• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendekatan Dan Studi Kasus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendekatan Dan Studi Kasus"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN PKn SD YANG INOVATIF

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah PEMBELAJARAN PKn SD

Dosen pengampu : Dra. Nina Nurhasanah M,pd.

Disusun Oleh :

Artha Maulina(1815142141) Rut Pratiwi(1815142132) Mochamad Ali Imron (1815142121)

Nia Amelia (18151421)

Woro Jasmine Vidiandari (18151421) Kelas : B PGSD 2014

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam makalah ini penyusun membahas mengenai “PENDEKATAN PEMBELAJARAN PKn SD YANG INOVATIF” makalah ini dapat terselesaikan tidak hanya atas kerja saya sebagai penyusun seorang diri, melainkan atas bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama Drs. Andi Ali Saladin, M.Pd selaku sebagai dosen Pembimbing mata kuliah Pengembangan ProfesiTeanag Kependidikan kepada teman-teman kelas B PGSD FIP UNJ 2014, serta tidak lupa kedua orang tua kami tercinta atas bimbingan dan motivasinya kepada kami saat proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan ini. Oleh karena itu saya dengan senang hati mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bekasi, 26 Febuari 2016

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan Makalah... 2

BAB II PEMBAHASAN... 5

A. Apa pendekatan pembelajaran Inofatif PKn itu?... 5

B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Dalam PKn SD.... 6

C. Langkah – langkah Pendekatan Studi Kasus... 12

D. Tujuan Pendekatan Studi Kasus... 15

E. Kelemahan dan Kelebihan Pendekatan Studi Kasus... 16

BAB III PENUTUP... 17

A. Kesimpulan... 17

(4)
(5)

B. Rumusan Masalah

a. Apa Pendekatan Pembelajaran Inofatif Pkn itu ?

b. Macam-macam Pengertian Pendekatan Pkn yang inofatif ? c. Langkah – langkah Pendekatan Studi Kasus ?

d. Apa Tujuan Pendekatan Studi Kasus ?

e. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan Pendekatan Studi Kasus ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa pendekatan pembelajaran Inofatif PKn itu?

Inovasi pembelajaran PKn dalam komponen pendekatan harus selalu dilakukan oleh semua praktisi pendidikan khususnya guru. Salah satu tindakan inovasi itu adalah pergeseran dalam penerapan pendekatan pembelajaran PKn dari pendekatan yang berorientasi pada tujuan dan isi (content based curriculum) ke arah yang lebih menekankan pada proses (process based curriculum) bahkan sekarang telah bergeser pada inovasi yang lebih terkini, yakni pendekatan yang berorientasi pada kompetensi (competency based curriculum). Gagasan ini dimaksudkan agar melalui pendidikan kewarganegaraan dapat terbentuk warga negara yang lebih mandiri dalam memahami dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi serta mampu mengambil keputusan-keputusan yang terbaik bagi dirinya, lingkungan serta masyarakatnya.

(7)

sekolah sebagai satuan pendidikan maupun individu guru. Hal ini sudah seharusnya dilaksanakan, dalam semua mata pelajaran dan secara khusus dalam pendidikan kewarganegaraan.

Kondisi semacam itu, harus pula diciptakan di lingkungan masyarakat sehingga tidak terjadi kesenjangan penerapan nilai-nilai dan moral antara apa yang disampaikan di sekolah dengan apa yang terjadi dalam membangun siswa sebagai warga negara yang baik dan cerdas secara intelektual, emosional, sosial, spiritual, mau bertanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Turner dkk (1990) mengidentifikasi pendekatan pembelajaran PKn sebagai berikut: audiovisual materials, case studies, community resourse persons, cooperative learning, debates, polls, interviews, dan surveys, mock trials, role plays and simulations, writing letters to public officials..

B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Dalam PKn SD

1. Pendekatan sumber belajar audio-visual

(8)

hukum, dan kewarganegaraan yang penting untuk pembelajaran di kelas. Bahan materi audiovisual merupakan pendekatan yang menarik dan efisien dalam menyampaikan informasi.

Presentasi menggunakan audiovisual dapat menyederhanakan gagasan atau informasi yang abstrak menjadi konkret/nyata sehingga mudah diserap oleh siswa. Materi audiovisual juga merupakan pendekatan yang memfokuskan pada topik atau konsep tertentu untuk mendukung keterampilan siswa dalam melakukan observasi dan menganalisis suatu masalah. Dengan pendekatan pembelajaran audiovisual yang diselenggarakan oleh guru, maka siswa yang merasa kesulitan membaca buku teks dapat terbantu.

2. Pendekatan Studi Kasus

Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang menyajikan kejadian situasi konflik atau dilema. Siswa menganalisis masalah berdasarkan fakta kasus untuk menghasilkan keputusan menurut langkah-langkah secara bertahap serta mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil tersebut. Studi kasus mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, menetapkan komponenkomponen yang dianggap penting dalam situasi; menganalisis, menyimpulkan, dan membandingkan serta mempertentangkan komponen-komponen tersebut; dan membuat penilaian terhadap kasus tersebut. Singkatnya, siswa melaksanakan semua jenjang berpikir dari tingkatan yang paling sederhana (recall) hingga tingkatan yang paling tinggi (evaluation).

3. Pendekatan nara sumber masyarakat

(9)

pemimpin, pejabat yang bekerja pada institusi pemerintahan, polisi, guru besar ilmu politik atau ekonomi, pimpinan perusahaan, dan lain-lain. Nara sumber biasanya adalah orang yang berpengetahuan dan pandangan luas yang akan memperkaya mata pelajaran. Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan politik, misalnya, seseorang tidak selalu harus membaca buku. Mengundang ahli politik ke kelas akan lebih menarik bagi siswa untuk meningkatkan kompetensi tentang politik. Dengan menambah pengetahuan melalui nara sumber, pendekatan ini akan membantu siswa mengaitkan proses politik secara teoritis dengan kehidupan nyata dan sekaligus mengenal bagaimana mesin politik itu bekerja di masyarakat.

4. Pendekatan Cooperative

(10)

5. Pendekatan Debat

Debat merupakan cara pengungkapan atau pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai sesuatu hal dengan saling memberi argumen untuk mempertahankan argumen masing-maisng yang telah berlangsung selama berabad-abad. Sebagai pendekatan pembelajaran, debat merupakan cara klasik bagi guru untuk mendorong siswa agar memiliki kemampuan berargumen sesuai dengan posisinya. Peserta debat dalam proses pembelajaran di kelas dapat memilih posisi dan topik debat. Tujuan peserta debat adalah untuk meyakinkan lawannnya bahwa posisi dirinya yang benar atau yang paling meyakinkan. Oleh karena itu, seorang pendebat berupaya mengembangkan argumenargumen dan pernyataan sesuai posisinya dengan melawan argumen-argumen dari lawan baik secara perseorangan maupun tim/kelompok.

Pendekatan pembelajaran debat memberi kesempatan kepada siswa untuk meneliti dan mengartikulasikan argumen secara jelas dan logis agar tercapai simpulan yang rasional. Debat yang baik memerlukan kemampuan dan pengetahuan yang luas hasil kajian reflektif, berpikir kritis, dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Para siswa yang tidak terlibat langsung dalam proses debat masih dapat berpartisipasi dalam proses belajar seperti mendengarkan informasi (mungkin) baru/aktual, menilai argumenargumen yang dikemukakan peserta debat, menilai kualitas penyajiannya, dan membuat keputusan atau simpulan alternatif.

6. Pendekatan pemungutan suara, wawancara, dan survey

(11)

isu atau tentang peran seseorang dalam proses politik. Sebagai strategi pembelajaran, pemungutan suara, wawancara, dan survey merupakan cara yang bermanfaat untuk mengumpulkan data faktual tentang bidang kajian tertentu. Menerapkan pendekatan pemungutan suara, wawancara, dna survey memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan sejumlah keterampilan berpikir kritis. Mampu mengajukan pertanyaan merupakan suatu keterampilan bagi siswa dalam berkomunikasi, mengumpulkan informasi, dan menilai data. Selain itu, pendekatan ini dapat melatih para siswa untuk menumbuhkan kesadarannya terhadap lingkungan hidup. Melalui kegiatan berinteraksi dengan teman, tetangga, dan anggota masyarakat lain, siswa dapat belajar banyak tentang bagaimana warga negara berpikir dan untuk mengetahui apakah mereka mengetahui pemerintah, politik, hukum, ekonomi, dan sistem kehidupan internasional.

7. Pendekatan pengadilan tiruan (Mock trials)

(12)

8. Pendekatan bermain peran dan simulasi

Bermain peran merupakan pendekatan yang memfasilitasi siswa berperan dalam melakukan perbuatan atau perilaku orang yang dipersepsikan orang lain itu berbicara dan melakukan sesuai dengan peran dan situasinya. Esensi bermain peran adalah orang yang memiliki keyakinan dan bagaimana mereka menjawab. Misalnya, sekelompok siswa mungkin memerankan tindakan yang dilakukan oleh seorang Presiden atau Menteri atau para pahlawan. Oleh karena itu, bermain peran merupakan cara yang sangat bermanfaat untuk mengeksplorasi perilaku politik karena mereka membantu siswa memahami pentingnya individu dalam proses politik. Simulasi termasuk bermain peran tetapi situasinya terstruktur sehingga lebih mendekati kejadian yang sebenarnya. Para siswa dapat mensimulasikan tentang kegiatan rapat di badan legislatif, proses dengar pendapat, rapat komisi, atau interaksi di lingkungan birokrasi.

9. Pendekatan menulis surat kepada pejabat publik

(13)

Partisipasi dalam sistem pemerintahan demokrasi hendaknya dapat membantu siswa untuk percaya diri. Oleh karena itu, para siswa diberi latihan praktek mengembangkan keterampilan ang terkait dengan cara menganalisis berbagai isu, membangun opini, dan mengkomunikasikan gagasan dalam bentuk tulisan. Demikianlah sejumlah pendekatan pembelajaran PKn yang dapat dipilih oleh guru berdasarkan pertimbangan karakteristik siswa, lingkungan sekolah, sarana, prasarana, dan kemampuan guru.

1. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Beberapa strategi dan metode yang termasuk ke dalam jenis ini meliputi: gambaran ikhtisar terstruktur (structured overview), ceramah (lecture), demonstrasi, membandingkan dan mengontraskan/mempertentangkan (compare and contrast). Secara umum, pembelajaran langsung ini menggunakan pendekatan ekspositori, bersifat satu arah, dan peran guru sangat dominan.

Metode pembelajaran langsung ini sangat efektif apabila digunakan oleh seorang guru yang memiliki bakat sebagai orator. Berikut ini adalah metode pembelajaran compare and contrast sebagai salah satu metode pembelajaran langsung.

C. Langkah – langkah Pendekatan Studi Kasus

a. Pemilihan kasus

(14)

b. Pengumpulan data

Terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan.

d. Perbaikan (refinement)

Meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.

e. Penulisan laporan

Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompik.

(15)

Tujuan Studi Kasus

Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya peneliti yang menggunakan metoda penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami obyek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami obyek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu ‘kasus’. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2003a, 2009) menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekedar untuk menjelaskan seperti apa obyek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) obyek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus. Sementara itu, strategi atau metoda penelitian lain cenderung menjawab pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana (where), berapa (how many) dan seberapa besar (how much).

(16)

Secara khusus, berkaitan dengan karakteristik kasus sebagai obyek penelitian, VanWynsberghe dan Khan (2007) menjelaskan bahwa tujuan penelitian studi kasus adalah untuk memberikan kepada pembaca laporannya tentang ‘rasanya berada dan terlibat di dalam suatu kejadian’, dengan menyediakan secara sangat terperinci analisis kontekstual tentang kejadian tersebut. Untuk itu, peneliti studi kasus harus secara hati-hati menggambarkan kejadian tersebut dengan memberikan pengertian dan hal-hal yang lainnya dan menguraikan kekhususan dari kejadian tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kutipan berikut ini:

Case studies aim to give the reader a sense of “being there” by providing a highly detailed, contextualized analysis of an “an instance in action”. The researcher carefully delineates the “instance,” defining it in general terms and teasing out its particularities (VanWynsberghe dan Khan, 2007, 4).

E. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan Pendekatan Studi Kasus ?

Kelebihan dan Kelemahan Studi kasus

Adapun kelebihan dari Studi kasus yaitu:

1. Analisis intensif yang dilewatkan tidak dlakukan oleh metode lain. 2. Dapat menghasilkan ilmu pengetahuan pada kasus khusus.

3. Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belu secara detail diteliti.

4. Informasi yang dihasilkan dalam studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada penelitian berikutnya.

5. Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriotif yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau menyanggah teori.

(17)

1. Studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. Dalam hal ini, kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil penelitian studi kasus.

2. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa data studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit dari penelitian kuantitatif.

3. Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian baik issu maupun jumlah orang yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah rendah.

4. Karena lebih bersifat deskriftif, studi kasus juga dianggap kurang memberi sumbangan pada persoalan-persoalan praktis mengatasi suatu masalah.

5. Biaya penyelenggaraan yang relative mahal. Karena kedalaman ibformasi yang digali pada studi kasus, maka luangan waktu dan fikiran untuk mengerjakan studi kasus jauh lebih banyak daripada studi dengan skala yang besar, tetapi hanya melingkupi data yang terbatas. Untuk hal ini, sebagian orang menganggap bahwa studi kasus lebih mahal dari pada penelitian-penelitian kuantitatif.

(18)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(19)

Daftar Pustaka

 Abdul Aziz.SR. 2003. Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 Sedarmayanti dan Hidayat. 2011. Syarifudin.Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya Dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “STUDI KASUS TENTANG PERILAKU GAY DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa di Universitas Sebelas

Pengertian yang lain, studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul "KAJIAN EFISIENSI OPERASIONAL KERETA API KOTA BANDUNG STUDI KASUS KA ARGO

Dengan menggunakan studi kasus intrinsik dari Stake, serta pisau analisis menggunakan teori jurnalisme lingkungan, komunikasi lingkungan, dan teori konservasi satwa, riset

Sementara itu, agama atau keagamaan sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang

Penelitian ini kemudian bertujuan untuk merespon dengan membuat model hunian layak dengan sistem konstruksi modular untuk warga kampung kota dengan menggunakan studi kasus hunian

Kepemimpinan Perempuan Dalam Jabatan Publik Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.. Universitas Muhammadiyah