• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Absensi UKM Bulutangkis Berbasis Web

N/A
N/A
Weare Siapa

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Absensi UKM Bulutangkis Berbasis Web"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN UAS

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UKM BULUTANGKIS

BERBASIS WEB

Dosen Pengajar:

Ida Bagus Putra Manuaba, S Kom.MT

Oleh:

1. I Gede Pande Praditya (2215323064) 2. I Gede Widi Ardika (2215323080) 3. Ni Luh Putri Nova Divana (2215323012) 4. Ni Putu Purnamawati (2215323028)

Kelas: MI II D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BALI 2023

(2)

2 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENGUMPULAN DATA ... 3

1.1 Hasil Analisis Sistem ... 3

1.2 Lampiran Dokumen ... 5

BAB II ... 8

PERANCANGAN SISTEM FLOW ... 8

2.1 Analisa Proses Sistem flow ... 8

Gambar 2.1 Sistem Flow Pembukaan Absensi ... 9

Gambar 2.2 Sistem Flow Registrasi Anggota ... 11

Gambar 2.3 sistem flow presensi anggota ... 13

BAB III ... 14

3.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 14

3.2 Analisa Proses Data Flow Diagram Absensi lv 0 ... 15

3.3 Analisa Proses Data Flow Diagram Absensi lv 1 ... 16

BAB IV ... 18

ERD (Entity-Relationship Diagram) ... 18

4.1 ERD (Entity-Relationship Diagram) ... 18

A. Conceptual Data Model (CMD) ... 19

B. Physical Data Model (PDM) ... 21

BAB V ... 22

PEMODELAN UML ... 22

5.1 Metode UML (Unified Modeling Language ) ... 22

5.1.1 Use Case Diagram ... 22

A. Pembuatan Use Case Sederhana ... 23

B. Pembuatan Use Case Extend, Include dan Generalization ... 24

5.1.2 Activity Diagram ... 26

C. Activity Diagram Proses Login ... 27

D. Activity Diagram Membuka Absensi ... 27

E. Activity Diagram Melakukan Absensi ... 28

F. Activity Diagram Status Absensi ... 29

G. Activity Diagram Data Absensi ... 30

H. Activity Diagram Rekap Absensi ... 31

(3)

3 BAB I

PENGUMPULAN DATA I Gede Pande Praditya (2215323064)

I Gede Widi Ardika (2215323080) Ni Luh Putri Nova Divana (2215323012)

Ni Putu Purnamawati (2215323028)

1.1 Hasil Analisis Sistem

Dalam melakukan analisa sistem untuk menyelesaikan suatu permasalahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang dimana pada observasi dilakukan pengumpulan data serta pengamatan secara langsung terhadap situasi dilapangan dan data data apa saja yang akan digunakan untuk membuat sistem yang akan dikembangkan nantinya . 2. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang melibatkan interaksi secara langsung yang mengutarakan pemikiran, presepsi dan pengalaman serta pengamatan dari

narasumber dengan melakukan tanya jawab untuk memproleh informasi ,yang sekiranya dapat membantu dalam menganalisa dan merancang sistem yang nantinya akan dikembangkan. Tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan data - data yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dikembangkan.

Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis Politeknik Negeri Bali, kami mendapatkan beberapa

informasi tentang proses pendaftaran, absensi dan pembayaran iuran serta proses pelaksanan Unit Kegiatan Mahasiswa bulutangkis.

Pada sistem pendaftaran Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis 2023 ini memiliki perbedaan dari tahun - tahun sebelumnya, yang dimana pada tahun

sebelumnya tidak ada proses seleksi dan menyebabkan jumlah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa melebihi kouta yang seharusnya. Maka dari itu dibentuklah sistem seleksi sebelum menjadi anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis. Tahapan seleksi untuk bergabung sebagai anggota aktif memiliki beberapa tahapan.

Pada seleksi tahap pertama yaitu dengan pengisian google from pendaftaran online dengan memiliki tenggat waktu yang sudah ditetapkan oleh pengurus, pada google from pendaftaran ini terdapat data personal dari calon anggota yang wajib diisi, diantaranya tercantum Nama calon anggota, Nim, Jurusan, Program studi, No hp, id_line, Username Instagram dan alamat E-mail calon anggota. Semua data personal yang tercantum pada google from pendaftaran akan digunakan untuk melengkapi data dari calon anggota yang lolos seleksi tahap pertama.

(4)

4

Data yang dikumpulkan juga akan digunakan untuk perekapan atau pembuatan data absensi dalam kegiatan ukm rutinan, dalam seleksi tahap pertama dinilai dari ketepatan waktu pengumpulan google from. Bagi calon anggota yang sudah melengkapi data pada google from pendaftaran dengan tengat waktu yang sudah ditentukan maka dinyatakan lolos dan melanjutkan ketahap seleksi ke-dua, sedangkan sebaliknya bila calon anggota melewati tenggat waktu yang sudah di tentukan, maka dinyatakan tidak lolos seleksi tahap pertama.

Dalam seleksi tahap ke-dua calon anggota yang lolos pada seleksi tahap pertama dapat membuat video perkenalan diri dengan ketentuan menggunakan pakaian santai olahraga serta membawa atribut raket .Penilaian untuk seleksi tahap ini , dinilai dari ketepatan waktu calon anggota memposting video perkenalan diri melalui akun instagram pribadi , jika calon anggota tidak memposting video perkenalan sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan maka dinyatakan tidak lolos, untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya.pada tahap ini pengurus menggunakan cara manual untuk mengetahui bahwa calon anggota sudah memposting atau tidaknya video melalui user name ig yang sudah dikumpulkan sebelumnya melalui google from, dan dengan cara ini pelatih atau pengurus bisa mengetahui siapa saja calon anggota yang memposting tepat waktu.

Seleksi tahap ke-tiga adalah calon anggota yang lolos seleksi tahap ke-dua wajib melakukan pembayaran uang pendaftaran sebesar Rp25.000, dan setelah calon anggota melakukan pembayaran uang pendaftran, calon anggota juga wajib untuk membeli pakaian UKM bulutangkis sebesar Rp 85.000, dengan melakukan

pembayaran uang pendaftaran dan pakaian UKM, maka calon anggota dinyatakan lolos seleksi dan menjadi anggota aktif unit kegiatan mahasiswa bulutangkis.Dengan melalui tahap seleksi yang sudah tertera, jumlah anggota aktif UKM Bulutangkis tahun 2023 ini sebanyak 490 peserta .

Dalam hal absensi ,unit kegiatan mahasiswa bulutangkis masih menerapkan absensi manual, yang dimana absensi dilakukan dengan cara memanggil satu per satu nama anggota aktif atau no absen anggota aktif dari berbagai jurusan .Dengan

banyaknya anggota ukm yang berjumlah 490 orang ,akan menghabiskan waktu yang lebih panjang untuk melakukan absensi.Pelaksanaan ukm rutinan ini dibagi menjadi dua sesi ,karna jika UKM rutin dilakukan secara bersamaan maka akan kekurangan waktu dalam hal melakukan absensi serta kekurangan tempat atau lapangan.Pada sesi pertama adalah jurusan niaga (pariwisata,Administrasi bisnis ,Akutansi) dimulai pada jam 16.00 – 17.30 dan pada sesi ke- dua adalah jurusan Teknik

(sipil,elektro,mesin) yang dimulai pada jam 17.30 – 19.00 ,dengan menggunakan pakaian ukm serta membawa atribut raket . Unit Kegiatan Mahasiswa bulutangkis juga memiliki sistem iuran yang dilaksanakan sebulan sekali dengan nominal 15.000, dengan cara anggota hanya perlu memberikan informasi seperti nama jurusan dan no absen pada saat melakukan iuran, dan untuk uang iuran yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli perlengkapan UKM seperti shuttlecock, dan untuk raket itu wajib dimiliki oleh semua anggota bulu tangkis. Sedangkan net, matras dan lampu sorot sudah disediakan oleh kampus.

(5)

5

Dari hasil wawancara, kami mendapatkan beberapa informasi terkait UKM bulutangkis dan kami sepakat untuk sistem yang akan dikembangkan adalah sistem absensi. Dikarnakan dengan banyaknya peserta ukm dan dengan proses absensi yang masih dilakukan secara manual maka akan menghabiskan waktu yang cukup lama.

1.2 Lampiran Dokumen

Lampiran dokumen yang digunakan adalah dokumen absensi dari berbagai jurusan yang mengikuti umk bulutangkis, dokumen ini digunakan untuk menjadi bahan dalam perancangan sistem yang akan dikembangkan dan ada beberapa atribut yang ada pada dokumen antaranya no absen, nama anggota, nim anggota, jurusan dan disertakan tanggal berlangsungnya ukm. Dokumen absensi ini digunakan saat melakukan absensi dan saat melakukan pembayaran iuran bulanan anggota ukm bulutangkis.

Gambar 1.1 Absensi jurusan pariwisata

(6)

6

Gambar 1.2 Absensi jurusan akutansi

Gambar 1.3 Absensi jurusan Teknik sipil

(7)

7

Gambar 1.4 Absensi jurusan Teknik elektro

Gambar 1.5 Absensi jurusan Adminustrasi Niaga

(8)

8 BAB II

PERANCANGAN SISTEM FLOW I Gede Pande Praditya (2215323064)

2.1 Analisa Proses Sistem flow

Dalam proses Analisa sistem flow , ada 3 bagian yang digunakan untuk proses jalannya sistem flow dari sistem informasi absensi ini, mulai dari bagian Absensi, Registrasi 1 dan 2.

Dari dokumen dan data yang didapatkan dari wawancara dan observasi, maka dapat dibuatnya pembagian dari sistem flow, dibawah ini adalah penejelasan dari sistem flow yang dudah dirancang :

1. Bagian pertama yaitu Pembukaan Absensi:

- bagian ini digunakan oleh pelatih dan anggota untuk melakukan absensi, yang dimulai dari pelatih atau pengurus UKM membuka absensi anggota dengan cara login ke akun pengurus dengan memasukkan Username dan NIM pelatih yang akan dilanjutkan dengan Sistem menampilkan pilihan sesi, hari, tanggal, dan waktu UKM berlangsung, selanjutnya sistem akan menampilkan informasi absensi pelatih yang diambil dari database dengan data absensi sebelumnya, lalu sistem akan menampilkan detail absensi, tanggal, hari, sesi, waktu UKM.

Setelah itu pelatih melakukan pemilihan sesi, tanggal, hari, waktu dan Absensi , jika berhasil maka sistem akan menampilkan absensi pelatih sukses dan data

tersebut dikirimkan ke database, jika tidak maka pelatih harus mengulangi input Username dan NIM dan pemilihan sesi lagi.

- Setelah pelatih melakukan absensi, sekarang pelatih bisa membuka presensi bagi anggota UKM yang dimana absensi tersebut akan dilakukan oleh anggota dengan terlebih dahulu melakukan login ke- akun UKM dengan memasukkan NIM dan akan ditujukan ke menu presensi anggota, menu data absensi sebelumnya, dan pilihan sesi, tanggal, hari, waktu ukm yang sudah pernah dilakukan. Lalu anggota akan melakukan pemilihan sesi, tanggal, hari, waktu UKM dan absensi bisa dilakukan, jika benar maka data absensi akan disimpan di database jika

salah maka anggota akan melakukan proses login menggunakan nim lagi dan pemilihan sesi, tanggal, hari, dan waktu UKM lagi hingga benar dan jika sudah semua itu maka proses absensi selesai

(9)

9

Gambar 2.1 Sistem Flow Pembukaan Absensi

(10)

10 2. Bagian kedua adalah Registrasi pelatih:

- Bagian ini dipakai oleh User baru yang harus medaftarkan diri kedalam database UKM agar bisa melakukan dan membuka absensi. Registrasi ini dimulai dari pelatih memasukkan data diri lengkap terutama NIM, lalu dilakukan proses registrasi user yang dimana data yang didaftarkan dimasukkan kedalam database UKM

- Selanjutnya akan dilakukan pengecekan apakah user sudah terdaftar atau belum jika belum terdaftar maka akan dilakukan verifikasi akun user yang dimana setelah diverifikasi akan disimpan kedalam database UKM dan menampilkan ke user bahwa akun mereka sudah terverifikasi. Lainnya jika user sudah mendaftar maka sistem akan memproses validasi login dan menampilkannya ke anggota bahwa mereka sudah terdaftar.

- Setelah semua itu dilakukan, sistem akan melakukan verifikasi login akun user jika verifikasi gagal maka sistem akan menampilkan halaman validasi login ke user untuk melakukan login ulang sampai benar, jika verifikasi berhasil maka sistem akan mengecek akun user dan akan melakukan login yang dimana data login diambil dari database UKM agar sesuai dengan apa yang dimasukkan oleh user, setelah semua benar maka sistem akan membawa user ke halaman utama web.

(11)

11

Gambar 2.2 Sistem Flow Registrasi Anggota

(12)

12

3. Bagian ketiga adalah halaman presensi anggota:

- Bagian ini dipakai oleh Anggota dan Pelatih yang dimana pelatih menggunakan untuk membuka presensi anggota sedangkan anggota akan melakukan absensi disaat pelatih sudah melakukan presensi mereka terlebih dahulu. Jika pelatih tidak ada membuka prsensi maka anggota tidak akan bisa melakukan presensi.

Sistem presensi ini mengharuskan pelatih untuk melakukan presensi pribadi terlebih dahulu agar diketahui bahwa pelatih menghadiri Ukm.

- Proses paling awal dari presensi ini adalah sistem mengambil tampilan menu web dan menampilkannya ke dalam halaman web yang dimana pelatih dan anggota akan melihat tampilan halaman web tersebut.

Pelatih memiliki 3 pilihan yaitu pilihan A untuk membuka menu utama, Pilihan B untuk melihat data diri pelatih tersebut, dan Pilihan C untuk melakukan presensi pelatih yang otomatis membuka presensi untuk anggota.

- Bagian anggota juga hampir sama, dimulai dari tampilan web yang berisi 3 pilihan, yaitu pilihan A untuk menampilkan pilihan utama web, pilihan B untuk halaman data diri anggota dan pilihan C untuk melakukan presensi anggota setelah pelatih melakukan presensi pada diri mereka.

- Bagian akhir dari semuanya adalah untuk keluar atau tidak dari halaman web, jika tidak maka akan kembali ke halaman web awal yang dimana kita bisa memilih kembali opsi lainnya, sedangkan jika memilih iya maka proses presensi selesai.

(13)

13

Gambar 2.3 sistem flow presensi anggota

(14)

14 BAB III

PERANCANGAN DATA FLOW DIAGRAM Ni Luh Putri Nova Divana (2215323012)

3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus data dalam suatu perancangan sistem, yang digambarkan dengan sejumlah simbol tertentu untuk menunjukkan perpindahan data yang terjadi dalam proses suatu sistem bisnis (Kendall & Kendall, 2004). Pada perancangan data flow diagram ini menggunakan simbol Yurdon/de marco dan memiliki 4 macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan arus data dalam DFD, yaitu : 1. Kesatuan luar (External entity)

Gambar 3.1 external entity

Kesatuan luar (external entity) atau biasa juga disebut entity saja, digambarkan dengan simbol kotak persegi panjang. External entity (dapat berupa departemen lain, orang, ataupun mesin) dapat mengirim maupun menerima data dari sistem. Setiap external entity diberikan nama yang sesuai dan nama tersebut harus merupakan kata benda.

2. Arus data (Data Flow)

Gambar 3.2 Arus Data

Arus data menunjukkan pergerakan data dari satu bagian ke bagian lain dalam sistem, dan ujung/kepala dari panah tersebut menunjukkan arah tujuan data.

3. Proses

Gambar 3.3 Proses

Proses adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain.

Atau dengan kata lain, proses menerima 32 input data dan mengeluarkan output data lain yang telah diproses. Suatu proses harus diberi nomor untuk mengindikasikan level diagramnya.

4. Simpanan data (data store)

Gambar 3.4 Data Store

(15)

15

Simpanan data (data store) adalah tempat menyimpan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu

menggunakan data tersebut.

3.2 Analisa Proses Data Flow Diagram Absensi lv 0

DFD (Data Flow Diagram) konteks Level 0 adalah suatu jenis diagram yang digunakan dalam analisis sistem untuk menggambarkan aliran data utama di suatu sistem atau proses. DFD Level 0 adalah tingkatan tertinggi dalam hierarki DFD yang menggambarkan sistem secara

keseluruhan tanpa terlalu mendetail. Diagram ini biasanya digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang bagaimana data mengalir di antara entitas utama dalam sistem.

DFD Level 0 menggunakan simbol-simbol grafis untuk menggambarkan entitas eksternal, proses, dan aliran data utama. Pada tingkat ini, hanya ada satu proses utama yang menggambarkan sistem secara keseluruhan. Entitas eksternal, seperti pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem, juga ditunjukkan dalam diagram ini. Aliran data utama yang masuk dan keluar dari sistem juga ditampilkan dengan panah yang mengindikasikan arah aliran data.

DFD Level 0 memberikan pandangan yang lebih abstrak dan menyederhanakan kompleksitas sistem secara keseluruhan. Diagram ini membantu analis sistem dan pemangku kepentingan untuk memahami secara visual bagaimana data bergerak melalui sistem dan bagaimana interaksi antara entitas dan proses terjadi.

Gambar 3.1 Data Flow Diagram Absensi lv 0

(16)

16

Definisi Gambar 3.1 Dfd lv 0

ERD Sistem Absensi UKM Bulutangkis diatas terdiri dari 2 entitas yaitu : 1. Anggota

2. Pelatih

berfungsi sebagai pengirim dan penerima data yang dapat dilihat dari gambar diatas : 1. Tahap pertama dimulai dengan anggota yang menginput data diri ke dalam proses

sistem dan melakukan input akun anggota untuk login.

2. Setelah login, sistem akan menampilkan data anggota dan data presensi anggota.

3. Kemudian, tahap berikutnya melibatkan pelatih yang melakukan input data diri dalam proses sistem, diikuti dengan input akun pelatih dan login ke dalam proses sistem.

4. Setelah login, proses sistem akan menampilkan data pelatih, data absensi pelatih, data absensi anggota, dan laporan absensi.

3.3 Analisa Proses Data Flow Diagram Absensi lv 1

DFD (Data Flow Diagram) Level 1 adalah tingkat yang lebih rinci dalam hierarki DFD yang digunakan untuk menggambarkan aliran data di dalam satu proses utama yang telah

ditentukan pada DFD Level 0. DFD Level 1 menunjukkan bagaimana proses utama pada tingkat sebelumnya dipecah menjadi beberapa subproses yang lebih kecil dengan aliran data yang lebih spesifik.

Pada DFD Level 1, proses utama pada DFD Level 0 direpresentasikan sebagai satu kotak dengan nomor urutan. Kemudian, kotak ini dibagi menjadi beberapa subproses yang masing- masing memiliki nomor urutan unik. Setiap subproses ini mewakili tugas atau kegiatan tertentu dalam sistem yang berkontribusi pada aliran data yang lebih rinci.

Selain itu, DFD Level 1 juga menunjukkan entitas eksternal, seperti pengguna atau sistem lain, yang berinteraksi dengan setiap subproses. Aliran data yang masuk dan keluar dari setiap subproses ditampilkan dengan panah yang mengindikasikan arah dan jenis data yang mengalir.

DFD Level 1 membantu dalam memahami dengan lebih rinci bagaimana data bergerak di dalam sistem dan bagaimana setiap subproses berkontribusi dalam pengolahan data. Diagram ini memberikan pandangan yang lebih terperinci dan lebih fokus daripada DFD Level 0. Namun, perlu diingat bahwa DFD Level 1 juga tidak memberikan detail implementasi teknis, melainkan hanya memberikan gambaran tingkat tinggi tentang aliran data di dalam sistem.

(17)

17

Gambar 3.2 Data Flow Diagram Absensi lv 1

Definisi Gambar 3.2 Dfd lv 1

1. Di UKM Bulutangkis, absensi melibatkan proses registrasi bagi pelatih dan anggota UKM.

Untuk memulai proses ini, anggota dan pelatih harus mengisi data diri mereka, termasuk NIM dan password, sebagai langkah awal dalam registrasi. Sistem kemudian akan memvalidasi akun yang telah terdaftar.

2. Setelah berhasil melakukan proses registrasi, pengguna akan dapat login ke dalam sistem dengan menggunakan username dan password yang telah mereka daftarkan sebelumnya. Pada tahap ini, pelatih memiliki akses untuk melakukan absensi terlebih dahulu sehingga absensi untuk anggota UKM dapat dibuka.

3. Setelah pelatih melakukan absensi, anggota UKM Bulutangkis dapat melakukan proses absensi mereka sendiri dengan masuk ke dalam sistem menggunakan username dan password mereka. Dalam sistem, mereka akan menemukan opsi untuk melakukan absensi dan konfirmasi kehadiran mereka.

4. Data absensi yang sudah dilakukan akan di simpan di store absen.

5. Tahap terakhir yaitu data absensi akan dilakukan rekap olehh sistem dan di kirim ke pelatih pengurus.

(18)

18 BAB IV

ERD (Entity-Relationship Diagram) I Gede Widi Ardika (2215323080)

4.1 ERD (Entity-Relationship Diagram)

ERD (Entity-Relationship Diagram) adalah suatu diagram yang biasa digunakan untuk menggambarkan atau memodelkan hubungan antara objek seperti entitas,atribut dan relasi dalam sebuah sistem database. Entitas adalah objek dan atribut meruoakan bagian dari objek itu sendiri. Dengan adanya ER diagram, maka sistem database yang terbentuk dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan terlihat rapi. Dengan menggunakan ERD, kita dapat

memvisualisasikan dan menjelaskan struktur dan hubungan antara entitas dalam sebuah basis data secara jelas dan terstruktur. ERD dapat membantu kita dalam merancang, mengembangkan, dan memahami sistem basis data dengan lebih baik. Terdapat 2 model yang digunakan dalam pemodelan , diantaranya Conceptual Data Model (CMD) dan Physical Data Model (PDM).

Dalam database Terdapat tiga jenis kardinalitas diantaranya:

1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke satu 2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak 3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak

Tahapan Analisis Studi-Kasus

Menyusun dan Melakukan Penggambaran ERD pada Sistem Informasi Absensi berbasis Web UKM Bulu Tangkis

Menentukan Entitas

Keterangan Nama Entitas

Objek Orang Pelatih, Anggota

Objek Benda -

Objek Hal Absensi, Sesi

Mentukan atribut Atribut awal

Entitas Atribut

Pelatih Id_pelatih, Nama , Nim, no telp, user ,password Anggota / Mahasiswa NIM, Nama anggota,jurusan,jenis_kelamin,no

telp,user,password,no_absen

Absensi No_absensi, id_pelatih, id_sesi ,tgl_ukm Sesi Id_sesi,sesi_ukm,jurusan,waktu

(19)

19 Mengidentifikasikan Atribut

Entitas UID

Pelatih Id_pelatih (UID Sederhana) Nama , Nim, no telp, user ,password Anggota / Mahasiswa Nim (UID Sederhana) Nama

anggota,jurusan,jenis_kelamin,no telp,user,password,no_absen Absensi No_absensi (UID Sederhana) id_pelatih, id_sesi ,tgl_ukm Sesi Karna Nim,id_pelatih dan No_absensi sudah menjadi UID pada tabel

lainnya maka pada tabel sesi. Di dalam penggambaran konseptual Nim,Id_pelatih dan No_absensi maka pada tabel sesi tidak perlu dituliskan sebagai atribut pada sesi.

Id_sesi (UID Sederhana) sesi_ukm,jurusan,waktu

Mengidentifikasikan Aturan Bisnis untuk memetakan hubungan/kerelasian

No Aturan/Proses Bisnis Entitas Yang

Terlibat Kardinalitas 1 Secara Umum Seorang pelatih membuka forum

absensi untuk banyak anggota/Mahasiswa Pelatih - Absensi 1:M

2

Secara umum absensi dapat dilakukan oleh mahasiswa yang sudah mendaftar pada ukm dan menjadi anggota.

Mahasiswa/Anggota –

Absensi 1:M

3

Proses Absensi anggota memiliki banyak anggota dan terdapat 2sesi pada proses absensi Dan anggota hanya perlu di satu sesi yang sudah di tentukan

Absensi – Sesi 1:M

A. Conceptual Data Model (CMD)

Conceptual Data Model(CDM) atau model konsep data merupakan konsep yang

berkaitan dengan pemodelan ERD, pada conceptual data model berkaidan dengan perancangan basis data berdasarkan pengumpulan data dan analisa dan pada conceptual data model ini dilakukan perancangan atau menentukan kebutuhan suatu sistem data base, pada CMD ini kita perlu mengetahui dan mengetahui bagian bagian yang akan berrelasi dalam data base yang nantinya dapat dikonversikan ke PDM.

(https://cacademy.my.id/wp-content/uploads/2020/10/pertemuan-4-SMB-UPB-2020.pdf)

(20)

20

Gambar 4.1 Conceptual Data Model

Definisi Conceptual Data Model

ERD (Entity-Relationship Diagram) yang kami buat menggambarkan tentang sistem manajemen absensi UKM Bulutangkis. ERD ini mencakup empat entitas utama: Pelatih, Anggota, Absensi dan Sesi.

Entitas Pelatih memiliki atribut seperti User, Password, Nama, NIM, No. Tlpn dan id_pelatih.

Entitas ini memiliki hubungan one-to-many dengan entitas Absensi, karena secara umum seorang pelatih membuka forum absensi untuk banyak Anggota/Mahasiswa.

Entitas Anggota memiliki atribut seperti User, Password, Nama_anggota, No_absen, NIM, Jurusan, Jenis_kelamin dan No_tlpn. Entitas ini memiliki hubungan One to many dengan entitas Absensi, karena secara umum Absensi dapat dilakukan oleh Mahasiswa yang sudah mendaftar pada UKM dan menjadi Anggota.

Entitas Absensi memiliki atribut yaitu No._absensi, ide_sesi, ide_pelatih dan Tgl_UKM. Entitas ini memiliki hubungan one-to-many dengan entitas Sesi, karena proses absensi Anggota

memiliki banyak Anggota dan terdapat 2 Sesi pada proses absensi dan Anggota hanya perlu di satu Sesi yang sudah di tentukan.

ERD ini membantu memvisualisasikan bagaimana entitas Pelatih, Anggota, Absensi dan Sesi terhubung satu sama lain dalam sistem manajemen absensi UKM. Hal ini mempermudah

1

M 1

M

1

M

(21)

21

pemahaman mengenai struktur basis data, memastikan tidak ada redundansi data, dan membantu mengatur dan melacak informasi terkait absensi dengan lebih efisien."

B. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya. PDM merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data disimpan di dalam basis data. PDM sudah merupakan bentuk fisik perancangan basis data yang sudah siap diimplementasikan ke dalam DBMS sehingga nama tabel juga sudah merupakan nama asli tabel yang akan diimplementasikan ke dalam DBMS.DBMS yang digunakan adalah MySql.

(https://cacademy.my.id/wp-content/uploads/2020/10/pertemuan-4-SMB-UPB-2020.pdf)

Gambar 4.2 Physical Data Model

(22)

22 BAB V

PEMODELAN UML

NI PUTU PURNAMAWATI (2215323028)

5.1 Metode UML (Unified Modeling Language )

Dalam merancang sebuah sistem yang akan dikembangkan, adanya beberapa proses yang diperlukan salah satunya adalah perancangan UML (Unified Modeling Language) yang

merupakan bahasa standar pemodelan untuk memodelkan, merancang dan mendokumentasikan sebuah sistem yang akan dikembangkan.UML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh, yang dikenal sebagai “Tiga Amigo”.

Menurut Grady Booch, salah satu ahli yang terlibat dalam pengembangan Unified Modeling Language, UML adalah “bahasa pemodelan visual yang dapat digunakan untuk

merepresentasikan sistem perangkat lunak yang berbeda, mulai dari sistem yang sederhana hingga sistem yang kompleks.”.Pada sistem yang akan dikembangkan adalah sistem absensi,dan ada beberapa bagian UML yang akan digunakan antara lain Use case Diagram dan Activity Diagram . (https://www.sekawanmedia.co.id/blog/apa-itu-uml/)

5.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah sebuah sistem yang ada pada proses penggambaran dan menunjukan interaksi antara sistem dengan aktor. Pada bagian Use Case Diagram itu tidak menjelaskan secara detail tentang penggunaan use case, tetapi hanya menjelaskan gambaran singkat tenang interaksi aktor dengan sistem ataupun sebaliknya.

Tabel 5. 1. Simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Keterang

an

1 2 3

Actor Aktor adalah pengguna sistem.

Aktor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap

sebagai actor.

(23)

23

Use case Use case digambarkan sebagai lingkaran elips dengan nama use case. Dan digunakan untuk menunjukan aktivitas.

Association Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang enghubungkan antara Aktor dengan UseCase.

Generalization Menghubungkan fungsi yang lebih kusus ke fungsi yang lebih umum

Include

Include memungkinkan 1 use case menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lain.

Extend

Extend memungkinkan 1 use case secara optional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lain.

System

Sistem yang digunakan yang digambarkan kotak.

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2017:155)

A. Pembuatan Use Case Sederhana

Berdasarkan sisflow dan data flow diagram yang sudah dirancang, didapatkan data yang diperlukan sehingga use case diagram dari sistem absensi dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah:

Use case dibawah terdiri dari dua aktor yaitu anggota dan pelatih. Dalam use case ini aktor anggota dan pelatih harus melakukan login terlebih dahulu, untuk masuk ke sistem agar dapat melakukan absensi, dan pelatih dapat membuka forum absensi dengan melakukan absensi terlebih dahulu sebelum anggota melakukan absensi, pada use case status absensi dapat diakses oleh aktor pelatih maupun anggota. Sedangkan use case data absensi hanya dapat diakses oleh pelatih dan pelatih melakukan

perekapan absensi anggota.

(24)

24

Gambar 5.1 Use Case Sederhana

B. Pembuatan Use Case Extend, Include dan Generalization

Use case extend menggambarkan dimana suatu situasi bersifat opsional pada suatu sistem, use case extend digunakan ketika adanya kondisi tertentu contohnya saat kita akan “membuat pesanan” pada suatu aplikasi e-commerce Kemudian, kita dapat memiliki use case “diskon “yang dimana use case “diskon “bersifat opsional atau tidak selalu ada diskon pada saat membuat pesanan tersebut.

Use case include menggambarkan situasi yang dimana situasi tersebut harus mengikutsertakan hal – hal atau fungsi yang sering muncul atau terjadi berulang kali dalah suatu sistem dan sudah pasti ada. Contohnya kita memiliki use case “detail pesanan“pada suatu sistem aplikasi e-commerce. Kemudian, kita dapat memiliki use case include “Total pesanan “. Use case include digunakan dalam situasi yang bersifat wajib dan use case include ini mengikutsertakan total pesanan pada format user saat akan melihat detail pesanan.

Use case generalization menunjukkan bagian dari sub-kelas yang berhubungngan dengan ude case utama.Contohnya jika kita memiliki use case “metode pembayaran”

pada aplikasi e-commerce .Setelah itu dalam use case “ metode pembayaran “ terdapat sub-bab dari use case “metode pembayaran “ seperti “transefer bank”dan

”cash on delivery”.Jadi use case generalization itu menghubungkan fungsi sub- babnya kepada use case utama.

(25)

25

Gambar 5.2 Use Case Extend dan Include

Pada use case extend dan include terdiri dari dua aktor yakni anggota dan pelatih. Dalam use case login anggota dan pelatih memiliki use case include menginputkan username dan password dari masing masing akun. Kemudian pelatih membuka absen pada hari yang sudah ditentukan, setelah itu anggota dan pelatih melakukan absensi, Sebelum anggota absensi wajib bagi pelatih untuk menginptkan id_pelatih saat akan melakukan absensi setelah pelatih

melakukan absensi maka absensi otomatis terbuka dan dilanjutkan dengan anggota melakukan absensi dengan menginputkan Nim anggota. Pada use case status absensi, anggota maupun pelatih memiliki use case extend hadir dan ijin yang dimana saat melakukan ukm anggota atau pelatih tidak selalu hadir dan ijin. Dalam use case pengolaan data absensi hanya dapat diakses oleh pelatih , pada use case data absensi ini memiliki use case generalization, yang dimana dalam mengelola data absensi pelatih dapat melakukan perubahan atau menghapus data dari anggota .Use case rekap absensi juga hanya dapat diakses oleh pelatih dan memiliki use case include laporan asbensi , Karna setelah pelatih melakukan rekap absensi,pelati wajib memiliki laporan absensi.

(26)

26 5.1.2 Activity Diagram

Pada pemodelan UML, Activity Diagram dapat digunakan untuk menjelaskan alur dari aktifitas yang ada pada sebuah use case dari sistem yang dikembangkan. Activity

Diagram tidak menunjukkan aktifitas yang dilakukan oleh aktor melainkan diagram yang menggambarkan aktivitas suatu sistem.

Tabel 5.2. Simbol Activity Diagram

Simbol Nama Keterangan

1 2 3

Start Point

Ikon penanda awal dimulainya alur suatu sistem dalam activity diagram. Disimbolkan dengan lingkaran solid.

End Point

Ikon penanda status akhir dari aktifitas sistem.

Activity

Aktivitas yang dilakukan sistem,dalam aliran kerja

Decision

percabangan dimana jika ada pilihan atau aktivitas lebih dari satu

Merge

Menggabungkan kembali aliran kerja yang sebelumnya di pecah pada decision

Fork

Digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan secara Bersamaan atau serentak Join

Digunakan untuk menggabungkan kembali aktifitas yang di pecah pada fork.

(27)

27 C. Activity Diagram Proses Login

Gambar 5.3 Activity Diagram Proses Login

Pada activity diagram login ini user pelatih dan anggota akan melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password. Apabila data yang telah dimasukan benar maka sistem akan menampilkan halaman utama web atau beranda, jika salah sistem akan menampilkan pesan untuk memasukkan username dan password kembali.

D. Activity Diagram Membuka Absensi

Activity Diagram Membuka Absensi merupakan aktivitas yang melibatkan pelatih dan sistem untuk mengelola absensi , aktivitas ini dimulai dengan pelatih memilih jadwal latihan kemudian pelatih memasukan id_pelatih untuk membuka absensi bagi anggota, kemudian sistem melakukan verifikasi jika id_pelatih yang diinputkan benar ,maka akan menampilkan halaman jadwal sesi secara detail.

(28)

28

Gambar 5.4 Activity Diagram Membuka Absensi

E. Activity Diagram Melakukan Absensi

Activity Diagram Melakukan Absensi merupakan aktivitas yang melibatkan pelatih, anggota dan sistem. Aktivitas ini dimulai dari pelatih melakukan absensi terlebih dahulu kemudian sistem akan memproses absensi, setelah memproses status absensi terbuka , absensi anggota dapat diakses karna absensi anggota dapat diakses bila pelatih sudah melakukan absensi terlebih dahulu . setelah melakukan absensi sistem akan menampilkan status absensi.

(29)

29

Gambar 5.5 Activity Diagram Melakukan Absensi

F. Activity Diagram Status Absensi

Aktivitas pada activity diagram status absensi ini dimulai dari sistem menampilkan status absensi dari hasil melakukan absensi, dan pada activity diagram status absensi melibatkan aktor aggota, aktor pelatih dan sistem, setelah itu sistem akan menampilkan halaman hasil status absensi. Kemudian anggota maupun pelatih ditampilakan status absensi baik itu hadir maupun ijin.

(30)

30

Gambar 5.6 Activity Diagram Status Absensi

G. Activity Diagram Data Absensi

Gambar 5.7 Activity Diagram Data Absensi

(31)

31

Gambar 5.7 Activity Diagram Data Absensi merupakan aktivitas untuk mengelola data absensi, aktivitas ini dimulai dengan pelatih mengklik menu data absensi kemudian pelatih juga dapat menambahkan dan mengubah data absensi dan jika pelatih melakukan perubahan dan

penambahan data absensi maka sistem akan menampilkan pemprosesan data pada tabel baru dan melakukan validasi, jika data penambahan dan perubahan benar maka data akan secara langsung tersimpan sedangkan jika data kurang akurat maka akan kembali pada saat melakukan

penambahan dan perubahan data absensi. Pelatih juga dapat melakukan penghapusan data dengan cara pelatih mengklik menu hapus data absensi maka sistem akan menampilkan

konfirmasi terhapus dan melakukan validasi jika berhasil akan menampilkan data terhapus jika tidak berhasil maka akan kembali pada tampilan penghapusan data.

H. Activity Diagram Rekap Absensi

Gambar 5.8 Activity Diagram Rekap Absensi

(32)

32

Activity Diagram Rekap Absensi merupakan aktivitas untuk mengelola rekapan data absensi, aktivitas ini dimulai dengan pelatih mengklik menu rekap absensi, kemudian sistem

menampilkan data rekap absensi dan pelatih dapat mengunduh data rekapan absensi.

Gambar

Gambar 1.1 Absensi jurusan pariwisata
Gambar 1.2   Absensi jurusan akutansi
Gambar 1.3 Absensi jurusan Teknik sipil
Gambar 1.5 Absensi jurusan Adminustrasi Niaga
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN T-SHIRT BERBASIS WEB PADA

Aplikasi Sistem Informasi Absensi Haul ini memiliki desain antar muka yang sederhana sehingga memudahkan user dalam menjalankan aplikasi. Sistem yang dibangun berbasis web

Sistem informasi Absensi Pegawai Berbasis Web Pada Kantor Kelurahan Sako Palembang ini adalah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi khususnya kepada

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) sistem informasi absensi siswa berbasis web di SMK YPKK 1 Sleman Yogyakarta

Laporan akhir ini membahas Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web pada UMKM Acok Palembang yang berguna untuk memperbaiki sistem

Dari hasil analisis pada perancangan sistem yang dilakukan, maka ditarik kesimpulan yaitu sistem informasi surat keterangan kematian berbasis web yang meliputi

Penelitian ini menghasilkan produk berupa Sistem Absensi Berbasis Web Pada Prodi PTI FKIP UNIMUDA Sorong. Tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah sistem

2018 ‘Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web Sebagai Media Promosi Pada Kabupaten Tebo’, Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 31, pp.. 2017 ‘Sistem Informasi