LAPORAN TAHUNAN
Tahun 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang diberi tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta keamanan hayati yang bertujuan untuk mencegah masuk, keluar dan menyebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) baik antar Negara maupun antar area di Wilayah NKRI dalam rangka kelestarian sumber daya alam hayati.
Pelaksanaan tugas dan kegiatan tahun 2015 dibiayai dari DIPA APBN Nomor : SP DIPA- 018.12.2.526615/2015 tanggal 14 Desember 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
10.743.172.000,- dan digunakan untuk membiayai kelancaran pelaksanaan tugas operasional serta untuk peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur dalam mendukung kegiatan operasional perkarantinaan. Anggaran dimaksud terdiri dari :
Belanja pegawai sebesar Rp. 2.684.012.000,- dengan realisasi 97,11% atau sebesar Rp.
2.631.293.652,-
Belanja barang sebesar Rp. 4.366.160.000,- dengan realisasi 96,25% atau sebesar Rp.
4.202.220.806,-
Belanja modal sebesar Rp. 3.693.000.000,- dengan realisasi 99,99% atau sebesar Rp.
3.692.643.400,-
Pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dimaksudkan untuk efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi karantina pertanian dengan capaian sebagai berikut:
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui tindak karantina terrealisasi 11.587 frekuensi.
Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK 3 kegiatan terlaksana.
Pelaksanaan pengawasan dan penindakan tindak pidana karantina pertanian dengan capaian 15 kali penahanan dan 1 kali penolakan serta tanpa ada tindakan pemusnahan.
Tercapainya akreditasi laboratorium dengan standar ISO 17025 : 2005 oleh Komite Akreditasi Nasional
Jumlah pengujian laboratorium terlaksana 2.376 sampel
Dukungan manajemen UPT berupa perencanaan dan keuangan, kepegawaian dan tata usaha, dan dukungan perlengkapan (sarana dan prasarana) telah dikelola dengan baik yang ditandai dengan keberhasilan mempertahankan sertifikat ISO 9001 : 2008.
KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari mampu melaksanakan kegiatan tahun 2016 sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Kegiatan tahun 2016 merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama 5 (lima) tahun untuk periode 2015-2019 dan diharapkan program kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan.
Laporan Tahunan 2016 ini berisi informasi tentang Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, kegiatan yang dialaksanakan dan capaiannya mencakup operasional teknis karantina tumbuhan dan karantina hewan, serta ketatausahaan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian. Kegiatan yang dilaporkan diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja yang telah dicapai dan sekaligus dapat dijadikan bahan kajian dalam menentukan langkah strategis untuk penyempurnaan kegiatan dalam peningkatan pelayanan bagi masyarakat tahun mendatang.
Harapan kami, semoga laporan ini dapat berguna, dan sebagai dasar acuan kami lebih baik lagi kedepan serta ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya laporan ini. Saran dan perbaikan sangat kami harapkan sehingga kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun mendatang dapat semakin meningkat.
Kendari, Januari 2017 Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari
H A S R U L , S.P
NIP. 19671128 199803 1 002
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang diberi tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta keamanan hayati yang bertujuan untuk mencegah masuk, keluar dan menyebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) baik antar Negara maupun antar area di Wilayah NKRI dalam rangka kelestarian sumber daya alam hayati.
Pelaksanaan tugas dan kegiatan tahun 2016 dibiayai dari DIPA APBN Nomor : SP DIPA-018.12.2.526615/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 11.798.394.000,- dan digunakan untuk membiayai kelancaran pelaksanaan tugas operasional serta untuk peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur dalam mendukung kegiatan operasional perkarantinaan. Anggaran dimaksud terdiri dari :
Belanja pegawai sebesar Rp. 3.061447.000,- dengan realisasi 98,58% atau sebesar Rp. 3.017.926.356,-
Belanja barang sebesar Rp. 4.297.207.000,- dengan realisasi 91,81% atau sebesar Rp. 3.945.271.383,-
Belanja modal sebesar Rp. 4.439.740.000,- dengan realisasi 98,09% atau sebesar Rp. 4.354.912.486,-
Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dimaksudkan untuk efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi karantina pertanian dengan capaian sebagai berikut:
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui tindak karantina terrealisasi 12.869 sertifikat.
Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK 3 kegiatan terlaksana.
Pelaksanaan pengawasan dan penindakan tindak pidana karantina pertanian dengan capaian 23 kali penahanan, 3 kali penolakan dan 2 kali tindakan pemusnahan.
Akreditasi laboratorium dengan standar ISO 17025 : 2005 oleh Komite Akreditasi Nasional dapat dipertahankan
Jumlah pengujian laboratorium terlaksana 2.265 sampel
Dukungan manajemen UPT berupa perencanaan dan keuangan, kepegawaian dan
tata usaha, dan dukungan perlengkapan (sarana dan prasarana) telah dikelola
dengan baik yang ditandai dengan keberhasilan mempertahankan sertifikat ISO
9001 : 2008 dan mendapat penilaian sebagai UPT dengan predikat baik atau zona
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 4
C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari 5
1. Struktur Organisasi 5
2. Kepegawaian 7
3. Sarana dan Prasarana 8
4. Keadaan Geografis, Potensi Wilayah dan Situasi HPHK dan OPTK
12
BAB II : KEGIATAN OPERASIOANAL
A. SERTIFIKASI KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI
a. Tindakan Karantina Impor 15
b. Tindakan Karantina Ekspor 15
c. Tindakan Karantina Antar Area 15
d. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan 17 e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK 18
f. Kegiatan Koleksi HPHK 20
g. Kegiatan Intersepsi HPHK 21
h. Kegiatan pengawasan Keamana Hayati Hewani 21 i. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan 21
j. Instalasi Karantina Hewan 22
B. SERTIFIKASI KARANTINA TUMBUHAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI NABATI
22
a. Tindakan Karantina Tumbuhan Impor 22
b. Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor 23 c. Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area 24 d. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan 26 e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK 27
f. Kegiatan Koleksi OPTK 29
g. Kegiatan Intersepsi OPTK 29
h. Kegiatan pengawasan Keamana Hayati Nabati 29 i. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan 29 C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA
KARANTINA
a. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Hewan
32 b. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina
Tumbuhan
32
D. AKREDITASI LABORATORIUM 33
E. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 34 F. KEGIATAN LAIN-LAIN
a. Koordinasi / Kerjasama Dengan Instansi Terkait 34 b. Apresiasi / Sosialisasi / Workshop / Seminar / Pelatihan 35
c. Kegiatan Public Awarenes 35
BAB III : DUKUNGAN MANAJEMEN UPT
A. PERENCANAAN DAN KEUANGAN
1. Anggaran Belanja 39
2. Realisasi Anggaran 38
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 40 B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA
1. CPNS 42
2. Mutasi Pegawai 43
3. Perubahan Status Kepegawaian 43
4. Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi SDM 44
5. Analisa Kebutuhan Pegawai 45
5. Kegiatan Administrasi 45
C. PELENGKAPAN (SARANA DAN PRASARANA) 48
D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
1. Permasalahan 50
2. Solusi 51
E. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan 52
b. Saran 53
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 : Sebaran Pegawai BKP Kelas II Kendari Berdasarkan Lokasi
Penempatan
7
Tabel 2 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area (Domestik Area) Tahun 2015
15
Tabel 3 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar Tahun 2015
16
Tabel 4 : Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Tahun 2015 17 Tabel 5 : Wilayah Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Provinsi Sulawesi Tenggara
18
Tabel 6 : Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan Tahun 2015 21 Tabel 7 : Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa
Impor Tahun 2015
22
Tabel 8 : Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Ekspor Tahun 2015
23
Tabel 9 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2015
25
Tabel 10 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2015
26
Tabel 11 : Data Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan Tahun 2015
26
Tabel 12 : Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan 2015 29 Tabel 13 : Frekuensi dan Metode Pemeriksaan Media Pembawa OPTK
Tahun 2015
30
Tabel 14 : Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2015
32
Tabel 15 : Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan Tahun 2015
33
Tabel 16 : Sosialisasi Media Cetak Tahun 2015 36
Tabel 17 : Sosialisasi Media Elektronik Pada Website Resmi Badan Karntina PErtanian Tahun 2015
36
Tabel 18 : Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2014 dan TA 2015
39
Tabel 19 : Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Kendari TA 2015 40 Tabel 20 : Target dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari TA. 2011 – 2015
41
Tabel 21 : Daftar CPNS 42
Tabel 22 : Daftar Mutasi Pegawai Tahun 2015 43
Tabel 23 Data Kegiatan Surat Menyurat Tahun 2015 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Peta Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015
20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a : Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai BKP Kelas II Kendari Per Desember 2015
Lampiran 1b : Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan, Jabatan dan Tingkat Pendidikan serta Peta Jabatan
Lampiran 2a : Daftar Mutasi Kenaikan Pangkat Tahun 2015
Lampiran 2b : Daftar Mutasi Kenaikan Gaji Berkala (KGB) Tahun 2015
Lampiran 3 : Daftar Diklat, Rekonsiliasi, Rapat, Sosialisasi, Seminar, Apresiasi, Workshop dan Koordinasi yang diikuti Pegawai Selama Tahun 2015
: Rekapitulasi Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Tahun 2015 Lampiran 4a : Data Volume Domestik Masuk Operasional Tindak Karantina
Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Berdasarkan Media Pembawa dan Jenis HPHK Tahun 2015
Lampiran 4b : Data Frekuensi Domestik Masuk Operasional Tindak Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Berdasarkan Media Pembawa dan Jenis HPHK Tahun 2015
Lampiran 4c : Data Volume Operasional Tindakan Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Berdasarkan Media Pembawa dan Jenis HPHK Tahun 2015
Lampiran 4d : Data Frekuensi Operasional Tindakan Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Berdasarkan Media Pembawa dan Jenis HPHK Tahun 2015
Lampiran 4e : Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Domestik Masuk dan Domestik Keluar Tahun 2015
Lampiran 4 : Rekapitulasi Tindakan Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2015
Lampiran 5 : Rekapitulasi Pengawasan Keamanan Hayati Hewani Tahun 2015 Lampiran 6 : Data Sertifikasi Karantina Hewan BKP II Kendari Tahun 2015
Rekapitulasi Tindakan Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2015 Lampiran 7 : Frekuensi Tindkan 8P Karantina Hewan BKP II Kendari
Lampiran 8 : Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan
Lampiran 9 : Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan
Karantina Hewan Tahun 2015
Lampiran 10 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2015
Lampiran 11 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Ekspor Tahun 2015
Lampiran 12a : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2015
Lampiran 12b : Rekapitulasi Tindakan Domestik Masuk Terhadap Lalulintas Media Pembawa OPTK Tahun 2015
Lampiran 13a : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2015
Lampiran 13b : Rekapitulasi Tindakan Domestik Keluar Terhadap Lalulintas Media Pembawa OPTK Tahun 2015
Lampiran 14a : Data Sertifikasi Karantina Tumbuhan BKP II Kendari Tahun 2015 Lampiran 14b : Perbandingan Sertifikasi Karantina Tumbuhan Tahun 2014 dan
2015
Lampiran 15 : Data Spesimen Koleksi OPT BKP II Kendari Tahun 2015 Lampiran 16 : Frekuensi Tindakan 8P Karantina Tumbuhan BKP II Kendari
Tahun 2015
Lampiran 14 : Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan BKP II Kendari Tahun 2015 Lampiran 15 : Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan
Karantina Hewan BKP II Kendari Tahun 2015
Lampiran 16 : Frekuensi Tindakan 8P Terhadap Media Pembawa OPTK di BKP II Kendari Tahun 2009 – 2015
Lampiran 17 : Realisasi Belanja Tahun 2015
Lampiran 18 : Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Gabungan
Intrakomtabel dan Ekstrakomtabel Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan sumber alam hayati Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri dan dijaga kelestariannya. Salah satu kekayaan alam hayati dimaksud adalah berupa aneka ragam jenis hewan dan tumbuhan. Keaneka ragaman jenis hewan dan tumbuhan tersebut merupakan salah satu modal dasar dan sekaligus sebagai faktor dominan yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Adalah menjadi tugas bangsa dan Negara untuk menjaga kelestarian ragam hewan dan tumbuhan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dari berbagai macam ancaman yang berbahaya. Salah satu ancaman yang dimaksud adalah hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati tersebut diatas, Pemerintah melalui Undang-Undang No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada Badan Karantina Pertanian untuk melaksanakan perkarantinaan di Indonesia dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati dan nabati di seluruh wilayah Indonesia.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari adalah salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementrian
Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan tugas untuk melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, pengawasan lalulintas media pembawa keamanan hayati hewani dan nabati, serta penyelenggara fungsi fungsi lainnya seperti :
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewani dan nabati
Seiring era globalisasi dan liberalisasi perdagangan/free trade, serta kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibidang transportasi, travel dan telekomunikasi sehingga berdampak pada pembentukan kelompok- kelompok ekonomi dunia seperti Asian Free Trade Area (AFTA), North America Free Trade Area (NAFTA), European Economic Commision (EEC), Asia Pacific Economic Corporation (APEC). Kondisi tersebut membawa konsekuensi intensitas dan frekwensi arus lalu lintas orang dan barang antar negara cenderung semakin meningkat.
Mengacu pada fungsi dan peranan karantina pertanian dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta tuntutan masyarakat untuk mengkonsumsi produk-produk pertanian yang halal, jaminan akan keamanan (Safety), mutu (Quality), kesehatan (Healthy), dan keutuhan (Wholesomeness), maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari yang merupakan bagian dari sistem perlindungan tanaman, sehingga memposisikan diri bersama-sama dengan unit kerja lainnya untuk turut serta membantu meningkatkan kualitas pengawasan lalulintas produk pangan/media pembawa HPHK/OPTK guna mempertahankan Sulawesi Tenggara dari ancaman masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK) serta keamanan hayati hewani/nabati.
Karantina pertanian merupakan salah satu lembaga teknis yang erat
kaitannya dengan tugas dan fungsi instansi lain untuk mendukung program
kesehatan hewan nasional, sistem pembibitan nasional dan sistem lainnya yang
ada dikementrian pertanian. Tugas dan fungsi teknis yang ada dikemetrian
pertanian sangat erat kaitannya dengan tugas dan fungsi teknis yang ada dikementerian / lembaga negara lainnya dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, seperti sistem transportasi umum (Public Transportation System), sistem perdagangan dan sistem kesehatan demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
B. Tujuan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Tahun Anggaran 2015 disusun dengan tujuan sebagai berikut :
Memberi gambaran tentang pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan dan fungsi.
Sebagai bahan evaluasi dan kajian bagi pimpinan dalam menentukan
langkah-langkah strategis maupun kebijakan kedepan dalam pelaksanaan tugas dan dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari.
Sebagai bahan acuan dalam menyusun perencanaan, penyempurnaan dan pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari yaitu kegiatan yang telah
dilakukan pada Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan, Sub
Bagian Tata Usaha, kegiatan Laboratorium serta pelayanan fungsional
lainnya.
Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2015.
C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
1. Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari merupakan
penggabungan dari dua unit pelaksana teknis dari Badan Karantina
Pertanian yaitu Stasiun Karantina Hewan Kelas II Kendari dan Stasiun
Karantina Tumbuhan Kelas II Kendari. Kedua Unit Pelaksana Teknis ini
masing – masing dipimpin oleh Kepala Stasiun eselon IV.B. Sejak tanggal
3 April 2008 kedua UPT ini digabung menjadi satu UPT dengan nama
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, Penggabungan kedua Unit
Pelaksana Teknis ini berdasarkan Permentan Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian. Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari dipimpin oleh Kepala Balai eselon III
b yang membawahi Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Karantina Hewan, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan dan Kelompok
Jabatan Fungsional baik jabatan fungsional tertentu maupun fungsional
umum sebagaimana bagan struktur organisasi di bawah ini. Kepala Balai
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina
Pertanian.
Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari berdasarkan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 sebagai berikut :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II KENDARI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL :
Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
Pengendali Organisme Tumbuhan ( POPT Ahli dan POPT Terampil )
KEPALA BALAI ( Eselon III b )
SUB.BAG. TATA USAHA ( Eselon IVb)
SEKSI
KARANTINA HEWAN ( Eselon IVb) SEKSI
KARANTINA TUMBUHAN
( Eselon IVb)
2. Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2015, berjumlah 46 (empat puluh enam) orang terdiri dari :
1. Pejabat Sruktural : 4 orang
2. Fungsional Medik/Paramedik Veteriner : 6 orang 3. Fungsional POPT Ahli / Terampil : 13 orang
4. Fungsional umum : 23 orang
Pegawai tersebut di atas ditempatkan pada Kantor Balai dan Wilayah Kerja sebagai mana tabel 1.
Tabel 1 : Sebaran Pegawai BKP Kelas II Kendari Berdasarkan Lokasi Penempatan
NO LOKASI PENEMPATAN JUMLAH PEGAWAI
(orang) 1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari 23 2. Wilker Pelabuhan Laut Nusantara 6
3. Wilker Bandara Haluoleo 6
4. Wilker Pelabuhan BauBau 5
5. Wilker Pelabuhan Kolaka 5
6. Wilker Raha 1
JUMLAH 46
Dari 11 (sebelas) Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, belum seluruhnya ditempatkan petugas karantina. Distribusi pegawai berdasarkan jabatan, pendidikan dan golongan dapat dilihat pada lampiran 1.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari terdiri dari :
A) Benda tidak bergerak meliputi : a) Tanah
Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari terdiri 7 (tujuh) kapling dengan nilai Rp. 3.676.931.000,-. Rincian tanah berdasarkan luas, alamat lokasi, status kepemilikan dan peruntukannya sebagai berikut yakni :
Tanah seluas 118.029 m2 berstatus sertifikat hak pakai di Jl. Prof.
M. Yamin Puwatu Kota Kendari dipakai untuk bangunan Kantor,
Instalasi KH, Bangunan Tempat Kerja Lainnya, Bangunan Rumah
Negara dan Bangunan mess.
Tanah seluas 9.104 m2 berstatus sertifikat hak Pakai di Jl Banten
Kel. Balandete Kec. Kolaka Kab. Kolaka, dengan bangunan Kantor Wilker Kolaka, Pos Jaga dan Instalasi KH.
Tanah seluas 525 m2 di Kelurahan Lipu Kac. Betoambari Kota Bau
Bau berstatus sertifikat hak Pakai digunakan untuk Kantor Wilker Bandara Betoambari.
Tanah seluas 1.397 m2, berstatus sertifikat hak Pakai di Jalan
Poros Bandara kel. Onewila Kac. Ranoometo Kab. Konsel digunakan untuk bangunan Kantor Wilker Bandara Haluoleo.
Tanah seluas 575 m2, status sertifikat hak Pakai di Jl. Gambas Kab. Muna digunakan untuk bangunan kantor Wilker Raha.
Tanah seluas 668 m2, status sertifikat hak Pakai di Desa Numana
Kac. Wangi wangi Selatan Kab. Wakatobi digunakan untuk bangunan Kantor Wilker Wakatobi.
Tanah seluas 500 m
2, status sertifikat hak Pakai di Jln. Bakti ABRI Kel. Wolio Indah Kac. Wolio Kota Bau Bau dipakai untuk Bangunan Fumigasi room.
b) Bangunan gedung
Bangunan Gedung yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2015 sebanyak 63 unit, seluas 5.926 m2 dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 11.778.371.916,-.
Rincian Gedung berdasarkan nama Gedung, luas, alamat dan
peruntukannya sebagai berikut yakni : 2 6edung Kantor di Jl. Prof.
M.Yamin Puwatu Kota Kendari 329 m2, gedung ini dibangun tahun 1982 dan tahun 2003 telah digunakan sejak tahun 1989, 1 gedung kantor di Wilker Pel. Laut Nusantara luas 56 m
2di Bangun Tahun 1988, 2 Gedung kantor di Wilker Pel. Laut Bau Bau luas 100 m
2di bangan tahun 1998 dan1 unit di bangun tahun 2000, 1 gedung Kantor Wilker Pel. Penyeberangan Kolaka luas 60 m
2di Bangun tahun 2003, 1 gedung Kantor di Wilker Bandara Haluoleo luas 50 m
2di bangun tahun 2005, 1 gedung kantor di Wilker Wakatobi luas 50
m2dibangun tahun 2012 dan 1 gedung kantor di Wilker Raha luas 50 m
2di bangun tahun 2012
Gedung Laboratorium 2 unit seluas 119 m2 dibangun tahun 1980 dan 2004 di Jl. Prof. M. Yamin Puwatu.
Gedung Pos Jaga 4 unit luas 91 m
2di Jl. Prof. M. Yamin Puwatu, 2 unit di wilker Kolaka l00 m
2Jln. Banten Kel.Balandete Kac. Kolaka kab. Kolaka.
Bangunan Gudang Tertutup 4 unit luas 248
2di Jln. Prof. M. Yamin Puwatu
Gedung Rumah Ibadah luas 29 m
2di Jln. Prof. M. Yamin Puwatu
Rumah Negara 3 unit luas 156 m
2Jln. Prof. M Yamin Puwatu
Gedung Mess 1 unit luas 130 m
2di Jl. Prof. M. Yamin Puwatu.
Bangunan Kandang 3 unit luas 1023 m
2di Jln
.Prof. M. Yamin
Puwatu 1 unit di Wilker Kolaka luas 250 m
2di Jln. Banten Kel.
Bangunan Tempat Kerja Lainnya Permanen 15 unit luas 669 m 2
di Jln. Prof. M. Yamin Puawtu dan 2 unit di Wilker Bau Bau luas 80 m
2di Jln. Ikhsanuddin Kel. Lipu Kec. Betoambari Kota Bau Bau dan Jln. Bakti Abri Kel. Wolio Indah Kac. Wolio Kota Bau Bau
Bangunan Tempat Kerja lainnya Semi Permanen 1 unit luas 50 m 2 di Jln. Yos Sudarso Kota Bau
Bangunan Krematorium 1 unit luas 30 m
2di Jln. Prof. M. Yamin Puwatu
Bangunan Gerasi Permanen 1 unit luas 50 m2 Jl. Prof. M. Yamin Puwatu
Bangunan Gerasi Semi Permanen 1 unit luas 40 m
2di Jlan Prof.
M. Yamin Puwatu Kota Kendari.
c) Benda Bergerak
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2015 terdiri dari :
Kendaraan roda 4 (empat) ,
8 unit = Rp. 1.165.285.000,-
Kendaraan roda 2 (dua),
19 unit = Rp. 273.707.176,-
Perlengkapan dan peralatan
kantor 745 unit = Rp. 2.612.480.772,-
Perlengkapan Laboratorium = Rp. 1,884.053.400,-
4. Keadaan Geografis, Potensi Wilayah dan Situasi HPHK dan OPTK Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara 02°45'-06°15' Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-124°45' Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di Laut Banda dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara (74,25 persen atau 110.000 km²) merupakan perairan (laut). Sedangkan wilayah daratan, mencakup jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau kecil, adalah seluas 38.140 km² (25,75 persen).
1. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah beriklim tropis dengan curah hujan dipengaruhi oleh oleh perbedaan iklim dan musim sehingga sangat cocok untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan.
2. Potensi perkembangan dan pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh komoditas unggulan sebagai berikut :
1. Pertanian : meliputi kakao, kopi, lada, vanili, kelapa dan kacang mede
2. Kehutanan : meliputi kayu gelondongan dan
3. Perikanan : meliputi ikan tuna, rumput laut , udang, ikan cakalang
4. Peternakan : meliputi Sapi, Kerbau, Kambing, unggas dan hewan kesayangan 5. Pertambangan : meliputi, nikel, marmer, aspal,
onix, batu setengah permata dan batu gamping
3. Komoditas lain dibidang peprtanian yang tidak kalah pentingnya memberi adil dalam perkembangan dan pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara adalan peternakan unggas, hewan kecil dankesayangan, perkebunan kelapa sawit, perkebunan jahe, padi dan palawija serta hasil olahan kakao yang telah dilakukan eksport ke Eropa.
4. Komoditas di Sulawesi Tenggara yang perlu dijaga dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK serta tanaman hayati terdiri dari :
- Peternakan dengan populasi 229.330 sapi potong, 2.053 kerbau,
174 kuda, 63.482 kambing, 22 domba, dan 16.939 babi, Populasi
unggas di Sulawesi Tenggara terdiri dari 1.637.744 ayam local,
103.936 ayam ras petelur, 4.651.474 ayam ras pedaging, 120.437
itik, dan 45.261 itik Manila. Dengan populasi ternak yang cukup
tinggi, terjadi banyak lalu lintas hewan dan produk hewan yang
masuk dan keluar dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Tingginya lalu
lintas hewan dan produk hewan ini berpotensi menunjang
penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
- Pertanian dan perkebunan dengan hasil produksi pertanian terdiri dari padi 657.734 ton, jagung 65.790 ton, kedelai dan kacang- kacangan 8.136 ton, kakao 161.514 ton, kopi 2.920 ton, vanili 60 ton, lada 4.378 ton, kelapa dalam 41.303 ton dan kelapa hybrida 3.514 ton, kacang mede 24.495 ton dan tebu 80 ton.
- Kehutanan dengan luas lahan dan hutan konservasi 94 ha, lahan dan hutan produksi 402 ha.
5. Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara ras sapi terbesar merupakan spesies sapi Bali, salah satu penyakit yang sering menyerang hewan tersebut adalah Jembrana, dan wilayah Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah yang bebas penyakit tersebut.
Situasi HPHK dan OPTK di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. HPHK penyebaran penyakit Avian Influenza terdapat di wilayah kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kota Bau-Bau, dan Kabupaten Kolaka, HPHK penyebaran Rabies Sulawesi Tenggara Merupakan daerah endemis dan HPHK penyakit Brucellosis terdapat diwilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Kolaka Timur.
2. OPTK ditemukan kategori A2 Gol II yaitu Bactrocera musae dan
Bactrocera occipitalis yang terdapat di Kabupaten Konawe
dan Kabupaten Kolaka.
BAB II
KEGIATAN OPERASIONAL
A. SERTIFIKASI KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI
a. Tindakan Karantina Impor
Tindakan karantina pemasukan dari luar negeri (impor) terhadap media pembawa HPHK di semua wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2015 tidak ada (nihil).
b. Tindakan Karantina Ekspor
Tindakan karantina pengeluaran ke luar negeri (ekspor) terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2015 pada tidak ada (nihil).
c. Tindakan Karantina Antar Area 1. Kegiatan Domestik Masuk
Tindakan karantina pemasukan antar area (domestik masuk) terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2015 pada Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area (Domestik Area) Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Hewan
DOMESTIK MASUK
Ket.
Frekwensi Volume Satuan
1 Pemeriksaan
1.803 1.075 42 197
3.072.653 2.035.784 200 3.346.164
ekor kg kms kg
2 Pengasingan 250
130
419.031 245.241
ekor
kg
P238 129
245.241 244.659
ekor kg
4 Perlakuan 238
129
245.241 244.659
ekor kg
5 Penahanan 1 2 kms
6 Penolakan 1 2 kms
7 Pemusnahan 0 0
8 Pembebasan
1.803 1.075 42 197
3.072.653 2.035.784 200 3.346.164
ekor kg kms kg
2. Kegiatan Domestik Keluar
Tindakan karantina pemasukan antar area (domestik masuk) terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2015 disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Hewan
DOMESTIK KELUAR
Ket.
Frekwensi Volume Satuan
1 Pemeriksaan
803 140 29
680.774 41.295 80.238
ekor kg kg
2 Pengasingan 60
40
239 6.080
ekor kg
3 Pengamatan 57
39
193 5.830
ekor kg
4 Perlakuan 57
39
193 5.830
ekor
kg
6 Penolakan
0 0
7 Pemusnahan 0 0
8 Pembebasan 803
140 29
680.774 41.295 80.238
ekor kg kg
Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan antar area tahun 2015 di wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari dapat dilihat pada lampiran 4
Adapun data pengawasan keamanan hayati hewani Balai Karantina Kelas II Kendari dapat dilihat pada lampiran 5.
d. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan
Penggunaan Dokumen Karantina Hewan berupa sertifikat tindakan karantina pembebasan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun 2015 sebanyak 4.089 lembar terdiri dari Sertifikat Kesehatan Hewan/Animal Health Certificate (KH- 9) 775 lembar,
Sertifikat Sanitasi Produk Hewan/Sanitary Certificate Animal Products (KH-10) 149 lembar, Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH-11) 24 lembar dan Sertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Release ( KH- 12 ) 3.141 lembar seperti pada Tabel 4
Tabel 4. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Tahun 2015
No. Wilayah Kerja Jenis Dokumen
Satuan KH-9 KH-10 KH–11 KH-12
1. Pelabuhan Laut Kendari 401 36 0 94 Lembar
2. Pelabuhan Laut Baubau 50 93 2 468 Lembar
3. Pelabuhan
Penyeberangan Kolaka
216 6 0 991 Lembar
4. Bandara Haluoleo 83 14 22 1295 Lembar
JUMLAH 775 149 24 3141 Lembar
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari di wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dilakukan dalam rangka penyusunan status dan situasi hama penyakit hewan dan hama penyakit hewan karantina (HPHK). Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu dengan pengumpulan informasi status dan situasi HPHK dari pihak yang berwenang membidangi fungsi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara pada Tabel 5. Form Kuesioner Informasi Status dan Situasi HPHK yang digunakan merupakan form yang terdapat pada lampiran Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2015.
Tabel 5. Wilayah Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara
No. LOKASI WAKTU
1. Kabupaten Muna 11 – 13 Mei 2015
2. Kabupaten Bombana 18 – 20 Mei 2015
3. Kota Bau-bau 20 Mei 2015
4. Kota Kendari 22 Mei 2015
5. Kabupaten Buton 25 – 27 Mei 2015
6. Kabupaten KolakaTimur 26 – 28 Mei 2015
7. Kabupaten Konawe 27 – 29 Mei 2015
8. Kabupaten Konawe Selatan 28 – 30 Mei 2015
9. Kabupaten Kolaka 29 Mei 2015
Untuk menggali informasi yang lebih mendalam, Tim Pemantauan melakukan
Participatory Epidemiology (PE) dengan metode Focus Group Discussion
(FGD) atau In Depth Interview (IDI) dengan menggunakan Form IDI yang telah
disusun bersama-sama dengan UPT Karantina Pertanian se-Regional Sulawesi
Maluku.
Data informasi status dan situasi HPHK yang diperoleh melalui kuisioner dan IDI tersebut disusun tabulasi, verifikasi dan analisis kualitatif, untuk selanjutnya hasil tersebut disampaikan di Seminar Nasional Pemantauan Daerah Sebar HPHK Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Tahun 2015 di Yogyakarta.
Hasil Pengamatan Status dan Situasi HPHK di wilayah Propinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2015 berdasarkan Kuesioner Informasi Status dan Situasi
HPHK melalui data hasil uji laboratorium pasif dan hasil surveilans periode
waktu pengamatan 2011 s/d 2014 dari 9 instansi berwenang yang membidangi
fungsi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di 9
kabupaten/kota diperoleh Informasi Status dan Situasi 12 jenis HPHK Golongan
I/II sebagai berikut: pada kelompok media pembawa hewan ruminansia (sapi
dan kambing) yaitu Anaplasmosis, Brucellosis /Bang's Disease/ Contagious
Abortion/ Malta fever/ Keluron menular, Bovine Virus Diarrhoae (BVD)/Mucosal
Disease, Contagious Ecthyma/ ORF/ Contagious Pustular Dermatitis/ Scabby
Mouth /Sore Mouth/ Bengoran, Theileriosis/ Tzaneen Disease/ Turning
Sickness, Scabies/Mange/Demodecosis/Kudis, Septichaemia
Epizootica(SE)/Septicamia,haemorrhagica/Borbone/ Penyakit ngorok dan
Stephanofilariasis/Kaskado; kelompok media pembawa hewan unggas (ayam
buras, petelur, pedaging dan itik) yaitu Avian Influenza, New Castle
Disease/Pseudo Fowl Pest/Ranikhet Disease/Tetelo dan Fowl Pox; dan
kelompok media pembawa hewan HPR (anjing) ditemukan Rabies
/Lyssa/Tollwut/Rage Hydrophobia/Penyakit Anjing gila, seperti pada Gambar 1
Gambar 1. Peta Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015
f. Kegiatan Koleksi HPHK
Tidak dilakukan kegiatan koleksi Hama dan Penyakit Hewan Karantina
selama tahun 2015, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran
yang untuk laboratorium karantina hewan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari.
g. Kegiatan Intersepsi HPHK
Media pembawa yang dilalulintaskan melalui wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2015 tidak ditemukan HPHK Gol I/II.
h. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani
Pengawasan kemanan hayati hewani selama kurun waktu 2015 dilakukan untuk 16 (enam belas) komoditi. Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 5.
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan
Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari tahun 2015 melakukan 5 (enam) jenis pengujian. Jenis pengujian tersebut sebagai berikut terdiri dari pengujian dalam ruang lingkup akreditasi 2 jenis yaitu Rose Bengal Test, Hi AI (Hemeinbibisi Avian Influenza), sedangkan pengujian yang di luar ruang lingkup Akreditasi Lab ISO 19075 yaitu Rapid Test AI, Total Plate Count dan pemeriksaan preparat apus darah dengan pewarnaan Giemza untuk pemeriksaan Anaplasma sp dan Babesia sp., serta dengan pemeriksaan Gram untuk uji Antraks.
Laboratorium karantina hewan selama tahun 2015 telah memeriksa sampel dari wilayah kerja sebanyak 625 kali, sebagaimana tabel 14 berikut :
Tabel 6. Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan Tahun 2015
No. Jenis Media Pembawa Jenis Pengujian Jumlah (Kali)
1 Sapi dan Kambing RBT 483
2 BAH dan Bahan Asal Hewan PH, Eber 75
3 Daging Unggas dan sarang
burung walet Uji TPC
13
4 Unggas HI test 43
5 Kambing dan Sapi Pemeriksaan Giemza 8
6 Kambing dan Sapi Pemeriksaan Anthrax/gram 3
JUMLAH 625
Pemeriksaan laboratorium lainnya yang dilakukan di Wilayah Kerja selama kurun waktu tahun 2015 sebanyak 1.465 Kali.
j. Instalasi Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari tahun 2015 memiliki 2 IKH Ruminansia Besar yaitu IKH yang berada di Kendari dan yang berada di Wilker Pelabuhan Penyeberangan Kolaka, 1 IKH DOC ,dan1 IKH untuk HPR
B. SERTIFIKASI KARANTINA TUMBUHAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI NABATI
a. Tindakan Karantina Tumbuhan Impor
Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa impor selama Tahun 2015 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari dilakukan terhadap komoditas hasil pertanian berupa kayu lapis asal Cina. Data pelaksanaan kegiatan sebagaimana Tabel 7 dan Lampiran 10.
Tabel 7. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Impor Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Ekspor
Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeriksaan Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan
2 - - 2 2 -
655 m
3- - 655 m
3655 m
3-
Fumigasi
Fospin
7.
8.
Pemusnahan Pembebasan
- 2
- 655 m
3Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
b. Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor
Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa ekspor selama Tahun 2015 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari dilakukan terhadap media pembawa berupa Kayu Jati yang di ekspor ke Cina dan Australia, serta Kakao Pasta (Cacao Butter) yang diekspor ke Belanda. Data pelaksanaan kegiatan sebagaimana Tabel 8 dan Lampiran 11.
Tabel 8. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Ekspor Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Ekspor
Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan
1 1 2 - - 1 1 - - - 1 1
25.969 m
37 btg 58.850 kg
- -
25.969 m
37 btg -
- -
25.969 m
37 btg
Fumigasi
Fospin
2 58.850 kg
Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
c. Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area 1) Kegiatan Domestik Masuk
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari mengadakan kegiatan operasional karantina tumbuhan terhadap media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang masuk ke wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam skala domestik (antar pulau dan antar area). Kegiatan karantina tumbuhan dilakukan terhadap semua media pembawa OPTK, baik yang memiliki target pest maupun tidak memiliki target pest. Dari tahun ke tahun, kegiatan karantina tumbuhan untuk domestik masuk mengalami peningkatan, baik frekuensi maupun volumenya, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi pangan masyarakat. Pasokan kebutuhan bahan pangan di wilayah Sulawesi Tenggara masih di dominasi oleh komoditas yang berasal dari Pulau Jawa dan Sulawesi, terutama sayuran dan buah - buahan.
Adapun frekuensi dan volume kegiatan tindakan karantina
tumbuhan domestic masuk dapat dilihat pada Tabel 9 dan lampiran
12.
Tabel 9. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Domestik Masuk
Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan
Penolakan Pemusnahan Pembebasan
1.849 402 - - - 10 2 - - 1.849 402
27.164.950,94 kg 1.567.752 btg
- - - 114.400 kg 51.550 btg - - 27.164.950,94 kg 1.567.752 btg Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
2) Kegiatan Domestik Keluar
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari mengadakan
kegiatan operasional karantina tumbuhan terhadap media pembawa
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang keluar
dari wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam skala domestik (antar
pulau dan antar area). Adapun media pembawa OPTK yang keluar
dari Wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara yaitu Kakao, Beras, Gabah
Padi, Mede Biji, Dedak, Cengkeh, kopra, dan lain-lain. Dari tahun ke
tahun, kegiatan karantina tumbuhan untuk domestik keluar
mengalami peningkatan, baik frekuensi maupun volumenya.
Adapun frekuensi dan volume kegiatan tindakan karantina tumbuhan dapat dilihat pada Tabel 10 dan Lampiran 13.
Tabel 10. Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2015
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Domestik Keluar
Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan
5.261 42
0 0 0 0 0 0 5.261
42
6.830.456.263,5 kg 3765 btg 0
0 0 0 0 0 6.830.456.263,5 kg
3.765 btg Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
d. Penggunaan Dokumen Sertifikat Karantina Tumbuhan
Penggunaan dokumen sertifikat karantina tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11. Data Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan Tahun 2015
No. Jenis Dokumen
Jumlah Awal
Jumlah Penerimaan
Jumlah
Pemakaian Saldo 1.
2.
KT-4.a KT-4.b
250 250
0 0
3 2
247
248
4.
5.
6.
7.
KT-5.b KT-9 KT-10 KT-12
250 1.520
0 400
0 1.750
209 7.000
10 2.261
3 5.303
169 1009
206 2.097
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK
Pemantauan Daerah Sebar OPTK TA. 2015 dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2015. Adapun tempat pelaksanaan kegiatan meliputi 3 (Tiga) wilayah Kabupaten di Sulawesi Tenggara, yakni :
1. Kabupaten Kolaka 2. Kabupaten Konawe
3. Kabupaten Kolaka Timur (pemantauan upsus Pajale)
Sasaran pemantauan kali ini ada 10 spesies OPTK, yaitu : Crinipellis perniciosa, Synchytrium pogostemonis, Pantoea stewartii subsp.
stewartii, Peronosclerospora sorghii, Erwinia chrysanthemi, Balansia oryza sativae, Peronospora mansuricha, Phytophthora sojae, Bactrocera musae dan Bactrocera occipitalis. Keseluruhan target pemantauan tersebut merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori A2 berdasarkan (Peraturan Menteri Pertanian No.
93/Permentan/OT.140/12/2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.
Metode pemantauan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan yakni untuk target pemantauan Lalat Buah ( Bactrocera occipitalis dan Bactrocera musae,) dilakukan dengan cara pemasangan perangkap lalat buah (modifikasi tipe Steiner Trap) dan menggunakan 2 (dua) jenis lure/attraktan yaitu Cue Lure dan Methyl Eugenol. Lalat buah yang terperangkap dikumpulkan dan diletakkan pada lembaran tissue.
Lalat buah tersebut kemudian dibungkus di dalam tissue dan disimpan
pada kotak karton yang sebelumnya telah ditambahkan serbuk thymol
atau kamfer, dan di bagian luar diberi label informasi tentang lokasi
perangkap, tanggal pemasangan perangkap, jenis attraktan, serta nama kolektor. Semua spesimen lalat buah yang ditemukan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan identifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi (Drew, 2008)
Untuk target pemantauan cendawan Synchytrium pogostemonis, contoh tanaman nilam yang diambil adalah seluruh bagian tanaman termasuk bagian akarnya karena cendawan ini merupakan cendawan parasit obligat yang hanya dapat hidup pada sel yang hidup. Gejala serangan ditandai adanya benjolan-benjolan kecil pada permukaan atas dan bawah daun, serta batang (kutil).
Metode survei yang digunakan pada pemantauan kali ini adalah surveilensi lokasi terpilih yaitu survei yang dilakukan pada lokasi terpilih yang ditujukan untuk meningkatkan kemungkinan menemukan OPT.
Metode ini sangat baik untuk deteksi awal OPTK eksotik. Sedangkan untuk target pemantauan lalat buah dilakukan survei menggunakan perangkap serangga dengan atraktan tertentu (Methyl Eugenol dan Cue Lure).
Berdasarkan hasil kegiatan Pemantauan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
Hasil pemantauan BKP Kelas II Kendari TA. 2015 di 3 (tiga) Kabupaten
telah ditemukan OPTK Kategori A2 Gol I1 yaitu Bactrocera musae dan
Bactrocera occipitalis (Konawe, dan Kolaka), OPTK Kategori A2 Gol I
yaitu Synchytrium pogostemonis (Kolaka, dan Konawe). OPT temuan
lain : Bactrocera umbrosa, Bactrocera carambolae, Bactrocera papayae,
Bactrocera dorsalis, Bactrocera albistrigata, Bactrocera cucurbitae,
Bactrocera persignata, dan Dacus longicornis.
f. Kegiatan Koleksi OPTK
Pada tahun 2014 sampel yang ada berjumlah 74 buah, yaitu berupa spesimen serangga maupun cendawan. Pada tahun 2015, penambahan koleksi sebanyak 9 buah koleksi diperoleh dari hasil temuan pada saat pemantauan OPTK, uji banding, dan uji profisiensi sehingga jumlah keseluruhan koleksi menjadi sebanyak 83 buah spesimen koleksi. Koleksi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11.
g. Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK
Selama tahun 2015, Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari tidak melakukan kegiatan intersepsi OPT/OPTK.
h. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
Pelaksanaan Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari belum pernah dilaksanakan karena tidak ada komoditi pangan segar asal tumbuhan yang dilalulintaskan di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara.
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Laboratorium Karantina Tumbuhan selama tahun 2015 telah memeriksa sampel sebanyak 277 kali dengan rincian sebagaimana table 12 berikut.
Tabel 12. Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Sampel Jumlah Sampel Ket.
Intersepsi*) 86 OPTK, A1
Pemantauan OPTK 48 -
Pengamatan (UPSUS) 54 -
Akreditasi (Kopra) 61 -
Uji Profisiensi BBUSKP**) 3 Agt'15
Uji Banding BKP I Mataram***) 5 Mei'15
Pengawasan (PSAT) 20 -
Jumlah 277
Ket. :
*) OPTK Temuan Kategori A1 (Xyleborus ferrugineus)
**) Trogoderma granarium ♂, T. granarium ♀, Larva T. granarium (hasil : Memuaskan)
***) Bactrocera caudata, B. cucurbitae, B. carambolae, B. occipitalis, dan B. musae (hasil : Memuaskan)
Tabel 13. Frekuensi dan Metode Pemeriksaan Media Pembawa OPTK Tahun 2015
No Media Pembawa Metode
Pemeriksaan Frekuensi Ket.
1 2 3 4 5
A. Intersepsi
1 Bibit cengkeh Blotter test 4
2 Akar tunjung langit Visual Mikroskopis 2
3 Bibit durian Blotter test 2
4 Kentang Blotter test 1
5 Buah naga Visual Mikroskopis 1
6 Apel, jeruk mandarin Visual Mikroskopis 1
7 Jagung Blotter test 1
8 Benih kakao Blotter test 28
9 Bibit durian, bibit manggis Blotter test 1 10 Bibit puring, dadap merah,
melati mini, palem, nusa indah
Visual Mikroskopis
1
11 Benih padi Visual Mikroskopis, 1
Blotter test
12 Brokoli Agar test 1
13 Beras Visual Mikroskopis 7
14 Bibit kelapa Visual Mikroskopis 1
15 Kecambah sawit Blotter test 6
16 Singkong Visual Mikroskopis 1
17 Jambu mete Visual Mikroskopis 8
18 Bibit Anggrek Visual Mikroskopis 2
19 Buah vanili Visual Mikroskopis 1
20 Kayu lapis Visual Mikroskopis 1 Positif Xyleborus
ferrugineus (OPTK A1)
21 Bawang putih, bawang bombay
Visual Mikroskopis 1
22 Nilam Visual Mikroskopis 1
23 Buah anggur Visual Mikroskopis 1
24 Kayu jati Visual Mikroskopis 1
25 Kedelai Visual Mikroskopis 2
27 Spesimen serangga Visual Mikroskopis 2
28
Cocoa butterVisual Mikroskopis 1
29
Adenium, anthurium, Melati belanda, nusa indah
Visual Mikroskopis 1
30 Tomat Visual Mikroskopis 1
31 Bibit kakao Visual Mikroskopis 1
32 Benih kedelai
Visual Mikroskopis, Blotter test, ELISA test
1
33 Bibit karet Blotter test 1
B. Akreditasi
1 Kopra Visual Mikroskopis 61
C. Pengamatan (UPSUS)
1 Padi ELISA test,
Blotter test
27
2 Jagung ELISA test,
Blotter test
16
3 Kedelai ELISA test,
Blotter test
11
D. Pengawasan (PSAT)
1 Apel ELISA test, kultur 10 BBUSKP :
Positif Listeria spp. (1 sampel)
2 Apel Kultur, Rapid test
API Listeria
8 BKP II Kendari :
Negatif
3 Jeruk Ponkam
Kultur, Rapid test API Listeria
1 BKP II Kendari :
Negatif
4 Jeruk Sunkist Kultur, Rapid test API Listeria
1 BKP II Kendari :
Negatif
E. Uji Banding BKP I Mataram
1
Bactrocera caudataVisual Mikroskopis 1
Hasil : Memuaskan 2
Bactrocera cucurbitaeVisual Mikroskopis 1
3
Bactrocera carambolaeVisual Mikroskopis 1 4
Bactrocera occipitalisVisual Mikroskopis 1 5
Bactrocera musaeVisual Mikroskopis 1
F. Uji Profisiensi BBUSKP
1
Trogoderma granarium ♂Visual Mikroskopis 1
Hasil : Memuaskan 2
Trogoderma granarium ♀Visual Mikroskopis 1
3 Larva Trogoderma granarium Visual Mikroskopis 1
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA a. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari dalam melakukan pengawasan lalulintas media pembawa HPHK / OPTK di Propinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2015 masih ditemukan pelanggaran khususnya peraturan di bidang karantina hewan dengan masih adanya pemasukan media pembawa yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina. Selama tahun 2015 telah dilakukan tindakan karantina penahanan dan penolakan dengan volume 2 kemasan frekuensi 1 kali sebagaimana terlihat pada tabel 14 dan Lampiran 9.
Tabel 14. Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2015
NO. BULAN PENAHANAN PENOLAKAN PEMUSNAHAN
V F V F V F
1 Januari 0 0 0 0 0 0
2 Februari 0 0 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0 0 0
4 April 0 0 0 0 0 0
5 Mei 0 0 0 0 0 0
6 Juni 0 0 0 0 0 0
7 Juli 0 0 0 0 0 0
8 Agustus 0 0 0 0 0 0
9 September 0 0 0 0 0 0
10 Oktober 0 0 0 0 0 0
11 Nopember 0 0 0 0 0 0
12 Desember 2 1 2 1 0 0
Total 2 1 2 1 0 0
Ket. :
V : Volume dengan satuan ekor
F : Frekuensi dengan satuan kali
b. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Tumbuhan Tindakan penahanan, Perlakuan, penolakan, dan pemusnahan karantina tumbuhan di BKP Kelas II Kendari pada tahun 2015 telah dilaksanakan.
Hal ini dapat terlihat pada tabel 15, dan Lampiran 16.
Tabel 15. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan Tahun 2015