• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi, tujuan, dan Ruang lingkup IPA. Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi, tujuan, dan Ruang lingkup IPA. Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A. Deskripsi teori

1. Pengertian, Fungsi, tujuan, dan Ruang lingkup IPA

Seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan antara lain yaitu : a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

(2)

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas (Sains, lingkungan, tekhnologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui pnerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan Standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

(3)

Menurut H.W Fowler dalam Trianto (2010: 136) menyatakan IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.

Sedangkan Wahyana (1986) dalam Trianto (2010: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembangmelalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

b. Tujuan

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memeliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaban, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pembahasan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

(4)

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutkan

c. Ruang lingkup

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda/materi. Sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan

gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, maghnet,listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

(5)

2. Struktur Bumi dan Matahari

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Standar kompetensi : Memahami perubahan yang terjadi didalam dan hubunganya dengan penggunaan sumber daya alam.

Kompetensi dasar : Mendiskusikan struktur bumi dan struktur matahari

Indikator : Menyebutkan lapisan-lapisan struktur bumi 1.2 Menyebutkan struktur matahari

1.3 Menjelaskan ciri-ciri struktur bumi dan matahari

1.4 Menggambarkan secara sederhana struktur bumi dan matahari.

Bumi terbentuk seperti bola dengan diameter kurang lebih 13.000 km. Bumi terbentuk kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu. Bumi terselebungi oleh lapisan udara yang disebut dengan Atmosfer. Lapisan atmosfer melindungi dari benturan pecahan-pecahan benda langit yang terlepas dari orbitnya dan masuk ke permukaan bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang bisa berbahaya bagi kehidupan di bumi. Bumi mempunyai beberapa lapisan yang terdiri dari batuan panas dan logam.

A. Lapisan bumi

(6)

lapisan-lapisan sebagai berikut : - Kerak Bum

- Mantel Bumi

Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C

• Inti Bumi

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

• Litosfir • Astenosfir • Mesosfir

• Inti Bumi bagian luar

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C

• Inti Bumi bagian dalam

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel

(7)

B. Matahari

Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radioaktif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari.

a. Inti Matahari

Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.

(8)

b. Zona radiatif

Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.

c. Zona konvektif

Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik

(9)

yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panic. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.

d. Fotosfer

Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer.. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.

e. Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.

f.

Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya

(10)

berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.

3. Make a Match

Salah satu metode yang akan diterapkan yaitu pembelajaran IPA dengan menggunakan metode make a match atau mencari pasangan. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

Teknik make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorn Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match secara sistematis yaitu guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan persoalan dan kartu yang berisi jawabannya, siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, tetapi setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dicetak. Untuk babak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi, refleksi, dengan demikian siswa belajar IPA tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan di depan kelas saja namun diperlukan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan latar

(11)

belakang masalah di atas, maka akan dilakukan penelitian pembelajaran IPA melalui metode make a match untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam materi struktur bumi dan matahari.

Teknik pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah).

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin/nilai.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan

(12)

mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

Keunggulan metode make a match adapun keunggulan metode ini adalah sebagai berikut:

1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move).

2. Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa. 4. Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau

topik dalam suasana yang menyenangkan. Sedangkan kelemahan metode ini adalah:

1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan

2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

(13)

4. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahan persepsi manusia.

Menurut Slameto (2010: 2) mengemukakan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Gagne dan Berliner (1983: 252) dalam Anni (2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Menurut Morgan et.al. (1986: 140) dalam Anni (2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.

Menurut Slavin (1994: 152) dalam Anni (2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Dari beberapa pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

1). Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar.

(14)

2). Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Perubahan perilaku karena petumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi dan berat badan, dan kekuatan fisik, tidak disebut sebagai Prestasi Belajar.

3). Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatife permanen. Perubahan perilaku dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi pada individu karena hasil dari suatu pengalaman.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2010: 54) digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

1) Faktor Intern

Faktor intern mencakup faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern mencakup faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Anni (2007: 13) membedakan menjadi dua bagian yaitu :

(15)

1) Faktor internal

Faktor internal mencakup kondisi fisik seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti keampuan intelektual, dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan Prestasi Belajar.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal mencakup variasi dan derajat kesulitan materi atau stimulus yang dipelajari atau direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan Prestasi Belajar.

5. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut Poerwanto (1986: 28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Menurut Winkel (1996: 162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Selanjutnya menurut Winkel (1996: 102) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan

(16)

oleh murid terhadap pertanyaan/ persoalan/ tugas yang diberikan oleh guru.

Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah

(1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi dapat juga dikatakan sebagai hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri maupun dari luar diri individu. Menurut Ahmadi dan Supriono (1991:

(17)

130) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal.

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a). Faktor Jasmaniah b). Faktor Minat

c). Faktor Keadaan Fisik dan Psikis 2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :

a). Faktor Lingkungan b). Faktor Guru

c). Faktor Sumber - Sumber Belajar

Prestasi belajar dapat dilihat dari soal yang dapat diartikan sebagai dari alat ukur dalam akhir suatu kegiatan. sebagai suatu perangkat yang digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam melalui suatu kegiatan. Bentuk soal biasanya dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Soal tertulis b. Soal lisan

Soal cerita sendiri adalah bentuk tes yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan dalam bentuk tertulis dan tersusun dalam sebuah cerita. Soal cerita dapat diambilkan dari berbagai

(18)

cerita fiksi atau non fiksi yang sering terjadi di lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat.

Soal cerita dapat dibentuk dalam jenis tes, diantaranya: a. Tes pilihan ganda

b. Tes isian c. Tes Uraian

Metode dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diartikan sebagai suatu sistem perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam secara menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan dan menyajikan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam secara teratur. Untuk itu guru harus mampu menentukan metode yang baik dalam menyajikan materi. (Santosa, 2005 : 1.13) menuliskan ciri-ciri metode yang baik adalah : a. Mengandung rasa ingin tahu

b. Menantang murid untuk belajar

c. Mengaktifkan mental fisik dan psikis murid d. Memudahkan guru

e. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari. Disamping menuliskan ciri ciri metode yang baik. Santosa, juga menjelaskan tentang teknik atau metode yang sering digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pernyataannya dapat di lihat pada kutipan berikut ini :

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam metode mengajar yang digunakan bergantung pada guru, serta kondisi dan situsi kelas.

(19)

Secara garis besar beberapa teknik penyajian pembelajaran yang sering digunakan adalah : 1. Ceramah 2. Diskusi a. Diskusi kelas b. Diskusi kelompok

3. Resitasi (penguasaan ) Santosa 2005 : 2. 20)

Pernyataan tersebut memberi isyarat kepada peneliti agar sebagai guru harus mampu menerapkan metode yang tepat pada pembelajaran. Dengan memperhatikan pendapat di atas peneliti merasa bahwa perlu mengkombinasikan antara metode make a match dengan metode diskusi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang sedang peneliti kaji adalah tepat. Sebab dengan kombinasi tersebut hasil pembelajaran yang dicapai diharapkan lebih maksimal. Adapun langkah –langkah penerapan metode diskusi dijelaskan oleh Santoso (2005:1.14 –1. 15).

“Langkah–langkah pembelajaran dalam menerapkan metode

diskusi adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan kartu masalah untuk setiap kelompok

2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan menetapkan yang akan menjadi moderator dan penulis

3. Guru memberi petunjuk cara mereka berdiskusi 4. Murid membaca kartu masalah

(20)

5. Guru mendampingi murid-muridnya dalam berdisksi. Biarkan mereka bertanya jawab dengan aktif. Berikan dorongan kepada siswa yang pasif berbicara

6. Murid mengakhiri diskusi dan dalam menulis jawaban masalah

7. Guru mengakhiri kegiatan dalam memberi penugasan dan kesimpulan serta penguatan berupa pujian dan penghargaan’’

6. Pengertian Keaktifan siswa

Dalam proses belajar mengajar disekolah, siswa dapat melakukan aktivitas belajar dan guru akan melakukan aktifitas mengajar, tetapi tidak semua mendukung kegiatan belajar mengajar karena siswa juga kadang – kadang melakukan aktifitas yang tidak mendukung PBM, misalnya berbicara dengan teman sendiri pada saat pelajaran, mengganggu teman lain yang sedang belajar, bersorak yang membuat suasana gaduh dan tertwa yang berlebihan.

Ahmadi (1975:50), mengemukakan bahwa pada waktu guru mengajar wajib memberi kesempatan kepada murid – muridnya agar mereka aktif rohani maupun jasmani, secara perorangan maupun secara kelompok. Keaktifan jasmani adalah murid berbuat sesuai anggota badannya, sedangkan keakifan rohani adalah daya jiwa anak yang bekerja dalam pengajaran.

Dari keterangan di atas maka dapat dikatakan bahwa pengertian keaktifan belajar adalah aktivitas atau kegiatan siswa yang mendukung kegiatan belajar mengajar baik jasmani maupun rohani. Sekolah adalah

(21)

salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Paul B.Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral activities, seperti menyatakan,merumuskan, bertanya, member

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, music, pidato.

3. Listening activities, sebagi contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, music, pidato.

4. Writing activities, seperti menulis cerita,karangan, laporan, angket, menyalin.

5. Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6. Motor activities, yang termasuk didalamya antara lain : melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi,bermain, beternak. 7. Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

(22)

Jadi dengan klasifikasiaktivitas seperti diuraikan di atas, menunjukan bahwa aktifitas di sekolah itu cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah – sekolah itu akan lebih dinamis. Sedangkan kegiatan siswa yang digunakan pada metode make a match ini mencakup keseluruhan, kegiatan–kegitan tersebut sangatlah mendukung keaktifan siswa dalam belajar.

B. Kerangka Berpikir

IPA merupakan mata pelajaran yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. tetapi sangat disayangkan kalau nilai prestasi mata pelajaran IPA selalu rendah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran IPA akan menambah wawasan bagi anak baik secara langsung melihat, maupun dengan belajar menggunakan metode make a match.

Dalam proses belajar IPA melalui metode make a match, anak akan aktif, tertarik dan mudah memahami makna, sehingga diperoleh Prestasi Belajar yang lebih baik dengan dibuktikan adanya prestasi belajar yang lebih meningkat. Dengan demikian nilai pelajaran IPA yang tadinya rendah akan lebih meningkat.

(23)

C. Perumusan Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : “Penggunaan metode Make a Match dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Gambarsari Purbalingga”.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pemerintahan desa, dari 1945 sampai 2005 memberikan posisi eksistensi Desa Pakraman, mengalami pasang surut, hal

Rendahnya kemampuan membaca siswa disebabkan berbagai pokok bahasan membaca yang disajikan di sekolah tidak pernah disertai dengan strategi membaca yang tepat, hal itu

Dalam Shahihaian, darinya radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya kerabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih kucintai dari pada kerabatku

DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) Tetap / Tidak ada Perubahan.

Satpol PP dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta penyelenggaraan

12.30 WITA yakni Perkara Perceraian yang telah didaftarkan oleh Pembanding Fatrah Dai Binti Mohamad Dai tanggal 30 Maret 2010 Masehi bertepatan tanggal 14 Rabiul

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: ANALISIS KESEHATAN