• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat K (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

1. Pengertian kolonialisme dan imperialisme

Kolonialisme adalah perluasan wilayah dengan membentuk negara-negara koloni di seberang lautan dan tunduk pada negara induk, sedangkan imperialisme adalah perluasan wilayah sampai diluar batas wilayah negara aslinya. Contoh kekuasaan kolonial Inggris di India, Malaysia, Singapura, Kolonialisme Perancis di Indo Cina kolonialisme Belanda di Indonesia, dan contoh imperialisme: Jepang di Indo Cina, Myanmar, Philipina, dan Indonesia, Jerman menguasai Eropa, Italia menguasai daerah sekitar laut Tengah.

2. Latar belakang kedatangan bangsa Barat

a.Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453 b.Ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat

c.Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan meriam d.Hasrat untuk menjelajahi dunia

e.Melanjutkan perang salib

f.Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences (keajaiban dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa daerah Asia alamnya sangat indah, subur dan memiliki banyak kekayaan alam. g.Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa Asia

tanahnya sangat subur dan iklimnya baik

h.Mencari rempah-rempah sebagai penghangat badan

i. Mewujudkan 3G yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kemuliaan / kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen).

Hal diatas mendorong bangsa Barat berlomba melakukan penjelajahan samodra dan berusaha mencari daerah Asia (Hindia Timur) guna mendapatkan rempah-rempah, Walaupun mereka saling berebut wilayah. Mereka tak segan segan memaksa penduduk pribumi untuk menjual hasil pertanian, tambang, hasil hutan hanya kepada bangsa Barat yang paling pertama karena mereka merasa menguasai daerah tersebut. Daerah-daerah yang mereka perebutkan adalah kawasan Afrika, Asia dan Amerika.

3. Penjelajahan Samodra

(2)

a. Portugis: Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama (Calicut India 1498), Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511), Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal (Brasilia)

b. Spanyol: Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan mengelilingi Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava 1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten Sebastian Del Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas VII)

c. Inggris: Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William Dampier (pantai baratAustralia), James Cook (pantai timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan mengelilingi benua Australia)

d. Belanda: Cornelis De Hautman (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23 Juni di Banten), Abel Tasman (Tasmania, Fiji dan Selandia Baru).(Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual kelas 8 : 10)

Akibat penjelajahan samodra adalah daerah yang ditemukan menjadi tanah jajahan bangsa penemu, bangsa Asia mengenal tanaman baru yang dibawa bangsa Eropa seperti kopi, coklat, penduduk asli mengenal senjata api dan minuman keras (anggur), berkembangnya agama Katholik dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain seperti cara berpakaian, alat musik,dll.

B. Proses Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

1. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol

Portugis setelah menguasai Malaka (1511) daerah pasar perdagangan terbesar di Asia tenggara bermaksud untuk menguasai pusat rempah-rempah di Maluku. Maka diutuslah Antonio D’Abreau dan Francisco Serao ke Maluku. Mereka tiba di Ambon, Ternate dan Tidore tahun 1512. Portugis kemudian memperkuat kekuasaan di Maluku dengan cara membangun pabrik-pabrik di Bacan dan Ternate, mendirikan benteng Sao Paulo, mengganti S. Tabariji yang hendak melawan Portugis.

(3)

2. Kedatangan bangsa Inggris

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish pada tahun 1579 mereka berhasil membawa rempah-rempah dari Maluku dan lewat kongsi dagangnya yaitu EIC, Inggris berhasil menjalin hubungan dagang dengan Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makasar. Tetapi Inggris tidak berhasil menanamkan pengaruh di Indonesia karena ketidaksenangan rakyat terhadap EIC yang memaksakan cara dagang menurut aturannya sendiri.

3. Kedatangan bangsa Belanda

Belanda tiba di Indonesia tahun 1595 dipimpin Cornelis de Hautman dan Pieter Keyzer. Latar belakang Belanda pergi ke dunia timur adalah karena ia tidak boleh berdagang di Lisabon pusat rempah-rempah di Eropa Maka bebrbekal buku Intinerario karya Jan Huygen van Linschoten akhirnya Belanda memberanikan diri menjelajahi samodra menuiju ke dunia Timur. Maka pada tahun 1596 Belanda tiba di Banten dipimpin Cornelis De Hautman. Karena kecongkaan Cornelis, Belanda di usir dari Banten. Perjalanan kedua dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Warwijk. Mereka sampai di banten 1598 dan perjalanan dilanjutkan ke Ambon. Di Ambon para pedagang Belanda membentuk kongsi dagang yaitu VOC.

C. Perkembangan Kekuasaan Barat Di Indonesia

1. Terbentuknya VOC

Tanggal 20 Maret 1602 John van Olden Barnevalt membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Dagang Hindia Timur. Latar belakang didirikannya VOC adalah : Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia, terjadi nya persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk menghadapi persaingan dagang de ngan kongsi dagang bangsa lain, banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia yang menen tang eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas pengaruh dan memperbesar kekuasaan.

Tujuan dibentuk VOC adalah : menghindari terjadinya persaingan dagang antar bangsa Belanda , menghadapi persaingan dengan persekutuan dagang Inggris (EIC) dan Perancis di Indo Cina, untuk menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk mengokohkan kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung keuangan negara Belanda.

(4)

Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both (1610-1614) berpusat di Ambon. Langkah pertama yang dilakukan Belanda adalah menguasai Maluku dan merebut Benteng New Victoria milik Portugis dan berhasil di wujudkan pada tahun 1605 yang menjadi tonggak kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten dengan sikap lebih baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima masyarakat Banten. Gubernur Jenderal VOC kedua JP Coen berhasil merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti menjadi Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru.

Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh: kesulitan ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi menggaji pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh dana tidak sedikit untuk mempertahankannya.

2. Kekuasaan Republik Bataaf di Indonesia

Seiring dengan dikuasainya kerajaan Belanda oleh Perancis, Napoleon Bonaparte menugaskan saudaranya yaitu Louis Napoleon untuk menjadi raja di kerajaan Belanda maka terbentuklah Republik Bataaf di Belanda atau pemerintahan Belanda pro Perancis. Sedangkan raja Belanda Willem V berhasil melarikan diri dan minta perlindungan raja Inggris dengan jaminan Inggris boleh menguasai tanah jajahan di Indonesia dengan merebutnya dari kekuasaan Daendels sampai Kerajaan Belanda kembali dikuasai.

Pemerintah Belanda pro Perancis menugaskan Daendels dengan tugas: mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris, menjalankan pemerintahan kolonial Belanda pro Perancis di Indonesia, mencari dana untuk menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan ke negeri Induk.

Untuk melaksanakan tugas Daendels berusaha memiliki tentara dan benteng pertahanan yang kuat, dan dana banyak yang diambil dari rakyat Indonesia sendiri, karena tidak mungkin menggan tungkan bantuan dari negara Belanda di Eropa dan justeru Ia yang harus mengirim dana ke Eropa.

Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia :

1. Bidang pertahanan dan keamanan

a. Membangun benteng pertahanan

b. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan ujung kulon

(5)

d. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja rodi. Fungsinya untuk memperlancar arus transportasi, komunikasi dan pengiriman tentara

e. Membangun pabrik-pabrik senjata

2. Bidang pemerintahan

a. Memperbaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi

b. Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur yang dipimpin prefek dan membawahi para Bupati tetapi tunduk pada gubernur jendral

c. Mengubah kedudukan bupati dari penguasa feodal menjadi pegawai pemerintah dengan cara digaji

d. Mendirikan badan-badan pengadilan yang akan mengadili orang Indonesia sesuai adat istiadatnya

e. Merombak sistem pemerintahan feudal menjadi sistem pemerintahan Barat yang modern

f. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan

g. Menyederhanakan upacara di keraton Yogyakarta dan Surakarta

3. Bidang sosial ekonomi

a. Contingenten yaitu kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah

b. Verplichte Leverantie yaitu kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan.

c. Prianger Stelsel yaitu kewajiban penduduk Priangan untuk menanam kopi

d. Kerja rodi yaitu kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan

e. Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak swasta atau partikelir (landelijk Stelsel)

Daendels akhirnya ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk menjadi tentara yang akan dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun alasan sebenarnya karena ia telah berani menjual tanah negara kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian digantikan oleh Jan Willem Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di Tanjung Harapan. Dibawah kekuasaanyaIndonesia jatuh ke tangan Inggris.

3. Kekuasaan Inggris di Indonesia

(6)

tidak diakui Inggris, pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi kekuasaan Inggris.

Usaha-usaha Raffles di Indonesia:

a. Di Bidang pemerintahan

1. Menghapuskan kasultanan Banten dan Cirebon

2. Menciptakan 4daerah pengawasan yaitu Jawa,Sumatera, Malaka,Maluku

3. Membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16 daerah karesidenan dipimpin seorang residen,

4. Peran dan kedudukan Bupati digantikan asisten residen sedang Bupati dijadikan pegawai pemerintah dengan cara digaji.

5. Menjual tanah Negara di Kerawang, Priangan, Semarang, dan Surabaya kepada pihak swasta

b. Di bidang ekonomi

1. Melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak tanah (land rent) nanti menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang

2. Menghapuskan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi

3. Menghapuskan kerja rodi dan perbudakan

4. Menghapuskan sistem monopoli

5. Meletakkan desa sebagai unit administrasi penjajahan

6. Pajak tanah ditetapkan ½ dari hasil (tanah subur) dan ¼ dari hasil (tanah yang kurang subur)

Program sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena: kepala desa punya kekuasaan besar untuk menentukan jenis tanah , tidak ada dukungan dari para Bupati, belum adanya pengukuran tanah secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati kembali berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi dan perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin berkurang.

Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai mengenal sistem perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.

Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara John Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout, Baron Van der Capellen dan Buyske yang isinya Belanda memperoleh kembali tanah jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut Inggris mengembalikan Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India. (Matroji: 1-8)

(7)

4. Kekuasaan Belanda di Indonesia

a.

Masa pelaksanaan sistem tanam paksa

Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der Capellen dari Belanda. Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh:

1. Kebijakan politik liberal tidak sesuai dengan sistem feodal di Indonesia

2. Struktur birokrasi feodal yang panjang menyebabkan pemerintah tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat

3. Kas negeri Belanda mengalami defisit karena beban utang yang banyak dalam perang 80 tahun dengan Spanyol dan lepasnya daerah penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia.

Tahun 1830 Indonesia di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Van den Bosch dengan tugas utama mencari dana untuk menutup hutang-hutang Belanda . Penyebab defisit keuangan Belanda adalah terjadinya perang koalisi Inggris melawan Perancis dimana Belanda memihak Inggris,perang kemerdekan untuk melepaskan dari Spanyol, terjadinya perang paderi, dan perang Diponegoro di Indonesia. Maka untuk menutup hutang dilaksanakanlah Cultuur Stelsel atau politik tanam paksa dengan aturan sebagai berikut :

a.Penduduk menyediakan sebagian tanah mereka untuk ditanami tanaman perdagangan

b.Tanah untuk tanaman perdagangan tidak boleh melebihi dari 1/5 tanah penduduk

c.Waktu untuk menanam perdagangan tidak boleh melebihi waktu tanam padi

d.Tanah untuk tanaman perdagangan dibebaskan dari pajak

e.Hasil tanaman perdagangan diserahkan pemerintah bila melebihi ketentuan dikembalikan

f.Kegagalan panen yang bukan disebabkan petani ditanggung pemerintah

g.Penduduk yang tidak punya tanah wajib bekerja di tanah pemerintah selama 66 hari

h.Penanaman tanaman perdagangan diawasi oleh penguasa lokal

Sistem tanam paksa telah menyebabkan penderitaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya Cultuur Procenten yaitu imbalan atau hadiah bagi yang dapat menyerahkan hasil melebihi dari ketentuan yang di tetapkan.

Cultuur procenten telah mendorong para pengawas lokal saling berlomba untuk meningkatkan hasil tanaman perdagangan.Akibatnya terjadi banyak penyimpangan dari ketentuan pokok aturan tanam paksa seperti :

a.Tanah untuk tanaman perdagangan melebihi dari 1/5 tanah penduduk.

b.Waktu untuk menanam perdagangan melebihi waktu tanam padi.

(8)

d.Hasil tanam perdagangan diserahkan pemerintah bila lebih dari ketentuan tidak dikembalikan.

e.Kegagalan panen yang bukan menjadi tanggungan petani.

Akibat tanam paksa adalah: Belanda menjadi makmur, Belanda dapat melunasi hutang-hutangnya bahkan dapat membangun kota Amsterdam, sedangkan dampak positifnya adalah Indonesia mengenal berbagai macam tanaman perdagangan selain penderitaan, kesengsaraan dan kelaparan yang dialami oleh bangsa Indonesia.

Reaksi terhadap pelaksanaan tanam paksa: kemenangan kaum liberal dalam parlemen menyebabkan STP (sistem tanam paksa) dihapus diganti sistem ekonomi liberal.

Kekejaman STP diketahui dari : Edward Douwes Dekker lewat bukunya Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli, Frans van der Putte lewat buku berjudul Zuicker Contracten (Kontrak-kontrak gula) yang berisi penyelewengan aturan tanam paksa dan Baron van Hoevel yang memprotes sistem tanam paksa melalui parlemen di negeri Belanda.

b.

Pelaksanaan sistem politik ekonomi Terbuka / politik liberal

Akhirnya pemerintah Belanda mulai menghapuskan tanam lada (1860), tanam nila dan teh (1865) Hapusnya tanam paksa di tandai dengan keluarnya Suiker Wet atau undang-undang gula dan UU Agraria 1870 yang isinya tanah adalah milik rakyat dan melarang perpindahan hak milik rakyat pada Asing kecuali menyewa dan masuknya usaha swasta serta modal asing di Indonesia. (Matroji:11-12)

Untuk memperlancar usaha swasta ini dibangun jalan raya, jembatan, jalan kereta api (1873), saluran irigasi dan benteng pertahanan dengan cara kerja paksa. Pengaruh positif politik liberal di Indonesia : Berkembangnya paham liberal yang menentang.

Kekuasaan raja yang sewenang-wenang, munculnya pengusaha swasta, hapusnya politik tanam paksa (1870), masuknya modal asing ke Indonesia, pembangunan sarana-prasarana seperti jalan raya saluran irigasi, jalan kereta api, jembatan, tanah perkebunan semakin luas, penduduk kota semakin padat, munculnya kaum buruh, rakyat pedesaan semakin mengenal pentingnya uang sebagai alat tukar.

(9)

Milioener van Deli (Jutawan-Jutawan dari Deli ) yang ditulis Van den Brand yang menimbulkan kemarahan dari masyarakat Belanda, dan terdesaknya usaha kerajinan rakyat oleh barang impor.

Sistem ekonomi liberal dan tanam paksa tetap tidak jauh beda persamaannya kedua-duanya tetap menimbulkan penderitaan bagi bangsa Indonesia, sedangkan perbedaanya sistem tanam paksa dilakukan oleh pemerintah sedangkan sistem ekonomi liberal dilakukan swasta.

c.

Masa politik etis

Pelaksanaan sistem ekonomi terbuka menimbulkan protes dan kritik keras untuk menghapus sistem usaha swasta dan lahirlah politik Etis atau politik Balas Budi. Ini berkat perjuangan A.Keyper, Van Den Berg dan Van De Venter lewat bukunya berjudul “Een Eresschuld” atau Hutang Kehormatan. Ia mengusulkan untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia perlu dilaksanakan : irigasi, educatie (pendidikan) dan migrasi.

Dalam praktek pelaksanaan politik Etis masih jauh dari harapan. Irigasi misalnya yang semula bertujuan mengairi sawah-sawah penduduk diselewengkan untuk mengairi tanah-tanah perkebunan milik Belanda, migrasi menjadi sarana pemerintah untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dari Jawa untuk ditempatkan di tanah-tanah perkebunan milik Belanda di luar Jawa. Edukasi atau pendidikan terjadi diskriminasi antara Gbr. Van De Venter anak orang Eropa dengan pribumi dan hanya mereka yang mampu yang bisa sekolah seperti anak pejabat atau bangsawan. Yang bisa dipetik dari pendidikan ini adalah munculnya kaum terpelajar yang melahirkan organisasi pergerakan nasional yang akan memperjuangkan kemerdekaan lewat organisasi-organisasi modern.

Referensi

Dokumen terkait

menerapkan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual yang ditetapkan dalam.. bentuk Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 Tahun

6. Guru mendorong kelompok lain untuk memberikan tanggapan serta masukan kepada kelompok penyaji dan guru mengarahkan agar alur disksusi sesuai dengan permasalahan

Bandara Ahmad Yani sudah menerapkan kebijakan tersebut sejak 1 Mei hingga 31 Mei 2020, sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri perhubungan Republik Indonesia Nomor KM

Belum optimalnya kinerja pada kantor camat kecamatan gerunggang, peneliti duga disebabkan sikap kerja, berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pegawai sering kesulitan

Sesuai konsepsi arti pentingnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi kelangsungan Negara Republik Indonesia dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia di atas, menunjukkan

Selain itu dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan didalam kelas, yaitu guru mengalami kesulitan dalam menarik siswa untuk lebih aktif lagi saat didalam kelas dengan aktif bertanya