PENGEMBANGAN
KURIKULUM PAUD
OLEH :
▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang kurikulum paud
(2)APA ITU KURIKULUM (menurut
DAP)
1. Rencana kegiatan yang berisi pengembangan seluruh area
perkembangan anak : fisik, emosional, bahasa, seni, dan kognitif
2. Mencakup bahasan yang luas meliputi seluruh disiplin ilmu : sosial, intelektual, dan konsep diri anak
3. Dibangun atas pengetahuan yang sudah siap dipelajari dan dilaksanakan anak
(aktivitas pengetahuan utama) untuk
APA ITU KURIKULUM (lanjutan
2)
4. Menggunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran untuk membantu anak memecahkan masalah yang
dihadapi, membuat hubungan yang
bermakna dan memberi kesempatan untuk menggali perkembangan konseptual
5. Mengembangkan pengetahuan &
pemahaman; proses; dan keterampilan untuk digunakan dan diterapkan serta untuk mempelajari pengetahuan
6. Berisi pengembangan intelektual,
APA ITU KURIKULUM (lanjutan
3)
7. Memberi kesempatan anak untuk
mengembangkan budaya dan bahasa keluarganya sambil mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi
dengan budaya dan bahasa di sekitarnya
8. Berisi tujuan yang realistik dan dapat dicapai oleh sebagian besar anak pada usianya
APA ITU KURIKULUM (lanjutan
4)
• Seperangkat rencana program
pendidikan
• Berisi berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar
• Diprogram, direncanakan, dan
dirancang secara sistematik atas dasar norma yang berlaku
Kurikulu
m
COR
E
HIDDEN
INTI
TERSEMBU-NYI
Direncanakan secara
terstruktur
Tidak
direncanakan secara
FUNGSI KURIKULUM
1. Bagi Penulis, acuan dalam membuat bahan ajar
2. Bagi Guru, acuan dalam membuat persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran
3. Bagi Kepala Sekolah, acuan dalam
melaksanakan supervisi pelaksanaan kurikulum
4. Bagi Masyarakat, acuan dalam
SIKLUS PERENCANAAN
KURIKULUM
1. Pengamatan yang teratur untuk
mempelajari individu anak dan kelompok/kelas
2. Menilai hubungan masing-masing anak sebelum merumuskan tujuan 3. Mempelajari minat, pengalaman, dan pertanyaan anak 4. Menentukan
strategi, bahan, dan pengalaman yang akan diberikan pada anak untuk mencapai
tujuan pembelajaran 5. Melaksanakan
perencanaan dengan baik dan
MENU PEMBELAJARAN
GENERIK
OLEH :
PENGERTIAN :
1. acuan Menu pembelajaran
pada paud
• Seperangkat rencana
• Seperangkat pengaturan kegiatan
pengembangan dan pendidikan
• Dirancang sebagai pedoman dalam
2. Menu pembelajaran
generik
• Program pendidikan • Untuk anak usia dini
• Dilaksanakan secara holistik
• Dapat digunakan dalam memberikan
Tujuan acuan menu
pembelajaran generik
• Umum
– Mengembangkan berbagai potensi anak
sejak dini
– Sebagai persiapan untuk hidup dan
Khusus : Anak mampu
1. Melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
2. Mengelola ketrampilan tubuh, termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol
gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima
rangsangan sensorik (panca indra).
3. Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi
4. Berpikir logis, kritis, memberi alasan,
memecahkan masalah, dan menemukan hubungan sebab akibat.
5. Mengenal lingkungan alam & sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman
sosial dan budaya. Serta mengembangkan konsep diri dan kontrol diri.
6. peka terhadap irama, nada, birama,
berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.
Fungsi acuan menu
pembelajaran generik
• Sebagai pedoman dalammenyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini
• Pada berbagai jenis lembaga
1. Berorientasi pada kebutuhan anak
Layanan pendidikan, kesehatan & gizi
2. Belajar melalui bermain
Bermain bereksplorasi, menemukan & memanfaatkan benda-benda sekitar
3. Kreatif & inovatif
Mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir kritis, menemukan hal baru
4. Lingkungan yang kondusif
Perhatikan keamanan & kenyaman anak
5. Menggunakan pembelajaran terpadu
Pembelajaran bermakna dengan
mengenalkan berbagai konsep pada anak
6. Mengenmbangkan keterampilan hidup
Pembiasaan mandiri, disiplin, bersosialisasi, keterampilan diri
7. Menggunakan berbagai media & sumber belajar
8. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak ciri-cirinya :
a. Anak terpenuhi kebutuhan fisiknya, merasa aman & tentram secara psikologis
b. Pembelajaran berulang
c. Belajar emlalui interaksi sosial
d. Minat belajar melalui minat & keingintahuan e. Memperhatikan perbedaan individu
f. Sederhana ke rumit dsb 8. Stimulasi terpadu
Dalam satu kegiatan dikembangkan beberapa aspek
PAUD
• FORMAL : TK/RA
STANDAR PAUD
1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
3. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
• Kaidah pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini (0-6 Tahun)
• Aktualisasi potensi semua aspek
perkembangan bukan pada
pencapaian kecakapan akademik
• Aspek nilai-nilai agama dan moral,
Pengelompokkan Usia Anak
1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:
a. 3 - < 6 bulan b. 6 - < 9 bulan c. 9 - < 12 bulan d. 12 - < 18 bulan e. 18 - < 24 bulan
2. Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:
a. 2 – < 3 tahun b. 3 – < 4 tahun
3. Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
• Memuat kualifikasi dan kompetensi
yang dipersyaratkan bagi :
– guru,
– guru pendamping, – Pengasuh
Pendidik
• Pendidik anak usia dini adalah profesional
yang bertugas :
– merencanakan,
– melaksanakan proses pembelajaran, – menilai hasil pembelajaran,
– melakukan pembimbingan,
– pengasuhan dan perlindungan anak didik
• Bertugas di berbagai jenis layanan baik pada
jalur pendidikan formal maupun nonformal
• Formal terdiri dari guru dan guru
pendamping;
• Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru,
Tenaga Kependidikan
• bertugas melaksanakan :– administrasi, – pengelolaan,
– pengembangan, – pengawasan,
– pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada lembaga PAUD
• PAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala
TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan
• PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola,
STANDAR ISI, PROSES, DAN
PENILAIAN
• Meliputi :
– struktur program, – alokasi waktu,
– perencanaan, – pelaksanaan, – penilaian
– dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu s – esuai dengan tingkat perkembangan,
bakat/minat dan kebutuhan anak
• Mempertimbangkan potensi dan kondisi
Standar
Isi
• Struktur meliputi :
– bidang pengembangan pembentukan perilaku – bidang pengembangan kemampuan dasar
– melalui kegiatan bermain dan pembiasaan • Bentuk Kegiatan Layanan
• Alokasi waktu
• Rombongan belajar :
Standar Proses
• Perencanaan: Pengembangan
Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, Pengorganisasian
• Pelaksanaan : Penataan Lingkungan
Standar Penilaian
1. Teknik Penilaian :
– Pengamatan, – penugasan, – unjuk kerja,
– pencatatan anekdot, – percakapan/dialog, – laporan orang tua,
– dokumentasi hasil karya anak
(portofolio),
Lanjutan Standar Penilaian
2. Lingkup
3. Proses
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
•
Meliputi :
– jenis,
– kelengkapan,
– kualitas fasilitas yang digunakan
DEVELOPMENTALLY
APPROPRIATE PRACTICE (DAP)
LATAR BELAKANG
• Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC
(National Association for the
Education of Young Children) pada tahun 1998
• NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA
untuk merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn AUD
• Keberhasilan sosialisasi NAEYC tentang
PENGERTIAN
• Perencanaan yang bermakna dan
sesuai dengan perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan
mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUD
• Program pembelajaran yang
direncanakan untuk AUD berdasarkan pengetahuan
mengenai perkembangan anak
• DAP berdasarkan pada
12 Prinsip Dasar DAP
1. Seluruh aspek perkembangan anak
saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi.
2. Perkembangan memiliki urutan yang runtut.
3. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda.
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
5. Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan
terinternalisasi.
6. Perkembangan dan pembelajaran
dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial yang beragam.
7. Anak sebagai pebelajar aktif
8. Perkembangan dan pembelajaran
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
9. Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap perkembangannya.
10.Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih
keterampilan yang baru dan
meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
11.Anak memiliki beragam cara
untuk belajar dan mencari tahu serta memiliki berbagai cara
untuk menunjukan apa yang diketahuinya.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
PAUD
OLEH :
1. MONTESSORI
• Dikembangkan Oleh Maria Motessori
(1870 – 1957)
• Awalnya diperuntukan bagi ABK
• Bertujuan mengoptimalkan seluruh
kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan
Keunikan setiap anak :
1.Masa peka (sensitive period)
– Lahir – 6 th : masa eksplorasi sensoris
Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman sensoris
– Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep
Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi
– Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik
Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada dunia
– Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus
2. Daya serap pikiran (absorbent mind)
– Anak belajar secara tidak sadar dari
lingkungannya
– Anak sudah memiliki kemampuan,
langkah dan irama belajar sendiri-sendiri dalam dirinya
– Anak mampu mengembangkan
konsentrasi, disiplin diri, namun
memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnya
– Pada masa perkembangan awal, anak
Komponen kunci penerapan Montessori :
1. Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode Montessori.
2. Terjalin kemitraan dengan orangtua.
3. Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam usia.
4. Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai kebutuhan anak.
5. Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara
mendalam dalam pembelajaran.
Kurikulum dan kegiatan :
1. Materi sensorial
– Anak berlatih memperluas dan memperhalus
persepsi sensorinya
– Materi yang digunakan adalah alat-alat yang
mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan
2. Materi konseptual
Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan
pengetahuan sosial
3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari)
• Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari
• menyapu lantai, mencuci piring, menyiram
2. BANK STREET
• Dikembangkan Oleh Lucy Sprague
Mitchell, Caroline Pratt, Harriet Johnson (1878 – 1967)
• Berawal dari ”Nursery School”, bagian dari
Biro Eksperimen Pendidikan
• Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang
meyakini bahwa kekuatan pendidikan
untuk mempengaruhi dan meningkatkan masyarakat
Prinsip Umum :
1. Perkembangan berawal dari simple ke kompleks.
2. Sifat individual terjadi secara kontinum
3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang dipelajari
4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan
lingkungan
5. Percaya diri anak terbentuk dari
pengalaman dengan orang lain dan objek dalam berinteraksi
Ide Dasar :
• Anak merupakan pembelajar aktif,
peneliti, eksplorer, dan artis.
• Belajar terjadi dalam konteks sosial
yang memungkinkan anak belajar melalui interaksi dengan
lingkungannya
• Pemahaman perkembangan kognitif
dan afektif merupakan suatu
Kurikulum & kegiatan :
• Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anak
• Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan • Seni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas
yang membantu anak menemukan makna di dunia sekitar
• Bermain dengan material yang bersifat buka tutup
• Balok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat
• Bebas memilih permainan yang diinginkan
• Didorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri
Fokus utama :
1. Kompetensi,
Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan pengetahuannya dalam hidup.
2. Individualitas,
Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko
kegagalan, dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan.
3. Sosialisasi,
Tingkat pertama berkaitan dengan control dan
memikir ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang lain yang ditandai
Peran guru
1. Memahami perkembangan anak
2. Potensi dasar pengetahuan
3. Memilih dan menyusun
materi-materi
4. Mengetahui anak secara
individual
3. HIGH/SCOPE
•
Dikembangkan Oleh David
Weikart (1960an)
•
Mulai digunakan pada tahun
1962
•
Melibatkan anak sebagai
Komponen Utama :
• Anak sebagai pembelajar aktif yang
menggunakan sebagian besar waktunya di dalam learning center yang beragam
• Merencanakan-melakukan-mengulang
(plan – do - rewiew)
– Guru membantu anak untuk memilih apa
yang akan mereka lakukan setiap hari
– melaksanakan rencana mereka
– mengulang kembali yang telah mereka
pelajari.
• Pengalaman kunci (key experience) • Penggunaan catatan anekdot untuk
Unsur Kurikulum :
1. Benda-benda yang dapat
dieksplor anak
2. Manipulasi benda-benda oleh anak
3. Pilihan bagi anak tentang apa
yang harus dilakukan anak
4. Bahasa anak
Pengalaman Kunci Pemandu
Kegiatan
1. Representasi kreatif,
2. Bahasa dan keaksaraan,
3. Inisiatif dan hubungan sosial, 4. Gerakan,
5. Misk,
6. Klasifikasi, 7. Seriasi,
8. Bilangan, 9. Ruang,
Peranan guru
• Strategi interaksi yang positif • Berfokus pada kekuatan anak
• Membangun hubungan dengan anak • Mendukung ide-ide bermain anak
• Mengembangkan ketrampilan dalam
bertanya
• Mengajak anak untuk memecahkan
4. Kurikulum Kreatif
• Dikembangkan Oleh Diane Trister
Dodge (1978 - sekarang)
• Dasar filosofinya adalah guru harus
mampu menggunakan bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek
Elemen-elemen penting dari kurikulum kreatif
1. Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner
2. Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum
3. Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari,
Lanjutan
4. Guru berperan menjadi pengamat
dan menggunakan bermaca strategi untuk memandu pembelajaran
Lingkungan pembelajaran
1. Anak belajar di dalam sentra
2. Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi
3. Kelas dirancang untuk bisa
menerima anak dari berbagai latar belakang
4. Anak terlibat secara aktif
5. Regio Emilia
Dikembangkan Oleh Loris Malaguzzi
Konsep
1. Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka
menemukan, dan penuh ide
2. Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang dengan baik
3. Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua
Lanjutan
5.Perencanaan yang fleksibel
6.Provokasi guru pada anak dengan memperhatikan minat anak dan
mendorong/mengembangkan lebih jauh pemikiran dan
tindakan
Struktur program
1.Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 25
2.Anak, guru, dan keluarga bersama-sama mendorong pembelajaran
3.Kegiatan proyek dalam kelompok kecil, maks 5 anak/kelompok
4.Konflik dalam pergaulan anak
Lingkungan sebagai guru
ke-tiga
1. Ruang/tempat yang digunakan harus bisa menarik dan mengundang minat anak
2. Segala sesuatu dan tempat harus mengandung unsur pendidikan
3. Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat budaya
4. Menekankan pada berbagai macam media
Kurikulum
1. Kurikulum dirancang
berdasarkan minat anak
2. Guru memfasilitasi anak untuk memperluas proyek
3. Anak juga mengerjakan kegiatan seperti pada umumnya
Peranan guru
1. Membangun pengetahuan danpemahaman anak
2. Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer.
3. Mendokumentasikan hasil kerja anak dan mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap minggu.
4. Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran.
6. Project-Base
dikembangkan oleh Lilian KatzTujuan Pembelajaran :
1.Pengetahuan (knowledge)
Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, dan banyak unsur dari pikiran
2.Ketrampilan (skills)
Ketrampilan berbeda dengan
Lanjutan
3.Disposisi (
disposition)
–
Kebiasaan berpikir yang
digabungan dengan hati
–
Kemampuan prososial,
motivasi, peduli, dan
empati kepada anak lain
–
Berkembang dengan baik
melalui mengamati
– Bawaan dari lahir untuk
memaknai pengalaman, bertanya, mencari jawaban, dll
– Tidak bisa diajarkan melalui
instruksi
– harus diwujudkan dalam tingkah
laku, diekspresikan dan digunakan
– disposisi yang hilang, tidak akan
Lanjutan
4. Perasaan (feelings)
– Dipelajari melalui pengalaman – Tidak dapat dipelajari melalui
instruksi, paksaan, atau doktrinasi
– Memberi kesempatan untuk
Kapan dipelajari ?
1. Sesuai tujuan akademik
– Ketika mengajarkan pengetahuan,
konsep, informasi dan ketrampilan
2. Sesuai tujuan intelektual
– Ketika mengajarkan unsur-unsur
pengalaman yang melibatkan
disposisi : menganalisa, mensintesa, menghipotesa, hubungan sebab
Bagaimana cara
belajarnya ?
•
“Hearts and Minds”
•
Dari pengamatan dan
BCCT
• Dikembangkan oleh CCCRT
(Creative Center for Childhood
Research and Training) Florida, USA
• Dilaksanakan di Creative Preschool
asuhan Pamela
• Di Indonesia bernama BCCT
(Beyond Center and Cyrcle Time)
• Kemudian akan diganti dengan
Konsep
:
Melalui 3 jenis main1.Main Sensorimotor
– anak belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan
lingkungan
– Dengan menyediakan kesempatan
untuk berhubungan dengan
bermacam-macam bahan dan alat permainan di dalam dan di luar
2.Main Peran
,
atau simbolik, main pura-pura, fantasi, imajinasi ataumain drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.
• Main Peran dibagi atas 2 jenis :
1. Main Peran Makro, Anak berperan sesungguhnya dan
menjadi seseorang atau sesuatu
2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau
3.Main Pembangunan
a. Main pembangunan bahan sifat cair/bahan alam
– bermain dengan menggunakan bahan bahan cair
– seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, pulpen, playdough, ublegh, pasir,
b. Main Pembangunan
Terstruktur
bermain dengan
mempergunakan balok
Pelaksanaan BCCT
Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) :
1.Pijakan Lingkungan
– Menata lingkungan belajar
– Menyiapkan kegiatan dalam sentra
– Menyiapkan alat main yang akan digunakan
2.Pijakan sebelum main
– Do’a, salam, & menyapa anak satu persatu
– Apersepsi materi
Lanjutan
3. Pijakan selama main
– Memberi waktu main (45’ – 1 jam) – Membimbing anak menyelesaikan
tugasnya
– Memperluas bahasa dan gagasan
dengan pertanyaan terbuka
– Mengamati & mendokumentasikan
kemajuan anak
4. Pijakan setelah main
– Bersama anak membereskan alat main – Recalling,
– Menghubungkan dengan konsep yang
Asas & Prinsip
Asas Pengembangan
Kurikulum
1. Asas Psikologis
Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi
- tahap perkembangan - kebutuhan psikologis
2. Asas Sosiologis
Mengacu pada gejala sosial
3.Asas Filosofis
Mengarah pada falsafah
bangsa & pendidikan yang
dianut
4.Asas
Teknologi/Organisatoris
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. RELEVANSI :
• Relevansi ke luar : komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan,
kebutuhan, perkembangan masyarakat • Relevansi ke dalam : konsistensi antar
komponen-komponen kurikulum
keterpaduan internal
2. FLEKSIBILITAS :
3. KONTINUITAS :
Adanya kesinambungan sebab proses belajar siswa berlangsung secara
berkesinambungan 4. PRAKTIS :
Biasa disebut efisien, dengan biaya yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah
5. EFEKTIVITAS :
Assesment dalam Setting Kelas
• Daftar cek
• Dialog dengan siswa • Observasi
• Logbook atau buku harian • Hasil kerja siswa
Assesment Individual
• Wawancara dan percakapan • Angket
• Evaluasi diri siswa
• Asesmen sebagai bagian dari
mediasi
• Tes pencapaian prestasi
• Tes kemampuan atau penguasaan
ALIRAN PENDIDIKAN KONSEP KURIKULUM
A. Pendidikan Klasik
1. Perenialisme (Eropa)
- Pendidikan untuk ningrat
- Liberal Art (bukan hal-hal praktis)
- Hal-hal yang klasik 2. Essensialisme (Amerika)
Pendidikan untuk mencari nafkah
SUBJEK AKADEMIS
B. Pendidikan Pribadi
1. Progresif (John Dewey) - Learning by doing
- Student active learning
2. Romantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) - Menekankan pada hukum alam - Belajar menurut keinginan anak
HUMANISTIK
C. Pendidikan Teknologis (eksistensialisme) TEKNOLOGIS
KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS
Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme)
1. orientasi masa lalu
2. asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid
3. tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya
4. guru adalah ekspert & model
Karakteristik kurikulum :
1. kurikulum menekankan isi/materi ajaran
2. isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis)
PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS
1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan
2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum)
– Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme)
– Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies)
– Menyatukan berbagai metode belajar
3. Pendekatan fundamentalis
– Mata pelajaran membaca menulis berhitung
KURIKULUM HUMANISTIK
Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme)
1. orientasi ke masa sekarang 2. asumsi : anak punya potensi 3. pendidikan ibarat bertani
4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator
Karakteristik kurikulum :
1. siswa adalah subjek, punya peran utama 2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 3. menekankan keutuhan pribadi
MODEL KONSEP KURIKULUM
KURIKULUM KONFLUEN
Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon
secara utuh (pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya
Gestalt Ciri :
– Partisipasi
– Integrasi
– Relevansi
– Pribadi anak
– Tujuan : mengembangkan pribadi yang utuh
Metode belajar konfluen :
– Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgment
KURIKULUM TEKNOLOGIS
Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme) 1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d
2. menekankan kompetensi
3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati
4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)
5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0
6. pendidikan - sistem
Karakteristik kurikulum :
1. tujuan dirinci menjadi objektif
2. menekankan isi (uraian kompetensi)
3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach)
KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL
Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme)
1. orientasi ke masa lalu dan sekarang 2. asumsi : manusia mahluk sosial
3. menekankan pemecahan problema masyarakat
4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik
5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa
Karakteristik kurikulum :
1. tujuan pemecahan masalah masyarakat
2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat
3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok
ISI / MUATAN
KURIKULUM SATUAN
PENDIDIKAN
(KTSP)
Departemen Pendidikan Nasional
KTSP
DOKUMEN I
•
BAB I. PENDAHULUAN
•
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN
•
BAB III. STRUKTUR dan MUATAN
KURIKULUM
KTSP
Bab I. PENDAHULUAN
•
Latar Belakang (Dasar
Pemikiran Penyusunan KTSP)
•
Analisis SWOT Kondisi Sekolah
–
Kekuatan
–
Kelemahan
–
Peluang
–
Ancaman
Bab II. TUJUAN
PENDIDIKAN
1.Filosofi
2.Visi Sekolah
3.Misi Sekolah
4.Tujuan Sekolah
CARA MERUMUSKAN VISI,
MISI, TUJUAN SATUAN
PENDIDIKAN
• TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA
apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah • TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN
suasan pembelajaran seperti apa yang
dikehendaki untuk dicapai hasil belajar itu • TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH
suasana sekolah – sebagai
lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan
Bab III STRUKTUR DAN
MUATAN KTSP
MELIPUTI KOMPONEN :
• LINGKUP PENGEMBANGAN • MUATAN LOKAL
Bab. IV KALENDER
PENDIDIKAN
KTSP
KTSP
DOKUMEN II
A.
SILABUS DARI SK/KD YANG
DIKEMBANGKAN PUSAT
B.
SILABUS DARI SK/KD YANG