• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS (SWOT) DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK UNIT SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (USPPS) DI KOPERASI SUMBER ANYAR (KSA) PAMEKASAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS (SWOT) DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK UNIT SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (USPPS) DI KOPERASI SUMBER ANYAR (KSA) PAMEKASAN."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES,

THREATS (SWOT) DALAM MENENTUKAN STRATEGI

PEMASARAN PRODUK UNIT SIMPAN PINJAM DAN

PEMBIAYAAN SYARIAH (USPPS)

DI KOPERASI SUMBER ANYAR (KSA) PAMEKASAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi:

“Ekonomi Syariah”

Oleh

Darwis NIM. F1.42.13.215

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

(2)

 

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Darwis

NIM : F14213215

Program : Magister

Konsentrasi : Ekonomi Syariah

Institute : Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa TESIS ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian dan karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya

Surabaya, 2016 Yang menyatakan,

(3)

 

PENGESAHAN PEMBIMBING

Tesis Darwis ini telah di setujui Pada tanggal, 2016

Oleh Pembimbing

(4)

 

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Tesis Darwis ini telah diuji Pada tanggal, 24 Agustus 2016

Tim Penguji :

1. Prof. Dr. Burhan Djamaluddin, MA (Ketua) ...

2. Dr. Hj. Fatmah, ST, MM (Penguji Utama) ...

3. Drs. H. Djoko Subagyo, MM(Penguji) ...

Surabaya, 24 Agustus 2016 Direktur

(5)
(6)

 

ABSTRAK

Darwis, Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Produk USPPS di Koperasi Sumber Anyar (KSA) Pamekasan, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Tahun 2016. Pembimbing : Dr. H. Djoko Subagyo, MM

Kata Kunci: Produk USPPS KSA Pamekasan, SWOT, Pemasaran

USPPS KSA Pamekasan sebagai salah satu pengelola keuangan yang membutuhkan suatu strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk mendapatkan nasabah dalam menghadapi persaingan dengan para kompetitor lain yang menggunakan prinsip Syariah. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan 1) Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan? 2) Bagaimana Pemasaran Produk dalam menentukan Segmentation, Targetting, dan Positioning USPPS KSA Pamekasan? 3) Strategi apa yang tepat dalam memasarkan produk USPPS KSA Pamekasan?

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data yang dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data terkait Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan, mulai dari anlisis SWOT serta implikasinya dalam menentukan strategi yang akan dilakukan. Data yang terkumpul untuk menyusun dan menganalisisnya dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek atau obyek berdasarkan fakta.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dalam analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan ;

Pertama, yang menjadi kekuatan yaitu: tidak menganut prinsip bunga dengan

rating 4 berarti baik untuk dipertahankan. Kelemahan, yaitu: citra USPPS KSA

Pamekasan sebagai Koperasi yang diperuntukkan untuk orang islam ratingnya 3,75, perlu segera dibenahi untuk kelangsungan USPPS KSA Pamekasan. Peluangnya : ketertarikan masyarakat terhadap koperasi syariah dan populasi penduduk yang beragama islam menjadi peluang yang sangat baik dengan rating 4. Ancaman yang paling kuat ratingnya 2,75 yaitu banyaknya pesaing yang lebih

luas jaringannya dan strategis lokasi pemasaranya. Kedua, dilihat segmen pasar

bahwa Nasabah di USPPS KSA Pamekasan adalah santri, guru dan para tokoh

agama dan tokoh masyarakat,. Target pasar adalah Lembaga pendidikan, Para

pedagang yang paham tentang Syariah, serta Para Pelajar, Tokoh agama dan Masyarakat yang mengerti tentang Syariah. Sedangkan Posisi perusahaan diketahui pada Kuadran 1 pada arah Agresif, hal Ini menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan, artinya organisasi dalam kondisi baik sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan

meraih kemajuan secara maksimal. Ketiga, hasil merekomendasikan strategi

(7)

 

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PEDOMAN TRANSILITERASI ... v

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Kerangka Teoritik ... 7

G. Metode Penelitian ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 21

A. Konsep dan Strategi Pemasaran ... 21

1. Pengertian Pemasaran (Marketing) ... 21

(8)

 

3. Strategi Pemasaran ... 26

4. Implementasi Pemasaran ... 27

5. Produk USPPS (Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) ... 29

B. Analisis SWOT ( Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) ... 33

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan ... 33

2. Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) dan External Faktor Evaluation (EFE) ... 48

3. Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) ... 53

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN ... 59

A. Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian ... 59

1. Profil Koperasi Sumber Anyar (KSA) Pamekasan ... 59

2. Struktur Organisasi USPPS KSA Pamekasan ... 63

3. Permusyawarahan dan Mekanisme Perekrutan dan Pemberhentian Karyawan USPPS KSA Pamekasan ... 64

4. Produk Jasa Keuangan Dan Jumlah Nasabah ... 65

B. Paparan Data Penelitian ... 68

1. Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan ... 68

(9)

 

BAB IV PEMBAHASAN ... 78

A. Analisis Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan ... 78

1. Analisis Pemasaran Lingkungan Internal ... 79

2. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 82

3. Analisis Pemasaran Lingkungan Eksternal ... 91

B. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman ... 96

1. Identifikasi Kekuatan ... 96

2. Identifikasi Kelemahan ... 100

3. Identifikasi Peluang ... 105

4. Identifikasi Ancaman ... 109

C. Analisis SWOT Terhadap Pemasaran USPPS KSA Pamekasan ... 113

1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluasi (IFE) ... 110

2. Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) ... 116

3. Matrik SWOT ... 119

4. Tahan Penentuan Segmentasi, Target, dan Posisi (STP) Perusahaan ... 128

5. Rekomendasi Strategi Daya Usaha USPPS KSA Pamekasan ... ..134

BAB V PENUTUP ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 139

(10)

 

DAFTAR GAMBAR

1.1 Bauran Pemasaran 1 ... 11

1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 16

2.1 Proses Pemilihan Pasar ... 34

2.2 Bauran Pemasaran 2 ... 38

2.3 Analisis SWOT ... 57

3.1 Struktur Organisasi USPPS KSA Pamekasan ... 64

(11)

 

DAFTAR TABEL

2.1 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Penrusahaan ... 49

2.2 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Penrusahaan ... 50

2.3 Matrik Internal Faktor Evaluation (IFE) ... 51

2.4 Matrik External Faktor Evaluation (EFE) ... 52

2.5 Matrik SWOT ... 55

3.1 Daftar Nasabah Koperasi Pesantren Tahun 2003 ... 60

4.1 Hasil Perhitungan Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ... 113

4.2 Hasil Perhitungan Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ... 117

4.3 Matrik SWOT ... 125

4.4 Skor SWOT ... 131

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk barang atau

jasa punya tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat

dicapai melalui upaya meningkatkan tingkat keuntungan atau laba

operasional perusahaan. Hal ini bisa dilakukan, jika perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk yang mereka produksi.

Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui

pemanfaatan kekuatan dan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga

posisi perusahaan dipasar dapat ditingkatkan. Sehubungan dengan hal

tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang

sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba

perusahaan.

Dalam meningkatkan laba perusahaan perlu strategi pemasaran,

karena strategi pemasaran mencakup kekuatan dan kelemahan dalam hal ini

akan sangat membantu mengenali diri serta bisa memanfaatkan setiap

peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman yang akan

dihadapi perusahaan. Strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi

pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental

persaingan yang berlangsung.

Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus

selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus

(13)

menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah zaman dimana

produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya

konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen. Hal ini mendorong

bagi perusahaan untuk berinovasi agar perusahaan bisa bertahan, karena pada

saat ini pemasaran menghadapi tiga tantangan sekaligus peluang utama

yaitu1: Teknologi, Globalisasi dan Deregulasi.

Kemajuan teknologi, globalisasi dan deregulasi mengarah kiblatkan

perubahan dari kekuatan masyarakat atau pelanggan sehingga membuat pasar

berubah secara radikal. Kekuatan-kekuatan utama itu telah menciptakan

perilaku baru bagi pelanggan dan tantangan di dalam pemasaran. Tantangan

yang dihadapi perusahaan ini menjadi hambatan berkembangnya perusahaan,

terutama perusahaan-perusahaan mikro seperti koperasi yang masih baru,

yang mempunyai keinginan besar bersaing dengan perusahaan sejenis yang

sudah besar.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, koperasi-koperasi tumbuh

subur baik ditingkat pusat maupun ditingkatan lokal seperti di Kabupaten

Pamekasan. Data yang ada di Dinas Koperasi Pamekasan dan UKM yakni

sebanyak 590 unit yang tersebar di 13 kecamatan Pamekasan2. Sebanyak 203 unit di antaranya tergolong koperasi tidak sehat, karena sudah tidak pernah

menggelar rapat anggota tahunan, sedangkan yang sehat berjumlah 387 unit.

Koperasi Sumber Anyar (KSA) merupakan koperasi pesantren yang

dikelola oleh Yayasan Az-zubair Sumber Anyar Desa Larangan Tokol

      

1 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW” (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 32. 

2 Antara Jatim. com “Bupati Pamekasan Tegur Dinas Tekait UMKM” http://www. antarajatim.

(14)

Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan yang sudah berdiri sejak tahun

2007. Untuk mengembangkan usahanya maka KSA membentuk Unit Jasa

Keuangan Syariah (UJKS) KSA Pamekasan pada tahun 2014, mengingat

persaingan yang ketat khususnya di Kabupaten Pamekasan maka

menawarkan beberapa produk mulai dari pembiayaan mudharabah,

murabbahah, musyarakah, tabungan haji, dan tabungan pendidikan3.

Dalam perkembangan selanjutnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS)4 sesuai Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16

/Per/M.KUKM/IX/2015, sudah tidak berlaku dan berubah menjadi Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) atau Unit Simpan Pinjam

dan Pembiayaan Syariah (USPPS)

Perkembangan USPPS dengan lebel syariah sangat progresif sekali,

mengingat Pamekasan merupakan daerah dengan kultur agama Islamnya

yang sangat kental, hal ini ditunjang dengan slogan Gerbang Salam5, serta banyaknya pesantren dan banyaknya Koperasi Keuangan syariah. Semakin

      

3 Jawa Pos Radar Madura “KSA Launching Unit Jasa Keuangan Syariah” http:// radarmadura.co.id

/2014/10/ksa-launching-unit-jasa-keuanga-syariah/ (31 Oktober 2014) 

4 Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Nomor : 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi, Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi dinyatakan tidak berlaku. Pasal 36 Permen Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015, 35 

5 Mengenai slogan gerbang salamsecara resmi pada tanggal 4 November 2002 mendeklarasikan

(15)

banyak pelaku usaha dengan sekmentasi pasar yang sama untuk tetap eksis

yang tentunya harus menjaga tingkat profitabilitasnya, akan tetapi usaha itu

tidak boleh meninggalkan prinsip Syariah sesuai ketentuan Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Banyaknya pesaing USPPS akan menciptakan sebuah lapangan

kompetisi yang ketat agar beberapa produk yang ditawarkan oleh

masing-masing USPPS bisa diterima oleh berbagai masyarakat disemua tingkatan,

baik dari tingkat ekonomi yang kelas atas, menengah dan bawah, serta jika

segment pasarnya dari level usia tua, dewasa, dan remaja/pelajar perlu

memformulasikan produk sesuai dengan kebutuhan usia atau segment

pasarnya. Persaingan6 yang ketat juga memerlukan strategi tepat guna, sekaligus mampu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

agar produk yang dihasilkan oleh KSA Pamekasan mudah diterima oleh

masyarakat luas khususnya di Kabupaten Pamekasan. Persoalan yang

demikian menjadi salah satu alasan penulis untuk mengangkat tema ini

sebagai tugas akhir perkuliahan.

KSA Pamekasan sebagai Koperasi yang menggunakan prinsip

Syariah, tentu saja membutuhkan suatu strategi pemasaran yang efektif dan

efisien untuk mendapatkan nasabah dalam menghadapi persaingan dengan

para kompetitor lama yang menggunakan prinsip Syariah. Dari permasalahan

ini peneliti berkeinginan untuk meneliti USPPS KSA Pamekasan untuk

      

6 Mengenai penjelasan tentang persaingan pasar, Ismail Nawawi menjelaskan ciri-ciri persaingan

sempurna.pertama, dalam persainagn murni harus terdapat banyak penjual dan pembeli. Kedua,

barang yang dihasilkan bersifat homogeny, artinya barang yang diproduksi oleh seorang produsen merupakan barang subsitusi sempurna dari barang yang sama yang diproduksi oleh produsen lain.

Ketiga, adanya kebebasan keluar masuk industry baik bagi konsumen maupun bagi produsen.

Lihat Ismail Nawawi, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, (Jakarta : CV. Dwi Putra Pustaka

(16)

menentukan strategi pemasaran Produk USPPS dengan menggunakan Metode

Analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, dan Threat ).

B. Identifikasi dan batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam

pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan.

b. Penerapan Analisis SWOT dalam menentukan tingkat posisi USPPS

KSA Pamekasan.

c. Alternatif strategi yang tepat dalam pemasaran Produk USPPS KSA

Pamekasan.

2. Batasan Masalah

Dari berbagai identifikasi masalah tersebut, maka dapat

ditentukan pokok masalah (tema sentral) yaitu Analisis SWOT dalam

menentukan Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

C. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka

peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran produk

USPPS KSA Pamekasan?

2. Bagaimana Pemasaran Produk dalam menentukan Segmentation,

(17)

3. Strategi apa yang tepat dalam memasarkan produk USPPS KSA

Pamekasan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan, maka dapat

diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada

pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan.

2. Untuk mengetahui STP Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan agar

bisa bersaing dengan Koperasi-koperasi yang lebih maju.

3. Memberikan alternatif strategi pemasaran yang baik dan tepat bagi produk

USPPS di KSA Pamekasan.

E. Kegunaan Penelitian 1. Sisi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan

pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan oleh para pelaku kebijakan

atau pelaku koperasi, kususnya Unit Jasa Keuangan Syariah (USPPS)

dalam menentukan strategi pemasaran Produk-produknya.

2. Sisi Teoritis

a. Hasil penelitian ini untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan

dalam pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

b. Hasil penelitian ini untuk mengetahui Peluang dan Ancaman dalam

pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

c. Hasil penelitian ini untuk mengetahui keefektifan sistem yang sudah

(18)

F. Kerangka Teoritik 1. Pemasaran

Pemasaran7 merupakan salah satu kegiatan sangat penting dalam usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan

pendorong untuk meningkatkan penjualan produknya baik barang atau

jasa sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi

perusahaan pada saat dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti

menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh menurunya

daya minat nasabah terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan

melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan

pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan kedepan

dalam mengarahkan dan mengambil tindakan pemasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan.

2. Konsep-konsep Pemasaran

Perusahaan dapat memilih enam konsep untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran yaitu 8: a. Konsep Produksi

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk

yang tersedia dalam jumlah banyak dan murah9. Hal ini mendorong

      

7 Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalan konsep, harga,

promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kratif & Analisis kasus Integrated Marketing Communication (Jakarta : PT Gramedia Pustaks Utama,

2009), 18 

(19)

para menejar untuk memproduksi produknya seefisien mungkin, agar

bisa memenuhi keinginan konsumen.

b. Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang

menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif.10 c. Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika

dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.11 d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam

menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan

yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.12 e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep ini menyatakan bahwa tugas organisasi adalah

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempertahankan

kesejateraan masyarakat.13 f. Konsep Pemasaran Strategis

Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang

mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan

       

9 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), 19.  10 Ibid. 

11 Ibid.  12 Ibid., 20. 

(20)

atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang

lebih luas.14

3. Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS)

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan perundang-undangan perkoperasian. Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) adalah koperasi yang

kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan sesuai

prinsip syariah, termasuk mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf.

Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah selanjutnya disebut USPPS

adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha meliputi simpanan,

pinjaman dan pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola

zakat, infaq/sedekah, dan wakaf sebagai bagian dari kegiatan koperasi

yang bersangkutan.15

Unit Jasa Keuangan Syariah menyediakan layanan pembiayaan

dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :16

a) bentuk mudharabah dan musyarakah (bagi hasil);

b) bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c) bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’;

d) bentuk piutang qardh; dan

e) bentuk ijarah (Sewa-menyewa) untuk transaksi multijasa.

      

14 Ibid. 

(21)

4. Strategi Pemasaran

Serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang

berkelanjutan. Untuk melakukan hal itu perlu adanya hal berikut :

a. Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Proses Segmentasi merupakan proses identifikasi sekolompok

konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan. Pengelompokan

segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang homogen

disebut targeting, sedang Positioning adalah tindakan merancang

penawaran dan citra perusahaan agar mendapat tempat khusus dalam

pikiran pasar.17 b. Bauran Pemasaran

Ada Empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam

memasarkan produknya yang dikenal dengan (4P) adalah18: 1) Tempat yang strategis (place),

2) Produk yang bermutu (produk),

3) Harga yang kompetitif (price) dan

4) promosi yang gencar (promotion)

      

(22)

Gambar 1.1. Bauran Pemasaran 1

Gambar : (4P) Bauran Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah merupakan hasil bauran dari empat

unsur pemasaran. Stretegi tersebut kemudian tercermin pada produk yang

dihasilkan, harga, bentuk promosi, dan saluran distribusi produk19. Tujuan akhir strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total

Customer Statis faction).

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni suatu penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk

menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada

kesimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif : peneliti membiarkan

      

(23)

beberapa permasalahan yang timbul dari data atau dibiarkan terbuka untuk

interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup

deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil

wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan

catatan-catatan.20

2. Lokasi dan Tempat Penelitian

Lokasi dan tempat penelitian memfokuskan di Koperasi Sumber

Anyar (KSA) Pamekasan, yang berlokasidi Jl. Pahlawan 100 km (20 meter

keselatan STAIN PAmekasan). Peneliti memilih KSA ini sebagai tempat

penelitian dikarenakan yang masih baru berdiri yaitu pada tahun 2014

sehingga penelitian ini akan menggali data beberapa strategi pemasarannya.

3. Data dan Sumber Data

Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data

terkait Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran Produk USPPS, mulai

dari analisis SWOT serta implikasi dari dari anlisis SWOT dalam

menentukan strategi yang akan dilakukan. Pengukuran yang digunakan

oleh peneliti dalam mengukur efektifitas strategi adalah dari jumlah

pengguna produk USPPS KSA. Jika jumlah pengguna produk USPPS

meningkat sesuai dengan target atau lebih maka strategi yang digunakan

dikatakan efektif dan jika jumlah pengguna produk USPPS KSA menurun

atau tidak memenuhi target maka strategi yang digunakannya kurang

efektif.

      

20 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

(24)

Untuk menggali kelengkapan data tersebut, maka diperlukan

beberapa sumber data sebagai berikut :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yakni subjek penelitian yang dijadikan

sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang dikenal

dengan istilah wawancara (interview).21 Dalam hal ini subjek penelitian yang dimaksud adalah pihak USPPS KSA Pamekasan

khususnya Pimpinan, pemasaran dan nasabah yang menggunakannya.

Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu

proses yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan

sebelumnya secara pasti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non-purposivesample. Penarikan sampel secara non-purposive

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk menjadi

sampel. Dari beberapa jenis non-purposive peneliti menggunakan

metode snowball sampling sebagai penentuan datanya, dimana

peneliti menggunakan teknik untuk menentukan sampel yang

mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang

mengelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan

sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi

karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data

yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang

      

(25)

lebih mengetahui dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua

orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel

semakin banyak.22 b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari

sumber yang sudah ada.23 Pada sumber data sekunder, data yang diambil tidak dari sumber langsung, dan juga merupakan data

pendukung yang berasal dari seminar, buku-buku maupun literature

lain meliputi :

1) Dokumen, yaitu suatu catatan yang dapat dibuktikan atau

dijadikan bukti dalam suatu masalah atau persoalan. Sedangkan

dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau

merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap

berharga dan penting.24 Dalam hal ini, dokumen dikumpulkan dari data pemasaran, target pemasaran dan jumlah nasabah yang

diperoleh dari pihak USPPS KSA Pamekasan

2) Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara

memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan

teori-teori dan pendapat ahli serta beberapa buku referensi yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

      

22 Sugiono, Rumus-Rumus Pengambilan Sampel, dalam  http://www. tesisdisertasi.blogspot.com/

2009/12/ rumus-rumus-pengambilan-sampel.html, diakses pada 13 April 2015  23 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian……… 72 

(26)

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat kualitatif, secara lebih detail teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.25 Dalam penelitian ini objek observasi adalah manager USPPS KSA Pamekasan, bagian

pemasaran, dan nasabahnya. Observasi ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana tanggapan nasabah dalam kuantitas USPPS

KSA dan juga untuk mengetahui pemasaran yang dilakukan karyawan

USPPS KSA Pamekasan.

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif

kualitatif. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara

wawancara langsung baik secara struktur maupun bebas dengan pihak

USPPS KSA Pamekasan, khususnya manager, karyawan dan nasabah.

      

25 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya:

(27)

Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian akan menjadi sebagimana

bagan diatas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui Visi dan Misi

USPPS KSA Pamekasan

Produk Tabungan USPPS KSA Pamekasan

Lingkungan Perusahaan

Analisis Lingkungan

Internal Analisis Lingkungan Eksternal

Segmentation, Targetting,

Positioning, Marketing Mix Lingkungan Industri

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Penyusunan Strategi dengan Matrik SWOT

Analisa SWOT

(28)

dokumen.26 Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.27 Penggalian data ini dengan cara menelaah dokumen-dokumen strategi pemasaran USPPS

KSA, jumlah nasabah, pelayanan USPPS KSA Pamekasan kelebihan

USPPS KSA, dan penggunaannya.

5. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dikelola

menggunakan penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini, dalam

deskripsinya juga mengandung uraian-uraian, serta mendeskripsikan

strategi pemasaran yang digunakan USPPS KSA Pamekasan, kelebihan

dan kekurangan strategi pemasaran tersebut dan peningkatan jumlah

nasabahnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik

pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh

terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan

antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian.28 Dalam hal ini penulis akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan

masalah saja.

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah

direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.29 Penulis

      

26 M. Iqbal Hasan, Metodologi Penelitiandan Aplikasinya (Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), 87.  27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan………….221 

(29)

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan

menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis

dalam menganalisa data.

c. Penemuan Hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh

dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran

fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari

rumusan masalah.30 6. Teknik Analisis Data

Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menyusun dan

menganalisisnya menggunakan metode deskriptif analisis. Metode

deskriptif analisis adalah prosedur pemecahan yang diselidiki dengan

menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek atau obyek (seseorang

atau pada suatu lembaga) saat sekarang dengan berdasarkan fakta yang

tampak sebagaimana adanya.31 Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan strategi-strategi yang digunakan USPPS KSA Pamekasan

dalam meningkatkan pelayanannya. Dari deskripsi tersebut dilanjutkan

dengan teknik analisis SWOT dimana peneliti memilah antara Strength

(kekuatan), Weaknes (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat

(tantangan). Freddy Rangkuti mengatakan bahwa analisis SWOT

memiliki makna sebuah metode dari suatu rancangan strategis dalam

berbagai bidang. Tujuannya untuk melakukan evaluasi dari kekuatan,

kelemahan, kesempatan, dan tantangan.32

      

30 Ibid.,246  31 Ibid.,206 

32 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT :Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta, PT. Gramedia

(30)

Peneliti menggunakan teknik ini karena yang digunakan adalah

metode kualitatif, dimana memerlukan data-data untuk menggambarkan

suatu fenomena yang apa adanya (alamiah). Sehingga benar salahnya,

sudah sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Penelitian deskriptif

disebut juga penelitian ilmiah karena semua data yang diambil merupakan

fenomena apa adanya. Hasil penelitian deskriptif dilanjutkan dengan

analisis SWOT agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan yang dihadapi USPPS KSA Pamekasan.

H. Sistematika Pembahasan

Pada bab pertama ini dijelaskan gambaran umum mengenai

sistematika penelitian secara menyeluruh. Dimulai dengan penjelasan

mengenai latar belakang masalah, Identifikasi dan batasan Masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teoritik, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar

membuat hipotesa. Adapun sumber teori-teori adalah berasal dari berbagai

buku referensi, jurnal, dan sumber lain yang dianggap representative sebagai

pengayaan teori penelitian yang dapat dijadikan sebagai dasar hipotesa.

Sedangkan bab ketiga gambaran umum tentang USPPS KSA

Pamekasan, pada bab ini memuat tentang latar belakang sejarah berdirinya

USPPS KSA Pamekasan, visi dan misi dan tujuan, struktur organisasi, uraian

tugas, dan produk dan jasa, serta reputasi, dan strategi pemasaran dan

(31)

Bab keempat membahas hasil analisis strategi yang digunakan USPPS

KSA Pamekasan, menganalisa matrik SWOT, serta rekomendasi strategi

pemasaran bagi USPPS KSA Pamekasan.

Bab kelima berisikan tentang kesimpulan dan saran yang merujuk

(32)

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep dan Strategi Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran (Marketing)

Berkembangnya aktifitas perekonomian masyarakat

menyebabkan mereka membutuhkan institusi yang bertugas mengelola

uang yang mereka miliki sehingga melahirkan lembaga keuangan. Pada

awalnya lembaga keuangan hanya fokus pada Koperasi yang pada saat

itu sebagai lembaga intermediary ( perantara) antara pihak yang surplus

dana kepada pihak yang defisit dana. Dan pada perkembangan berikutnya

lembaga keuangan tidak hanya pada Koperasi dan tetapi juga non

Koperasi.1 Perkembangan ini memunculkan sebuah persaingan yang

ketat dan memerlukan strategi pemasaran.

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan yang

sangat mendukung keberlanjutannya. Sukses atau tidaknya sebuah

perusahaan tergantung dari segi pemasarannya. Jika pemasaran itu dapat

menarik konsumen maka perusahaan tersebut akan mendapatkan profit

(laba), dan begitu pula sebaliknya suatu perusahaan akan mengalami

kerugian jika pemasaranya tidak berjalan dengan baik.

Profesor Philip Kotler dalam buku teksnya yang digunakan secara

luas, Marketing Management, mendefinisikan pemasaran2 adalah sebuah

      

1 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis, (Bandung :

CV. Pustaka setia, 2012), 79 

2 Kotler berpendapat bahwa pemasaran berarti bekerja dengan para pemasar untuk mewujudkan

(33)

 

proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan

kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk atau value dengan

pihak lainnya.3 Definisi ini berdasarkan pada beberapa konsep-konsep inti,

seperti : kebutuhan keinginan dan permintaan, produk-produk

(barang-barang, servis dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan

transaksi, hubungan dan networks, pasar dan para pemasar serta prospek.

Ada beberapa ahli yang merumuskan definisi pemasaran

berdasarkan fungsi atau tujuan pemasaran, kegiatan pemasaran itu sendiri,

dan yang memformulasikan dengan memadukan sudut pandang tentang

pemasaran.

Menurut Rivai Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. 4

Hal senada juga disampaikan oleh Philip Kotler tentang definisi

pemasaran:

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap penciptaan, penawaran, dan pertukaran. 5

Berdasarkan bebarapa pengertian di atas, pemasaran dapat

digambarkan sebagai suatu Sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling       

3 Hermawan Kartajaya, Mark Pluson Strategy (Jakarta : PT . Gramedia, 2009), 7.  

4 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik

Marketing Rasulullah SAW” (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 06.  

(34)

 

berhubungan yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara

individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut

beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari

perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konskuensi sosial

perusahaan, serta didasarkan pula pada prinsip inti yang meliputi :

kebutuhan (needs), produk (goods, services, dan idea), permintaan

(demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan

jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

2. Konsep-Konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana

masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep timbul dari

satu periode keperiode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik

produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada

perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan

yang bersangkutan. Terdapat lima konsep dalam pemasaran dimana

masing-masing konsep saling bersaing satu samalainnya. Setiap konsep

dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk

menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun Konsep-konsep pemasaran

adalah sebagai berikut 6:

a. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen menyuakai

produk yang tersedia di banyak tempat dan selaras dengan

      

6 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik

(35)

 

kemampuannya. Konsep produksi memusatkan perhatian pada

usaha-usaha untuk mencapai efesiensi produksi yang tinggi dan distribusi

yang luas. Tetapi produksi yang ada agar tidak merusak lingkungan

ataupun manusia yang berada di sekitarnya, sebagaimana diperingatkan

Allah SWT. Pada firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat (41) :

ْ ُﻬﱠﺴﺴ

ﺒﻮُِﺴ

يِﺬﱠﺒ

ﺴﺾْﺴـ

ْ ُﻬﺴﻘ ِﺬُِ

ِسﺎﱠ ﺒ

يِﺪْﺴأ

ْﺖﺴﺴ ﺴﻛ

ﺎﺴِﲟ

ِﺮْﺤﺴْﺒﺴو

ِّﺴﱪْﺒ

ِﰲ

ُدﺎﺴ ﺴْﺒ

ﺴﺮﺴﻬﺴ

ﺴنﻮُ ِﺟْﺮﺴـ

Telah nampak kerasukan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 7

b. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan konsumen menyukai produk yang

berkualitas dan prestasi paling baik. Konsep produk memusatkan

perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan

terus-menerus menyempurnakannya.

c. Konsep Penjualan

Konsep penjaulan menyatakan bahwa konsumen akan membeli

produk jika perusahaan melakukan promosi dan penjualan yang

menonjol. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam

bidang asuransi, alat-alat olahraga, makanan suplemen, dan sebagainnya

(barang yang kurang dipikirkan pembeli).

Sehingga dalam melaksanakan penjualan setiap produk, pemasar

perlu berupaya keras, cerdar dengan tepat mengededapankan atas ridho

      

7 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur'an dan Terjemahnya (Jakarta: depag ,2004), 407.

(36)

 

Allah sehingga akan dimudahkan dalam setiap upaya, sebagaimana

firman Allah SWT. Dalam QS. Al-Ankabut ayat (69) :

ﺴﲔِ

ِ ْﺤُ

ْﺒ

ﺴ ﺴﺴ

ﺴﱠﻪﺒ

ﱠنِإﺴو

ۚ◌

ﺎﺴﺴُـُ

ْ ُﻬﱠـﺴـِﺪْﻬﺴـﺴ

ﺎﺴ ِ

ﺒوُﺪﺴﺎﺴﺟ

ﺴ ِﺬﱠﺒﺴو

Dan orang-orang yang berjihat untuk (mencari kerindo’an) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. 8

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuan

perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan

dan berorentasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi

berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorentasi pada produk

dan penjualan.

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas

organisasi adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan

mempertahankan serta mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Hal ini

menandakan dan membuktikan bahwa untuk produk-produk telah

terbukti mampu menyita perhatian konsumen karena dikemas dan

diproduksi oleh ahlinya, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

ِإﺒﺴذ

ﺴﺪِّ ُو

ُﺮْﺴْﻷﺒ

ﺴﱃِإ

ِْﲑﺴﻏ

ِِْﺴأ

ِﺮِ ﺴﺘْـﺎﺴ

)

ﺴﺔﺴ ﺎﱠ ﺒ

(

يرﺎﺨ ﺒ

Jika menyerahkan suatu urusan (pekerjaan) kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah). 9

      

8 Ibid,. 404.. 

9 Hilangnya Amanah”media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal jama’ah” https://almanhaj.or.id/

(37)

 

f. Konsep Pemasaran Strategis

Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang

mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan

dalam kontek lingkungan eksternal yang lebih luas. Konteks pelanggan

eksternal yang lebih luas, menyangkut persaingan, kebijakan, dan

peraturan pemerintah serta kekuatan-kekuatan makro, ekonomi,

sosial-budaya, demografi, hukum-politik, dan teknologi. Perubahan lainnya

adalah dalam hal tujuan pemasaran, yaitu dari profitabilitas menjadi

keuntungan pihak yang berkepentingan.

3. Strategi Pemasaran

Pemasaran merupakan proses bekerja dengan pasar untuk

mewujudkan transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan

keinginan manusia. Pemasar10 adalah seseorang yang mencari satu atau

lebih calon pembeli yang berfungsi mendistribusikan barang dari satu

tempat ke tempat yang lain atau yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.

Chandler11, mendefinisikan strategi sebagai alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,

program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Learned,

Christenses, Andrwes, dan Guth dalam Rangkuti12, menyatakan bahwa

strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan

demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis

tersebut harus ada atau tidak ada. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner

      

10 Ibid. , 18.  

11 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT “Teknik Membedah Kasus Bisnis”. (Jakarta : PT Gramedia

(38)

 

dalam Rangkuti13, menyatakan bahwa strategi merupakan respon secara

terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal

serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi

organisasi. Menurut Porter dalam Rangkuti14, strategi adalah alat yang

sangat penting untuk mencapai unggulan bersaing. Andrews dan Chaffe

dalam Rangkuti15, mendefinisikan strategi sebagai kekuatan motivasi

untuk stakeholders, seperti keholders, debtholders, manajer, karyawan,

konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara

langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang

ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Hamel

dan Prahalad dalam Rangkuti16, menyatakan bahwa strategi merupakan

tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian,

perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi,

bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar

baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core

competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis

yang dilakukan.

4. Implementasi Pemasaran

Dengan perencanaan yang sudah matang dan strategis yang

dicanangkan, tidak ada artinya kalau tidak di implementasikan.

      

(39)

 

Implementasi pemasaran agar berhasil perlu didukung dengan berbagai hal

sebagai berikut :

a. Sasaran, dalam penganggaran ini harus mencakup sasaran yang

berkaitan dengan seberapa besar peningkatan margin yang diperoleh

dengan pelanggan yang ada dan berapa banyak pelanggan yang

dipuaskan.

b. Rencana, tindakan yang terkoordinasi harus dikembangkan agar

mendapat sasaran yang diinginkan

c. Mekanisme penguatan, Berkaiatan dengan penguatan pemasaran

(konsep, strategi skill) bagi para individu berdasarkan matrik skill

individual yang dibangun dengan tindakan yang jelas

d. Hubungan dan frekwensi perencanaan, Dalam hal ini hubungan strategi

pemasaran dana rencana tahunan jangka pendek. Rencana yang dibuat

dan dilaksanakan dievaluasi dan dipertahankan strategi pemasaran

tetap pada sasaran.

e. Pertimbangan perencanaan. Perencanaan harus rinci dengan

batas-batas yang jelas, rencana produksi, program pengenalan pasar,

tindakan periklanan, pelatihan pegawai dan informasi lain yang perlu

bagi peluncuran produk.

f. Tanggung jawab persiapan rencana pemasaran bagi manajer

g. Format rencana tahunan, Isinya tergantung pada usulan organisasi,

tanggung manajerial perencanaan, cakupan produk dan pasar serta

(40)

 

Dalam menganalisis situasi pemasaran ada beberapa hal yang

harus dilakukan, yaitu; pertama, diskripasi target pasar perlu diperjelas

masing-masing target sasaran, rentang ukuran dan pertumbuhan, gambaran

penggunaan akhir, bimbingan strategi penempatan serta informasi yang

berguna bagi pelaksanaan pemasaran. Kedua, Tujuan masing-masing

target pasar. Ketiga, strategi penempatan dan program pemasaran, dalam

pemikiran dan persepsi pelanggan dan calon pelanggan yang jadi target

pasar mungkin bersifat fungsional, simbolis, atau berdasarkan pengamatan,

strategi khusus bagi produk, distribusi, harga dan promosi dirinci dalam

bagian dari rencana. Ketiga, Forces dan anggaran perlu

mempertimbangkan tindakan yang mungkin diambil apabila lingkungan

yang diharapkan berbeda dengan lingkungan bisnis yang sedang

berjalan.17

5. Produk USPPS (Usaha Simpan Pinjam dan Pembiyayaan Syariah)

USPPS dapat menghimpun dana dari anggota, calon anggota,

koperasi lainnya, dan atau anggotanya dalam bentuk tabungan dan

simpanan berjangka. Tabungan dan simpanan memungkinkan untuk

dikembangkan yang esensinya tidak menyimpang dari prinsip wadiah dan

mudharabah sesuai dengan kepentingan dan manfaat yang ingin diperoleh,

selama tidak bertentangan dengan Syariah yang berlaku, dengan merujuk

pada Fatwa Syariah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI). Perhitungan bagi hasil untuk Tabungan dan Simpanan

Berjangka sesuai pola bagi hasil dilakukan dengan Sistem distribusi       

17 Ismail Nawawi, Manajemen Perbankan Syariah (teori, pengantar, praktik, dan isu-isu

kontemporer perkembangan dan pengemvbangan industry perbankan sayaria’ah) (Jakarta : VIV

(41)

 

Pendapatan. Penetapan distribusi pendapatan diperoleh dari perhitungan

saldo rata-rata perklasifikasi dana dibagi total saldo rata-rata seluruh

klasifikasi dana dikalikan dengan komponen pendapatan dikalikan nisbah

bagi hasil masing masing produk tabungan atau simpanan berjangka.18

Usaha Simpan Pinjam dan Pembiyayaan Syariah menyediakan

layanan pembiayaan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Pembiayaan mudharabah

Mudharabah merupakan akad atau sistem kerjasama di mana

seseorang menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk dikelola

dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil

pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua pihak sesuai dengan nisbah

yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al mal

sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib19.

Mudharabah merupakan akad antara pihak pemilik modal

dengan pengelola untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan,

pendapatan atau keuntungan tersebut dibagi berdasarkan rasio yang

telah disepakati di awal akad20.

b. Pembiayaan Musyarakah.

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi

      

18 Ibid, 12 

19 Permen No : 16/Per/M.KUKM/IX/2015), 10. 

20 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta : Salemba

(42)

 

sesuai dengan nisbah yang disepakati atau proporsional, dan risiko

(kerugian) akan ditanggung bersama secara proporsional21.

Musyarakah sebagai akad kerja sama usaha antara dua pihak

atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang halal

dan produktif kemudian pendapatan atau keuntungan dibagi sesuai

dengan rasio yang telah disepakati.22

c. Bentuk ijarah atau sewa beli

Ijarah merupakan akad sewa menyewa barang antara koperasi

dengan penyewa dimana setelah masa sewa berakhir barang sewaan

dikembalikan kepada pihak Koperasi.23

Ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka

memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa

berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan barang itu sendiri. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna

atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa

dengan opsi pemindahan kepemilikan barang24.

Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

KSPPS dan/atau USPPS Koperasi dan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

      

21 Permen : 10. 

22 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 160.  23 Ibid. 161 

(43)

 

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil25.

d. Bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’26;

Murabahah adalah akad Pembiayaan suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya

dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

Salam adalah akad pembiayaan suatu barang dengan cara

pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu

dengan syarat tertentu yang disepakati;

Istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan

penjual atau pembuat (shani’).

e. Wadiah

Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak

yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan

dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan

barang atau uang27;

f. qardh;

Qardh adalah akad pinjaman dana kepada anggota koperasi

dengan ketentuan bahwa anggota koperasi wajib mengembalikan dana

yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati28.

      

(44)

 

Qardh merupakan akad pinjaman dari Koperasi kepada pihak

tertentu yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai

dengan pinjaman dan pengembaliannya dapat dilakukan secara

angsuran ataupun sekaligus.29

B. Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

a. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada didalam

perusahaan. Analisis lingkungan internal adalah suatu proses dalam

perencanaan strategi yang mengkaji faktor internal perusahaan untuk

menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan

yang berarti, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan menghindari

ancaman dengan cara yang paling efektif. Faktor-faktor yang terkait

dengan lingkungan internal meliputi Segmentation, Targeting, dan

Positioning (STP)serta Marketing Mix.

1) Segmentation, Targeting, dan Positioning

Proses Segmentasi merupakan proses identifikasi

sekolompok konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan.

Pengelompokan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar

yang homogen disebut Targeting, sedang Positioning adalah

tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar

mendapat tempat khusus dalam pikiran pasar30.

      

29 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 161. 

(45)

 

[image:45.595.142.518.104.572.2]

Gambar 2.1. Proses Pemilihan Pasar

Gambar : Proses Pemilihan Pasar

a) Segmentation

Segmentasi merupakan kegiatan membagi suatu pasar

menjadi kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin

memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri.

Segmentasi pasar dapat dikelompokan berdasarkan31:

i. Segmentasi Berdasarkan Geografis

Segmentasi berdasarkan geografis, artinya

membagi pasar berdasarkan wilayah tertentu seperti jenis

bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, atau lainnya.

ii. Segmentasi Berdasarkan Demografis

Segmentasi berdasarkan demografis maksudnya

membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum

seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup

      

31 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran , 233.  

Segmentasi

Targeting

(46)

 

keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,

kebangsaan, tingkat sosial atau lainnya.

iii. Segmentasi Berdasarkan Psikografis

Segmentasi berdasarkan psikografis maksudnya

membagi pasar berdasarkan kriteria yaitu kelas sosial,

gaya hidup, karakteristik kepribadian, atau lainnya.

iv. Segmentasi Berdasarkan Perilaku

Segmentasi berdasarkan perilaku disusun

berdasarkan tingkah laku atau kebisaan masyarakat yaitu

pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu

produk, atau lainnya. Segmentasi pasar digunakan untuk

mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap

kebutuhan pasar, mencari peluang, merumuskan

pesan-pesan komunikasi yang efektif dan efisien, melayani lebih

baik, menciptakan keunggulan bersaing, menganalisis

perilaku konsumen, dan lain sebagainya. Segmentasi

pasar adalah usaha untuk meningkatkan ketepatan sasaran

dari suatu perusahaan.

b) Targeting

Targeting adalah suatu proses mengevaluasi beragam

segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan

dibidik. Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang

berbeda, perusahaan harus melihat pada tiga faktor, yaitu

(47)

 

daya perusahaan. Sedangkan memilih segmen pasar dapat

dilakukan pada segmen tunggal, beberapa segmen (selektif),

atau semua segmen.32

Mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian

memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.

Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan

ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih

segmen sasaran yang diinginkan.

c) Positioning

Penentuan posisi pasar bagi produk barang atau jasa

suatu perusahaan sangat penting. Menentukan posisi pasar

yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau

suatu pasar. Positioning adalah tindakan merancang penawaran

dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam

pikiran pasar sasaran33. Untuk menentukan posisi pasar perlu

dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang

diinginkan tepat pada sasarannya.

Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi

pasar perlu dilakukan dengan berbagai tahap agar hasil yang

diharapkan optimal. Tahapan dalam memilih dan

melaksanakan strategi penentuan posisi pasar yaitu identifikasi

keunggulan kompetitif, memilih keunggulan kompetitif yang

      

(48)

 

tepat, dan mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang

dipilih.

Intisari pemikiran positioning adalah menerima

persepsi sebagai realitas dan kemudian merestrukrisasi

persepsi-persepsi untuk untuk menciptakan posisi yang

diinginkan.34

2) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk

mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran

pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya

dalam pasar sasarannya35. Terdapat empat unsur penting yang

perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya

kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga,

promosi, dan distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (produk,

price, promotion, dan place)36.

      

34 Freddy Rangkuti, Stategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication, (Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2009) 173.  

35 Ibid. , 23.  

(49)

 

[image:49.595.142.506.112.544.2]

Gambar 2.2. Bauran Pemasaran 2

Gambar : Bauran Pemasaran

a) Produk (Product)

Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek apa

saja yang diinginkan oleh konsumen dari suatu produk. Produk

adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk

kebutuhan seorang konsumen37. Selain aspek fungsional,

konsumen umumnya akan mempertimbangkan aspek lain,

misalnya, mutu dan kemudahan penggunaan dari suatu produk.

Singkatnya, perusahaan harus mampu menawarkan produk yang

sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya.

Agar produk laku di pasaran, maka penciptaan produk

harus memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan

keinginan nasabahnya. Produk yang berkualitas tinggi artinya

memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk

pesaing atau sering disebut produk plus. Produk plus bagi dunia

      

37 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication. ,………. . 23.  

Produk

promosi Distribusi

Harga

(50)

 

Lembaga Keuangan harus selalu diciptakan setiap waktu,

sehingga dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau

dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini.

Keuntungan atau manfaat dengan adanya produk plus, yaitu

untuk meningkatkan penjualan, menimbulkan rasa bangga bagi

nasabahnya, menimbulkan kepercayaan, dan menimbulkan

kepuasan.

Dalam menciptakan produk plus tidaklah mudah,

sehingga untuk menciptakan produk plus diperlukan

kondisi-kondisi yang satu sama lainnya saling mendukung.

Kondisi-kondisi untuk menciptakan produk plus tersebut sangat

tergantung dari pelayanan yang prima, pegawai yang

profesional, sarana dan prasarana yang dimiliki haruslah dapat

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, lokasi dan lay out

gedung serta ruangan, dan nama baik lembaga keuangan

menunjukkan citra dan prestasinya ikut menyangkut produk

yang dihasilkan.

b) Harga (Price)

Pengertian harga yaitu Suatu atribut yang melekat pada

suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat

memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan

memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan

uang38. Harga memperlihatkan kepada manajemen berbagai       

(51)

 

biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam memperoleh manfaat

suatu produk jasa. Manajer jasa harus juga mengenali dan bila

memungkinkan, mencari cara untuk meminimalkan biaya yang

harus ditanggung pelanggan dalam membeli dan menggunakan

jasa tersebut, termasuk waktu, usaha fisik dan mental, dan

pengalaman buruk39.

Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran.

Mutu produk yang yang baik menjadi tidak ada artinya apabila

konsumen enggan membeli produk tersebut karena alasan harga.

Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan daya beli

dari konsumen yang menjadi sasarannya. Penetapan harga

adalah memilih harga yang paling sesuai untuk menjualnya,

kadang-kadang merupakan suatu tindakan penyeimbang. 40

Sedangkan harga bagi Lembaga Keuangan yang

berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil. Penentuan harga

yang dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai,

yaitu untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, memperbesar

market share, mutu produk, dan untuk mampu bersaing.

c) Promosi (promotion)

Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik

menyampaikan informasi mengenai produk41. Banyak bukti

menunjukkan bahwa keberhasilan produk di pasar ditentukan       

39 Assauri, S. Manajemen Produksi dan Operasi. (Jakarta : FEUI. 2004) 233. 

40 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication. ,…………22.  

(52)<

Gambar

Gambar 1.1. Bauran Pemasaran 1
Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar : Proses Pemilihan Pasar
Gambar : Bauran Pemasaran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun sistem Customer Information Gathering yang dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat

Varietas Bangkok menunjukkan hasil jumlah daun tertinggi yaitu 61,25 helai dan terendah pada varietas Hapsari dengan jumlah 47,57 helai, semua varietas kangkung darat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : T Hitung = 3,572 dan dikonsultasikan dengan T Tabel = 2,035 untuk N= 33 pada taraf signifikan 2,5% yaitu T Hitung = 3,572 lebih besar T Tabel

Pada pembelajaran dengan model langsung, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi mempunyai prestasi sama dengan siswa kecerdasan emosional sedang, siswa dengan

Perkembanga titik panas atas hotspot pada hari ini pukul 17.00 WIB berdasarkan pantauan citra satelit NOAA-18 total Sumatera 1 titik dan Riau Nihil, Confidance 70% Riau

Balance sheet (atio &gt; neraca. -ikuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk melunasi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi dengan alat % alat yang

Hasil analisis angket menunjukkan 76,3% responden pernah menggunakan lulur, 70% responden menggunakan lulur dalam bentuk semi padat, 86% responden belum pernah menggunakan lulur

Sedangkan untuk persamaan reaksi kimia yang melibatkan banyak pereaksi dan hasil reaksi kimia seperti pada materi kimia menyetarakan reaksi redoks, aplikasi ChemMobile