• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Dan Bisnis Upload

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Kelayakan Dan Bisnis Upload"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Definisi Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya rencana peluncuran produk baru.

3.2. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis yaitu:

3.2.1. Pihak Investor

Pemenuhan pendanaan dapat mulai dicari kepada para investor maupun pemilik modal. Calon investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis karena calon investor mempunyai kepentingan langsung mengenai keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya.

3.2.2. Pihak Kreditor

Pendanaan juga dapat dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis. Misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan. 3.2.3. Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu mempelajari dalam hal pendanaan, berapa banyak yang dialokasikan dari modal sendiri, serta rencana pendanaa dari investor dan kreditor.

3.2.4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Penyusun studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kebijakan pemerintah berupa penghematan devisa negara, penggalakan ekspor nonmigas, dan pemakaian tenaga kerja massal.

3.2.5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

(2)

seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisi kemanfaatan dan beban sosial.

3.3 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis 3.3.1. Penemuan Ide

Produk haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Kriteri suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk yang lain yang memiliki nilai lebih.

3.3.2. Tahap Penelitian

Dilakukan penelitian lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Kegiatan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori, menganalisis dan menginterpretasikan dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil, dan membuat laporan.

3.3.3. Tahap Evaluasi

Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria. Standar dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

3.3.4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis dan manajemen memiliki keterbatasan untuk merealisasikan semuanya, maka yang direalisasikan adalah rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi berdasar kriteria penilaian yang ditentukan.

3.3.5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana, sumber daya lain, dan kesiapan manajemen.

3.3.6. Tahap Pelaksanaan

(3)

untuk mengevaluasi bisnis, sehingga dapat dijadikan feedback bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses bisnis secara terus-menerus.

3.4. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis 3.4.1. Aspek Pemasaran

Perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu :

1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya

2. Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas produk-produk sejenis.

3. Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran.

Segmentasi – Target – Posisi di Pasar 1) Segmentasi Pasar

Agar segmentasi pasar dapat berguna, harus diperhatikan karakteristik berikut :

 Dapat diukur, maksudnya besar pasar dan daya beli di segmen ini dapat diukur walaupun ada beberapa komponen yang sulit diukur

 Dapat terjangkau, maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun ada kelompok pasar yang sulit dijangkau

 Besar segmen , maksudnya berap besar segmen yang harus dijangkau agar penjualan produk dapat menguntungkan secara signifikan

 Dapat dilaksanakan, maksudnya sejauh mana program yang efektif itu dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.

2) Menetapkan Pasar Sasaran

Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup lalu memilih segmen mana yang akan dilayani.

3) Menentukan Posisi Pasar

Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

(4)

1) Sikap Konsumen

Sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespons secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif-alternatif pilihan yang diberikan.  Karakteristik Sikap, yang mencakup memiliki tujuan, memiliki petunjuk, derajat

dan intensitas serta memiliki struktur.

 Sumber sikap yang mencakup pengalaman pribadi atau pengalaman langsung konsumen dan kelompok dimana seseorang dapat dipengaruhi oleh kelompoknya.  Fungsi sikap yang mencakup fungsi penyesuaian, fungsi pertahanan ego, fungsi

pengekspresian nilai dan fungsi pengetahuan.

 Komponen sikap, mencakup komponen kognitif, komponen afektif dan komponen perilaku.

2) Perilaku Konsumen

Merupakan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut

3) Kepuasan Konsumen

Adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya, kegaiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Dan kepuasan dibagi dua macam yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis.

Manajemen Pemasaran 1) Analisis Persaingan

Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.

 Mengidentifikasi Pesaing.

Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing :

(5)

 Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan kompetitif

 Mengidentifikasi Strategi Pesaing

 Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Dimana perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjtnya data itu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing.  Mengestimasi pola reaksi pesaing

 Memilih pesaing

2) Bauran Pemasaran Produk Barang

 Kebijakan produk. Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

 Kebijakan harga . Sebelum menetapkan harga harus dipahami hubungan antara harga dan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk jenis pasar yang berbeda maupun persepsi konsumennya lalu dianalisis dengan metode yang sesuai.

 Kebijakan distribusi. Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan. Mendesain system saluran perlu analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendalan saluran, pengidentifikasian alternative saluran yang utama serta mengavuasinya.

 Kebijakan Promosi. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang terdiri atas 4 komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan.

3) Bauran Pemasaran Produk Jasa

 Orang adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalamm waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli

(6)

 Proses jasa itu sendiri dimana mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.

3.4.2. Aspek Manajemen 3.4.2.1. Perencanaan

1). Pendekatan Dalam Membuat Rencana

Proses pembuatan satu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan . Berikut ini adalah 4 macam pendekatan utama dalam pembuatan satu perencanaan.

Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh pimpinan organisasi dan unit dibawahnya yang melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.

Pendekatan Bawah Atas (Bottom-Up). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi.

Pendekatan Campuran.Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedankan perencanaannya detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.

Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan.

2).Fungsi Perencanaan dan Rencana

Pada bagian ini akan dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen satu organisasi

Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum perusahaan ditetapkan oleh manajemen puncak yang bersifat umum Diana untuk melaksanakannya diperlukan satu tahapan untuk menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui proses perencanaan.

Berupa Pikiran yang Bersifat Ramalan. Perencanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan ke masa depan bukan ke masa lalu.

(7)

Memastikan satu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap orang dalam organisasi maka perlu disusun satu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta wewenang mereka.

Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar koordinasi dapat berjalan lancar maka salah satu alat yang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.

3). Macam – macam Perencanaan.

Proses perencanaan untuk menghasilkan satu rencana / rencana-rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional.

Sisi Jangka Waktu

Perencanaan Jangka Panjang. Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun ke depan dan rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis dan umum.

Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan menjangkau waktu paling lama satu tahun. Bahkan perencanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan, atau tengah tahun. Perencanaan ini lebih bersifat konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas sasaran yang harus dicapai.

Sisi Tingkatan Manajemen

Perencanaan Strategis. Perencanaan ini merupakan bagian dari Manajemen Strategis. Jadi, perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi perusahaan.

Perencanaan Operasional. Merupakan bagian dari Strategi Operasional yang lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan.

4). Program Kerja

Dalam penyusunan perencanaan jangka pendek memerlukan teknik-teknik untuk diterpakan. Teknik-teknik yang sudah umum dipakai dalam rangka optimalisasi sumber daya organisasi yang akan digunakan antara lain

Gannt Chart dan Gantt Milestone Chart

(8)

PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan yang komprehensif untuk digunakan dalam kegiatan agar terarah dan terpadu.

PIP (PerformanceImprovementPlanning), yaitu teknik perencanaan yang mengutamakan daya analisis atas kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja.

APP (Analisis Persoalan Potensial) yaitu teknik perencanaan yang berguna terutama dalam rangka mengamankan satu program kerja agar dapat mengantisipasi setiap persoalan yang muncul pada waktu pelaksanaannya.

5). Anggaran

Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa yang akan datang. Dalam anggan dikenal ada 4 macam sistem yaitu :

Sistem Anggaran Tradisional. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan jenis pengeluarannya. Misalnya dalam satu interval waktu tertentu perusahaan telah menentukan anggaran untuk gaji, sewa gedung dll. Macam-macam anggan yang menggunakan sistem anggaran tradisional adalah Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran BOP, Anggaran Variabel, Anggaran Modal, Anggaran Piutang, Anggaran Kas

Sistem Anggaran Hasil Karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang akan dicapai. Misalnya, untuk satu tahun di tahun mendatang sebuah perusahaan menetapkan satu barang X sebanyak 100 unit dengan anggaran biaya sebesar 100 juta rupiah.

Sistem PPBS (PlanningProgammingBudgetting System). Sistem anggaran ini biasanya diterapkan pada perusahaan besar dan modern, termasuk dalam APBN yang dikelola pemerintah. Ada 3 komponen yang perlu diperhitungkan dalam sistem ini yaitu :

 Tujuan yang harus dicapai

 Kelangkaan sumber daya

 Metode yang akan ditempuh

Sistem ZBB (Zero BaseBudgetting). Sistem penganggaran ini merupakan pengembangan dari PPBS yang mengacu kepada pendekatan manajemen berdasarkan sasaran (MBO-ManagementByObjective).

(9)

Secara garis besar langkah-langkah melakukan proses pengorganisaiaan adalah sebagai berikut :

 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misinya.

 Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.

 Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien

 Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.

 Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

2). Asas Organisasi

Asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh satu struktur organisasi yang baik. Ada 9 faktor yang mempengaruhi rincian asas organisasi

Perumusan Tujuan Organisasi. Jika rumusan utama organisasi didirikan telah dibuat dengan jelas, ini akan mempermudah:

 Penetapan haluan organisasi,  Pemilihan bentuk organisasi,  Pembentukan struktur organisasi,  Kebutuhan para pejabat,

 Penyumbangan pengalaman, kecakapan, daya kreasi anggota organisasi, dan lain-lain

Departemenisaisi. Merupakan satu aktivitas menyusun satuan-satuan organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Jumlah unit organisasi yang dibuat hendaknya sesuai dengan kebutuhan

 Perluasan aktivitas hendaknya ditampung dulu pada unit organisasi yang sudah ada sehingga tidak Teresa-gesa membentuk unit kerja yang baru.

 Nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga dapat diketahui fungsinya melalui nama itu.

Pembagian Kerja. Dalam melakukan pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah :

 Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas

(10)

 Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya yang sejenis atau yang Erta hubungannya.  Beban tugas setiap pejabat hendaknya merata/adil.

 Penempatan pejabat hendaknya dilaksanakan secara tepat.

 Penambahan / pengurangan pejabat harus berdasarkan volume kerja.

 Pembagian kerja para pejabat dalam unit organisasi jangan sampai timbul nepotisme.

Koordinasi. Asas ini menyatakan bahwa satu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas di antara satuan organisasi / di antara pejabatnya. Dengan adanya keselarasan ini maka konflik akan dapat dihindari. Koordinasi juga lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan, dan implementasi.

Pelimpahan Wewenang. Merupakan penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabat ke pejabat yang lain. Manfaat yang diperoleh dari pelimpahan wenang yaitu :

 Pimpinan dapat melakukan yang pokok-pokok saja.  Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat.  Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan lebih tepat.  Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab.  Mengurangi sikap selalu menunggu perintah.

 Pelayanan dapat terus dilaksanakan walaupun pejabat yang berwenang berhalangan.

Rentang Kendali. Merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang apa dipimpin dengan baik oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan di bawah orang atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas - sempit ruang kendali dapat dilihat dari 2 sisi yaitu

 Sisi subyektif : pengalaman, kecakapan, kesehatan dan umur seorang atasan dan bawah.  Sisi obyektif : corak pekerjaan, letak bawahan, stabil – stabilnya organisasi, jumlah tugas

pada atasan, jumlah tugas pada bawahan dan waktu penyelesaian pekerjaan.

Jenjang Organisasi. Merupakan tingkat – tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan organisasi. Manfaat garis saluran tiap jenjang ialah :

 Hubungan ke bawah, merupakan perintah, pelimpahan wenang, pengontrolan, pembimbingan, penugasan dan lain-lain.

 Hubungan ke atas, merupakan laporan, pertanggung jawaban, keluhan, saran ataupun pendapat.

(11)

Kesatuan Perintah. Asas ini menyatakan bahwa setiap pejabat dalam organisasi hendaknya mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi yang tidak memiliki kesatuan perintah akan mengalami kebingungan, keraguan dari para bawahan.

Fleksibilitas. Asas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Perubahan ini dapat terjadi karena pengaruh dari luar / dalam organisasi.

3). Struktur Organisasi

 Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada empat elemen dalam struktur yaitu :

 Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tua- tugas perseorangan atau kelompok dalam organisasi dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja.

 Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menu kelayakdugaan aktivitasnya

 Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memandang fungsi – fungsi sub – unit dalam organisasi

 Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam satu kelompok kerja.

4). Faktor Penentu Struktur Organisasi

Ada beberapa faktor utama penentu struktur organisasi yaitu :

a. Strategi dan struktur strategi. Strategi organisasi merakan tindak lanjut dari visi, misi, dan tujuan perusahaan akan menentukan bagaimana jalur wenang dan saluran komunikasi antara atasan dengan bawahan.

b. Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan organisasi akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi

c. Manusia sebagai penentu struktur. Orang – orang yang terlibat dalam aktivitas satu organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi

d. Ukuran dan struktur. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub – unitnya akan mempengaruhi struktur.

(12)

Organisasi Garis. Bentuk ini merupakan organisasi yang paling sederhana. Cirinya: jumlah karyawan sedikit, organisasi relatif kecil, karyawan saling mengenal secara akrab, spesialisasi kerja masih relatif rendah

Organisasi Fungsional. Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang perintah itu masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.

Organisasi Garis dan Staf. Jika satu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin sekali akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu.

Organisasi Gabungan. Organisasi ini merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah disebutkan sebelumnya.

Organisasi Matriks. . Dalam organisasi matriks, orang bawahan mempunyai lebih dari satu, misalnya dua orang atasan, sehingga mereka di bawah dua jalur wenang / dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang satu vertikal dan yang satu horizontal yang berasal dari perintah pimpinan proyek.

6). Prestasi Organisasi

Manajer yang efisien adalah yang menghasilkan output yang besar dengan input yang kecil. Manajer tersebut berhasil menekan biaya sumber daya untuk mencapai tujuan berarti efisien.

3.4.2.3. Penggerakan (Actuating) 1) Fungsi Penggerakan

 Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut

 Melakukan daya tolak pada seseorang (orang-orang)

 Membuat seseorang (orang-orang) suka mengerjakan tugas dengan lebih baik

 Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka belanja

 Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang (orang-orang) terhadap Tuhannya, negara, dan masyarakat

2) Kepemimpinan

Untuk menggerakkan seorang karyawan dibutuhkan seorang pemimpin.

(13)

 Cara berkomunikasi

 Pemberian motivasi

 Kemampuan memimpin

 Pengambilan keputusan

 Kekuasaan yang positif

Ciri umum seorang pemimpin menurut Rodger D. Collons adalah :

 Kelancaran berbahasa

 Kemampuan untuk memecahkan masalah

 Kesadaran akan kebutuhan,

 Keluwesan,

 Kecerdasan,

 Kesediaan menerima tanggung jawab

 Keterampilan sosial

 Kesadaran akan diri dan lingkungan

Untuk menjelaskan peran – peran seperti yang diuraikan di atas pemimpin harus mempunyai sarana:

 Kewenangan formal

 Pengetahuan da pengalaman yang dapat ditambah

 Ganjaran dan hukuman untuk karyawan bawahannya

 Komunikasi dengan bawahannya

 Perintah untuk bawahannya

3.4.2.4. Pengendalian (Controlling) 1). Fungsi Pengendalian :

• Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan

• Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi

• Mendinamisasikan organisasi

• Mempertebal rasa tanggung jawab

2). Jenis Pengendalian :

(14)

• Metode Pengendalian Bersamaan. Memerlukan standar perilaku, kegiatan dan pelaksanaan dari kegiatan secara layak.

• Metode Pengendalian Umpan Balik. Memerlukan standar kuantitas dan kualitas yang layak dari keluaran (output)

3). Sistem Pengendalian yang Efektif

Akurat. Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat

Tepat waktu. Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang tepat terhadap satu masalah agar menghasilkan perbaikan

Objektif dan komprehensif. Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap objektif.

Dipusatkan pada titik pengendalian strategis. Pengendalian hendaknya dipusatkan pada Dae di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak.

Ekonomis. Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu.

Realistis dari sisi organisasi. Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas organisasi

Fleksibel. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan.

Perspektif dan operasional. Sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang perlu diambil.

Diterima oleh anggota organisasi. Yang ideal ialah bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi di kalangan para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi.

2.4.3. Aspek Teknik dan Teknologi Masalah Manajemen Operasional

Suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.

(15)

Bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.

2) Masalah desain

Mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. 3) Masalah operasional

Timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Masalah Proses Produksi Dan Operasi

1) Kelompok Masalah Posisi Perusahaan  Pemilihan Strategi Perusahaan

Suatu produksi akan dimulai dengan suatu penelitian. Kemudian akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat. Selanjutnya, dari alternatif produk-produk ini akan dikaji pula kaitannya dengan aspek-aspek yang lain.

 Pemilihan dan perencanaan produk o Penentuan ide produk dan seleksi

Terdapat berbagai aspek yang dapat mendorong terciptanya ide produk. Selanjutnya, seleksi ide produk dilakukan atas berbagai kriteria. Misalnya atas masukan dari penelitian pasar.

o Pembuatan desain produk awal

Dalam membuat desain awal harus diperhatikan manfaat produk yang akan dibuat, fungsi barang, desain, seni dan estetika.

o Pembuatan prototip dan pengujian

Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Kemudian, prototip ini diuji apakah sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat diperbaiki dan diuji kembali.

o Implementasi

Tahap ini menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.

 Perencanaan kualitas o Produk berupa barang

1. Performance, berkaitan dengan aspek fungsional.

(16)

3. Reliability, berkaitan dengan kemungkinan barang menjalankan fungsinya.

4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi. 5. Durability, refleksi umur ekonomis.

6. Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kemudahan dalam member pelayanan perbaikan.

7. Aesthetics, sifat subyektif mengenai nilai estetika berkaitan dengan pertimbangan pribadi.

8. Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan. o Produk Jasa/Servis

1. Reliability, kemampuan member pelayanan sesuai yang dijanjikan. 2. Responsiveness, kesigapan karyawan membantu pelanggan. 3. Assurance, kemampuan karyawan dalam member pelayanan. 4. Emphaty, perhatian dari perusahaan ke pelanggan.

5. Tangibles, penampilan fasilitas fisik. 2) Kelompok Masalah Desain

 Pemilihan teknologi

Pilihan teknologi semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi.

 Perencanaan kapasitas pabrik

Kapasitas adalah suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu.

 Perencanaan letak pabrik o Perusahaan manufaktur

1. Letak konsumen/pasar. 2. Letak bahan baku. 3. Sumber tenaga kerja. 4. Sumber daya alam. 5. Transportasi.

6. Fasilitas untuk pabrik.

(17)

o Perusahaan jasa

Mudah dan dapat diakses konsumen, tempat parker memadai, dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha dan izin lokasi dari pihak berwenang.

 Perencanaan tataletak pabrik

Tataletak disebut juga tataruang, artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien.

3) Kelompok Masalah Operasional  Perencanaan jumlah produksi

Faktor utama yang mempengaruhi perencanaan jumlah produksi : o Permintaan.

o Kapasitas pabrik. o Suplai bahan baku. o Modal kerja.

o Peraturan pemerintah.  Manajemen persediaan

Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku.

 Pengawasan kualitas produk

Untuk memahami kualitas, dapat digunakan trilogi manajerial yang meliputi : o Perencanaan kualitas.

o Pengendalian kualitas. o Perbaikan kualitas. 3.4.4. Aspek Sumber Daya Manusia Perencanaan SDM

1) Memilih menajer proyek

Manajer proyek bertugas menjelaskan kepada organisasi dan kepada pihak luar perihal proyek yang akan dibangun.

(18)

Pemilihan waktu. Manajer proyek dan tim proyek harus secepatnya terlibat dalam perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih terikat untuk segera merealisasikan proyek bisnis tersebut.

Kriteria seleksi. Seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik yaitu :

o Latar belakang dan pengalaman. Seorang manajer proyek harus konsisten dengan keberadaan dan kebutuhan dari persyaratan proyek. Selain itu, harus memiliki latar belakang kemampuan pendidikan serta pengalaman di area pekerjaan yang ditugaskan.

o Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus memiliki visi mengenai proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga mendesain tahapan kerja dan rinciannya agar diimplementasikan.

o Kemampuan teknis. Seorang manajer proyek harus memiliki keahlian teknis berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah proyek.

o Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki komunikasi yang baik dengan para pekerjaanya atau yang berhubungan dengan proyek. o Kemampuan manajerial. Manajer proyek harus memiliki pengetahuan perihal

organisasi seperti bagaimana mengorganisasikan, menentukan kebutuhan staf, kebutuhan [proyek, menangani permasalahan manajemen serta mengendalikan karyawan.]

2) Memilih tim proyek

Memilih tim proyek tergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan dan hasil dari proyek yang diharapkan, pekerjaan teknis yang harus dilakukan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menarik, mengawasi dan melakukan pekerjaan yang dibutuhkan di setiap tahap dari proyek.

 Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.

 Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

(19)

Seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.

Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima yang dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru,

 Produktivitas

Produktivititas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien.

 Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan mendatang.

 Prestasi Kerja

Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

 Kompensasi

Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

 Perencanaan Karier

Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang sedang dilakukannya.

3.4.5. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik Aspek Ekonomi

(20)

Pengaruh data makroekonomi suatu daerah atau negara secara langsung atau tidak langsung adalah nyata pada rencana bisnis,apalagi bisnis dengan skala yang relatif besar.

Fakta makroekonomi digunakan sebagai input dalam studi kelayakan bisnis,dan kajian imbal-baliknya,yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.

Aspek-aspek manfaat bisnis bagi pihak lain dapat dilihat dari beberapa sisi,antara lain: 1) Sisi rencana pembangunan nasional

 Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

Kegiatan usaha yang dilakukan sebaiknya mempekerjakan tenaga kerja lokal dan mempertimbangkan penggunaan mesin.

 Menggunakan sumber daya lokal  Menghasilkan dan menghemat devisa  Menumbuhkan industri lain

Dengan adanya proyek bisnis yang baru,diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya yang mendukung usaha tersebut.

 Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan

 Menambah pendapatan nasional 2) Sisi distribusi nilai tambah

Maksudnya adalah agar nilai proyek memiliki nilai tambah. Dengan adanya nilai tambah,berarti bisnis yang dijalankan perusahaan meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak.

3) Sisi nilai investasi per tenaga kerja

Proyek bisnis tersebut mampu meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan nilai investasi.

4) Hambatan di bidang ekonomi

Beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan kegiatan ekonominya,antara lain:

 Iklim tropis

(21)

 Kapital sedikit

 Nilai perdagangan luar negeri yang rendah  Besarnya pengangguran

 Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan  Tekanan penduduk yang berat

 Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah 5) Dukungan pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa negara. Untuk mencapai hal ini,pemerintah melakukan proteksi perdagangan yang berarti memberikan insentif perdagangann baik berupa proteksi maupun bantuan.

Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapatt digolongkan sebagai berikut:  Kebijakan perdagangan luar negeri

 Kebijakan perdagangan dalam negeri  Kebijakan produksi

Aspek Sosial

Dalam melaksanakan bisnisnya,perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dan perusahaan semestinya menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

Adapun tanggung jawab sosial perusahaan,antara lain: 1) Perubahan sebagai lembaga sosial

2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks 3) Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

Manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,seperti:  membuka lapangan kerja

 melaksanakan teknologi  meningkatkan mutu hidup  pengaruh positif

(22)

Dalam menganalisis kelayakan bisnis,hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak.

Situasi politik dapat diketahui melalui berita. Ada dua jenis situasi politik yang dapat mempengaruhi studi kelayakan bisnis,yakni:

1) Good news

Adalah berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara atau wilayah yang berhubungan engan dunia investasi,yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi. Contohnya adalah pemerintahan yang bersih (clean government), kepastian hukum dan tegaknya keadilan (law enforcement). 2) Bad news

Adalah berita tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara atau wilayah yang berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Contohnya adalah krisis multidimensi yang melanda negara Indonesia.

Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek ekonomi,sosial,dan politik terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:

 Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana bisnis,selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan dapat sedikit – banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat.  Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis  Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis

3.4.6. Aspek Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada.

(23)

1) Ancaman masuk pendatang baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, perenutan pangsa pasar dan sumber daya produksi yang terbatas.

2) Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kenerja perusahaan.

3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan karena adanya produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama ataupun lebih tinggi.

4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perubahan, inovasi, peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin kompetitor produk tersebut. 5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.

6) Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya

Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan, misalnya pemerintah, lingkungan masyarakat, serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepetingan lai, dan pemegang saham.

Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan industri terhadap studi kelayakan bisnis,antara lain:

1) Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang industri

2) Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya. Hal ini dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke suatu bidang industri

(24)

4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi seluruh perusahaan dalam industrinya

5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka mempenagruhi ketersediaan bahan baku industri.

6) Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya yang dapat mempenagruhi keberlangsungan sebuah industri

3.4.7 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP A. Mengapa AMDAL?

AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan 2 alasan pokok, yaitu :

1. Karena UU dan peraturan Pemerintah menghendaki demikian

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industry

B. Kegunaan AMDAL

Beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :

1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan

Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.

2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek

AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis.

3. AMDAL sebagai dokumen penting

Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek.

C. Peraturan dan Perundang-Undangan

(25)

1. Berlaku secara Internasional 2. Berlaku di dalam Negeri

D. Komponen AMDAL

Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu

kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap

lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen, yaitu :

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak

Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), RKL (Rencana Pengelolaan

Lingkungan).

E. Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis

1. Mengapa AMDAL diperlukn dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan studi

kelayakan bisnis

2. Pemahaman pada bagaimana proses pengelolaan dampak lingkungan dilaksanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada acara tersebut diminta kepada saudara untuk menunjukan dokumen yang asli seperti pada saat pemasukan dokumen penawaran, acara pembuktian kualifikasi/ klarifikasi akan

Akan tetapi, rentang konsumen dari produk ikan hiu di tingkat akhir ( end consumer ) sangatlah luas, sehingga pendekatan yang terlalu spesifik bukan merupakan cara

sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek; orang-orang dalam.. organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama’. Organisasi mempunyai karakteristik yaitu

Pokja Pengadaan Barang/Jasa PPN Ambon ULP Ditjen PT TA 2016 akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi (seleksi ulang) untuk paket

In this application we include: age difference between partners, an indicator for whether they attend the same education, characteristics of the income residuals for the

Melihat adanya kelemahan dan permasalahan dalam pengolahan data penggajian, pencarian data penggajian dan pembuatan laporan penggajian pegawai pada Dinas Tenaga

Pada hari ini, Senin tanggal Empat Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Belas, telah diadakan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan

Permainan ini serupa dengan permainan monopoli pertama-tama pemain akan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, langkah awal dari permainan ini