• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL DENGAN HIV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL DENGAN HIV"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah singkatan dari AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV. Penyebab Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dicurigai bila paling sedikit mempunyai dua gejala mayor dan satu gejala minor dan tidak terdapat sebab-sebab penekanan imun yang lain yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat atau sebab-sebab lain

Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi selama hamil (5-10%), melahirkan (10 20%) dan saat menyusui (5-20%) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Diseluruh dunia pada tahun 2013 ada 35 juta orang hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta berusia <15 tahun. jumlah infeksi baru HIV pada tahun 2013 sebesar 2,1 juta yang terdiri dari 1,9 juta dewasa dan 240.000 anak berusia <15 tahun. jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 1,5 juta yang terdiri dari 190.000 anak berusia <15 tahun (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).

Faktor penularan virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu hubungan seksual;pajanan oleh darah, produk darah atau organ dan jaringan yang terinfeksi termasuk terpajan jarum suntik yang telah terinfeksi HIV; penularan dari ibu ke anak (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

(2)

Pengobatan ARV jangka panjang, teratur dan disiplin, penularan HIV dari ibu ke anak bisa diturunkan hingga 2% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012). ARV sudah terbukti dapat menghambat replikasi virus sehingga kadar virus dalam darah yang menginfeksi sel kekebalan tubuh atau CD4 menurun dan akibatnya kekebalan tubuh mulai pulih atau meningkat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat terkait dengan ibu hamil dengan HIV yang didapatkan dari hasil study kasus di poli klinik kandungan RSUD Dr. Saiful Anwar 1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanna pada ibu hamil dengan HIV dengan asuhan kebidanan secara komprehensif.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan subjektif dan data objektif pada ibu hamil dengan HIV

2. Mehasiswa mampu merumuskan diagnose dan masalah pada ibu hamil dengan HIV

3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya diagnosa potensial pada ibu hamil dengan HIV

4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu hamil dengan HIV

5. Mahasiswa mampu menyusun intervensi dan rasional pada ibu hamil dengan HIV

6. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai intervensi yang di buat pada ibu hamil dengan HIV

7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan diberikan pada ibu hamil dengan HIV

(3)

1.4 Manfaat

1.4.1 MaanfaatTeoritis

Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan asuhan kebidanan komprehensif, terhadap ibu hamil dengan HIV 1.4.2 Manfaat praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya dalam memberikan informasi tentang penyakit HIV terhadap ibu hami.

1.5 Sistematika Penulisan Halaman judul

Lembanr pengesahan Kata penganar

BAB I Pendahuluan 1.1 latang belakang 1.2 tujuan

1.3 manfaat

1.4 metode penulisan 1.5 sistematika penulisan BAB II Tinjauan Teori

2.1 konsep dasar kehamilan 2.2 konsep daftar HIV 2.3 konsep dasar pengkajian BAB III Tinjauan Kasuus 3.1 Subjektif

3.2 Onjektif 3.3 Assesment 3.4 Planing 1.6 Pembahasan 1.7 Penutup

(4)

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan 1. Definisi Kehamilan

Kehamilan merupakan serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau pertemuan antara ovum dan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi. Lama kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) (Sulistyawati, 2012).

2. Tanda-tanda kehamilan

a. Tanda Tidak Pasti atau Dugaan (Presumptive Sign)

Menurut Sulistyawati, Ari (2009) tanda tidak pasti atau dugaan kehamilan adalah sebagai berikut :

1) Amenorea ( berhentinya menstruasi ) 2) Mual ( nausea ) dan muntah (emesis ) 3) Ngidam ( menginginkan makanan tertentu ) 4) Syncope ( pingsan )

5) Kelelahan 6) Payudara Tegang 7) Sering Miksi 8) Pigmentasi Kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini:

a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum b) Sekitar leher : tampak lebih hitam

c) Dinding perut : striae gravidarum dan linea nigra d) Sekitar payudara : hiperpigmenasi areola mamae

(5)

9) Varises ( penampakan pembuluh darah vena )

b. Tanda Kemungkinan ( Probability Sign )

Menurut Sulistyawati, Ari (2009) tanda kemungkinan (Probability Sign) kehamilan adalah sebagai beriku :

1) Pembesaran perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

Tabel 2.1

Tinggi fundus uteri menurut MC. Donald

Sumber : Sofian, A. 2012

Tabel 2.2

Tinggi Fundus Uteri Menurut Leopold

NO Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

1 28 minggu 2-3 jari diatas pusat

2 32 minggu Pertengahan pusat demgan px

No

. Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

1 22-28 minggu 24-25 diatas simpisis

2 28 minggu 24-25 cm diatas simfisis

3 30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

4 32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

5 34 minggu 31 cm diatas simfisis

6 36 minggu 32 cm diatas simfisis

7 38 minggu 33 cm diatas simfisis

(6)

3 36 minggu 3 jari dibawah px atau sampai setinggi pusat

4 40 minggu Perlengkapan pusat px, tetapi melebar kesamping

Sumber : Sofian, A. 2012

2) Tanda Hegar (pelunakan dan dapat ditekannya istmus uteri). 3) Tanda Goodel

Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

4) Tanda Chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5) Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6) Kontaksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.

7) Teraba janin

8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan ( Planotest ) positif

c. Tanda pasti ( Positive Sign )

Menurut Sulistyawati, Ari (2009) tanda pasti (positive sign) kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Teraba Gerakan janin dalam rahim

2) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ) pada kehamilan 12 minggu 3) Teraba Bagian-bagian janin

4) Kerangka janin bila dilakukan rontge

(7)

2.1.2 Konsep Dasar HIV 1. Pengertian AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah singkatan dari AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Virus HIV memasuki tubuh seseorang maka tubuh akan terinfeksi dan virus mulai mereplikasi diri dalam sel orang tersebut (Sel limfosit T CD4 dan Makrofag). Virus HIV akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan antibodi untuk HIV. Masa antara masuknya infeksi dan terbentuknya antibodi yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium adalah antara 2-12 minggu dan disebut masa jendela (window period). Selama masa jendela, pasien sangat infeksius sehingga mudah menularkan kepada orang lain meskipun hasil pemeriksaan laboratorium masih negatif (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

2. Penyebab

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

3. Gejala Terinfeksi HIV

(8)

Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu hubungan seksual;pajanan oleh darah, produk darah atau organ dan jaringan yang terinfeksi termasuk terpajan jarum suntik yang telah terinfeksi HIV; penularan dari ibu ke anak (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Perilaku berisiko tertularnya HIV adalah perilaku individu yang memungkinkan tertular virus HIV. Sejumlah perilaku risiko yang dimaksud adalah berhubungan seksual yang tidak aman (tidak memakai kondom), berganti-ganti pasangan seksual, berganti-ganti jarum suntik dan alat lain yang kontak dengan darah dan cairan tubuh dengan orang lain (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Cairan tubuh yang tidak menularkan HIV antara lain keringat, air mata, air liur/ludah dan air kencing. Sedangan menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015 Human Immunodeficiency virus (HIV) tidak ditularkan melalui hidup serumah, tidur bersama, bersalaman, berpelukan, bersentuhan, berciuman, kolam renang, alat makan dan minum secara bersama, ataupun gigitan serangga seperti nyamuk

5. Cara Pencegahan Penularan HIV

Kita dapat melakukan pencegahan penularan HIV dengan berbagai cara sederhana antara lain berperilaku seks yang aman (abstinen, saling setia, seks dengan menggunakan kondom), mencegah penularan melalui alat-alat yang tercemar dengan prinsip kewaspadaan universal, pencegahan pada transfusi darah dengan skrining donor dan pencegahan penularan dari ibu ke anak melalui program PMTCT (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

6. Waktu Dan Risiko Penularan HIV Pada Ibu Hamil

Waktu penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi selama hamil (5-10%), melahirkan (10 20%) dan saat menyusui (5-20%) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

(9)

Ada tiga faktor utama yang berpengaruh pada penularan HIV dari ibu ke anak yaitu:

1. Faktor ibu antara lain jumlah virus dalam tubuh, jumlah sel CD4, status gizi selama hamil, penyakit infeksi selama hamil dan gangguan pada payudara

2. Faktor bayi antara lain usia kehamilan dan berat badan bayi saat lahir, periode pemberian ASI, adanya luka di mulut bayi

3. Faktor obstetrik antara lain jenis persalinan, lama persalinan, ketuban pecah dini dan tindakan episiotomi (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

8. Mengapa AIDS Perlu Perhatian Khusus

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) perlu mendapat perhatian khusus karena vaksin masih dalan uji coba, AIDS dapat menyerang siapa saja (pria, wanita, tua, muda, anak-anak, janin dalam kandungan ibu yang terinfeksi, terutama usia produktif), orang yang terinfeksi HIV menjadi pembawa dan penular virus HIV selama hidupnya walaupun penderita tampak sehat serta kasus AIDS merupakan fenomena gunung es (menurut WHO satu kasus HIV, tersembunyi 100-200 orang) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

9. Pengobatan ARV

Pengobatan ARV jangka panjang, teratur dan disiplin, penularan 1 dari ibu ke anak bisa diturunkan hingga 2% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). ARV sudah terbukti dapat menghambat replikasi virus sehingga kadar virus dalam darah yang menginfeksi sel kekebalan tubuh atau CD4 menurun dan akibatnya kekebalan tubuh mulai pulih atau meningkat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Untuk memulai terapi ARV perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

1. persiapan klien secara fisik/mental untuk menjalani terapi melalui edukasi prapemberian ARV;

(10)

oportunistik diobati dan stabil (kira-kira setelah dua minggu sampai dua bulan pengobatan).

3. Profilaksis kotrimoksazol diberikan pada stadium klinis 2, 3, 4 dan atau CD4 < 200. Untuk mencegah PCP, Toksoplasma, infeksi bacterial (pneumonia, diare) dan berguna juga untuk mencegah malaria pada daerah endemis;

4. pada ibu hamil dengan tuberkulosis: OAT selalu diberikan mendahului ARV sampai kondisi klinis pasien memungkinkan (kira-kira dua minggu sampai dua bulan) dengan fungsi hati baik untuk memulai terapi ARV.

Syarat pemberian ARV pada ibu hamil dikenal dengan singkatan SADAR, yaitu sebagai berikut.

1. Siap: menerima ARV, mengetahui dengan benar efek ARV terhadap infeksi HIV.

2. Adherence: kepatuhan minum obat.

3. Disiplin: minum obat dan kontrol ke dokter.

4. Aktif: menanyakan dan berdiskusi dengan dokter mengenai terapi. 5. Rajin: memeriksakan diri jika timbul keluhan.

2.3 Konsep dasar asuhan kebidanan

2.3.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

Hari / Tanggal : Untuk mengetahui hari dan tanggal pengkajian saat ini Jam : Untuk mengetahui waktu kunjungan

Tempat : Untuk mengetahui tempat dilakukan pengkajian Oleh : Untuk mengetahui siapa yang melakukan anamnesa No. Registrasi : Untuk mengetahui no. registrasi milik klien saat periksa

difasilitas kesehatan agar tidak tertukar dengan klien lainnya

1. Pengkajian a. Subyektif

(11)

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.

b) Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas.

c) Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam doa.

d) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.

e) Suku bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari. f) Pekerjaan

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

g) Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan. h) Alasan masuk

Untuk mengetahui alasan yang membuat pasien datang yang berhubungan dengan persalinannya (Varney,2008)..

2) Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan masa kehamilan

3) Riwayat Kehamilan Sekarang a) Berapa Kali Periksa dan Dimana

Frekuensi dari pemeriksaan antenatal adalah: 1) Minimal 1 kali pada Trimester I

(12)

3) Minimal 2 kali pada Trimester III (Depkes RI. 2009).

Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

b) Gerakan Janin

Pada multigravida biasanya dirasakan pada usia 18 minggu, sedangkan pada multigravida sekitar 16 minggu (Ummi, Hani. 2011). Pada umumnya 10 gerakan terjadi dalam jangka waktu 20 menit – 2 jam. Gerakan janin akan bertambah setelah makan, gerakan ibu. Janin normal akan tidur ± 20 menit. Selama 2-3 hari sebelum lahir gerakan janin akan berkurang (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

Cara menghitung gerakan janin: letakkan 10 uang logam dalam mangkok, keluarkan dan letakkan di atas meja, masukkan kembali uang logam ke dalam mangkok setiap kali bayi bergerak.

4) Pemberian Imunisasi TT

Tujuan pemberian imunisasi TT adalah untuk melindungi janin dari Tetanus Neonatorum sehingga ibu hamil perlu dikaji mengenai stustus TT dengan menanyakan tahun kelahiran ibu sehingga dapat diketahui status TT ibu tersebut lengkap atau tidak (Pantikawati, Ika. dkk. 2010). 5) Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)

Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari, sesudah makan, selama masa kehamilan dan nifas (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

6) Riwayat Kebidanan atau Obstetri yang lalu a. Kehamilan

(13)

Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.

b. Persalinan

Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah melintang, bukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam. c. Nifas

Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan emosi ibu harus diperhatikan (Romauli, 2011)

7) Riwayat Kesehatan Sekarang dan yang lalu

Menurut Romauli (2011) berikut adalah riwayat kesehatan yang mempengaruhi ibu hamil:

a) Anemia yang dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan, persalinan premature, persalinan lama, dan perdarahan postpartum b) TBC Paru, janin akan tertular TBC setelah lahir. Bila TBC berat,

maka akan menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga dan ASI berkurang, dapat terjadi abortus, bayi lahir lama, dan perdarahan postpartum

c) Jantung yang bahanya adalah payah jantung bertambah berat bahkan sampai gagal jantung, atau kelahiran prematur

d) Diabetes mellitus, yang akan menyebabkan persalinan premature, hydramnion, kelainan bawaan, BBL besar, dan kematian janin dalam kandungan

e) HIV/AIDS yang bisa tertular ke janin

(14)

g) Epilepsi berdampak pada kehamilan . Kejang selama hamil akan menyebabkan penurunan aliran darah uterus dan oksigenasi janin (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

8) Riwayat Kesehatan Keluarga.

Ditanyakan mengenai penyakit yang mungkin diderita oleh keluarga, seperti penyakit menular (TBC, hepatitis) yang dapat menular pada ibu dan janin atau bayi yang sudah lahir.Ditanyakan mengenai penyakit yang menurun yang diderita keluarga, faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah ras, keturunan, umur dan paritas (Manurung 2011).

9) Riwayat Pernikahan

a) Umur pertama kali menikah

Untuk menentukan kesehatan organ reproduksi. b) Berapa kali menikah

Batas ideal dan diikuti hamil setelah 2 tahun. Disebut primigravida tua sekunder jika hamil stelah lima tahun menikah. Kehamilan setelah 5 tahun dianggap hamil dengan resiko tinggi karenanilai kehamilan yang tinggi.

c) Jumlah anak

Umur anak terkecil diatas 5 tahun, jumlah anak ideal sampai kehamilan ketiga. Kehamilan kelima sudah termasuk grande multipara, harus diwasapadai perdarahan post partum (Manuaba, 2009).

d) Wanita hamil yang sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali dan ini perlu diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal) (Ummi,Hani, dkk, 2010).

10) Riwayat Haid a) Menarche

(15)

b) Siklus

Interval dari hari pertama periode menstruasi sampai hari pertama periode berikutnya normalnya 21 – 35 hari.

Menstruasi yang teratur menunjukkan bahwa aksis hypothalamus-hipofisis-ovarian aksis dengan pancaindra telah menunjukkan keharmonisan yang baik. Ini berarti bahwa setiap menstruasi akan dilepaskan ovum sehingga dapat terjadi kehamilan (Manuaba, 2009).

c) Lama

Lama perdarahan yang normal adalah 5 hari dengan rentang antara 3-7 hari. Perdarahan yang melebihi 7 hari (polimenorea, metroragia). Durasi menstruasi yang berlangsung hanya sekitar 2-3 hari menunjukkan kurangnya rangsangan estrogen sehingga fase proliferasi tidak normal kurang subur.

d) Banyaknya

Jumlah tampon atau pembalut yang digunakan setiap hari akan bermanfaat hanya jika diketahui penyebab pembalut tersebut harus diganti.kurang lebih 16 cc. Durasi menstruasi normal, pembalut sekitar 2-3 buah penuh. Durasi menstruasi yang kurang, pembalut sekitar 1-2 buah sehari tidak penuh. Durasi menstruasi yang banyak disertai gumpalan, pemakaian pembalut lebih dari 3 buah/ hari sampai penuh (Manuaba, 2009).

e) Keluhan

(16)

f) HPHT

Keterlambatan menstruasi bagi wanita usia subur berarti terdapat kemungkinan kehamilan, serta untuk menentukan umur kehamilan dan tafsiran persalinan (Manuaba, 2009).

11) Riwayat KB

Riwayat kontrasepsi diperlukan untuk mengetahui kontrasepsi yang pernah digunakan, lama penggunaan kontrasepsi, keluhan saat penggunaan kontrasepsi da rencana kontrasepsi yang akan dating Romauli, 2011).

12) Pola Kebiasaan Sehari – hari a) Nutrisi

Kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan yang dianjurkan pada ibu hamil sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

b) Istirahat

Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil juga di anjurkan tidur siang. Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan denngan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin. Cobalah untuk tidak berbaring telentang sewaktu tidur, karena bisa menempatkan rahim di atas pembuluh darah yang penting (vena cava inferior) yang berjalan ke bawah di bagian perut. Belajarlah posisi tidur Kebersihan/ menyamping sejak awal (Pantikawati, Ika. dkk. 2010). c) Personal Hygiene

(17)

vagina. Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus, sebaiknya selama hamil tidak melakukan vaginal touching bisa menyebabkan perdarahan atau embolus (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

Pakaian yang sebaiknya digunakan longgar, terbuat dari katun sehingga dapat menyerap keringat dan sebaiknya hanya satu kali pakai. Jika diperlukan, daerah lipatan badan dapat diberi bedak, hal ini mencegaah kekeringan dan mengurangi dermatitis kontak atau alergi (Manuaba, 2009).

d) Eliminasi

Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat (Pantikawati, Ika. dkk. 2010).

e) Aktifitas sehari-hari

Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun tidak terlalu lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus (Manuaba, 2009).

f) Kebutuhan seksual

(18)

13) Data Psikososial

Pada trimester III , ditandai dengan rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik; merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu; takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya; khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya; merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya; merasa kehilangan perhatian; perasaan menjadi sensitif. (Romauli, 2011)

b. Objektif

1. Pemeriksaan umum 1) Keadaan umum

Kesadaran sangat penting dinilai dengan melakukan anamnesis Penilaian pada glasgow coma scale: Compos mentis (sadar penuh) (Potter 2009).

2) Tanda-tanda vital 1) Suhu

Suhu tubuh yang normal adalah 36 – 37,5 oC. Suhu tubuh lebih dari

37oC perlu diwaspadai adanya infeksi (Romauli, 2011).

2) Tekanan Darah

Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih, dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih, kelainan ini dapat berlanjut menjadi pre eklampsia dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat (Romauli, 2011).

3) Nadi

(19)

tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu, perdarahan berat, anemia, demam, gangguan tiroid, gangguan jantung (Romauli, 2011).

4) Pernapasan

Untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan. Normalnya 16 – 24 x / menit (Romauli, 2011).

3) Berat Badan

Berikut ini merupakan kenaikan berat badan yang dianjurkan pada ibu hamil sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Tabel 2.9

Penambahan Berat Badan Berdasarkan IMT

Kategori IMT Pertambahan BB (Kg)

Rendah <19,8 12,5 – 18

Normal 19,8-26 11,5 – 16

Tinggi 26-29 7 – 11,5

Obesitas >29 ≥7

Gemeli 16 – 20,5

Sumber : Manuaba, 2012. 4) TB

Ibu hamil dengan Tinggi Badan < 145 cm tergolong resiko tinggi. Ibu hamil tersebut kemungkinan memiliki panggul sempit yang sempit dan memiliki resiko yang lebih besar mengalami persalinan prematur dan melahirkan bayi yang kecil (Romauli 2011).

5) LILA

LILA < 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang/buruk. Sehingg beresiko untuk melahirkan BBLR (Mandriwati 2012).

6) Tafsiran persalinan (TP)

(20)

pertama menstruasi terakhir (HPM) adalah 280 hari atau 40 minggu. Atas dasar ini tercipta rumus Naegele, yang meramalkan HPL, yaitu tanggal HPHT ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun tetap atau ditambah 1 (Kusmiyati, 2011).

2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi

1) Waktu pasien berdiri : skoliosis/kifosis/lordosis 2) Waktu pasien berjalan : Pincang/Kaki O/ kaki X

3) Muka : ucat/tidak, ada kloasma gravidarum/tidak, bengkak/tidak. 4) Mata ; sclera putih/kuning, conjungtiva merah muda/putih.

5) Leher : Kelenjar Gondok : pasien disuruh menengadah kemudian disuruh menelan. Jika ada benjolan yang ikut bergerak naik turun menandakan adanya pembesaran, ada pembesaran vena jugularis/ tidak, kelenjar tyroid membesar/tidak.

6) Payudara : Simetris/tidak, bersih atau tidak, puting susu menonjol/mendatar/masuk,adabenjolan/tidak,hiperpigmentasi areola mammae ,keluar kolostrum (hamil 4 bulan jernih, hamil 4-8 bulan encer sekali , hamil 8 bulan keatas warna nya kuning seperti susu jolong) (Manuaba, 2012)

7) Abdomen :

Pembesaran ke atas : Primigravida akibat otot dinding abdomen masih tegang, Tingginya fundus uteri dapat dipergunakan untuk mengukur: -umur kehamilan. Pigmentasi dinding abdomen : Linea alba karena pigmentasi, Striae gravidarum livid saat hamil dan striae gravidarun alba sebagai bekas kehamilan sebelumnya.

a) Bekas luka operasi : Bekas seksio/operasi(Manuaba, 2012). 8) Genetalia

a) Pengeluaran fluor : infeksi dengan diagnosis banding trichomonas vaginalis atau candida albikans, infeksi vaginosis bakterialis. b) Kondiloma akuminata : infeksi virus, jika ukurannya besar

(21)

c) Tanda chadwick : Sebagai akibat terjadinya hipervaskularisasi, warna kebiruan pada vagina.

d) Luka perineum : bekas episiotomy (Manuaba, 2012) 9) Ekstermitas

Adanya oedema pada ekstermitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga preeklamsi, diabetes mellitus, jantung, dan kekurangan albumin (Manuaba 2012).

b. Palpasi 1) Leher

Tidak ada bendungan atau pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh saat persalinan terutama saat meneran.Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung dan menambah kerja jantung, potensial terjadi gagal jantung.

Tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid, jika ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, lahir BBLR, kretinisme dan keguguran. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe (pembesaran kelenjar limfe memungkinkan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misalnya TBC, sifilis, radang akut, di kepala, faring dan kulit.

2) Payudara

Teraba atau tidak benjolan abnormal, kolostrum keluar /belum (kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia kehamilan 20 minggu).

3) Abdomen a) Leopold I

Normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan. Tujuannya adalah untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada di fundus (Romaulli, 2011).

(22)

letak abnormal, ada massa di uterus seperti kista atau tumor, Teknik yang salah, IUGR

b) Leopold II

Normal teraba bagian panjang, keras seperti papan(punggung) pada satu sisi uterus dan pada sissi lain teraba bagian kecil.

Tujuan nya adalah untuk mengetahui batas kiri / kanan pada uterus ibu, yaitu : punggung pada letak bujur atau kepala pada letak lintang (Romaulli, 2011).

c) Leopold III

Normal pada bagian bawah janin teraba bagian yang bulat, keras, melenting (kepala janin)

Tujuan : untuk mengetahui presentasi/bagian terbawah janin yang ada di simfisis ibu.

d) Leopold IV

Leopold IV tidak dilakukan jika kepala masih tinggi. Palpasi secara Leopold lengkap ini baru dapat dilakukan jika janin sudah cukup besar kira-kira bulan 6 keatas. Sebelum bulan ke-4 biasanya bagian–bagian janin belum jelas, jadi kepala belum dapat ditentukan begitu pula punggung anak

c. Auskultasi

1) DJJ :

+/-2) Frekuensi normal : 120-160 x/menit

3) Reguler / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin <120 x/ menit = menjadi gawat janin >160 x/ menit = menjadi gawat janin (Manuaba 2012).

4) Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah terganggu akibat penyakit pernafasan.

d. Perkusi

Tungkai : Reflek Patella (+) Reflek patella (-) menandakan ibu kurang vitamin B1 dan mengalami intoksikasi MgSO4

e. Pengukuran panggul luar

(23)

Caranya :

1) Distansia spinarum jarak antara spina illiaca anterior superior kanan dan kiri, normal 23-26 cm.

2) Distansia cristarum jarak terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri yang letaknya kira-kira 5 cm di belakang spina iliaca anterior superior dengan ukuran 26-29 cm.

3) Conjugata eksterna jarak antara tepi atas simphisis dan prosesus spinasus lombal V dengan ukuran 18 cm.

4) Lingkar panggul yaitu dengan memakai pita diukur mulai tepi atas simphisis, dikelilingkan ke belakang melalui pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter mayor kanan, ke ruas lumbal ke V (prosessus spinasus lumbal ke V) terus kembali sepihak, ukuran 80-90 cm (Manuaba 2012).

f. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium :

1) Glukosa dalam urin : untuk memastikan adanya DM, kemungkinan glukosuria yang terjadi segera setelah makan, disebabkan intoleransi insulin, tetapi keadaan ini cepat menjadi normal. Jika pada akhir kehamilan mungkin terdapat laktosa sehingga tes reduksi mungkin positif sebagai bentuk persiapan untuk gula ASI (Manuaba, 2012).

2) Protein urin : normal tetap ada protein tetapi jumlahnya kecil. Jumlah yang makin meningkat terdapat pada preeclampsia, penyakit jantung, nefritis (Manuaba, 2012).

3) Kadar Hb : ibu hamil normal 10,5 – 15 gr/ dL (Manuaba, 2012).

4) HBSAg : merupakan antigen hepatitis B untuk mendeteksi adanya virus hepatitis B. Virus hepatitis sangat potensial untuk ditularkan kepada janin di dalam kandungan, maka pemeriksaan laboratorium penting dilakukan selama kehamilan

(24)

berpotensi menular pada janin. Jika ibu hamil terinfeksi HIV harus segera diterapi dengan antivirus dan persalinannya dilakukan secara bedah sesar untuk mencegah bayi tertular virus HIV.

c. Analisa

G . . . P . . . UK . . . minggu , T/H/I , letak . . . punggung . . . dengan kehamilan normal.

d. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu.

R : Informasi membuat ibu lebih kooperatif dan mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi kehamilan dan janinnya.

2. Memberikan ibu KIE tentang pola nutrisi

R : sangat kooperatif sehingga ibu mengerti dukungan yang diberikan 3. Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama hamil.

R : Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup pada ibu.

4. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala hebat, perdarahan pervaginam.

R : Dengan mengetahui yang normal dan abnormal ibu dapat segera mencari pertolongan yang tepat dan bahaya dapat segera diatasi.

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil.

6. Mendiskusikan dengan ibu dalam menentukan jadwal kunjungan selanjutnya.

(25)

BAB III TINJAUAN KASUS

Tempat : Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang Di Klinik Kandungan Nomor RM : 11369183

BIODATA

Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. H Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Seles

Alamat : Lowokdoro Sukun Alamat : Lowokdoro sukun Malang Malang

A. Data Subyektif

Tanggal pengkajian : 30 April 2018

Pukul : 12.30 WIB

1. Alasan datang dan keluhan utama Kontrol Kehamilan

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan dahulu

Tidak pernah memunyai riwayat penyakit seperti Paru,DM, epilepsy, hati, ginjal, hepatitis, jantung, asma, PMS, HIV, AIDS, Malaria dan ada riwayat hipertensi 2 tahun yang lalu

b. Riwayat kesehatan sekarang

(26)

c. Riwayat kesehatan keluarga

Tidak mempunyai riwayat penyakit seperti Paru,DM, epilepsy, hati, ginjal, hepatitis, jantung, hipertensi, asma, PMS, Malaria, suami memiliki penyakit HIV diketahui pada pemeriksaan kehamilan ke 3

3. Riwayat menstruasi

HPHT : 2 – 10 - 2017

Lama : menache 13 tahun,siklus 28 hari, lama haid 6-7 hari 4. Riwayat kehamilan sekarang (per-Trimester)

Keluhan TM 1 : Mual Muntah

KIE : makan sedikit-sedikit tapi sering Status TT : lengkap (T5)

(27)

6. Riwayat psiko, sosial dan budaya 1. Status Pernikahan

Menikah 1 kali

Usia menikah : 19 tahun lama menikah : 10 tahun

2. Respon pasien dan keluarga terhadap kehamilan Baik

3. Pengambil keputusan dalam keluarga Suami

4. Tempat dan penolong persalinan yang diinginkan Tempat RS dan ditolong oleh dokter

5. Penghasilan keluarga ± 1.500.000

6. Kepercayaan, adat istiadat dan budaya

Tidak ada pantang makan dalam keluarga selama hamil, tidak pernah minum jamu-jamuan, minuman yang mengandung alhokol, tidak pernah merokok.

7. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : pil

Lama : 2 tahun

Keluhan : tidak ada

Rencana kontrasepsi yang akan datang : belom ada rencana 8. Pola Kebiasaan Sehari –Hari

a) Nutrisi : 3 kali sehari (nasi, sayur, lauk pauk) siang cemilan kue basah, minum 7-8 gelas, konsumsi obat HIV mulai bulan November 1x1 perhari

b) Eliminasi : BAK 4-5 kali/hari warna kuning jernih, bau khas , BAB 1 kali/hari

c) Aktivitas : melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak d) Personal hygiene : Mandi dan gosok gigi 2-3 kali sehari, ganti

(28)

f) Seksualitas : 1-2 kali

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik

TTV : TD 100/60 S : 37 ° C N : 82 x/,menit R : 24 x/menit

BB sebelum hamil : 83 kg BB sekarang : 88 kg Tinggi badan :.148 cm LILA : 34.cm

TP : 25-10-2018

TBJ : 1555 gr 2. Pemeriksaan fisik

Muka : tidak terlihat Odema, tidak terlihat Pucat. Mata : Konjungtiva merah muda, Sclera putih Mulut : bibir lembab , tidak ada caries gigi,

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan pembesaran pada vena jugularis

Payudara : bersih , Putting Menonjol, Kolostrum Abdomen : Bekas SC : tidak ada

Leopold I : TFU 21 cm, teraba keras seperti papan dibagian fundus (punggung janin)

Leopold II : teraba keras, bulat, melenting diperut ibu sebelah kiri (kepala), dan teraba lunak, bulat, tidak melenting sebelah kanan ibu (bokong)

Leopold III : teraba bagian kecil janin, belom masuk PAP

Leopold IV : tidak dilakikan DJJ : 154 x/menit

(29)

Ekstremitas : tidak odema, tidak ada varises

3. Memeriksaan Penunjang Laboratorium

Hari & tanggal : Senin, 29 januari 2018

Hb :11,9

Golongan darah : A

HBSAg : NR

HIV : R

Albumin : (-) Negatif Reduksi : (-) Negatif USG : 07-05-2018

Tampak janin /T/H intrauterin letak lintang kepala dorsosuperior BDB : 7,34 (29w3d)

AC : 26,64 (30w5d) FL : 5,68 (29w6d) EFW : 1555 gr AFI : 15,02 cm

Plasenta implantasi dicopus anterior Maturasi grade II

C. ANALISA

G3 P2002 Ab000 UK 28-30 Minggu /T/H intrauterin letak lintang kepala dorsosuperior dengan HIV On Treatmen

D. PENATALAKSANAAN

(30)

E : Informasi membuat ibu lebih kooperatif dan mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi kehamilan dan janinnya.

2. Memberikan ibu KIE tentang pola nutrisi yang bergizi dan seimbang

E : ibu sangat kooperatif sehingga ibu mengerti dan memahami makanan yang bernutrisi

3. Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama hamil siang maximal 2 jam malam 6 jam

E : ibu sangat kooperatif sehingga ibu mengerti dan memahami tentang kebutuhan istirahat yang diperlukan untuk ibu hamil

4. Memberikan dukungan atau support mental kepada ibu secara fisik atau mental untuk menjalani terapi pemberian ARV.

E: ibu sangat senang dan menerima dukungan yang telah diberikan

5. Mengingatkan ibu untuk tetap minum obat secara teratur dari dokter kandungan.

E : ibu sangat senang dan tetap semangat untuk kesehatan janinnya.

6. Memberitahu ibu untuk mengunakan alat kontrasepsi kondom saat berhubungan dengan suami.

E : ibu sangat kooperatif sehingga apa yang dijelaskan dapat dimengerti. 7. Mendiskusikan dengan ibu dalam menentukan jadwal kunjungan selanjutnya

pada tanggal 7 Mei 2018

(31)

BAB IV PEMBAHASAN

Kehamilan merupakan serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau pertemuan antara ovum dan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi. Lama kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) (Sulistyawati, 2012).

Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah singkatan dari AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Hasil pemriksaan pada Ny. N usia 28 tahun G3 P2002 Ab000 UK 28-30 Minggu/T/H intrauterin letak lintang kepala dorsosuperior dengan HIV On Treatmen, hasil pemeriksaan tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus di atas dengan hasil pemeriksaan TTV TD 100/60 S : 37 ° C N : 82 x/,menit P : 24 x/menit, keadaan janin baik

(32)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kehamilan merupakan serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau pertemuan antara ovum dan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi. Lama kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) (Sulistyawati, 2012).

Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah singkatan dari AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Pada pelayanan asuhan kebidanan kehamilan yang diberikan pada Ny. N usia 28 tahun G3 P2002 Ab000 UK 28-30 Minggu/T/H intrauterin letak lintang kepala dorsosuperior dengan HIV On Treatmen didapatkan pengkajian ibu tidak ada keluhan pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan masalah atau kelainan. Memberikan konseling pada ibu tentang nutrisi, memberikan semangat dan dukungan kepada ibu, menjaga pola nutrisi, dan menganjurkan melakukan periksa rutin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara teori dengan kasus tidak ada kesenjangan.

5.2 Saran a. Pasien

Agar klien selalu memiliki kesadaran untuk memeriksakan keadan

kehamilanya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapat gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat kehamilan.

(33)

Asuhan yang diberikan sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi yang memenuhi standar kebidanan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidana.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2015. Pedoman, Pelaksanaan perencaan penularan HIV dan sivilis ibu dan anak bagi tenaga kesehatan : Kementrian Kesehatan

Manuaba, I.B.G, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC

Pantikawati, Ika & Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yohyakarta: Muha Medika

Prawiroharjo, sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika

Romauli, Suryati. 2011. Asuhan Kebidanan 1 (Konsep Dasar Asuhan Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.

Sulistyawati, Ari dan Nugraheny, Esti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba MedikaHani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan paa Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika

Mandriwati, G. A. 2012. Asuhan Kebidanan Antenatal Edisi 2. Jakarta: EGC

Manurung, Santa. 2010. Keperawatan Profesionan. Jakarta: Tim

(34)

Gambar

Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Minat dalam Menggunakan Kontrasepsi

Yang merupakan faktor organik adalah rendahnya kebugaran/fitness, pola makan yang tidak sehat, penurunan Growth Hormone(GH) dan IGF-1, penurunan hormon testosteron,

Pra Produksi merupakan elemen kerja terpenting dalam pembuatan Film Dokumenter, karna pada proses inilah yang menentukan sukses atau tidaknya produksi film

Sementara industry jamu lebih condong memproduksi bentuk jamu yang lebih sederhana, meskipun akhir akhir ini cukup banyak industry besar yang memproduksi jamu dalam bentuk

Ikon yang digunakan untuk membuat teks menjadi rata tengah pada halaman adalah

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

PEMBERIAN BANTUAN PADA SMAK JOHANES AERTS TAHUN 2017. UNIT

pembelian adalah bauran pemasaran yang terdiri dari : produk, harga, promosi, dan distribusi. Dalam penelitian ini dipilih variabel produk, harga, dan kemudahan lokasi