• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPLE TECHNIQUES FOR MAKING BAGLOG HOUSEHOLD SCALE TEKNIK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG UNTUK SKALA RUMAH TANGGA Sigit Kusmaryanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SIMPLE TECHNIQUES FOR MAKING BAGLOG HOUSEHOLD SCALE TEKNIK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG UNTUK SKALA RUMAH TANGGA Sigit Kusmaryanto"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SIMPLE TECHNIQUES FOR MAKING BAGLOG HOUSEHOLD SCALE TEKNIK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG UNTUK SKALA RUMAH

TANGGA

Sigit Kusmaryanto(1), Tri Wahono(2)

(1)

Dosen Teknok Elektro FTUB

(2)

Dosen Teknologi Pangan FTP-UB,

ABSTRACT

One success is determined by the oyster mushroom cultivation baglog quality oyster mushroom growing media . Mastery practice of making baglog will greatly assist the maintenance baglog in the next phase to produce the optimal production of mushrooms . with the capability of producing baglog can be used as an alternative attempt to do in a household scale . The following will explain the simple technique of making baglog household but can produce optimal oyster mushrooms and production analysis baglog which can be used as an alternative business find additional revenue .

Keywords : baglog , Oyster Mushrooms , cultivated

ABSTRAK

Salah satu keberhasilan Budidaya jamur tiram ditentukan oleh kualitas baglog media tanam jamur tiram. Penguasaan praktek pembuatan baglog akan sangat membantu pemeliharaan baglog pada fase selanjutnya sehingga dihasilkan produksi jamur yang optimal. Disamping itu dengan kemampuan memproduksi baglog dapat dijadikan alternatif usaha yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Berikut akan dijelaskan teknik sederhana pembuatan baglog skala rumah tangga namun dapat menghasilkan jamur tiram yang

optimal dan analisis produksi baglog yang dapat dijadikan usaha alternatif mencari tambahan penghasilan.

Kata Kunci : baglog, Jamur Tiram, budidaya

PENDAHULUAN

Jamur Tiram merupakan salah satu jamur pangan yang paling digemari masyarakat. Masakan jamur tiram sudah lama dikenl masyarakat. Namun jamur tersebut pada sebagian masyarakat pedesaan biasanya diperoleh dari lingkungan di sekitar hunian. Banyak kasus satu keluarga keracunan jamur yang baru di dapat dari kebun. Untuk menghindari hal ini maka sangat bijaksana jika dapat membudidayakan jamur sendiri. Dengan budidaya sendiri kekhawatiran mengkonsumsi jamur liar yang belum tentu aman dapat dihindari. Dengan budidaya sendiri diharapkan ibu ibu rumah tangga dapat membuat aneka ragam menu masakan jamur kapan saja dan tentunya sangat aman dikonsumsi. Dengan budidaya sendiri juga akan dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga.

Beberapa keuntungan budidaya jamur :

1. Aman dikonsumsi karena

(2)

gembor

kimia dan pestisida. Jadi jamur adalah sayuran organik. 2. Proses budidaya mudah dan

murah dengan bahan yang ada di sekitar hunian rumah tinggal

3. Dapat diolah sesuai selera keluarga (sup jamur, keripik jamur, oseng jamur dll)

4. Dapat berkhasiat menetralisir kolesterol dalam tubuh.

Salah satu keberhasilan Budidaya jamur tiram ditentukan oleh kualitas baglog media tanam jamur tiram. Penguasaan praktek pembuatan baglog akan sangat membantu pemeliharaan baglog pada fase selanjutnya sehingga dihasilkan produksi jamur yang optimal. Berikut akan diuraikan teknik praktis pembuatan baglog siap pakai

(dengan miselium) untuk skala kecil/rumah tangga.

TEKNIK PEMBUATAN BAGLOG KAPASIT AS ±100 LOG

Persiapan Peralatan:

• Peralatan untuk membuat media tanam jamur(baglog jamur)

1. Plastik PP tahan panas (polypropylene) ukuran 18 x 35 cm

2. Cincin/ring penutup baglog, bisa membeli jadi atau membuat sendiri dari pipa paralon atau bambu

3. Kapas atau koran untuk penutup baglog

4. Karet gelang untuk mengikat plastik penutup kapas

5. Sekop/cangkul untuk mencampur media bahan

baglog

6. Ember/selang air/gembor

• Peralatan untuk sterilisasi / mengukus baglog jamur

1. Dua buah drum kapasitas 200 liter . Drum bekas pupuk yang mempunyai penutup terpisah. Dari dasar drum setinggi 12-15 cm dibuatkan angsang / sarangan. Kapasitas dua drum ini dapat menampung 130 an log

2. Blower Kompor+gas elpiji 3 kg atau tungku kayu bakar

sekop

Cincin/ring penutup baglog Plastik PPtahan

panas

(3)

3. Karet ban dalam sepeda motor sebagai perekat sekaligus penyambung drum 4. Plastik tebal sebagai penutup

drum

Blower+Regulator +Elpoji 3kg

• Peralatan untuk inokulasi / penanaman bibit jamur pada baglog jamur :

1. Lampu spiritus (Bunsen) 2. Besi kecil / spatula sepanjang

kurang lebih 30 cm atau bisa dibuat dari jeruji sepeda untuk mengambil bibit dari botol bibit. Besi harus bebas dari karat.

Persiapan bahan baku Bahan baku yang terdiri:

• serbuk kayu 3 sak bekas pakan ternak (penuh dan

padat ±80kg). Dianjurkan menggunakan serbuk gergajian kayu lunak(yang baru, dalam proses

pengergajian tidak memakai oli, jika tidak ada tidak masalah. Dan pilih serbuk kayu sengon, randu, nangka dsb. Hindari menggunakan kayu kelapa, kayu jenis Kalimantan, pinus). Serbuk kayu digunakan sebagai penyedia serat pertumbuhan jamur.

• Bekatul halus dan baru 15 kg. Bekatul berperan sebagai penyedia karbohidrat bagi pertumbuhan miselium

• Kapur mati (CaCO3) 2,5 kg

Kapur diperlukan sebagai bahan untuk mengkondisikan pH media baglog di sekitar 6-7

• Bibit Jamur (F2)

Bibit Jamur (F2) ini diperlukan sebagai cikal bakal jamur tiram yang akan tumbuh pada media baglog. Yang perlu

diperhatikan adalah bagaimana pemilihan bibit

jamur yang berkualitas dan cocok di lingkungan baglog tempat tumbuh jamur nantinya. Ukuran yang biasa dipakai adalah pilih bibit jamur yang diproduksi oleh petani yang sudah berpengalaman dan terbukti berhasil baik.

serbuk kayu+bekatul+kapur

bunsen+spi ritus+spatula Drum Bekas Pupuk dg Tutup

(4)

Berikutnya pilih bibit yang dihasilkan petani pada lokasi / daerah yang sama, dengan maksud suhu dan kondisi lingkungan tidak berubah drastis yang akan mempengaruhi tingkat kegagalan budidaya jamur.

Proses Pembuatan Baglog

1. Pembuatan media tanam Baglog • Mencampur bahan

Campurkan bahan baglog yaitu serbuk gergaji 80kg, bekatul 15 kg dan kapur 2,5kg) dengan alat cangkul/sekop. Aduk hingga rata. (Disarankan setelah diaduk rata campuran tadi di saring pake ayakan 0.5cm. agar lebih tercampur rata dan memisahkan serat yang kasar).

Kemudian tambahkan air hingga kadar air 60 %dapat diketahui jika campuran bahan dikepal kuat-kuat dengan tangan kemudian dilepas tidak pecah tapi tidak meninggalkan sisa air dalam jumlah banyak di telapak tangan. Campuran media di atas dapat digunakan untuk sekitar 100 baglog. Bisa juga degan cara memasukan campuran kedalam plastik ukuran 18x35cm , berat campuran harus disekitar 1.2-1,3kg. Media yang terlalu

basah atau terlalu kering akan memperlambat pertumbuhan miselium

• Mengkomposkan media

Tujuannya adalah untuk membuat senyawa-senyawa dalam media menjadi terurai sehingga lebih mudah diserap

Pengukuran kadar air campu ran bahan dengan kepalan tangan atau

penimbangan

Pencampuran media baglog dan penyiraman campuran media

(5)

jamur, selain itu juga dapat mematikan penyakit yang mungkin terkandung dalam media. Caranya dengan menumpuk media setinggi kurang lebih 50 cm kemudian menutupnya dengan plastik selama 2 – 5 hari.

• Memasukkan campuran bahan ke dalam plastik

Masukan campuran bahan kedalam plastik PP dan padatkan dengan ditekan tangan atau alat lain. Ketinggian media baglog setelah dipadatkan 25 cm (3/4 bagian) dan bobot di sekitar 1,2 -1,4 kg. Media yang padat membuat waktu inkubasi semakin lama dibanding yang empuk, tapi lebih tahan lama usia panennya.

• Memasang cincin

Setelah campuran bahan masuk kedalam plastik. Plastik diberi cincin, Tujuannya adalah untuk

membuat tempat memasukkan bibit jamur.

Caranya masukkan ujung atas plastik ke dalam cincin kemudian tarik plastik kuat-kuat tapi jangan sampai sobek.

• Membuat lubang tanam

Dibuat dengan cara menusukkan sebatang kayu

berdiameter hampir sama dengan lubang cincin ke dalam media tepat di dalam cincin sedalam kurang lebih 2 cm.

• Memasang kapas / kertas koran

Tujuannya adalah mencegah tumpahnya bibit yang ditanam serta melindungi media dari

serangan organisme pengganggu. Setelah itu tutup

kapas dengan plastik kemudian tutup dengan penutup cincin dengan tujuan mencegah masuknya air ketika baglog disterilisasi.

2. Sterilisasi Baglog

Tujuan sterilisasi baglog guna membunuh spora atau jamur lain(mikroba lain). Alat sederhana untuk sterilasasi seperti telah disebutkan di atas adalh drum bekas dengan sumber panas dapat digunakan kompor blower dg elpiji 3 kg atau tungku kayu bakar. Langkah langkah sterilisasi sbb:

• Mengisi air sampai hampir setinggi angsang/sarangan

Pengemasan Bahan dalam Plastik PP Pengomposan dg menutup campuran

(6)

12-15 cm, jangan sampai melebihi permukaan angsang. • Menata/menyusun baglog di

dalam drum

Masukan baglog yang sudah dikemas kedalam drum diatas rak yang telah disiapkan. Posisi baglog diletakkan berdiri. Satu rak/sarangan dapat memuat 19 log. Dua drum bisa disusun 5 rak sehingga memuat 19 log x 5 = 95 log.

• Menutup drum kemudian menambahkan pemberat di atas tutupdrum (bisa memakai batu bata atau genteng) untuk menahan tekanan uap agar drum tetap tertutup rapat sehingga tidak banyak uap yang keluar. Tapi jangan terlalu rapat sampai uap tidak bisa keluar sama sekali karena dapat mengakibatkan resiko drum meledak

• Pemanasan dapat digunakan kompor blower dg elpiji 3 kg atau tungku kayu bakar dengan nyala api kontinyu/stabil (suhu 90C) selama 6 jam

• Pendinginan minimal 24 jam sambil diamati apakah ada kontaminasi dalam baglog tersebut.

2. Penanaman bibit jamur pada media baglog (INOKULASI)

Penanaman dilakukan setelah baglog benar-benar dingin dan dilakukan di dalam ruangan yang bersih dan tidak berdebu untuk

memperkecil kemungkinan terkontaminasi. Adapun caranya

adalah sebagai berikut :

• Membakar terlebih dulu ujung besi kecil / spatula dengan lampu spiritus agar steril

• Membuka tutup botol bibit kemudian hancurkan serbuk yang masih padat dengan spatula tersebut.

• Membuka penutup baglog lalu tuangkan serbuk bibit dari botol ke dalam lubang tanam pada baglog. 1 botol bibit biasanya dapat dipakai untuk sekitar 35 baglog atau sekitar 10 gram bibit per baglognya. • Menutup kembali dengan

kapas/koran kemudian diikat dg karet

• Baglog siap diinkubasi

Rancangan Sederhana Sterilisasi Baglog dg Drum Bekas

Alat Steamer UKM Junrejo untuk Sterilisasi Baglog dg Drum Bekas dg pemanas Blower Kompor Gas

(7)

3. Proses INKUBASI

Inkubasi adalah proses untuk menumbuhkan miselium jamur. Miselium adalah serat-serat putih yang merambat dari bagian atas baglog ke bagian bawah. Waktu yang dibutuhkan baglog supaya penuh dengan miselium adalah 30 – 40 hari. Inkubasi dikatakan berhasil apabila seluruh bagian baglog ditumbuhi miselium. Apabila terdapat warna yang lain maka terjadi kontaminasi. Inkubasi dilakukan dengan cara meletakkan baglog dalam ruangan bersuhu antara 22 0 C – 28 0 C atau suhu kamar. Bisa disusun berdiri ataupun tidur. Ruangan yang digunakan sebaiknya tidak berlantai tanah sehingga tidak berdebu. Baglog yang sudah hampir penuh atau sudah penuh miseliumnya dapat dipindahkan ke kumbung produksi.

Analisa Produksi Baglog Jamur Tiram

Hitungan yang akan kami sampaikan ini dapat menjadi salah satu referensi , semua harus disesuaikan dengan harga di masing-masing daerah. Ini hanya untuk

memberikan gambaran berapa biaya produksi untuk membuat baglog.

Harga baglog bisa dibagi menjadi analisa bahan utama, bahan pendukung, dan tenaga kerja. Semuanya terintegrasi menjadi biaya satuan yang menghasilkan harga pokok produksi. Harga pokok produksi ini sangat tergantung volume atau banyaknya baglog yang akan diusahakan, karena tentunya semakin banyak, bisa merupakan produksi massal yang umumnya lebih murah biaya per satuan baglognya dibandingkan produksi yang lebih sedikit.

Analisa bahan pendukung : 1. Plastik baglog

Plastik baglog yang digunakan bisa menggunakan plastik roll ukuran 0.05x18 yang dipotong per 35cm. Berarti untuk satu roll panjang 100m bisa menghasilkan 280 buah. Plastik

Baglog produksi UKM Junrejo dg inkubasi 20 hari (70%miselium)

Contoh Ruang Inkubasi UKM Junrejo praktis Untuk

Penumbuhan Miselium dalam Baglog selama 30 hari

(8)

kemudian di seal di salah satu ujungnya.

Biaya: Harga plastik per roll sekitar Rp.50.000,- Jadi biaya per peace plastik adalah Rp.50.000/280 yaitu Rp. 178,57- Jika dimasukkan biaya tenaga kerja untuk seal, Biaya bisa dibulatkan menjadi Rp.200/plastik.

Untuk mempermurah biaya plastik, bisa juga dengan memesan plastik baglog yang sudah jadi di pabrik. Menurut pengalaman kami, harga plastik pabrikasi yang sudah jadi ter seal, tinggal digunakan saja (diisi serbuk gergaji) harganya Rp.27.000,- /kg. Plastik tersebut jika dihitung sejumlah kurang lebih 190buah/kg. Berarti biayanya = Rp.27.000/190 = Rp. 142,- /plastik baglog (lebih efektif dan lebih murah)

2. Cincin baglog. Harga rata-rata = Rp.75 /buah

Bahan utama: 1. Serbuk gergaji.

Idealnya karena budidaya jamur adalah pemanfaatan limbah serbuk gergaji dari pemotongan kayu, seharusnya serbuk gergaji bisa gratis.. Tapi sekarang karena banyaknya pebudidaya, serbuk gergaji menjadi memiliki nilai ekonomis. Kemudian berapa harga keekonomisannya..? Pengalaman kami, lebih fair jika serbuk gergaji dibeli dengan ukuran kubikasi. Untuk wilayah kami, harga serbuk gerjadi rata-rata Rp.60.000 hingga Rp.70.000 per m3 nya. Menurut pengalaman kami, per m3 bisa menghasilkan rata-rata 280baglog hingga 300baglog, tergantung ukuran partikelnya. Serbuk gergaji yang lebih halus dapat menghasilkan baglog lebih banyak. Jika dihitung, paling mahal biaya satuan untuk serbuk

gergaji adalah Rp.70.000/280 = Rp.250 /baglog.

2. Kapur

Kapur biasanya kami

tambahkan dengan mencampurkannya ketika menimbun

serbuk gergaji. Kebutuhannya sedikit. Per m3 serbuk gergaji hanya dibutuhkan sekitar 2,5kg an. Biayanya sekitar Rp.5000 /m3. Jika per m3 bisa menghasilkan 280 baglog, biaya kapur = Rp.18,-. Ditambah tenaga kerja maksimal Rp.20,-

3. Bekatul

Untuk nutrisi rata-rata, dibutuhkan 100gram per baglognya. Jika harga bekatul Rp.1800/kg, biaya per baglog adalah = Rp.180.

4. Tepung jagung.

Nutrisi ini bersifat optional. jika ditambahkan, maksimal 30gram per baglog. Jika harga tepung jagung Rp.4000/kg, biaya menjadi Rp.120 /baglog.

5. Bibit jamur F2.

Harga bibit F2 per botol rata-rata Rp.7000 untuk diinokulasikan ke sekitar 30 baglog. Jadi beban biayanya= Rp.233,- per baglog. Untuk merata-rata, kami naikkan di kisaran Rp.250,- per baglog. Jika mampu membuat sendiri, maka biayanya bisa dihemat hingga tinggal Rp.75,- per baglog.

6. Bahan-bahan tambahan

Seperti kalsium, gula, air. Karena penggunaannya sedikit. Langsung kami lumpsum kan aja di kisaran Rp.100 /baglog. Ini sudah biaya maksimal.

Sampai disini kita sudah

(9)

Sub biaya bahan pendukung maksimal = Rp. 275 /baglog Sub biaya bahan utama

= Rp. 970 /baglog TOTAL

= Rp. 1.195 /baglog

Beban biaya itu bisa diiritkan lagi menjadi sekitar Rp.900 /baglog jika bibit membuat sendiri dan tidak memakai tepung jagung serta bahan tambahan dalam baglog.

Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja biasanya terdiri atas biaya pencampuran media, pengemasan baglog dan yang kedua adalah biaya inokulasi.

Untuk pembuatan, pengemasan baglog spesifikasi kerja

meliputi:

- Pencampuran serbuk gergaji dengan bekatul, pengayakan, penambahan kadar air

- Pengisian campuran tadi ke dalam plastik baglog

- Pemadatan lalu diberi cincin.

Untuk spesifikasi kerja itu rata-rata satu tenaga kerja bisa menghasilkan 100 baglog untuk jam kerja normal yaitu 7 jam. Jika gaji per orang per hari Rp.30.000,- Maka biayanya = Rp.300 /baglog. Jika proses ini bisa secara mekanis menggunakan mesin misalnya untuk pencampuran memakai mixer dan pemadatan memakai mesin, maka pembuatan baglog bisa lebih banyak, mencapai 4x lipatnya. Jadi biaya pencampuran, pengemasan baglog bisa tinggal Rp. 75,- per baglog.

Untuk inokulasi, pada jam kerja normal (7 jam), satu orang tenaga kerja mampu menginokulasikan sekitar rata-rata 250 baglog. Jadi jika

gajinya Rp.30.000,- per hari, biaya tenaga kerja= Rp. 120,- per baglog. Sub total untuk biaya tenaga kerja adalah Rp. 420,- per baglog jika dikerjakan secara manual. Jika pekerja sudah benar-benar trampil, hasil bisa lebih banyak, jadi biaya per baglog bisa di efisienkan lagi hingga Rp.300,- per baglog.

Biaya Sterilisasi

Untuk sterilisasi media, beban biayanya sangat variatif dan tergantung volume baglog yang akan diproduksi. Kita dapat mengkreasi sendiri sistem sterilisasinya agar biaya yang dikeluarkan bisa seefisien mungkin.

Sterilisasi menggunakan drum (maksimal 60 baglog /drum)

Jika satu kali proses memakai 4 drum dan menggunakan kompor gas/minyak untuk sterilisasi langsung, maka biayanya sangat tinggi. Maka dari itu sistem ini sudah sangat ditinggalkan. Jika menggunakan gas, maka diperlukan setidaknya 2 tabung LPG 12kg. Biaya menjadi Rp.150.000 untuk 240 baglog. Jadi per baglognya = Rp.625,-. Ini terlalu tinggi.

Ada yang menggunakan boiler, lalu uapnya dialirkan ke drum tadi. Dengan tenaga uap boiler ini mampu untuk di paralel ke 5 drum. Konsumsi gas hanya 1 tabung LPG 12kg, jadi biayanya Rp. 75.000,- untuk 300 baglog atau Rp.250,- per balgog.

(10)

Sterilisasi menggunakan steamer beton (kapasitas 1000 baglog)

Keuntungan steamer beton adalah efektif dalam tempat dan pemanasan. Steamer masih mampu menjaga panas uap hingga 10 jam. Pengalaman kami, jika sudah mencapai suhu 100 derajat C, dan kompor kami matikan. Suhu itu masih bertahan 2 jam. Lalu setelah 10jam, masih di kisaran 80 derajat C.

Untuk steamer kapasitas 1000 baglog, diperlukan boiler kapasitas 200 liter. Konsumsi energi yang diperlukan kurang lebih 2 tabung gas LPG 12kg. Jadi biayanya Rp.150.000,- untuk 1000 baglog atau Rp.150,- per baglognya.

KESIMPULAN

Jika seluruh biaya direkap-itulasi:

Biaya bahan pendukung dan bahan utama : Rp.1000 /baglog

Biaya tenaga kerja : Rp.420,- Biaya steriliassi : Rp.250,-

Jadi total biaya = Rp. 1670,- per baglog

Jika untuk produksi massal dan mampu membuat bibit sendiri:

Biaya bahan pendukung dan bahan utama: Rp.900,-

Biaya tenaga kerja : Rp.200,- Biaya sterilisasi : Rp.150,-

Jadi total biaya = Rp.1250,- per baglog bahkan lebih rendah lagi

Beban biaya ini masih bersifat variatif sekali tergantung masing-masing daerah dan kemampuan pebudidaya untuk melakukan inovasi yang bisa mengurangi biaya produksi.

Daftar Pustaka:

Tri Wahyudi, Teknologi Budidaya Jamur Tiram, 2013, Pelatihan

UKM Jamur Oleh BALITBANG PERTANIAN JATIM, Kediri.

Triono Untung Pribadi, Bisnis Jamur Tiram (Penggunaan Rak yg Efektif dan Efisien pada Kubung Pembesaran), 2013, Agro Media Pustaka

Yohana Ipuk Sunarmi dan Cahyo S, Usaha 6 Jenis Jamur skala Rumah Tangga, 2013, Penerbit Penebar Swadaya

Nunung MD dan Abbas SD, Budidaya Jamur Tiram (Pembibitan, Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Penyakit), 2001, Kanisius

H. Unus S, Budidaya Jamur Tiram, 2002, Penerbit Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi perekonomian yang tidak stabil memiliki bobot keempat tertinggi dalam faktor eksternal ancaman yaitu sebesar 0,222609 dan menunjukkan bahwa faktor ini memiliki

Tingginya nilai death coral with algae pada 3 stasiun penelitian dapat dikaitkan dengan kecepatan arus yang menyebabkan naiknya substrat pasir atau partikel

PERANCANGAN JARINGAN TRANSMISI GELOMBANG MIKRO PADA LINK SITE MRANGGEN 2 DENGAN SITE PUCANG GADING.. Said Attamimi 1

Istilan dalam penyediaan jasa pekerja yang berdasarkan hukum Ketenagakerjaan, sumber sebenarnya berdasarkan ketentuan dalam Pasal 64 Undang - Undang No 13 tahun

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA siswa kelas VIII A melalui penerapan metode eksperimen terbimbing pada materi zat aditif

Kesimpulan dengan menggunakan alat bantu spon dan karet ban dalam sepeda motor dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V B di SD Negeri Srondol 02 Kota Semarang siswa

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Yuni Apsari, M.Si., Psi, selaku dekan dan dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan saran dan nasihat yang terbaik untuk akademik saya.. Ibu Yustina