tabel 2. Cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
Tabel 3.  Cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja melalui kerja sama dengan

Referensi

Dokumen terkait

Penanggulangan Kanker Leher Rahim dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan meliputi kegiatan yang bersifat kuratif, rehabilitatif dan paliatif dengan tidak mengabaikan

1 Triliun dan menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 250 orang s.d 500 orang C • nilai investasi lebih dari Rp. 500 Milyar dan menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 100 s.d

Besaran (deklarasi) tingkat mutu pelayanan tenaga listrik untuk indikator kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama:.. 15 hari

Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja, dibutuhkan lima orang tenaga kerja room boy untuk ditugaskan pada hari Senin di shift pagi, namun hasil

Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan

a. Poliklinik yang buka pelayanan selama 24 jam setiap hari Senin sampai Sabtu.. Tenaga kesehatan terdiri dari 2 dokter dan 7 tenaga paramedis. Dokter perusahaan

Alternatif penambahan tenaga kerja dan peralatan dapat menyelesaikan pekerjaan selama 982 hari dengan tambahan biaya sebesar Rp. Alternatif

Tenaga kerja yang bekerja pada shift malam yang tetap adalah orang-orang yang bersedia bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari..