• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN BULETIN PADA JURUSAN DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN BULETIN PADA JURUSAN DESAIN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN BULETIN PADA JURUSAN DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL SEMESTER DUA

DI UNIVERSITAS INDRAPRASTA

OLEH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alloh SWT, karena atas berkah dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karangan ilmiah ini.

Dalam penyusunan Karangan Ilmiahini, penulis banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Eko Yulianto, Dosen Bahasa Indonesia

2. Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan moril, hingga karangan ilmiah ini selesai .

Penulis menyadari bahwa penyusuan karangan ilmiah ini masih belum sempurna, atas dasar itu, penulis berharap ada saran dan kritik yang membangun yang dapat menyempurnakan karangan ilmiah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga karangan ilmiah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Depok, Juni 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I...3

PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang Masalah...3

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Batasan Masalah...5

1.4 Tujuan dan Manfaat...5

BAB II...6

LANDASAN TEORI...6

2.1 Teori dasar Umum...6

BAB III...10

PENUTUP...10

3.1 Kesimpulan...10

5.2 Saran...10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Buletin adalah salah satu media cetak yang cukup efektif untuk memberikan informasi tentang suatu instansi atau produk kepada konsumen, selain dapat menampilkan kejadian yang baru terjadi (up to date), buletin juga lebih efisien karena berbentuk seperti buku pada umumnya dengan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak.

Saat ini, baik perusahaan maupun akademik harus memiliki media yang dapat menyampaikan informasi produk kepada khalayak umum, tak terkecuali sebuah kampus. Hal itu ditujukan agar kampus tersebut dapat dienal dengan mudah oleh mahasiswa dan publik.

Secara khusus kampus yang dibahas disini adalah Kampus UNINDRA (Universitas Indraprasta), karena sejauh ini Kampus UNINDRA belum memiliki bulletin yang dapat “meceritakan” bagaimana Kampus UNINDRA itu sendiri Untuk itu penulisan karya tulis ini didasari oleh hasil penelitian di Kampus UNINDRA, yaitu tentang perancangan buletin bagi Kampus UNINDRA, agar mahasiswa maupu masyarakan dapat mengenal dan mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Kampus UNINDRA.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Membuat suatu buletin bagi akademik yang baik dan dapat dengan mudah dikenal masyarakat tidaklah mudah, dan memiliki masalah tersendiri, masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang sebuah buletin yang dapat mengomunikasikan Kampus UNINDRA kepada mahasiswa publik, agar produk maupun kegiatan yang dilakukan serta kejadian-kejadian terbaru yang terjadi di Kampus UNINDRA dapat disiarkan ke masyarakat luas?

2. Bagaimana cara membuat buletin yang sesuai dengan Kampus UNINDRA dan up to date?

1.3 Batasan Masalah

Penulisan ini dibatasai dalam seputar pembuatan buletin bagi UNINDRA untuk memberi kesan kampus yang tidak kaku dan dengan hanya melihat, orang orang mengetahui, bahwa buletin tersebut merupakan buletin UNINDRA, dalam ruang lingkup mahasiswa jurusan DKV semester 2.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan Karangan ilmiah Perancangan Buletin pada UNINDRA adalah:

1. Sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

(6)

3. Untuk menciptakan buletin yang dapat mewakili image UNINDRA.

4. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan baik dalam akademik, maupun instansi.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori dasar Umum

2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual (Desain Grafis)

Desain Grafis terdiri dari 2 kata, yaitu Design yang berasal dari kata designare yang berarti suatu ide untuk memecahkan suatu persoalan bentuk, teknik, keindahan, dan pengerjaan yang dinyatakan ke dalam gambar, bentuk, dan warna., dan Gaphic yang berasal dari bahasa Yunani, graphein yang berarti menulis.

Grafis juga dalam istilah bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titk atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak mencetak (Basuki, 2000).

Desain menurut Atisah Sipahelut (1991) diartikan sebagai bentuk rumusan suatu proses pemikiran yang dituangkan dalam wujud gambar, dan merupakan pengalihan gagasan konkrit si perancang pada orang lain.

Desain grafis juga dapat diartikan sebagai proses pengalihwujudan suatu gagasan ke dalam bentuk visual, baik desain tersebut diwujudkan dengan menggunakan kuas secara manual atau menggunakan teknologi komputer. 1

(8)

Desain sendiri adalah suatu konsep pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk, rupa, fungsi, dsb, dalam upaya untuk pemenuhan hidup manusia.

Desain Grafis adalah bentuk komunikasi secara visual dengan menggunakan teks atau gambar untuk menyampaikan pesan atau informasi. Desain Grafis juga mencakup keterampilan tipografi (huruf), pengolahan gambar, dan layout. Desainer grafis mengatur tata letak dan tampilan huruf serta ruang untuk member kesan yang dapat mengkomunikasikan rancangannya tersebut.

Desainer grafis juga memiliki peran untuk menerjemahkan bahasa – bahasa verbal kedalam bentuk visual yang dapat memberikan pesan atau isi dari suatu desain secara efektif.

Desain grafis juga diaplikasikan pada Komunikasi Visual dan fine art. Desain grafis juga merupakan esensi dari proses pembuatan atau produk yang dihasilkan. Awalnya, desain grafis hanya diterapkan pada media yang statis, seperti buku, majalah, koran. Tapi mengikuti perkembangan zaman, desain grafis juga mencakup pada media - media elektronik yang sering juga disebut “desain multimedia”.

Berikut ini adalah beberapa pengertian Desain Grafis:2

1. “Desain Grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Alpikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan

(9)

dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk nstitusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.” (Suyanto, 2000)

2. “Desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang dapat menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan suatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversive atau sesuatu yang mudah diingat.” (Jessica Helfrand, 1994)

3. “Desain Grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal, yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar, baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi. Sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.” (Danton Sihombing, 2001)

4. “Desain Grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.” (Warren, 1991)

5. “Komunikasi visual adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis, dan penggambaran (juxtaposition).”

(Michael Kroeger, 1990)

(10)

7. “Desain adalah kompromi antara seni dan bisnis. Yaitu melayani kebutuhan orang banyak pada pemecahan masalah visual, namun sekaligus tidak kehilangan karakter dan keunikan dari segi eksekusi visual baik konsep maupun visual teknis.”

( Henricus Kusbiantoro, 1991)

8. “Desain adalah suatu konsep pemecahan masalah rupa, wana, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.”3 ( Drs. AD Pirous MA, .desaingrafis-indonesia.com)

Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan desain grafis adalah konsep, rancangan, dan perencanaan suatu pemecahan masalah yang berwujud, berbentuk, dan memiliki rupa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam bentuk tulisan, titik, warna, dan dicetak ke dalam media, baik media cetak maupun elektronik.

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kampus UNINDRA sedang dalam tahap promosi untuk mendapatkan lebih banyak peserta didik, dan agar Kampus UNINDRA mudah dikenal oleh masyarakat, dan masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi bila tertarik pada Kampus UNINDRA.

Maka dari itu:

1. Untuk merancang sebuah buletin yang dapat mengomunikasikan Kampus UNINDRA kepada publik, agar produk maupun kegiatan yang dilakukan serta kejadian-kejadian terbaru yang terjadi di Kampus UNINDRA dapat disiarkan ke masyarakat luas adalah dengan cara membuat perancangan buletin yang mecakup keseluruhan Kampus UNINDRA dan sesaui dengan image, karakteristik dan identitas dari Kampus UNINDRA itu sendiri.

2. Untuk membuat buletin yang sesuai dengan Kampus UNINDRA dan up to date, harus dilakukan penelitian dan analisa tentang kejadian yang terjadi dalam Kampus UNINDRA, serta harus selalu meliput kegiatan yang dilakukan di Kampus UNINDRA.

3.2 Saran

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal, dan Tasai, S. Amran. 2012. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembang Kepribadian. Jakart: Pustaka Mandiri

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Vinsenvius, Sitepu. 2005. Panduan Mengenal Desain Grafis. Jakarta: Penerbit Gramedia.

http://www.desaingrafis-indonesia.com AD Pirous, Drs. MA, Desain Grafis Pada Kemasan,

Referensi

Dokumen terkait

Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini

Kehutanan Kabupaten Sijunjung Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kekuatan yang dimiliki Dinas Kehutanan Kabupaten Sijunjung antara lain adalah sebagai berikut : 1

Pada lahan sulfat m asam dalam budi day a padi saw ah sudah dikenalkan penyiapan lahan yang inovatif, yakni (I) tanpa olah tanah (TO T) m eng- gunakan herbisida, (2) olah tanah m

Penyakit peradangan hati atau lebih dikenal dengan hepatitis merupakan penyakit endemik di Indonesia.Sulit untuk mengetahui insiden pasti penyakit hepatitis karena

Setelah dilihat gambar potongan melintang pantai (gambar 3.2) dapat disimpulkan daerah perairan Tanjung Pakis cukup landai, sehingga dibutuhkan jarak cukup jauh

JIEP sebagai penyangga kawasan industri hanya memiliki 30% jenis pohon yang memiliki kategori baik sebagai penyerap polutan gas, sedangkan pada Hutan Kota UI dan

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi, selain melakukan

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum- hukum, rumus,