• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH DOSEN PEMBIMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH DOSEN PEMBIMBI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGOLAHAN LIMBAH

DOSEN PEMBIMBING

Satria Nanda

Disusun Oleh:

Maula Tuahdi

1524301076 3D PSTKI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhalmdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas makalah untuk mata kuliah pengolahan limbah dengan judul: “perbandingan pengolahan limbah di negara asing dengan Inonesia”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I PENDAHULUAN... 4

1.1 Latar Belakang Masalah... 4

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Pembahasan... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Pengertian Sampah... 6

2.2 Jenis-jenis Sampah... 6

2.1.1 Sampah Organik... 6

2.1.2 Sampah Anorganik... 6

2.3 Permasalahan Sampah di Indonesia... 6

2.4 Permasalahan Sampah Di Negara Lain... 7

2.4.1 Jepang... 7

2.4.2 Belanda... 8

2.4.3 Jerman... 8

2.4.4 Inggris... 9

2.5 Dampak Sampah Bagi Kehidupan Manusia... 12

2.5.1 Dampak Terhadap Kesehatan... 12

2.5.2 Dampak Terhadap Lingkungan... 12

2.5.3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi... 13

2.6 Usaha Pengendalian Sampah... 13

2.7 Peran Pemerintah Dalam Menangani Sampah... 14

BAB III PENUTUP...15

3.1 Kesimpulan...15

3.2 Saran...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah masyarakat Indonesia sudah banyak yang sering buang sampah sembarangan dan dibiarkan begitu saja tanpa ada yang peduli. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit dikemduian hari.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sampah? 2. Apa saja jenis-jenis sampah?

3. Bagaimana permaslahan sampah di Indonesia? 4. Bagaimana permaslahan sampah di negara lain? 5. Apa dampak sampah terhadap kehidupan manusia? 6. Bagaimana upaya penanggulan sampah?

7. Bagaimana peran pemerintah dalam mengangani sampah?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian sampah.

2. Mengetahui jenis-jenis sampah.

3. Mengetahui permasalahan sampah di Indonesia.

4. Mengetahui permasalahan sampah di negara lain.

5. Mengetahui dampak sampah terhadap kehidupan manusia.

6. Mengetahui berbagai upaya penanggulan sampah.

7. Mengetahui peran pemerintah dalam menangani sampah.

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah

Sampah (solid waste) adalah semua limbah berbentuk padat atau semi padat yang berasal dari kegiatan manusia, yang dibuang karena tidak bermanfaat atau tidak diinginkan (Tchobanologlous, 1993). Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.

2.2 Jenis-jenis Sampah 2.2.1 Sampah Organik

Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, minsalnya sampah dari dapur, sisa tabung, sayuran, kulit buah, dan daun.

2.2.2 Sampah Anorganik

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan kinyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat dari alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat plastik, kertas, karton, kardus, styrofoam,kaleng dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dikurangi pemakaiannya, memakai ulang barang-barang yang diperlukan, daur ulang, yang masih bersih dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.

2.3 Permaslahan Sampah Di Indonesia

Saat ini berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik meduduki peringkat kedua yaitu sebesar 5,4 juta ton pertahun atau 14% dari total produksi sampah.

(7)

Dari seluruh sampah yang ada, 57% ditemukan dipantai berupa sampah plastik. Sebanyak 46.000 sampah plastik menampung disetiap mil per segi samudra bahkan kedalaman sampah plastik di Samudra Fasifik sudah mencapai 100 meter.

Saat ini rata-rata orang Indonesia menghasilkan sampah 0.5 kg dan 13% diantaranya adalah plastik. Sampah plastik menduduki peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton pertahun atau sembilan persen dari jumlah total produksi sampah.

2.4 Perrmasalahan Sampah Di Negara Lain 2.4.1 Jepang

Jepang telah membuat membuat peraturan tentang pengelolaan sampah ini, yang diatur oleh pemerintah kota. Mereka telah menyiapkan dua buah kantong plastik besar dengan warna berbeda, hijau dan merah. Namun selain itu ada bebeapa katagori lainnya, yaitu: botol PET, botol beling, kaleng, bata batere, barang pecah belah, sampah besar dan elektronik yang masing-masing memeliki cara pengelolaan dan jadwal pembuangan berbeda.

Sebagai ilustrasi, cara membuang botol minuman plastik adalah botol PET di buang di keranjang kuning punya pemerintah kota. Setelah sebelumnya lebel plastik yang menempel dibotol itu diambil dan penutup botol kita lepas, lebel dan penutup botol plastik harus masuk kekantong sampah berwarna merah dan dibuang setip hari kamis. Apa bila didalam itu ada lebelharga yang terbuat dari kertas, pisahkan lebel kertas tersebut dan masukkan ke kantong sam[ah berwarna hijau dan buang setiap hari selasa.

Selain pengelolaan sampah dirumah, departmenent store, convenient store, dan supermarket juga menyediakan kotak kotak sampah untuk tujuan recycel (daur ulang). Kotak-kotak tersebut disusun berderet-deret didekat pintu masuk, kotak untuk botol beling, kaleng, botol BEP. Bahkan di beberapa supermarket tersedia untuk kemasan susu dan jus (yag terbuat dari kertas). Uniknya lagi, dalam kotak kemesan susu dan jus (biasanya terpisah), terdapat ilustrai tentang cara menggunting dan melipat kemasan sedemikian rupa sebelum dimasukkan kedalam kotak.

Proses daur ulang itupun sebagian besar dikelola perusahaan produk yang bersangkutan, dan perusahaan lain atau semacam yayaan utntuk menghasilkan produk baru. Hebatnya lagi, informasi tentang siapa yang akan mengelola proses recycle juga tertulis dalam setiap kotak sampah.

(8)

dan botol kopi penumpang sambil tidak lupa untuk membungkuk dan mengucapkan “otsukaresama desihta!”.

Sementara itu di Eropa dalam mengatasi masalah sampah ini, komisi Eropa telah membuat panduan dasar pengelolaan sampah yang diperuntukkan untuk negara-negara anggotanya, seperti Belanda, Swedia dan Jerman. Dalam penyusun panduan itu melibatkan pemerintah, pengusaha, dan rakyat masing-masing negara. Lalu, kebijaksanaan Eropa itu kemudian diterjemahkan oleh parlemen negara masing-masing kedalam perundang-undangan dosmetik, yang berlaku buat pemerintah pusat hingga daerah.

2.4.2 BELANDA

Sampai dengan abad ke-17 penduduk Belanda melempar sampah di mana saja sesuka hati. Di abad berikutnya sampah mulai menumbulkan penyakit, sehingga pemerintah menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah. Di abad ke-19, sam[ah masih tetap dikumpulkan di temat tertentu, tapi bukan lagi penduduk yang membuangnya, melainkan petugas pemerintah daerah yang datang mengambilnya dari rumah rumah penduduk. Di abad ke-20 sampah yang terkumpul tidak lagi dibiarkan tertimbun sampai membusuk, melainkan dibakar. Kondisi pengelolaan sampah Negara Belanda saat itu kira-kira sama seperti Indonesia saat ini.

Kini di abad ke-21 teknologi pembakaran sampah yang modern mulai diterapkan. Teknologi itu memungkinkan pembakaran tidak menimbulkan efek sampingan yang merugikan kesehatan. Agar tujuan itu tercapai, sebelum dibakar sampah mesti dipilah-pilah, bahkan sejak dari rumah. Hanya yang tidak membahayakan kesehatan yang boleh dibakar. Yang lebih menggembirakan, selain bisa memusnahkan sampah, ternyata pembakaran itu juga membangkitkan listrik.

2.4.3 JERMAN

Sedangkan di Jerman terdapat perusahaan yang menangani kemasan bekas (plastik, kertas, botol dsb) di seluluh negeri, yaitu DSD/AG (Dual System Germany Co). DSD bertanggung jawab untuk memungut, memilah dan mendaur ulang kemasan bekas.

Berbeda dengan kondisi Jerman 30 tahun silam, terdapat 50.000 tempat sampah yang tidak terkontrol, tapi kini hanya 400 TPA (Tempat Pembuangan Akhir). 10-30% dari sampah awal berupa slag yang kemudian dibakar diinsinerator dan setelah ionnya dikonversikan, dapat digunakan untu bahan konturksi jalan.

(9)

menghasilkan pupuk melalui fermentasi, gas yang tercipta digunakan untuk pasokan listrik bagi 2.000 – 3.000 rumah.

Sejak 1972 pemerintah Jerman melarang sistem sanitary landfill karena terbukti selalu merusak dan air. Bagaimana pun sampah merupakan campuran segala macam barang (tidak terpakai) dan hasil reaksi campurannya sering kali tidak pernah bisa diduga akibatnya. Pada beberpa TPA auat instalasi daur ulang selalu terdapat pemeriksaan dan pemeliharaan secara manual. Hal ini untuk menghindari bahan berbahaya tercampur dalam proses, seperti minsalnya baterai dan kaleng bekas oli yang dapat mencemari air tanah. Sampah berbahaya ini harus dibuang dan dimusnahkan dengan cara khusus.

2.4.4 INGGRIS

Di Inggris, ada City Council untuk kawasan perkotaan, ada juga Town Cuoncil untuk kawasan kota dengan ukuran yang lebih kecil dan ada juga Village Cauncil atau Parish Counchil.

Di Inggirs tiap-tiap rumah diwajibkan membayar pajak bumi dan bangunan juga, sama seperti di Indonesia, yang disebut cauncill tax. Yang berbeda mungkin hanya jumlahnya yang lebih mahal.

Cauncill Tax ini digunakan oleh pemerintah lokal setempat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan lokal semacam perbaikan jalan, pemberian layanan dan fasilitas umum, dan juga penglolaan sampah.

(10)

Gambar 2.1 Tempat sampah beroda

Ukuran kotak sampah ini bermacam-macam, dari kecil untuk permuhan perumahan yang agak padat agar menghemat tempat, sempai ukuran raksasa untuk sampah industri. Warnanya pun beragam, tergantung aturan tiap daerah atau kota yang memakainya.

Disetiap rumah, diberikan tiga buah Wheeli Bin ukuran sedang oleh Town Council. Satu berwarna hijau, satu berwarna coklat dan satu lagi berwarna biru tua. Di titip masing-masing kotak sampah ini, tercetak tulisan dengan rapi apa-apayang harus dimasukkan kedalam kotak sampah yang mana, dan apa-apa yang tidak boleh.

Gambar 2.2 Tempat sampah besar

(11)

gulma, bunga, sampah organik dapur semacam kulit kupasan buah, sampah sayuran dan lain-lain, dan juga kertas karton atau kardus berkas. Tetapi abu sisa pembakarn sampah, kebun, barbaque atau bakar sate tidak boleh dimasukkan ke kotak coklat ini.

Dikotak sampah yang berwanra biru tua, hanya diperbolehkan mengisi botol-botol kemasan plastik yang sudah tidak terpakai. Disini juga bisa dimasukkan majalah-majalah bekas, koran-koran bekas dan brosur-brosur bekas yang terpakai.

Dikotak sampah yang berwarna hijau, diperbolehkan mengisi apa saja selain yang harus masuk ke biru dan coklat, kecuali botol kaca. Semua sampah rumah tangga yang tidak boleh masuk kecoklat dan biru, haru masuk ke kotak hijau ini.

Bagaiman kalau kotak sampah kita sudah penuh? Kemana sampah-sampah perumahan tadi dibawa pergi? Siapa yang mengambilnya? Disini lagi-lagi peran Cauncil sangat dibutuhkan. Dari uang pajak rumah yang kita bayarkan tiap bulan tadi, masing Cauncil di tiap wilayah akan menyediakan mobil-mobil sampah yang berkeliling dari rumah ke rumah setiap satu minggu sekali.

Sampah dari kotak warna coklat dan biru akan dikirimkan keperusahaan daur ulang. Sampah organik dari dari kotak coklat akan diproses menjadi kompos, produk untuk kekebun dan semacamnya. Sedangkan sampah dari kotak berwarna biru yang berisi kertas dan plastik akan diolah lagi menjadi produk-produk daur ulang yang berbahan kertas dan plastik.

Karena isinya tidak memenuhi persyaratan daur ulang, sampah dari kotak yang berwarna hijau akan dikirimkan ke tempat pembuangan sampah atau disebut landfill setempat yang dikelola dengan cukup baik agar proses pembusukan sampahnya tidak mencemari air tanah dan udara sekitar. Sebagian lagi dikirimkan ke sebuah tempat bernama incinerator atau tempat pembakaran sampah untuk dimusnahkan dengan cara dibakar.

2.5 Dampak Sampah Bagi Kehidupan Manusia 2.5.1 Dampak Terhadap Kesehatan

1. Penyakit diare, kelora, tifus mnyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.

2. Penyakit jamur juga dapat menyebar misalnya jamur kulit.

3. Penyakit yang dapat menyebar melalaui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makan atau sampah.

(12)

Raksi ini bersal dari sampah yang dibuang kelaut oleh pabrik yang memperoduksi baterai dan akumulator.

2.5.2 Dapak Terhadap Lingkungan

Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah minsalnya ditinjau dari kesehatan sebagi tempat bersarang dam menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberap spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Peruraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau tidak sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebab bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga menceari sumur air.

Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya minsalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu-debu gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon monoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap diudara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hailah dalam membakar sampah.

2.5.3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

(13)

air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat,

Produsi bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendakatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk damping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan mecciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip produksi bersih adalah prinsip-prinsip yang juga dapat diterapkan dalam keseharian misalnya dengan merapkan prinsip 3R yaitu Reduce, reuse, Recycle dan Replace.

1. Reduce (mengurangi)

Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atu material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang digunakan

2. Reuse (memakai kembali)

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang displosable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

3. Recycle (mendaur ulang)

Barang-barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang, karena tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. 4. Raplace (mengganti)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tanan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang barang yang lebih ramah lingkungan, minsalnya ganti kantong kresek dengan keranjang bila belanja.

2.7 Peran Pemerintah Dalam Menangani Sampah

(14)

Berarti dari pengertian pengeolahan sampah dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu penetapan kebijakan pengelolaan sampah, dan pelaksanaan pengelola sampah. Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat karena mempunyai cakupan nasional.

Kebijakan pengelolaan sampah ini meliputi: 1. Penetapan instrumen kebijakan

a. Isntrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan, undang-undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan.

b. Instrumen ekonomi: penetapan instrumen ekonomi umtuk mengurangi beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan pemberlakuan pajak bagi perusahaan dan menghasilkan sampah, serta melakukan uji dampak lingkugan.

2. Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (reuse), mendaur ulang (recycing), dan mengganti (replace).

3. Pengembangan produk dan kemasan ramh lingkungan.

4. Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penangan sampah.

5. Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penangan akhir sampah. 6. Penetapan lokasi pengolahan akhir sampah, luas minimal lahan untuk lokasi

pengolahan akhir sampah. 7. Penetapan bahan penyangga.

(15)

3.1 Kesimpulan

Sampah merupakan barang sisa yang sudah habis masa gunanya. Secara umum dapat dibagikan menjadi 2 yaitu sampah organik dan nonorganik. Dan yang paling bermasalah bagi kehidupan manusia adalah sampah nonorganik karena sampah ini sangat sukar terurai menjadi tanah, sehingga dapat menyebabkan penumpukkan sampah. Sebagian orang pun juga tidak perduli tentang cara pembungan sampah, ada yang membuangnya ke sungai, ke kebun, dan ada juga yang membuangnya begitu saja ke pinggir jalan. Selain secara estetika hal ini sangatlah buruk, pembuangan sampah seperti itu juga dapat mengakibatkan pencemaran dan juga banjir.

Di negara-negara lain, pengolahan sampah sudah berbagai jenis cara penumpukkannya, mulai dari warna kotak sampah yang berbeda maka berbeda pula isi sampahnya, ada juga pengolahan sampahnya ditanggung oleh perusahaan negaranya sendiri.

3.2 Saran

Cara pengendalian sampah yang paling sederhanaadalh dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan serta kepedulian terhadap lingkungan. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

(16)

http://bayusepta.blogspot.co.id/2013/06/pengolahan-sampah-sampah-di-negara-negara-maju.html?m=1

Gambar

Gambar 2.2 Tempat sampah besar

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan bagian kedua rekam medis yaitu MANAJEMEN berupa rekapitulasi harian, bulanan, triwulanan, semester dan tahunan dari informasi

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar agama responden konsumen Muslim Alfamart di Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang dapat dilihat pada gambar

Di samping itu terdapat pula kelompok- kelompok sastra yang senantiasa menjaga riak kesastraannya melalui kegiatan diskusi dan produksi karya sastra seperti Kelompok

RINGKASAN AND1

Wawancara dengan Bapak M. Noor Arifin, M.Pd.I selaku kepala sekolah SMK Manba’ul Falah Dawe Kudus pada tanggal 25 Juli 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah...

Budidaya ikan Kerapu dapat dilakukan dengan sistem keramba jaring apung yang dipasang di laut, sistem ini memiliki kelemahan yaitu sulit untuk diwujudkan di

Penelitian sekarang memakai variabel independen (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, keahlian komite

Gambar 7 merupakan hasil simulasi spesimen perambatan retak pada spesimen dengan satu lubang, dengan perbandingan nilai K seperti pada Gambar 8. Dari Gambar 8 dapat