• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah nilai kehadiran Pancasila Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah nilai kehadiran Pancasila Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam kedudukannya sebagai ideologi negara, pancasila merupakan norma dasar yang mengatur sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Proses penyelenggaraan negara tidak boleh bertentangan dengan pancasila. Begitu juga dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.

Dalam sistem hukum Indonesia, Pancasila berperan sebagai cita-cita hukum (rechtsidce) yang mempunyai fungsi konstitutif dan regulatif terhadap sistem norma hukum Indonesia. Artinya, Pancasila menentukan dasar tata hukum Indonesia supaya tidak kehilangan arti dan maknanya sebagai hukum (fungsi konstitutif) serta menentukan apakah hukum positif yang berlaku di Indonesia merupakan hukum yang adil atau tidak dalam buku Pendidikan Pancasila. Dengan dua fungsi tersebut, Pancasila berkedudukan sebagai norma fundemental negara (staats fundemental norm) yang membentuk norma-norma hukum yang berada di bawahnya secara berjenjang. Norma hukum yang di bawahnya terbentuk berdasarkan dan bersumber pada norma hukum yang lebih tinggi. Sehingga tidak terdapat pertentangan antara norma hukum yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah, begitu juga sebaliknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Nilai Kehadiran Pancasila?

(2)

BAB II PEMBAHASAN

NILAI KEHADIRAN PANCASILA DAN TATA PERUNDANGAN A. Nilai Kehadiran Pancasila

1. Pengertian Nilai

Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan masyarakat dimana pun tumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup interaksi nilai, norma , dan moralyang memberi motivasi dan arah seluruh anggota masyarakat unuk berbuat, bertingkah dan bersikap. Dengan demikian, nilai adalah suatu yang berharga ,berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia . nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan budaya.

Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Dalam menghadapi alam sekitarnya, manusia didorong untuk membuat hubungan yang bermakna melalui budinya. Budi manusia menilai benda-benda itu serta kejadian yang beraneka ragam disekitarnya dan dipilihnya menjadi kelakuan kebudayaanya. Proses pemilihan itu dilakukan secara terus menerus.

(3)

itu bukan hanya menyangkut keindahan yang dapat memperkaya batin, tetapi juga berfungsi sebagai media yang memperhalus budi pekerti.

Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat tuhan, maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama) segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak tuhan. Nilai dasar itu juga berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber kepada hakikat manusia itu sendiri, nilai dasar yang bersumber pada hakikat kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). Nilai dasar yang menjadi sumber bagi bangsa indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

2. Nilai – nilai Pancasila

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang telah berakar dalam khasanah budaya bangsa. Dalam hal ini nilai pancasila terdahulu mencakup :1

a. Nilai-nilai ketuhanan b. Nilai-nilai kemanusiaan c. Nilai-nilai persatuan d. Nilai-nilai kerakyatan e. Nilai-nilai keadilan

Tidak sampai disitu, nilai-nilai pancasila sebelum kemerdekaan itu mengemukakan bahwasanya Nilai-nilai esensial Pancasila sebelum disahkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI nilainya telah ada pada bangsa yang terkandung Indonesia sejak zaman dahulu berupa :dalam pancasila yaitu : Nilai – Nilai Adat Kemanusiaan Persatuan Kebudayaan Religius Istiadat Ketuhanan Kerakyatan Keadilantelah dimiliki bangsa Indonesia sejak bangsa Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang , yaitu pada zaman Batu. Kemudian dasar-dasar kebangsaan

(4)

Indonesia mulai tampak pada abad ke VII ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya, Airlangga dan Majapahit serta kerajaan-kerajaan lainnya.2 3. Sistem Nilai Pancasila

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain. Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik, berharga, dan penting dalam hidup. Sistem nilai berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan masyarakat tersebut. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan.

Kualitas nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai-nilai dasar pancasila bersifat universal objektif artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain walaupun tentunya tidak diberi nama pancasila. Kaelan mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:3

a. Rumusan dari sila-sila pancasila itu sebenarnya hakikat dan maknanya yang terdalam menunjukan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak, karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.

b. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang akan datang untuk bangsa Indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalam adat-istiadat, kebudayaan, tata hidup kenegaraan dan tata hidup beragama.

c. Pancasila yang terkandung dalam pumbukaan UUD 1945, menurut

(5)

d. Pancasila bersifat subjektif artinya nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

Darmodihardjo (1996) mengatakan bahwa:4

a. Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri , sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia.

b. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia, sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa.

Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, tetapi negara sebagai institusi yang mempunyai dua tugas utama, yaitu pertama, melindungi segenap dan seluruh warga negara, salah satu kewenangan negara dalam hal ini adalah membuat aturan hukum. Kedua, membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial tidak berhak membuat standar moral.

4. Nilai Kehadiran Pancasila

Nilai-nilai pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanisme ,karenanya pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah diterima oleh semua bangsa . perbedaanya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara dasar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa pancasila adalah milik khas bangsa indonesia dan sekaligus menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa indonesia sendiri. Nilai-nilai khusus yang termuat

4Darji Darmodiharjo, Shidarta. Penjabaran nilai-nilai pancasila dalam sistem hukum

(6)

dalam pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya, Andre Ata Ujan menyatakan yaitu sebagai berikut:5

Sila pertama: ketuhanan yang maha esa, pada dasarnya memuat pengakuan eksplisit akan eksistensi tuhan sebagai sumber dan pencipta universum. Pengakun ini sekaligus memperlihatkan relasi esensial antara yang mencipta dan yang diciptakan serta menunjukkan ketergantungan yang diciptakan terhadap yang mencipta.

Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab, sesungguhnya merupakan refleksi lebih lanjut dari sila pertama. Sila ini memperlihatkan secara mendasar dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk melindunginya. Asumsi dasar dibalik prinsip kedua inilah bahwa manusia, karena kedudukannya yang khusus diantara ciptaan-ciptaan lainnya didalam universum, mempunya hak dan kewajiban untuk mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Sila ketiga: persatuan indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap warga negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara, khususnya dalam menjaga eksistensi negara dan bangsa.

Sila keempat: demokrasi yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta perlindunganya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim musyawarah dan mufakat.

Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, secara istimewa menekankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap warga negara harus bisa menikmati keadilan secara nyata, tetapi iklim keadilan yang merata hanya bisa dicapai apabila struktur sosial masyarakat sendiri secara adil. Keadilan sosial terutama menurut informasi struktur – struktur sosial, yaitu struktu ekonomi ,politik, budaya dan ideologi kearah yang lebih akomodatif terhadap kepentingan masyarakat.

5 Drs.Syahrial munir,Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, (Bogor: Ghalia

(7)

B. Tata Perundang-undangan 1. Pengertian

Pengertian peraturan perundang-undangan adalah sebuah peraturan dalam bentuk tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum serta di bentuk ataupun ditetapkan oleh lembaga yang berwenang melalui prosedur yang telah sebelumnya.

Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang-undangan yang baik, maka mesti dibuat peraturan yang memuat mengenai pembentukan peraturan perundang-undangan dengan cara dan metode yang pasti, baku dan standar yang mengikat seluruh aspek dalam lembaga yang berwenang untuk membentuk peraturan perundang-undangan. 6

Peraturan perundang undangan memiliki beragam landasan hukum yakni antara lain, Pasal 22A UUD 1945 menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan undang-undang yang diatur dengan undang-undang. Selanjutnya, dijabarkan dalam UU RI No. 12 Tahun 2011 mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Peraturan perundang-undangan harus dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang atau lembaga legislatif. Dengan demikian, terdapat struktur atau tata perundang-undangan dalam suatu negara. Pada peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga yang lebih rendah mesti mengacu atau tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh lembaga yang lebih tinggi.

Misalnya, perda provinsi yang mengatur tentang pendapatan daerah dilarang bertentangan dengan UU yang ditetapkan lembaga perwakilan rakyat yang berada di pusat.

2. Tata Urutan Perundang-undangan

Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangan yang ada. Perundang-undangan, ketetapan,

6 Hasani, Ismail & Abdullah, A. Gani. Pengantar Ilmu Perundang-undangan, FSH UIN

(8)

keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila.

Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-undangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan sebagai berikut. a. Undang-Undang Dasar 1945

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia c. Undang-undang

d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) e. Peraturan Pemerintah

f. Keputusan Presiden g. Peraturan Daerah

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)

c. Peraturan pemerintah d. Peraturan presiden e. Peraturan daerah.

Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai dasar (filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

(9)

karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut. selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika Kehidupan Berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.7

(10)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dengan demikian, nilai adalah suatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan budaya.Cita-cita , gagasan , konsep , ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai.

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma hukum di Indonesia.

B. Saran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul munir, 1992. Pancasila Dasar Filsafat Negara, Malang : UMM-PRESS

Budiyanto, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII, Jakarta : erlangga

Darji Darmodiharjo, Shidarta. 1996. Penjabaran nilai-nilai pancasila dalam sistem hukum Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Hasani, Ismail & Abdullah, A. Gani. Pengantar Ilmu Perundang-undangan, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006. Asshiddiqqi, Jimliy. Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Jakarta : Konstitusi Press, 2006. Artikel Judicial

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Jogyakarta: Edisi Reformasi.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 6 ayat (1) diatas disebutkan bahwa ”Usaha kartu kredit merupakan usaha dalam kegiatan pemberian kredit atau pembiayaan untuk

Pengelolaan limbah B3 bengkel yang masih belum sesuai dengan peraturan yang ada memerlukan perbaikan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan dari limbah B3 bengkel tersebut

Kungkang; 2) sebagai pembangkit rasa solidaritas, tumbuhnya keselarasan dan keharmonisannya akan dapat mempererat ikatan sosial antar anggota masyarakat Desa

Framework RiskIT merupakan framework yang tepat digunakan dalam melakukan menyelesaikan kasus yang terjadi pada bank permata khususnya untuk risiko TI. Hasil dari Analisa,

Peningkatan level konsentrasi penggunaan asam asetat dalam proses produksi kolagen berbahan baku tulang komposit broiler menurunkan nilai viskositas dan pH produk

Dalam pengaruhnya terhadap patologi sosial, sosiologi islam yang menyebutkan bahwa Al-Quran merupakan kitab sosiologi yang sebenarnya yang merupakan suatu dasar

Sumberdaya habitat yang paling mempengaruhi trenggiling untuk mencari makan dan bersarang adalah jumlah jenis vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah (X1) dan

MODEL PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK (Studi Kasus Di Lembaga Pendampingan Belajar Dan Homeschooling Chubby Education