PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERAWAT SEBAGAI TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36
TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (Studi Kasus di RSUP DR. M. Djamil Padang)
Irson¹, Sjofjan Thalib¹, Uning Pratimaratri²
¹Program Studi Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Universitas Andalas ²Program Studi Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
Email: h.irsonsh@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan didukung oleh beberapa tenaga kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki tugas utama dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, di mana pelayanan ini merupakan pelayanan yang paling strategis dalam menentukan derajat kesejahteraan suatu bangsa. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perawat sering melakukan tindakan yang berisiko tinggi terhadap tuntutan hukum. Kasus hukum yang menimpa perawat akhir-akhir ini cukup memprihatinkan dan menyita perhatian pada perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Perawat berisiko dan terlibat dalam kasus hukum akibat tindakan yang dilakukan kepada pasien yang menimbulkan suatu kondisi yang tidak diinginkan. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah mengapa terjadi penyimpangan tindakan prosedur pelayanan oleh perawat dalam melaksanakan tugas, apa saja permasalahan yang muncul akibat penyimpangan standar prosedur pelayanan oleh perawat dan bagaimana perlindungan hukum terhadap perawat yang melakukan tindakan diluar kompetensi pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis terjadi penyimpangan tindakan prosedur pelayanan oleh perawat dalam melaksanakan tugas, menganalisis permasalahan yang muncul akibat penyimpangan standar prosedur pelayanan oleh perawat dan menganalisis bagaimana perlindungan hukum terhadap perawat yang melakukan tindakan di luar kompetensi pelayanan keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosio legal research dengan lokasi penelitian di RSUP DR.M.Djamil Padang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokurnen dan kuesioner, data dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan; penyimpangan prosedur pelayanan yang dilakukan oleh perawat yaitu melakukan tindakan invasif tanpa adanya pelimpahan wewenang dari dokter kepada perawat dikarenakan tidak sesuainya rasio dokter dengan pasien, pelimpahan wewenang yang seharusnya tertulis tidak ada di RSUP DR. M. Djamil Padang. Permasalahan yang timbul akibat penyimpangan prosedur oleh perawat yaitu mengakibatkan cidera dan kematian pada pasien dan secara hukum adanya tuntutan malpraktik oleh keluarga pasien. Perlindungan hukum yang diberikan oleh rumah sakit adalah ikut melakukan mediasi dengan keluarga pasien yang mengalami cidera dan kematian akibat kesalahan prosedur pelayanan yang dilakukan oleh perawat.