• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENCANA LONSOR BANJIR DAN MITIGASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BENCANA LONSOR BANJIR DAN MITIGASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BENCANA LONSOR - BANJIR DAN MITIGASI

BENCANA LONSOR DAN BANJIR

Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta, dan mengganggu tatanan kehidupan. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi dari daratan sampai pengunungan tingi dan juga merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung dapat aktif, serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, dan bencana lainnya.

Allah berfirman, (artinya): “Dia telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Dia menutup malam atas siang dan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Ketahuilah, Dialah yang Mahaperkasa Lagi Maha Pengampun. ’’ (QS Az-Zumar; 5)

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

(2)

Indonesia selain memiliki empat lempeng tektonik juga berilkim marin-monsum tropis dengan karakteristik curah hujan rata-rata tingi. Curah hujan merupakah salah satu faktor pemicu terjadinya tanah longsor dan banjir. Tinginya intensitas curah hujan dapat menambah beban pada lereng sebagai akibat peningkatan kandungan air dalam tanah, yang pada akhirnya memicu terjadinya longsoran dan peluapan air yang berlebihan di suatu tempat ( sungai dan pecahnya bendungan air) akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga daratan terbenam akibat penambahan volume air tersebut mengakibatkan banjir yang kedua bencana tersebut dapat merusak dan merugikan manusia dan lingkungan sekitarnya.

Firman Allah SWT (artinya): “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)

Tanah longsor merupakan bencana alam geologi yang diakibatkan oleh gejala alam geologi maupun tindakan manusia dalam mengelola lahan atau ruang hidupnya. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Dengan kondisi curah hujan yang lebat dan gempa bumi yang intens maka potensi tanah longsor juga sangat tinggi.

(3)

Firman Allah SWT (artinya): “Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka itu karena disebabkan perbuatan tangan- tangan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy Syura: 30).

Dan “Kebaikan/nikmat apa saja yang kamu peroleh, maka itu semua datangnya dari Allah. Dan kejelekan/musibah apa saja yang menimpamu, maka itu semua dari (kesalahan/dosa) dirimu sendiri” (QS. An Nisa: 79).

Mari kita melihat Propinsi Aceh, sepanjang tahun 2014, telah memiliki intensitas curah hujan tinggi , dan hampir semua Kabupaten/ Kota Propinsi Aceh mengalami banjir dan tanah lonsor seperti Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Jaya, Meulaboh, Nagan Raya, Aceh Besar, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Timur dan Aceh Utara. yang mengakibatkan kerugian besar dan kerusakan berat seperti keretakan dan atau terpatahnya infrastruktur jalan utama penghubung antar kabupaten, tergurusnya lahan pertanian dan perkebunan, dan penimbunan lumpur tanah ke daerah sungai dan laut, lahan pertanian yang terancam gagal panen dan kehilangan ternak serta meluapnya air dalam tambak ikan, hilangnya pemukiman pendudukan, kerusakan rumah pemukiman penduduk, sarana dan prasarana kesehatan di puskemas, rumah sakit, persekolahan dan perkantoran pemerintah daerah lainnya.

Melihat fenomena ini, maka sangatlah disarankan kepada masyarakat agar dapat mengetahui dan mengindentifikasi potensi tanah longsor yang dapat dilihat dengan kasat mata yaitu: (1) daerah dengan batuan lepas, batua lepung, tanah tebal, lereng curam, (2) curah hujan tinggi, (3) hujan berlansung lama, (4) munculnya retakan-retakan pada tanah di lereng diatas seperti pada tiang listrik, pohon menjadi miring, (5) bahan lapukan tersebut termasuk tanah berwarna merah, (6) ada perubahan bobot massa baik oleh pergantian musim atau karena lahan mring tersebut dijadikan persawahan, (7) ada perbedaan kelunakan permukaan lahann dan dasar lahan, (8) adanya gravitasi bumi yang tergantung pada besarnya lereng adalah kritis jika lebih dari 100%, (9) perubahan hamat geser, misalnya tanah kering hambat geser lebih besar di bandingkan dengan tanah basah, (10) keretakan tanah (11) air sumur sekitar pemukiman mulai berkurang dikarenakan banyak keretakan tanah atau aliran air baru (12) air sungai mulai berkurang (13) tidak adanya tanaman penutup tanah miring dan (14). Adanya mata air baru yang sebelumnya tidak ada.

(4)

rotasi,adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung, (3) pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga lonsoran translasi blok batu, (4) runtuhan batu adalah ketika sejumlah besar batu atau material lainnya bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.,(5) rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat yang bisa menyebabkan tiang-tiang listrik, telpon, bangunan dan pepohonan miring ke bawah, dan (6) aliran bahan rombakan adalah ketika massa tanah bergerak didorong oleh air, tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air dan jenis materialnya.

Sedangkan tanda-tanda Banjir besar adalah : (1) meluapnya air sungai, (2) lahan pertanian mulai terbenan, (3) bendungan air atau irigasi sudah meluap, (4) air sumur sudah penuh, dan (5) sebagian wilayah pemukiman sudah terendam banjir < 1 meter. Adapun jenis banjir yang ada di Indonesia adalah : (1) banjir bandang yaitu banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yng umumnya dihasilkan dari curah hujan yang tinggi, (2) banjir hujan ekstrim adalah banjir hanya dalam 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun akibat meluapnya air hujann yang sangat deras khususnya bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air, (3) banjir luapan sungai atau banjir kiriman adalah banjir dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda daratan, datangnyanya banjir dapat mendadak, (4) banjir pantai (ROB) yaitu dsebabkan angin puyuh atau taifun dan gelombang pasan air laut, (5) banjir hulu adalah banjir terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi dan berlansung cepat dan jumlah air sedikit, banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai.

MITIGASI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR

(5)

menjauhi tebing, (5) melakukan reboisasi pada hutan yang pada saat ini dalam keadaan gundul, menanam pohon penyangga, melakukan penghijauan pada lahan-lahan terbuka, (6) membuat terasering pada lahan yang memiliki kemiringan tang relatif tajam, (7) membatasi lahan untuk pertanian, (8) membuat saluran pembuangan air menurut kontur tanah, (9) menggunakan teknik penanaman engan sistem kontur tanam, dan (10) waspada terhadap tanah longsor (retakan, penurunan tanah) terutama di musin hujan, (11) tidak melakukan penggalian dibawah tebing yang terjal, (12) pelarangan penebangan pohon di lereng penggunungan, membuat sawah, dan kolam, dan (13) tindakan-tindakan manusia lainnya yang dapat menyebabkan longsor dan banjir. Saat Bencana, antara lain bagaimana menyelamatkan diri kearah mana, dan ini harus diketahui oleh masyarakat.Sesudah bencana, antara lain (1) penyelamatan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman, (2) penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat diselamatkan, (3) menyiapkan tempat-tempat penampuangan sementara bagi para pengungsi seperti tenda-tenda darurat, (4) menyediakan dapur umum, dan (5) menyedian air bersih, dan sarana kesehatan, (6) memberikan dorongan semangat bag para korban bencana agar para korban tersebut tidak frustasi dan lain-lain,dan (7) koordinasi dengan aparat secepatnya,

(6)

Sesudah bencana (1) membersihkan rumah secepatnya, terutama bagian lainatai, lalu gunakan antsepetik untuk membunuh kuman, (2) cari dan siapkan air bersh untuk menghindari tenjangkitnya penyakit diare, (3) waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit, dan (4) selalu waspada apabila terjadi banjir susulan.

Firman Allah SWT :“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.”

(QS.al-Isra':59

Dan,“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhan-mu menjadi saksi atas segala sesuatu?”(QS.al-Fushilat:53)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pengembangan LKS berbasis CTL pada materi Perubahan Lingkungan untuk Kelas X SMA yang telah dilakukan dapat merumuskan beberapa simpulan yaitu

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Badak LNG Bontang, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keadaan abnormal pada bagian pulley dan belt yang mengakibatkan misalignment sehingga terjadinya vibrasi yang

a. Prinsip ilmiah, hal ini berdasarkan dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah memberikan evaluasi kepada guru berdasarkan masalah-masalah yang

Pada tabel kaitan efek samping kontrasepsi dengan drop out KB yang menunjukkan bahwa persentase responden yang mengalami efek samping kontrasepsi lebih banyak

Pada halaman Menu Utama, pengguna dihadapkan pada 4 (empat) buah tombol yaitu tombol Begin Class yang akan membawa pengguna ke halaman Menu Tuner untuk melakukan tuning

Kendati pun perjanjian Pihak Ketiga dengan perseroan yang bersifat ultra vires itu batal ( null and void ) dan tidak dapat diratifikasi, hal ini tidaklah

atau lebih spesifik disebut sebagai eksekusi Pembayaran Uang melalui Pengadilan Negeri dalam prakteknya masing-masing memiliki keuntungan dan kelemahan.Seperti