• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Latar Belakang - Aktivitas Antioksidan Sari Buah Tomat Kaya Antioksidan Lycopene Sebagai Agen Kemopreventif Penyakit Kanker Menggunakan Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pengawet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDAHULUAN Latar Belakang - Aktivitas Antioksidan Sari Buah Tomat Kaya Antioksidan Lycopene Sebagai Agen Kemopreventif Penyakit Kanker Menggunakan Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pengawet"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak dikenal masyarakat, hampir setiap hari digunakan sebagai bahan makanan baik dalam masakan sayuran,

sambal, jus buah, dan sebagai produk olahan tomat. Buah tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman yang berasal

dari keluarga Solanaceae, memiliki kandungan vitamin A dan C serta senyawa likopen yang baik untuk kesehatan. Secara keseluruhan kandungan buah tomat per 100 gram adalah 30 kilo kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1500 SI, sejumlah zat

besi, kalsium, magnesium, kalium, yodium, zink, fluoride, dan asam organik. Manfaat mengkonsumsi jus tomat secara rutin dapat mengurangi risiko kanker

terutama kanker prostat dan dapat mengurangi resiko penyakit jantung serta membuat jantung dan pembuluh darah lebih kuat. Mengkonsumsi jus tomat setiap hari juga dapat membantu dalam pengontrolan berat badan karena dapat menekan

rasa lapar. Khasiat jus tomat yang lain dapat merangsang metabolisme tubuh, membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat, selain sebagai anti oksidan yang baik

untuk tubuh. Aktivitas antioksidan dari ekstrak buah tomat dalam metanol memiliki nilai IC50 yaitu kekuatan antioksidan untuk menonantifkan radikal bebas sebanyak 50% adalah sebesar 44,06 μg/ml lebih rendah dari vitamin C sebesar 3,63 μg/ml (Fatricia et al., 2012; Bardwaj et al., 2013).

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak tanaman kaya dengan

(2)

likopen. Likopen merupakan senyawa karotenoid yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan berwarna merah kekuningan. Beberapa studi in vitro likopen

menunjukkan adanya aktivitas antioksidan poten sehingga dapat disimpulkan bahwa likopen adalah senyawa penting yang dapat menjadi agen kemopreventif penyakit kanker potensial. Sumber likopen terbesar dapat diperoleh dari buah

tomat. Beberapa studi epidemiologi memperlihatkan adanya penurunan resiko kanker prostat pada pria yang mengkonsumsi likopen dari buah tomat. Selain

likopen, polifenol yang terdapat dalam tomat juga memiliki kemampuan antioksidan yang dapat memadamkan radikal bebas. Hasil penelitian ini memberi kemungkinan bahwa dengan mengkonsumsi tomat dapat memberikan proteksi

terhadap kerusakan oksidatif yang secara potensial mencegah mutasi pada fase inisiasi dan progresi kanker. Pada artikel review berjudul Lycopene in Oral Health

yang dibuat tahun 2013 dinyatakan bahwa likopen menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi dalam mengikat oksigen tunggal. Likopen memiliki warna yang kuat dan tidak beracun, sehingga likopen sangat berguna sebagai agen pewarna.

Pigmen tomat yang berwarna merah mengandung lycopene, yaitu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan

sinar ultra violet. Selain itu lycopene dilaporkan dapat mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher rahim, prostat, kolon dan pankreas. Likopen memiliki multi fungsi pada tubuh dengan melindungi tubuh sejak awal

dari kanker mulut seperti leukoplakia dan juga mencegah kerusakan jaringan periodontal. (Bardwaj et al, 2013)

Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan dan salah satu

(3)

Dasar (2007), di Indonesia pengidap kanker mencapai 10,2% dari proporsi total kejadian penyakit tidak menular sekaligus menjadi penyebab kematian ketujuh

akibat penyakit. Data dari Union Internationale Contre le Cancer (UICC) dan

World Health Organization (WHO) menyebutkan, pada tahun 2004 angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapi 7 juta orang, dua kali lebih banyak

dari angka kematian yang disebabkan HIV/AIDS. Tahun 2007 UICC melaporkan bahwa sebanyak 8 juta penduduk dunia meninggal akibat menderita kanker atau

sekitar 13% dari total kematian akibat penyakit yang terjadi dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 11,8 juta kematian pada tahun 2030. UICC juga memperkirakan jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2020

bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru setiap tahunnya. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan terus bertambah, karena

kecenderungan pasien memulai pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut. Salah satu yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah anak-anak yang menderita penyakit kanker. Karena penyakit kanker ternyata menjadi

penyebab kematian tertinggi dari 160.000 anak yang diagnosa menderita kanker. Angka kematian anak-anak akibat kanker di Negara berkembang mencapi 60

persen, sementara di negara maju 25 persen. (Anonim, 2010). Di Indonesia, penyakit kanker menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup penting, karena angka kejadian dan jumlah kematian akibat kanker terus meningkat setiap

tahunnya. Dari hasil Munas terakhir Yayasan Kanker Indonesia, ditetapkan 10 jenis kanker yang angka kejadiannya cukup besar di Indonesia, yaitu kanker leher

(4)

Tingginya angka kematian akibat kanker dari tahun ke tahun tidak dapat lagi dipandang hanya dengan sebelah mata. Menurut Dr. Mellissa S Luwia, MHA,

ketua panitia hari kanker sedunia 2006 di Indonesia, persoalan penyakit kanker di Indonesia karena kurangnya pemahaman masyarakat bahwa sebenarnya kanker bisa disembuhkan bila diketahui sejak dini dan segera diobati. Ini terbukti dari

banyaknya penderita kanker yang berhasil sembuh, karena penyakitnya terdeteksi sejak dini dan disiplin menjalani pengobatan. Penggunaan agen kemopreventif

dari bahan alam menjadi suatu alternatif mengurangi jumlah penderita kanker di dunia. Agen kemopreventif merupakan agen yang dapat mencegah dan menghambat proses perkembangan kanker serta membantu memulihkan kondisi

kesehatan penderita kanker. Berbagai usaha untuk menanggulangi tingginya angka tersebut terus dilakukan baik oleh para peneliti, tenaga medis, dan

akademisi yang salah satunya melalui kegiatan penelitian. Berbagai kegiatan penelitian mengenai kanker pada umumnya dilakukan dengan mengunakan objek percobaan yang dikenal sebagai hewan model. Pada umumnya hewan model yang

digunakan untuk studi mengenai kanker adalah tikus. Agen kemopreventif yang diteliti diaplikasikan pada tikus percobaan yang sudah diinduksi bahan karsinogen

senyawa Acrylamide yang dapat menyebabkan kanker. Tikus akan dikorbankan untuk dilakukan analisis aktivitas antioksidan mencegah kanker dengan menganalisis kadar SOD (Superoksida Dismutase). SOD adalah kelompok

metaloenzim yang berperan sebagai antioksidan vital dan melakukan perlindungan primer menentang efek toksik radikal superoksida pada organisme

(5)

Palozza et al., (2011) melaporkan bukti peran lycopene sebagai reduktor dalam proliferasi sel, diferensiasi dan apoptosis. Lycopene mencegah kerusakan

oksidatif sel dan berpengaruh dalam pertumbuhan sel serta modulasi lycopene

redoks sensitif target molekular pada signaling sel. Trejo-Solis et al., (2013) mengemukakan penelitian secara in vivo mengungkapkan bahwa pengobatan

dengan lycopene dapat menghambat pertumbuhan tumor di hati, paru-paru, prostat, payudara, dan usus besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi

saos tomat lebih efektif meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh dibandingkan dengan mengkonsumsi tomat segar. Likopen ditemukan dalam sel mukosa dalam jumlah yang lebih besar pada individu yang mengkonsumsi saos

tomat, hal ini dapat mencerminkan kadar likopen dalam plasma. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan likopen akan meningkat dalam produk olahan

tomat dibandingkan dalam tomat segar (Intan, 2007). Berdasarkan penelitian Rao dan Agarwal (1999) bahwa masyarakat disarankan untuk mengkonsumsi rata-rata 1,86 mg likopen per hari dan dibawah angka tersebut dinyatakan kekurangan

likopen, dosis yang dianjurkan adalah mengkonsumsi 200 gram tomat agar mampu mengurangi risiko terkena kanker. (Sulistyowati, 2006)

Buah tomat mudah rusak karena mengandung banyak air, dan tumbuh

dekat tanah. Pada musim panen, jumlah tomat sangat melimpah sehingga harga tomat menjadi turun, hal ini menyebabkan kerugian di kalangan petani. Buah

(6)

Sari buah adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan. Sari buah lebih mudah untuk dicerna dan lebih tahan lama dengan kualitas setara

dengan kualitas buahnya. Beberapa penentu kualitas sari buah adalah kekentalan, kekeruhan, dan kadar padatan terlarutnya. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yang pertama adalah sari buah encer yang dapat langsung diminum,

yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. Sari buah yang kedua adalah sari buah

pekat/konsentrat yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara. Konsentrat ini tidak

dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu dengan air (Anonim, 2014; Dewanti et al., 2010).

Umumnya sari buah yang beredar di masyarakat saat ini menggunakan bahan pengawet kimiawi yang memiliki efek samping merugikan kesehatan. Sari jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung zat herbal yang jika ditambahkan

pada sari buah akan mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Jeruk nipis mempunyai kandungan minyak atsiri dan asam organik yang berfungsi sebagai

antibakteri. Asam askorbat adalah antioksidan paling penting pada sari buah jeruk nipis dan dapat mencegah stress oksidatif. Flavanone, flavone dan flavonol merupakan tiga jenis flavonoid yang terbentuk pada jeruk nipis. Banyak penelitian

melaporkan tentang antioksidan pada sari buah dan bagian lemon yang dapat dikonsumsi dari sumber dan varietas yang berbeda. Larrauri et al., (1996) juga

membandingkan serat kulit jeruk nipis dan jeruk (orange) dengan α- tocopherol

(7)

Perumusan Masalah

Likopen tidak disintesis di dalam tubuh manusia tetapi fluktuasi

keberadaannya dalam serum dan sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi produk untuk mengefisiensikan konsumsi likopen bagi masyarakat luas maupun penderita kanker. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa konsumsi olahan tomat seperti saos tomat lebih efektif meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh dibandingkan mengkonsumsi tomat segar.

Likopen ditemukan dalam sel mukosa dalam jumlah yang relatif lebih besar pada individu yang mengkonsumsi saos tomat, dapat mencerminkan kadar likopen dalam plasma (Allen et al., 2002). Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan

likopen akan meningkat dalam produk olahan dibandingkan dalam produk tomat segar.

Berbagai jenis olahan sari buah yang beredar di masyarakat saat ini ditemukan menggunakan bahan pengawet kimiawi yang memiliki efek samping merugikan kesehatan, sehingga diperlukan cairan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

yang merupakan zat herbal yang ditambahkan pada sari buah karena berkaitan dengan kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Jeruk nipis

mempunyai kandungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri, oleh karena itu peneliti tertarik melakukan olahan tomat menjadi sari buah tomat yang dikemas menggunakan gelas cup bahan PP atau Polypropylene. Formulasi sari

buah tomat dibuat sedemikian rupa sehingga sari buah tomat memiliki mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Sari buah tomat kaya antioksidan lycopene

(8)

antioksidan Lycopene secara in vivo pada tikus percobaan di laboratorium. Daya awet jeruk nipis terhadap sari buah tomat diamati dengan melakukan pengujian

mutu mikrobiologis sari buah secara berkala.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Berapa besar konsentrasi sari buah jeruk nipis paling optimal dapat

mengawetkan sari buah tomat namun masih kategori baik untuk dikonsumsi.

b. Berapa besar konsentrasi antioksidan Lycopene pada sari buah tomat paling optimal sebagai agen kemopreventif penyakit kanker yang diinduksi pada tikus percobaan.

Tujuan Penelitian

Penelitian berjudul Aktivitas Antioksidan Sari Buah Tomat Kaya

Lycopene sebagai agen kemopreventif penyakit kanker menggunakan sari buah jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) sebagai pengawet alami ini dilakukan dalam 2 (dua) tahap dengan masing-masing tahap bertujuan untuk:

Tahap pertama:

a. Melakukan uji mutu buah tomat segar sebagai bahan baku olahan sari buah tomat, meliputi pH, total asam, kadar Vitamin C, kadar Lycopene.

b. Menentukan uji mutu sari buah jeruk nipis sebagai pengawet sari buah tomat meliputi pH, total asam, kadar asam sitrat, aktivitas antioksidan.

(9)

d. Menentukan aktivitas antioksidan sari buah tomat kaya Lycopene dengan metode DPPH.

Tahap kedua:

a. Menentukan kadar SOD hati tikus putih yang diinduksi dengan acrylamide

pada berbagai konsentrasi sari buah tomat kaya Lycopene.

b. Sari buah tomat dengan penambahan pengawet alami jeruk nipis dapat menurunkan kejadian kanker secara mikroskopik.

Hipotesis Penelitian

Dari uraian di atas disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

Penelitian tahap pertama:

H0 : Sari buah jeruk nipis tidak dapat meningkatkan masa simpan sari buah tomat dengan aktivitas antioksidan yang masih kuat.

H1 : Sari buah jeruk nipis dapat meningkatkan masa simpan sari buah tomat

dengan aktivitas antioksidan yang semakin melemah.

Penelitian tahap kedua:

H0 : Sari buah tomat kaya antioksidan lycopene tidak dapat menurunkan kejadian kanker pada tikus yang diinduksi dengan acrylamide dengan

(10)

H1 : Sari buah tomat kaya antioksidan lycopene dapat menurunkan kejadian kanker pada tikus yang diinduksi dengan acrylamide dengan kadar

antioksidan endogen enzim SOD (Superoxide dismutase) hati tikus menurun.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk menjadi media pembelajaran efektif dalam memperoleh pengetahuan mengenai potensi olahan buah tomat sebagai agen

kemopreventif penyakit kanker melalui serangkaian pengujian-pengujian di laboratorium. Ditinjau dari aspek praktis, penelitian ini bermanfaat dalam menghasilkan sari buah tomat kaya antioksidan Lycopene sebagai alternatif

produk minuman kesehatan bagi industri minuman dimana pengawet yang diaplikasikan pada sari buah diekstrak dari buah jeruk nipis sehingga tubuh tidak

Referensi

Dokumen terkait

Museum Patung Batu di Desa Batubulan, Bali, merupakan suatu fasilitas yang ingin mengangkat kebudayaan lokal Desa Batubulan dalam bidang seni pahat patung batu,

Matthews merumuskan bahwa leksem adalah suatu satuan terkecil (tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil) yang abstrak yang terdapat dalam bentuk

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan belajar anak mengenai ekosistem terutama ekosistem laut, menganalisa kebutuhan

kemelekatan pada diri sendiri berarti tidak mempunyai kebijaksanaan, tidak dapat melepaskan kemelekatan pada orang lain berarti tidak memiliki cinta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kinerja publik berdasarkan metode Balanced Scorecard RSUD Dr.Saiful Anwar Malang 2014 - 2016 terbagi menjadi 4 pendekatan:

Pada perancangan tugas akhir ini bertujuan membuat antena yang kecil dan praktis dalam penggunaannya, maka antena yang dirancang adalah antena mikrostrip dengan

Berbeda dengan dunia santri, anak muda Islam yang sekarang belajar Islam dari pola pemahaman cepat dan prioritas mengakibatkan kaum muda Islam memahami Islam secara eksoteris dan