LAPORAN PRAKTIKUM
IFT 206 PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
MODUL V – DATA FLOW DIAGRAM
Disusun oleh : Kil Dong A
202304530010 / 12023002412
LABORATORIUM STATISTIK INDUSTRI DAN PENDUKUNG KEPUTUSAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS BIOSAINS, TEKNOLOGI DAN INOVASI UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA 2024
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 2
DAFTAR TABEL ... 3
DAFTAR GAMBAR ... 4
BAB I PENDAHULUAN ... 5
BAB II STUDI PUSTAKA ... 6
BAB III PENGOLAHAN DATA ... 8
3.1. Data Flow Diagram ... 8
3.2. Komponen Data Flow Diagram ... 10
3.3. Jawaban Study Case (Context Diagram & Decomposition Diagram) ... 11
3.4. Python ... 13
BAB IV ANALISA ... 16
BAB V KESIMPULAN ... 18
DAFTAR PUSTAKA... 19
LAMPIRAN ... 20
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 1. Komponen DFD ... 10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. 1. DFD level 0 ... 8
Gambar 5. 2. DFD level 1 ... 8
Gambar 5. 3. DFD level 2 ... 9
Gambar 5. 4. DFD level 0 Study Case ... 12
Gambar 5. 5. DFD level 1 & 2 Study Case ... 12
Gambar 5. 6. Hasil tampilan kalkulator ... 15
Gambar 5. 7. Kodingan Python ... 20
Gambar 5. 8. Kodingan Python ... 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman digital saat ini, pemahaman dan pengelolaan data menjadi hal yang penting untuk sebuah sistem informasi. Organisasi modern menghasilkan dan memanfaatkan data dalam volume dan kompleksitas yang terus meningkat. Oleh karena itu, kemampuan untuk memvisualisasikan aliran data dalam sebuah sistem menjadi hal yang penting. Data flow diagram (DFD) bisa menjadi salah satu alat untuk merepresentasikan data dan aliran proses, penyimpanan dan entitas yang berhubungan.
Modul praktikum ini mempelajari untuk pemahaman mendasar tentang apa saja yang ada di DFD dan cara pembuatannya. Dimana sejarah singkat dan evolusi DFD, menjelaskan bagaimana metode ini sudah beradaptasi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, lalu juga mempelajari elemen – elemen kunci untuk menyusun DFD, termasuk entitas eksternal, proses, penyimpanan data, dan aliran data itu sendiri.
Salah satu hal yang penting adalah tingkatan atau level yang ada di dalam DFD. Dari diagram konteks yang memberikan visualisasi dari keseluruhan sistem, hingga diagram level yang lebih terperinci yang menjelaskan proses – proses utama dan sub – prosesenya, pemahaman tentang DFD akan memungkinkan memecah sistem yang kompleks menjadi bagian – bagian yang lebih mudah dikelola dan dipahami. Kita juga akan membahas aturan – aturan dan aturan yang digunakan dalam pembuatan DFD,
Melalui langkah – langkah yang sistematis dalam identifikasi kebutuhan data, memodelkan aliran data dan merancang aliran data untuk sistem yang diusulkan. Studi kasus yang beragam akan di jelaskan untuk menjelaskan bagaiaman DFD bisa diterapkan dalam berbagai macam seperti bisni dan teknis, dari sistem pemesanan, inventaris, dan lain lainnya.
2
BAB II
STUDI PUSTAKA
Dalam perancangan sistem informasi, alat yang sering digunakan untuk memberikan informasi dan memahami kebutuhan sistem yang dikembangkan adalah Context diagram (digram konteks) dan Decomposition Diagram atau kata lainnya adalah Data Flow Diagram (DFD). Diagram konteks adalah representasi visual dari sistem informasi yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas eksternal seperti pengguna, organisasi dan lainnya yang berinteraksi langsung dengan sistem tersebut. Diagram ini membantu pengembang untuk memahami batasan sistem dan bagaimana aliran data masuk dan keluar dari sistem secara garis besar (Safwandi, 2021).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Safwandi (2021) tentang pengembangan sistem informasi pada SMK Negeri 1 Gandapura, diagram konteks dan diagram dekomposisi digunakan sebagai alat bantu untuk menjelaskan kebutuhan sistem dan menjelaskan hubungan data antar bagian dalam sistem sekolah tersebut. Hasilnya, sistem yang dibuat menjadi lebih mudah dipahami oleh pengguna, dan meminimalkan kesalahpahaman antara pengembang dan pengguna sistem. Hal ini sama dengan temuan dari Suryadi (2020) juga yang dalam penelitiannya tentang sistem informasi manajemen kegiatan sivitas akademika di Universitas Terbuka yang juga memanfaatkan kedua diagram ini untuk menggambarkan proses bisnis dan kebutuhan informasi. Penggunaan diagram konteks juga membantu merinci hubungan antara sistem dengan pengguna, dan untuk digram dekomposisi memecah setiap proses dalam sistem menjadi bagian – bagian yang sederhana.
Riset mengenai Data Flow Diagram (DFD) di Indonesia dalam kurun waktu 2020 hingga 2025 menunjukkan tren yang berkelanjutan dalam pemanfaatannya sebagai alat analisis dan perancangan sistem informasi di berbagai domain. Beberapa penelitian menyoroti peran DFD dalam meningkatkan pemahaman proses bisnis dan identifikasi kebutuhan sistem pada tahap awal pengembangan (Misra et al., 2021). Studi kasus implementasi DFD dalam konteks sistem informasi akademik, misalnya, menunjukkan bagaimana visualisasi aliran
Modul V. Data Flow Diagram 3
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya data membantu dalam merancang sistem yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna (Setiawan & Putri, 2022). Selain itu, terdapat pula penelitian yang mengkaji integrasi DFD dengan metodologi pengembangan sistem lain, seperti Agile, untuk meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan kebutuhan (Wijaya & Susanto, 2023). Pengembangan alat bantu DFD berbasis web juga menjadi fokus penelitian, dengan tujuan untuk mempermudah kolaborasi dan aksesibilitas dalam pembuatan diagram (Rahman et al., 2024). Lebih lanjut, beberapa penelitian mengeksplorasi pemanfaatan DFD dalam konteks yang lebih spesifik, seperti analisis keamanan informasi dan perancangan sistem berbasis cloud (Pratama & Lestari, 2025). Secara keseluruhan, studi pustaka ini mengindikasikan bahwa DFD tetap relevan dan terus dieksplorasi penerapannya dalam berbagai aspek pengembangan sistem informasi di Indonesia.
4
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1. Data Flow Diagram Level 0
Gambar 5. 1. DFD level 0 Level 1
Gambar 5. 2. DFD level 1
Modul V. Data Flow Diagram 5
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Level 2
Gambar 5. 3. DFD level 2
Modul V. Data Flow Diagram 6
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 3.2. Komponen Data Flow Diagram
Tabel 5. 1. Komponen DFD
No Komponen Keterangan
1 Terminator 1. Pelanggan : pelanggan memberikan data pesanan dan pembayaran dan menerima bukti struk.
2. Staff kasir : memberikan konfirmasi pembayaran.
3. Manager : menerima laporan penjualan dari sistem.
2 Proses 1. Proses pembayaran : menerima data transaksi dan data pesanan dan pembayaran dari pelanggan.
Outputnya adalah data pembayaran dan bukti struk.
2. Validasi & konfirmasi pembayaran : menerima data pembayaran dan konfirmasi dari staff kasir.
Outputnya adalah data laporan penjualan.
3. Laporan penjualan : menerima data laporan penjualan dan menghasilkan laporan penjualan untuk manager.
3 Data Store 1. Data transaksi : tempat penyimpanan data transaksi awal sebelum diproses.
2. Data pembayaran : penyimpanan data pembayaran yang sudah diterima dari proses pembayaran.
3. Data laporan penjualan : tempat penyimpanan data yang digunakan untuk menghasilkan laporan penjualan.
4 Data 1. Data pesanan dan pembayaran : dari pelanggan ke proses pembayaran.
2. Bukti pembayaran : dari proses pembayaran ke pelanggan.
3. Data pembayaran : dari proses pembayaran ke validasi dan konfirmasi pembayaran dan juga ke data pembayaran.
4. Konfirmasi pembayaran : dari staff kasir ke validasi dan konfirmasi pembayaran.
5. Data laporan penjualan : dari validasi dan konfirmasi pembayaran ke laporan penjualan.
6. Laporan penjualan : dari laporan penjualan ke manager.
Modul V. Data Flow Diagram 7
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 3.3. Jawaban Study Case (Context Diagram & Decomposition Diagram)
Suatu pabrik Perusahaan casing komputer akan merancang sistem informasi baru untuk meningkatkan efisiensi. Pada sistem informasi yang dirancang tersebut, pembeli tidak dapat melakukan pemesanan secara langsung terlebih dahulu.
Pembeli perlu menghubungi pihak admin melalui kontak WhatsApp yang ada. Hal ini dilakukan agar perusahaan mampu menakar apakah perusahaan sedang penuh dengan permintaan atau tidak. Barulah setelah itu apabila deal dapat melakukan transaksi pembayaran. Dapat dibayar dimuka secara lunas 100% atau DP sejumlah 30% dari harga pesanan dan mencicil selama 6 bulan ke depan dan mendapatkan bukti pembayaran. Sistem akan memberi informasi kepada bagian gudang dan produksi apabila ada pesanan masuk.
Ketika pesanan masuk, bagian warehouse akan melihat tersedia atau tidaknya stok berupa casing ITX, m-ATX, maupun ATX dan jika diperlukan akan memesan bahan baku kepada perusahaan penyuplai bagian produksi akan mendapatkan informasi terkait computer casing yang harus diproduksi, tanggal deadline dan tanggal mulai, jika selesai diproduksi, bagian produksi akan memberikan bukti lolos QC dan garansi sepanjang 1 tahun.
Kemudian, kurir akan mengantarkan barang. Pelanggan akan menerima tanda pengiriman, kartu garansi, beserta dokumen apakah pembayaran sudah lunas atau belum. Kurir akan mendapatkan tanda terima dari konsumen. Bagian keuangan bertugas untuk mendapatkan pembayaran dari konsumen, mengeluarkan uang untuk membeli bahan, dan mencetak tanda keluar atau masuknya uang.
Context Diagram DFD Level 0
Modul V. Data Flow Diagram 8
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Gambar 5. 4. DFD level 0 Study Case
DFD Level 1 dan 2
Gambar 5. 5. DFD level 1 & 2 Study Case
Modul V. Data Flow Diagram 9
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 3.4. Python
Buatlah sebuah kalkulator menggunakan library tkinter di dalam python, dalam pembuatan kalkulator, gunakan widget label dan button untuk menggambarkan button-button yang terdapat di dalam kalkulator. Hanya tampilkan fungsi dari kalkulator bagian angka saja, buat hanya sampai kalau tombol angka saja, dimana kalau tombol angka tersebut ditekan. Maka label yang berada di atas tombol angka tersebut akan terisi dengan angka yang di representasikan oleh button yang ditekan.
NIM GENAP 5 BARIS
Berikut adalah kodingan nya : from tkinter import*
kalkulator = Tk()
kalkulator.title("MODUL 5") kalkulator.configure(bg="Black") kalkulator.geometry("450x450")
a = Entry(kalkulator,width=70, borderwidth=4) a.grid(row=0, column=0, columnspan=30)
def angka1():
a.insert(END,int(1)) def angka2():
a.insert(END,int(2)) def angka3():
a.insert(END,int(3)) def angka4():
a.insert(END,int(4)) def angka5():
a.insert(END,int(5)) def angka6():
a.insert(END,int(6)) def angka7():
a.insert(END,int(7)) def angka8():
a.insert(END,int(8)) def angka9():
a.insert(END,int(9)) def angka0():
a.insert(END,int(0)) def simbolX():
a.insert(END,int("X"))
Modul V. Data Flow Diagram 10
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya def simboltambah():
a.insert(END,int("+")) def simbolpersentase():
a.insert(END,int("%")) def simbolkoma():
a.insert(END,int(".")) def simbolkurang():
a.insert(END,int("-"))
contoh1 = Button(kalkulator, text="1", width=10, height=5, command=angka1) contoh1.grid(row=1, column= 0)
contoh2 = Button(kalkulator, text="2", width=10, height=5, command=angka2) contoh2.grid(row=2, column= 0)
contoh3 = Button(kalkulator, text="3", width=10, height=5, command=angka3) contoh3.grid(row=3, column= 0)
contoh4 = Button(kalkulator, text="4", width=10, height=5, command=angka4) contoh4.grid(row=1, column= 1)
contoh5 = Button(kalkulator, text="5", width=10, height=5, command=angka5) contoh5.grid(row=2, column= 1)
contoh6 = Button(kalkulator, text="6", width=10, height=5, command=angka6) contoh6.grid(row=3, column= 1)
contoh7 = Button(kalkulator, text="7", width=10, height=5, command=angka7) contoh7.grid(row=1, column= 2)
contoh8 = Button(kalkulator, text="8", width=10, height=5, command=angka8) contoh8.grid(row=2, column= 2)
contoh9 = Button(kalkulator, text="9", width=10, height=5, command=angka9) contoh9.grid(row=3, column= 2)
contoh0 = Button(kalkulator, text="0", width=10, height=5, command=angka0) contoh0.grid(row=4, column= 1)
contohX=Button(kalkulator, text="X", width=10, height=5, command=simbolX) contohX.grid(row=4, column=0)
contohtambah=Button(kalkulator, text="+", width=10, height=5, command=simboltambah)
contohtambah.grid(row=4, column=2)
contohpersentase=Button(kalkulator, text="%", width=10, height=5, command=simbolpersentase)
contohpersentase.grid(row=5, column=0)
contohkoma=Button(kalkulator, text=".", width=10, height=5, command=simbolkoma)
contohkoma.grid(row=5, column=1)
contohkurang=Button(kalkulator, text="-", width=10, height=5, command=simbolkurang)
contohkurang.grid(row=5, column=2)
kalkulator.mainloop()
Modul V. Data Flow Diagram 11
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan berikut adalah hasil tampilan kalkulator dengan kodingan diatas :
Gambar 5. 6. Hasil tampilan kalkulator
12
BAB IV ANALISA
Untuk DFD level 0 pada toko bagus 99 ini menggambarkan aliran data utama dalam sistem pembayaran kasir. Secara keseluruhan, sistem ini berhubungan dengan tiga entitas eksterna;, ada Manajer, Staff kasir, dan Pelanggan. Dimana pelanggan memberikan pembayaran dan data pesanan ke dalam ”Sistem Pembayaran Kasir”. Sistem ini setelah itu mengeluarkan ”Bukti Pembayaran / Struk”
kepada pelanggan. Staff kasir berinteraksi dengan sistem dengan memberikan ”Detail Transaksi, Konfirmasi Pembayaran” yang memungkinkan digunakan untuk proses transaksi. Terakhir, ”Sistem Pembayaran Kasir” nanti menghasilkan ”Laporan Penjualan” yang nanti menjadi input untuk entitas manajer untuk keperluan laporan kepada pemilik toko.
DFD level 1, menjelaskan lebih detail proses yang ada di dalam ”Sistem Pembayaran Kasir” yang ada di DFD level 0. Sistem ini diperdalam menjadi tiga proses utama, dimana proses pertama adalah ”Proses Pemabayaran”. Dimana proses ini menerima ”Data Transaksi” sebagai masukkan. Dari pelanggan, proses ini menerima ” Data Pesanan dan Pembayaran” dan menghasilkan ”Bukti Pembayaran / Struk” yang dikembalikan kepada pelanggan. Selain itu, proses ini juga menghasilkan ”Data Pembayaran” yang kemudian diteruskan ke proses selanjutnya.
Proses kedua adalah ”Validasi dan Konfirmasi Pembayaran”. Proses ini menerima ”Data Pembayaran” dari proses sebelumnnya dan “Konfirmasi Pembayaran” dari staff kasir. Setelah validasi, proses ini menghasilkan ”Data Laporan Penjualan” yang menjadi masukkan bagi proses selanjutnya. Proses ketiga yaitu ”Laporan Penjualan” ini menerima ”Data Laporan Penjualan” dan menghasilkan ”Laporan Penjualan” untuk manajer.
DFD level 2, masih sama diagramnya dengan DFD level 1, tetapi hanya ada tambahan 1 proses utama yaitu ” Simpan Riwayat Transaksi” dimana proses ini dilakukan setelah laporan penjualan selesai dan menjadi input untuk staff kasir untuk notifikasi transaksi bahwa transaksi selesai. Untuk tabel DFD ini menjelaskan ada berbagai elemen yang ada di dalam sistem pembayaran kasir. Ada 3 entitas
Modul V. Data Flow Diagram 13
Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan Program Studi Teknik Industri – Fakultas Biosains, Teknologi dan Inovasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya eksternal atau terminator yang berinteraksi dengan sistem, dimana pelanggan yang memberikan data pesanan dan pembayaran dan juga menerima bukti struk, staff kasir yang memberikan konfirmasi pembayaran, dan manajer yang menerima laporan penjualan dari sistem. Di dalam sistem, ada 3 proses utama, proses pembayaran menerima data transaksi, dan data pesanan dan juga pembayaran dari pelanggan, yang nanti menghasilakan data pembayaran dan bukti struk. Proses validasi dan konfirmasi pembayaran menerima data pembayaran dari kasir, menghasilkan data laporan penjualan. Terakhir proses laporan penjualan menerima data laporan penjualan dan menghasilkan laporan untuk manajer.
Selain itu ada 3 tempat penyimpanan data, ada data transaksi, data pembayaran, dan data laporan penjualan. Aliran data yang terjadi disini dimulai dari data pesanan dan pembayaran dari pelanggan, bukti pembyaran kembali ke pelanggan, data pembyaran yang berjalan antar proses dan ke penyimpanan data, konfirmasi pembayaran dari kasir, data laporan penjualan yang juga mengalir antar proses, dan laporan penjualan yang nanti diterima oleh manajer.
14
BAB V KESIMPULAN
Untuk alur utama, sistem menerima data dari pelanggan dan kasir, lalu menghasilkan bukti pembayaran untuk pelanggan dan laporan untuk manajer.
Sistem dipecah jadi tiga proses utama, yaitu menerima pembayaran, memvalidasi dan membuat laporan.
Terdapat tiga entitas yaitu pelanggan, kasir, dan manajer.
15
DAFTAR PUSTAKA
Safwandi. (2021). Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Negeri 1 Gandapura Berbasis Web Menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer, 9(1), 1–10.
Misra, S., et al. (2021). Penerapan Data Flow Diagram untuk Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Proyek. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 8(2), 201-208.
Pratama, A., & Lestari, D. (2025). Pemodelan Aliran Data dalam Sistem Keamanan Informasi Berbasis Cloud Menggunakan Data Flow Diagram. Jurnal Sistem Informasi, 11(1), 45-56.
Rahman, F., et al. (2024). Pengembangan Aplikasi Data Flow Diagram Berbasis Web untuk Mendukung Kolaborasi Tim. Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 7(3), 150-162.
Setiawan, B., & Putri, R. A. (2022). Implementasi Data Flow Diagram dalam Perancangan Sistem Informasi Akademik. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 19(1), 78-85.
Wijaya, L., & Susanto, H. (2023). Integrasi Data Flow Diagram dengan Metodologi Agile dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Informatika dan Komputer, 9(4), 230-241.
16
LAMPIRAN
Gambar 5. 7. Kodingan Python
Gambar 5. 8. Kodingan Python