• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I V

H A S I L E K S P E R I M E N DAN P E M B A H A S A N

Semua hasil-hasil eksperimen ditampilkan dalam bentuk data-data dan grafik. Data-data yang ditampilkan adalah harga rata-rata dari semua pengamatan. Grafik yang digambarkan adalah grafik dari hasil perliitungan pada harga rata-rata hasil pengamatan tersebut. Hasil-hasil eksperimen yang dianalisa adalah hasil pada keadaan ruang pengering kosong dan ruang pengering berisi bahan.

4.1. Ruang Pengering Kosong

Pengamatan untuk ruang pengering kosong dilakukan selama IS liari pengamatan. Besamya suliu rata-rata pada setiap dulang dan pada koleklor ditunjukkan pada tabel 4.1. Hubungan antara perubahan suhu dengan waktu jam pengamatan ditunjukkan pada gambar 4.1. Pada gambar 4.1. nampak bahwa suhu duhmg paling tinggi adalah pada dulang no. 3 yang besamya 32^°C. Hal ini terjadi karena dulang paling atas menerima panas dari kolektor, pasir dan langsung dari matahari.

Udara pans ini juga mengalami serkulasi sebelum ditarik keluar oleh ventilator. .'Suhu dulang rata-rata yang terendah adalah pada dulang nomor 2 yang berada di tengah. Perbedaan suiiu dulang satu terhadap yang lainnya cukup kecil yaitu berkisar dari 0,5°C - 1,0°C, sehingga suhu didalami ruangan dapat dianggap homogen. Dulang-dulang mencapai suhu niaksimum pada jam 12.00 WIB, karena pada saat ini alat menerima energi radiasi yang terbesar.

(2)

Tabel 4.1. Suhu dulang rata-rata untuk jam-jaman No Jam T. Ti T2 T3 ( W B ) (°C) (°C) ( V ) (°C) (°C) 1 08.00 29,0 32,0 33,0 33,0 33,0 2 09.00 31,0 38,5 38,0 38,0 38,5 3 10.00 32,0 46,0 44,0 44,0 45,0 4 11.00 32,5 50,0 48,5 48,0 48,5 5 12.00 33,5 52,0 51,0 50,0 51,0 6 13.00 33,5 53,5 52,0 52,0 52,5 7 14.00 33,0 51,5 50,5 50,5 51,5 8 15.00 32,5 48,0 47,5 47,00 47,0 9 16.00 32,0 44,0 43,5 42,5 43,5

Dimana T, = suhu sekitar Tp = suhu pasir

T, = suhu dulang pertama T2 = suhu dulang kedua

(3)
(4)

Kelembaban rata-rata di dalam ruang panjang ditunjukkan pada tabel 4.2. Hubungan antara kelembaban rata-rata terhadap waktu jam pengamatan ditunjukkan pada gambar 4.2. Pada gambar 4.2 nampak bahwa kelembaban paling kecil terjadi pada jam 13.00 WIB, karena pada jam 12.00 WIB suhu udara didalam dan diluar ruang pengering mencapai harga maksimum. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pemanasan harus terjadi terlebih dahulu bam penguapan.

Tabel 4.2. Harga rata-rata kelembaban di dalam ruang pengering kosong.

No Jam (WIB) T .

CC)

H X % ) 1 08.00 29,0 60.5 370,0 2 09.00 31,0 50,5 440,0 3 10.00 32,0 46,5 535,0 4 11.00 32,5 38,0 602,0 5 12.00 33,5 35,5 645,5 6 13.00 33,5 34,0 605,5 7 14.00 33,0 36,0 520,0 8 15.00 32,5 39,0 468,0 9 16.00 32,0 43,5 445,0 Dimana : Hr = kelembaban I = intensitas matahari

(5)

30 -1 1 1 1 1 1 1 I

8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13 00 14.00 15.00 16.00

Waktu jam pengamatan (Wib)

Gambar 4.2, Hubungan antara kelembaban dengan waktu jam pengamatan

(6)

4.2. Ruang Pengering Berisi Bahan

4.2.1. Perubaiian suiiu pada dulang dan kolektor

Pada saat bahan masih basali maka suhu dulang yang paling rendah adalah pada dulang nomor 2.

Keadaan ini terjadi karena dulang nomor 1 sudah mendapat pemansan dari kolektor dan dulang nomor 3 menerima pemanasan langsung dari matahari setelah melewati dinding. Keadaan ini hanya terjadi sampai jam 10.00 WIB, dimana kelembaban ruangan pengering rata-rata 45,6%. Suhu dulan nomor 2 kemudian makin lama makin naik sehingga mulai jam

11.00 WIB suhu dulang-dulang makin keatas makin naik walaupim perubahannya cukup kecil.

Perubahan suliu dulang-dulang setiap jam untuk pengamatan hari pertama di tunjukkan pada tabel 4.3 dan gambar 4.3. Pada gambar 4.3 ditunjukkan hubvingan suh dulang terhadap waktu jam pengamatan. Pada gambar namapk bahwa perbedaan suhu dulang satu terhadap lairmya paling kecil terjadi pada jam 16.00 WIB. Hal ini menunjukkan bahwa suhu didalam ruangan hampir homogen.

Tabel 4.3. Suhu dulang rata-rata jam-jam untuk hari pertama

No Jam T. T, T2 T j (WIB) (°C)

CC)

(°C) (°C) (°C) 1 08.00 29,0 31,5 32,0 32,0 33,0 2 09.00 30,0 37,5 38,0 37,5 39,0 3 10.00 31,5 41,5 42,5 42,0 44,0 4 11.00 32,0 46,5 46,5 46,5 48,0 5 12.00 32,5 47,5 47,0 47,0 48,5 6 13.00 33,5 49,0 49,0 49,0 49,5 7 14.00 32,0 49,0 48,5 48,5 49,0 8 15.00 32,5 48,5 46,5 46,5 48,0 9 16.00 32,0 47,5 44,0 44,0 44,5

(7)

25 ^ ; i \ r 1 ; ; 1

8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 Waktu pengamatan (Wtb)

Gambar 4.3, Hubungan Suhu Dulang-dulang dengan Waktu Jam Pengamatan

(8)

4.2.2. Perubahan massa bahan

Massa bahan terkering setelah empat hari pengeringan diperoleh 365 gram dari 1000 gram yang dikeringkan. Massa ini digunakan sebagai massa kering standar untuk menentukan kandungan air dari bahan. Perubahan massa rata-rata balian setelah diadakan selama satu hari pengeringan ditunjukkan pada tabel 4.4 dan gambar 4.4. Padagambar 4.4 nampak bahwa penurunan massa bahan adalah menurun secara eksponensial, dimana mula-iiiula uicuuruii dengan cepat dan kemudian mulai menumn secara perlahan-lahan. Keadaan

ini menunjukkan bahwa pada hari pertama balian sudah mulai kering pada jam akhir pengamatan yaitu jam 16.00 WEB.

Perubahan massa bahan setelah empat him pengringan dininjukkan tabel 4.5 dan hari pengeringan ditunjukkan pada gambar 4.5. Pada gambar 4.5 nampak bahwa pada hari pertama pengurangan massa bahan cukup besar, hal ini disebabkan bahan masih basah sehingga penguapan cukup besar. Pada hari-hari berikutnya perubahan massa balian makin lama makin kecil karena balian sudah mulai cukup kering.

Pengeringan yang dilakukan di luar ruang pengering perubali.m massanya jauh lebili kecil dibandingkan dengan yang dikeringkan di dalam ruang pengering. Pada gambar nampak bahwa pada hari ke dua penurunan massanya masih cukujj besar, hal ini menunjukkan bahwa bahan belum kering, tetapi pada hari berikutnya sudah mulai mendatar.

(9)

Tabel 4.4. Perubahan massa bahan rata-rata selama satu hari pengamatan (8 Jam) No Jam ( W I B )

T.CC)

M b , (gr) mb2(Br) 1 08.00 29,0 1000 1000 2 09.00 30,0 740 8000 3 10.00 63,15 640 690 4 11.00 32,0 550 625 5 12.00 32,5 520 580 6 13.00 33,5 490 560 7 14.00 33,0 465 545 8 15.00 32,5 457 535 9 16.00 32,0 453 527

Gambar 4.4, Perubahan Massa Bahan Setiap Jam Pengamatan.

(10)

Tabel 4.5. Perubahan massa kandungan air dan massa air diuapkan rata-rata dari bahan. Heri ke nib (Rram) niic (gram) Mb (%) Mk ( % ) Mw ( % ) d „ (gr) I (w/m^) 1 a 1000 453 63,5 19,4 597 b 1000 537 63,5 30,7 437

-

493 2a 455 397 19,8 8,0 58 2,0 b 492 415 26,0 12,0 77 -35 483 3a 409 396 10,7 7,8 13 12 b 407 397 10,3 8,0 10 -8 488 4a 405 389 9,9 6,2 16 9 b 408 393 10,5 7,0 15 11 501

Tabel 4.6. Massa dan Kandungan air rata-rata bahan mulai dari hari pertama sampai ke empat. Sistem Pengering Hari ke Sistem Pengering ( ) 2 3 4 Sistem Pengering nib (gr) Mb ( % ) nijc (gr) Mk (%) m^ (gr) Mk ( % ) (gr) Mk ( % ) nik (gr) Mk (%) Memakai alat pengering 1000 63,5 453 19,4 397 8,0 396 7,8 389 6,2 Tanpa alat pengering 1000 63,5 527 30,7 415 12,0 397 8,0 393 7.0

(11)

1000 900 800 -E n 700 • c (0 sz n 5 1/1 600 500 400 -300 Hari ke

jmbar 4.5, Hubungan Antara Massa Bahan dan Lama Pengeringan.

21

(12)

4.2.3. Perubahan kelembaban

Kelembaban di dalam ruang pengering sangat mempengaruhi kecepatan pengeringan suatu bahan. Kelembaban ini sangat dipcngaruhi oleh kelembaban di sekitar ruang pengering. Hubungan antara kelembaban udara di dalam dengan di luar iiiang pengering ditunjukkan pada tabel 4.7 dan digambarkan seperti pada gambar 4.6. Pada gambar 4.6 nampak bahwa kelembaban paling kecil terjadi pada jam 13.00 WIB, karena pada saat ini radiasi global surya dan suhu sekitar paling tinggi.

Tabel 4.7. Harga rata-rata kelembaban di dalam ruang pengering berisi bahan.

No Jam T / C ) H / C )

I(w/m*)

1 08.00 29,0 75,5 363,5 2 09.00 30,0 55,0 440,0 3 10.00 31,5 48,5 494,5 4 11.00 32,0 42,0 544,0 5 12.00 32,5 38,5 550,0 6 13.00 33,5 35,0 542,0 7 14.00 33,0 36,5 520,0 8 15.00 32,5 38,0 465,0 9 16.00 32,0 41,5 445,5

(13)

lambar 4.6, Hubungan Antara Kelembaban dengan Waktu Jam Pengamatan Ruang Pengering Berisi Bahan

Gambar

Tabel 4.1. Suhu dulang rata-rata untuk jam-jaman  No  Jam  T.  Ti  T2  T3  ( W B )  (°C)  (°C)  ( V )  (°C)  (°C)  1  08.00  29,0  32,0  33,0  33,0  33,0  2  09.00  31,0  38,5  38,0  38,0  38,5  3  10.00  32,0  46,0  44,0  44,0  45,0  4  11.00  32,5  50,0
Tabel 4.2. Harga rata-rata kelembaban di dalam ruang pengering kosong.
Gambar 4.2, Hubungan antara kelembaban dengan waktu jam pengamatan
Tabel 4.3. Suhu dulang rata-rata jam-jam untuk hari pertama
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bio-fosfat dan pupuk kandang ayam mampu meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, serapan N dan P, jumlah polong, jumlah biji, bobot 1000 butir

[r]

Dalam penelitian ini hanya variabel yang berkaitan dengan laporan keuangan yang diteliti pengaruhnya, maka untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan

bahasa Batak Toba yaitu di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir,. Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten

[r]

Za stanje splošne oslabelosti rakavega bolnika obsiaja več vzrokov, od rasti tumorja in sproščanja različnih citokinov, speci- Íičnega zdravljenja, spremljajočih

Saya aktif turut serta membantu dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang datang ke instansi.. 3 Kebijakan instansi agar

Berdasarkan data distribusi responden menunjukkan mayoritas responden menggunakan sistem operasi pada smartphone adalah Android, Hal ini sesuai dengan penelitian oleh