LAPORAN PRAKTIKUM
IFT 206 PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
MODUL VI – PYTHON
Disusun oleh : Kil Dong A
202304530010 / 12023002412
LABORATORIUM STATISTIK INDUSTRI DAN PENDUKUNG KEPUTUSAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS BIOSAINS, TEKNOLOGI DAN INOVASI UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA 2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 2
DAFTAR TABEL ... 3
DAFTAR GAMBAR ... 4
BAB I PENDAHULUAN ... 5
BAB II STUDI PUSTAKA ... 7
BAB III PENGOLAHAN DATA ... 9
3.1. Tipe Data Python (min4) ... 9
3.2. Fungsi atau Operator Python (min 4) ... 10
3.3. Python ... 11
BAB IV ANALISA ... 17
BAB V KESIMPULAN ... 19
DAFTAR PUSTAKA... 20
LAMPIRAN ... 21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. 1. Hasil Visual Kalkulator ... 15
Gambar 6. 2. Hasil Perhitungan Kalkulator ... 16
Gambar 6. 3. Kodingan Python ... 21
Gambar 6. 4. Kodingan Python (Lanjutan) ... 21
Gambar 6. 5. Kodingan Python (Lanjutan) ... 22
BAB I
PENDAHULUAN
Di era digital yang terus maju, bahasa pemroraman adalah sesuatu yang penting sebagai landasan bagi kemajuan teknologi. Mulai dari perancangan aplikasi web, pengolahan informasi, AI, sampai otomatisasi proses, bahasa pemrograman menjadi penghubung antara gagasan abstrak dan perwujudan praktis. Di antara beragam pilihan bahasa program yang tersedia, Python menonjol sebagai salah satu yang paling terkenal dan sering digunakan dalam berbagai industri dan akademisi.
Popularitas Python tidak muncul begitu saja. Diciptakan pada penghujung dekade 1980-an dan diimplementasikan oleh Guido van Rossum pada tahun 1989, Python didesain dengan prinsip utama yaitu kemudahan pembacaan kode. Prinsip ini tercermin dalam sintaksnya yang rapi dan mudah dipahami, yang secara signifikan mempercepat proses belajar bagi pemula dan meningkatkan efisiensi kerja bagi pengembang berpengalaman. Semboyan komunitas Python, yang menekankan adanya satu cara yang jelas (dan sebaiknya hanya satu) untuk menyelesaikan suatu tugas, atau yang dikenal dengan "The Zen of Python,"
menggarisbawahi fokus pada kesederhanaan dan kejelasan dalam penulisan kode.
Seiring waktu, Python tidak hanya bertahan tetapi juga mengalami perkembangan yang pesat. Ekosistemnya yang kaya akan berbagai pustaka (library) dan kerangka kerja (framework) yang andal menjadi salah satu keunggulan utamanya. Pustaka seperti NumPy, Pandas, dan Matplotlib telah mengubah secara signifikan bidang analisis data dan visualisasi. Kerangka kerja seperti Django dan Flask mempermudah pengembangan aplikasi web yang kompleks dan dapat diskalakan. Sementara itu, pustaka seperti TensorFlow dan PyTorch telah menjadikan Python sebagai bahasa utama dalam pengembangan aplikasi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin (machine learning).
Fleksibilitas Python juga menjadi faktor penting dalam popularitasnya.
Python merupakan bahasa yang mendukung berbagai paradigma pemrograman (multi-paradigm), termasuk pemrograman berorientasi objek, imperatif, dan fungsional. Kemampuannya untuk berintegrasi dengan bahasa lain seperti C/C++
Modul VI. Python 2
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan dan Java juga memperluas jangkauan penggunaannya dalam berbagai proyek yang melibatkan komponen dengan kinerja tinggi atau sistem yang sudah ada.
Dalam konteks pendidikan, Python semakin banyak digunakan sebagai bahasa pemrograman pengantar. Sintaksnya yang mudah dipahami memungkinkan pelajar untuk berkonsentrasi pada konsep dasar pemrograman tanpa terbebani oleh kerumitan sintaks. Hal ini menjadikan Python sebagai langkah awal yang ideal untuk memasuki dunia ilmu komputer.
Dalam dunia industri, penggunaan Python terus meningkat secara signifikan. Perusahaan-perusahaan besar di berbagai bidang, mulai dari teknologi, keuangan, hingga kesehatan, memanfaatkan Python untuk berbagai keperluan, mulai dari pengembangan sisi belakang (backend) web, analisis data, otomatisasi tugas, hingga implementasi model pembelajaran mesin. Permintaan akan ahli yang kompeten dalam Python terus meningkat, menjadikannya keterampilan yang sangat bernilai di pasar kerja saat ini.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi ketertarikan dan relevansi untuk mempelajari serta mendalami Python lebih jauh. Kemudahan penggunaan, ekosistem yang melimpah, fleksibilitas, dan adopsi yang luas menjadikan Python sebagai bahasa pemrograman yang esensial untuk dikuasai di era digital ini.
Pemahaman yang mendalam tentang Python tidak hanya membuka peluang dalam pengembangan perangkat lunak tetapi juga dalam berbagai disiplin ilmu lain yang semakin bergantung pada kemampuan komputasi dan analisis data.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Penelitian mengenai aplikasi dan efektivitas bahasa pemrograman Python dalam berbagai konteks di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai studi telah menyoroti keunggulan Python, terutama dalam ranah analisis data, visualisasi informasi, pengembangan aplikasi berbasis web, serta implementasi kecerdasan buatan.
Dalam konteks analisis data dan visualisasi, beberapa karya ilmiah telah membuktikan betapa berdayanya Python. Sebagai contoh, riset yang dilakukan oleh Susanto dan Pratama (2023) yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Komputer dan Aplikasi mengungkapkan bahwa pemanfaatan pustaka seperti Pandas dan Matplotlib pada Python memberikan kemudahan yang substansial dalam memproses dan menganalisis data penjualan. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa visualisasi data yang dihasilkan melalui pustaka-pustaka tersebut mampu menyajikan informasi secara lebih jelas dan mudah dipahami, yang esensial dalam pengambilan keputusan bisnis. Temuan ini menggarisbawahi peran Python sebagai alat yang efektif dalam mengolah sejumlah besar data dan menerjemahkannya menjadi wawasan yang berharga.
Selain itu, potensi Python dalam ranah pengembangan aplikasi web juga menjadi fokus penting dalam literatur ilmiah di Indonesia. Studi yang dilakukan oleh Setiawan dan rekan-rekannya (2021) yang termuat dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer mengeksplorasi secara mendalam penggunaan kerangka kerja Django. Penelitian ini menyoroti kemampuan Django dalam memfasilitasi pembangunan aplikasi web e-commerce yang tidak hanya memiliki kinerja yang baik tetapi juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi serta kemampuan untuk menangani peningkatan jumlah pengguna (skalabilitas). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Python, melalui Django, menawarkan solusi yang komprehensif untuk pengembangan platform web modern dengan berbagai fitur kompleks.
Lebih jauh lagi, integrasi Python dalam bidang kecerdasan buatan, khususnya
Modul VI. Python 4
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan dalam pengembangan model pembelajaran mesin (machine learning), juga mendapatkan perhatian yang besar dalam penelitian di Indonesia. Sebuah studi yang dilakukan oleh Wijaya dan Kurniawan (2020) yang diterbitkan dalam Jurnal Sistem Informasi Bisnis mengilustrasikan bagaimana Python, dengan dukungan pustaka Scikit-learn, dapat dimanfaatkan untuk membangun model klasifikasi sentimen pelanggan. Penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dikembangkan mampu mengidentifikasi opini atau emosi yang terkandung dalam teks ulasan pelanggan dengan tingkat akurasi yang memuaskan. Hal ini memperkuat pandangan bahwa Python adalah bahasa yang sangat relevan dalam pengembangan solusi berbasis kecerdasan buatan yang semakin banyak dibutuhkan dalam berbagai industri.
Secara keseluruhan, studi-studi ini, meskipun hanya sebagian kecil dari keseluruhan penelitian yang ada, secara kolektif menegaskan betapa penting dan luasnya adopsi Python dalam berbagai domain di Indonesia. Dari pengolahan dan visualisasi data, pengembangan aplikasi web yang canggih, hingga implementasi algoritma kecerdasan buatan, Python terbukti menjadi alat yang serbaguna dan efektif.
Perkembangan penelitian yang berkelanjutan dalam area ini menunjukkan bahwa Python akan terus memainkan peran kunci dalam kemajuan teknologi di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1. Tipe Data Python (min4)
Tipe data Python yang pertama ada Integer, dimana dalam Python, tipe data integer ini digunakan untuk merepresentasikan bilangan bulat. Ini termasuk semua bilangan tanpa desimal, baik itu bilangan positif (seperti 5, 100), bilangan negatif (-5, -140), maupun nol. Salah satu keunggulan implementasi integer di Python 3 adalah kemampuannya untuk menangani bilangan bulat dengan ukuran yang arbitrer, dibatasi hanya oleh memori sistem yang tersedia. Artinya, tidak ada batasan tetap pada seberapa besar atau kecil nilai integer yang dapat di representasikan. Tipe data integer ini sangat penting dalam penggunaannya di operasi komputasi, mulai dari perhitungan sederhana sampai pengindeksan dalam struktur data lain. Oeprasi – operasi aritmatika standar seperti penjumlahan, bagi, kali, dan pengurangan atau pemangkatan bisa dilakukan dengan tipe data ini, menghasilkan nilai integer.
Yang kedua ada adalah Float, tipe data float di Python ini dirancang untuk merepresentasikan bilangan pecahan. Contohnya dari tipe data float ini adalah adanya titik desimal yang memisahkan bagian bulat dan bagian pecahan dari bilangan tersebut, contohnya seperti 3.14, -0.6, atau 2.0. selain itu representasi desimal standar, float juga bisa ditulis dalam notasi ilmiah misalnya 1.5e2 yang berarti 1.5 x 10 pangkat 2 = 150.0. dan yang perlu diingat adalah representasi bilangan float dalam komputer seringkali adalah perkiraan karena keterbatasan dalam biner, yang terkadang bisa tidak akurat dalam perhitungan. Operasi aritmatika yang sama seperti pada integer juga sama berlaku di float, dan operasi antara integer dan float akan menghasilkan nilai float.
Ketiga ada tipe data String, dalam Python digunakan untuk menyimpan urutan karakter. Karakter – karakter ini bisa berupa huruf alfabet (besar atau kecil), angka, simbol, spasi, atau yang lainnya. String dalam Python bersifat immutable, yang artinya sekali string dibuat, isinya tidak bisa diubah secara langsung. Untuk memanipulasi string, operasi – operasi seperti penggabungan menggunakan operator ’+’, pengulangan menggunakan ’*’ dan pengambilan sebagaian string
Modul VI. Python 6
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan (slicing) tersedia. Selain itu, Python juga menyediakan berbagai metode bawaan untuk string yang bisa mengubah huruf kapital menjadi kecil dan sebaliknya, mencari substring, mengganti karakter dan lainnya. String dijelaskan dengan mengapit urutan karakter di antara tanda kutip tunggal (’) atau kutip ganda (”), dan keduanya memiliki fungsi yang sama.
Keempat ada Boolean, tipe data Boolean adalah tipe data yang paling sederhana karena hanya ada dua nilai yang mungkin yaitu ”True” dan ”False”. Tipe data ini penting dalam logika pemrograman, terutama dalam alur eksekusi keputusan pada suatu program yang menggunakan pernyataan seperti if, elif, else, dan while. Nilai boolean seringkali adalah hasil dari operasi perbandingan atau operasi logika. Dalam konteks numerik, true sering kali diinterpretasikan sebagai 1 dan false sebagai 0, meskipun penggunaannya yang utama adalah dalam konteks logiak dan pengambilan keputusan dalam kode program.
3.2. Fungsi atau Operator Python (min 4)
Pertama ada fungsi Print, yang dimana fungsi ini merupakan sebauah fungsi bawaan dalam Python yang punya tugas untuk menampilkan output ke layar konsol. Fungsi ini menerima satu atau lebih isi yang akan dikonversi menjadi representasi string dan kemudian ditampilkan. Print () juga berperan pentng dalam proses debugging dan visualisasi hasil akhir dari program. Contohnya, jika ditulis print(”Halo Kil”), maka yang dihasilkan dalam tampilan teks layar adalah ”Halo Kil”.
Operator Aritmatika (+) penjumlahan, adalah operator aritmatika biner yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan antara dua operan numerik.
Apabila kerduanya bertipe data integer atau float, maka akan menghasilkan jumlah aritmatik dari kedua nilai tersebut. Contohnya, jika ditulis ”5+3” maka akan keluar menjadi ”8”, dan jika ditulis ”Halo” + ”Kil” maka akan menghasilkan ”Halo Kil”.
Operator Perbandingan atau juga disebut kesetaraan, adalah operator perbandingan yang digunakan untuk menguji kesetaraan antara dua operan.
Operator ini akan menghasilkan nilai boolean (True) jika nilai kedua operan sama, dan False jika nilai kedua operan berbeda. Penting untuk membedakan operator ini dari operator penugasan tunggal (=). Contohnya jika ditulis ”5==5” akan
Modul VI. Python 7
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan menghasilkan True, tapi jika yang ditulis adalah ”5==6” maka yang keluar adalah False.
Operator penugasan (=), operator ini digunakan untuk memberikan nilai ke sebuah variabel. Ini berati kita menyimpan suatu nilai dengan nama tertentu.
Misalnya jika kita menulis x = 8, kita sedang memberikan informasi untuk Python untuk menyimpan nilai 8 di dalam x. Nantinya kita bisa menggunakan x untuk memanggil kembali nilai 8. Operator ini sangat mendasar karena hampir setiap program memerlukan penyimpanan dan pengelolaan data dalam variabel. Contoh lainnya adalah, nama = ”Kil” berarti kita menyimpan teks ”Kil” ke dalam variabel nama.
3.3. Python
Buatlah sebuah kalkulator menggunakan library Tkinter di dalam Python.
Dalam pembuatan kalkulator tersebut, gunakanlah widget Label dan Button untuk menggambarkan button – button yang terdapat di dalam kalkulator. Untuk minggu ini, fungsi dari kalkulator yang kalian buat sudah mampu memberikan respon.
Apabila melakukan operasi penjumlahan, maka akan menampilkan hasil penjumlahan. Apabila melakukan operasi pengurangan, maka akan menampilkan hasil pengurangan. Apabila melakukan operasi perkalian, maka akan menampilkan hasil perkalian. Apabila melakukan operasi pembagian, maka akan menampilkan hasil pembagian. (NIM GENAP)(5 column)
Berikut adalah kodingan nya : from tkinter import *
kalkulator = Tk()
entry_kalkulator = Entry(kalkulator, width=70, borderwidth=6)
entry_kalkulator.grid(row=0, column=0, columnspan=50, padx=10, pady=10)
def display(nomor):
Modul VI. Python 8
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan current = entry_kalkulator.get()
entry_kalkulator.delete(0, END)
entry_kalkulator.insert(0, str(current) + str(nomor))
def addition_button():
digit_pertama = entry_kalkulator.get() global fnum
global symbol
fnum = float(digit_pertama) symbol = "addition"
entry_kalkulator.delete(0, END)
def subtraction_button():
digit_pertama = entry_kalkulator.get() global fnum
global symbol
fnum = float(digit_pertama) symbol = "subtraction"
entry_kalkulator.delete(0, END)
def multiplication_button():
digit_pertama = entry_kalkulator.get() global fnum
global symbol
fnum = float(digit_pertama) symbol = "multiplication"
entry_kalkulator.delete(0, END)
def division_button():
digit_pertama = entry_kalkulator.get() global fnum
Modul VI. Python 9
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan global symbol
fnum = float(digit_pertama) symbol = "division"
entry_kalkulator.delete(0, END)
def clear_button():
entry_kalkulator.delete(0, END)
def equal_button():
digit_kedua = entry_kalkulator.get() entry_kalkulator.delete(0, END)
if symbol == "addition":
entry_kalkulator.insert(0, fnum + float(digit_kedua)) if symbol == "subtraction":
entry_kalkulator.insert(0, fnum - float(digit_kedua)) if symbol == "division":
entry_kalkulator.insert(0, fnum / float(digit_kedua)) if symbol == "multiplication":
entry_kalkulator.insert(0, fnum * float(digit_kedua))
Tombol1 = Button(kalkulator, text="1", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(1))
Tombol2 = Button(kalkulator, text="2", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(2))
Tombol3 = Button(kalkulator, text="3", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(3))
Tombol4 = Button(kalkulator, text="0", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(0))
Tombol5 = Button(kalkulator, text="4", padx=10, pady=10, command=lambda:
Modul VI. Python 10
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan display(4))
Tombol6 = Button(kalkulator, text="5", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(5))
Tombol7 = Button(kalkulator, text="6", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(6))
Tombol8 = Button(kalkulator, text="*", padx=10, pady=10, command=lambda:
multiplication_button())
Tombol9 = Button(kalkulator, text="7", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(7))
Tombol10 = Button(kalkulator, text="8", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(8))
Tombol11 = Button(kalkulator, text="9", padx=10, pady=10, command=lambda:
display(9))
Tombol12 = Button(kalkulator, text="C", padx=10, pady=10, command=lambda:
clear_button())
Tombol13 = Button(kalkulator, text="/", padx=10, pady=10, command=lambda:
division_button())
Tombol14 = Button(kalkulator, text="+", padx=10, pady=10, command=lambda:
addition_button())
Tombol15 = Button(kalkulator, text="-", padx=10, pady=10, command=lambda:
subtraction_button())
Tombol16 = Button(kalkulator, text="=", padx=10, pady=10, command=lambda:
equal_button())
# Lokasi tombol di grid
Tombol1.grid(row=1, column=0) Tombol2.grid(row=2, column=0) Tombol3.grid(row=3, column=0) Tombol4.grid(row=4, column=0) Tombol5.grid(row=1, column=1) Tombol6.grid(row=2, column=1)
Modul VI. Python 11
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Tombol7.grid(row=3, column=1)
Tombol8.grid(row=4, column=1) Tombol9.grid(row=1, column=2) Tombol10.grid(row=2, column=2) Tombol11.grid(row=3, column=2) Tombol12.grid(row=4, column=2) Tombol13.grid(row=1, column=3) Tombol14.grid(row=2, column=3) Tombol15.grid(row=3, column=3) Tombol16.grid(row=1, column=4)
kalkulator.mainloop()
dan berikut adalah hasil dari kodingan diatas menggunakan Pycharm :
Gambar 6. 1. Hasil Visual Kalkulator Lalu saya ambil contoh permisalan 3 x 3 / 6.
Modul VI. Python 12
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Gambar 6. 2. Hasil Perhitungan Kalkulator
Maka hasil yang keluar adaah 0.5, sama seperti kalkulator fisik lainnya.
BAB IV ANALISA
Di pengolahan data pada BAB 3, yang menjelaskan empat tipe data fundamental dalam Python, dimulai dengan Integer, yang merepresentasikan bilangan bulat. Implementasi integer dalam Python dicatat karena kemampuannya menangani bilangan dengan ukuran arbitrer, dibatasi oleh memori sistem. Tipe data ini penting dalam operasi komputasi dan pengindeksan, serta mendukung operasi aritmatika standar yang menghasilkan nilai integer.
Selanjutnya, dibahas Float, yang dirancang untuk merepresentasikan bilangan pecahan. Representasi meliputi format desimal standar dan notasi ilmiah.
Penting bahwa representasi bilangan float dalam sistem komputer sering kali merupakan aproksimasi. Operasi aritmatika yang berlaku pada integer juga berlaku pada float, dan operasi antara integer dan float akan menghasilkan nilai float.
Tipe data String digunakan untuk menyimpan urutan karakter. String dalam Python bersifat immutable. Manipulasi string dapat dilakukan melalui operasi seperti penggabungan, pengulangan, dan slicing. Python juga menyediakan berbagai metode bawaan untuk modifikasi dan analisis string. String didefinisikan dengan menggunakan tanda kutip tunggal atau ganda.
Tipe data Boolean merupakan tipe data sederhana dengan dua nilai yang mungkin: True dan False. Tipe data ini krusial dalam logika pemrograman, terutama dalam pengendalian alur eksekusi menggunakan pernyataan kondisional dan perulangan. Nilai boolean sering kali merupakan hasil dari operasi perbandingan atau logika.
Bagian selanjutnya membahas Fungsi atau Operator Python. Fungsi print() adalah fungsi bawaan yang bertugas menampilkan output ke layar konsol. Operator aritmatika penjumlahan (+) berfungsi untuk melakukan operasi penjumlahan pada operan numerik atau konkatenasi pada operan string. Operator perbandingan kesetaraan (==) digunakan untuk menguji kesamaan antara dua operasi dan menghasilkan nilai boolean. Terakhir, operator penugasan (=) digunakan untuk
Modul VI. Python 14
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan memberikan nilai kepada suatu variabel, memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data.
Kode ini membangun aplikasi kalkulator dengan antarmuka grafis (GUI) menggunakan pustaka tkinter di Python. Langkah awal adalah mengimpor semua yang dibutuhkan dari tkinter dan membuat jendela utama untuk kalkulator. Sebuah kotak teks (Entry) disiapkan sebagai tempat pengguna memasukkan angka dan melihat hasilnya.
Kemudian, beberapa fungsi dibuat untuk menangani apa yang terjadi ketika pengguna berinteraksi dengan kalkulator. Fungsi display(nomor) bertugas menambahkan angka yang ditekan ke dalam kotak teks. Ada juga fungsi-fungsi khusus untuk tombol operasi matematika seperti penjumlahan (addition_button()), pengurangan (subtraction_button()), perkalian (multiplication_button()), dan pembagian (division_button()). Ketika tombol-tombol ini ditekan, angka yang ada di kotak teks saat itu disimpan sebagai angka pertama, dan jenis operasi yang dipilih juga dicatat. Kotak teks lalu dikosongkan untuk menerima angka kedua. Fungsi clear_button() berguna untuk menghapus semua yang ada di kotak teks. Sementara itu, fungsi equal_button() akan mengambil angka kedua dari kotak teks, melakukan perhitungan sesuai dengan operasi yang sebelumnya dipilih dan angka pertama yang disimpan, lalu menampilkan hasilnya di kotak teks.
Untuk membuat tombol-tombol di kalkulator (angka 0-9, operator, tombol C, dan =), dibuatlah banyak objek Button. Setiap tombol ini diberi label teks yang sesuai, ukuran yang pas, dan yang paling penting, perintah (command) yang akan dijalankan ketika diklik. Tata letak tombol-tombol ini diatur menggunakan sistem grid, seperti menata barang di atas kotak-kotak. Terakhir, kalkulator.mainloop() adalah perintah yang membuat jendela kalkulator terus tampil dan siap menerima interaksi dari pengguna. Kode ini menciptakan kalkulator visual yang memungkinkan pengguna memasukkan angka dan melakukan perhitungan aritmatika dasar melalui tombol-tombol yang ada.
BAB V KESIMPULAN
Python menyediakan beragam tipe data dasar (bilangan bulat, pecahan, teks, logika) yang memiliki karakteristik unik untuk representasi data.
Fungsi bawaan (print()) dan operator fundamental (aritmatika, perbandingan, penugasan) memfasilitasi interaksi dan pengelolaan data dalam Python.
Pustaka tkinter dapat digunakan untuk membangun antarmuka pengguna grafis (GUI), seperti pada contoh kalkulator, di mana elemen visual dan fungsi berinteraksi untuk menjalankan tugas tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, A., & Pratama, B. (2023). Analisis Data Penjualan Menggunakan Python dengan Pustaka Pandas dan Matplotlib. Jurnal Ilmu Komputer dan Aplikasi, 15(2), 123-135.
Setiawan, D., Putri, R. A., & Maulana, F. (2021). Pengembangan Aplikasi E- Commerce Berbasis Python dengan Framework Django. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 8(1), 45-52.
Wijaya, E., & Kurniawan, S. (2020). Implementasi Python dan Scikit-learn untuk Klasifikasi Sentimen Pelanggan. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 12(3), 187-196.
LAMPIRAN
Gambar 6. 3. Kodingan Python
Gambar 6. 4. Kodingan Python (Lanjutan)
Gambar 6. 5. Kodingan Python (Lanjutan)