• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN

KURIKULUM PAUD

OLEH :

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang kurikulum paud

(2)

APA ITU KURIKULUM (menurut

DAP)

1. Rencana kegiatan yang berisi pengembangan seluruh area

perkembangan anak : fisik, emosional, bahasa, seni, dan kognitif

2. Mencakup bahasan yang luas meliputi seluruh disiplin ilmu : sosial, intelektual, dan konsep diri anak

3. Dibangun atas pengetahuan yang sudah siap dipelajari dan dilaksanakan anak

(aktivitas pengetahuan utama) untuk

(3)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

2)

4. Menggunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran untuk membantu anak memecahkan masalah yang

dihadapi, membuat hubungan yang

bermakna dan memberi kesempatan untuk menggali perkembangan konseptual

5. Mengembangkan pengetahuan &

pemahaman; proses; dan keterampilan untuk digunakan dan diterapkan serta untuk mempelajari pengetahuan

6. Berisi pengembangan intelektual,

(4)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

3)

7. Memberi kesempatan anak untuk

mengembangkan budaya dan bahasa keluarganya sambil mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi

dengan budaya dan bahasa di sekitarnya

8. Berisi tujuan yang realistik dan dapat dicapai oleh sebagian besar anak pada usianya

(5)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

4)

Seperangkat rencana program

pendidikan

Berisi berbagai bahan ajar dan

pengalaman belajar

Diprogram, direncanakan, dan

dirancang secara sistematik atas dasar norma yang berlaku

(6)

Kurikulu

m

COR

E

HIDDEN

INTI

TERSEMBU-NYI

Direncanakan secara

terstruktur

Tidak

direncanakan secara

(7)

FUNGSI KURIKULUM

1. Bagi Penulis, acuan dalam membuat bahan ajar

2. Bagi Guru, acuan dalam membuat persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran

3. Bagi Kepala Sekolah, acuan dalam

melaksanakan supervisi pelaksanaan kurikulum

4. Bagi Masyarakat, acuan dalam

(8)

SIKLUS PERENCANAAN

KURIKULUM

1. Pengamatan yang teratur untuk

mempelajari individu anak dan kelompok/kelas

2. Menilai hubungan masing-masing anak sebelum merumuskan tujuan 3. Mempelajari minat, pengalaman, dan pertanyaan anak 4. Menentukan

strategi, bahan, dan pengalaman yang akan diberikan pada anak untuk mencapai

tujuan pembelajaran 5. Melaksanakan

perencanaan dengan baik dan

(9)

MENU PEMBELAJARAN

GENERIK

OLEH :

(10)

PENGERTIAN :

1. acuan Menu pembelajaran

pada paud

Seperangkat rencana

Seperangkat pengaturan kegiatan

pengembangan dan pendidikan

Dirancang sebagai pedoman dalam

(11)

2. Menu pembelajaran

generik

Program pendidikan Untuk anak usia dini

Dilaksanakan secara holistik

Dapat digunakan dalam memberikan

(12)

Tujuan acuan menu

pembelajaran generik

Umum

Mengembangkan berbagai potensi anak

sejak dini

Sebagai persiapan untuk hidup dan

(13)

Khusus : Anak mampu

1. Melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.

2. Mengelola ketrampilan tubuh, termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol

gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima

rangsangan sensorik (panca indra).

3. Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi

(14)

4. Berpikir logis, kritis, memberi alasan,

memecahkan masalah, dan menemukan hubungan sebab akibat.

5. Mengenal lingkungan alam & sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman

sosial dan budaya. Serta mengembangkan konsep diri dan kontrol diri.

6. peka terhadap irama, nada, birama,

berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.

(15)

Fungsi acuan menu

pembelajaran generik

Sebagai pedoman dalam

menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini

Pada berbagai jenis lembaga

(16)

1. Berorientasi pada kebutuhan anak

Layanan pendidikan, kesehatan & gizi

2. Belajar melalui bermain

Bermain bereksplorasi, menemukan & memanfaatkan benda-benda sekitar

3. Kreatif & inovatif

Mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir kritis, menemukan hal baru

4. Lingkungan yang kondusif

Perhatikan keamanan & kenyaman anak

(17)

5. Menggunakan pembelajaran terpadu

Pembelajaran bermakna dengan

mengenalkan berbagai konsep pada anak

6. Mengenmbangkan keterampilan hidup

Pembiasaan mandiri, disiplin, bersosialisasi, keterampilan diri

7. Menggunakan berbagai media & sumber belajar

(18)

8. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak ciri-cirinya :

a. Anak terpenuhi kebutuhan fisiknya, merasa aman & tentram secara psikologis

b. Pembelajaran berulang

c. Belajar emlalui interaksi sosial

d. Minat belajar melalui minat & keingintahuan e. Memperhatikan perbedaan individu

f. Sederhana ke rumit dsb 8. Stimulasi terpadu

Dalam satu kegiatan dikembangkan beberapa aspek

(19)
(20)

PAUD

• FORMAL : TK/RA

(21)

STANDAR PAUD

1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

3. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN

(22)

STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

Kaidah pertumbuhan dan

perkembangan anak usia dini (0-6 Tahun)

Aktualisasi potensi semua aspek

perkembangan bukan pada

pencapaian kecakapan akademik

Aspek nilai-nilai agama dan moral,

(23)

Pengelompokkan Usia Anak

1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 3 - < 6 bulan b. 6 - < 9 bulan c. 9 - < 12 bulan d. 12 - < 18 bulan e. 18 - < 24 bulan

2. Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 2 – < 3 tahun b. 3 – < 4 tahun

3. Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :

(24)

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Memuat kualifikasi dan kompetensi

yang dipersyaratkan bagi :

guru,

guru pendamping, Pengasuh

(25)

Pendidik

Pendidik anak usia dini adalah profesional

yang bertugas :

merencanakan,

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan,

pengasuhan dan perlindungan anak didik

Bertugas di berbagai jenis layanan baik pada

jalur pendidikan formal maupun nonformal

Formal terdiri dari guru dan guru

pendamping;

Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru,

(26)

Tenaga Kependidikan

bertugas melaksanakan :

administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan,

pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada lembaga PAUD

PAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala

TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan

PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola,

(27)

STANDAR ISI, PROSES, DAN

PENILAIAN

Meliputi :

struktur program, alokasi waktu,

perencanaan, pelaksanaan, penilaian

dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan tingkat perkembangan,

bakat/minat dan kebutuhan anak

Mempertimbangkan potensi dan kondisi

(28)

Standar

Isi

Struktur meliputi :

bidang pengembangan pembentukan perilaku bidang pengembangan kemampuan dasar

melalui kegiatan bermain dan pembiasaanBentuk Kegiatan Layanan

Alokasi waktu

Rombongan belajar :

(29)

Standar Proses

Perencanaan: Pengembangan

Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, Pengorganisasian

Pelaksanaan : Penataan Lingkungan

(30)

Standar Penilaian

1. Teknik Penilaian :

Pengamatan, penugasan, unjuk kerja,

pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orang tua,

dokumentasi hasil karya anak

(portofolio),

(31)

Lanjutan Standar Penilaian

2. Lingkup

3. Proses

(32)

STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN

Meliputi :

jenis,

kelengkapan,

kualitas fasilitas yang digunakan

(33)

DEVELOPMENTALLY

APPROPRIATE PRACTICE (DAP)

(34)

LATAR BELAKANG

Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC

(National Association for the

Education of Young Children) pada tahun 1998

NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA

untuk merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn AUD

Keberhasilan sosialisasi NAEYC tentang

(35)

PENGERTIAN

Perencanaan yang bermakna dan

sesuai dengan perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan

mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUD

Program pembelajaran yang

direncanakan untuk AUD berdasarkan pengetahuan

mengenai perkembangan anak

DAP berdasarkan pada

(36)

12 Prinsip Dasar DAP

1. Seluruh aspek perkembangan anak

saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi.

2. Perkembangan memiliki urutan yang runtut.

3. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda.

(37)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

5. Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan

terinternalisasi.

6. Perkembangan dan pembelajaran

dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial yang beragam.

7. Anak sebagai pebelajar aktif

8. Perkembangan dan pembelajaran

(38)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

9. Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap perkembangannya.

10.Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih

keterampilan yang baru dan

meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.

(39)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

11.Anak memiliki beragam cara

untuk belajar dan mencari tahu serta memiliki berbagai cara

untuk menunjukan apa yang diketahuinya.

(40)

PENDEKATAN-PENDEKATAN

PAUD

OLEH :

(41)

1. MONTESSORI

Dikembangkan Oleh Maria Motessori

(1870 – 1957)

Awalnya diperuntukan bagi ABK

Bertujuan mengoptimalkan seluruh

kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan

(42)

Keunikan setiap anak :

1.Masa peka (sensitive period)

Lahir – 6 th : masa eksplorasi sensoris

Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman sensoris

Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep

Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi

Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik

Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada dunia

Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus

(43)

2. Daya serap pikiran (absorbent mind)

Anak belajar secara tidak sadar dari

lingkungannya

Anak sudah memiliki kemampuan,

langkah dan irama belajar sendiri-sendiri dalam dirinya

Anak mampu mengembangkan

konsentrasi, disiplin diri, namun

memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnya

Pada masa perkembangan awal, anak

(44)

Komponen kunci penerapan Montessori :

1. Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode Montessori.

2. Terjalin kemitraan dengan orangtua.

3. Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam usia.

4. Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai kebutuhan anak.

5. Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara

mendalam dalam pembelajaran.

(45)

Kurikulum dan kegiatan :

1. Materi sensorial

Anak berlatih memperluas dan memperhalus

persepsi sensorinya

Materi yang digunakan adalah alat-alat yang

mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan

2. Materi konseptual

Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan

pengetahuan sosial

3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari)

Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari

menyapu lantai, mencuci piring, menyiram

(46)

2. BANK STREET

Dikembangkan Oleh Lucy Sprague

Mitchell, Caroline Pratt, Harriet Johnson (1878 – 1967)

Berawal dari ”Nursery School”, bagian dari

Biro Eksperimen Pendidikan

Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang

meyakini bahwa kekuatan pendidikan

untuk mempengaruhi dan meningkatkan masyarakat

(47)

Prinsip Umum :

1. Perkembangan berawal dari simple ke kompleks.

2. Sifat individual terjadi secara kontinum

3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang dipelajari

4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan

lingkungan

5. Percaya diri anak terbentuk dari

pengalaman dengan orang lain dan objek dalam berinteraksi

(48)

Ide Dasar :

Anak merupakan pembelajar aktif,

peneliti, eksplorer, dan artis.

Belajar terjadi dalam konteks sosial

yang memungkinkan anak belajar melalui interaksi dengan

lingkungannya

Pemahaman perkembangan kognitif

dan afektif merupakan suatu

(49)

Kurikulum & kegiatan :

• Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anak

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan • Seni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas

yang membantu anak menemukan makna di dunia sekitar

• Bermain dengan material yang bersifat buka tutup

• Balok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat

Bebas memilih permainan yang diinginkan

• Didorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri

(50)

Fokus utama :

1. Kompetensi,

Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan pengetahuannya dalam hidup.

2. Individualitas,

Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko

kegagalan, dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan.

3. Sosialisasi,

Tingkat pertama berkaitan dengan control dan

memikir ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang lain yang ditandai

(51)

Peran guru

1. Memahami perkembangan anak

2. Potensi dasar pengetahuan

3. Memilih dan menyusun

materi-materi

4. Mengetahui anak secara

individual

(52)

3. HIGH/SCOPE

Dikembangkan Oleh David

Weikart (1960an)

Mulai digunakan pada tahun

1962

Melibatkan anak sebagai

(53)

Komponen Utama :

Anak sebagai pembelajar aktif yang

menggunakan sebagian besar waktunya di dalam learning center yang beragam

Merencanakan-melakukan-mengulang

(plan – do - rewiew)

Guru membantu anak untuk memilih apa

yang akan mereka lakukan setiap hari

melaksanakan rencana mereka

mengulang kembali yang telah mereka

pelajari.

Pengalaman kunci (key experience)Penggunaan catatan anekdot untuk

(54)

Unsur Kurikulum :

1. Benda-benda yang dapat

dieksplor anak

2. Manipulasi benda-benda oleh anak

3. Pilihan bagi anak tentang apa

yang harus dilakukan anak

4. Bahasa anak

(55)

Pengalaman Kunci Pemandu

Kegiatan

1. Representasi kreatif,

2. Bahasa dan keaksaraan,

3. Inisiatif dan hubungan sosial, 4. Gerakan,

5. Misk,

6. Klasifikasi, 7. Seriasi,

8. Bilangan, 9. Ruang,

(56)

Peranan guru

Strategi interaksi yang positifBerfokus pada kekuatan anak

Membangun hubungan dengan anakMendukung ide-ide bermain anak

Mengembangkan ketrampilan dalam

bertanya

Mengajak anak untuk memecahkan

(57)

4. Kurikulum Kreatif

Dikembangkan Oleh Diane Trister

Dodge (1978 - sekarang)

Dasar filosofinya adalah guru harus

mampu menggunakan bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek

(58)

Elemen-elemen penting dari kurikulum kreatif

1. Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner

2. Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum

3. Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari,

(59)

Lanjutan

4. Guru berperan menjadi pengamat

dan menggunakan bermaca strategi untuk memandu pembelajaran

(60)

Lingkungan pembelajaran

1. Anak belajar di dalam sentra

2. Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi

3. Kelas dirancang untuk bisa

menerima anak dari berbagai latar belakang

4. Anak terlibat secara aktif

(61)

5. Regio Emilia

Dikembangkan Oleh Loris Malaguzzi

(62)

Konsep

1. Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka

menemukan, dan penuh ide

2. Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang dengan baik

3. Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua

(63)

Lanjutan

5.Perencanaan yang fleksibel

6.Provokasi guru pada anak dengan memperhatikan minat anak dan

mendorong/mengembangkan lebih jauh pemikiran dan

tindakan

(64)

Struktur program

1.Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 25

2.Anak, guru, dan keluarga bersama-sama mendorong pembelajaran

3.Kegiatan proyek dalam kelompok kecil, maks 5 anak/kelompok

4.Konflik dalam pergaulan anak

(65)

Lingkungan sebagai guru

ke-tiga

1. Ruang/tempat yang digunakan harus bisa menarik dan mengundang minat anak

2. Segala sesuatu dan tempat harus mengandung unsur pendidikan

3. Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat budaya

4. Menekankan pada berbagai macam media

(66)

Kurikulum

1. Kurikulum dirancang

berdasarkan minat anak

2. Guru memfasilitasi anak untuk memperluas proyek

3. Anak juga mengerjakan kegiatan seperti pada umumnya

(67)

Peranan guru

1. Membangun pengetahuan dan

pemahaman anak

2. Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer.

3. Mendokumentasikan hasil kerja anak dan mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap minggu.

4. Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran.

(68)

6. Project-Base

dikembangkan oleh Lilian Katz

Tujuan Pembelajaran :

1.Pengetahuan (knowledge)

Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, dan banyak unsur dari pikiran

2.Ketrampilan (skills)

Ketrampilan berbeda dengan

(69)

Lanjutan

3.Disposisi (

disposition)

Kebiasaan berpikir yang

digabungan dengan hati

Kemampuan prososial,

motivasi, peduli, dan

empati kepada anak lain

Berkembang dengan baik

melalui mengamati

(70)

Bawaan dari lahir untuk

memaknai pengalaman, bertanya, mencari jawaban, dll

Tidak bisa diajarkan melalui

instruksi

harus diwujudkan dalam tingkah

laku, diekspresikan dan digunakan

disposisi yang hilang, tidak akan

(71)

Lanjutan

4. Perasaan (feelings)

Dipelajari melalui pengalamanTidak dapat dipelajari melalui

instruksi, paksaan, atau doktrinasi

Memberi kesempatan untuk

(72)

Kapan dipelajari ?

1. Sesuai tujuan akademik

Ketika mengajarkan pengetahuan,

konsep, informasi dan ketrampilan

2. Sesuai tujuan intelektual

Ketika mengajarkan unsur-unsur

pengalaman yang melibatkan

disposisi : menganalisa, mensintesa, menghipotesa, hubungan sebab

(73)

Bagaimana cara

belajarnya ?

“Hearts and Minds”

Dari pengamatan dan

(74)

BCCT

Dikembangkan oleh CCCRT

(Creative Center for Childhood

Research and Training) Florida, USA

Dilaksanakan di Creative Preschool

asuhan Pamela

Di Indonesia bernama BCCT

(Beyond Center and Cyrcle Time)

Kemudian akan diganti dengan

(75)

Konsep

:

Melalui 3 jenis main

1.Main Sensorimotor

anak belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan

lingkungan

Dengan menyediakan kesempatan

untuk berhubungan dengan

bermacam-macam bahan dan alat permainan di dalam dan di luar

(76)

2.Main Peran

,

atau simbolik, main pura-pura, fantasi, imajinasi atau

main drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.

Main Peran dibagi atas 2 jenis :

1. Main Peran Makro, Anak berperan sesungguhnya dan

menjadi seseorang atau sesuatu

2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau

(77)
(78)

3.Main Pembangunan

a. Main pembangunan bahan sifat cair/bahan alam

bermain dengan menggunakan bahan bahan cair

seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, pulpen, playdough, ublegh, pasir,

(79)

b. Main Pembangunan

Terstruktur

bermain dengan

mempergunakan balok

(80)
(81)

Pelaksanaan BCCT

Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) :

1.Pijakan Lingkungan

Menata lingkungan belajar

Menyiapkan kegiatan dalam sentra

Menyiapkan alat main yang akan digunakan

2.Pijakan sebelum main

Do’a, salam, & menyapa anak satu persatu

Apersepsi materi

(82)

Lanjutan

3. Pijakan selama main

Memberi waktu main (45’ – 1 jam)Membimbing anak menyelesaikan

tugasnya

Memperluas bahasa dan gagasan

dengan pertanyaan terbuka

Mengamati & mendokumentasikan

kemajuan anak

4. Pijakan setelah main

Bersama anak membereskan alat mainRecalling,

Menghubungkan dengan konsep yang

(83)

Asas & Prinsip

(84)

Asas Pengembangan

Kurikulum

1. Asas Psikologis

Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi

- tahap perkembangan - kebutuhan psikologis

2. Asas Sosiologis

Mengacu pada gejala sosial

(85)

3.Asas Filosofis

Mengarah pada falsafah

bangsa & pendidikan yang

dianut

4.Asas

Teknologi/Organisatoris

(86)

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. RELEVANSI :

• Relevansi ke luar : komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan,

kebutuhan, perkembangan masyarakat • Relevansi ke dalam : konsistensi antar

komponen-komponen kurikulum 

keterpaduan internal

2. FLEKSIBILITAS :

(87)

3. KONTINUITAS :

Adanya kesinambungan sebab proses belajar siswa berlangsung secara

berkesinambungan 4. PRAKTIS :

Biasa disebut efisien, dengan biaya yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah

5. EFEKTIVITAS :

(88)

Assesment dalam Setting Kelas

• Daftar cek

• Dialog dengan siswa • Observasi

• Logbook atau buku harian • Hasil kerja siswa

(89)

Assesment Individual

Wawancara dan percakapanAngket

Evaluasi diri siswa

Asesmen sebagai bagian dari

mediasi

Tes pencapaian prestasi

Tes kemampuan atau penguasaan

(90)

ALIRAN PENDIDIKAN KONSEP KURIKULUM

A. Pendidikan Klasik

1. Perenialisme (Eropa)

- Pendidikan untuk ningrat

- Liberal Art (bukan hal-hal praktis)

- Hal-hal yang klasik 2. Essensialisme (Amerika)

Pendidikan untuk mencari nafkah

SUBJEK AKADEMIS

B. Pendidikan Pribadi

1. Progresif (John Dewey) - Learning by doing

- Student active learning

2. Romantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) - Menekankan pada hukum alam - Belajar menurut keinginan anak

HUMANISTIK

C. Pendidikan Teknologis (eksistensialisme) TEKNOLOGIS

(91)

KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS

Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme)

1. orientasi masa lalu

2. asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid

3. tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya

4. guru adalah ekspert & model

Karakteristik kurikulum :

1. kurikulum menekankan isi/materi ajaran

2. isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis)

(92)

PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS

1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan

2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum)

Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme)

– Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies)

Menyatukan berbagai metode belajar

3. Pendekatan fundamentalis

Mata pelajaran membaca menulis berhitung

(93)

KURIKULUM HUMANISTIK

Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme)

1. orientasi ke masa sekarang 2. asumsi : anak punya potensi 3. pendidikan ibarat bertani

4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator

Karakteristik kurikulum :

1. siswa adalah subjek, punya peran utama 2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 3. menekankan keutuhan pribadi

(94)

MODEL KONSEP KURIKULUM

KURIKULUM KONFLUEN

Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon

secara utuh (pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya

Gestalt Ciri :

– Partisipasi

– Integrasi

– Relevansi

– Pribadi anak

– Tujuan : mengembangkan pribadi yang utuh

Metode belajar konfluen :

– Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgment

(95)

KURIKULUM TEKNOLOGIS

Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme) 1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d

2. menekankan kompetensi

3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati

4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)

5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0

6. pendidikan - sistem

Karakteristik kurikulum :

1. tujuan dirinci menjadi objektif

2. menekankan isi (uraian kompetensi)

3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach)

(96)

KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL

Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme)

1. orientasi ke masa lalu dan sekarang 2. asumsi : manusia mahluk sosial

3. menekankan pemecahan problema masyarakat

4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik

5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa

Karakteristik kurikulum :

1. tujuan pemecahan masalah masyarakat

2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat

3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok

(97)

ISI / MUATAN

KURIKULUM SATUAN

PENDIDIKAN

(KTSP)

Departemen Pendidikan Nasional

(98)

KTSP

DOKUMEN I

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN

BAB III. STRUKTUR dan MUATAN

KURIKULUM

(99)

KTSP

(100)

Bab I. PENDAHULUAN

Latar Belakang (Dasar

Pemikiran Penyusunan KTSP)

Analisis SWOT Kondisi Sekolah

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

(101)

Bab II. TUJUAN

PENDIDIKAN

1.Filosofi

2.Visi Sekolah

3.Misi Sekolah

4.Tujuan Sekolah

(102)

CARA MERUMUSKAN VISI,

MISI, TUJUAN SATUAN

PENDIDIKAN

• TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA

apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah • TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN

suasan pembelajaran seperti apa yang

dikehendaki untuk dicapai hasil belajar itu • TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH

suasana sekolah – sebagai

lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan

(103)

Bab III STRUKTUR DAN

MUATAN KTSP

MELIPUTI KOMPONEN :

LINGKUP PENGEMBANGANMUATAN LOKAL

(104)

Bab. IV KALENDER

PENDIDIKAN

(105)

KTSP

(106)

KTSP

DOKUMEN II

A.

SILABUS DARI SK/KD YANG

DIKEMBANGKAN PUSAT

B.

SILABUS DARI SK/KD YANG

(107)

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik

Berikut merupakkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberi kesempatan anak belajar menggolongkan, yaitu: (1) menyortir alat permainan di kelas ke dalam kategori-kategori

1) Memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik anak. 2) Mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. 3)

Program pengembangan seni berarti ada guru yang memahami pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan

anak memperhatikan dalam menyiapkan alat peraga, supaya anak termotivasi untuk mendengarkan cerita, (3) memberikan kesempatan anak untuk memberi judul cerita,

Pengertian lainnya diartikan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat) (https://kbbi.web.id/inovasi). Menurut

Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak (saintifik) 6. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati

Pada kagiatan inti guru memberikan kesempatan kepada anak-anak satu persatu untuk bercerita tentang pengalaman ank di tempat mana saja mereka kunjungi untuk rekreasi, anak berdiri