• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL NTB 2014 FORMAT A6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL NTB 2014 FORMAT A6"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PROFIL

BPK PERWAKILAN

PROVINSI

(4)

Profil BPK Perwakilan

Provinsi

(5)

Daftar Isi

Bagian I

a.

Sambutan Kepala Perwakilan

b.

Sejarah BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat

c.

Peta Strategi Tahun 2014 BPK Perwakilan Provinsi

Nusa Tenggara Barat

d.

Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Nusa

Tenggara Barat

e.

Profil Pejabat Struktural

f.

Profil Subauditorat dan Sekretariat Perwakilan

g.

Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pelaksanaan Pemeriksaan s.d TW III

Perkembangan Opini atas LKPD

Perkembangan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan

Perkembangan Pemantauan Kerugian Daerah

Bagian II

Budaya Nusa Tenggara Barat

Bagian III

Kaleidoskop Kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Nusa

Tenggara Barat

Bagian IV

(6)

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN

Assala u alaiku . .

Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya, buku Profil Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 dapat diterbitkan. Buku ini merangkum berbagai capaian dan kegiatan yang dilakukan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat selama tahun 2014, diantaranya adalah capaian IKU 2014 yang telah mencapai skor 93,590%.

Salah satu kegiatan penting di tahun 2014 adalah The 13th Steering Commitee Meeting INTOSAI WGEA yang dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Terkait dengan kinerja yang telah kami capai pada tahun 2014, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam pencapaian tersebut.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing setiap langkah-langkah kita dalam mewujudkan BPK RI yang menjunjung tinggi Independensi, Integritas, dan Profesionalisme.

Wassala u alaiku . .

Mataram, Juni 2015 Kepala Perwakilan,

(7)
(8)

SEJARAH PENDIRIAN

BPK PERWAKILAN

(9)

SEJARAH PENDIRIAN BPK PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BPK merupakan satu-satunya lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.

Untuk memperlancar tugas dan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan maka sesuai amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 23G yang menyatakan bahwa,

BPK-RI berkedudukan di ibukota negara dan

e iliki pe akila di setiap p o i si , da

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 serta Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan

ah a, BPK e iliki pe akila di setiap p o i si , di e tuklah ka to pe akila BPK

RI yang berdiri disetiap wilayah provinsi di Indonesia.

(10)

Kantor pertama Perwakilan BPK RI Provinsi NTB adalah eks Gedung Kantor Kehutanan milik Pemerintah Provinsi NTB dengan status izin pinjam pakai yang beralamatkan di Jalan Pejanggik Nomor 5 Mataram. Kantor tersebut merupakan kantor sementara sembari menunggu selesainya pembangunan gedung kantor baru yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 9 September 2009. Mulai 1 Januari 2011 secara definitif kegiatan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB telah dilaksanakan di gedung yang beralamat di Jalan Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan MataramBarat tersebut. Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi NTB diresmikan oleh Ketua BPK RI, Drs. Hadi Purnomo, Ak., pada tanggal 1 Desember 2011. Kantor ini terdiri dari dua gedung yaitu,

Gedung Utama di sebelah Barat yang

mempunyai fungsi sebagai ruang kerja pegawai dan Gedung Penunjang di sebelah timur yang mempunyai fungsi menunjang kegiatan operasional kantor.

2. Lantai 2 untuk Ruang Kepala Perwakilan, Ruang Kepala Sekretariat Perwakilan, Ruang Sub Bagian Sekretariat Kepala

Perwakilan, Ruang Sub Bagian SDM dan Ruang Sub Bagian Keuangan.

3. Lantai 3 untuk Ruang Kepala Sub Auditorat NTB I dan II, serta Ruang Seksi NTB IA, IB, IIA dan IIB.

Gedung Penunjang memiliki 3 lantai dengan pembagian sebagai berikut:

1. Lantai 1 untuk ruang mushola, poliklinik, kantin dan perpustakaan.

2. Lantai 2 untuk ruang arsip dan ruang Fitness.

3. Lantai 3 untuk ruang auditorium.

BPK RI Perwakilan Provinsi NTB ini adalah salah satu unsur Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan yang berada di bawah Auditor Keuangan Negara VI (AKN VI) dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK RI. Untuk wilayah kerjanya, Kantor Perwakilan ini membagi 2 wilayah kerja yaitu Sub Auditorat NTB I dan Sub Auditorat NTB II. Sub Auditorat NTB I memiliki wilayah kerja yang terdiri dari Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan Sub Auditorat NTB II memiliki wilayah kerja yang terdiri dari Kabupaten Dompu, Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kota Mataram.

Berikut adalah sarana dan prasarana yang dimiliki BPK RI Perwakilan Provinsi NTB hingga 31 Desember 2012, yaitu:

A. Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat, dengan rincian:

(11)

Luas tanah dan bangunan gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi NTB saat ini seluas 3.584m2.

C. Inventaris Kantor saat ini berupa:

Peralatan kantor berupa scanner, lemari penyimpanan, meja kerja, kursi kerja, kursi dorong, lemari besi, filing cabinet, printer, telepon, faximile, telephone (PABX), stabilizer, UPS, PC, Standard Level Generator, LCD Projecd/infocus, sound system.

jabatan eselon III dan IV. Kompleks rumah dinas BPK RI Perwakilan Provinsi NTB terletak di Jl. K.H. Mansyur No. 5 Kelurahan Dasan Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram-NTB.

E. Gedung Kantor

Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Jalan Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Mataram, dengan luas bangunan 5.354 meter persegi.

F. Mess Pegawai

(12)

PETA STRATEGI

Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik Kepentingan

Pengelolaan Fungsi Strategis

Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi Keuangan

SS.1

Meningkatkan efektivitas tindak lanjut hasil pemeriksaan

SS.2

Meningkatkan fungsi manajemen pemeriksaan

SS.3 Meningkatkan mutu pemberian pendapat

SS.4

Meningkatkan mutu pemantauan

penyelesaian kerugian negara

SS.5

Meningkatkan mutu pengelolaan SDM di lingkungan Perwakilan

SS.6

Meningkatkan pemanfaatan TIK di lingkungan Perwakilan

SS.7

Meningkatkan pemanfaatan

(13)
(14)
(15)

Eldy Mustafa, S.H., M.H.

KEPALA PERWAKILAN

LAHIR di Sungayang, 18 September 1956, lulusan Pasca Sarjana Magister Hukum pada Universitas Tujuh Belas Agustus ini, telah berkarir di BPK selama 28 tahun. Berbagai jabatan pernah beliau emban, yaitu Kepala Sub Auditorat Kateng I pada BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Sekretariat Perwakilan di BPK Perwakilan Provinsi Riau, Kepala Seksi Riau II, Kepala Seksi Sumut II, dan Kepala Sub Bagian Umum di BPK RI Perwakilan di Medan.

Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal BPK No.135/K/X-X.3/06/2012 tanggal 20 Juni 2012 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pem-berhentian dalam dan dari Jabatan Struktural Eselon II Pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, Eldy Mustafa, S.H., M.H. diangkat menjadi Kepala Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

(16)

I Putu Wisudhantara, S.E., M.M.

KEPALA SEKRETARIAT PERWAKILAN

LAHIR di Denpasar, 3 Mei 1971, lulusan Pasca Sarjana Magister Manajemen pada Universitas Udayana Bali ini memulai karir di BPK sejak tahun 1997 sebagai Administrasi Umum pada Perwakilan BPK RI di Denpasar.

(17)

Sulih Nugroho, S.E., M.Si., Ak., C.A.

KEPALA SUB AUDITORAT NTB I

(18)

Aris Asmono, S.E., Ak.

KEPALA SUB AUDITORAT NTB II

LAHIR di Ngawi, 4 Oktober 1970, lulusan Sarjana Ekonomi Akuntasi pada Universitas Brawijaya ini memulai karir di BPK sejak tahun 1997 sebagai Administrasi Umum pada Perwakilan BPK RI di Yogjakarta.

(19)

Dicky Dewarijanto, S.E., M.M.

KEPALA SUB BAGIAN HUMAS DAN TU KALAN

LAHIR di Surabaya, 14 Maret 1970, Bapak 1 orang anak ini memulai karir di BPK sejak tahun 1996 sebagai Administrasi Umum pada Auditorat Utama Keuangan Negara III di Jakarta.

(20)

Shinta Lamria, S.E., M.Ak., Ak.

KEPALA SUB BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA

LAHIR di Jakarta, 1 Oktober 1974, Ibu dari 4 orang anak ini menyelesaikan pendidikan S2 Jurusan Ilmu Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjajaran, Bandung.

(21)

I Gusti Ayu Masningrat, S.H.

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

LAHIR di Tabanan, 30 Desember 1967, Ibu dari dua orang putra ini menyelesaikan pendidikan S1 Hukum pada tahun 1992 di Universitas Warmadewa Bali.

(22)

Maula Rusindrawan, S.Kom., ENSA

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN TI

LAHIR di Jakarta, 13 Juni 1974, beliau memulai karir di BPK sejak Maret 1999 sebagai Administrasi Umum pada Biro Pengolahan Data di Jakarta.

(23)

Jayusman, S.H.

KEPALA SUB BAGIAN HUKUM

LAHIR di Brebes, 22 September 1963, Bapak tiga orang anak ini memperoleh gelar Sarjana Hukumnya di Universitas Janabadra, Yogjakarta pada tahun 1995.

(24)

PROFIL SUBAUDITORAT

DAN

(25)

Subauditorat Nusa Tenggara Barat I

Unit Kerja Subauditorat Nusa Tenggara Barat I melakukan pemeriksaan keuangan negara di lingkup entitas:

1. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas dengan kegiatan:

a. merumuskan rencana kegiatan; b. mengusulkan tim pemeriksa;

c. melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan; d. mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara;

e. menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan; f. mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa;

i. memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

j. menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya;

(26)

Subauditorat Nusa Tenggara Barat II

Subauditorat Nusa Tenggara Barat II melakukan pemeriksaan keuangan negara di lingkup entitas: 1. Pemerintah Kota Mataram, Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten

Dompu, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas dengan kegiatan: a. merumuskan rencana kegiatan;

b. mengusulkan tim pemeriksa;

c. melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan; d. mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara;

e. menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan;

f. mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa;

i. memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

j. menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya;

(27)

Sekretariat Perwakilan

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengoordinasikan dukungan administrasi, hukum, hubungan masyarakat dan perpustakaan, protokoler, keuangan, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi:

1. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat; 2. pengurusan SDM, keuangan, serta prasarana dan sarana di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi

Nusa Tenggara Barat;

3. pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, keprotokolan, dan perpustakaan di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat;

4. penyusunan Laporan Keuangan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

5. pemutakhiran data pada aplikasi SIMAK dalam rangka pengukuran IKU unit kerja pada lingkup BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat;

6. penyimpanan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan 7. penyiapan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

Sekretariat Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas:

 Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan;  Subbagian Sumber Daya Manusia;

 Subbagian Keuangan;

(28)

Subbagian Humas dan Tata Usaha Kepala Perwakilan

Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengelola perpustakaan, kesekretariatan, keprotokolan, dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, serta pemutakhiran data pada aplikasi SIMAK dalam rangka pengukuran IKU unit kerja dan penyimpanan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Sub Bagian Humas TU Kalan

Dicky Dewarijanto

URUSAN KEHUMASAN URUSAN PEMERIKSAAN URUSAN NON PEMERIKSAAN

Pengelola Informasi dan Komunikasi (PIK)

AA Leli Kusuma Dewi

Keprotokoleran

Muhamat Anip

Publikasi dan Perpustakan

Ratna Tri Darmayanti

Pemegang Uang Muka Pemeriksaan

Nur Indah Rahmawati

Administrasi Pemeriksaan

Eka Setiawati

Inputer SMP

Anton Triono

PUM Non Pemeriksaan dan Urusan Kalan

Anita Noviana

Urusan Kasetlan

Zahra Hasanah

Surat Menyurat

(29)

Sejak tahun 2009 Perpustakaan BPK mulai mengembangkan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini

dikembangkan untuk mendukung otomasi perpustakaan dan perpustakaan digital. Selanjutnya, aplikasi ini dinamakan Sipuspa. Aplikasi Sipuspa memiliki fitur -fitur yang dikustomisasi berdasarkan kebutuhan yang ada seperti penelusuran secara online (OPAC/Online Public Access Catalog), perpanjangan secara mandiri, pemesanan (bahan pustaka) dan penagihan lewat e-mail.

(30)
(31)

PENCAPAIAN IKU

Score Kinerja BPK Perwakilan Provinsi NTB

SS.1 Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

1.1 Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti 60% 105,00 75,50% 56,49% 54,52%

1.2 Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang mengandung

unsur pidana dan/atau kerugian negara 0,00% 0,00 0,00% 0 0

SS.2 Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan

2.1 Jumlah LHP yang diterbitkan 33 100,00 33 33 22

2.2 Jumlah LHP Kinerja yang diterbitkan 4 100,00 4 3 3

2.3 Ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan 100% 100,00 100% 100% 100%

2.4 Ketepatan waktu penyelesaian LHP 100% 100,00 100% 100% 100%

2.5 Pemenuhan quality assurance dalam pemeriksaan 100% 100,00 100% 100% 97%

2.6 Persentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan portal e-Audit 50% 100,00 100% N/A N/A

SS.3 Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat

3.1 Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Dit. EPP 1 105,00 2 1 0

SS.4 Meningkatkan Mutu Penyelesain Ganti Kerugia Negara

4.1 Jumlah laporan pemantauan penyelesaian ganti kerugian

negara yang diterbitkan 22 100,00 22 22 22

4.2 Ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan

penyelesaian ganti kerugian negara 100% 100,00 100% 100% 100%

SS.5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan

5.1 Jam pelatihan per pegawai 40 jam 105,00 86,63 jam 72,43 jam 83 jam

5.2 Persentase pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan 87% 102,63 89,29% 86,67% 86,71%

SS.6 Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholder

6.1 Jumlah Media Relation per tahun 2 105,00 2,3 2 2

SS.7 Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan

7.1 Tingkat pemanfaatan aplikasi TIK 92% 100,71 92,65 93,04% 100%

7.2 Persentase Instalasi Agen Konsolidator (AK) 100% 100,00 100,00% 90,91% N/A

7.3 Persentase entitas yang mentransfer data via Agen

Konsolidator (AK) 75% 105,00 81,82% 72,73% N/A

SS.8 Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan

8.1 Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai dengan

Standar 90% 96,88 87,19 85,70% 75,31%

SS.9 Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di lingkungan Perwakilan

9.1 Tingkat pemanfaatan anggaran 90% 105,00 95,32% 91,58% 93,27%

(32)

Subbagian Sumber Daya Manusia

Subbagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya manusia (presensi, urusan dokumen dan data pegawai, pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pensiun, diklat, dan urusan kesejahteraan pegawai) di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Sub Bagian SDM

Shinta Lamria

Urusan Presensi

Destina Kusumawati

Urusan Data & Kesejahteraan Pegawai

Imam Chairy

Urusan Pengangkatan, Kepangkatan & Pensiun

Cicik Sajekti

Bendahara Gaji

Fajar Saifuloh

Urusan Diklat

M Sawaludin Aditama

Poliklinik

(33)

22%

Tren SDM BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat

1. Jumlah pegawai menurut jabatan fungsional pemeriksa

Pemeriksa Utama : 0

Pemeriksa Pelaksana Lanjutan : 0

Pemeriksa Pelaksana : 0

Jumlah : 0

Dibebaskan dari JFP : 25

Jumlah : 25

Belum Lulus Auditor Ahli/Trampil : -

Belum mengikuti Auditor Ahli/Trampil : 8

Jumlah : 8

Jumlah Total : 65

2. Jumlah pegawai menurut jabatan tertentu

(34)

62% 38%

Laki-laki

Perempuan

20%

57% 15%

8%

S2

S1 / D4

Sarjana Muda / D3

SLTA

3. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin

Laki-laki : 40

Perempuan : 25

Jumlah : 65

4. Jumlah pegawai menurut jenjang pendidikan

S3 : 0

S2 : 13

S1 / D4 : 37

Sarjana Muda / D3 : 10

D1 : 0

SLTA : 5

SLTP : 0

SD : 0

(35)

6%

5. Jumlah pegawai menurut pangkat/golongan

I/a : 0

6. Jumlah pegawai menurut umur

(36)

5% 5%

15%

50% 15%

5% 5%

Dokter Umum

Perawat

Administrasi

Satuan Pengaman

Pengemudi

Teknisi

Lainnya

7. Jumlah pegawai tenaga tidak tetap menurut jenis pekerjaan

Dokter Umum : 1

Dokter Gigi : 0

Perawat : 1

Administrasi : 3

Satuan Pengaman : 10

Pengemudi : 3

Teknisi : 1

Mekanik : 0

Lainnya : 1

Jumlah : 20

(37)

Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Sub Bagian Keuangan

I Gusti Ayu Masningrat

Bendahara Pengeluaran

Ritmawan Hidayat

Penyusun RKAKL

Mian Felicity

Pengelola SPJ

Rina Ferdinanda Aryanti

Petugas SIK

Ardhian Krisnaditya

Pemegang Uang Muka

Agny Ismaya

Verifikator Dokumen

(38)

1. Laporan Realisasi Anggaran

Realisasi Belanja Negara BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada DIPA Setjen sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp15.763.518.781,00 atau sebesar 94,12% dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp16.747.682.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

Sedangkan realisasi belanja negara BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk DIPA BPK Pusat sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp6.314.937.325,00 atau 84,50% dari anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp7.473.718.000,00 yang keseluruhannya merupakan belanja barang.

2. Neraca

Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

No Uraian Belanja 31 Desember 2014 (Rp)

Jumlah Aset per 31 Desember 2014 sebesar Rp49.027.482.132,00 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp185.727.905,00, Aset Tetap sebesar Rp48.344.663.929,00, dan Aset lainnya sebesar Rp497.090.298,00.

No Uraian Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Belanja Pegawai 4.085.565.000 3.835.212.345 93,87% 2 Belanja Barang 4.988.551.000 4.832.748.323 96,88% 3 Belanja Modal 199.848.000 187.206.350 93,67% Total 9.273.964.000 8.855.167.018 95,48%

44%

54%

2%

Anggaran dan Realisasi Belanja TA

2014

Belanja Pegawai

Belanja Barang

(39)

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2014 sebesar Rp99.299.963,00 seluruhnya merupakan Kewajiban Jangka Pendek.

Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2014 sebesar Rp48.928.182.169,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar Rp86.427.942,00 dan Ekuitas Dana Inverstasi sebesar Rp48.841.754.227,00.

Berikut komposisi Neraca disajikan dalam grafik di bawah ini :

10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000

Aset Kewajiban Ekuitas Dana

Perbandingan Komposisi Neraca

TA 2014

(40)

Sub Bagian Umum dan Teknologi Informasi

Sub bagian Umum dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, pengelolaan arsip dan teknologi informasi, serta melaksanakan pengurusan prasarana dan sarana di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

STRUKTUR ORGANISASI

(41)

SUMBER DAYA FISIK 1. Tanah dan Bangunan

BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sumber aya fisik berupa tanah dan bangunan yang digunakan untuk kantor, rumah jabatan, dan mess pegawai. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

a. Barang Milik Negara berupa Tanah

No Uraian Alamat Peruntukan Luas

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah

Jl. Udayana No 22, Mataram

Kantor 5.763 2010

5.113.700.000 2 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 312 2010 544.244.000 3 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 592 2010 875.864.000 4 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 961 2010 1.575.265.675 5 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 170 2010 296.392.800 6 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 186 2010 320.185.800 7 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 176 2010 305.740.050 8 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 152 2010 259.343.700 9 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

(42)

13 Tanah Bangunan Rumah Negara 14 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 165 2010 266.863.400 15 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 224 2010 382.259.450 16 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I

b. Barang Milik Negara berupa Bangunan

No Uraian Alamat Peruntukan Luas

1 Bangunan Gedung Kantor Permanen

3 Rumah Negara Golongan I Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 396 2010

890.733.350 4 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 90 2010

181.283.850 5 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 90 2010

181.283.850 6 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 90 2010

181.283.850 7 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 8 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 9 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 10 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 11 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 12 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 13 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 14 Rumah Negara Golongan I

Tipe A Permanen

Komplek Udayana Residence

Rumah Jabatan 65 2010

130.927.225 15 Rumah Negara Golongan I

(43)

2. Kendaraan Bermotor

Untuk kendaraan bermotor, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki kendaraan bermotor roda empat sebanyak 7 unit dan kendaraan bermotor roda dua sebanyak 6 unit. Rinciannya adalah sebagai berikut :

(44)

Sub Bagian Hukum

Sub Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan, dan informasi hukum yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Sub Bagian Hukum

Jayusman, S.H.

Legislasi Hukum

Baiq Laeli Eka Supriyatni

Informasi Hukum

Seviola Islaini

Konsultasi Hukum

Sujendro Ari Cahyono

(45)

KINERJA

BPK PERWAKILAN

(46)

KINERJA BPK PERWAKILAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Pelaksanaan Pemeriksaan Tahun 2014

Pelaksanaan Pemeriksaan pada BPK Perwakilan Provinsi NTB telah sesuai dengan RKP, baik dari Pemeriksaan Pendahuluan, LKPD, Kinerja dan PDTT. Jumlah LHP yang diterbitkan pada Tahun 2014 yakni sebanyak 33 LHP dan telah sesuai dengan target yang terdiri dari 11 LHP LKPD, 4 LHP Kinerja dan 18 LHP DTT.

Pelaksanaan pemeriksaan pada Perwakilan Provinsi BPK telah dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan waktu penugasan yang telah ditetapkan dalam surat tugas/program pemeriksaan sehingga pencapaian kinerja 100%.

Dalam menjamin mutu pemeriksaan keuangan negara, BPK menetapkan sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa pemeriksaan telah mematuhi ketentuan perundang-undangan, standar dan pedoman pemeriksaan yang dilaksanakan secara konsisten. Pencapaian BPK RI Perwakilan Provinsi NTB telah memenuhi target sebesar 100% dari target 100%. Rincian pemeriksaan yang dilaksanakan selama Tahun 2014 dapat dlihat pada diagram berikut :

1. Pemeriksaan LKPD

Pemeriksaan Laporan Keuangan bertujuan memberikan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. Pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2013 yang telah dilaksanakan diawali dengan Pemeriksaan Pendahuluan dilanjutkan dengan Pemeriksaan Terinci.

Pemeriksaan LKPD telah dilaksanakan seluruhnya pada 11 entitas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kota Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Kabupaten

33%

12% 55%

LKPD

Kinerja

(47)

Sumbawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Kota Bima, dan Pemerintah Kabupaten Dompu.

Perkembangan Opini

(48)

dan outcome. Adapun elama tahun 2014, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melaksanakan sebanyak empat pemeriksaan Kinerja yang diawali dengan Pemeriksaan Pendahuluan dan dilanjutkan dengan Pemeriksaan Terinci atas objek pemeriksaan sebagai berikut :

a. Pemeriksaan atas Kinerja Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga-Bantuan Operasional Sekolah (BOS) TA 2013 dan TA 2014 (s.d 31 Juli) pada Pemerintah Provinsi NTB di Mataram. b. Pemeriksaan atas Kinerja Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga-Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) TA 2013 dan TA 2014 (s.d 31 Juli) pada Pemerintah Kota Mataram di Mataram.

c. Pemeriksaan atas Kinerja Bantuan Sosial Terpadu Berbasis keluarga Siswa Miskin (BSM) TA 2013 dan TA 2014 (s.d 31 Juli) pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Gerung.

d. Pemeriksaan atas Kinerja Penyediaan Air Bersih Tahun Anggaran 2013 dan Semester I Tahun Anggaran 2014 pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, PDAM Kabupaten Lombok Tengah, dan instansi terkait lainnya di Praya

3. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT) adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. PDTT bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang diperiksa dan dapat bersifat eksaminasi (pengujian), reviu, atau prosedur yang disepakati (agreed upon procedures).

Selama tahun 2014 BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan PDTT sebanyak 18 kali pemeriksaan. Berikut rincian kegiatan pemeriksaan DTT dimaksud :

Pemeriksaan Banpol

1

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Provinsi NTB TA 2013.

2

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Lombok Timur TA 2013.

3

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Lombok Tengah TA 2013.

4

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Lombok Barat TA 2013.

5

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Lombok Utara TA 2013.

6

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kota Mataram TA 2013.

7

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Sumbawa TA 2013.

8

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Sumbawa Barat TA 2013.

9

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Bima TA 2013.

10

Pemeriksaan atas Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik pada Pemerintah Kab. Dompu TA 2013.

11

(49)

Pemeriksaan KPU

12

Pemeriksaan atas Pelaksanaan Anggaran pemilihan umum pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat, KPU Kabupaten Lombok Barat, KPU Kabupaten Lombok Tengah dan KPU Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 dan 2014.

Pemeriksaan Belanja Modal

13

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Taliwang.

14

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Dompu TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Dompu

15

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Selong

16

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Bima TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Asakota.

17

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kota Bima TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Raba.

18

Pemeriksaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat TA 2013 dan TA 2014 (s.d 30 November) di Mataram.

4. Pemeriksaan berbasis e-Audit

Realisasi Persentase pemeriksaan yang memanfaatkan Portal e-Audit sampai dengan Triwulan IV Tahun 2014 sebesar 50%. Realisasi tersebut sama dengan target Triwulan IV sebesar 50%. Pemeriksaan yang telah memanfaatkan portal e-audit sebanyak 11 pemeriksaan, terdiri dari: 1) Pemeriksaan Terinci LKPD sebanyak sembilan yaitu Pemerintah Provinsi NTB, Kota

Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima dan Kota Bima. Sedangkan pemeriksaan yang belum memanfaatkan portal e-Audit yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat.

2) Pemeriksaan Terinci Kinerja sebanyak satu yaitu Kinerja Terinci Penyediaan Air Bersih Kabupaten Lombok Tengah

3) Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu sebanyak satu yaitu Pemeriksaan atas Pelaksanaan Anggaran Pemilu pada KPU Provinsi NTB, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

(50)

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Setiap rekomendasi yang telah ditetapkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan wajib ditindaklanjuti oleh pejabat yang diperiksa. Kewajiban tersebut secara tegas diatur dalam Pasal 20 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 60 hari, pejabat wajib memberikan alasan yang sah yang meliputi:

1. Force majeur, yaitu suatu keadaan peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan gangguan lainnya yang mengakibatkan tindak lanjut tidak dapat dilaksanakan. 2. Subjek atau objek rekomendasi dalam proses peradilan:

a. pejabat menjadi tersangka dan ditahan;

b. pejabat menjadi terpidana; atau

c. objek yang direkomendasikan dalam sengketa di peradilan.

3. Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti secara efektif, efisien dan ekonomis antara lain yaitu:

a. perubahan struktur organisasi.

b. perubahan regulasi.

Dalam kaitannya dengan rekomendasi ini, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat berkewajiban untuk melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dilakukan secara rutin setiap semester dan dilaksanakan secara serentak dengan seluruh entitas, dengan mengundang inspektorat entitas pemeriksaan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku koordinator.

Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh Auditee pada BPK Perwakilan Provinsi NTB mencapai 75,50% dari target yang ditetapkan sebesar 60%. Dengan demikian untuk IKU 1.1, Perwakilan Provinsi NTB dapat mencapai target walau pun terdapat beberapa hambatan yang pada umumnya masih ada entitas yang kurang aktif dalam melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Pencapaian tahun 2014 meningkat sebesar 18% dari tahun sebelumnya.

Sudah sesuai rekomendasi

Belum sesuai rekomendasi

Belum ditindaklanjuti

(51)

Adapun tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaa per entitas sampai dengan Semester II TA 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah

Disamping melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat juga melaksanakan kegiatan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah di seluruh Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Informasi kerugian negara/daerah yang dipantau berupa data yang didapat dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK dan hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah dua kali dalam setahun, yaitu dengan menugaskan tim pemantau untuk melihat, memeriksa dan melaporkan perkembangan penyelesaian kerugian negara/daerah pada setiap entitas pemeriksaan. Hasil pemantauan meliputi kualifikasi kerugian negara/ daerah yang didasarkan pada proses penyelesaiannya, yaitu kerugian negara/ daerah yang sudah ditetapkan, kerugian negara/daerah yang masih dalam proses penetapan, dan kerugian negara/daerah yang masih berupa informasi.

Pelaksanaan Pemantauan Kerugian Daerah telah dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan RKP. Jumlah Laporan Hasil Pemantauan Kerugian Daerah yang diterbitkan Tahun 2014 sebanyak 22 LHPt dari 22 entitas yang dilaksanakan pada Semester I dan II Tahun 2014. Selain itu juga LHPt periode Semester I 2014 telah disampaikan kepada Ditama Binbangkum pada tanggal 3 Juli 2014 sedangkan LHPt Semester II 2014 diserahkan pada tanggal 30 Desember 2014 sehingga untuk BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Sasaran Strategis telah mencapai target 100%.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Total Rekomendasi

Sudah Sesuai

Belum Sesuai

Belum ditindaklanjuti

(52)

Penghargaan dari BPK RI sebagai

Peringkat I Penilaian Kualitas LHP

Laporan Keuangan Tahun 2014

Perkembangan status kerugian negara/daerah berdasarkan hasil pemantauan kerugian negara/daerah pada BPK Perwakilan provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat pada diagram berikut.

44%

8% 48%

Diagram Persentase Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah

Penetapan

Proses Penetapan

(53)

BUDAYA KHAS

(54)

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi yang ada di Indonesia. Ibukota provinsi ini adalah Kota Mataram yang letaknya berada di pulau Lombok. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat kepulauan Nusa Tenggara. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%). Suku yang mendiamin Nusa Tenggara Barat bernama suku Sasak, dan merupakan penduduk asli dari Lombok.

Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai bermacam-macam kebudayaan, baik itu dalam hal seni tari, kerajinan tangan, pakaian adat, rumah adat, lagu daerah, alat musik daerah, upacara adat, makanan khas daerah sampai obyek wisata. Kali ini saya akan mencoba untuk membuat artikel mengenai kebudayaan dan kesenian yang ada di Nusa Tenggara Barat

A. Suku Di Masyarakat 1. Suku Sasak

Suku Sasak adalah penduduk asli dan suku mayoritas di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sebagai penduduk asli, suku Sasak telah mempunyai sistem budaya sebagaimana terekam dalam kitab Nagara Kartha Gama karangan Empu Nala dari Majapahit. Dalam kitab terse ut, suku “asak dise ut Lo o Mi ah “ak-“ak Adhi. Jika saat kita te se ut dika a g suku Sasak telah mempunyai sistem budaya yang mapan.

Nenek moyang Suku Sasak berasal dari campuran penduduk asli Lombok dengan para pendatang dari Jawa Tengah yang terkenal dengan julukan Mataram, pada jaman Raja yang bernama Rakai Pikatan dan permaisurinya Pramudhawardani. Kata sasak itu sendiri berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan.

Dalam masyarakat Sasak, kelompok kekeraatan terkecil adalah keluarga inti (nuclear family) yang disebut kuren. Keluarga inti umumnya keluarga monogami, meskipun adat membenarkan keluarga inti poligami. Adat menetao sesudah nikah adalah virilokal, meskipun ada yang uxorilokal dan neolokal. Garis keturunan suku Sasak ditarik menuruk sistem patrilineal.

(55)

2. Suku Bima

Suku Bima tinggal di daerah dataran rendah, wilayah kabupaten Bima, Donggo dan Sangiang, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Suku Bima telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Lingkungan alam suku Bima berbeda-beda karena di daerah utara Lombok tanahnya sangat subur sedangkan sebelah selatan tanahnya gundul dan tidak subur.Kebanyakan dari mereka bermukim sekitar 5 km atau lebih dari pesisirpantai. Mereka juga disebut suku "Oma" (artinya "berpindah-pindah")karena sering hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yanglain. Suku Bima memiliki hubungan dengan suku Sasak yang tinggalberdekatan di Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Suku ini menggunakan Bahasa Bima atau Nggahi Mbojo. Menurut sejarahnya, suku Bima mempunyai 7 pemimpin di setiap daerah yang disebut Ncuhi. Pada masa pemberontakan di Majapahit, salah satu dari Pandawa Lima, Bima, melarikan diri ke Bima melalui jalur selatan agar tidak ketahuan oleh para pemberontak dan langsung diangkat oleh para Ncuhi sebagai Raja Bima pertama. Namun Sang Bima langsung mengangkat anaknya sebagai raja dan beliau kembali lagi ke Jawa dan menyuruh 2 anaknya untuk memerintah di Kerajaan Bima. Oleh karena itu, sebagian bahasa Jawa Kuna kadang-kadang masih digunakan sebagai bahasa halus di Bima.

(56)

3. Suku Sumbawa

Suku Sumbawa adalah suku bangsa yang mendiami pulau Sumbawa dan menggunakan bahasa Sumawa. Suku yg berpopulasi 1,3 juta ini sebagian besar beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sumbawa, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktek ibadah seperti itu.

Populasi Suku Sumbawa yang terus berkembang saat ini merupakan campuran antara keturunan etnik-etnik pendatang atau imigran dari pulau-pulau lain yang telah lama menetap dan mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya serta sanggup berakulturasi dengan para pendatang lain yang masih membawa identitas budaya nenek moyang mereka, baik yang datang sebelum maupun pasca meletusnya Gunung Tambora tahun 1815.Para pendatang ini terdiri atas etnik Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bima, Sulawesi (Bugis,Makassar, Mandar), Sumatera (Padang dan Palembang), Kalimantan (Banjarmasin),dan Cina (Tolkin dan Tartar), serta Arab yang rata-rata mendiami dataran rendah dan pesisir pantai pulau ini, sedangkan sebagian penduduk yang mengklaim diri sebagai pribumi atau tau Samawa asli menempati wilayah pegunungan seperti Tepal, Dodo, dan Labangkar akibat daerah-daerah pesisir dan dataran rendah yang dulunya menjadidaerah pemukiman mereka tidak dapat ditempati lagi pasca bencana alam Tamborayang menewaskan hampir dua pertiga penduduk Sumbawa kala itu.

B. Kebudayaan dan Kesenian NTB

Indonesia memang kaya akan budaya, karena Indonesia memiliki banyak pulau dan pulau tersebut terdiri dari banyak provinsi. Seperti Nusa Tenggara Barat yang memiliki beragam kesenian dan kebudayaan khas NTB, diantaranya :

1. Rumah Adat

(57)

2. Pakaian Adat

Pakaian adat Sasak bagi perempuan disebut Lambung. Yaitu baju tanpa lengan dengan kerah

e e tuk hu up V da sedikit hiasan di bagian gigir baju. Pakaian ini menggunakan bahan kain pelung. Sabuk anteng (ikat pinggang) yang dililitkan dan bagian ujungnya yang berumbai dijuntaikan di pinggang sebelah kiri. Bawahannya memakai kain panjang sampai lutut atau mata kaki dengan bordiran di tepi kain dengan motif kotak-kotak atau segitiga. Sebagai tambahan aksesoris, ditambahkan sepasang gelang dan gelang kaki berbahan perak. Sowang (anting-anting) berbentuk bulat terbuat dari daun lontar. Rambut diikat rapi dan sebagai aksen diselipkan bunga cempaka dan mawar, atau bisa juga disanggul dengan model punjung pliset. Untuk pakaian adat pria dari mulai kepala mengenakan ikat kepala yang disebut capuqatausapuk, sekilas melihat bentuk sapuk sasak tidak jauh berbeda dengan ikat kepala dari Bali. Sapuk untuk penggunaan sehari-hari selembar kain tenun berbentuk segitiga sama kaki, sedangkan untuk keperluan upacara adat atau ritual khusus biasanya menggunakan sapuk jadi atau perade yang berbahan Songket Benang Mas.Kemudian pria Sasak mengunakan pegonsebagai baju. Pegon merupakan variasi dari jas Eropa

3. Tari Tradisional

Banyak tari tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, diantaranya yaitu Tari Lenggo dan Taro Batu Nganga. Tari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo Melayu Dan Lenggo Mbojo. Tari Siwe (tari perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari perempuan seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta. Tari Mone (tari laki-laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki-laki, seperti kanja, sere,

(58)

Lalu Tari Batu Nganga dimana Tari Batu Nganga merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat yang mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan permohonan mereka agar sang putri dapat keluar dari dalam batu.

4. Kerajinan Asal NTB

Provinsi ini memiliki banyak kerajinan tangan yang berasal dari daerah ini diantaranya Gerabah Banyumulek dan Kain Tenun khas Nusa Tenggara Barat. Gerabah Banyumulek adalah kerajinan tangan khas Nusa Tenggara Barat yang dibuat dengan alat berupa lempengan bulat yang dapat diputar dengan tangan. Dan dapat terbuat dari bahan tanah liat dan tanah liat tersebut dibentuk dengan alat pemutar, setelah jadi tanah liat yang tadi sudah dibentuk dijemur dan dibakar.

Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi. Terkadang juga ada yang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam.

5. Upacara Adat

Ada beberapa upacara adat yang biasa di lakukan oleh masyarakat NTB untuk memperingati hari-ha i te te tu sepe ti : Upa a a U a Pua da Upa a a Pe a g Topat.

Upacara U’a Pua merupakan sebuah tradisi masyarakat Lombok yang dipengaruhi oleh ajaran

Isla . Upa a a U a Pua dilaksa aka e sa aa de ga Pe i gata Maulid Na i Muha ad

SAW yang juga dirangkai dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima) yang berlangsung selama 7 hari.Prosesi U a Pua dia ali de ga Pa ai da i Ista a Bi a yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang dilengkapi dengan Upacara Ua Pua. Selama proses pawai berlangsung Group Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika

e asuki Ista a, Pe u gga g Kuda e a i de ga suka ia Ja a “a a u , “e e, “oka da lai -lain sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari Lenggo.

(59)

Upacara Perang Topat adalah salah satu upacara yang dilakukan oleh orang Sasak. Perang Topat adalah upacara ritual sebagai perwujudan rasa terima kasih kepada tuhan atas kemakmuran berupa tanah yang subur, banyak hujan. Upacara Perang Topat ditampilkan di Taman Lingsar oleh Masyarakat Hindu, Masyarakat Sasak dengan saling melemparkan Topat

Ketupat . Upa a a i i e la gsu g setelah selesai Peda de e uja yaitu sela a pe iode ‘okok Ke a g Wa u sekita pukul 17.30. Perang Topat dilaksanakan setiap tahun pada saat purnama ke 6 menurut Kalender Sasak atau sekitar Bulan Nopember –Desember.

6. Alat Musik

NTB pun memilikibanyak alat musik tradisional yang berasal dari daerah ini, kali ini saya akan membahas beberapa alat music diantaranya :

Genggong pada umumnya hanya memainkan lagu-lagu yang berlaras Slendro. Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik lidahnya dengan jalan menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. perubahan nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga mulut yang berfungsi sebagai resonator.

(60)

Sarone adalah sebuah alat musik tiup. Alat musik ini termasuk golongan aerofon yang berlidah. Sarone, dibuat dari dua bahan pokok yaitu buluh ( jenis bambu kecil) dan daun lontar. Terdapat lubang di alat music ini, ada yang berlubang 5 bahkan 6.

Sudah dijelaskan beberapa kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat. Sebenarnya masih banyak kesenian dan kebudayaan yang di miliki oleh daerah ini, namun saya hanya menyebutkan beberapa diantaranya. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini kita mampu mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia itu dengan mudah, dan mampu membuat kita bangga dengan kekayaan budaya yang di miliki Tanah Air, dan mampu membuat kita lebih cinta dengan Tanah Air. Dan sebagai generasi penerus bangsa yang baik sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan budaya leluhur agar tidak punah dimakan oleh era modern dan budaya asing yang semakin meningkat

7. Tradisi Masyarakat

a. Budaya Nyongkolan di Lombok

Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. kegiatan ini berupa arak-arakan kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, dengan diiringi keluarga dan kerabat mempelai pria, memakai baju adat, serta rombongan musik yang bisa gamelan atau kelompok penabuh rebana, atau disertai Gendang beleq pada kalangan bangsawan. Dalam pelaksanaannya, karena faktor jarak, maka prosesi ini tidak dilakukan secara harfiah, tetapi biasanya rombongan mulai berjalan dari jarak 1-0,5 km dari rumah mempelai wanita.

Tujuan dari prosesi ini adalah untuk memperkenalkan pasangan mempelai tersebut ke masyarakat, terutama pada kalangan kerabat maupun masyarakat dimana mempelai perempuan tinggal, karena biasanya seluruh rangkaian acara pernikahan dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki.

Masyarakat yang akan melakukan nyongkolan semuanya memakai pakaian adat Lombok, yakni untuk laki-laki memakai baju piama warna hitam, ikat kepala dan menyelipkan keris baik di depan maupun di belakang, sementara perempuan memakai pakain baju kebaya atau lambung.

Sebagian peserta dalam prosesi ini biasanya membawa beberapa benda seperti hasil kebun, sayuran maupun buah-buahan yang akan bibagikan pada kerabat dan tetangga mempelai perempuan nantinya. Pada kalangan bangsawan urutan baris iring-iringan dan benda yang dibawanya memiliki aturan tertentu.

(61)

b. Budaya Ruah Segare

Ruah Segare merupakan suatu tradisi masyarakat pesisir pantai selatan kabupaten Lombok Tengah dengan melaksanakan upacara selamatan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas berkah yang berasal dari lautan dan sekaligus sebagai upacara tolak bala atau mohon keselamatan bagi masyarakat pesisir dimana laut sebagai lahan mata pencaharian mereka.

c. Tarung Peresean

Menjelang tujuh belasan biasanya banyak acara-acara agustusan digelar buat meriahkan hari kemerdekaan. Acara yang paling ditunggu-tunggu adalah Tarung Peresean, biasanya tarung ini pastilah helatan pemerintah karena acara ini melibatkan petarung-petarung dari berbagai desa. Peresean adalah pertarungan antara dua orang yang bersenjatakan alat pemukul (sebilah tongkat) dari rotan (penjalin) dengan tameng dari bahan kulit sapi/kerbau.

(62)

e. Pesta Ponan

Kalangan petani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat memiliki tradisi unik untuk memohon kesuburan hasil pertanian mereka. Tradisi yang dikenal dengan pesta ponan ini digelar warga setiap datangnya musim tanam. Bahkan tradisi tersebut saat ini akan dimasukan sebagai salah satu kalender wisata Sumbawa.

Tradisi ponan yang diikuti ribuan petani di Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa ini digelar disebuah bukit yang disebut bukit ponan. Di bukit ini terdapat beberapa makam ulama yang dipercaya sebagai nenek moyang warga Sumbawa. Salah satu makam yang paling dikeramatkan warga adalah makam Haji Batu yang terdapat tepat diatas bukit ponan. Ribuan warga ini datang dengan membawa sesajian berupa enam jenis makanan dan buah-buahan yang digunakan dalam upacara ponan. Seluruh makanan tersebut ditempatkan dalam sebuah altar yang terdapat didalam komplek pemakaman tersebut.

Upacara ponan diawali dengan dzikir dan doa yang dipimpin oleh pemuka adat dan kyai. Usai doa, warga kemudian melakukan ritual membaca pujian kepada seluruh leluhur mereka dalam bahasa Kasanmawa yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian makanan keseluruh warga dan ditutup dengan makan bersama.

Uniknya tidak semua makanan dihabiskan, tapi sebagian dibawa pulang, untuk ditebarkan di ladang dan sawah mereka. Mereka percaya makanan keramat ini bisa menyuburkan ladang mereka dan menghindarkan mereka dari segala bencana. "Menurut keyakinan warga, makanan yang dilempar ke sawah akan menyuburkan tanah dan ladang" kata Tokoh Adat, Hatta Jamal.

(63)

f. Pacoa Jara

Sebagai daerah penghasil ternak kuda, masyarakat Kab. Bima melestarikan dan membudayakan Pacoa Jara Tradisional atau yang biasa kita kenal dengan pacuan kuda sebagai suatu atraksi budaya yang unik, untuk mengungkapkan rasa kegembiraan menyambut hari – hari besar seperti memperingati HUT Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Kabupaten Bima, yang uniknya joki yang digunakan adalah anak-anak usia dibawah 10 tahun namun tidak kalah dibandingkan dengan joki professional.

Pacoa Jara merupakan istilah Dompu untuk pacuan kuda. Pesertanya selain berasal dari Dompu juga datang dari berbagai daerah seperti Bima, Sumbawa, Taliwang, dan Lombok. Jumlah peserta tahun ini mencapai 511 kuda yang terbagi dalam 12 kelas, mulai dari kelas

(64)

KALEIDOSKOP

BPK PERWAKILAN

(65)
(66)
(67)
(68)

DATA ENTITAS PEMERIKSAAN

BPK PERWAKILAN

(69)
(70)

ENTITAS

Lombok Tengah H. Moh. Suhaili, FT

(71)

ENTITAS SEKDA INSPEKTUR

Kepala Biro Keuangan/ DPKAD/BPKAD/Bag Keu

Setda Prvinsi NTB H. Muhammad Nur, SH., MH Agus Patria, SH. MH Ir. H. Iswandi, M.Si

Lombok Barat Drs. H. Moh. Uzair Ir. H. Rahmat Agus

Hidayat, M.M.

Drs. Mahyudin

Lombok Tengah Drs. H. Lalu Supardan, MM Ir. Lalu Aswatara Hj. Baiq Aluh Windayu, SE. MM Lombok Timur Drs. HA Rohman Farly, M.M. Drs. Haris, M.Ap. H. Baiq Miftahul Wasli, S.E.,M.Si

Lombok Utara Drs. H. Suardi, MH. Zaenal Idrus, SH. Drs. Muh. Irwan, M.Si.

Kabupaten Sumbawa Barat

Ir. Musyafirin, MM Ir. H. Ady

Mauluddin, M.Si.

Ir. Amin Sudiono

DAFTAR NAMA

(72)

ENTITAS KETUA DPRD PARTAI PENDUKUNG

NAMA MASA JABATAN

Provinsi NTB H. Umar Said, S.Ag 2014-2019 Golkar

Lombok Barat Hj. Sumiatun 2013 - 2018 Partai Golkar

Lombok Tengah H. Achmad Puaddi, FT, SE 2014-2019 Golkar

Lombok Timur H. M. Khairul Rizal,.S.T. 2014-2019 Partai Demokrat

Lombok Utara Dra. Ni Wayan Sri Pardiyanti 2014-2019 Partai Demokrat

Kabupaten Sumbawa Barat

Muhammad Nasir, ST., MM. 2014-2019 PAN

(73)

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ibu Kota : Kota Mataram

Provinsi NTB sebelumnya menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur dalam konsepsi Negara Republik Indonesia Serikat dan menjadi bagian dari Provinsi Sunda kecil setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.

NTB secara resmi mendapatkan status sebagai provinsi sebagaimana adanya sekarang. sejak tahun 1958. berawal dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali. NTB dan NTT. dan yang dipercayakan menjadi Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.

Walaupun secara yuridis formal Daerah Tingkat I NTB yang meliputi 6 Daerah Tingkat II dibentuk pada tanggal 14 Agustus 1958. namun penyelenggaraan pemerintahan berjalan berdasarkan Undang- undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950. dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Keadaan yang tumpang tindih ini berlangsung hingga tanggal 17 Desember 1958. ketika Pemerintah Daerah Lombok dan Sumbawa digabung. Hari penggabungan inilah yang menandai resmi terbentuknya Provinsi NTB.

Pada tahun 1968. gubernur pertama AR. Moh. Ruslan Tjakraningrat digantikan oleh HR.Wasita Kusuma. Dengan mulai bergulirnya program pembangunan lima tahun tahap pertama (Pelita I) langkah perbaikan ekonomi. sosial. politik mulai terjadi. Pada tahun 1978 H.R.Wasita Kusuma digantikan H.Gatot Soeherman sebagai Gubernur Provinsi NTB yang ketiga. Dalam masa kepemimpinannya. usaha-usaha pembangunan kian dimantapkan dan Provinsi NTB yang dikenal sebagai daerah minus. berubah menjadi daerah swasembada. Pada tahun 1988 Drs. H.

(74)

Warsito. SH terpilih memimpin NTB menggantikan H. Gatot Soeherman. Drs.H.Warsito. SH memimpin untuk masa dua periode. sebelum digantikan Drs. H. Harun Al Rasyid. M.Si pada tanggal 31 Agustus 1998. Drs. H. Harun Al Rasyid M.Si berjuang membangun NTB dengan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Program Gema Prima.

Tahun 2003 hingga 1 September 2008 Drs. H. Lalu Serinata dan wakil Gubernur Drs.H.B. Thamrin Rayes memimpin NTB. Pada masa ini berbagai macam upaya dilakukan dalam membangun NTB dan mengejar ketertinggalan diberbagai bidang dan sektor. Di zaman ini.sejumlah program diluncurkan. seperti Gerbang Emas dengan Program Emas Bangun Desa. Selain itu. pada masa ini pembangunan Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah mulai terealisasi dan ditargetkan rampung pertengahan 2009.

Provinsi NTB kini dipimpin oleh salah satu putra terbaiknya yaitu Gubernur Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur H. Muhamad Amin SH..M.Si. Kedua pasangan pemimpin ini mengemban amanah dan harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat dalam mencapai kesejahteraan dan pembangunan daerah menuju NTB yang Beriman dan Berdaya Saing.

OPINI LKPD

2010 TMP

2011 WTP

2012 WTP

2013 WTP

(75)

6 menghargai. dan Patju : Rajin. Giat tak mengenal putus asa.

Menurut Undang-Undang Pemerintahan Daerah NIT No. 44 Tahun 1950. pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa wilayah administratif Lombok Barat menjadi daerah bagian yang otonom. Namun dalam prakteknya. otonomi ini tidak pernah terlaksana sepenuhnya karena tidak dipimpin oleh Kepala Daerah Bagian melainkan oleh seorang Kepala Pemerintahan setempat yang sifatnya administratif belaka.

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dimana daerah Indonesia dibagi habis dalam daerah Swatantra Tingkat I. Tingkat II. dan Tingkat III. Selanjutnya berdasarkan UU No.1 Tahun 1957. lahirlah UU No.64 dan 69 Tahun 1958 masing-masing tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali. NTB dan NTT serta Daerah Tingkat II di dalam wilayah Daerah Tingkat I yang bersangkutan yang diundangkan pada tanggal 14 Agustus 1958. Oleh karena itu secara yuridis Daerah Swatantra Tingkat II Lombok Barat sudah terbentuk sejak 14 Agustus 1958.

Visi : ’Lombok Barat Unggul, Mandiri,

Sejahtera dan Bermartabat Dilandasi Semangat Patut Patuh Patju”

Perekonomian: Potensi dan peluang investasi

(76)

Obyek Wisata

1. Wisata Alam : Pantai Senggigi dan Sekitarnya; Sekotong (Gili Gede. Gili Poh. Gili Lontar. Gili Nanggu. Gili Rengit. Gili Sudak. Gili Tangkong. Gili Layar. Gili Asahan. Gili Genting dan Gili Goleng); Sesaot; Hutan Wisata Pusuk 2. Wisata Sejarah dan budaya : Narmada. Lingsar

3. Wisata Buatan : Padang Golf Narmada.

4. Taman Suranadi. Pelabuhan Lembar (menghubungkan dengan Pulau Bali).

40 SKPD

10 Kecamatan

(77)

KABUPATEN LOMBOK UTARA

Ibu Kota : Tanjung

Kabupaten Lombok Utara memiliki semboyan “Tioq, Tata, Tunaq” yang berarti tumbuh, atur, menyayangi.

Kabupaten Lombok Utara pada awalnya merupakan bagian dari

Kabupaten Lombok Barat. Seiring dengan terjadinya

perkembangan yangmenuntut pelayanan administrasi

pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang maksimal tercetus keinginan warga masyarakat Kabupaten Lombok Barat bagian Utara untuk mengusulkan pemekaran Kabupaten Lombok Barat bagian Utara menjadi Kabupaten Lombok utara.

Kabupaten Lombok Utara dibentuk dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, dengan H. Djohan Sjamsu, SH dan H. Najmul Ahyar, SH, MH, sebagai Bupati dan Wakil Bupati PERTAMA Kabupaten Lombok Utara.

Perekonomian

Perkonomian Kabupaten Lombok Utara sebagian besar ditopang melalui bidang pertanian dengan primadona sektor tanaman pangan dan perkebunan.

Objek Wisata

• Tiga Gili (Gili Trawangan, Meno, Air)

• Taman Nasional Gunung Rinjani

• Hutan Wisata Pusuk

• Air Terjun Tiu Pupus

• Air Terjun Sindang Gila

(78)

1

Sejarah Kabupaten Lombok Tengah

Kabupaten Lombok Tengah terbentuk menjadi otonom berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Undang-undang tersebut disahkan pada tanggal 14 Agustus 1958. Namun demikian, sebelum terbentuk sebagai sebuah wilayah pemerintahan, entitas Lombok Tengah telah ada jauh sebelum itu. Beberapa momentum historis yang menandai keberadaan Lombok Tengah, antara lain adalah dengan dikeluarkan Stb Nomor 248 Tahun 1898, kemudian pasca proklamasi, Lombok Tengah secara integral menjadi bagian dari NKRI ditandai dengan pelantikan secara formal Kepala Pemerintahan Setempat Lombok Tengah yang pertama, pada tanggal 15 Oktober 1945. Momentum ini menjadi leverage factor yang memicu tumbuhnya semangat integrasi, patriotisme dan nasionalisme di Kabupaten Lombok Tengah. Enam momentum yang diklasifikasi menjadi dua kategori masa kejadian perIstiwa penting perjalanan Kabupaten Lombok Tengah, yakni pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

Obyek Wisata Alam :

Benang Stokel, Benang Kelambu, Aik Bukak. Daya tariknya adalah Air Terjun,

Outbond Area, Camping, Kolam renang dan keindahan Alam serat pengamatan flora dan fauna

Bandara : Bandara Internasional Lombok

30 SKPD

12 KECAMATAN

(79)

1 Lombok. Ibu kota daerah ini ialah kota Selong. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.605.55 km2 dengan populasi 1.130.365 jiwa (BPS Tahun 2013).

Untuk periode 2013-2018. Kabupaten Lombok Timur kembali dipimpin oleh Bupati H. Moch. Ali Bin Dachlan. SH yang pernah memimpin pada periode 2003-2008 dengan didampingi oleh Wakil Bupati Drs. H. Haerul Warisin. M.Si.

Secara geografis. Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116° - 117° Bujur Timur dan antara 8° - 9° Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679.88 km² yang terdiri dari daratan seluas 1.605.55 km² (59.91%) dan lautan seluas 1.074.33 km² (40.09%). Pulau Lombok terdiri dari 4 Daerah Aliran Sungai Utama. salah satunya adalah Daerah Aliran Sungai Menanga. secara administratif masuk dalam wilayah Lombok Timur. Sesuai dengan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 122 tahun 2005. tentang status DAS/SWS maka DAS Menanga masuk dalam kategori DAS yang sangat kritis. Hal ini memberikan konsekuensi pada penanganan serius. khususnya krisis Sumber Daya Air di wilayah ini.

Kabupaten Lombok Timur berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Laut Jawa

- Sebelah Timur : Selat Alas - Sebelah Selatan : Samudra Hindia

- Sebelah Barat : Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Barat Potensi Daerah:

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

pembayaran uang logam lain dari yang tersebut dalam Pasal 5, jika perlu. dengan menyampingkan uang logam dan uang kertas

Pengembangan aplikasi perwalian (E-KRS) berbasis web di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung belum ada, sistem yang berjalan dalam proses perwalian masih secara manual sehingga

 Semua karya tulis untuk tujuan apa pun, baik berwujud skripsi, tesis, disertasi, maupun penelitian para dosen, atau juga jurnal/majalah ilmiah, mempunyai format dan ketentuan

Penelitian ini menyimpulkan (a) lima indikator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi merupakan estimator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi, (b) tiga indikator

• Menjelaskan konsep kefarmasian di bidang tanaman obat & simplisia • Membaca & menuliskan nama tanaman & simplisia dalam ejaan latin • Menjelaskan budidaya tanaman

Kedua, dalam hukum Islam dan fatwa Dewan Syariah Nasional No.02/DSN-MUI/IV/2000 terdapat ketidaksesuaian dengan praktik yang terjadi dalam simpanan qurban yang ada

Pada masa kini usaha menangani kemiskinan lebih tertumpu kepada meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan fizikal semasa (seperti pendapatan, kemudahan asas, latihan dan

1 Menyiapkan Bahan Usul Kenaikan Pangkat PNS dan Hakim  Bahan Usul Kenaikan Pangkat 1 Hari Tersedianya Bahan Usul Kenaikan Pangkat 2 Membuat Konsep Surat Usulan