ANALISIS SWOT
PENGEMBANGAN JARINGAN BISNIS SOSIAL BERBASIS
KOMUNITAS PELAKU USAHA BERBAHAN BAKU UBI KAYU
Disusun Oleh:
Nadzira Kamila
MB-39-SCBD1-B
1401154380
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
2017
1. Pendahuluan
Pelaku usaha berbahan baku ubi kayu masih memiliki keterbatasan dalam beberapa hal, contohnya keterbatasan akses informasi.Keterbatasan tersebut cara
menghilangkannya dengan cara mengarahkan para pelaku usaha untuk menggunakan perangkat teknologi informasi secara optimal. (Cahyono, dkk , 2016). Objek
penelitian ini yaitu para pelaku usaha yang berbisnis bahan baku ubi kayu.
Dengan menggunakan perangkat teknologi informasi, maka para pelaku usaha mengetahui bagaimana caranya untuk menggunakan perangkat tekonologi informasi agar jaringan bisnis mereka berjalan dengan lancar. Para pelaku usaha berbahan baku ubi kayu ini membentuk komunitas yang bernama kasava. Komunitas ini merupakan kumpulan para pelaku usaha berbahan ubi kayu yang sama-sama mempunyai masalah dengan akses informasi. Tujuannya agar para pelaku usaha berbahan baku ubi kayu lebih mudah untuk memasarkan produknya, menjalin mitra dengan yang lain. Tujuan tugas ini yaitu mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pemetaan model bisnis kanvas.
2. Tinjauan Pustaka
2.1Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Penolahan penyimpanan dan penyebaran vocal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputerisasi dan
telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Reviev, di mana penulis
Leavitt dan Whister berkomentar bahwa “teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI)” . beberapa
bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi
web, bioinformatika, “Could Computing”, sistem informasi global, skala besar basis
pengetahuan, dan lain – lain.
(
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasidiakses pada 01 november 2017).
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli :
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. ( http://computers-inc.blogspot.com/2012/03/pengertian-teknologi-informasi.html diakses pada 01 November 2017).
2.2Business Model Canvas
Menurut Osterwalder (2010), Business Model adalah sebuah bisnis model yang menggambarkan atau mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menyampaikan dan menangkap sebuah nilai. Bisnis model kanvas sendiri memiliki 9 blok yang menjadi komponen utamanya. Yaitu, costumer segment, value proportions, customer relationship, channels, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost structure. (Osterwalder, 2010).
• Costumer segment, menggambarkan sekumpulan orang atau organisasi yang menjadi target utama yang akan dilayani oleh perusahaan.
• Value Proportions, nilai apa yang akan diberikan atau ditawarkan oleh perusahaan
kepada costumer segment.
• Costumer Relationship, hubungan yang dibangun oleh perusahaan bersama dengan
• Channels, bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan costumer segment
nya. Ini juga bisa menjadi titik sentuh costumer segment kepada perusahaan.
• Revenue Stream, bagaimana perusahaan mendapatkan pendapatn. Pendapatan
disini tidak hanya dari penjualan produk tetapi juga dari beberapa faktor lain.
• Key Resource, menjelaskan tentng suber daya utama yang dibutuhkan oleh
perusahaan agar bisnisnya dapat berjalan.
• Key Activities, menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.
• Key partners, siapa saja yang menjadi mitra usaha dari sebuah perusahaan.
Suppliers juga termasuk dalam key partners.
• Cost Structure, menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengoperasikan dan menjalankan model bisnisnya.
2.3SWOT
Definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini
menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
• S = Strength (kekuatan). • W = Weakness (kelemahan). • O = Opportunitiy (Peluang). • T = Threats (hambatan).
Strength
Weakness
Analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Opportunities
Analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
Threats
Analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
( http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.html diakses pada 01 November 2017).
3. Analisis dan Pembahasan
3.1Business Model Canvas
M o d e l
b i s n i s
Sumber :
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/8091/J61_Eko%20B udi%20Cahyono.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Model bisnis sosial adalah sebuah deskripsi tentang bagaimana sebuah perusahaan membuat sebuah nilai tambah di dunia kerja, termasuk di dalamnya kombinasi dari sumber daya, infrastruktur, produk, pelayanan, citra, distribusi, dan sistem informasi yang memberikan dukungan terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Model bisnis sosial lebih mudah digambarkan dalam bentuk model kanvas. Kelebihan model kanvas diantaranya adalah (1) kemampuan dalam
menggambarkan elemen inti dalam sebuah bisnis sosial dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas (2) kemudahan pemodelan jika suatu elemen berubah-ubah dengan cepat dan melihat implikasi perubahan suatu elemen terhadap elemen bisnis yang lain (3) menggambarkan interaksi dalam rantai nilai perusahaan dengan lebih sederhana. Model bisnis kanvas dipopulerkan oleh Alexander Osterwalder
berdasarkan bukunya yang berjudul Business Model Generation. Pada model bisnis kanvas ada sembilan hal yang menggambarkan elemen utama dalam setiap bisnis. Kesembilan elemen tersebut adalah key partners, key activities, value propotions, customer relationship, customer segments, cost structure, key resources, revenue streams, dan channels (Osterwalder, 2010). Model bisnis sosial dari sistem klaster jaringan pabrik mocaf dan olahannya dimodelkan dalam bentuk kanvas selengkapnya seperti terlihat pada gambar diatas. Keterangan: key partners adalah mitra utama perusahaan (petani, pedagang, ikm), key activities adalah kegiatan utama perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah (produksi mocaf dan olahannya), value
propositions adalah nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan (crowdfunding, ecommerce), customer relationship adalah tipe hubungan perusahaan dengan
pelanggan (kasava.org apps for Android, dashboard kasava.org), customer segments adalah pelanggan dalam pasar komunitas (industri kecil mikro pedesaan, distributor, konsumen), cost structure adalah komponen biaya operasional perusahaan (transaksi elektronik), key resources adalah sumber daya utama perusahaan (pendanaan
pendirian pabrik, jaringan produksi dan jaringan distribusi), revenue streams adalah pendapatan perusahaan yang diperoleh dari pelanggan melalui pasar komunitas (bagi hasil), channels adalah saluran komunikasi atau transaksi antara perusahaan dengan pelanggan (sms, mobile data, teknologi informasi). Model kanvas dapat memberikan gambaran umum tentang perencanaan arsitektur sistem aplikasi dari teknologi informasi yang sedang dirancang, gambaran dari model bisnis dan gambaran dari model sosial sekaligus dalam satu kanvas.
3.2SWOT
STRENGTH WEAKNESS
Bahan baku ubi kayu Alat produksi yang optimal Produk Olahan Lokal
Jaringan Industri terbatas
OPPORTUNITIES THREATS Produk yang berbeda dari yang lain
Pangsa pasar terbuka luas Dapat dijangkau oleh konsumen
Produk sejenis yang lebih baik kualitasnya
Pemasarannya terbilang sulit Industri lain yang sejenis
Strength (kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki industri ini dengan elemen business model canvas yaitu memiliki bahan baku ubi kayu yang sangat baik, alat produksi sangat optimal, dari segi channelnya industri ini memasarkan industrinya dengan mudah karena menggunakan aplikasi berbasis online dan sosial media, lalu kekuatan yang dimiliki industri inipun menggunakan produk olahan lokal.
Weakness (kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki industri ini yaitu dari segi mitra kerjanya harus kuat karena jaringan distribusinya di industri ini terbatas, dan para pelaku usahapun masih terbatas akses informasi, bahan baku ubi kayu tidak bisa disimpan lama.
Opportunities (peluang)
Peluang dari luar yaitu industri ini mempunyai produk yang berbeda dari yang lain, pangsa pasar terbuka luas, dan dari segi customer segmentnya dapat dijangkau oleh konsumen meskipun untuk memasarkannya terbilang sulit.
Threats (ancaman)
Ancaman dari luar yaitu banyak produk yang sejenis, banyak kualitas yang lebih baik, pemasaran di daerah-daerah terbilang sulit, munculnya industri lain yang bergerak di bidang yang sejenis.
4. Kesimpulan
Dari analisis swot diatas, dapat disimbulkan bahwa untuk memulai usaha itu dibutuhkan hal-hal apa saja yang bisa menjadikan usaha tersebut maju dan
5. Referensi
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/618/jbptunikompp-gdl-rurisunary-30892-10-unikom_r-i.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi)
http://computers-inc.blogspot.com/2012/03/pengertian-teknologi-informasi.html
http://econ.upm.edu.my/ijem/vol10noS/7)-VOL_10(S)2016_Grisna%20Anggadwita(Competitive%20Strategy%20...)Pa ges%2095-107.pdf
ANGGADWITA. G. AMANI. H. U. S. N. I, SARAGIH. R., & ALAMANDA , D. T.
2016. Competitive Strategy of Creative Application Content in the ASEAN
Economoc Community : Software Development Using SWOT Analysis in Indonesia
CAHYONO, E.B., SUTANTO, ADI, JUANDA, AHMAD, DAN WAHYUDI. 2016.