• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh makalah pendidikan dan i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh makalah pendidikan dan i"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian Model Pembelajaran

Model sebagai representasi suatu sistem yang dipandang dapat

mewakili sistem yang seusngguhnya. Visualisasi dirumuskan melalui aktivitas

mental berupa berpikir (ways of thinking) tertentu, untuk melakukan konkritis

atau fenomena yang abstrak.

Model adalah representasi abstrak, akurat sebagai proses actual yang

memungkinkan seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak

berdasarkan model itu. Hal itu merupakan interpretasi atas hasil observasi

dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.

Model pembelajaran adalah suatu rencana mengajar yang

memperhatikan pola pembelajaran tertentu. Dalam pola tersebut dapat terlihat

bahwa kegiatan guru, siswa, sumber belajar yang digunakan di dalam

mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan

terjadinya belajar pada siswa.

Tujuan Utama perumusan model adalah:

1. Memberikan gambaran atau deskripsi kerja sistem untuk periode tertentu,

dan didalamnya secara implisist terhadap seperangkat aturan untuk

melaksanakan perubahan atau memprediksi secara sistem beroperasi di

masa depan.

(2)

2. Memberikan gambaran tentang fenomena tertentu menurut diferensiasi

waktu yang memproduksi seperangkat aturan yang bernilai bagi

keteraturaan sebuah sistem.

3. Memproduksi model yang mempresentasikan data dan format ringkas

dengan kompleksitas rendah.

Ciri-ciri model pembelajaran:

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar ahli tertentu

2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu karena masing-masig

model yang dirancang oleh para ahli memiliki tujuan yang berbeda

3. Dapat dijadiakn pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di

kelas.

4. Memiliki perangkat bagian model yang terdiri dari:

a. Urutan langkah pembelajaran

b. Prinsip reaksi

c. Sistem sosial dan

d. Sistem pendukung

5. Memiliiki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran yaitu

(3)

B. Pembelajaran Talking Stick

1. Pengertian pembelajaran Talking Stick

Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif

dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan

sendiri. Siswa menunjukkan hasil belajar dalam bentuk apa yang mereka

ketahui dan apa yang mereka lakukan.

Sejauh ini pendidikan kita masih di dominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas

masih berfokus pada guru sebagai pilihan utama dalam menetapkan model

pembelajaran. Hal ini juga telah di dasari pemerintah bahwa :

“Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa

yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan di

pergunakan atau dimanfaatkan. Siswa memiliki kesulitan untuk

memahami konsep akademik, sebagaimana mereka biasa ajarkan yaitu

mengggunakan sesuatu yang absttrak dan metode ceramah. Mereka sangat

butuh untuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat

kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan

bekerja”. (Depdiknas: 2002)

Pembelajaran tipe talking stick adalah suatu model pembelajaran

kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang memegang tongkat

terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa

(4)

diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk

menjawab pertanyaan dari guru.

“Model pembelajaran Talking Stick (Tongkat berbicara) termasuk

salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan bantuan

tongkat, siapa yang menemukan tongkat wajib menjawab pertanyaan dari

guru setelah mempelajari materi pokoknya.” ( Wina Sanjaya, 2008)

Dari pengertian pembelajaran talking stick tersebut dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran talking stick merupakan konsepsi belajar yang

membantu guru mengaitkan konteks mata pelajaran dengan dunia

nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara

pengetahuan dan penerapan di kehidupan nyata dan memotivasi siswa

untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya

dalam kehidupan mereka.

2. Dengan berkelompok siswa dilatih bekerja sama dalam bertukar

pikiran.

3. Siswa belajar berpikir cepat dan melatih bicara.

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick ini,

guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5

atau 6 orang yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan

(5)

selanjutnya menyiapkan dan mempersentasikan laporannya kepada

seluruh kelas.

Adapun langkah – langkah model pembelajaran talking stick adalah

sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat

2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

3. Siswa berdiksusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

4. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersiapkan siswa untuk menutup isi bacaan.

5. Guru menggulirkan tongkat kepada siswa

6. Guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat

tersebut harus menjawabnya, demikian sampai sebagian besar siswa

mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

7. Guru memberikan kesimpulan.

8. Guru memberikan evaluasi atau penilaian.

(6)

C. Prestasi Belajar

1. Definisi Prestasi Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa

prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan,

dan sebagainya). Apabila dikaitkan dengan belajar, maka pengertian

prestasi akan mengarah pada hasil belajar yang telah dicapai. Hasil

belajar merupakan suatu proses mental yang mengarah pada

penguasaan, kecakapan, kebiasaan, atau sikap yang diperoleh,

disimpan, dan dilaksanakan dengan menimbulkan tingkah laku

menetap.

Ada baiknya dalam pembahasan ini, terlebih dahulu kita harus

menguraikan tentang pengertian prestasi dan pengertian belajar.

Dengan begitu, kita bias memahami tentang pengertian prestasi

belajar.

1. Pengertian prestasi, menurut beberapa pendapat para ahli

mengenai pengertian prestasi, antar lain:

a. Menurut Djamarah, prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara

(7)

b. Menurut Mas’ud hasan Abdul, prestasi adalah apa yang

telah diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang enyenangkan

hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan

keuleytan kerja baik secara individual, maupun secara kelmpok dalam

bidang kegiatan terrtentu.

Menurut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar,

antara lain:

a. Menurut W. S Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis

yang belangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai-nillai sikap.

b. Menurut Nasution MA, belajar dalah sebagai perubahan kelakuan,

pengalaman dan latuhan, pada diri individu yang belajar.

c. Menurut Mahfudz Shallahudin, belajar merupakan suat proses

perubahan tingkah laku memalui pendidikan, atau lebih khusus

(8)

d. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu dari siswa itu sendiri diantaranya adalah:

a. Tujuan belajar yang kurang jelas

“Apabila siswa belajar tanpa tujuan yang jelas, niscaya lah

perubahan yang terjadi dalam diri siswa merupakan semacam

perubahan untung-untungan dan barang siapa yang memulai soal

belajar dengan sikap untung-untungan ini, ia akan menciptakan

dalam dirinya penghalang yang besar untuk belajar secara

produktif (Winarno Surakhmad, 182:10)

b. Motif berprestasi yang rendah

Siswa yang tidak mempunyai minat dan kegiatan yang kuat

untuk memperoleh pelajaran atau pengetahuan serta berpendapat

“yang penting naik kelas” itu merupakan gejala hambatan dalam

pencapaian prestasi belajar yang kurang baik.

(9)

Minat yang kurang baik mengakibatkan kurangnya intensitas

kegiatan, kurangnya intensitas kegiatan menimbulkan hasil belajar

yang kurang baik pula. Hasil yang kurang baik juga

mengakibatkan berkurangnya minat terhadap itu. Dari uraian

tersebut sudah jelas bahwa apabila siswa kurang menaruh minat

terhadap mata pelajaran yang diikutinya merupakan suatu

penghambat prestasi belajar siswa.

d. Kondisi Fisik atau kesehatan yang kurang memadai

Kondisi fisik yang sangat diperlukan kegiatan belajar

karena belajar, karena belajar memerlukan konsentrasi, kekuatan,

kerja keras atau kerja sama dengan orang lain.. Kondisi yang

lemah atau sakit mengakibatkan kurangnya tenaga, kurang

konsentrasi, merasa khawatir dan mudah tersinggung, semua itu

akan mempengaruhi proses belajar siswa.

e. Kebiasaan Belajar

Setiap siswa mempunyai kebiasaan belajar masing-masing, ada

yang bisa belajar sendiri malam hari, ada juga yang biasa belajar

berkelompok. Itu semua merupakan kebiasaan belajar individu

yang tidak akan mungkin sama pada setiap siswa.

(10)

Di dalam factor eksternal terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

1) Faktor Lingkungan Keluarga

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar anggota keluara

c. Keadaan keluarga

d. Pengertian keluarga

e. Keadaan ekonomi

2) Faktor sekolah meliputi:

a. Guru dan cara mengajar

b. Alat-alat pembelajaran

c. Kurikulum

d. Waktu sekolah

3) Faktor Lingkungan masyarakat

Faktor lingkungan masyarakat meliputi:

a. Kegiatan siswa dalam masyarakat

b. Teman bergaul

(11)

D. Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari

suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan

data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan data keuangan

sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah

dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Mata pelajaran akuntansi memenuhi kebutuhan dan minat siswa SMK

baik melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi atau pada saat hendak

bekerja, ataupun pada saat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena

itu pengajaran akuntansi di SMK sangatlah penting dalam menguasai

konsep-konsep dasar akuntansi.

Mata pelajaran akuntansi terkandung nilai-nilai luhur di dalamnya dan

memiliki peran yang sangat urgent dalam pendidikan nasional. Sehingga perlu

dicari pendekatan yang efektif dalam memberikan pembelajaran akuntansi

agar siswa mengerti dan memahami sehingga dapat di terapkan di kehidupan

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok penulis yang artikel ilmiahnya dinilai baik dan layak dipublikasikan, akan memperoleh insentif dana tunai sebesar Rp 3 (tiga) juta,- dan artikel tersebut

Oleh karena dan rakyat dengan sesamanya ini, pihak tradisi yang dilakukan saat ini adalah penguasa (keraton/yang diikuti rakyat) dalam rangka raja/sultan melaksanakan tidak

The method used in this research is the development research methods models by Borg & Gall.The results of a questionnaire distributed to 30 students and 3 teachers

Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi-strategi yang dihasilkan dalam Perencanaan Strategis Dinas Perdagangan Kota Surakarta dalam Mengembangkan Pasar Pucang

Pada perusahaan yang tingkat konsevatisma akuntansinya tinggi, akan membatasi tingkat diskresi manajemen, sehingga apabila diaudit oleh auditor yang berkualitas maka

The study of THE INFLUENCE OF THE MATRIARCHAL FAMILY ON TOM’S CHARACTER DEVELOPMENT IN WILLIAMS’ THE GLASS MENAGERIE. basically confirms the valuable roles of parents

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya ketidaksesuaian antara teori dan praktek yang dijalankan, diantaranya: pemisahan tanggung jawab fungsional dalam struktur organisasi masih

Metode yang digunakan pada studi simulasi ini adalah melakukan survey pada penjual bubur ayam street food dengan cara wawancara, pembuatan bubur ayam, perlakuan sebelum bubur