• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karantina Pertanian Karantina Pertanian Karantina Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karantina Pertanian Karantina Pertanian Karantina Pertanian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Karantina Palangkaraya Tahan Bibit Jeruk

Tanggal Posting : 16 Juni 2014 Publisher : wulan

Sumber : BADAN KARANTINA PERTANIAN http://www.karantina.deptan.go.id Palangkaraya, 6/6. Kabupaten Kotawaringin Timur mempunyai potensi sebagai daerah pengembangan tanaman jeruk. Seperti kebijakan Bupati setempat yang mendukung perlindungan bibit jeruk dari serangga OPTK yang merugikan.

Peredaran bibit jeruk telah diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian No : 610/Kpts/TP.630/6/97 dan hal tersebut juga ditegaskan oleh surat Bupati Kotawaringin Timur No: 521/159/orbang/V/2004 tentang pelarangan pemasukan bibit jeruk dari luar Kabupaten Kotawaringin Timur yang tidak dilengkapi label bebas penyakit CVPD dan Sertifikat Kesehatan Karantina Tumbuhan.

Terkait hal tersebut POPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya wilayah kerja Sampit telah melakukan penahanan bibit jeruk sebanyak 400 batang yang berasal dari pulau Jawa (Pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya) yang masuk melalui pelabuhan Sampit karena tidak dapat menunjukkan Sertifikat Kesehatan Karantina Tumbuhan dari daerah asal (KT-12) serta juga tidak dilengkapi label bebas CVPD. Media pembawa tersebut masuk di Pelabuhan Sampit pada tanggal 5 Juni 2014 dengan menggunakan kapal laut KM Leuser.

Bibit tersebut akhirnya dilakukan penahanan di Instalasi Karantina Pertanian untuk proses penolakan. POPT yang bertugas telah menjelaskan persyaratan pemasukan bibit jeruk ke wilayah Kab. Kotawaringin Timur sesuai peraturan tersebut, selanjutnya kepada pemilik dimohon untuk mengeluarkan/mengembalikan media pembawa tersebut dari Propinsi Kalimantan Tengah atau harus dikembalikan ke daerah asal.(bkppalangkaraya)

Petugas Karantina Bakauheni Amankan 2,125 Ton Daging Babi Hutan Tanggal Posting : 05 Juni 2014 Publisher : wulan

(2)

Ton ( 1.500 kilogram). Menurut keterangan supir bus daging babi hutan tersebut akan diturunkan di Rest Area Pom Bensin Tol Karang Tengah Tangerang Jakarta. Sedangkan pada malam harinya sekitar pukul 00.20 petugas karantina pertanian wilayah kerja bakauheni kembali menangkap daging babi (daging celeng) yang dibawa menggunakan Bus Kramat Djati dengan Nomor Polisi D 7773 AD jurusan Jakarta sejumlah 5 karung dengan berat 625 kilogram.

Daging babi hutan dari kedua penangkapan ini tidak dilengkapi dengan dokumen dari daerah asal pengirim dan saat ini masih dalam proses penyidikan oleh PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung.

Penangkapan ini merupakan hasil dari kejelian dari petugas karantina pertanian pada saat melakukan razia pada bus – bus penumpang yang melewati Jalan Raya Depan Pelabuhan Bakauheni.

Pengawasan dan Penindakan masih terus dilakukan oleh Petugas Karantina mengingat harga daging sapi menjelang puasa dan lebaran ini terus melonjak, sehingga tidak menutup kemungkinan daging-daging tersebut akan dioplos dipasar pasar tradisional sehingga harga daging bisa dibeli dengan harga murah begitu dikatakan oleh Penanggungjawab Wilayah Kerja Bakauheni drh. Azhar. (BKP Lampung)

BBKP Makassar Musnahkan Media Pembawa HPHK dan OPTK Tanggal Posting : 19 Juni 2013 Publisher : Slamet Hartanto Sumber : BADAN KARANTINA PERTANIAN http://www.karantina.deptan.go.id Makassar, April 2013. Balai Besar Karantina Pertanian Makassar kembali melakukan pemusnahan terhadap Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dengan menggunakan incenerator yang bertempat di Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan KM.12 pada hari Kamis, tanggal 11 April 2013. Pemusnahan tersebut dihadiri oleh otoritas Bandara hasanuddin makassar, Otoritas Pelabuhan Laut Makassar, Syahbandar utama Pelabuhan Laut Makassar, Kepolisian Sektor Bandara Hasanuddin, Pemilik dan Fungsional Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Makassar.

(3)

kemasan tanaman hias dari jerman, 12 kemasan Bayam dari hongkong, 179 batang tanaman jeruk dari surabaya, 3,5 kg bawang merah dari malaysia, dan pemusnahan sampel arsip Media Pembawa OPTK dan HPHK dari Laboratorium BBKP Makassar priode Januari – Maret 2013.

Dalam sambutannya, Balai Besar karantina Pertanian Makassar, Hermansyah, SH, MM., mengatakan pemusnahan tersebut dilakukan sebagai bagian dari proses hukum yang diamanahkan undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Pemusnahan tersebut tidak dilihat dari berapa jumlah Media Pembawa yang dimusnahkan tetapi akibat yang dapat ditimbulkan dari adanya penyakit pada Media pembawa tersebut.

Benih Impor, Ancam Agribisnis Domestik Tanggal Posting : 14 Februari 2014

Sumber : Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung.

http://www.karantinaonline.com/Info-Kegiatan-SKP-Kls-I-Bandung/benih-impor-ancaman-serius-agribisnis-domestik.html

BANDUNG, KARANTINAONLINE – siapa sangka kalau barang yang dibeli dari luar negeri bisa membawa masuk hama penyakit hewan maupun tumbuhan yang bisa bermutasi dan menjadi hama baru atau disebut Invasive Alien Species (IAS). Efek paling parah dapat menimbulkan rusaknya sumberdaya alam dan musnahnya spesies tertentu.

“sayang ya, beras impor dibakar begitu saja”, demikian selentingan dari salah seorang masyarakat yang menyaksikan kegiatan pemusnahan media pembawa ilegal oleh SKP Kelas I Bandung senin, 10 Februari 2013. Tentu saja sayang jika barang yang memiliki nilai ekonomi atau dapat dikonsumsi dimusnahkan begitu saja, padahal bagi masyarakat dibeberapa daerah lain membutuhkannya, atau bagi para petani yang membutuhkan benih unggul untuk mengembangkan pertaniannya. Namun apa jadinya jika dibalik manfaat tersimpan bahaya besar yang mengancam, tentu harus dipertimbangkan jika akan mengonsumsi makanan atau menggunakan benih ilegal.

(4)

pada tempat asalnya, hal itu dipengaruhi berbagai faktor seperti kelembaban, pH tanah, iklim, cuaca dan lain sebagainya yang mungkin lebih cocok.

Mengapa tidak disertifikasi atau di uji saja?, pertanyaan ini akan timbul ketika melihat kondisi seperti diatas. Media pembawa yang masuk dan tanpa dilengkapi dokumen karantina dari negara asal serta persyaratan lainnya, tidak dapat disertifikasi atau diuji kemanannya. Olehkarena merupakan pelanggaran administratif, yang dapat diartikan tidak adanya itikad baik dari pengirim atau penerima, sehingga tidak dapat dilakukan tindakan pemeriksaan, seperti tertuang dalam undang-undang dan peraturan perkarantinaan. Alternatif yang dapat dilakukan adalah pengembalian media pembawa ke pengirim (re-ekspor), namun jika tidak dapat dilakukan maka harus dimusnahkan.

Pemusnahan dihadiri oleh perwakilan KPPBC Tipe Madya Pabean A Bandung dan kantor POS MPC Bandung, media pembawa yang dimusnahkan masuk melalui kantor POS MPC Bandung dan Bandara Husein Sastranegara. Diantara media yang dimusnahkan adalah benih sayur dan buah, kayu, umbi, media tanam (tanah), beras dan tarantula. Media pembawa impor tidak dilengkapi dokumen karantina yang dipersyaratkan, tidak dapat dipenuhi persyaratannya dan tidak dapat dikembalikan ke pengirim, sehingga dilakukan tindakan karantina pemusnahan. Pemusnahan dilakukan dengan dibakar di incenerator yang dimiliki SKP Kelas I Bandung

Sapi Impor Ilegal Bea Cukai Serahkan Kasus 118 Kontainer Ke Balai Karantina

Written by Fadhil Headline September 11, 2012

Sumber : KoranTraksaksi.com http://korantransaksi.com/headline/sapi-impor-ilegal-bea-cukai-serahkan-kasus-118-kontainer-ke-balai-karantina/

Jakarta, Trans - Bea dan Cukai menyerahkan kasus penyelundupan sapi impor secara ilegal sebanyak 118 kontainer asal Australia yang dilakukan oleh satu importir kepada Badan Karantina Kementerian Pertanian.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Agus Yulianto mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami 118 kontainer berisi sapi yang ditengarai ilegal.

(5)

Dia menjelaskan kemungkinan kuota impor sapi potong yang dimiliki importir sudah habis. Informai adanya sapi impor ilegal itu, katanya, berasal dari Kementerian Perdagangan. Adapun, Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, lanjutnya, mendapatkan laporan dari Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian.

“Kemungkinan kuota tersisa sedikit, tetapi masuknya justru banyak hanya dari satu perusahaan. Kuota tinggal sedikit,” jelasnya.

Agus memaparkan persoalan sapi impor yang diduga ilegal itu masih ditangani oleh Badan Karantina Kementan.

Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandono mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman dugaan sapi impor ilegal tersebut. “Kita sedang berdiskusi dengan Kementerian Perdagangan.Iya satu importir [sapi] dari Australia. Didalami dulu, kalau belum fix kita tidak dalami dulu.”

Kepala Badan Karantina Kementan Banun Harpini mengatakan pihaknya sudah melakukan penolakan terhadap 118 kontainer sapi impor asal Australia. Menurutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan, maka sapi impor ilegal itu harus diekspor kembali .

Karantina Pertanian Padang Musnahkan Benih Tanaman Hortikultura Impor illegal

Senin, 18 Maret 2013 | 10:05:04 WIB | Berita Sumber : Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang

Pada era perdagangan bebas dewasa ini maka lalulintas perdagangan komoditas pertanian khususnya hewan,produk hewan dan tumbuhan,produk tumbuhan mengalami peningkatan baik impor,ekspor mupun antar area .Balai Karantina Kelas I Padang yang merupakan salah satu UPT teknis lingkup Badan Karantina Pertanian mempunyai peran strategis dalam mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan baik untuk impor ,ekspor maupun antar area di dalam wilayah Republik Indonesia.

(6)

masuk, baik yang resmi maupun yang tidak resmi . Hal ini tidak menyurutkan Karantina Padang untuk mengintensifkan cegah tangkal pemasukan komoditas pertanian illegal ke Provinsi Sumatera Barat yang ada di bagian barat pulau Sumatera.

Seperti diketahui, Rabu tanggal 13 Maret 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang melakukan pemusnahan benih hortikultura illegal asal Australia dan produk hewan/tumbuhan asal Malaysia di Kantor Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Ir. Elpi Syahrin mengatakan , benih hortikultura dan produk tumbuhan/hewan tersebut merupakan barang sitaan dari barang tentengan/bagasi penumpang yang tidak dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan dari negara asal serta melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 42/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah Segar dan Sayuran Buah Segar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.

Sejak 2012, pemerintah hanya membuka lima tempat pemasukan buah segar dan sayuran buah segar ke dalam wilayah Indonesia. Pintu masuk tersebut yakni, Pelabuhan Laut Belawan Medan, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta Makassar dan Pelabuhan bebas yang ditetapkan (untuk konsumsi lokal). Sementara Provinsi Sumatera Barat bukan merupakan tempat pemasukan buah segar dan sayuran buah segar dari luar negeri baik melalui Bandara Internasioanal Minangakabau maupaun Pelabuhan Laut Teluk Bayur dan Kantor Pos Padang

Menurut Ir. Elpi Syahrin, pembatasan pintu masuk impor merupakan salah satu upaya pemerintah meminimalkan resiko masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) eksotik yang kian meningkat seiring dengan meningkatnya pemasukan berbagai media pembawa,baik berupa produk maupun benih tanaman,khususnya hortikultura dari luar negeri, mengurangi resiko cemaran kimia melebihi batas maksimal yang terbawa pada produk pertanian serta meningkatkan daya saing dan konsumsi produk hortikultura dalam negeri.

(7)

Pertanian Nomor : 20/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Pemasukan dan Pengawasan Peredaran Karkas, Daging, dan/atau Jeroan dari Luar Negeri.

Pemusnahan benih hortikultura ,produk hewan dan tumbuhan tersebut dilaksanakan di Kantor Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Internasioanal Minangkabau Jl.Olo Bangau, Ketaping, Padang Pariaman dan disaksikan oleh GM.Angkasa Pura Bandara Internasional Minangkabau ,Kasi Korwas Polda Sumatera Barat, Kepala KP3 Bandara Internasional Minangkabau, Kepala Karantian Ikan Padang,Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Padang, Perwakilan Air Asia Padang serta wartawan dari media cetak Padang Ekspres, dan Minang TV.

Penahanan Benih Tanaman Asal China

Tanggal Posting : 02 April 2014 Penulis : wulan

Sumber : BADAN KARANTINA PERTANIAN http://www.karantina.deptan.go.id Balikpapan ( 26/3). Dalam upaya peningkatan pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran BKP Kelas I Balikpapan bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Balikpapan dan PT. Pos Indonesia Balikpapan secara bersama-sama telah melakukan proses tindakan pemeriksaan terhadap paket kiriman pos dari luar negeri.

Dari hasil pemeriksaan, terdapat benih/bibit tanaman berasal dari china yang tidak dilengkapi dokumen karantina tumbuhan (Phytosanitary Certifikat) dari Negara asal dan surat izin pemasukan untuk benih/bibit tanaman dari Menteri Pertanian, jumlah benih/bibit yang dimasukan sejumlah 1.670 Kg terdiri atas 150 jenis benih/bibit tanaman holtikultura. Sesuai dengan Surat Penahanan Nomor 2014.2.18.01.K06.I.000028 tanggal 26 Maret 2014 yang dilakukan oleh petugas Karantina Tumbuhan Balikpapan. Berdasarkan pengakuan pemilik barang, bahwa benih/bibit tanaman tersebut dibeli melalui media On line.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh jenis benih/bibit tanaman tersebut, terdapat 2 (dua) paket yang di duga merupakan jenis benih/bibit tanaman Opium Poppy yang mengadung zat Narkotika seberat 1.6 gram.

(8)

Narkotika Nasional kota Balikpapan untuk menindak lanjuti temuan dimaksud, selanjutnya barang kiriman pos yang diduga merupakan biji tanaman Opium tersebut telah diserah terimakan kepada pihak BNN Kota Balikpapan guna dilakukan identifikasi dan langkah-langkah lebih lanjut.

Untuk mengantipasi pemasukan dan pengeluaran media pemabawa HPHK dan OPTK BKP Kelas I Balikpapan akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap paket kiriman pos dari luar negeri.(bkp balikpapan)

Untuk Melindungi Konsumen, Indonesia Hentikan Impor Produk Hewan Asal AS

Tanggal Posting : April 2012

Sumber : Tim Media Website Kementan, BBVet Denpasar

JAKARTA – Menyusul adanya kasus sapi gila di negara bagian Califoria, AS, Indonesia menghentikan importasi produk hewan asal Amerika Serikat. Pengumunan penghentian impor tersebut disampaikan langsung Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Selasa (1/5).

Kepada sejumlah wartawan, Mentan menjelaskan bahwa berdasarkan pernyataan Chief Veterinary Officer (CVO) USDA No. 0132.12 tanggal 24 April 2012 dan Penjelasan dari pihak kedutaan besar USA untuk Indonesia pada hari Rabu tanggal 25 April 2012, diketahui telah terjadi kasus penyakit Bovine Spongiform Encephalopaty (BSE) atau penyakit sapi gila di California, USA pada tanggal 24 April 2012. ).

Guna melindungi Indonesia dari ancaman masuk dan tersebarnya penyakit BSE, Kementerian Pertanian telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut:Pertama, Menteri Pertanian telah menerbitkan Instruksi No. 02/Inst/PD.620/4/2012 tanggal 26 April 2012 yang ditujukan kepada Kepala Badan Karantina Pertanian selaku Notification Body SPS-WTO mengumumkan melalui fasilitas emergency notification tentang penghentian pemasukan produk hewan dari USA, serta melakukan tindakan teknis pencegahan masuknya penyakit BSE dari USA melalui produk hewan ke dalam wilayah R.I. ).

(9)

Karantina Pertanian tempat pemasukan untuk melakukan tindakan penolakan terhadap pemasukan produk hewan yang berasal dari Amerika Serikat yang dinaikkan ke atas alat angkut sejak tanggal 24 April 2012 sesuai dengan bukti pengangkutan antara lain bill of lading dan/atau cargo manifest. ).

Sedangkan produk hewan yang telah dinaikkan ke atas alat angkut sebelum tanggal 24 April 2012 dan memenuhi persyaratan karantina dengan dilampirkan dokumen lain yang menyatakan bahwa pengapalan dilakukan sebelum tanggal 24 April 2012 berdasarkan bill of loading dan/atau cargo manifest dapat diperbolehkan masuk ke wilayah Republik Indonesia. Produk hewan yang dilarang sesuai rekomendasi dari komisi ahli terbatas kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner tersebut adalah meat bone meal (MBM), jeroan, daging bertulang (bone in meat), dan gelatin. Mentan menjelaskan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa, penyakit Bovine Spongiform Encephalopaty (BSE) atau penyakit sapi gila digolongkan sebagai hama penyakit hewan karantina (HPHK) Golongan I, karena penyakit ini memiliki karakteristik: • belum terdapat di Indonesia; • mempunyai sifat dan potensi penyebaran penyakit yang serius dan cepat;• dapat membahayakan kesehatan manusia;• menimbulkan dampak sosial yang meresahkan masyarakat; serta• dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi. ).

Dengan demikian berdasarkan ketentuan Keputusan Menteri Pertanian No. 3238 Tahun 2009 tersebut, maka pemasukan media pembawa yang berasal dari negara yang tertular HPHK golongan I dilarang. ).

Bovine Spongiform Encephalopaty (BSE) adalah penyakit syaraf yang progresif yang terjadi pada sapid an bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh prion yaitu protein yang mengalami perubahan dari protein normal sehingga disebut sebagai prion protein. Bentuk tidak normal dari protein ini menyerang syaraf pusat dan menimbulkan kerusakan pada system syaraf pusat. Hewan yang terinfeksi menunjukkan gejala syaraf atau progresif, posture abnormal, pergerakan yang tidak terkoordinasi, penurunan produksi susu dan berat badan. ).

(10)

dan tenaga ahli USA kepada pemerintah RI tentang kasus BSE tanggal 24 April 2012 dan tindakan-tindakan pengendalian yang telah, sedang dan akan dilakukan; ).

2. Setelah mendapat justifikasi dan klarifikasi dari pemerintah USA selanjutnya dilakukan kajian ilmiah lebih lanjut oleh Komisi Ahli Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; dan).

3. Justifikasi dan klarifikasi dari pemerintah USA yang dapat menyakinkan pemerintah RI bahwa pemasukan produk hewan tersebut di atas dari USA tidak membawa risiko masuknya penyakit BSE ke dalam wilayah RI.

Balai Karantina Soetta Gagalkan Penyelundupan Kura-Kura

Redaktur : Iwan Samariansyah

Tanggal Posting: Kamis, 09 Januari 2014

Sumber : BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

Jurnas.com | PETUGAS Balai Besar Karantina Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) berhasil menggagalkan penyelundupan kura-kura berjenis moncong babi sebanyak 8.200 ekor. Di mana hewan langka ini akan di selundupkan ke luar negeri.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, kasus penyelundupan satwa langka ini sangatlah sering dilakukan. " Kasus seperti ini tidak terjadi satu kali atau dua kali. Namun, sudah seringkali terjadi dan penyelundupan ini memungkinkan ada campur tangan orang dalam," jelas Zulkifli kamis (9/1).

Pelakunya, lanjut Zulkifli mungkin melibatkan oknum yang ada di dalam

Kementerian Perhutanan sendiri. Kemungkinanan, kata Zulkifli, pelaku memberikan 'upeti' kepada para petugas supaya dapat meloloskan hewan tersebut agar dapat dikirim ke luar negri. " Dengan cara itu hewan-hewan tersebut berhasil dibawa keluar dan diperdagangkan. Di mana di negara lain hewan tersebut dapat di konsumsi oleh masyarakatnya. Oleh sebab itu, kami meminta partisipasi dan kerjasama semua instansi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sebab, Kemenhut tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama dengan instasi terkait, "ujar Zulkifli.

(11)

pulang ke habitatnya di Papua Barat, Kabupaten Asmat. Sebab, hewan dilindungi ini hanya ada disana. Semua biaya pengiriman Kemenhut yang menanggung secara keseluruhan," jelas Zulkifli lagi.

Zulkifli mengaku bahwa hewan tersebut merupakan hewan yang diindungi. Jadi, hewan tersebut memiiki nilai yang tidak terbatas. " Memang jika di uangkan hewan tersebut seharga Rp. 200.000 per ekornya. Jika ditotal secara keseuruhan dapat mencapai angka Rp. 2 Milliar. Tapi, bukan masalah berapa rupiah harga hewan tersebut. Namun, berapa kekayaan fauna kita yang hilang," tegas Zulkifli.

Bukan hanya kura-kura jenis moncong babi, tapi trenggiling, kukang juga marak penyelundupan dari daerah yang dikirim ke luar negeri melalui udara. Maraknya penyelundupan itu, karena lemahnya pengawasan dari daerah. "Oleh karena itu satwa -satwa ini harus dilindungi tidak boleh dicuri oleh negara lain dan harus dilindungi secara bersama, tidak hanya kemenhut, "tandas Zulkifli.

Terpisah, Kepala Balai Karantina Bandara Soetta Musyaffak Fauzi menjelaskan, ribuan kura-kura tersebut di temukan pihaknya di terminal 2 kedatangan, rencananya akan di kirimkan ke luar negeri menggunakan koper.

Awalnya, para petugas menunggu pemilik koper tersebut untuk mengambil barang miliknya. Namun, selang berapa waktu kemudian tidak ada para penumpang yang datang untuk menanyakan koper tersebut. " Mungkin, pemilik koper tersebut telah mengetahui jika ia sudah ditunggu petugas untuk mengambil koper tersebut. Sehingga koper itu ditinggalkan begitu saja. Kita juga sudah bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk mengungkap siapa pengirim binatang dilindungi itu, " singkatnya.

Bibit Lilium Asal Belanda Terinfeksi Virus Wednesday, August 19th, 2009 13:28

Sumber: Agroindonesia.com

(12)

Terhadap dua kasus tersebut, Karantina Pertanian melakukan pemusnahan dengan cara membakar. Pada kasus pertama dilakukan April lalu, sedangkan kasus kedua pada Rabu (12/8) di Sukabumi.

Kepala Seksi Penindakan Karantina Tumbuhan Balai Besar Karantina Tanjung Priok, Karsad kepada Agro Indonesia mengatakan, bibit Lilium milik PT Graha Flora Indonesia terinfeksi OPTK (organisme pengganggu tanaman karantina) SLRSV yang tidak dapat hilang dengan tindakan karantina melalui fumigasi.

“Berdasarkan hasil uji di laboratorium karantina di Tanjung Priok dan laboratorium standar karantina ternyata 32 ribu umbi Lilium itu positif OPTK yang tidak ada di Indonesia,” kata Karsad. Bibit impor itu masuk pada 28 Maret 2009 melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Di Indonesia jenis Lilium itu dipasarkan dengan nama Sorbonne atau Lilium merah.

Dia menegaskan, untuk menghindari penyebaran ke daerah lain yang bisa membahayakan atau menular ke tanaman lainnya, Karantina Pertanian tidak bisa melepas atau mengijinkan masuk ke Indonesia. Karena itu bibit Lilium tersebut kemudian dimusnahkan untuk melindungi aumberdaya alam Indonesia. Pemusnahan dilakukan di lokasi kebun milik PT Graha Flora Indonesia di Kampung Cipamingkis, Desa Titisan, Kecamatan Sukalaras, Sukabumi.

“Jika OPTK dari negara lain sampai masuk, maka sulit bagi Indonesia memberantasnya sampai habis. Jika sampai menyebar yang bisa kita lakukan hanya mengendalikan,” ujar Karsad.

Perlu diketahui SLRSV merupakan jenis OPTK kategori A1 dan golongan I. Artinya OPTK tersebut termasuk jenis yang membahayakan dan tidak ada di Indonesia. Karena itu jika ada produk pertanian impor yang masuk ke Indonesia dan terdeteksi ada OPTK dari golongan tersebut harus dimusnahkan.

Selain bibit Lilium Sorbonne, selama tahun 2009 ada beberapa bibit tanaman hias yang masuk ke Indonesia yakni Lilium Crystal Blanca, Nova Zembla, Rialto, Robina dan Santander. Total jumlahnya 363 cases, 65.800 pcs, 7.775 kg. Namun bibit tersebut aman dan tidak terdeteksi hama penyakit membahayakan bagi tanaman yang ada di Indonesia.

(13)

“Memang ada penyesalan karena baru kali ini bibit Lilium yang kita impor terdeteksi virus SLRSV,” ujarnya.

Ke depan menurut Rahman, agar tidak terjadi kasus yang sama pihaknya mengusulkan agar pemerintah dalam hal ini Karantina Pertanian menggunakan sertifikasi bebas OPTK dari negara asal. Cara ini, selain memudahkan Karantina Pertanian, bagi perusahaan pengimpor akan memberikan jaminan terhadap produknya. Diperkirakan kerugian akibat pemusnahan bibit Lilium ini sekitar Rp250 juta.

Dengan adanya pemusnahan bibit ini diprediksi dalam enam bulan ke depan pesanan bunga Lilium ini tidak bisa terpenuhi. Sebab, bibit Lilium jenis Sorbonne termasuk yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Bahkan kini perusahaan memproduksi hampir 50% bunga Lilium adalah jenis Sorbonne.

Jenis bunga lain yang bibitnya diimpor adalah bunga Lilium putih yakni Cassablanca, Realto dan Novazembla. Sedangkan bunga lain yang diproduksi PT Graha Flora Indonesia adalah Rose, Anturium, Anggrek, Orchidium. “Sebagian besar pemasarannya di wilayah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, khususnya Bandung,” katanya.

Selain kasus bibit Lilium terinfeksi virus, Karantina Pertanian pada tahun ini juga menemukan kentang asal Kanada yang ditemukan OPTK. Kentang yang terdeteksi virus sudah dimusnahkan di lokasi kebun importir di Garut, Jawa Barat.

Sejak Mei lalu, Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian mengubah mekanisme pemeriksaan produk pertanian impor, baik hewan dan tumbuhan. Semula dilakukan di gudang pemilik kini tindakan karantina atau pemeriksaan di lini satu pelabuhan pemasukkan. “Tindakan karantina di lini satu untuk memaksimalkan pemeriksaan awal dengan pengambilan sampel, selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium,” kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian, Hadi Wardoko.

Selama ini pengambilan sampel baru dilakukan ketika barang-barang impor sudah keluar dari pelabuhan atau berada di gudang importir yang ditetapkan sebagai instalasi karantina atau tempat pemeriksaan. Namun mekanisme itu justru membawa konsekuensi produk pertanian impor itu sudah tidak ada di gudang.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 4.2 nampak bahwa kelembaban paling kecil terjadi pada jam 13.00 WIB, karena pada jam 12.00 WIB suhu udara didalam dan diluar ruang pengering mencapai harga

Laporan Penyusunan IKM Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Semester II Tahun 2015 ini diharapkan dapat menginformasikan gambaran secara umum tentang

Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menyadari keterbukaan informasi publik merupakan sarana

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN PROV... KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA

Dukungan terhadap visi dan misi Presiden dan Kementerian Pertanian tersebut diwujudkan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Badan Karantina Pertanian melalui Program

Beban yang dipikul tidaklah ringan selain melaksanakan kegiatan sehari-hari perkarantinaan pertanian dalam kerangka penanggulangan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK

Dengan statusnya sebagai unit kerja yang berada di ZONA MERAH, beban yang dipikul tidaklah ringan selain melaksanakan kegiatan sehari-hari perkarantinaan pertanian dalam