MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01/M/PER/VIII/2005
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Rl, dipandang perlu menetapkan organisasi dan tata kerja
Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara Rl;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Rl sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2005;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
Pasal 2
Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas membantu Presiden
dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Meneg Ristek
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Negara Riset dan Teknologi; e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan dibidang riset,
ilmu pengetahuan dan teknologi kepada Presiden.
BAB II
ORGANISASI
Bagian Pertama Susunan Organisasi
Pasal 4
a. Sekretariat Kementerian Negara;
b. Deputi Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi; c. Deputi Bidang Dinamika Masyarakat;
d. Deputi Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi;
e. Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi
Nasional;
f. Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan
Teknologi;
g. Staf Ahli; h. Inspektorat.
Bagian Kedua Sekretariat Kementerian Negara
Pasal 5
(1) Sekretariat Kementerian Negara Ristek adalah unsur pembantu Menteri
Negara Riset dan Teknologi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi.
(2) Sekretariat Kementerian Negara dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Negara yang selanjutnya disingkat Sesmen.
Pasal 6
Sekretariat Kementerian Negara mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
Kementerian Negara Ristek menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan rencana dan program Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
b. koordinasi pengelolaan pembukuan, perbendaharaan, dan laporan pelaksanaan tugas seluruh unsur di lingkungan Kementerian Negara Riset
dan Teknologi;
c. penyelenggaraan, pengelolaan dan pelayanan administrasi kepada seluruh
di lingkungan Kementerian Negara Ristek;
e. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Departemen,
Kementerian Koordinator, Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga/instansi lain;
d. pelaksanaan kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya atas petunjuk Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 8
Sekretariat Kementerian Negara terdiri dari :
a. Biro Perencanaan dan Keuangan; b. Biro Umum.
Pasal 9
Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
perencanaan program, kegiatan dan anggaran, verifikasi, pembukuan, perbendaharaan serta pelaporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, Biro
Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran Kementerian Negara
Riset dan Teknologi;
b. pelaksanaan verifikasi anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
c. pengelolaan kas, pembukuan dan perbendaharaan;
d. pengelolaan data dan pelaporan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran
di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 11
Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari : a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Verifikasi Anggaran;
c. Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan;
d. Bagian Data dan Pelaporan;
Pasal 12
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian
Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan penyusunan rencana program dan kegiatan;
b. penyiapan penyusunan anggaran;
c. penyusunan dokumen anggaran dan perubahannya.
Pasal 14
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari :
a. Subbagian Penyusunan Program; b. Subbagian Penyusunan Anggaran.
Pasal 15
(1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana program dan kegiatan.
(2) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan anggaran.
Pasal 16
Bagian Verifikasi Anggaran mempunyai tugas melaksanakan verifikasi anggaran Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian
Verifikasi Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. verifikasi anggaran Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
b. penyiapan laporan verifikasi anggaran.
Pasal 18
Bagian Verifikasi Anggaran terdiri dari : a. Subbagian Verifikasi Anggaran I;
b. Subbagian Verifikasi Anggaran II.
Pasal 19
(1) Subbagian Verifikasi Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan
(2) Subbagian Verifikasi Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dan penyusunan laporan verifikasi anggaran Deputi Bidang Program Riptek, Deputi Bidang Pengembangan Sipteknas dan Deputi Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek.
Pasal 20
Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan pembukuan, kas, dan perbendaharaan anggaran Kementerian Negara Riset dan
Teknologi.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :
a. pengelolaan kas;
b. pelaksanaan tata usaha keuangan dan pembukuan;
c. pengelolaan perbendaharaan dan pelaksanaan urusan tuntutan ganti rugi.
Pasal 22
Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan terdiri dari : a. Subbagian Kas;
b. Subbagian Pembukuan;
c. Subbagian Perbendaharaan.
Pasal 23
(1) Subbagian Kas mempunyai tugas melakukan urusan kas.
(2) Subbagian Pembukuan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan
dan akuntansi pengelolaan keuangan.
(3) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
perbendaharaan dan penyiapan bahan penyelesaian urusan tuntutan ganti rugi Kantor Meneg Ristek.
Pasal 24
Bagian Data dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bagian
Data dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data;
b. pelaksanaan penyiapan pengumpulan, pengolahan laporan; c. pelaksanaan penyiapan bahan laporan program dan kegiatan.
Pasal 26
Bagian Data dan Pelaporan terdiri dari :
a. Subbagian Data; b. Subbagian Pelaporan.
Pasal 27
(1) Subbagian Data mempunyai tugas melakukan penyiapan, pengumpulan,
pengolahan data, dan penyajian data yang berkaitan dengan administrasi dan perencanaan program.
(2) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan, pengumpulan, penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Kantor Meneg Ristek.
Pasal 28
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerjasama, memberikan pertimbangan hukum, mengelola ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumah-tanggaan dan kegiatan
protokoler, serta melaksanan urusan hubungan masyarakat dan organisasi tata laksana.
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Biro Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penelaahan, pemberian pertimbangan hukum, serta penyusunan dan perumusan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerjasama;
b. pelaksanaan urusan tata usaha Kantor Meneg Ristek;
c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Kantor Meneg Ristek;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga Kantor Meneg Ristek;
Pasal 30
Biro Umum terdiri dari:
a. Bagian Tata Usaha dan Hukum; b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Rumah Tangga;
d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Organisasi Tata Laksana;
e. Kelompok Jabatan fungsional.
Pasal 31
Bagian Tata Usaha dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, penelaahan, pemberian pertimbangan hukum, penyusunan dan perumusan
peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerjasama.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Tata Usaha dan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan surat-menyurat, arsip, dan dokumentasi; b. pelaksanaan urusan tata usaha Biro dan Pimpinan;
c. pemberian pertimbangan hukum;
d. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerjasama;
e. penghimpunan dan pendokumentasian produk peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi Meneg Ristek.
Pasal 33
Bagian Tata Usaha dan Hukum terdiri dari :
a. Subbagian Persuratan dan Arsip; b. Subbagian Tata Usaha Pimpinan;
c. Subbagian Hukum.
Pasal 34
(1) Subbagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, kearsipan, ekspedisi, dan tata usaha biro.
(2) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan surat-menyurat, kearsipan, dan pelayanan administrasi tata
(3) Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kontrak kerjasama, memberikan pertimbangan hukum serta menghimpun dan
mendokumentasikan produk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Meneg Ristek.
Pasal 35
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program pengadaan, mutasi, pengembangan, kesejahteraan, pemberhentian dan pensiun pegawai.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan dan pelaksanaan pengadaan, pengangkatan, mutasi,
pemberhentian, dan pensiun pegawai;
b. pelaksanaan dan penyusunan program pendidikan dan pelatihan bagi pegawai serta program-program pengembangan kemampuan pegawai lainnya;
c. perencanaan dan pelaksanaan program kesejahteraan pegawai.
Pasal 37
Bagian Kepegawaian terdiri dari: a. Subbagian Mutasi Pegawai;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai; c. Subbagian Kesejahteraan Pegawai.
Pasal 38
(1) Subbagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan dan program pengadaan dan pengangkatan pegawai/pejabat, memantau dan memproses kenaikan pangkat, pemberhentian serta pensiun
Pegawai.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan dan program pendidikan dan pelatihan pegawai serta program-program pengembangan kemampuan pegawai.
(3) Subbagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 39
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan
kerumahtanggaan, pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan peralatan dan keprotokoleran.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian
Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan rumah tangga dan pelaksanaan inventarisasi barang;
b. pelaksanaan urusan pengadaan dan pemeliharaan barang dan peralatan; c. pelaksanaan urusan keprotokoleran Menteri.
Pasal 41
Bagian Rumah Tangga terdiri dari :
a. Subbagian Rumah Tangga dan Inventaris; b. Subbagian Pengadaan dan Pemeliharaan;
c. Subbagian Protokol.
Pasal 42
(1) Subbagian Rumah Tangga dan Inventaris mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan kerumahtanggaan, penerimaan dan inventarisasi barang, serta
penggandaan dokumen.
(2) Subbagian Pengadaan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan
urusan pengadaan barang dan peralatan serta pemeliharaan dan perawatan peralatan.
(3) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan protokol, perjalanan
dinas, dan pengamanan dalam.
Pasal 43
Bagian Hubungan Masyarakat dan Organisasi Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan urusan kehumasan, dokumentasi, hubungan antar lembaga,
penyusunan, perumusan dan evaluasi organisasi dan tata laksana.
Pasal 44
a. pelaksanaan kegiatan publikasi melalui media dan dokumentasi yang
berkaitan dengan tugas Menteri;
b. penyiapan bahan informasi melalui situs Kementerian Negara Riset dan
Teknologi;
c. pelayanan informasi kehumasan Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
d. pelaksanaan hubungan antar lembaga;
e. penyiapan bahan dan penyusunan pedoman kerja dan organisasi;
f. penelaahan dan evaluasi pelaksanaan pedoman kerja dan organisasi.
Pasal 45
Bagian Hubungan Masyarakat dan Organisasi Tata Laksana terdiri dari : a. Subbagian Hubungan Masyarakat;
b. Subbagian Hubungan Antar Lembaga;
c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana.
Pasal 46
(1) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan bahan dalam rangka peliputan, konferensi pers dan dokumentasi.
(2) Subbagian Hubungan antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan dan mengumpulkan bahan pelaksanaan hubungan kerjasama dan kunjungan
kerja dengan Lembaga Tinggi/Tertinggi Negara.
(3) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan penyusunan perumusan tugas, fungsi dan susunan organisasi, sistem dan prosedur kerja serta menganalisis dan mengevaluasi
organisasi dan tatalaksana.
Bagian Ketiga
Deputi Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan
Teknologi
Pasal 47
Deputi Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang
Pasal 48
Deputi Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai
tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Deputi
Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang ilmu sosial dan kemanusiaan, ilmu pengetahuan alam dan matematika, ilmu kehidupan, ilmu rekayasa,
serta ilmu kedokteran dan kesehatan baik pada tingkat global, regional dan nasional, serta mengkaji dampaknya terhadap pembangunan nasional;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu sosial dan kemanusiaan, ilmu pengetahuan alam dan matematika, ilmu kehidupan, ilmu rekayasa,
serta ilmu kedokteran dan kesehatan baik pada tingkat global, regional dan
nasional, serta mengkaji dampaknya terhadap pembangunan nasional; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan
di bidang perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan departemen, lembaga pemerintah
non departemen (LPND), dan lembaga lain sesuai petunjuk Meneg Ristek; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 50
Deputi Bidang Perkembangan Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Meneg Ristek terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Sosial dan Kemanusiaan; b. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Pengetahuan Alam dan
Matematika;
c. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Kehidupan; d. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Rekayasa;
e. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Kedokteran dan Kesehatan.
Pasal 51
kemanusiaan di tingkat global, regional, dan nasional, dan analisis dampaknya
bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan dan perumusan kebijakan prioritas pengembangan ilmu sosial dan kemanusiaan.
Pasal 52
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan ilmu Sosial dan Kemanusiaan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu sosial dan kemanusiaan;
b. analisa dampak perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi bidang ilmu sosial dan kemanusiaan;
c. penyiapan dan perumusan kebijakan dan penentuan prioritas pengembangan
bidang ilmu sosial dan kemanusiaan.
Pasal 53
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Sosial dan Kemanusiaan terdiri dari: a. Bidang llmu Sosial Politik dan Kemasyarakatan;
b. Bidang llmu Ekonomi, Manajemen, dan Hukum; c. Bidang llmu Sastra, Budaya, Filsafat, dan Agama.
Pasal 54
Bidang llmu Sosial Politik dan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu sosial politik dan kemasyarakatan, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan
pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang sosial politik dan kemasyarakatan.
Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bidang
llmu Sosial Politik dan Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu di bidang sosial
politik dan analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang sosial politik dan kemasyarakatan.
Pasal 56
a. Subbidang llmu Sosial Politik;
b. Subbidang llmu Kemasyarakatan.
Pasal 57
(1) Subbidang llmu Sosial Politik mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan di bidang
ilmu sosial politik.
(2) Subbidang llmu Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pengkajian
dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan di bidang ilmu kemasyarakatan.
Pasal 58
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu ekonomi, manajemen, hukum, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang ekonomi, manajemen dan hukum.
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Bidang
llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu di bidang Ekonomi, Manajemen dan Hukum, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu; pengetahuan dan teknologi bidang ilmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum.
Pasal 60
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum terdiri dari :
a. Subbidang llmu Ekonomi dan Manajemen; b. Subbidang llmu Hukum.
Pasal 61
(1) Subbidang llmu Ekonomi dan Manajemen mempunyai tugas melakukan
pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengernbangan di bidang ilmu ekonomi dan manajemen.
(2) Subbidang llmu Hukum mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengernbangan di bidang
Pasal 62
Bidang llmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama, analisa dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
penyiapan penyusunan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang sastra, budaya, filsafat dan agama.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Bidang
llmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu di bidang sastra,
budaya, filsafat dan agama, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengernbangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama.
Pasal 64
Bidang llmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama terdiri dari: a. Subbidang llmu Sastra dan Budaya;
b. Subbidang llmu Filsafat dan Agama.
Pasal 65
(1) Subbidang llmu Sastra dan Budaya mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengernbangan di bidang ilmu sastra dan budaya.
(2) Subbidang Ilmu Filsafat dan Agama mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan di bidang ilmu filsafat dan agama.
Pasal 66
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam dan matematika di tingkat global, regional, dan nasional, dan analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang ilmu pengetahuan alam dan matematika;
b. analisa dampak perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi bidang ilmu pengetahuan alam dan matematika;
c. penyiapan dan perumusan kebijakan dan penentuan prioritas pengembangan bidang ilmu pengetahuan alam dan matematika.
Pasal 68
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika
terdiri dari :
a. Bidang Kimia dan Material;
b. Bidang Fisika dan Matematika;
c. Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral.
Pasal 69
Bidang Kimia dan Material mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu kimia dan material, analisis dampaknya bagi
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang kimia dan material.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bidang
Kimia dan Material menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang Kimia dan Material,
serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu;
pengetahuan dan teknologi di bidang kimia.
Pasal 71
Bidang Kimia dan Material terdiri dari : a. Subbidang Kimia;
Pasal 72
(1) Subbidang Kimia mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan
bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan ilmu di bidang kimia. (2) Subbidang Material mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan
bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan ilmu di bidang material.
Pasal 73
Bidang Fisika dan Matematika mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu fisika dan matematika, analisis dampaknya
bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang fisika dan
matematika.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bidang Fisika dan Matematika menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang Fisika dan Matematika, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu;
pengetahuan dan teknologi di bidang Fisika dan Matematika.
Pasal 75
Bidang Fisika dan Matematika terdiri dari:
a. Subbidang Fisika; b. Subbidang Matematika.
Pasal 76
(1) Subbidang Fisika mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan ilmu di bidang fisika.
(2) Subbidang Matematika mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah pengembangan ilmu di
bidang matematika.
Pasal 77
Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu geologi dan sumberdaya mineral,
penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang geologi dan Sumberdaya Mineral.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral.
Pasal 79
Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral terdiri dari :
a. Subbidang Geologi;
b. Subbidang Sumberdaya Mineral.
Pasal 80
(1) Subbidang Geologi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan
bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan Ilmu di bidang Geologi. (2) Subbidang Sumberdaya Mineral mempunyai tugas melakukan pengkajian
dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan Ilmu di
bidang sumberdaya mineral.
Pasal 81
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kehidupan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu kehidupan di
tingkat global, regional, dan nasional, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan dan perumusan kebijakan prioritas
pengembangan ilmu kehidupan.
Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Kehidupan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan dan pelaksanaan pengkajian perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu kehidupan;
c. penyiapan dan perumusan kebijakan dan penentuan prioritas pengembangan
bidang ilmu kehidupan.
Pasal 83
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kehidupan terdiri dari : a. Bidang Ilmu Pertanian;
b. Bidang Biologi dan Bioteknologi;
c. Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati.
Pasal 84
Bidang Ilmu Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
kecenderungan perkembangan ilmu pertanian, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai
aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang pertanian.
Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bidang Ilmu Pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang pertanian, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian.
Pasal 86
Bidang Ilmu Pertanian terdiri dari :
a. Subbidang Ilmu dan Teknologi Pangan;
b. Subbidang Ilmu dan Teknologi Non - Pangan.
Pasal 87
(1) Subbidang Ilmu dan Teknologi Pangan mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah
perkembangan Ilmu di bidang teknologi pangan.
(2) Subbidang Ilmu dan Teknologi Non - Pangan mempunyai tugas melakukan
Pasal 88
Bidang Biologi dan Bioteknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
kecenderungan perkembangan ilmu biologi dan bioteknologi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan
berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang biologi dan bioteknologi.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bidang
Biologi dan Bioteknologi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan dan pengkajian perkembangan ilmu di bidang biologi dan
bioteknologi serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang biologi dan bioteknologi.
Pasal 90
Biologi dan Bioteknologi terdiri dari: a. Subbidang Biologi;
b. Subbidang Bioteknologi.
Pasal 91
(1) Subbidang Biologi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang Biologi.
(2) Subbidang Bioteknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang Bioteknologi.
Pasal 92
Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan teknologi lingkungan
dan keanekaragaman hayati, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan
arah perkembangan ilmu di bidang teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bidang
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang teknologi lingkungan
dan keanekaragaman hayati, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu;
pengetahuan dan teknologi di bidang lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pasal 94
Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati terdiri dari : a. Subbidang Teknologi Lingkungan;
b. Subbidang Keanekaragaman Hayati.
Pasal 95
(1) Subbidang Teknologi Lingkungan mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang teknologi lingkungan.
(2) Subbidang Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas melakukan pengkajian
dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang keanekaragaman hayati .
Pasal 96
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Rekayasa mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu rekayasa di tingkat
global, regional, dan nasional, dan analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan dan perumusan kebijakan prioritas
pengembangan Ilmu Rekayasa.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Rekayasa menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan dan pelaksanaan pengkajian perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu rekayasa;
b. menganalisa dampak perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi bidang ilmu rekayasa;
c. penyiapan dan perumusan kebijakan dan penentuan prioritas pengembangan bidang ilmu rekayasa.
Pasal 98
a. Bidang Manufaktur dan Transportasi;
b. Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi; c. Bidang Teknologi Energi.
Pasal 99
Bidang Manufaktur dan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
kecenderungan perkembangan ilmu manufaktur dan transportasi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan
perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang manufaktur dan transportasi.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bidang
Manufaktur dan Transportasi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang manufaktur dan
transportasi, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang manufaktur dan transportasi.
Pasal 101
Bidang Manufaktur dan Transportasi terdiri dari :
a. Subbidang Manufaktur; b. Subbidang Transportasi.
Pasal 102
(1) Subbidang Manufaktur mempunyai tugas melakukan pengkajian dan
penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang manufaktur.
(2) Subbidang Transportasi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang transportasi.
Pasal 103
Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu informatika,
kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang informatika, mikroelektronika
dan telekomunikasi.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informatika, mikroelektronika dan
telekomunikasi.
Pasal 105
Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi terdiri dari : a. Subbidang Ilmu Informatika dan Mikroelektronika;
b. Subbidang Telekomunikasi.
Pasal 106
(1) Subbidang Ilmu Informatika dan Mikroelektronika mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah
perkembangan ilmu di bidang informatika dan telekomunikasi.
(2) Subbidang Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang telekomunikasi.
Pasal 107
Bidang Teknologi Energi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan teknologi energi, analisis dampaknya bagi
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang teknologi energi.
Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Bidang
Teknologi Energi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang teknologi energi serta
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang teknologi energi.
Pasal 109
Bidang Teknologi Energi terdiri dari :
a. Subbidang Teknologi Energi Terbarukan;
b. Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan.
Pasal 110
(1) Subbidang Teknologi Energi Terbarukan mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah
perkembangan ilmu di bidang teknologi energi terbarukan.
(2) Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan mempunyai tugas melakukan
pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang teknologi tak terbarukan.
Pasal 111
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan di tingkat global, regional, dan nasional, dan analisis
dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan serta penyiapan
dan perumusan kebijakan prioritas pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan.
Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang ilmu kedokteran dan kesehatan;
b. analisa dampak perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang ilmu kedokteran dan kesehatan;
c. penyiapan dan perumusan kebijakan dan penentuan prioritas pengembangan
bidang ilmu kedokteran dan kesehatan.
Pasal 113
a. Bidang Ilmu Kedokteran Dasar;
b. Bidang Ilmu Kedokteran Klinis dan Komunitas; c. Bidang Ilmu Obat, Pengobatan dan Gizi.
Pasal 114
Bidang Ilmu Kedokteran Dasar mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
kecenderungan perkembangan ilmu kedokteran dasar, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai
aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang kedokteran dasar.
Pasal 115
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Bidang Ilmu Kedokteran Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang kedokteran dasar, serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dasar.
Pasal 116
Bidang Ilmu Kedokteran Dasar terdiri dari :
a. Subbidang Ilmu Biomedik;
b. Subbidang Ilmu Teknomedik.
Pasal 117
(1) Subbidang Ilmu Biomedik mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang Biomedik.
(2) Subbidang llmu Teknomedik mempunyai tugas melakukan pengkajian dan
penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang Teknomedik
Pasal 118
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Komunitas mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu kedokteran klinis dan komunitas, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
Pasal 119
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang
llmu Kedokteran Klinis dan Komunitas menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang kedokteran klinis dan
komunitas serta analisis dampaknya;
b. penyiapan perumusan arah dan prioritas pengembangan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran klinis dan komunitas.
Pasal 120
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Komunitas terdiri dari : a. Subbidang llmu Kedokteran Klinis;
b. Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Komunitas.
Pasal 121
(1) Subbidang llmu Kedokteran Klinis mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di
bidang kedokteran klinis.
(2) Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Komunitas mempunyai tugas
melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah
perkembangan ilmu di bidang kedokteran dan kesehatan komunitas.
Pasal 122
Bidang llmu Obat, Pengobatan dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kecenderungan perkembangan ilmu obat, pengobatan dan gizi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan
perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang
obat, pengobatan dan gizi.
Pasal 123
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Bidang llmu Obat, Pengobatan dan Gizi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian perkembangan ilmu di bidang ilmu obat, pengobatan dan gizi serta analisis dampaknya;
Pasal 124
Bidang Ilmu Obat, Pengobatan dan Gizi terdiri dari :
a. Subbidang Ilmu Obat dan Pengobatan Modern;
b. Subbidang Ilmu Obat dan Pengobatan Tradisionil, dan Bahan Gizi.
Pasal 125
(1) Subbidang Ilmu Obat dan Pengobatan Modern mempunyai tugas melakukan
pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang obat dan pengobatan modern.
(2) Subbidang Ilmu Obat dan Pengobatan Tradisionil, dan Bahan Gizi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan arah perkembangan di bidang obat dan pengobatan tradisionil, dan bahan gizi.
Bagian Keempat Deputi Bidang Dinamika Masyarakat
Pasal 126
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 127
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Dinamika Masyarakat.
Pasal 128
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127, Deputi
Bidang Dinamika Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi, perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan etika keilmuan dan
kebebasan akademis, serta pemberdayaan sumber daya manusia dan
pengembangan profesi ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan ilmu
kebebasan akademis, serta pemberdayaan sumber daya manusia dan
pengembangan profesi ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pemantauan, analisis dampaknya, evaluasi dan pelaporan tentang masalah
atau kegiatan di bidang di bidang penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengembangan etika keilmuan dan kebebasan akademis, serta pemberdayaan sumber daya manusia dan pengembangan
profesi ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan departemen, LPND dan lembaga lain sesuai petunjuk Meneg Ristek;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 129
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Keselarasan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Asisten Deputi Urusan Analisis Perkembangan Kebijakan Publik;
c. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
d. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Etika Keilmuan dan Kebebasan Akademis;
e. Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Profesi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 130
Asisten Deputi Urusan Keselarasan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan perumusan kebijaksanaan di
bidang teknologi tepat guna yang selaras dengan lingkungan serta pemberdayaan potensi sumberdaya lokal dan regional.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Asisten
Deputi Urusan Keselarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program keselarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi melakukan pengkajian teknologi tepat guna dan prasarana lokal, daya-dukung
b. koordinasai kelembagaan dengan instansi pusat dan daerah, swasta, LSM
dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan program;
c. pelayanan kepada instansi pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat di
bidang informasi keselarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi; d. pelaksanaan pengkajian teknologi tepat guna dan prasarana lokal, pengkajian
lingkungan, dan pengkajian potensi sumber daya lokal/regional;
e. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program dalam rangka memberi
masukan dan meningkatkan program keselarasan dukungan Iptek.
Pasal 132
Asisten Deputi Urusan Keselarasan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Teknologi Tepat Guna;
b. Bidang Lingkungan;
c. Bidang Potensi Sumber Daya Lokal dan Regional.
Pasal 133
Bidang Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan pengkajian,
pemantauan, pendataan, dan pemetaan serta inventarisasi baik di bidang teknologi proses produksi dan manufaktur maupun di bidang teknologi prasarana.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang
Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan, pemantauan, pendataan, pemetaan dan inventarisasi teknologi
proses, produksi dan manufacturing;
b. pengkajian pemanfaatan teknologi tepat guna dan prasarana lokal dan
teknologi proses, produksi serta manufaktur dalam rangka menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas yang selaras dengan perkembangan
dinamika masyarakat berbasis pada sumber daya alam lokal / regional; c. pengkajian pemanfaatan sumber daya alam lokal/regional yang selaras
dengan perkembangan dinamika masyarakat;
d. pengkajian teknologi prasarana, dalam rangka pemanfaatan teknologi tepat guna yang serasi dengan dinamika masyarakat.
Pasal 135
a. Subbidang Teknologi Proses, Produksi dan Manufaktur;
b. Subbidang Teknologi Prasarana.
Pasal 136
(1) Subbidang Teknologi Proses, Produksi dan Manufaktur mempunyai tugas melakukan pemantauan, pendataan, pemetaan, inventarisasi tentang
teknologi proses, produksi dan manufaktur terutama yang berkaitan dengan sumber daya alam lokal/ regional.
(2) Subbidang Sistem dan Teknologi Prasarana Lokal/Regional mempunyai tugas melakukan pemantauan, pendataan, pemetaan, inventarisasi tentang sistem
dan teknologi prasarana lokal/ regional.
Pasal 137
Bidang Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penyelarasan lingkungan dengan perkembangan dinamika masyarakat dalam
rangka membentuk sumberdaya manusia yang terbuka terhadap pembaharuan,
kreatif, produktif, inovatif, arif dan bermoral.
Pasal 138
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Bidang
Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. pendataan dan pemetaan daya-dukung dan teknologi lingkungan lokal/ regional;
b. pengkajian dalam bidang pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk menjaga daya-dukung lingkungan dan keseimbangan lingkungan yang selaras
dengan perkembangan dinamika masyarakat;
c. pengkajian dan pengembangan teknologi lingkungan hidup, industri dan
dinamika masyarakat dalam rangka menunjang peningkatan perkembangan dinamika masyarakat;
d. pendokumentasian data dan hasil kajian serta menyiapkan laporan yang berkaitan dengan keselarasan dukungan iptek dengan perkembangan
lingkungan dan dinamika masyarakat.
Pasal 139
Bidang Lingkungan terdiri dari :
Pasal 140
(1) Subbidang Lingkungan Non Industri mempunyai tugas melakukan
pemantauan, analisis , pendataan, pemetaan, inventarisasi daya dukung dan keseimbangan lingkungan hidup.
(2) Subbidang Lingkungan Industri mempunyai tugas melakukan pemantauan, analisis, pendataan, pemetaan, inventarisasi dilingkungan industri.
Pasal 141
Bidang Potensi Sumber Daya Lokal dan Regional mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan pemberdayaan potensi sumber daya lokal/regional, usaha kecil-menengah dan koperasi, yang selaras dengan perkembangan
dinamika masyarakat, dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang terbuka terhadap pembaharuan, kreatif, produktif, inovatif, arif dan bermoral.
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Bidang
Potensi Sumber Daya Lokal dan Regional menyelenggarakan fungsi : a. pendataan dan pemetaan potensi sumber daya alam lokal/regional;
b. pengkajian dalam bidang pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam
lokal/regional yang selaras dengan perkembangan dinamika masyarakat; c. pengkajian dan pengembangan model Usaha Kecil-Menengah dan Koperasi
yang berbasis Iptek dalam rangka menunjang pemberdayaan potensi sumberdaya alam dan kompetensi lokal/regional yang selaras dengan
perkembangan dinamika masyarakat;
d. pengkajian pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya
alam lokal/regional untuk mendukung perkembangan dinamika masyarakat.
Pasal 143
Bidang Potensi Sumber Daya Lokal dan Regional terdiri dari : a. Subbidang Potensi Sumber Daya Alam dan Kompetensi;
b. Subbidang Potensi Sumber Daya Sosial.
Pasal 144
(1) Subbidang Potensi Sumber Daya Alam dan Kompetensi mempunyai tugas melakukan pemantauan, analisis, pendataan, pemetaan, inventarisasi
(2) Subbidang Potensi Sumber Daya Sosial mempunyai tugas melakukan
pemantauan, analisis, pendataan, pemetaan, inventarisasi tentang jenis, profil serta kompetensi Usaha Kecil-Menengah dan Koperasi.
Pasal 145
Asisten Deputi Urusan Analisis Perkembangan Kebijakan Publik mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian publik terhadap dinamika masyarakat serta perumusan kebijakan publik.
Pasal 146
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, Asisten
Deputi Urusan Analisis Perkembangan Kebijakan Publik menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan program analisis perkembangan kebijakan publik meliputi perkembangan kebijakan ekonomi pertanian dan perikanan, kebijakan
ekonomi industri serta kebijakan sosial politik;
b. koordinasi kelembagaan dengan instansi pusat dan daearah, swasta LSM dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan program;
c. pelayanan kepada instansi pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat di bidang informasi perkembangan kebijakan publik;
d. pelaksanaan analisis perkembangan kebijakan ekonomi pertanian dan perikanan, kebijakan ekonomi industri serta kebijakan sosial politik dalam
rangka penyusunan peta kebijakan publik;
e. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program dalam rangka memberi
masukan dan meningkatkan dukungan Iptek dalam perumusan kebijakan publik.
Pasal 147
Asisten Deputi Urusan Analisis Perkembangan Kebijakan Publik terdiri dari :
a. Bidang Ekonomi; b. Bidang Industri;
c. Bidang Sosial Politik.
Pasal 148
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian pengaruh
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Bidang
Ekonomi menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan inventarisasi perkembangan kebijakan publik dan dinamika
masyarakat bidang ekonomi pertanian dan perikanan;
b. analisis dampak perkembangan iptek di bidang ekonomi pertanian dan
perikanan;
c. pemetaan dan pengolahan data dasar kebijakan publik di bidang ekonomi
pertanian dan perikanan.
Pasal 150
Bidang Ekonomi terdiri dari :
a. Subbidang Analisis Kebijakan Ekonomi Makro;
b. Subbidang Analisis Kebijakan Ekonomi Mikro.
Pasal 151
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Ekonomi Makro mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis, pengaruh kebijakan publik di bidang ekonomi makro
terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan
perkembangan kebijakan publik, di bidang ekonomi makro.
(2) Subbidang Analisis Kebijakan Ekonomi Mikro mempunyai tugas melakukan
pemantauan dan analisis pengaruh kebijakan publik di bidang ekonomi mikro terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan
perkembangan kebijakan publik di bidang ekonomi mikro.
Pasal 152
Bidang Industri mempunyai tugas melaksanakan pengkajian pengaruh kebijakan publik di bidang industri terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan perumusan
kebijakan publik dibidang industri.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Bidang Industri menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan inventarisasi perkembangan kelembagaan dan kebijakan serta pemberdayaan industri di daerah;
c. pemetaan dan pengolahan data perkembangan kebijakan publik di bidang
ekonomi industri.
Pasal 154
Bidang Industri terdiri dari :
a. Subbidang Analisis Kebijakan Industri Kecil Menengah (IKM);
b. Subbidang Analisis Kebijakan Industri Besar.
Pasal 155
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Industri Kecil Menengah (IKM) mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis pengaruh kebijakan publik di
bidang industri IKM terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang industri kecil menengah.
(2) Subbidang Analisis Kebijakan Industri Besar mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis pengaruh kebijakan publik di bidang industri besar
terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan kebijakan
publik di bidang industri besar.
Pasal 156
Bidang Sosial Politik mempunyai tugas melaksanakan pengkajian pengaruh
perkembangan kebijakan publik di bidang sosial politik terhadap dinamika
masyarakat serta penyiapan perumusan kebijakan publik dibidang sosial politik.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Bidang Sosial Politik menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan inventarisasi kelembagaan dan dampak perkembangan kebijakan sosial politik;
b. analisis dampak perkembangan kebijakan publik di bidang sosial politik; c. pemetaan dan pengolahan data perkembangan kebijakan publik di bidang
sosial politik.
Pasal 158
Bidang Sosial Politik terdiri dari:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Sosial;
Pasal 159
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Sosial mempunyai tugas melakukan
pemantauan dan analisis pengaruh kebijakan publik di bidang sosial terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan perkembangan
kebijakan di bidang sosial.
(2) Subbidang Analisis Kebijakan Politik mempunyai tugas melakukan
pemantauan dan analisis pengaruh kebijakan publik di bidang politik terhadap dinamika masyarakat serta penyiapan bahan perumusan perkembangan
kebijakan publik di bidang politik.
Pasal 160
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dalam bidang pengembangan budaya
ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemampuan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Asisten
Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengembangan budaya iptek melalui pengkajian
sosialisasi budaya iptek, pengkajian akulturasi budaya lokal/regional dengan budaya iptek, pengkajian identifikasi unsur-unsur budaya dan pengkajian
budaya lokal/regional;
b. koordinasi kelembagaan dengan instansi pusat dan daerah, swasta, LSM
dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan program pengembangan budaya iptek;
c. pelayanan kepada instansi pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat di bidang informasi pengembangan budaya iptek;
d. pelaksanaan pengkajian sosialisasi budaya iptek, pengkajian akulturasi
budaya lokal/regional dengan budaya iptek, pengkajian identifikasi unsur-unsur budaya dan pengkajian budaya lokal/regional;
Pasal 162
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
terdiri dari :
a. Bidang Budaya Adat;
b. Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi; c. Bidang Budaya Masyarakat Industri.
Pasal 163
Bidang Budaya Adat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan sosialisasi
pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui
kajian budaya / adat lokal.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Bidang Budaya Adat menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan Inventarisasi perkembangan budaya/adat lokal; b. pengkajian perkembangan budaya/adat lokal;
c. pemetaan hasil kegiatan dan perkembangan budaya/adat lokal.
Pasal 165
Bidang Budaya Adat terdiri dari : a. Subbidang Nilai-nilai Tradisional;
b. Subbidang Pengetahuan / Teknologi Tradisional.
Pasal 166
(1) Subbidang Nilai-nilai Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengkajian perkembangan nilai-nilai budaya tradisional, melalui pemantauan, pengumpulan data, pemetaan, inventarisasi dan pelaporan hasil
kegiatan.
(2) Subbidang Pengetahuan/Teknologi Tradisional mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengkajian perkembangan pengetahuan/teknologi tradisional melalui pemantauan, pengumpulan data, pemetaan, inventarisasi
Pasal 167
Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan sosialisasi pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kajian dan sosialisasi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Bidang
Sosialisasi Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi : a. pemantauan dan inventarisasi perkembangan budaya ilmu pengetahuan dan
teknologi;
b. pengkajian perkembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pemetaan hasil kegiatan dan perkembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mensosialisasikan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 169
Bidang Sosialisasi Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Lembaga Sosialisasi Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Subbidang Sumberdaya Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 170
(1) Subbidang Lembaga Sosialisasi Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas melakukan pengkajian perkembangan lembaga sosialisasi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui pemantauan, pengumpulan
data, pemetaan, inventarisasi dan pelaporan hasil kegiatan.
(2) Subbidang Sumberdaya Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian perkembangan sumberdaya budaya iptek
melalui pemantauan, pengumpulan data, pemetaan, inventarisasi dan pelaporan hasil kegiatan.
Pasal 171
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Etika Keilmuan dan Kebebasan Akademis
terdiri dari :
a. Bidang Etika Keilmuan;
Pasal 172
Bidang Etika Keilmuan mempunyai tugas melaksanakan penguasaan bidang etika
sebagai bagian dari Ilmu filsafat, melakukan analisis, mengevaluasi data kode etik profesi dan mengkoordinasi pemetaan dampak ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap masyarakat Indonesia.
Pasal 173
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Bidang Etika Keilmuan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan dan pengkajian bidang kode etik profesi melalui pemantauan dan inventarisasi perkembangan etika keilmuan;
b. analisa, evaluasi data perkembangan kode etik profesi di Indonesia; c. pemetaan dan pelaporan dampak iptek terhadap kode etik profesi.
Pasal 174
Bidang Etika Keilmuan terdiri dari:
a. Subbidang Perkembangan Kode Etik; b. Subbidang Pranata Kode Etik.
Pasal 175
(1) Subbidang Perkembangan Kode Etik mempunyai tugas melakukan pemantauan,
inventarisasi dan evaluasi data serta membuat pemetaan kode etik. (2) Subbidang Pranata Kode Etik .mempunyai tugas melakukan pemantauan,
inventarisasi dan membuat pemetaan pranata kode etik.
Pasal 176
Bidang Kebebasan Akademis mempunyai tugas melaksanakan sosialisasi,
analisis dan mengevaluasi data kebebasan akademis juga mengkoordinasi pemetaan penciptaan iklim kebebasan akademis terutama bagi akademisi.
Pasal 177
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Bidang Kebebasan Akademis menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan dan pengkajian bidang kebebasan akademis profesi melalui
pemantauan dan inventarisasi perkembangannya;
b. analisa, evaluasi data perkembangan kebebasan akademis di Indonesia;
Pasal 178
Bidang Kebebasan Akademis terdiri dari :
a. Subbidang Perkembangan Kebebasan Akademis; b. Subbidang Pranata Kebebasan Akademis.
Pasal 179
(1) Subbidang Perkembangan Kebebasan Akademis mempunyai tugas
melakukan pemantauan, inventarisasi data, dan membuat pemetaan perkembangan kebebasan akademis.
(2) Subbidang Pranata Kebebasan Akademis mempunyai tugas melakukan pemantauan, inventarisasi data dan membuat pemetaan pranata kebebasan
akademis.
Pasal 180
Bidang Organisasi Profesi mempunyai tugas melaksanakan evaluasi, analisis dan mengkoordinasi pemetaan organisasi profesi dan pelaporan, dokumentasi
data dasar etika keilmuan dan kebebasan akademis.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Bidang Organisasi Profesi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan rumusan dan kajian bidang organisasi profesi melalui pemantauan dan inventarisasi perkembangannya;
b. analisa, evaluasi data organisasi profesi di Indonesia;
c. pemetaan dampak iptek terhadap organisasi profesi, pelaporan, dokumentasi
data dasar etika keilmuan dan kebebasan akademis.
Pasal 182
Bidang Organisasi Profesi terdiri dari :
a. Subbidang Perkembangan Organisasi Profesi; b. Subbidang Pranata Organisasi Profesi.
Pasal 183
(1) Subbidang Perkembangan Organisasi Profesi mempunyai tugas melakukan
(2) Subbidang Pranata Organisasi Profesi mempunyai tugas melakukan
pemantauan, inventarisasi data dan membuat pemetaan organisasi profesi dan dunia usaha.
Pasal 184
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Profesi llmu
Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian pengembangan sumber daya manusia serta pemberdayaan profesi ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pasal 185
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Profesi llmu
Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengkajian pengembangan sumberdaya manusia serta
pemberdayaan profesi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melakukan
pemetaan dan peningkatan kompetensi dan relevansi, akreditasi dan sertifikasi jabatan fungsional, serta kelembagaan pemberdayaan SDM dan
profesi llmu pengetahuan dan teknologi;
b. koordinasi kelembagaan dengan instansi pusat dan daerah, swasta LSM
dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan program;
c. pelayanan kepada instansi pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat di
bidang informasi pemberdayaan sumber daya manusia dan profesi iptek; d. pelaksanaan pemetaan kompetensi dan relevansi, akreditasi dan sertifikasi,
serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan profesi iptek; e. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program dalam rangka memberi
masukan dan meningkatkan dukungan Iptek dalam pemberdayaan SDM dan
Profesi IPTEK .
Pasal 186
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Profesi llmu
Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Pemetaan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Bidang Kelembagaan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 187
Bidang Pemetaan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian,
pemetaan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Bidang Pemetaan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan inventarisasi perkembangan SDM dan profesi iptek;
b. analisis dan evaluasi tentang masalah kompetensi dan relevansi SDM dan profesi iptek;
c. pemetaan dan peningkatan kompetensi dan relevansi SDM dan profesi iptek.
Pasal 189
Bidang Pemetaan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari:
a. Subbidang Pemetaan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan
dan Teknologi;
b. Subbidang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia.
Pasal 190
(1) Subbidang Pemetaan Kompetensi Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan
dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyusunan pemetaan data dasar sumber daya manusia melalui pengumpulan data, dan penyajian data
tentang data dasar sumber daya manusia lokal dan regional.
(2) Subbidang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas melakukan pengkajian kompetensi sumber daya manusia melalui pemantauan kompetensi sumber daya manusia, analisis kebutuhan pelatihan,
penyelenggaraan dan evaluasi pelatihan.
Pasal 191
Bidang Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan
Pasal 192
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Bidang
Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan inventarisasi perkembangan Jabatan fungsional SDM iptek; b. analisa, evaluasi tentang masalah atau kegiatan tertentu bidang Jabatan
fungsional SDM iptek;
c. pemetaan Akreditasi dan Sertifikasi Jabatan fungsional SDM iptek.
Pasal 193
Bidang Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan
Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Akreditasi Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi;
b. Subbidang Pengembangan Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 194
(1) Subbidang Akreditasi Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan akreditasi, melalui pemantauan, analisis dan evaluasi tentang penilaian angka kredit Jabatan
fungsional.
(2) Subbidang Pengembangan Jabatan Fungsional Sumber Daya Manusia llmu
Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian jabatan fungsional melalui pemantauan, analisis dan evaluasi tentang pelaksanaan
jabatan fungsional.
Pasal 195
Bidang Kelembagaan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pemetaan jaringan
kelembagaan pemberdayaan sumber daya manusia dan pengembangan pemberdayaan sumber daya manusia.
Pasal 196
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Bidang
a. pelaksanaan dan pengkajian bidang kelembagaan pemberdayaan SDM Iptek
melalui pemantauan dan inventarisasi perkembangannya;
b. analisa masalah atau kegiatan tertentu bidang kelembagaan pemberdayaan
SDM Iptek;
c. evaluasi hasil pelaksanaan program peningkatan kelembagaan pemberdayaan
SDM Iptek.
Pasal 197
Bidang Kelembagaan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Jaringan Kelembagaan;
b. Subbidang Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pasal 198
(1) Subbidang Jaringan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan pemetaan
jaringan kelembagaan pemberdayaan sumber daya manusia, melalui
pemantauan, analisis dan evaluasi serta penyusunan profil jaringan kelembagaan pemberdayaan sumber daya manusia.
(2) Subbidang Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan pengembangan pola manajemen pemberdayaan sumber
daya manusia melalui pemantauan, analisis dan evaluasi tentang pola manajemen pemberdayaan sumber daya manusia.
Bagian Kelima
Deputi Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 199
Deputi Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur
pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 200
Deputi Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 206, Deputi
Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program riset, ilmu pengetahuan
dan teknologi nasional, serta pengembangan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan strategis yang dapat mengatasi permasalahan
domestik dan meningkatkan daya saing nasional di pasar global;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang program riset, ilmu pengetahuan
dan teknologi nasional, serta pengembangan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan strategis yang dapat mengatasi permasalahan
domestik dan meningkatkan daya saing nasional di pasar global;
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, serta
pengembangan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan strategis yang dapat mengatasi permasalahan domestik dan meningkatkan
daya saing nasional di pasar global;
d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan departemen, lembaga pemerintah
non departemen (LPND), dan lembaga lain sesuai petunjuk Meneg Ristek; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 202
Deputi Bidang Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Meneg Ristek terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional;
b. Asisten Deputi Urusan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan dan Strategis;
c. Asisten Deputi Urusan Kerjasama Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional;
d. Asisten Deputi Urusan Evaluasi Kinerja Lembaga Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi;
Pasal 203
Asisten Deputi Urusan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penyiapan penyusunan kebijakan strategis dan program utama nasional, serta program peningkatan kapasitas,
sarana dan kelembagaan riptek.
Pasal 204
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203, Asisten Deputi Urusan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkajian kebijakan strategis dan program utama nasional bidang riset,
ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengembangan program peningkatan kapasitas riset, ilmu pengetahuan dan
teknologi;
c. pengembangan program peningkatan sarana dan kelembagaan riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pasal 205
Asisten Deputi Urusan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
terdiri dari :
a. Bidang Kajian Kebijakan Strategis dan Program Utama Nasional;
b. Bidang Program Peningkatan Kapasitas Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Bidang Pro