• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ppt Materi IPS XI gasal utk siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ppt Materi IPS XI gasal utk siswa"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Kelas XI semester Gasal

(2)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Standar Kompetensi :

1. Menjelaskan proses perkembangan

kolonialisme dan imperialisme Barat serta

pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah

2. Memahami proses terbentuknya kesadaran

(3)

SK 1 : MEMAHAMI PROSES

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN

IMPERIALISME SERTA PENGARUH YANG

DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH

Kompetensi Dasar :

Memahami proses perkembangan

kolonialisme dan imperialisme serta

(4)

LATAR BELAKANG KEDATANGAN

ORANG-ORANG EROPA KE TIMUR

1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa

Turki

2. Keinginan memperoleh rempah-rempah dari

daerah asalnya

3. Terjadinya perkembangan iptek terutama di

bidang navigasi setelah ditemukannya kompas

4. Adanya teori Galileo (heliocentris) dan

Copernicus (bumi bulat)

5. Terjadinya Perang Salib 1070 – 1291, yang

didorong oleh reqonquesta

(5)

LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG-ORANG EROPA KE TIMUR

Gold (Kekayaan)

3 G Gospel (Agama)

Glory (Kejayaan)

(6)

LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG-ORANG EROPA KE TIMUR

Kolonialisme : Colone = daerah baru Imperialisme : Imperium = kejayaan

A. Imperialisme Kuno

1. Gold : mencari kekayaan sebanyak-banyaknya

2. Glory : mencari kejayaan agar disegani oleh bangsa lain

3. Gospel : menyebarkan agama Nasrani

B. Imperialisme Modern

1. Sebagai sumber penyedia bahan baku 2. Sebagai daerah pemasaran hasil industri 3. Sebagai tempat penanaman modal

(7)

PROSES MASUKNYA KEKUATAN ASING KE

(8)

MASUKNYA KEKUATAN ASING KE NUSANTARA MELALUI KONGSI DAGANG

Portugal : Compagnie Des Indhies

Inggris : East Indishce Compagnie

Belanda : Vereenigde Oost Indhisce

Compagnie

(9)

VOC :

(VEREENIGDE OOST INDHISCE COMPAGNIE

Tujuan :

1. Menghindari persaingan yang tidak sehat

diantara sesama pedagang Belanda.

Sehingga mendapat keuntungan maksimal

2. Memperkuat posisi Belanda dalam bersaing

dengan bangsa Eropa lainnya terutama

Portugal maupun dengan bangsa Asia

lainnya

(10)

VOC

:

VEREENIGDE OOST INDISHCE COMPAGNIE

Hak Octroi :

1. Memonopoli perdagangan

rempah-rempah

2. Mencetak dan mengedarkan uang

3. Mengangkat dan memberhentikan

pegawai

4. Membuat perjanjian dengan raja-raja

5. Memiliki tentara untuk

mempertahankan diri

6. Mendirikan benteng

7. Menyatakan perang dan damai

(11)

VOC

:

VEREENIGDE OOST INDISHCE COMPAGNIE

Penyebab VOC bangkrut (31 Desember 1799)

1. Banyak pegawai yang korupsi

2. Anggaran untuk pegawai terlalu besar karena perluasan wilayah 3. Biaya perang untuk menghadapi perlawanan rakyat sangat

besar

4. Persaingan dengan kongsi dagang Portugis (Compagnie des Indies) dan Inggris (East Indian Company)

5. Utang VOC yang sangat besar

6. Berkembangnya paham lineralisme sehingga politik dagangnya tidak sesuai lagi

7. Pendudukan Perancis terhadap Belanda (1795)

(12)

VOC

:

VEREENIGDE OOST INDISHCE COMPAGNIE

Politik VOC :

1. Contingenten, wajib menjual hasil bumi kepada

VOC dengan harga yang telah

ditentukan

2. Verplichte Leverantie, kewajiban membayar pajak

berupa hasil bumi

3. Ekstirpasi, hak VOC untuk menebang tanaman

rempah-rempah agar tidak terjadi

kelebihan produksi sehingga harga

tidak

merosot

(13)

TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN

HINDIA BELANDA

1. Masa peralihan 1800 - 1808

Komisaris Nedenburg (konservatif) dan Dirk Van

Hogendorf (liberal) kebijakannya sama

dengan VOC

2. Dibawah kekuasaan Perancis

Belanda dikuasai Perancis 1806, Louis

Napoleon/ adik Napoleon Bonaparte diangkat menjadi

raja Belanda, Herman William Daendels (

1808-1811 ) diangkat menjadi Gubernur Jenderal yang

(14)

TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

3. Pemerintahan Inggris

18 September 1811 perjanjian Tuntang yang ditanda tangani S. Auchmuty (dari pihak Inggris) dan Janssens menandai

peralihan kekuasaan dari Belanda (Perancis) ke tangan

Inggris. Raja muda Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles (1811-1816) sebagai wakil Gubernur di Jawa. berusaha menerapkan sistem liberal di Indonesia

4. Pemerintahan Belanda

Inggris kalah dalam perang Koalisi, sehingga wilayah

Indonesia dikembalikan pada Belanda tahun 1816 (kecuali

Bangka, Belitung dan Bengkulu). Pemerintahan Raffles

(15)

PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

a. Masa kekuasaan Jenderal Elout, Van der Capellen dan Buyskes ( 1816-1828 )

b. Van Den Bosch menerapkan Cultuure Stelsel atau Tanam Paksa (1830)

c. Politik Pintu Terbuka / Opendeur Politiek dimulai tahun 1870 setelah semua aturan Tanam Paksa dihapus. Masa ini disebut juga sistem

ekonomi liberal. Sehingga pola imperialisme Belanda disebut imperialisme modern.

d. Politik Etis dijalankan berdasarkan trilogi Van Deventer tahun 1899 dan pidato pertama Ratu Wilhelmina tahun

(16)

MASA PERALIHAN 1800 - 1808

KOMISARIS NEDENBURG (KONSERVATIF) DAN

DIRK VAN HOGENDORF (LIBERAL)

Sejak VOC dibubarkan, pemerintah Kolonial

Belanda mengambil alih pemerintahan Hindia

Belanda. Komisaris Nedenburg dan

(17)

DIBAWAH KEKUASAAN PERANCIS (1806) HERMAN WILLIAM DAENDELS

1. Bidang Birokrasi Pemerintahan

a. Membentuk Dewan Penasihat

b. Membagi pulau Jawa menjadi 9 prefektuur dan 31

kabupaten. Setiap prefektuur dikepalai Residen

(Prefek) yang membawahi beberapa bupati.

c. Bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan

diberi pangkat sesuai dengan ketentuan

kepegawaian Belanda. Mereka juga mendapat

(18)

DIBAWAH KEKUASAAN PERANCIS (1806) HERMAN WILLIAM DAENDELS

3. Bidang Ekonomi dan Keuangan :

a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara

b. Mengeluarkan uang kertas

c. Memperbaiki gaji karyawan

d. Pajak in natura (contingenten) dan penyerahan

wajib (verlichte leverantie)yang berlaku pada masa

VOC, ditingkatkan

e.Monopoli perdagangan beras

(19)

DIBAWAH KEKUASAAN PERANCIS (1806) HERMAN WILLIAM DAENDELS

4. Bidang Sosial :

a. Rakyat dipaksa kerja rodi membangun jalan

Anyer-Panarukan

b. Perbudakan bertambah

(20)

PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1816)

GUBERNUR JENDRAL THOMAS STAMFORD RAFFLES

1.

Bidang Pemerintahan

a. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan

yang terdiri dari beberapa distrik, setiap distrik

terdiri dari beberapa divisi (Kecamatan) yang

merupakan kumpulan dari beberapa desa.

b. Semua sistem pemerintahan oleh penguasa

pribumi, diubah menjadi pemerintahan yang

bercorak barat.

c. Bupati atau penguasa yang semula turun

(21)

PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1816)

GUBERNUR JENDRAL THOMAS STAMFORD RAFFLES

2.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

a. Petani diberi kebebasan menanam tanaman eksport

dan pemerintan berkewajiban membuat pasar untuk

memotivasi petani

b. Penghapusan pajak bumi (contingenten) dan sistem

penyerahan wajib (Verplichte leverantie)

c. Menerapkan sewa tanah ((

land rent

) dengan

pemerintah sebagai pemilik dan petani sebagai

penyewa

(22)

PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1816)

GUBERNUR JENDRAL THOMAS STAMFORD RAFFLES

3. Bidang Hukum

Lebih baik dari pada masa Deandels yang rasis. Hukuman ditentukan berdasarkan tingkat kesalahan 4. Bidang Sosial

a. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)

(23)

PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1816)

GUBERNUR JENDRAL THOMAS STAMFORD RAFFLES

5. Bidang Ilmu pengetahuan

a. Menulis buku “History of Java” dibantu oleh juru bahasa Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep

Notokusumo II

b. Membantu John Crawfurd (residen Yogyakarta)

mengadakan penelitian yang menghasilkan buku History of the east Indian Archipelago yang diterbitkan tiga jilid di Edinburg 1820.

c. Mendukung Bataviach Genoostshap, perkumpulan ilmu pengetahuan

(24)

MASA KEKUASAAN JENDERAL ELOUT, VAN DER CAPELLEN DAN BUYSKES ( 1816-1828 )

Pada masa ini kerajaan Belanda mengalami

depresi ekonomi akibat perang. Sehingga

(25)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA(1830)

Latar belakang :

a. Di Eropa, Belanda terlibat peperangan pada masa Napoleon, sehingga menghabiskan biaya yang besar. b. Perang kemerdekaan Belgia, sehingga Belgia

memisahkan diri dari Belanda (1830).

c. Perang Diponegoro (1825-1830) merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda.

d. Kas Belanda kosong dan menanggung utang yang banyak.

(26)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Aturan Tanam Paksa :

a. Persetujuan-persetujuan akan diadakan

dengan

penduduk

agar

mereka

menyediakan sebagian dari tanah untuk

ditanami tanaman ekspor.

b. Tanah pertanian yang disediakan penduduk

tidak boleh melebihi seperlima dari tanah

milik penduduk.

(27)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

d. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak tanah.

e. Hasil tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika hasil yang diserahkan ditaksir melebihi pajak yang harus dibayar rakyat, maka kelebihannya diserahkan kepada penduduk.

f. Kegagalan panen yang bukan akibat kesalahan petani akan ditanggung pemerintah.

g. Bagi yang tidak mempunyai tanah akan dipekerjakan pada pabrik pemerintah selama 65 hari dalam setaun. h. Pelaksanaan Tanam Paksa diserahkan kepada

(28)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Penyimpangan :

a. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan sukarela, tetapi dilakukan dngan paksaan.

b. Luas tanah yang disediakan penduduk melebihi seperlima tanah pertanian.

c. Pengerjaan sering jauh melebihi pengerjaan menanam padi.

d. Pajak tanah masih dipaksa untuk membayar.

e. Kelebihan panen tidak dikembalikan pada petani. f. Kegagalan panen ditanggung petani.

(29)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Mengapa terjadi penyimpangan Sistem Tanam

Paksa ?

Karena Belanda menerapkan system cultuur

procenten, yaitu persen atau hadiah bagi para

pelaksana

tanam

paksa

yang

dapat

(30)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Dampak Tanam Paksa :

a. Rakyat mengetahui teknik menanam dan jenis

tanaman ekspor.

b. Kemiskinan, penderitaan fisik dan mental yang

berkepanjangan.

c. Pertanian lain, khususnya padi banyak mengalami

kegagalan panen.

d. Kematian dan Kelaparan banyak terjadi terutama

di Cirebon, Demak dan Grobogan karena pajak

tanah disertai tambahan dalam bentuk pungutan

beras.

(31)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Reaksi terhadap Tanam Paksa :

a. Max Havelar karya Douwes Dekker (Multatuli)

Dalam bukunya yang diterbitkan di Eropa, dijelaskan

bagaimana penderitaan penduduk Pulau Jawa

khususnya daerah Banten dan Priangan.

b.Suiker Contracten (Kontrak Gula) karya Frans van der

Putte

Mengkritisi aturan Sistem Tanam Paksa yang tidak

semanis pelaksanaannya. Pelaksanaannya sangat

menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan.

(32)
(33)

VAN DEN BOSCH :

CULTUURE STELSEL ATAU TANAM PAKSA (1830)

Berakhirnya Tanam Paksa :

Setelah banyak kritikan dan reaksi Sistem

Tanam Paksa, akhirnya Belanda

menghapuskan secara bertahap. Lada

dihapus tahun 1860, Nila tahun 1865, Teh

tahun 1865. Keseluruhan tanam paksa

(34)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Sistem politik pintu terbuka dikenal juga sebagai

politik liberal atau Sistem Usaha Swasta, karena

pada masa ini terbuka kesempatan bagi swasta

asing untuk membuka usaha di Indonesia

khususnya di bidang perkebunan, antara lain :

a. Perkebunan kina di Bandung

b. Perkebunan tembakau di Deli Serdang

c. Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur

d. Perkebunan karet di Serdang

Selain itu mulai banyak penanaman modal di

(35)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Latar belakang :

a. Pelaksanaan sistem tanam paksa menimbulkan

penderitaan rakyat pribumi walaupun keuntungannya

sangat besar bagi Belanda.

b. Berkembangnya paham liberalisme sehingga tanam

paksa banyak yang memprotes.

c. Kemenangan partai liberal di Belanda, sehingga

mendesak pemerintah untuk menerapkan sistem

liberal.

(36)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Peraturan sistem ekonomi liberal :

1.

Reglement op het belied der regeriag in

Nederlandsch-Indie (RR)

(1854)

2. Indische Comptabiliteit Wet (1871)

3.

Suiker Wet

4. Agrarische Wet/Undang-undang Agraria

(1870)

(37)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Dengan dikeluarkannya Undang-undang

Agraria tahun 1870, Indonesia memasuki zaman

penjajahan baru. Sebelum tahun 1870 Indonesia

dijajah dengan model imperialisme kuno, yaitu

hanya dikeruk saja kekayaannya. Setelah 1870

di Indonesia ditetapkan Imperialisme Modern.

Sejak tahun 1870 di Indonesia telah di tetapkan

opendeur politiek

atau politik pintu terbuka, yaitu

politik yang dijalankan pemerintah untuk

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

kepada pengusaha swasta asing guna

(38)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

(39)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Perkebunan-perkebunan swasta asing di

Indonesia antara lain :

a. Perkebunan tembakau di Deli (Sumatera

Timur)

b. Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa

Timur

c. Perkebunan karet di daerah Serdang

(Sumatera Timur)

d. Perkebunan kina di Jawa Barat

e. Perkebunan teh di Jawa Barat

(40)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Bidang pertambangan dan perindustrian :

a. Pertambangan batu bara di Ombilin

(Sumatera Barat)

b. Pertambangan timah di Bangka, Belitung

dan Singkep

c. Pertambangan minyak di Plaju dan Sungai

Gerong (Sumatera Selatan) serta pulau

Bunyu dan Tarakan ( Kalimantan Timur)

(41)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Penerapan sistem ekonomi liberal di Indonesia pada tahun 1870 hampir bersamaan waktunya dengan pembentukan terusan Suez, pada tahun 1869. Pembukaan terusan Suez turut memperlancar hubungan perdagangan Asia-Eropa.

(42)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Perluasan produksi tanaman ekspor dan impor barang-barang konsumsi dari negeri Eropa mengakibatkan perdagangan Internasional semakin ramai di Nusantara. Perkembangan perdagangan Internasional juga mendorong perkembangan perdagangan perantara di daerah pedalaman pulau Jawa.

(43)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Kesempatan-kesempatan ekonomi yang baru terbuka itu pada umumnya tidak dimanfaatkan oleh penduduk pribumi. Akan tetapi, kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penduduk timur asing, khususnya China. Sebagai pendatang, golongan ini tidak begitu terikat oleh tradisi-tradisi yang dianut penduduk pribumi sehingga mereka berada dalam posisi yang lebih baik dalam menjalankan fungsinya sebagai pedagang perantara.

(44)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Akibat bagi Belanda :

1. Memberikan keuntungan yang sangat

besar kepada kaum swasta Belanda

dan pemerintah kolonial Belanda.

2. Hasil-hasil produksi perkebunan dan

pertambangan mengalir ke negeri

Belanda.

3. Negeri Belanda menjadi pusat

(45)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

Akibat bagi rakyat Indonesia :

1. Tingkat kesejahteraan penduduk hilang.

2. Krisis perkebunan karena jatuhnya harga kopi

dan gula 1885 berakibat sangat buruk bagi rakyat

Indonesia.

3. Hilangnya bahan makanan terutama beras

menyengsarakan rakyat yang waktu itu

perkembangannya cukup pesat.

(46)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

5. Angkutan rakyat merosot penghasilannya, karena

adanya kereta api.

6. Rakyat menderita karena kerja rodi dan

hukumannya yang sangat berat.

7. Pekerja yang melanggar dikenai hukuman Poenale

sanctie, yaitu pemberian hukuman bagi para buruh

yang melarikan diri dan tertangkap dengan

menempelkan stempel pada anggota badan.

(47)

POLITIK PINTU TERBUKA/ POLITIK LIBERAL

9. Timbulnya urbanisasi, rakyat yang sudah

tidak mempunyai tanah pergi ke kota

untuk mencari penghidupan.

10. Penduduk kota semakin padat.

11. Timbulnya kaum buruh.

12. Rakyat mulai mengenal uang atau yang

disebut deng masa Sistem Ekonomi

Uang.

(48)

POLITIK ETIS

Munculnya kaum Etis yang di pelopori oleh Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief ) dan C.Th. Van Deventer (politikus) ternyata membuka mata pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan nasib para pribumi yang terbelakang.

(49)

POLITIK ETIS

Latar belakang :

a. Pelaksanaan sistem Tanam Paksa yang

mendatangkan keuntungan berlimpah bagi

belanda, tetapi menimbulkan penderitaan bagi

rakyat Indonesia. Kondisi ini telah menggugah

sebagian orang Belanda.

(50)

POLITIK ETIS

c. Upaya untuk memperkokoh pertahanan

negeri jajahan dilakukan dengan cara

menekan dan menindas rakyat jajahan.

(51)

POLITIK ETIS

e. Kritik dari kaum intelektual (Kaum Etis) Belanda

terhadap praktik liberal kolonial, van Deventer, van

Kol, de Waal, Baron van Hoevell dan van den Berg.

Van Koll

Terjadi politik drainage (penghisapan) kekayaan

oleh pemerintah Belanda dan tidak dibelanjakan di

Indonesia.

De Waal

(52)

POLITIK ETIS

Van Deventer

Tahun 1899 menulis artikel dalam

majalah De Gids berjudul Een

Eereschuuld (utang kehormatan)

menuliskan bahwa jutaan gulden yang

diperoleh dari Indonesia sebagai utang

kehormatan. Pembayaran utang

tersebut dapat dilakukan dengan

melakukan tiga hal yang dikenal

dengan sebutan Trilogi Van Deventer

yaitu : irigasi (pengairan), emigrasi

(53)

POLITIK ETIS

Sejak tahun 1901 pemerintah kolonial

mulai mencari bentuk pemerintah yang

memadukan Barat dan Timur. Perubahan

yang dicapai dengan politik etis, antara lain :

a. Desentralisasi pemerintah ( 1903) tentang

pembentukan Dewan lokal yang mengatur

pajak dan pembangunan sarana umum.

Pembentukan Dewan Rakyat ( Volksraad)

pada tahun 1916.

b. Pembangunan irigasi untuk menunjang

pertanian.

Tahun

1914

pemerintah

(54)

POLITIK ETIS

c. Bidang edukasi dengan mendirikan

bermacam-macam sekolah bagi semua

golongan :

Kelas I (khusus untuk anak-anak

pegawai negeri, orang berkedudukan

dan orang berharta).

Sekolah Kelas II (untuk anak-anak

pribumi/rakyat jelata).

(55)

POLITIK ETIS

SD untuk bangsawan (Hollandsch

Inlandsche School/HIS).

SD untuk rakyat (Volkschool).

Sekolah Sambungan ( Vervolghschool).

SMP (Meer Uitgreit Lager ondewijs /

MULO).

SMA (Algemen Middlebare School/

AMS).

(56)

POLITIK ETIS

d. Perbaikan kesehatan dan penanggulangan

penyakit. Pada tahun 1920 Indonesia

sudah terbebas dari epidemi cacar dan

pada tahun 1928 sudah terbebas dari

wabah kolera.

(57)

POLITIK ETIS

Politik etis dilaksanakan untuk kepentingan

pemerintah kolonial Belanda, bukan untuk

kepentingan rakyat Indonesia. Walaupun

diupayakan terjadi perbaikan diberbagai

bidang, hasil dari politik etis ini tidak

dirasakan oleh rakyat banyak.

Tingkat kesejahteraan rakyat masih sangat

rendah. Kesenjangan ekonomi, politik dan

sosial antara bangsa asing dengan penduduk

pribumi sangat besar, bahkan diskriminasi

(58)

DAMPAK SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN BUDAYA AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

Dampak sosial bagi rakyat Indonesia :

1. Kehilangan hak asasi sebagai manusia yang

merdeka

2. Kehilangan hak milik yang sangat berarti

(tanah,harta,dll)

3. Kelaparan dan kemiskinan

4. Penderitaan karena kerja rodi (sebagai budak)

5. Politik etis (mempertajam kesenjangan rakyat

(59)

DAMPAK SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN BUDAYA AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

Dampak ekonomi bagi rakyat Indonesia :

1. Monopoli perdagangan, tanah dan segala hak milik rakyat dirampas

2. Tanam paksa, yang menghabiskan modal sangat banyak 3. Sistem ekonomi liberal pada masa politik etis yang

memposisikan rakyat tidak berperan dalam perekonomian.

Sejak bangsa-bangsa Barat tiba di Indonesia, kondisi ekonomi semakin lama semakin terpuruk. Rakyat

(60)

DAMPAK SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN BUDAYA AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

Dampak politik bagi rakyat Indonesia :

1. Monopoli perdagangan

2. Kejayaan kerajaan-kerajaan islam terancam

3. Kedatangan kolonialisme dan imperialisme

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan review artikel dengan tujuan penelitian untuk memberikan tinjauan umum terkait pembelajaran online pada masa pandemic COVID-19 di Indonesia.. Ini penting

Kajian ini di bentuk untuk mengkaji kesan aplikasi kemahiran proses sains terhadap tahap pencapaian pelajar dalam konsep nutrisi melalui pendekatan PBM berbanding

Sudut yang terbentuk pada leher cukup besar karena posisi bagian atas layar monitor terlalu jauh di bawah mata, tidak sejajar atau sedikit di bawah mata, sehingga

Desentralisasi juga mempunyai keuntungan utama bahwa pejabat lokal dapat secara lebih mudah diawasi dan dikendalikan oleh komunitas lokal daripada

Penelitian ini dengan judul “Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala

Strategi Belajar Mengajar Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama.. Surabaya,

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Tulungagung Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah