CHUSMIATY ROMBEAN | 00000027996 | 16_IMM1A | TUTORIAL 1 FCE | TOPIK 2.2
Sifat Dasar Anak , Peranan Orang Tua dan Guru atau Pendidik Kristen Anak adalah berkat dan karunia dari Allah dalam sebuah keluarga. Setiap dari mereka adalah penampungan gambar dan rupa Allah dan alasan untuk siapa Yesus mati karena itu mereka memiliki kemungkinan yang abadi dan tidak terbatas (Knight , 2009, p. 253). Meskipun anak merupakan image of God, anak tetaplah manusia yang memilki natur dosa sebagai dampak dari kejatuhan manusia ke dalam dosa oleh nenek moyang kita sebelumnya, yang tidak menutup kemungkinan anak cenderung melakukan penyimpangan atau pemberontakan di usia mereka yang masih muda, padahal di usia muda itulah justru pemikiran mereka semakin bertumbuh dan berkembang dan terus melakukan proses pembelajaran terhadap lingkungannya. Oleh Karena itu, mereka sangat butuh untuk dibimbing dan dipelihara, dituntun atau dididik ke jalan yang Tuhan kehendaki agar tidak melakukan penyimpangan kelak misalnya melakukan pergaulan bebas atau melakukan tindakan yang tidak selayaknya seperti mencuri, menipu dan sebagainya. Sehingga Tuhan memperingatkan orang tua mengenai metode mengajar pada anak secara berulang-ulang dimanapun dan kapanpun itu (Ulangan 6 :4-9). Anak dididik secara holistik sebagai suatu pribadi yang utuh untuk kembali memuliakan Tuhan melalui pelajaran yang mereka terima nantinya.
CHUSMIATY ROMBEAN | 00000027996 | 16_IMM1A | TUTORIAL 1 FCE | TOPIK 2.2
harus mampu bertindak sesuai pandangan Alkitab yakni sebagai pelayan, imam, dan penuntun bagi murid (Brummelen, 2006, p. 39). Guru sebagai pelayan ilmu pengetahuan harus melayani siswa dengan bakatnya dengan sepenuh hati, menjadi imam dalam memulihkan hubungan siswa yang retak baik itu dengan Tuhan ataupun sesamanya serta menjadi penuntun dalam mengarahkan siswa ke jalan benar yang Tuhan kehendaki. Namun terlebih dahulu guru harus menjadi teladan bagi mereka dengan hidup meneladani Yesus yang penuh kasih sehingga tidak mendeskriminasi anak didiknya karena keterbatasan yang mereka miliki contohnya, anak yang lambat menerima pelajaran, sebagai pendidik Kristen kita tidak boleh marah dan memaki anak itu melainkan mengajar anak tersebut dengan penuh kasih dan kesabaran serta kerendahan hati sampai mereka mengerti. Contoh lainnya, keluarga mengajarkan tata krama sopan santun anak kepada orang tua seperti tidak memotong pembicaraan orang lain jika anak melanggar etika, orang tua menegur dan menasehati anak itu begitupun di sekolah guru mendidik serta menegur mereka jika berbuat hal yang tidak baik seperti mencuri barang siswa lain.
CHUSMIATY ROMBEAN | 00000027996 | 16_IMM1A | TUTORIAL 1 FCE | TOPIK 2.2
REFERENSI :
Brummelen, H. V. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam Kelas: Pendekatan Kristiani untuk Pembelajaran (2nd ed.) (U., Trans.). Lippo Karawaci, Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press.
Knight, G. R. (2009). Filsafat & Pendidikan Sebuah Pendahuluan dari Perspektif Kristen (4th ed.) (C. E. Citraningtyas, Trans.). Lippo Karawaci, Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press.