• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis untuk Menanga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Geografis untuk Menanga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENANGANI KONFLIK

LALU LINTAS DI AREA PERSIMPANGAN

Hendra Wijayanto

1

, Bangkit Krisna Bayu

2

, Harits Rahmat Hidayat

3

,

Firman

4

, Reza Prisman

5

dan Bambang istiyanto

6

Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan

Transportasi

1,2,3

Staf peneliti Pusat Litbang Jalan Jembatan, Balitbang PU

4

Kasi Terminal Dinas Perhubungan dan Komunikasi Brebes

5

Kasubag Akademik Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

6

,

Jalan, Jl. Semeru 3 Tegal1,2,3

Jl. AH Nasution 264 Bandung/Dosen PKTJ4

Jl. Veteran 107 Brebes/Dosen PKTJ5

Jl. Semeru3 Tegal6

darihendra@gmail.com1, bangkitbayu@gmail.com2, haritsrachmat@gmail.com3,

firman3_zein@yahoo.com4, rezaprisman@gmail.com5,istiyanto1773@yahoo.com6

Abstract

Traffic conflicts that occur at intersections vary because each intersection has different characteristics. The conflict has the potential to cause an accident. An arrangement or treatment is needed to reduce traffic conflicts, and in determining the type of arrangement or the most appropriate treatment to reduce the conflict is necessary to have information that clearly and accurately describe the state of the junction. Data collection was conducted with survey information and analysis includes Inventory, capacity, average daily volume ( VLHR ), Degree of Saturation ( DS ), Delay , Opportunities queues, speed, distance, point of conflict, the number and types of conflicts, pedestrian as well as the performance of the intersection. Information is presented in a geographic information system for stakeholders to facilitate the acquisition of information to be used as consideration or appropriate care settings to reduce the conflict, and for the people can use to be more careful when going across the intersection.

Keywords: Conflicts intersection, intersection performance, geographic information systems

Abstrak

Konflik lalulintas yang terjadi pada persimpangan berbeda-beda karena masing-masing persimpangan mempunyai karakteristik yang berbeda. Konflik tersebutberpotensi menyebabkan kecelakaan. Sebuah pengaturan atau penanganan diperlukan untuk mengurangi konflik lalu lintas, dan dalam menentukan jenis pengaturan atau penanganan yang paling tepat untuk mengurangi konflik dibutuhkan adanya informasi yang jelas dan akurat menggambarkan keadaan persimpangan. Pengumpulan data informasi dilakukan dengan survey dan analisis meliputi Inventarisasi, Kapasitas, Volume Harian rata-rata (VLHR), Derajat Kejenuhan (DS), Tundaan, Peluang antrian, Kecepatan, jarak, titik konflik, jumlah dan jenis konflik yang terjadi, jumlah pejalan kaki serta kinerja daripersimpangan. Informasi tersebut disajikan dalam sebuah sistem informasi geografis yang bagi stakeholder dapat memudahkan perolehan informasi untuk digunakan sebagai pertimbangan pengaturan atau penanganan yang tepat untuk mengurangi konflik tersebut, dan bagi masyarakat dapat digunakan untuk lebih berhati-hati saat akan melintasi persimpangan.

(2)

PENDAHULUAN

Informasi merupakan hal yang paling mendasari untuk memutuskan sebuah tindakan. Tidak adanya informasi akan menyebabkan kesulitan dalam memutuskan sebuah tindakan yang tepat. Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi setiap tahun semakin berkembang, termasuk perkembangan sebuah Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi yang di desain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan informasi yang didalamnya terdapat data spasial. Pemanfaatan teknologi informasi ini bertujuan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efektif dan efisien serta memudahkan dalam perencanaan, pemantauan, pemeliharaan, pengembangan, dan membantu dalam pengambilan keputusan, Seperti halnya pengambilan keputusan dalam menentukan pengaturan atau penanganan untuk mengurangi konflik lalu lintas pada persimpangan. Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan dimana jalan-jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan, pada persimpangan sering terjadi kecelakaan akibat konflik lalu-lintas. Dalam menentukan pengaturan atau penanganan persimpangan yang tepat dibutuhkan sebuah informasi yang jelas dan akurat mengenai keadaan persimpangan, informasi meliputi kapasitas, volume harian rata-rata (VLHR), derajat Kejenuhan (DS), Tundaan, Peluang antrian, Kecepatan, jarak, titik konflik, jumlah dan jenis konflik yang terjadi, jumlah pejalan kaki serta kinerja dari persimpangan. Namun seringkali kesulitan untuk memperoleh informasi-informasi tersebut karena selain terkendala permasalahan ruang yakni letak persimpangan yang relative tidak berdekatan, juga masih terbatasnya media-media informasi yang menyajikan data-data tersebut. Penyusunan sistem informasi geografis ini bertujuan sebagai salah satu media informasi yang dapat memudahkan dalam perolehan informasi terkait persimpangan untuk dijadikan pertimbangan melakukan pengaturan atau penanganan yang tepat pada persimpangan dalam mengurangi konflik lalu lintas yang terjadi. Selain itu bagi masyarakat sistem informasi ini dapat membantu masyarakat mengetahui permasalahan-permasalahan pada simpang sehingga akan lebih berhati-hati dalam melintasi persimpang.

STUDY PUSTAKA

(3)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 3 Gambar 1Siklus sistem informasi

Proses ( Model )

Basis Data

Keluaran ( Output )

Pengguna ( User )

Keputusan Tindakan Hasil Tindakan

Data Masukan

(4)

Suatu sistem informasi di buat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung kepada keperluan dan permintaan yang harus dipenuhi.

Gambar 2Struktur sistem informasi

Sistem Informasi Geografis

Merupakan sistem informasi yang memungkinkan data dapat diakses penunjukan kesuatu lokasi dalam peta yang tersaji secara digital (Aranoff,1989). Suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) menerapkan konsep layer(lapis), setiap lapisan mewakili satu fitur geografi dalam area yang sama dan selanjutnya semua lapisan bisa saling ditumpuk untuk mendapatkan informasi yang lengkap.

Gambar 3Konsep dasar SIG (Dewantoro,2013)

Konflik persimpangan

CJ. Baguley (1984) mendefinisikan konflik sebagai situasi di mana seorang pengguna jalan atau lebih yang saling mendekati atau mendekati obyek lain pada ruang dan waktu dengan sedemikian rupa sehingga menyebabkan resiko tabrakan

P

•Keluaran

P

e

rm

in

ta

a

n

•Kebutuhan Sistem

(5)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 5 jika pergerakan tidak dapat dirubah. Data studi konflik membantu mengidentifikasikan masalah yang paling mungkin menjadi kecelakaan di suatu persimpangan. Data tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi jalan tanpa harus menunggu data kecelakaan. Jenis-jenis konflik pada persimpangan adalah :

(6)

METODOLOGI

Secara umum metodologi dilakukan dengan tahapan yang ditampilkan pada gambar 3.

Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis secara bertahap, mulai dari persimpangan yang satu ke persimpangan lainya.

Sistem Informasi Geografis merupakan media Informasi yang

Tingginya titik konflik di area persimpangan

Identifikasi masalah :

- Konflik pada persimpangan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas - Kurangnya informasi tentang konflik

diarea persimpangan

- Perlu adanya penyajian data/informasi mengenai lokasi simpang yang memiliki konflik yang tinggi

Rumusan masalah :

Bagaimana merancang sistem informasi mengenai konflik dipersimpangan agar

dapat mengurangi konflik ?

Penyusunan sistem Informasi Geografis

Model SIG :

Berbasis Dekstop

Persiapan data

Sistem Informasi Geografis lokasi titik konflik di area persimpangan

Pengumpulan data :

Karakteristik persimpangan, Kapasitas, Tundaan, Antrian, VLHRT, Kecepatan, Jarak

Analisis data :

Jenis Konflik, Lokasi konflik, Kinerja Persimpangan

Tidak

Uji coba SIG

OK

SELESAI

Fenomena umum Fenomena data

Ya

Update

(7)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 7 Jumlah persimpangan yang diamati berjumlah 3 simpang dengan karakteristik persimpangan yang berbeda-beda. Pengamatan dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan, pengukuran geometri dan perlengkapan jalan,Clasified Turning Movement Counting (CTMC). serta pengamatan konflik lalu lintas dengan menggunakan perekaman video yang kemudian dianalisis. Analisis konflik menggunakanTraffic Conflict Teknique (TCT )yakni mengidentifikasi kecelakaan yang hampir terjadi (near-missed accident) yang berhubungan dekat dengan kecelakaan (Hyden 1987). Kemudian dicari nilai Time to Accident (TA) atau waktu yang tersisa sejak tindakan mengelak(evasive) dilakukan, dari nilai tersebut dapat diketahui konflik lalu lintas yang merupakanserious conflict atau non serious conflict yang terjadi pada sebuah persimpangan. Analisis kinerja persimpangan menggunakan MKJI dan HCMyang dilihat dari derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Kemudian Uji coba dilakukan dengan menunjukan hasil SIG kepada beberapa responden untuk diminta memberikan tanggapan terkait SIG tersebut.Hasil analisis konflik lalu lintas dan kinerja serta informasi-informasi lainya terkait persimpangan disajikan dalam sistem informasi geografis yang interaktif.

Tabel 1Sampledata karakeristik persimpangan

Simpang Nod e

Jenis simpan

g

Kapasitas VLHR

CTMC (pada Peak Hour)

U T B BD S

Simpang Pertamin

a

803 511 1506.96 124122 637 874 1190 536 54

Simpang

Pasifik 703 422 4637 211488 1263 3137 2340 - 2072

Simpang

Arjuna 906 312 1821.98 136991 672 511 1325 -

-Sumber : Hasil pengamatan 2014

(8)

Gambar6Samplevisualisasi dan geometrik simpang

Kinerja Persimpangan

Berikut adalah informasi kinerja suatu persimpangan yang didapatkan dari perhitungan nilai Tundaan (DT) yang kemudian diocokan dengan penentuan kinerja persimpangan HCM 1985.

Tabel 2Sample hasil analisis kinerja simpang

Nod e

NamaSi mpang

DerajatKej enuhan

(DS)

TundaanLalu Lintas Rata-Rata det/smp

(DT)

Antrian / PeluangAn

trian (%)

Kinerja Persimpanga

n

803

Simpang Pertamin

a

1,03 16,48 42,62 C

703 Simpang

Pasifik 1,00 20,72 250,22 C

906 Simpang

Arjuna 0,99 14,05 39,23 B

Konflik Lalu Lintas

(9)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 9

T1 40 15 1,4 Crossing Serius Conflict

T2 35 25 2,6 Merging Non Serius

Conflict

T3 35 15 1,5 Crossing Serius Conflict

T4 35 15 1,5 Crossing Serius Conflict

Gambar 7Konflik simpang Arjuna

Perancangan Sistem Informasi Geografis

Dalam penyusunan sistem informasi geografis untuk mengurangi konflik pada persimpangan digunakan software Arcgis dari ESRI yang selanjutnya di integrasikan dengan menggunakan carrymap 3.1 dan visual basic 6.0, data yang diolah sebagai informasi berasal dari data primer hasil pengamatan dan analisis tentang konflik pada persimpangan dan kinerja persimpangan 2014. Hasil pengamatan geometri dan titik konflik diolah dengan menggunakan software autocad yang kemudian dikonversi dalam bentuk .jpegagar dapat dimasukan dalam atribut peta pada Arcgis.

Peta dibuat dengan digitasibasemap dari google earthyang sebelumnya telah dilakukan synchronizer, kemudian dilakukan setting koordinat untuk meletakan titik konflik persimpangan sehingga terletak pada letak yang tepat. Selain pembuatan peta, penggunaan software Arcgisjuga untuk editing data, penyusunan database

persimpangan dan fungsi analisisspasial.

Hasil peta konflik pada persimpangan selanjutnya diolah dengan carrymap 3.1

danVisual basic 6.0.untuk membentuk sebuah “Sistem Informasi Geografis untuk menangani konflik di area persimpangan yang berbasiskan dekstop”.Struktur informasi

dalam SIG ini dapat dilihat pada gambar 8.

(10)

(PEMUKIMAN KOMERSIL,AKSES TERBATAS , UKURAN KOTA DAN HAMBATAN SAMPING) DAN FASE APILL (JIKA SIMPANG

DATA UMUM

ARUS DI SIMPANG , ARUS JENUH ,VOLUME, KAPASITAS SIMPANG ,KECEPATAN, WAKTU SIKLUS

DATA KHUSUS (ANALISA SIMPANG)

LAPORAN

LALULINTAS SIMPANG

DERAJAT KEJENUHAN , PANJANG ANTRIAN , ANGKA HENTI , RASIO KENDARAAN TERHENTI , TUNDAAN (TUNDAAN LALU-LINTAS DAN TUNDAAN GEOMETRI) , JARAK PANDANG SIMPANG, KINERJA SIMPANG, JUMLAH PEJALAN KAKI, JUMLAH KONFLIK, JENIS KONFLIK DAN TITIK KONFLIK

• KANALISASI DAN PULAU-2 LALIN, BERUPA : MARKA JLN, PAKU2 JLN (ROAD STUDS), MEDIAN2, & PULAU2 LALIN YG DITINGGIKAN.

• PENAMBAHAN LEBAR PENDEKAT • PEMASANGAN APILL

• PERUBAHAN FASE SINYAL. • PELARANGAN BELOK KANAN

ANALISA SIMPANG

- Jumlah pendekat

- Lebar pendekat

- Lebar masuk

- Lebar keluar

- Lebar efektif

- Tipe lingkungan jalan

- Median

- Kelandaian

- Jarak ke

kendaraan parkir

- Arus di simpang

- Arus jenuh

- Volume

- Kapasitas

- Kecepatan

- Waktu siklus

- Rambu peringatan simpang

- Rambu petunjuk APILL

- Pemarkaan Jalan

- Kondisi APILL

- Fasilitas

penyeberang jalan

ANALISA SIMPANG

- Derajat kejenuhan

- Panjang antrian

- Angka henti

- Rasio kendaraan terhenti

- Tundaan

- Jarak pandang simpang

- Kinerja simpang

- Jumlah pejalan kaki

ANALISA KONFLIK

- Jumlah Konflik

- Titik Konflik

- Jenis Konflik

- Kecepatan kendaraan

- Jarak kendaraan

- Time To Accident

- Klasifikasi Konflik

- Koordinat

(11)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 11 Strukturinformasidiatasdisusunmenjadisebuahsoftware aplikasidekstop yang dapat ditunjukan pada capturegambar berikut :

Gambar 9Tampilan awal login

Gambar 10Tampilan utama

Dalam menu utama terdapat sub-sub menu yang mempunyai fungsi berbeda dan dapat dipilih sesuai kebutuhan, sub menu dan fungsi terdiri dari :

1. Add data : untuk menambah data mengenai konflik persimpangan

2. Camera : untuk menambah informasi berupa gambar melalui media camera

3. Laporan : untuk previewdanprintoutdata berupa laporan 4. User help : untuk informasi bantuan penggunaan SIG

(12)

Gambar 11Tampilan add data simpang

Uji Coba

Tanggapan dari 4 responden menunjukan hasil yang positif, bahwa Sistem Informasi Geografis ini dapat memberikan informasi yang berkaitan tentang konflik/permasalahan dipersimpangan sebagai pertimbangan dalam penanganannya untuk mengurangi konflik lalu lintas.Serta dapat membantu masyarakat untuk lebih berhati-hati saat akan melintas pada persimpangan.

PENUTUP

Teknologiinformasi di Indonesia mengalamiperkembangan yang sangatpesat, pemanfaatanteknologiinformasijugatelahbanyakdilakukanuntukberbagaibidang,

salahsatunyadalambidangtransportasi.

Pemanfaatanteknologiinformasiuntukkemudahanmemperolehinformasiterkaitpersimpa ngan yangdapatdijadikanpertimbangandalam menangananikonflik lalu lintasdiareapersimpangan.Sisteminformasigeografisinidirancangdengansoftware yang diintegrasikansehinggamenghasilkansebuahsysteminformasi yang mudah di akses. Adapunsoftware yang digunakanadalaharcgis 10.0, carry mapdanvisual basic 6.0.dalamperumusaninformasi yang terdapatdalamsoftwareinimenggunakankaidah yang telahditentukansepertidalampenentuananalisiskinerjasimpangdananalisiskonflik. setelah proses perancanganselanjutnyatelahdilakukanujicobadenganhasil yang positifbahwasisteminformasigeografisinidapatmemberikaninformasi yang cukupbagipenggunajalankhususnyamengenaikinerjasimpangdantitikkonflik.Namundala mperancanganinimasihdiperlukanpemutakhiran data danupdatinguntukpengembanganlebihlanjutnya.

Daftar pustaka

_____________, 2009, Undang Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta.

(13)

Hendra Wijayanto, Bangkit Krisna Bayu, Harits Rahmat H., Firman, Reza Prisman, Bambang istiyanto 13 Directorat Jenderal Bina Marga,1997, “Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)”, PU

Prahasta, Edi (2005). Sistem Informasi Geografis (konsep-konsep dasar),

Informatika, Bandung.

Natalia Tanan, 2008. Penanganan Konflik Lalulintas di Persimpangan Gatot Subroto-Gedung Empat Cimahi, Pusilitbang Jalan dan Jembatan,Indonesia.

Jean-claude thill,2000.Geographic Transportasion System. Departemen of geography and national centre for geographic information and analysis.New york: State University.

U.S Department of Trasportation (FHWA), 1989, ”Traffic Conflict Techniques for Safety and Operational – Observer Manual.

Agus surya,2011. analisis daerah rawan kecelakaan dan penyusunan database berbasis sistem informasi geografis. a case study in denpasar, Bali, Indonesia,‖ Thesis. Graduate Program, Udayana University, Indonesia.

Bambang istiyanto dkk,2014.The Overview Of Indonesian Ministry Of

Gambar

Gambar 1 Siklus sistem informasi
Gambar 2Struktur sistem informasi
Gambar 4 jenis konflik lau-lintas
gambar 3.Fenomena umum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing dari keenam variabel citra toko yaitu bahwa citra toko yang meliputi barang dagangan thitung

14.. Apabila batas kemampuan dilampaui, sumber daya yang terperbarui itu menjadi tak terperbarui. Atau diperlukan biaya yang sangat besar untuk. memperbaikinya dan

Seandainya ada bagian yang diurug untuk halaman dan taman, maka menggunakan sistem urug dan keruk, sehingga masih ada lahan sebagai area resapan air dan tetap

Pemikiran feminisme dalam Hubungan Internasional menyatakan bahwa telah terjadi diskriminasi atas keberadaan perempuan dalam politik internasional yang disebabkan oleh beberapa

Rumah tradisional Bali selain menampung aktivitas kebutu- han hidup sehari-hari, juga untuk menampung kegiatan upacara agama Hindu dan adat, memiliki landasan filosofi hubungan

maupun analisis di Pentaho. 2) Pentaho Data Integration/Kettle, adalah aplikasi yang berfungsi untuk proses ETL (Extract, Transformation and Load) dalam business

Dilansir dari laman Kompas.com (www.otomotif.kompas.com, 2019), Prestige Motorcars merupakan salah satu pelaku industri otomotif khususnya kendaraan listrik yang kerap

Pendapat diatas sesuai dengan hasil penelitian di Dusun Kedung Boto Desa Podoroto Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang karena sebagian besar yaitu 31 responden