• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih Drs. H. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si dan Drs. H. Ambo Dalle, MM hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2013. Pelantikan Bupati Bone periode 2013-2018 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013. Dokumen RPJMD ini disusun guna menjabarkan visi dan misi serta program Kepala Daerah kedalam tujuan dan sasaran, arah kebijakan, strategi, kebijakan umum dan program pembangunan, program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, serta indikator kinerja pembangunan. Amanat kepada pemerintah daerah untuk menyusun RPJMD tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 berpedoman pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Proses penyusunan RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 disusun melalui berbagai tahapan yang cukup panjang, meliputi:

1. Persiapan penyusunan RPJMD 2. Penyusunan rancangan awal RPJMD 3. Penyusunan rancangan RPJMD 4. Pelaksanaan musrenbang RPJMD 5. Penyusunan rancangan akhir RPJMD

6. Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD

RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 disusun menggunakan 5 (lima) pendekatan, yaitu teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas

(bottom-up).

Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan Smetode dan

kerangka berpikir ilmiah dalam proses penyusunan RPJMD. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam forum

konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD. Pendekatan politik dilakukan melalui diskusi dengan Bupati tentang visi, misi dan program Bupati, serta pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Peraturan Daerah dengan anggota DPRD. Sementara itu pendekatan

top-down dan bawah-atas

bottom-up

dalam penyusunan RPJMD dilakukan dengan menyerap masukan Renstra SKPD dan memadukannya dengan visi, misi dan program Bupati.

(2)

menyusun Rencana Strategis (Renstra-SKPD), dan dalam pelaksanaannya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Bone sebagai berikut :

1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(3)

12) Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaran Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

15) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan;

16) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Maminasata;

17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

19) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008, Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);

20) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009;

21) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD) Provinsi Sulawesi Selatan

22) Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 07 Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bone Tahun 2005-2025;

23) Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone 2012 – 2032.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

(4)

2013-2018 merupakan separuh dari pelaksanaan tahap kedua RPJPD (Tahun 2010 s/d Tahun 2014) dan tahap ketiga RPJPD (Tahun 2015 s/d 2020). Penyusunan RPJMD memperhatikan RTRW Kabupaten Bone Tahun 2012-2032, RPJM Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, RTRW Sulawesi Selatan tahun 2009 – 2029, dan dokumen perencanaan pembangunan sektoral lainnya. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan amanat nasional, seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Millenium

Development Goal’s (MDG’s) dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Pembangunan

Berkeadilan.

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang menjabarkan RPJMD menjadi kebijakan, program strategis dan operasional dalam rangka menangani isu strategis dan peningkatan pelayanan publik untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bone dijabarkan kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan pemerintah daerah yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD.

1.4 Maksud dan Tujuan

Penyusunan RPJMD Kabupaten Bone dimaksudkan untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program pembangunan secara terarah, efektif, efesien dan terpadu dalam mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati 2013-2018.

Maksud lain dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini adalah tersedianya sebuah dokumen yang menggambarkan kondisi masa depan Kabupaten Bone pada Tahun 2018 yang hendak dicapai dan diwujudkan serta upaya-upaya yang akan ditempuh. Dokumen ini dimaksudkan untuk menjadi bahan sosialisasi dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai hingga tahun 2018 dan arah kebijakan serta program prioritas yang akan dijalankan untuk mencapainya.

Tujuan dilaksanakannya Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone adalah untuk :

1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program Bupati dan Wakil Bupati Bone kearah kebijakan dan program pembangunan yang lebih rinci , terarah,terukur, dan dapat dilaksanakan selama 2013-2018.

2. Menyediakan satu rujukan resmi bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPKD) lingkup Kabupaten Bone, dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumberdana APBD dan APBN serta sumberdana lainnya yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Bupati.

3. Untuk mempermudah dalam mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja setiap

4. Memberikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan Daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita pembangunan daerah sesuai dengan visi jangka menengah yang telah disepakati bersama.

(5)

1.5 Sistematika Penulisan

RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013–2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika RPJMD.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah, menguraikan tentang kondisi geografis dan demografi, kondisi perekonomian daerah, kondisi kesejahteraan masyarakat, kondisi pelayanan umum, dan kondisi daya saing daerah.

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan, menguraikan tentang kinerja keuangan yang lalu, kebijakan pengelolaan keuangan yang lalu, dan kerangka pendanaan.

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis, menguraikan tentang permasalahan pembangunan yang dikelompokkan berdasarkan urusan kewenangan wajib dan urusan pilihan, dan isu strategis daerah.

BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, menguraikan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah.

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan, menguraikan tentang strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah.

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah, menguraikan tentang kebijakan umum pembangunan jangka menengah dan perincian program-program pembangunan berdasarkan pengelompokan urusan.

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Disertai Kebutuhan Pendanaan, menguraikan tentang indikator kinerja program dan pendanaan indikatif.

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah, menguraikan tentang indikator kinerja dari masing-masing program pembangunan daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam filsafat pendidikan Islam kebenaran yang mutlak hanya terdapat dalam ajaran Islam, sedangkan agama selain Islam kebenarannya bersifat relatif karena

Bab tiga, Kajian Terhadap Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat RI Sebagai Ahlul Halli Wal Aqdi, terdiri dari Profil Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dasar Hukum

Di Desa Akesahu Gamsungi Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat terdapat titik mata air panas, Berdasarkan informasi adanya titik panas bumi tersebut

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kombinasi PVA dan HPMC 60SH sebagai basis gel dapat mempengaruhi karakteristik fisik sediaan dan daya hambat

Stunting merupakan salah satu indikator gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan kehidupan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau yang muncul pada dua

Tahapan penelitian akan dimulai dari tahapan pengumpulan data, mendefinisikan strukur data pada basis data alumni, implementasi SQL menggunakan driver MySQL.Tujuan

Prediksi yang dibuat siswa tidak dibatasi oleh guru, sehingga guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru dalam

Persepsi Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang di Kota Ambon Hasil analisis terhadap persepsi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya ikan