• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Membuat Karya Tulis Best Practices

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara Membuat Karya Tulis Best Practices"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Cara Membuat Karya Tulis Best Practices Kepala

Sekolah

Jumat, 09 Mei 2014 - 17:48:36 WIB, Diposting oleh : admin Kategori: BEST PRACTICES - Dibaca: 6495 kali

Bagaimana cara membuat Karya Tulis Best Practices untuk kepala sekolah?

Dalam membuat akarya tulis Best Practices seorang kepala sekolah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Benar-benar TELAH diterapkan dan nyata hasilnya, bukan angan-angan yang ingin ditumpahkan

2. Asli, bukan imitasi atau tiruan, bisa menggunakan inspirasi sebagai landasan, tapi bukan adopsi mentah-mentah

3. Karya terbaik di dalamnya ada hal yang "BEDA"

4. Bukan Presentasi School Profle, Presentasi School Profle cenderung menampilkan sekolah secara utuh, menarik, cerita keseluruhan sekolah ada dalam tampilan. Best Practice memberikan nukilan karya terbaik dari sekian banyak karya baik yang ada

Best Practice Guru SMK N I Berastagi (Profesional)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

(2)

kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana mengelola proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Guru harus memiliki kComposeemampuan mengelola proses pembelajaran yang dapat menyesuaikan antara karakteristik siswa, materi pelajaran, dan sarana prasarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus selalu mencari alternatif atau solusi kreatif yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengamatan penulis, masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah kurangnya disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran terutama pada pembelajaran produktif yang dilaksanakan di ruang bengkel/workshop. Banyak pelanggaran yang dilakukan siswa terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Adapun pelanggaran disiplin yang sering dilakukan siswa antara lain adalah tingginya persentase ketidak hadiran (alpa), keterlambatanmasuk keruang bengkel, tidak menggunaan atribut, tidak mematuhi keselamatan kerja,penggunaan peralatan yang menyimpang. Keterlambatan masuk keruang bengkelmerupakan pelanggaran yang paling sering terjadi, sehingga berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

(3)

mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hingga akhirnya penulis menemukan salah satu solusi yangtepat yaitu menciptakan data kontrol berwarna. Penerapan datakontrol berwarna ini dilaksanakan untuk mengontrolkeadan siswa atas pelanggaran yang dilakukannya agar dapat berubah menjadi lebih disiplin. Temuan ini dapat membentuk disiplin siswa menjadi lebih baik dan mengurangi pelanggaran secara konsisten sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul bestpacticeini adalah “Pemanfaatan Data Kontrol Berwarna untuk meningkatkan Disiplin dan Hasil Belajar Kria Kayu diSMK Negeri 1 Berastagi”.

2. Permasalahan

Adapun permasalahan yang akan dipaparkan dalam artikel ini adalah: Apakah Pemanfaatan Data Kontrol Berwarna dapat meningkatkan Disiplin dan Hasil Belajar Kria Kayu diSMK Negeri 1 Berastagi.

1. Strategi Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan disiplin siswa, yang harus dilakukan adalah mengatasipelanggaran disiplin yang dilakukan siswa secara kontinyu. Untuk itu penulis menciptakan dan menerapkan data kontrol berwarna. Data kontrol berwarna ini dibuat dengan program excel yang terdiri dari: data absensi siwa,data pelanggaran disiplin dan data pencapaian kompetensi.

Data absensi siswa dimodifikasi dari absensi yang ada selama ini. Pada data absensi ini diberi rambu-rambu dengan warna pada kolom data absen siswa. Bagi siswa yang alpa dan cabut diberi warna merah. Terlambat masuk ke ruangan diberi warna kuning, dan apabila terlambat tiga kali maka data ketiga diberi warna merah. Izin, sakit, diberi warna hijau dan bagi siswa yang hadir tepat waktu kolom datanya putih dan tidak diberi warna.

Data pelanggaran disiplin terdiri dari pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran produktif. Pelanggaran disiplin berat diberi warna merah, pelanggaran disiplin sedang diberi warna kuning, dan pelanggaran disiplin ringan diberi warna hijau.Pelanggaran disiplin sedang yang dilakukan tiga kali, yang ke tiga kalinya diberi warna merah. Dan pelanggaran disiplin ringan yang dilakukan ketiga kalinya diberi warna kuning.

(4)

kompetensidibawah 25% warna kolomnya merah, antara 25%-50% warna kuning, antara 50%-75% warna hijau, dan diatas 75% tidak berwana.

Data kontrol ini ditayangkan dengan infokusdiawal dan akhir pembelajaran. Diawal pembelajaran pendataan absensi siswa dan siswa terlambat serta cabut. Di akhir pembelajaran seluruh perolehan data ini ditayangkan kembali sambil memberi pengarahan kepada siswa untuk tindak lanjut.

BAB II PEMBAHASAN

1. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Salah satu indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah terjadinya perubahan yang positif pada diri peserta didik. Perubahan tersebut mencakup perubahan aspek pengetahuannya (cognetif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilannya (psikomotorik

Pada proses pembelajaran, baik ketika pelaksanaan pembelajaran teori di kelas maupun kegiatan praktek di bengkelakan ditemukan berbagai permasalahan. Permasalahan selanjutnya menjadi penghambat dalam keberhasilan proses pembelajaran.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis, permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran baik pembelajaran teori di kelas maupunpraktikdi bengkelberkaitan dengan kedisiplinan dan penguasaan kompetensi. Untuk itu perlu duwujudkan tingkat kedisiplinan dan penguasaan kompetensi yang tinggi. Untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan siswa yang tinggi dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi harus diupayakan adanya strategi yang tepat.

(5)

Untuk meningkatkan disiplin siswa, penulis membuat strategi melalui penerapan data kontrol berwarna. Pada kesempatan ini penulis menerapkannya pada pembelajaran produktifKria Kayu, sesuai dengan tugas yang diemban oleh penulis. Penerapan data kontrol berwarna ini dapat mengontrol siswa. Dalam data kontrol berwarna ini, setiap siswa dapat menilai diri dari hasil data yang mereka peroleh. Penilaian diri merupakan sarana bagi guru untuk memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk belajar dari dari apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang akan mereka kerjakan(Harun dan Mansur, 2008:35). Melalui hasil yang diperoleh, siswa belajar merefleksi pencapaian yang mereka peroleh dan kemudian meningkatkannya. Pada data kontrol berwarna siswa dapat menilai diri melalui data warna yang mereka peroleh. Pada konteks ini diberi pemahaman kepada siswa bahwa target yang dicapai siswa adalah menjadi siswa yang berkualitas dengan ciri siswa berkualitas adalah siswa yang tidak mendapat data warna. Perolehan warna merupakan indikasi pelanggaran yang dilakukan siswa sehingga siswa harus menghindarinya.Apabila siswa melanggar peraturan atau disiplin yang telah ditetapkan maka siswa tersebut akan mendapat data berwarna. Data berwarna yang didapat siswa merupakan peringatan. Data warna hijau merupakan peringatan ringan, sedangkan data berwarna kuning adalah peringatan sedang dan data berwarna merah adalah peringatan berat.Setiap siswa mendapat data merah berarti itu merupakan peringatan berat. Data merah pertama sama artinya dengan peringatan pertama. Data merah kedua sama artinya dengan peringatan kedua, sedangkan data merah ketiga sama artinya dengan peringatan ketiga, yang artinya pada tingkat ini siswa harus diberi bimbingan secara khusus, melalui BP.

(6)

pembelajaran. Dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran secara otomatis dapat, meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang baik akan diperoleh melalui proses yang baik dan proses belajar yang baik akan menghasilkan yang baik pula (Sagala,2012:75)

2. Hasil atau dampak yang dicapai.

Penggunaan data kontrol berwarna ini diterapkan oleh penulis mulai tahun pelajaran 2012/2013 semester V pada kelas XII KK (Kria Kayu).Dan semester III, pada kelas XI KK(Kria Kayu) . Selama 2 semester data kontrol berwarna ini diterapkan, mampu membentuk disiplin pada diri siswa khususnya siswa jurusan Kria Kayu SMK Negeri 1 Berastagi dalam melaksanakan proses pembelajaran produktif ( praktek).

Dengan menerapkan data kontrol berwarna ini terus menerus, secara otomatis siswa terkontrol untuk tidak melakukan pelanggaran disiplin dan berupaya untuk terus meningkatkan kualitasnya..

Meningkatnya disiplin siswa, proses pembelajaran berjalan berjalan dengan baik yang menghasilkan peningkatan kualitas siswa dan hasil belajar membuktikan bahwa data kontrol berwarna dapat membentuk disiplin siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

a. Adapun hasil atau dampak dari penggunaan kartu kontrol berwarna ini dapat dilihat dari indikator keberhasilan sebagai berikut:

 Sebelum menggunakan data kontrol berwarna di kelas XI KK dan XII KK jumlah siswa yang alpa, izin dan sakit cukup tinggi, setelah diterapkan data kontrol berwarna jumlah siswa yang alpa, izin dan sakit menurun .

 Sebelum menggunakan data kontrol berwarna di kelas XI KK, banyak siswa yang masuk kebengkel kerja tidak menggunakan pakaian kerja, dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan setelah menggunakan data kontrol berwarna seluruh siswa kelas XI KK menggunakan pakaian praktek dalam mengikuti pembelajaran produktif.

(7)

 Sebelum menggunakan data kontrol berwarna hasil karya siswa kurang berkualitas, sedangkan setelah menerapkan kartu kontrol berwarna kualitas hasil karya siswa meningkat cukup tinggi dari semester sebelumnya.

 Sebelum menggunakan data kontrol berwarna, jadual pengumpulan tugas baik tugas harian maupun tugas akhir siswa selalu terlambat, dan bahkan ada yang harus mengulang. Setelah diterapkan kartu kontrol berwarna tidak ada siswa yang terlambat dalam mengumpulkan tugas baik tugas harian maupun tugas akhir.

 Sebelum menggunakan data kontrol berwarna siswa belum mampu untuk mengadakan pameran keluar sekolah, setelah 2 Semester data kontrol berwarna siswa kelas XI dan XII KK siap dan mampu mengikuti pameran untuk pertama kalinya diluar lokasi sekolah.

 Pelaksanaan Uji Kompetensi siswa kelas XII KK berjalan lancar, semua mencapai target waktu, dan nilai amat baik.

 Kelas XII KK tahun 2011/2012 sebelum diterapkan kartu kontrol berwarna tidak tamat 2 orang setelah data masuk ke DPUN, sementara kelas XII KK 2012/2013 setelah diterapkan data kontrol berwarna berhasil sampai ke UN secara keseluruhan dan lulus 100 %.

 Ada peningkatan nilai Kompetensi Kejuruan dari tahun sebelumnya, dari rata-rata 8,1 menjadi 8,34.

b. Dokumentasi capaian Hasil.

Kelas XI KK Sebelum menggunakan data kontrol berwarna.

Tidak teratur, kurang konsentrasi bermain-main dan penggunaan alat yang menyimpang.

(8)

Guru mensosialisasikan data kontrol berwarna untuk di diterapkan pada siswa kelas XI KK pada

pembelajaran berikutnya.

Kelas XI KK. Setelah diterapkan data kontrol berwarna Demonstrasi mengasah pahat bubut oleh guru,

siswa memperhatikan dengan serius

Berdiskusi tentang bentuk bubutan yang sedang dikerjakan.

.Siswa praktek membubut dengan konsentrasi penuh

Praktek mengasah dan merawat pahat bubut.

Kelas XII.KK.

SEBELUM SESUDAH

Disiplin dalam sikap kerja rendah. Bekerja disembarangan tempat, tidak menggunakan

pakaian praktek.

Disiplin kerja tinggi, bekerja pada tempatnya masing-masing, teratur dan rapi, semua

memakai pakaian praktek

c. Dampak.

KELAS XI KK KELAS XII KK

Menggelar pameran di pelataran parkir kantor Dinas Pariwisata Berastagi Kabupaten Karo tanggal 11-14 Maret 2013.

Stand Pameran Tugas Akhir siswa di

(9)

3. Kendala- kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih.

Adapun kendala- kendala yang dihadapi saat melaksanakan program ini antara lain adalah:

 Dari segi waktu.Karena data kontrol berwarna ini diterapkan setiap awal dan akhir

pembelajaran maka waktu yang digunakan untuk mendata siswa lebih lama dari waktu biasanya. Sehingga guru harus menyesuaikan alokasi waktu yang digunakan untuk kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

 Dari segi Peralatan, untuk menerapkan data kontrol berwarna ini perlu ada peralatan pendukung yang lengkap, antara lain Laptop, Infokus plus Layar, dan harus menguasai cara pengoperasiannya. Terkadang infokus yang ada disekolah habis terpakai oleh guru lain yang menyebabkan penerapan program ini terganggu.  Masih ada siswa yang tidak mampu mengikuti program ini dan pasrah dengan

keadaan.

4. Faktor-faktor pendukung .

Adapun faktor- faktor pendukung dari kegiatan ini adalah; dengan adanya program MGMPKria Kayu yang difasilitasi oleh PPPPTK Medan yang memberi bantuan kepada guru-guru Kria Kayu berupa peminjaman laptop, infokus, Wifi, dll.Disamping itu diberikan dana operasional untuk melakukan pelatihan komputer. Sehingga melalui kegiatan MGMP ini penulis mendapat pelatihan mengoperasikan komputer serta diberikan peralatan Laptop dan infokus yang dipinjamkan untuk mengembangkan media pembelajaran. Dengan demikian peralatan Laptopdan Infocus telah tersedia disetiap kegiatan pembelajaran yang diampu oleh penulis. Melalui kesempatan ini penulis memanfaatkan fasilitas tersebut untuk membuat program data kontrol berwarna dalam rangka meningkatkan disiplin pada diri siswa.

5. Alternatif pengembangan.

(10)

pembelajaran itu . Namun siswa dapat menurunkan warna merahnya menjadi kuning dengan melakukan prestasi. Tiga kali prestasi yang dilakukan siswa akan menghapus warna merah menjadi kuning, dan yang kuning menjadi hijau dan yang hijau menjadi putih. Dengan demikian siswa akan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi. Sehingga melalui alternatif pengembangan ini disamping membentuk disiplin pada diri siswa akan terbentuk pula pada diri siswa komitmen untuk berprestasi.

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL.

1. Rumusan Simpulan.

a. Pelanggaran disiplin yang sering dilkukan siswa antara lain adalah tingginya persentase ketidak hadiran (alpa), keterlambatan masuk keruang bengkel, tidak menggunaan atribut, tidak mematuhi keselamatan kerja,cara penggunaan peralatan yang menyimpang

b. Data Kontrol Berwarna terbukti dapat Meningkatkan disiplin siswa, kualitas proses pembelajaran, yang menghasilkan peningkatan kualitas siswa dan hasil belajar. c. Adapun hasil penerapan data kontrol berwarna antara lain adalah: menurunnya

(11)

d. Dampak penerapan Data Kontrol Berwarna adalah pelaksanaan uji kompetensi tahun 2013 berjalan lancar, seluruh siswa kelas XII KK lulus ujian nasional. Siswa mampu mengadakan pameran hasil karya siswa di luar lingkungan sekolah.

e. Data kontrol berwarna berpengaruh dalam meningkatkan nilai Kompetensi Kejuruan dari tahun sebelumnya, dari rata-rata 8,1 menjadi 8,34

2. Rumusan rekomendasi operasional untuk implementasi temuan.

Dalam rangka meningkatkan disiplin siswa, metode penerapan data kontrol berwarna ini telah memberi hasil dan dampak yang positif. Sejalan dengan itu, dengan terjadinya pembentukan disiplin pada diri siswa akan memberikan peningkatan kualitas pada proses pembelajaran yang bermuara kepada peningkatan kualitas siswa. Data kontrol berwarna yang diterapkan pada artikel ini, diterapkan pada pembelajaran produktif namun sesungguhnya data kontrol berwarana ini juga dapat digunakan pada pembelajaran teori di kelas.

Perangkat yang digunakan adalah program excel. Penulis memilih menggunakan program excel karena dengan program excel,penerapan data kontrol berwarna ini sangat mudah dan praktis, dimana ketika kita mengisi 3 format isian cukup pada satu file. Didalam satu file itu kita membuat tiga halaman sehingga sangat praktis dan mudah dalam mengoperasikannya. Disamping itu program exel ini sudah menyediakan kolom-kolom yang praktis untuk dijadikan kolom data yang diwarna.

Kolom-kolom yang di ditetapkan untuk tempat data pada program exeldapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan materi yang kita ajarkan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Rasyd, H & Mansyur. (2008). Penilaian Hasil Belajar.Bandung: Wacana Prima

Dahar, W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan osilator colpits adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah induktor variabel pada komponen induktornya seperti halnya

• Perkataan tamadun diguna bagi menggambarkan taraf pencapaian kemajuan rohani dan jasmani sesebuah masyarakat khususnya dari aspek ilmu pengetahuan dan fizikal.!. • Perkataan

Kader Pemberdayaan Masyarakat atau disingkat dengan KPM adalah individu-individu yang ” Terpilih ” diantara sekian banyak warga masyarakat desa dan kelurahan yang

Accordingly, a study on the supplementation of the lay- ing hens diets with mangosteen pericarp meal ( MPM) and VE was carried out to determine their effects on egg

Turnover karyawan, rasio manajer dan on stream factor telah sesuai dengan hasil penelitian bahwa peubah tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja keuangan PT pupuk

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Berdasarkan proses hasil penelitian berupa identifikasi permasalahan dan potensi (sumber daya), menganalisis serta mencari solusi, menghasilkan tiga kelompok usaha