MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/M/PER/III/2006
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,
Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan dan kelancaran
tugas Kementerian Negara Riset dan Teknologi serta untuk
meningkatkan kinerja aparatur Kementerian Negara Riset dan teknologi, dipandang perlu menata dan menetapkan susunan
organisasi dan tata kerja Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara Rl, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian
Negara Rl, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2005;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun
dalam suratnya Nomor : B/321/M.PAN/2/2006 tanggal 17 Pebruari 2006.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek) berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
Pasal 2
Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas membantu Presia’en dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilrnu pengetahuan
dan teknologi.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi : .
a. perumusan kebijakan nasional di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang riset ilmu pengetahuan
dan teknologi;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab
Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Negara Riset dan
Teknologi;
e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang riset
BAB II
ORGANISASI
Bagian Pertama Susunan Organisasi
Pasal 4
Kementerian Negara Riset dan Teknologi terdiri dari :
a. Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
b. Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Deputi Bidang Dinamika Masyarakat;
d. Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi;
e. Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional;
f. Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan Teknologi
g. StafAhli;
h. Inspektorat.
Bagian Kedua Sekretariat Kementerian Negara
Pasal 5
(1) Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah unsur pembantu Menteri Negara Riset dan Teknologi di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Negara Riset dan Teknologi.
(2) Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi dipimpin oleh Sekretaris Menteri Negara yang selanjutnya disingkat Sesmeneg.
Pasal 6
Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan kementerian koordinator, kementerian negara, departemen, Lembaga Pemerintah Non
Departemen dan lembaga lain yang terkait;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 8
Sekretariat Kementerian Negara Ristek terdiri dari : a. Biro Perencanaan;
b. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat;
c. Biro Umum.
Pasal 9
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, monitoring dan evaluasi, pelaporan kegiatan, dan
koordinasi pelaksanaan dan dukungan administrasi kerjasama luar dan dalam negeri, pelaksanaan hubungan dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah,
dan lembaga non pemerintah.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
b. pemantauan dan penyiapan pengendalian penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan
Teknologi;
c. pengelolaan dan penyusunan laporan program, anggaran dan kegiatan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
d. perencanaan dan koordinasi kegiatan monitoring dan evaiuasi program dan anggaran;
e. pengolahan dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaiuasi program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset
f. pengolahan dan penyusunan laporan dengan lembaga tinggi negara,
kementerian negara, kementerian koordinator, Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND);
g. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan dukungan administrasi kerjasama luar negeri;
h. pengkoordinasian penyiapan bahan dan pelaksanaan hubungan kerja dengan lembaga non pemerintah.
Pasal 11
Biro Perencanaan terdiri dari :
a. Bagian Program dan Anggaran; b. Bagian Monitoring dan Evaluasi;
c. Bagian Kerjasama.
Pasal 12
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penilaian, dan
penyusunan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian
Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana kerja (RENJA) Kementerian
Negara Riset dan Teknologi;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana kerja anggaran (RKA);
c. penyiapan bahan petunjuk dan penyusunan anggaran, harga satuan pokok kegiatan, rencana serta revisi anggaran;
d. penilaian penyusunan program dan anggaran.
Pasal 14
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari : a. Subbagian Program;
b. Subbagian Penyusunan Anggaran.
Pasal 15
(1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana kerja/program di lingkungan
pengumpulan, pengolahan, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana anggaran, harga satuan pokok kegiatan dan revisi anggaran di lingkungan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 16
Bagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, serta pelaporan
monitoring dan evaluasi dan pelaporan sidang kabinet, ekonomi, industri dan perdagangan serta laporan kegiatan lainnya.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian
Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pemantauan dan menganalisis rencana dan pelaksanaan
program dan anggaran seluruh unit kerja;
b. pengevaluasian laporan pelaksanaan anggaran terhadap hasil temuan baik dari instansi internal maupun eksternal;
c. pemberian rekomendasi, penyempurnaan, bimbingan teknis dan bantuan penyusunan program dan anggaran;
d. penyiapan bahan penyusunan program sistem pengendalian intern; e. pengumpulan dan penyiapan bahan pelaksanaan pelaporan.
Pasal 18
Bagian Monitoring dan Evaluasi terdiri dari :
a. Subbagian Monitoring dan Evaluasi Program; b. Subbagian Monitoring dan Evaluasi Anggaran;
c. Subbagian Pelaporan.
Pasal 19
(1) Subbagian Monitoring dan Evaluasi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaiuasi program.
(2) Subbagian Monitoring dan Evaluasi Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaiuasi anggaran.
(3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 20
Bagian Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kerjasama
dengan kementerian negara lain, kementerian koordinator, departemen,Lembaga Pemerintah Non Departemen, lembaga lain yang terkait, penyiapan koordinasi
dengan lembaga legislatif termasuk penyiapan bahan jawaban dengan DPR, kunjungan kerja, penyiapan bahan kerjasama dengan lembaga non pemerintah
termasuk lembaga masyarakat dan industri, serta pengelolaan dukungan administrasi kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian
Kerjasama menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan koordinasi bahan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan
kementerian negara, kementerian koordinator, departemen, LPND;
b. pengkoordinasian, penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja dengan
lembaga legislatif (DPR dan DPRD);
c. penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan lembaga non pemerintah lainnya;
d. pengelolaan, penyiapan bahan administrasi pelaksanaan kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 22
Bagian Kerjasama terdiri dari :
a. Subbagian Kerjasama Lembaga Pemerintah; b. Subbagian Kerjasama Lembaga Non Pemerintah.
Pasal 23
(1) Subbagian Kerjasama Lembaga Pemerintah mempunyai tugas melakukan
penyiepan jawaban DPR, penyiapan bahan kunjungan kerja DPR dan bahan kerjasama antar lembaga pemerintah lainnya termasuk dukungan administrasi
kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah.
(2) Subbagian Kerjasama Lembaga Non Pemerintah mempunyai tugas
meiakukan penyiapan bahan kerjasama lembaga swasta dan dunia usaha,
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan penyusunan peraturan perundang-undangan; perjanjian dan kontrak, pengembangan sistem jaringan hukum, pengelolaan urusan pers dan
media, dokumentasi, publikasi, serta pengelolaan data dan penyajian informasi.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan dan penyusunan rancangan peraturan dan perundang-undangan, perjanjian dan kontrak, serta dokumentasi dan informasi hukum;
b. perencanaan dan pengkoordinasian pengelolaan pers dan media, dokumentasi dan audio visual serta publikasi dan penerbitan;
c. perencanaan dan pelaksanaan pengolahan data, pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan sarana serta penyajian informasi secara elektronik.
Pasal 26
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
a. Bagian Hukum
b. Bagian Hubungan Masyarakat; c. Bagian Data dan Informasi.
Pasal 27
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan perumusan, penyusunan rancang peraturan, naskah kontrak kerjasama dalam dan luar negeri, penetapan tarif Unit
Pelayanan Teknis (UPT), pemberian pertimbangan hukum dalam perjanjian
Internasional dan ratifikasi konvensi, mengelola dokumentasi dan informasi produk peraturan perundang-undangan, dan penyuluhan produk hukum, serta mewakili
Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam proses hukum.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 27, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan; b. penyiapan bahan telaahan dan analisis pertimbangan hukum naskah
c. penyiapan bahan koordinasi perumusan penetapan besaran tarif UPT;
d. penyiapan bahan perencanaan program penyuluhan produk hukum
e. pengelolaan dan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi
hukum.
Pasal 29
Bagian Hukum, terdiri dari ;
a. Subbagian Perancangan Peraturan;
b. Subbsgian Perjanjian dan Kontrak;
c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
Pasal 30
(1) Subbagian Perancangan Peraturan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan, penelaahan dan analisis, penyempurnaan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Perjanjian dan Kontrak mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan, penelaahan dan analisis, pertimbangan dan bantuan hukum mewakili Kementerian Negara Riset dan Tekhologi dalam proses hukum, penyusunan
perjanjian kerjasama dan kontrak.
(3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan
inventarisasi, abstraksi, pengelolaan dokumentasi dan pelayanan informasi hukum.
Pasal 31
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan
pers dan media, dokumentasi dan audio visual serta publikasi dan penerbitan kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam rangka meningkatkan
citra Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan kegiatan konferensi pers
b. pelaksanaan dan pengkoordinasian hubungan pers dan media massa
c. pelaksanaan pemantauan media massa dan opini publik
d. pelaksanaan dan pengelolaan dokumentasi dan audio visual
g. pelaksanaan pelayanan informasi publik
Pasal 33
Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Subbagian Pers dan Media;
b. Subbagian Dokumentasi dan Audio Visual; c. Subbagian Publikasi dan Penerbitan.
Pasal 34
1) Subagian Pers dan Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
konferensi pers, peliputan kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan pemantauan media massa dan opini publik serta penyediaan kliping
berita.
2) Subagian Dokumentasi dan Audio Visual mempunyai tugas melakukan urusan
pembuatan dokumentasi dan audio visual
3) Subagian Publikasi dan Penerbitan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan publikasi kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan
bahan-bahan penerbitan lainnya
Pasal 35
Bagian Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, pengelolaan jaringan dan sarana, pengelolaan dan penyajian
informasi secara tersambung langsung, berdasarkan kegiatan dan program di lingkungan Kementerian Negara Ristek.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian
Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan, dan kompilasi data;
b. pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan sarana di lingkungan Kementerian Negara Ristek;
c. pengelolaan dan penyajian informasi secara up date dan on line dalam situs resmi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 37
a. Subbagian Pengolahan Data;
b. Subbagian Jaringan dan Sarana; c. Subbagian Penyajian Informasi.
Pasal 38
(1) Subbagian Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan,
pengolahan, dan kompilasi data yang berkaitan dengan ilmu Pengetahuan dan Teknologi baik nasional maupun internasional.
(2) Subbagian Jaringan dan Sarana mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan jaringan.
(3) Subbagian Penyajian Informasi mempunyai tugas melakukan penulisan,
editing dan updating isi informasi pada situs Kementerian Negara Riset dan Teknologi, termasuk pelayanan informasi kepada masyarakat secara
elektronik.
Pasal 39
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan dan pelaksanaan administrasi kepegawaian dan
organisasi, keuangan, tata usaha pimpinan dan protokol, serta pelaksanaan urusan rumah tangga.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Biro Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan petunjuk pembinaan, pengelolaan dan pelaksanaan administrasi
kepegawaian dan organisasi tata laksana;
b. pengelolaan dan pelaksanaan urusan administrasi keuangan;
c. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, surat dan arsip serta protokol Menteri;
d. penyelenggaraan dan pengelolaan urusan pengadaan, inventarisasi kekayaan milik negara, pemeliharaan peralatan dan kendaraan dinas serta urusan
administrasi perjalanan dinas.
Pasal 41
Biro Umum terdiri dari :
d. Bagian Rumah Tangga.
Pasal 42
Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan pegawai, mutasi, diklat dan pengembangan pegawai, serta
penyusunan pembinaan organisasi tatalaksana.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penelaahan dan analisis kebutuhan dan penyusunan formasi pegawai; b. pelaksanaan administrasi pengangkatan, mutasi, pemberhentian, dan pensiun
pegawai;
c. pelaksanaan dan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi
pegawai serta program-program pengembangan kemampuan pegawai
lainnya;
b. penyiapan bahan petunjuk pembinaan, analisis, evaluasi organisasi
tatalaksana.
Pasal 44
Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi, terdiri dari : a. Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai; c. Subbagian Organisasi Tatalaksana.
Pasal 45
(1) Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan formasi dan pengadaan, administrasi pengangkatan, pemberhentian, mutasi dan pensiun pegawai serta
administrasi jabatan fungsional.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penetapan pelantikan, pemberian penghargaan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta pengembangan karier pegawai
(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi, analisis susunan organisasi, pedoman tataiaksana, analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Pasal 46
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan,
pertanggungjawaban anggaran, penerbitan, pengujian/pengesahan Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Perintah Pembayaran (SPP) penyusunan laporan/neraca
keuangan, penyelesaian masalah tuntutan perbandaharaan dan ganti rugi, serta pelaksanaan urusan gaji pegawai.
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian
Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan dan pertanggungjawaban
anggaran;
b. pengujian, penerbitan dan pembayaran SPM/SPP; c. pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan;
d. pelaporan pelaksanaan anggaran dan neraca keuangan;
e. penyiapan bahan petunjuk teknis penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
ganti rugi;
f. penyiapan bahan petunjuk teknis penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi akibat kerugian negara; g. pengelolaan urusan gaji dan tunjangan pegawai.
Pasal 48
Bagian Keuangan terdiri dari :
a. Subbagian Pelaksana Anggaran b. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan
c. Subbagian Perbendaharaan dan Gaji
Pasal 49
(1) Subbagian Pelaksana Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran Sekretariat
Menteri, Deputi, dan Staf Ahli.
keuangan.
(3) Subbagian Perbendaharaan dan Gaji mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pedoman tuntutan perbendaharaan, ganti rugi dan pengelolaan urusan gaji/tunjangan pegawai.
Pasal 50
Bagian Protokol dan Tata Usaha (TU) Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan
urusan keprotokolan, pengelolaan dan pengembangan sistem administrasi persuratan dan arsip serta pengelolaan dukungan tata usaha pimpinan.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian
Protokol dan TU Pimpinan menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan protokol Menteri di dalam dan di luar kantor;
b. penyiapan bahan petunjuk teknis sistem administrasi persuratan;
c. pengelolaan urusan persuratan, arsip dan dukungan tata usaha Menteri, Sesmen, Deputi dan Staf Ahli;
d. pengelolaan urusan penggandaan dan pencetakan bahan persidangan dan laporan kegiatan Menteri.
Pasal 52
Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan terdiri dari :
a. Subbagian Protokol;
b. Subbagian Persuratan dan Arsip;
c. Unit Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 53
(1) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan penyiapan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan Menteri di dalam/luar kota, dengan instansi pusat/
daerah.
(2) Subbagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengembangan sistem administrasi persuratan, pengarsipan serta mengelola urusan penggandaan dan pencetakan bahan sidang kabinet/DPR
dan laporan kegiatan Menteri.
Pasal 54
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan
pengelolaan pengadaan barang dan jasa, inventarisasi dan pelaporan barang-barang milik kekayaan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi,
serta pemeliharaannya, pengelolaan urusan rumah tangga dinas Menteri, urusan keamanan kantor dan tata tertib lingkungan kantor, serta pengelolaan urusan
perjalanan dinas.
Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dajam Pasal 54, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perencanaan dan pengelolaan pengadaan barang dan jasa; b. penyiapan bahan perumusan pedoman dan pengelolaan inventaris kekayaan
negara milik Kementerian Negara Ristek;
c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dinas Menteri;
d. pelaksanaan urusan keamanan kantor dan tata tertib lingkungan kantor;
e. pelaksanaan urusan pemeliharaan peralatan kantor, kendaraan dinas dan gedung negara, serta pengelolaan urusan perjalanan dinas.
Pasal 56
Bagian Rumah Tangga terdiri dari :
a. Subbagian Pengadaan;
b. Subbagian Inventaris dan Urusan Dalam;
c. Subbagian Pemeliharaan dan Perjalanan.
Pasal 57
(1) Subbagian Pengadaan mempunyai tugas melakukan penyiapan data, analisis kebutuhan, penyusunan rencana kebutuhan barang dan jasa serta
penyusunan pedoman teknis pengadaan barang dan jasa.
(2) Subbagian Inventaris dan Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan
inventarisasi dan pengahpusan barang milik kekayaan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta urusan keamanan, tata tertib
kantor dan rumah tangga dinas Menteri.
(3) Subbagian Pemeliharaan dan Perjalanan mempunyai tugas melakukan urusan pemeliharaan perlengkapan kantor, gedung negara, mobil dinas, serta
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan
Teknologi
Pasal 58
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur
pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 59
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai
tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perkembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Deputi
Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu
alam, perkembangan ilmu hayati, perkembangan rekayasa, perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu
alam, perkembangan ilmu hayati, perkembangan rekayasa, perkembangan
ilmu kedokteran dan kesehatan;
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan
dibidang perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu alam, perkembangan ilmu hayati,
perkembangan rekayasa, perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan; d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan kementerian koordinator,
kementerian negara lain, departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
Pasal 61
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari:
a. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan;
b. Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam; c. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Hayati;
d. Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa;
e. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Kedokteran dan Kesehatan.
Pasal 62
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusiaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik dan
kemasyarakatan;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu ekonomi, manajemen
dan hukum;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu sastra, budaya, filsafat
dan agama;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan
ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Pasal 64
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan terdiri dari :
a. Bidang llmu Sosial, Rolitik dan Kemasyarakatan;
Bidang llmu Sosial, Politik dan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik dan kemasyarakatan, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan,
serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu sosial, politik dan kemasyarakatan.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bidang
llmu Sosial, Politik dan Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu
sosial, politik;
b. penyiapan bahan kajian perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu
kemasyarakatan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan arah perkembangan ilmu sosial, politik dan
kemasyarakatan.
Pasal 67
Bidang llmu Sosial Politik dan Kemasyarakatan terdiri dari : a. Subbidang llmu Sosial, Politik;
b. Subbidang llmu Kemasyarakatan.
Pasal 68
(1) Subbidang llmu Sosial, Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik.
(2) Subbidang llmu Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kemasyarakatan.
Pasal 69
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan
kajian kebijakan perkembangan ilmu ekonomi, manajemen dan hukum, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 69, Bidang
limu Ekonomi, Manajemen dan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ekonomi dan
manajemen;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu hukum;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan ilmu ekonomi, manajemen dan hukum.
Pasal 71
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum terdiri dari:
a. Subbidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen; b. Subbidang Ilmu Hukum.
Pasal 72
(1) Subbidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu ekonomi dan manajemen.
(2) Subbidang Ilmu Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan ilmu hukum.
Pasal 73
Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama mempunyai tugas melaksanakan
kajian kebijakan perkembangan ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta
perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu sastra, budaya,
filsafat dan agama.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu sastra, dan budaya;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu filsafat dan agama;
Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama terdiri dari :
a. Subbidang Ilmu Sastra dan Budaya; b. Subbidang Ilmu Filsafat dan Agama.
Pasal 76
(1) Subbidang Ilmu Sastra dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu sastra dan budaya.
(2) Subbidang Ilmu Filsafat dan Agama mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu filsafat dan agama.
Pasal 77
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu kimia dan material; b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan matematika dan ilmu fisika;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan kebumian dan dirgantara; d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan
matematika dan ilmu alam.
Pasal 79
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam terdiri dari :
a. Bidang llmu Kimia dan Material; b. Bidang Matematika dan llmu Fisika;
c. Bidang Kebumian dan Dirgantara.
Pasal 80
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan
kebijakan arah perkembangan ilmu kimia dan material.
Pasal 81
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bidang llmu Kimia dan Material menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan bidang ilmu Kimia; b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan bidang Material;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan di bidang ilmu kimia dan material.
Pasal 82
Bidang llmu Kimia dan Material terdiri dari :
a. Subbidang Ilmu Kimia; b. Subbidang Material.
Pasal 83
(1) Subbidang Ilmu Kimia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan ilmu kimia.
(2) Subbidang Material mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan di bidang material.
Pasal 84
Bidang Matematika dan Ilmu Fisika mempunyai tugas melaksanakan kajian
kebijakan perkembangan matematika dan ilmu fisika, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan
perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang matematika dan ilmu fisika.
Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bidang
Matematika dan Ilmu Fisika menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan matematika;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu fisika;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
Bidang Matematika dan Ilmu Fisika terdiri dari :
a. Subbidang Matematika. b. Subbidang Ilmu Fisika.
Pasal 87
(1) Subbidang Matematika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan matematika.
(2) Subbidang Ilmu Fisika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan ilmu fisika.
Pasal 88
Bidang Kebumian dan Dirgantara mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kebumian dan dirgantara, analisis dampak timbal
balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang kebumian dan dirgantara.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bidang
Kebumian dan Dirgantara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
kebumian;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
dirgantara;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu di bidang kebumian dan dirgantara.
Pasal 90
Bidang Kebumian dan Dirgantara terdiri dari :
a. Subbidang Kebumian; b. Subbidang Dirgantara.
Pasal 91
(1) Subbidang Kebumian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan di bidang kebumian;
(2) Subbidang Dirgantara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
Pasal 92
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Hayati mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau
kegiatan di bidang perkembangan ilmu hayati.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Hayati menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu pertanian; b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan biologi;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan ilmu hayati.
PasaI 94
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Hayati terdiri dari :
a. Bidang llmu Pertanian;
b. Bidang Biologi;
c. Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati.
Pasal 95
Bidang llmu Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan kecenderungan perkembangan ilmu pertanian, analisis dampaknya bagi
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai
aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang pertanian.
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 95, Bidang llmu Pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu pertanian di bidang budidaya pertanian;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu pertanian di bidang pasca panen;
Bidang llmu Pertanian terdiri dari :
a. Subbidang Budidaya Pertanian; b. Subbidang Pasca Panen.
Pasal 98
(1) Subbidang Budidaya Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan budidaya pertanian.
(2) Subbidang Pasca Panen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan pasca panen.
Pasal 99
Bidang Biologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan biologi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan
pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan biologi.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 99, Bidang
Biologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu biologi di bidang
botani;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu biologi di bidang
zoologi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
biologi di bidang botani dan zoologi.
Pasal 101
Bidang Biologi terdiri dari :
a. Subbidang Botani; b. Subbidang Zoologi.
Pasal 102
(1) Subbidang Botani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan botani.
(2) Subbidang Zoologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
Pasal 103
Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas
melaksanakan kajian kebijakan kecenderungan perkembangan teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati, analisis dampaknya bagi perkembangan
teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang teknologi lingkungan dan
keanekaragaman hayati.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang teknologi lingkungan;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang keanekaragaman hayati;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
di bidang teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pasal 105
Bidang Teknofogi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati terdiri dari: a. Subbidang Teknologi Lingkungan;
b. Subbidang Keanekaragaman Hayati.
Pasal 106
(1) Subbidang Teknologi Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi lingkungan.
(2) Subbidang Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan keanekaragaman hayati
Pasal 107
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan manufaktur dan transportasi;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan teknologi energi;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan
rekayasa.
Pasal 109
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa terdiri dari: a. Bidang Manufaktur dan Transportasi;
b. Bidang llmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi; c. Bidang Teknologi Energi.
Pasal 110
Bidang Manufaktur dan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan kajian
kebijakan perkembangan manufaktur dan infrastruktur, analisis dampak timbal
balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang manufaktur dan
infrastruktur.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Bidang
Manufaktur dan Transportasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang manufaktur;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang transportasi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan rekayasa bidang manufaktur damp transportasi.
Pasal 112
Bidang Manufaktur dan Transportasi terdiri dari :
Pasal 113
(1) Subbidang Manufaktur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan manufaktur.
(2) Subbidang Transportasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan transportasi.
Pasal 114
Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu informatika, mikroelektronika
dan telekomunikasi, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan
ilmu di bidang informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi.
Pasal 115
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang informatika dan mikroelektronika;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang
telekomunikasi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
rekayasa bidang informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi.
Pasal 116
Bidang Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi terdiri dari :
a. Subbidang Informatika dan Mikroelektronika;
b. Subbidang Telekomunikasi.
Pasal 117
(1) Subbidang Informatika dan Mikroelektronika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan informatika dan
mikroelektronika.
(2) Subbidang Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Bidang Teknologi Energi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan
perkembangan teknologi energi, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah
perkembangan di bidang teknologi energi.
Pasal 119
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang Teknologi Energi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang teknologi energi terbarukan;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang teknologi energi tak terbarukan;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan rekayasa bidang teknologi energi terbarukan dan tak terbarukan.
Pasal 120
Bidang Teknologi Energi terdiri dari;
a. Subbidang Teknologi Energi Terbarukan;
b. Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan.
Pasal 121
(1) Subbidang Teknologi Energi Terbarukan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi energi terbarukan. (2) Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi energi tak
terbarukan.
Pasal 122
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan Ilmu
Pasal 123
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Asisten
Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu kedokteran dasar;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan riset, ilmu kedokteran klinis dan masyarakat;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu obat dan gizi;
d. pengkoordinasian penentuan prioritas pengembangan bidang Ilmu kedokteran
dan kesehatan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan ilmu
kedokteran dan kesehatan;
Pasal 124
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan terdiri
dari:
a. Bidang Ilmu Kedokteran Dasar;
b. Bidang Ilmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Ilmu Obat dan Gizi.
Pasal 125
Bidang Ilmu Kedokteran Dasar mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran dasar, analisis dampaknya bagi perkembangan
teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang kedokteran dasar.
Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Bidang
llmu Kedokteran Dasar menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran dasar
bidang ilmu biomedik;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran dasar
bidang ilmu teknomedik;
Bidang llmu Kedokteran Dasar terdiri dari:
a. Subbidang llmu Biomedik. b. Subbidang llmu Teknomedik.
Pasal 128
(1) Subbidang llmu Biomedik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan ilmu biomedik.
(2) Subbidang llmu Teknomedik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan ilmu teknomedik.
Pasal 129
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran klinis dan
masyarakat, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
kedokteran klinis dan masyarakat.
Pasal 130
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran klinis dan masyarakat bidang ilmu kedokteran klinis;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran klinis dan masyarakat bidang ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu kedokteran klinis dan ilmu kesehatan masyarakat.
Pasal 131
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat terdiri dari : a. Subbidang llmu Kedokteran Klinis;
b. Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Pasal 132
(2) Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pasal 133
Bidang llmu Obat dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan
perkembangan ilmu obat dan gizi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah
perkembangan ilmu di bidang obat dan gizi.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang llmu Obat dan Gizi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu obat; b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan gizi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu obat dan gizi.
Pasal 135
Bidang llmu Obat dan Gizi terdiri dari :
a. Subbidang llmu Obat;
b. Subbidang llmu Gizi.
Pasal 136
(1) Subbidang llmu Obat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu obat.
(2) Subbidang llmu Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan pengembangan melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan
perkembangan ilmu gizi.
Bagian Keempat
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat
Pasal 137
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di bawah dan bertanggung
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Dinamika Masyarakat.
Pasal 139
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138, Deputi
Bidang Dinamika Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik,
pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, penyerasian perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan
pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi; b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, penyerasian
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan
pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi; c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan
di bidang penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan
dan teknologi, penyerasian perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu
pengetahuan dan teknologi;
d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan Kementerian Koordinator,
Kementerian Negara lain, Departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 140
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat membawahkan:
a. Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan Teknologi;
d. Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan
Teknologi;
e. Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 141
Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan dampak kebijakan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat.
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Asisten
Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan penyusunan rumusan kebijakan penyelarasan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang teknologi, manajemen, sumber daya; b. penyiapan koordinasi perumusan kebijakan penyelarasan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang teknologi, manajemen, sumber daya c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
dampak kebijakan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang teknologi, manajemen, sumber daya
d. pengkoordinasian, memantau, evaluasi dan melaporkan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi;
Pasal 143
Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi
terdiri dari :
a. Bidang Teknologi;
b. Bidang Manajemen;
c. Bidang Sumber Daya.
Pasal 144
Bidang Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
pengkajian, pemantauan, analisis dampak masyarakat terhadap kebijakan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Bidang
Teknoiogi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan penyelarasan dukungan teknologi proses,
manufaktur dan infrastruktur;
b. penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan penyelarasan dukungan
teknologi proses, manufaktur dan infrastruktur;
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan
teknologi proses, manufaktur dan infrastruktur.
Pasal 146
Bidang Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Proses dan Manufaktur;
b. Subbidang Infrastruktur.
Pasal 147
(1) Subbidang Proses dan Manufaktur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan di bidang teknologi proses, dan manufaktur.
(2) Subbidang Infrastruktur mempunyai tugas melakukan melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan di bidang teknologi infrastruktur.
Pasal 148
Bidang Manajemen mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
pengkajian, pemantauan, evaluasi kebijakan manajemen yang selaras untuk diterapkan pada masyarakat dan industri.
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Bidang Manajemen menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan manajemen yang selaras dengan masyarakat dan industri
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan manajemen yang selaras dengan masyarakat dan industri
Pasal 150
Bidang Manajemen terdiri dari :
a. Subbidang Masyarakat; b. Subbidang Industri.
Pasal 151
(1) Subbidang Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan manajemen untuk masyarakat.
(2) Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan manajemen untuk industri.
Pasal 152
Bidang Sumber Daya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, evaluasi kebijakan sumber daya untuk penyelarasan
dukungan potensi sumber daya alam dan lingkungan.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Bidang Sumber Daya menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan sumber daya yang mendukung potensi sumber daya alam dan lingkungan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sumber daya; c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sumber daya
terhadap dukungan sumber daya alam dan lingkungan.
Pasal 154
Bidang Sumber Daya terdiri dari :
a. Subbidang Sumber Daya Alam; b. Subbidang Lingkungan.
Pasal 155
(1) Subbidang Sumber Daya Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan sumber daya, dan analisis dampaknya terhadap
sumber daya alam.
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan dampak
kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan, sosial budaya, terhadap masyarakat.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Asisten
Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik menyelenggarakan fungsi :
a. pemetaan potensi, kondisi, masalah dan isu-isu publik terkait dengan bidang
ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
b. pengkoordinasian kelembagaan dengan instansi pusat dan derah, swasta,
LSM dan masyarakat dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
c. penyiapan dan pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik
bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
Pasal 158
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Ekonomi;
b. Bidang Politik dan Keamanan;
c. Bidang Sosial Budaya.
Pasal 159
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang ekonomi berdasarkan analisis
masalah dan isu-isu ekonomi yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 160
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159, Bidang Ekonomi menyelenggarakan fungsi :
b. penganalisisan dampak kebijakan publik bidang ekonomi terhadap dinamika
masyarakat;
c. penyusunan rencana kajian kebijakan publik bidang ekonomi;
d. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik bidang ekonomi; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik
bidang ekonomi.
Pasal 161
Bidang Ekonomi terdiri dari : a. Subbidang Industri;
b. Subbidang Perdagangan.
Pasal 162
(1) Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu kebijakan publik yang berkaitan dengan
industri nasional, regional, internasional dan lokal dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang ekonomi.
(2) Subbidang Perdagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajiari dan telaahan masalah dan isu-isu kebijakan publik yang berkaitan dengan perdagangan terbuka, internasional, dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang ekonomi.
Pasal 163
Bidang Politik dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang politik dan
keamanan berdasarkan analisis masalah dan isu-isu politik dan keamanan yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Bidang
Politik dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
a. pengidentifikasian dan menginventarisasi masalah dan isu-isu bidang politik
dan keamanan;
b. penganalisisan darnpak kebijakan publik bidang politik dan keamanan
terhadap dinamika masyarakat;
dan keamanan;
e. pelaksanaaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik
bidang politik dan keamanan.
Pasal 165
Bidang Politik dan Keamanan terdiri dari : a. Subbidang Politik;
b. Subbidang Keamanan.
Pasal 166
(1) Subbidang Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu politik dalam negeri dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang politik dan keamanan.
(3) Subbidang Keamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
dan telaahan masalah dan isu-isu keamanan nasional dalam rangka
menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang politik dan keamanan.
Pasal 167
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya
berdasarkan analisis masalah dan isu-isu sosial budaya yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Bidang
Sosial Politik menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan penginventarisasian masalah dan isu-isu bidang sosial
budaya;
b. penganalisisan dampak kebijakan publik bidang sosial budaya terhadap
dinamika masyarakat;
c. penyusunan rencana kajian kebijakan publik bidang sosial dan budaya;
d. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik bidang sosial dan budaya;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik
Pasal 169
Bidang Sosial Budaya terdiri dari :
a. Subbidang Sosial; b. Subbidang Budaya.
Pasal 170
(1) Subbidang Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan
telaahan masalah dan isu-isu sosial nasional dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya.
(2) Subbidang Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu budaya dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya.
Pasal 171
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan serta dampak kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi di
masyarakat.
Pasal 172
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 171, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan, penyusunan rumusan kebijakan pengembangan budaya llmu
Pengetahuan dan Teknologi bidang budaya tradisional, budaya industri dan
tempat budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan pengembangan budaya llmu
Pengetahuan dan Teknologi bidang budaya tradisional, budaya industri dan tempat budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan;
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
bidang budaya tradisional, budaya industri dan tempat budaya llmu
Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
terdiri dari :
a. Bidang Budaya Tradisional;
b. Bidang Budaya Industri;
c. Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 174
Bidang Budaya Tradisional’ mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
kajian dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 175
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174, Bidang
Budaya Tradisional menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang nilai-nilai tradisional dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tradisional;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan budaya tradisional;
c. pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan budaya tradisional.
Pasal 176
Bidang Budaya Tradisional terdiri dari : a. Subbidang Nilai-nilai Tradisional;
b. Subbidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tradisional.
Pasal 177
(1) Subbidang Nilai-nilai Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan nilai-nilai tradisional.
(2) Subbidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tradisional
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tradisional.
Pasal 178
Bidang Budaya Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
Pasal 179
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Bidang
Budaya Industri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan budaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan lembaga industri;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan
lembaga industri;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan budaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan lembaga
industri.
Pasal 180
Bidang Budaya Industri terdiri dari :
a. Subbidang Masyarakat Industri;
b. Subbidang Kelembagaan Industri.
Pasal 181
(1) Subbidang Masyarakat Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan
Teknologi di lingkungan masyarakat industri.
(2) Subbidang Kelembagaan Industri mempunyai tugas Melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan lembaga industri.
Pasal 182
Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi, memantau, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 183
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Bidang
Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kajian kebijakan sosialiasasi budaya llmu Pengetahuan
Pengetahuan dan Teknologi dengan lembaga dan media pemerintah, swasta dan di daerah;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sosialisasi budaya ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 184
Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Lembaga; b. Subbidang Media.
Pasal 185
(1) Subbidang Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan pada lembaga sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi. (2) Subbidang Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan pada media sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 186
Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan serta
dampak kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan penyusunan rumusan kebijakan etika dan harmonisasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi bidang etika keilmuan dan organisasi profesi, bisnis dan industri, bidang masyarakat dan gender;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dengan para pakar, kalangan pengusaha,
masyarakat dan akademisi;
c. pemantauan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan dampak kebijakan
etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap dinamika
Pasal 188
Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi,
terdiri dari :
a. Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi;
b. Bidang Bisnis dan Industri; c. Bidang Masyarakat dan gender.
Pasal 189
Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi mempunyai tu’gas melaksanakan
penyusunan rencana kajian kebijakan etika keilmuan dan organisasi profesi, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 190
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Bidang
Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan etika keilmuan dan organisasi profesi
dalam rangka harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap etika keilmuan dan organisasi profesi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan etika keilmuan dan
organisasi profesi;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan etika keilmuan dan organisasi
profesi.
Pasal 191
Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi terdiri dari :
a. Subbidang Etika Keilmuan;
b. Subbidang Organisasi Profesi.
Pasal 192
(1) Subbidang Etika Keilmuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan etika keilmuan.
(2) Subbidang Organisasi Profesi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan organisasi profesi.
Pasal 193
Bidang Bisnis dan Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Bidang
Bisnis dan Industri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan yang mampu mengharmonisasikan
pendayagunaan llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis dan industri;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan dunia bisnis dan industri;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis dan industri.
Pasal 195
Bidang Bisnis dan Industri terdiri dari :
a. Subbidang Bisnis; b. Subbidang Industri.
Pasal 196
(1) Subbidang Bisnis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis.
(2) Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan
industri.
Pasal 197
Bidang Masyarakat dan Gender mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi
kegiatan masyarakat dan gender, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 198
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Bidang
Masyarakat dan Gender menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan
dan Teknologi menjadi tepat pendayagunaannya bagi kegiatan masyarakat
dan gender (ramah gender dan masyarakat);
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan harmonisasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan masyarakat dan gender dengan LSM wanita, masyarakat petani, nelayan, pengrajin dan masyarakat pengguna
llmu Pengetahuan dan Teknologi lainnya;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan
dan Teknologi bagi kegiatan masyarakat dan gender.
Pasal 199
Bidang Masyarakat dan Gender terdiri dari : a. Subbidang Masyarakat;
b. Subbidang Gender.
Pasal 200
(1) Subbidang Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan masyarakat.
(2) Subbidang Gender mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan gender.
Pasal 201
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan
dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, kebijakan
pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 202
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan
Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan penyusunan perumusan kebijakan pemberdayaan SDM llmu
Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan lembaga Litbang, industri dan masyarakat;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan perumusan kebijakan pemberdayaan