ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI
BARANG PADA UD.MENARA JAYA ABADI JAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Agung Nugroho
07.12.2422
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS ON THE DISTRIBUTION OF
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA UD.MENARA JAYA ABADI
Agung Nugroho
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Goods distribution system that already exists on UD.Menara Jaya Abadi, still having problems in the management of data items from the goods until the goods come out, including the report creation. It is based on the above issues are not integrated data between the parties concerned. Such as recording inventory, ordering goods from either side of the consumer or the company itself, delivery and payment transactions are still using manual system. Resulting in wastage of time in the search for the required data.
Data collection techniques using the method of observation, interviews, and documents. Analysis of the distribution system of goods at UD.Menara Jakarta by focusing or restricting the problem to the management of data items, sales transactions, purchase transactions, processing data suppliers and customers, and preparing reports. Restriction system problem was made with the intent to facilitate the mobility data using this system later
The design of the system created for the purpose of storing data items and transactions are computerized and laughed neatly in management information systems that facilitate the distribution of the data search, and could use the required data quickly and integrated with one another. In addition the system is designed so that data and reports are stored neatly and safely.
Keywords: Systems Management, Distribution, Focus, Integration, Computerized,
1. Pendahuluan
UD.Menara Jaya Abadi adalah suatu bentuk usaha dibidang pendistribusian
dengan model penjualan dan pembelian barang-barang kebutuhan rumah tangga.
Berbagai jenis barang kebutuhan rumah tangga tersedia di toko ini. UD.Menara Jaya
Abadi menyalurkan barang dari beberapa supplier ke beberapa pedagang atau mini
market yang ada di Jakarta.
Perancangan sistem informasi distribusi barang pada UD.Menara Jakarta didasari
atas permasalahan data-data yang terkait dengan proses berjalannya distribusi pada
UD.Menara Menara Jaya Abadi Jakarta tidak tersusun rapi dan masih menggunakan
system manual dan masih tidak terintegrasi data antara pihak yang terkait. Seperti
pencatatan persediaan barang, pemesanan barang baik dari pihak konsumen atau dari
pihak perusahaan itu sendiri, bukti-bukti transaksi pengiriman dan pembayaran yang
masih tercatat menggunakan sitem manual. Sehingga terjadi pemborosan waktu dalam
pencarian dan pengecekan data barang ataupun pembuatan laporan hasil persediaan
barang yang masih terkesan lambat.
Semakin bayaknya perusahaan lain dan kebutuhan atau permintaan barang dari
pelanggan bertambah terus, UD.Menara Jaya Abadi berusaha dengan cara selalu
menyesuaikan barang dengan kebutuhan konsumen, serta memberikan mutu dan
pelayanan yang baik. Oleh karena itu UD.Menara Jaya Abadi meningkatkan mutu sitem
manajemen dengan mengelola beberapa proses distribusi barang menggunakan system
yang telah terkomputerisasi.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja
sama memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) yang berguna bagi penerimanya.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi penerima serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi adalah data yang diolah sehingga mempunyai nilai bagi pengguna
dalam rangka pengambilan keputusan. Untuk mendukung lancarnya suatu system
informasi dibutuhkan beberapa komponen sebagai berikut :
a. Input
Input disini adalah semua data yang dimasukan kedalam system informasi. Dalam
hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir, dan file.
b. Proses
Proses merupakan prosedur yang akan memanipulasi input yang akan disimpan
dalam bagian basis dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan
digunakan oleh sipenerima.
c. Ouput
Merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi
suatu informasi yang telah berguna dan dapat dipakai penerima.
d. Teknologi
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input,
mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada bagian dalam teknoogi ini yang
meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia.
e. Basis Data
Basis data merupakan kumpulan-kumpulan data-data yang saling berhubungan
satu dengan yang lain, yang disimpan dalam perangkat keras computer dan akan
diolah menggunakan perangkat lunak.
f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang dambil untuk menjaga
system informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancer dan tidak mengalami
gangguan.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen SIM atau Sistem Informasi Manajemen adalah :
1. Kumpulan dari interaksi system-sistem informasi
2.3 Sistem Distribusi Barang
Difinisi Sistem Informasi Distribusi Barang suatu pengendalian manajemen yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui stok barang dan pekerjaan yang sedang
berlangsung.
Manajemen perusahaan yang efektif merupakan kunci keberhasilan. Manajeman
berusaha mempertahankan kwantitas dan jenis persediaan yang cukup untuk memenuhi
permintaan konsumen. Disisi lain, manajemen juga harus berusaha menjaga
keseimbangan persediaan agar tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah. Untuk itu,
maka diperlukan suatu system informasi distribusi untuk mengetahui jumlah persediaan
setiap saat.
3. Analisis
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan–
kesempatan, hambatan–hambatan yang terjadi dan kebutuhan–kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan–perbaikan.1
3.1 Identifikasi Masalah
Untuk membuat sistem yang tepat maka telah di lakukan analisa terhadap
sistem lama dan di dapatkan bahwa masalah-masalah yang sering muncul dalam
transaksi penjualan dan pemesanan marchendise adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan nota penjualan sering terlambat
2. Pencarian data-data transaksi sangat lama
3. Pembuatan laporan-laporan sangat lama
4. Laporan tidak akurat
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
Pengolahan data Penjualan dan pemesanan barang yang dilakukan UD.Menara
Jaya Abadi secara manual akan berdampak pada perhitungan-perhitungan yang kurang
akurat dan pembuatan laporan yang kurang efisien, itu merupakan
kelemahan-kelemahan yang harus ditangani. Setelah mengetahui kelemahan-kelemahan dan
permasalahan-permasalahan pada sistem lama dan adanya usulan sistem baru berupa pembuatan
sistem informasi Penjualan dan pemesanan barang maka perlu adanya pendekatan
untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, yaitu dengan cara :
1
Prof.Dr.Jogianto HM,MBA,Akt,Analisis & Desain: Pendekatan Terstruktur teori dan praktik Aplikasi bisnis, Andi, Yogyakarta 2005, hal 129
1 Dari segi keandalan
Proses pencatatan data penjualan dan pemesanan barang pada UD.Menara
Jaya Abadi oleh karyawan dilakukan kurang handal karena banyak
kesalahan-kesalahan meskipun langsung dibetulkan. Pekerjaan menjadi kurang efisien
karena ada proses pembetulan yang masih membutuhkan waktu untuk data
yang sederhana atas kesalahan yang dibuat.
2 Dari segi teknologi
Teknologi yang digunakan di UD.Menara Jaya Abadi dalam pengolahan data
penjualan dan pemesanan barang masih menggunakan kalkulator sebagai alat
hitung untuk transaksi penjualan dan pemesanan.
3 Dari segi dokumen
Dokumen yang diperlukan seperti bukti transaksi, bukti kas masuk dan bukti kas
keluar sangat diperlukan dalam proses transaksi penjualan dan pemesanan
barang. Tetapi dalam penyimpanan suatu berkas menimbulkan banyak tempat,
sehingga sulit dan membutuhkan waktu relatif lama dalam proses pencarian.
4 Dari segi laporan
Laporan yang dihasilkan belum terformat atau tersusun dengan rapi, sehingga
kurang bisa untuk digunakan sebagai sarana dalam pengambilan keputusan.
Adapun alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian
masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal
dengan analisis PIECES.
3.3 Analisis PIECES
Keenam aspek dalam analisi PIECES meliputi :
a. Analisis Kinerja (Performance)
Analisis kinerja merupakan analisis terhadap kemampuan sistem dalam
menyelesaikan tugas dengan baik. Kinerja sangat penting karena berkaitan
dengan produktifitas dari hasil kerja yang dilakukan. Ukuran hasil kerja dapat
dilihat dari jumlah pekerjaan yang akan dilakukan pada waktu tertentu dan
adanya waktu yang tertunda dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.
“Masalah kinerja dapat terjadi ketika tugas-tugas operasional diselesaikan terlalu
dengan jumlah produksi (Throughput) dan waktu tanggap (Response Time) dari sistem.2”
Pada system lama kinerja memerlukan banyak waktu dan lambatnya proses
yang dilakukan, misalnya dalam proses pencatatan data membutuhkan waktu 2
sampai 10 menit. Sedangkan dari segi waktu tanggap pemrosesan data
memerlukan memerlukan banyak waktu karena kegiatan pencatatan masih
dilakukan secara manual, dalam pencarian data juga masih memerlukan waktu
yang lama karena harus mencari data – data pada arsip yang masih berupa
kertas – kertas.
Parameter 1. Kinerja
Keterlambatan memberikan informasi oleh manajer mengenai total barang
yang ada pada gudang membuat admin harus melakukan perhitungan
ulang dengan menambah jumlah barang yang ada dengan barang yang
dibeli ketika transaksi pembelian dengan pemasok, dan mengurangi jumlah
produksi barang dengan jumlah barang yang terjual ketika transaksi
penjualan dengan pelanggan. hal tersebut memperlambat kinerja proses.
2. Waktu tanggap
Adanya pengelompokan barang berdasarkan jenis barang membuat admin
harus mengelompokan beberapa jenis barang tertentu. Ketika terjadi
transaksi penjualan atau pemesanan, maka admin harus selalu
menyesuaikan dengan jenis barang, tipe dan brand dari barang interior,
sehingga akan semakin memperlambat waktu tanggap.
b. Analisis Informasi (Information)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak
menyesatkan, bebas dari kesalahan – kesalahan dan harus jelas dengan
maksud yang akan dituju. Ketidakakuratan informasi dapat disebabkan karena
sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga
merusak atau merubah data – data yang asli.
Parameter 1. Akurat
• Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan belum memiliki kebenaran, terkadang ada kesalahan ketika membeli barang, kode
2
barang yang diinputkan salah, sehingga harus menyesuaikan
kembali dengan transaksi nota pembelian.
• Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan belum memiliki keamanan hak akses untuk admin maupun kasir. Apabila ada pegawai/orang
lain yang menyalahgunakan laporan keuangan maka bisa berakibat
fatal bagi perusahaan UD.Menara Jaya Abadi.
2. Ketepatan waktu
• Informasi yang diterima belum bisa dihasilkan tepat pada waktunya,
admin tidak dapat melakukan laporan penjualan dan pemesanan
secara cepat apabila sewaktu – waktu manajer membutuhkan
laporan, informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik
bagi pengguna tertentu, sehingga bila digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal.
c. Analisis Ekonomi (Economy)
Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu lembaga. Pijakan
dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya yang murah atau efisien.
Parameter 1. Biaya
Dalam sistem lama pembuatan laporan masih menggunakan alat tulis
menulis untuk menyimpan dokumen. Sehingga bila terjadi suatu kesalahan
harus diperbaiki ataupun harus diulang lagi, hal ini akan sangat
memperbesar biaya operasional. Dalam system yang baru sebelum laporan
dicetak bias dilakukan preview dulu sehingga kesalahan dapat diketahui
terlebih dulu, hal ini sangat mengefisienkan perlengkapan toko.
d. Analisis Pengendalian (Control)
Sistem yang digunakan harus dapat mengamankan data dari kerusakan,
misalnya dengan membuat back up data. Selain itu, sistem yang digunakan
harus dapat digunakan untuk mengamankan data dari akses yang tidak
diizinkan.
Parameter 1. Keamanan
Dari hasil pengamatan di lapangan di dapatkan bahwa sistem UD.Menara
Jaya Abadi yang sedang berjalan sangat tidak aman karena laporan-laporan
dan dokumen-dokumen yang ada masih diletakkan secara terbuka dan
sembarangan di kantor sehingga orang lain dengan mudah dapat
e. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efesien berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang digunakan
seminimal mungkin guna menhindari pemborosan. Tingkat ketelitian dan
kemampuan manusia cukup terbatas sedangkan pengolahan data dan laporan
masih mengandalkan kemampuan manusia, hal ini dapat mengakibatkan
kesalahan.
Parameter
1. Pembuatan laporan
Dokumen – dokumen yang akan dijadikan laporan kepada pemilik
perusahaan sangat banyak, sehingga memerlukan sumber daya yang
lebih.
f. Analisis Pelayanan (Service)
Peningkatan jumlah pelanggan dan pendapatan tidak terlepas dari
kulaitas dan pelayanan yang siberikan oleh perusahaan.
Parameter
1. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan oleh sistem lama cukup baik, hanya saja masih
terdapat sedikit kekurangan dikarenakan masih menggunakan sistem
manual. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan terhadap konsumen dan karyawan karena
proses yang dilakukan lebih cepat.
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
Supaya keadaan yang diiginkan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
waktu di masa yang akan datang, UD.Menara Jaya Abadi di bagian pencatatan data
barang membutuhkan peralatan dan sistem yang lebih modern yaitu menggunakan
komputer sebagai sarana pemanfaatan teknologi yang mampu membantu kegiatan kerja
dalam penjualan dan pemesanan barang.
3.4.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem harus bisa membatasi hak akses user sesuai dengan status di
perusahaan. Hak akses yang diberikan antara lain sebagai berikut :
a. Pimpinan/Pemilik Perusahaan
b. Admin
• Mengolah data barang/item, pelanggan dan pemasok
• Melakukan input data transaksi pembelian
• Menampilkan dan membuat laporan-laporan yang ada
c. Kasir
• Melakukan input data transaksi penjualan dan pemesanan.
2. Sistem bisa melakukan entri data pihak-pihak yang terkait.
a. Data Supplier
b. Data Item
c. Data Pelanggan
a. Transaksi Pembelian
b. Data Retur Pembelian
c. Transaksi Penjualan
d. Retur Penjualan
e. Transaksi Penjualan Kredit
f. Hutang
g. Piutang
3. Laporan yang dihasilkan oleh sistem ini adalah:
a. Laporan Pelanggan
b. Laporan Pemasok/Supplier
c. Laporan Seluruh Penjualan
d. Laporan Penjualan perbarang Per-Periode
e. Laporan Seluruh Penjualan Per-Periode
f. Laporan Seluruh Penjualan Kredit
g. Laporan Seluruh Pembelian
h. Laporan Pembelian Per-Periode
i. Laporan Retur Pembelian
j. Laporan Retur Penjualan
k. Laporan Hutang
l. Laporan Piutang
3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional
1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk
pengolahan data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang diperlukan
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Maksud dari perangkat lunak adalah program yang digunakan untuk
mengendalikan kegiatan sistem komputer. Perangkat lunak yang digunakan
untuk sistem ini adalah Sistem Operasi Windows XP sebagai sistem operasi
dan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi serta Microsoft SQL Server
2000 sebagai database.
3. Teknologi Teknisi (Brainware)
Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara
kerja sistem, pengoperasian sistem dan pemeliharaan sistem.
3.5. Analisis Biaya dan Manfaat
Proses pengembangan sistem ini agar menjadi sistem yang lebih baik harus
ditunjang dengan perangkat-perangkat teknologi yang memadai seperti :
a. Perangkat Keras Komputer
TabelTabel 3.1. RinciaBiaya dan spesifikasi perangkat keras
Hardware Komputer Harga (Rp)
Motherboard Intel Socket INTEL DG41WV (LGA775, Intel G41, FSB 1333/1066/800MHz, DDR3 Dual Channel, PCI-e
16x, VGA, SATA II, USB 2.0, Audio)
615,000
Prosesor INTEL Pentium E5700 ( Dual Core, 3.0GHz, FSB
800MHz, 2Mb Cache, Socket LGA775) 574,000
RAM VISIPRO 2G 8500 (Memory DDR3 2GB DDR3
PC-8500) 231,750
SEAGATE Barracuda (HDD 3.5 inch (IDE / SATA) 500GB, 7200RPM, SATAII, 16MB Cache, include SATA cables and
mounting screws)
353,000
Monitor LG E1940S 18.5", 1360 x 768, 5 ms, 1000:1, 250
cd/m², LED WideScreen 1,370,000
Optical Drive Internal SAMSUNG SH S22
Internal DVD-RW, SATA, Black, 2MB, 22x DVD+R Write 160,000
POWER-UP Basic Unique Desktop Case Middle Tower,
PSU 500W 325,000
Stabilizer and Surger Suppressor MATSUNAGA -
Sumber : http://www.bhinneka.com
b. Perangkat Lunak Komputer yang digunakan
Tabel 3.2 . Rincian biaya software
Software Sistem Operasi &Aplikasi Harga (dalam Rupiah)
Windows XP Home SP2 654.000
Microsoft SQL Server 2000 922.000
Microsoft Visual Basic 6.0 Call List
Jumlah 1.576.000
Sumber : http://viraindo.com
c. Perangkat Manusia (brainware)
Perangkat manusia memegang peranan penting dalam pengembangan suatu sistem,
perangkat inilah yang nantinya akan mengoperasikan sistem tersebut. Dari penelitian
dilapangan dan berdasarkan kebutuhan untuk mengembangkan sistem lama menjadi
sistem baru, maka dapat dijelaskan rincian biaya dan manfaat proyek sistem
informasi pengolahan data pemesanan dan penjualn barang berikut.
Tabel 3.3 . Rincian biaya dan manfaat
I. Biaya-Biaya Thn 0 Thn 1 Thn 2
1. Biaya Pengadaan
a. Biaya Pembelian Hardware 4.688.750 b. Biaya Pembelian Software 1.576.000
Total Biaya Pengadaan 6.264.750
2. Biaya Penerapan Sistem
a. Biaya Konversi Sistem 249.270 b. Biaya Pelatihan Personil 240.000 Total Biaya Penerapan Sistem 489.270
Keyboard and mouse LOGITECH Ultra Flat Keyboard USB 135,000
CANON PIXMA MP258 Printer All-in-One A4, 4800 x 1200 dpi, 7.0/4.8 ipm Print, 600 x 1200 dpi Scan, 6.3/2.7 cpm Copy,
Tray 1# 100, USB
685,000
Total Biaya Pengembangan Sistem 6.754.020
3. Biaya Operasi dan Perawatan
a.Biyaya Operator/Admin 9.600.000 12.000.00
a. Biaya Overhead (Listrik) 1.022.550 1.250.316
b. Biaya Perawatan Hardware dan
Software
450.000 450.000
Total Biaya Operasi dan Perawatan 11.072.55 13.700.31
Total Biaya-biaya 6.754.020 11.072.55 13.700.31
II. Manfaat-manfaat 1. Manfaat Berwujud
a. Pengurangan Biaya Operasi 10.720.00 13.450.00
b. Pengurangan Kesalahan Proses 420.000 420.000
Total Manfaat Berwujud 11.140.00 13.870.00
2. Manfaat Tak Berwujud
a. Peningkatan Pelayanan kepada 4.500.000 5.581.500
Total Manfaat Tak Berwujud 4.500.000 5.581.500
Total Manfaat-Manfaat 15.640.00 19.451.50
Selisih Total Manfaat dan Total Biaya (9.196.090) 4.567.450 5.751.184
3.6 Metode Biaya dan Manfaat
Adapun metode-metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah
sebagai berikut :
a. Metode Periode Pengembalian Investasi (Payback Period)
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga
kedalam perhitungannya.
Perhitungan:
Total Pengadaan sistem pada tahun 0 Rp. 6.754.020
ProceedTahun 1 Rp. 4.567.450
Sisa Biaya sistem pada tahun 1 Rp. 2.186.570
Sisa Investasi Tahun 1 = Rp. 2.186.570
Rp. 6.754.020
X12 bulan
Investasi
Proceed
X 12 bulan
Untuk perhitungan harinya
= 88 x 30 hari
100
= 26,4 hari atau 26 hari
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa payback period investasi ini adalah 1
tahun 3 bulan 26 hari. Yang berarti UD. Menara Jaya Abadi sudah dapat
mengembalikan investasi serta mengambil keuntungan dari sistem ini.
b. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment)
Metode pengembalian investasi (return on investment) digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkannya. Return on investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung dengan rumus :
Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima
Perhitungan:
Adapun total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Biaya tahun 0 Rp. 6.754.020
Biaya tahun 1 Rp. 11.072.550
Biaya tahun 2 Rp. 13.700.316
Total Biaya Rp. 31.526.886
Sedangkan total Manfaat adalah :
Manfaat Tahun 1 Rp. 15.640.000
Manfaat Tahun 2 Rp. 19.451.500
Total Manfaat Rp. 35.091.500
ROI = Total Manfaat – Total Biaya
Total Biaya X 100%
+
+
=
3,88
bulan
=
3
bulan
= 11,31 % ROI =
(35.091.500- 31.526.886)
31.526.886
X 100%
= 3.564.614
Setiap proyek investasi yang mempunyai Return Of Investment (ROI) lebih besar dari 0 adalah proyek yang dapat diterima. Pada proyek investasi ini
nilai ROI adalah 11,31 %, berarti proyek ini dapat diterima/layak digunakan,
karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 11,31 % dari biaya
investasinya.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang.
Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uang. Besarnya NPV dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
NPV : Net Present Value
i : Tingkat bunga diskonto yang diperitungkan
n : umur proyek investasi
Bila NPV bernilai lebih besar dari nol (NPV > 0), berarti investasi menguntungkan
dan dapat diterima. Pada penerapan sistem baru ini, perhitungan nilainya
berdasarkan tingkat suku bunga diskonto Bank Indonesia adalah 6%.
Sumber : ArsipBerita.com
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini
dinyatakan layak untuk diterapkan karena NPV > 0. Jika sistem baru sekarang diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat suku bunga diskonto 6% maka keuntungan yang
diterima adalah sebesar Rp 2.673.428.
+
(1 + 0,06)2
= - 6.754.020 + 4.308.915 + 5.118.533
= - 6.754.020 + 9.427.448
= Rp 2.673.428
NPV = - Nilai Proyek + + + Proceed
( 1 + i )n Proceed 2
( 1 + i )2 Proceed 1
( 1 + i )1
NPV = - 6.754.020 + 4.567.450 5.751.184 (1 + 0,06)1
= - 6.754.020 + + 5.751.184
1,1236 4.567.450
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Perancangan Sistem dan Perancangan Program
Rancangan proses berjalannya program.
Gambar. Context diagram Nota Input Data
Penjualan Barang Kredit/tunai
Input Data Barang Input Data Supplier Input Data Pelanggan Input Data Penjualan Tunai Input Data Penjualan Kredit Input Data Pembelian Tunai Input Pembelian Kredit Atur Hutang dan Piutang Atur Retur Jual dan Beli
Laporan Penjualan
Lap. Penjualan Per Periode Lap.Penjualan Per Barang Per Periode
Laporan Penjualan Kredit Laporan Data Barang Laporan Pelanggan Laporan Supplier
Laporan Hutang dan Piutang Laporan pembelian
Lap.Pembelian Perperiode Lap.Retur Jual dan Beli Manajer
Kasir
Admin
Pelangg Sistem distribusi
Aplikasi Distribusi Barang UD.Menara Jaya Abadi Jakarta
Pada jendela menu utama ini terdiri dari beberapa menu yang telah aktif atau siap
digunakan untuk mengolah data sesuai login user. Menu tersebut adalah:
º Master Data, digunakan untuk menginputkan data Pemasok, Pelanggan, Golongan, Jenis, Product, Barang, dan Pengguna.
º Transaksi, digunakan untuk menampilkan input data transaksi pembelian tunai, transaksi pembelian kredit, transaksi penjualan tunai, transaksi penjualan kredit,
transaksi pembayaran hutang, transaksi pembayaran piutang, pencatatan retur
pembelian, pencatatan retur penjualan.
º Laporan digunakan untuk menampilkan laporan Data Pelanggan, Laporan Data Pemasok, Laporan Data Barang, Laporan Seluruh Penjualan, Laporan Penjualan
Perperiode, Laporan Penjualan Kredit, Laporan Penjualan Perbarang
Perperiode, Laporan Seluruh Pembelian, Laporan Pembelian Per Periode,
5. Kesimpulan
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan
program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga
mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada pihak perusahaan. Dengan
sistem baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena pengolahan data
dan pencarian data, dan pembuatan laporan sudah dilakukan secara
terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
2. Aplikasi Sistem Pengolahan Data distribusi Barang ini dapat digunakan untuk
membantu kinerja karyawan UD.Menara Jaya Abadi Jakarta yang berkepentingan
dalam mengolah data arus distribusi barang mulai dari transaksi penjualan,
pemesanan maupun pembelian dimana karyawan tersebut hanya menginputkan
data saja dan proses pengolahan dilakukan oleh komputer sehingga akan
meminimalkan tingkat kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem manual.
3. Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama
ini berjalan di perusahaan tersebut, sistem ini diharapkan dapat mendukung kinerja
proses pengolahan data pada perusahaan tersebut menjadi lebih efisien.
4. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi pengolahan data
penjualan dan pemesanan ini jika digunakan di UD.Menara Jaya Abadi Jakarta
antara lain :
a. Menghemat waktu untuk pencarian data dan pencatatan data.
DAFTAR PUSTAKA
Jerry FitzGerald, “Fundamentals of Systems Analysis”, 1981.
Jogiyanto. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999.
Prof.Dr.Jogianto HM,MBA,Akt,Analisis & Desain: Pendekatan Terstruktur teori dan praktik Aplikasi bisnis, Andi, Yogyakarta 2005.
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, 2005.